• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Pengambilan Keputusan Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif

TINJAUAN PUSTAKA Lingkungan Usaha Budidaya Lele

3. Tahap Pengambilan Keputusan Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif

(Quantitative Strategic Planning Matrix)

Sumber: David 2011

Gambar 6 Kerangka formulasi strategi Tahap Input (Input Stage)

Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation)

Evaluasi faktor eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi usaha pembenihan lele Pokdakan Jumbo Lestari dalam upaya melakukan pengembangan usaha. Hasil dari analisis faktor eksternal ini dapat berupa peluang atau ancaman yang dianggap mempengaruhi kinerja Pokdakan Jumbo Lestari. Menurut David (2011), tahapan kerja yang dilakukan dalam penyusunan evaluasi faktor eksternal adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi dan menentukan aspek-aspek eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi usaha pembenihan kelompok bersama dengan responden, meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi.

b. Memberikan bobot pada masing-masing faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi usaha pembenihan kelompok. Rentang nilai pembobotan berada diantara 0 (tidak penting) sampai dengan 1 (penting). Faktor yang memiliki pengaruh sangat besar diberi bobot tertinggi. Pada umumnya, nilai pembobotan untuk peluang lebih besar dari ancaman. Jika nilai pembobotan terhadap ancaman lebih tinggi, maka tingkat ancaman yang dihadapi sudah sangat parah dan mengancam. Total nilai pembobotan terhadap peluang dan ancaman harus sama dengan 1.

18

c. Menentukan peringkat pada faktor-faktor yang memiliki respon efektif terhadap strategi yang dilakukan saat ini. Pemberian peringkat terdiri dari peringkat 4 untuk faktor yang memiliki respon yang sangat bagus, peringkat 3 untuk faktor yang memiliki respon diatas rata-rata, peringkat 2 untuk faktor yang memiliki respon rata-rata dan peringkat 1 untuk faktor yang memiliki respon dibawah rata-rata. Baik faktor peluang maupun ancaman dapat memperoleh peringkat 1 sampai dengan 4.

d. Menentukan skor pada setiap faktor peluang dan ancaman dengan mengalikan nilai bobot dengan peringkat yang diperoleh.

e. Menentukan total skor analisis EFE dengan menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh masing-masing faktor.

Tabel 3 Matriks evaluasi faktor eksternal No Faktor Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating Peluang (Opportunities) 1 ………. 2 ………. 3 ………. Kelemahan (threats) 1 ………. 2 ………. 3 ………. Total 1 Sumber: David 2011

Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation)

Evaluasi faktor internal digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi usaha pembenihan lele Pokdakan Jumbo Lestari meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kelompok dalam mendukung pengembangan usaha kelompok. Menurut David (2011), tahapan kerja yang dilakukan dalam penyusunan evaluasi faktor internal adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi dan menentukan aspek-aspek internal yang dapat mempengaruhi kondisi usaha pembenihan kelompok bersama dengan responden, meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki.

b. Memberikan bobot pada masing-masing faktor-faktor internal yang mempengaruhi kondisi usaha pembenihan kelompok. Rentang nilai pembobotan berada diantara 0 (tidak penting) sampai dengan 1 (penting). Faktor yang memiliki pengaruh sangat besar diberi bobot tertinggi. Total nilai pembobotan terhadap kekuatan dan kelemahan harus sama dengan 1. c. Menentukan peringkat untuk mengindikasi kepentingan masing-masing

faktor terhadap strategi yang dilakukan saat ini. Pemberian peringkat terdiri dari peringkat 1 untuk faktor yang memiliki kepentingan sangat lemah, peringkat 2 untuk faktor yang memiliki kepentingan lemah, peringkat 3 untuk faktor yang memiliki kepentingan kuat dan peringkat 4 untuk faktor yang memiliki kepentingan sangat kuat. Peringkat 3 dan 4 hanya diberikan untuk faktor-faktor yang termasuk kedalam kekuatan,

19 sedangkan peringkat 1 dan 2 diberikan untuk faktor-faktor yang termasuk kedalam kelemahan.

d. Menentukan skor pada setiap faktor kekuatan dan kelemahan dengan mengalikan nilai bobot dengan peringkat yang diperoleh.

e. Menentukan total skor analisis IFE dengan menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh masing-masing faktor.

Tabel 4 Matriks evaluasi faktor internal No Faktor Internal

Bobot Rating Bobot x

Rating Kekuatan (strengths) 1 ………. 2 ………. 3 ………. Kelemahan (weaknesses) 1 ………. 2 ………. 3 ………. Total 1 Sumber: David 2011

Tahap Pencocokan (Matching Stage) Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan alat analisis untuk mengidentifikasi faktor- faktor kunci utama secara sistematis. Analisis ini digunakan untuk memaksimalkan faktor peluang dan kekuatan, serta secara bersamaan juga meminimalkan faktor ancaman dan kelemahan. Hasil dari analisis SWOT terdiri atas empat kuadran. Setiap kuadran merupakan perpaduan dari faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Langkah kerja dalam membuat sebuah matriks SWOT menurut David (2011) adalah sebagai berikut:

a. Memasukkan faktor-faktor peluang dan ancaman pada kolom vertical di sebelah kiri.

b. Memasukkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada kolom horizontal dibagian atas.

c. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap input, kemudian melakukan pencatatan pada sel SO (strength-opportunity).

d. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap input, kemudian melakukan pencatatan pada sel WO (weakness-opportunity).

e. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap input, kemudian melakukan pencatatan pada sel ST (strength-threat).

f. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap input, kemudian melakukan pencatatan pada sel WT (weakness-threat).

20

Tabel 5 Matriks SWOT Faktor Internal Strengths (S) Weaknesses (W) Faktor Eksternal Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Strategi ST Strategi WT Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Sumber: David 2011

Tahap Keputusan (Decision Stage) Analisis QSPM

Tahap terakhir dalam proses perumusan strategi adalah pengambilan keputusan. Analisis yang digunakan pada tahap ini adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Analisis QSPM merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan alternatif strategi yang diprioritaskan. Teknik analisis ini membantu memilih strategi yang paling baik untuk dipilih berdasarkan beberapa alternatif strategi yang telah dibuat pada tahap pencocokan sebelumnya. Bentuk dasar QSPM adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Bentuk dasar QSPM Faktor Kunci Bobot

Alternatif Strategi 1 2 AS TAS AS TAS EKSTERNAL Peluang ………… Ancaman ………… INTERNAL Kekuatan ……….... Kelemahan …………. Jumlah Peringkat Sumber: David 2011

Kolom sebelah kiri terdiri atas faktor-faktor eksternal dan internal yang dihasilkan dari matriks EFE dan IFE pada tahap input. Bagian atas berisi alternatif strategi yang direkomendasikan, hasil dari matriks SWOT. Kolom bobot diisi berdasarkan penilaian yang diperoleh masing-masing faktor pada matriks EFE dan

21 IFE dalam tahap input sebelumnya. Komponen utama dari analisis QSPM terdiri dari: faktor kunci berupa eksternal (peluang dan ancaman) dan internal (kekuatan dan kelemahan), nilai pembobotan, Attractiveness Score (AS), Total Attractiveness Score (TAS) dan Sum Total Attractiveness Score (STAS). Langkah-langkah analisis menurut David (2011) adalah sebagai berikut:

a. Memasukan faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang diperoleh pada tahap input di kolom sebelah kiri pada tabel QSPM.

b. Memberikan nilai bobot yang sama dengan nilai pembobotan yang diberikan pada matriks EFE dan IFE di kolom bobot pada tabel QSPM. c. Memasukan alternatif strategi yang diperoleh pada tahap pencocokan di

bagian atas dari tabel QSPM. Menyusun alternatif strategi dalam rangkaian eksklusif apabila memungkinkan.

d. Menentukan Attractiveness Score (AS) yang menunjukkan nilai daya tarik masing-masing faktor kunci utama pada setiap alternatif strategi dan melakukan perbandingan terhadap faktor kunci utama tersebut dalam rangkaian alternatif-alternatif strategi yang ada. Penentuan nilai AS ini ditentukan oleh responden. Skor daya tarik terdiri atas: 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tarik rendah, 3 = daya tarik sedang, dan 4 = daya tarik kuat.

e. Menentukan Total Attractiveness Score (TAS) melalui perkalian terhadap bobot dengan Attractiveness Score (AS) dari masing-masing faktor kunci utama.

f. Menghitung Sum Total Attractiveness Score (STAS) dengan cara menjumlahkan selurus TAS setiap baris dari faktor kunci utama tersebut. Nilai STAS tertinggi pada kolom alternatif strategi menunjukkan bahwa strategi tersebut lebih menarik dibandingkan dengan strategi lain, sehingga menjadi rekomendasi untuk diprioritaskan dan diterapkan.

Dokumen terkait