• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Perancangan

Dalam dokumen MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. (Halaman 98-108)

BAB IV STUDI KASUS TERSTRUKTUR: SISTEM

5.3 Tahap Perancangan

Tahapan perancangan menggunakan pendekatan berorientasi objek dikenal dengan OOD (Object-Oriented Design). OOD mentransformasikan model analsis yang dibuat menggunakan OOA ke dalam suatu model desin yang berfungsi sebagai cetak biru bangunan perangkat lunak. OOD menghasilkan desain yang mencapai sejumlah tingkatan yang berbeda dari modularitasnya. Komponen Mayor dikumpulkan (dienkasuplasi) didalam modul

Detail procedural operasi individu, dan Algoritma. Subsistem tersebut terangkum dalam OO, yang akhirnya menjadi sifat unik dari OOD.

Empat konsep desain perangkat lunak yang penting adalah:

1. Abstraksi.

2. Penyembunyian Informasi. 3. Independensi Fungsional. 4. Modularitas.

Hubungan tahap Analisis dengan tahapan Perancangan menggunakan Metode Berorientasi Object dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Metode Booch

Metode Booch meliputi pendekatan proses pengembangan mikro dan proses pengembangan makro, seperti yang dij elaskan pada halaman 50. Outline singkat mengenai proses pendekatan mikro OOD Booch adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Arsitektur

XXV. Klusterkan/ satukan objek yang mirip didalam partisi arsitektur yang serupa.

Use-Case CR C In dex Car d O b jec t R e la tion sh ip M od el Object Behavior Model

Attributes, operation, collaborators

Message Design

Class-Object Design

Subsystem Design Responsibil

ity Design

XXVI. Lapiskan objek dengan tingkat abstraksi. XXVII. Identifi kasi scenario yang relevan.

XXVIII. Validasi prototype desain dengan mengaplikasikannya ke scenario kegunaan. b. Desain Taktis

XXIX. Tentukan aturan domain independent (aturan yang mengatur penggunaan operasi dan atribut).

XXX. Tentukan aturan domain spesifi k bagi

pengaturan manajemen, penanganan kesalahan, dan fungsi infrastruktur yang lain.

XXXI. Kembangkan scenario yang menggambarkan semantik dari aturan

XXXII. Ciptakan prototype untuk masing-masing aturan.

XXXIII. Saringlah instrument dan prototype tersebut.

XXXIV. Kaji masing-masing aturan untuk memastikan bahwa aturan itu menyiarkan visi arsitekturnya.

c. Perencanaan Rilis

XXXV. Kumpulkan scenario yang dikembangkan selama OOA sesuai prioritas.

XXXVI. Alokasikan rilis arsitektur yang bersesuaian dengan scenario.

XXXVII. Rancang dan bangunlah masing-masing rilis arsitektur secara incremental.

2. Metode Coad-Yourdan

Metode Coad-Yourdan untuk OOD dikembangkan dengan mempelajari bagaimana “desainer OO yang efektif” melakukan kerja desain mereka. Pendekatan desain tersebut tidak hanya menyinggung aplikasi tetapi juga infrastruktur untuk aplikasi. Outline singkat proses OOD Coad-Yourdan aalah sebagai berikut:

a. Komponen Domain Masalah

XXXIX. Kumpulkan semua kelas spesifi k domain.

XL. Rancang hierarki kelas yang sesuai untuk kelas aplikasi.

XLI. Bekerjalah untuk menyederhanakan pewarisan bila perlu

XLII. Saringlah desain untuk meningkatkan kinerja.

XLIII. Kembangkan suatu interface dengan komponen manajemen data.

XLIV. Saring dan tambahkan objek tingkat data yang diperlukan.

XLV. Kaji desain dan kemungkinan beberapa tambahan ke model analisis.

b. Komponen Interaksi Manusia XLVI. Tentukan aktor manusia. XLVII. Kembangkan scenario tugas.

XLVIII. Desain sebuah hirarki perintah pemakai. XLIX. Saringlah urutan interaksi pemakai.

L. Rancanglah kelas-kelas yang relevan dan hirarki kelas.

c. Komponen Manajemen Tugas

LII. Identifi kasi tipe-tipe tugas (misalnya event

yang dikendalikan, jam yang dikendalikan). LIII. Buat prioritas.

LIV. Identifi kasi suatu tugas untuk berfungsi

sebagai koordinator bagi masing-masing tugas.

LV. Desain objek yang sesuai untuk masing- masing tugas.

d. Komponen Manajemen Data

LVI. Desain struktur data dan layout.

LVII. Desain pelayanan yang diperlukan untuk mengatur struktur data.

LVIII. Identifi kasi piranti yang dapat membantu

mengimplementasikan manajemen data. LIX. Desain kelas-kelas yang sesuai hirarkinya.

3. Metode Jacobson

Aktivitas desain untuk OOSE merupakan versi sederhana dari metode Objectory. Model desain tersebut menekankan kemampuan penelusuran ke model analisis OOSE. Outline singkat mengenai proses OOD Jacobson adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan penyesuaian untuk membuat model analsis yang diidealkan dapat memenuhi lingkungan dunia nyata.

b. Buat blok (abstraksi desain yang memperbolehkan representasi objek komposit) sebagai objek desain primer.

blok control.

LXII. Gambarkan bagaimana blok berkomunikasi selama eksekusi.

LXIII. Identifikasi stimulus yang dilewatkan

diantara blok-blok dan urutan komunikasi mereka.

c. Buat diagram interaksi yang memperlihatkan bagaimana stimulus di lewatkan diantara blok-blok. d. Kumpulkan blok-blok kedalam subsistem

e. Kaji kerja desain

4. Metode Rumbaugh

Object Modelling Tecnique (OMT) meliputi aktivitas desain yang mendorong desain untuk dilakukan paa dua tingkat abstraksi yang berbeda. Desain sistem berfokus pada layout komponen yang diperlukan untuk membangun produk atau sistem yang lengkap. Desain objek menekankan layout detail dari suatu objek individu. Outline singkat mengenai proses OO Rumbaugh adalah sebagai berikut:

a. Lakukan desain sistem

LXIV. Partisi model analisis kedalam subsistem. LXV. Identifi kasi konkurensi yang ditentukan oleh

masalah.

LXVI. Alokasikan subsistem ke prosesor dan tugas.

LXVII. Pilih strategi dasar bagi pengimplementasian manajemen data.

LXVIII. Identifikasi sumber daya global dan

mekanisme kontrol yang diperlukan untuk mengakses mereka.

LXIX. Rancang mekanisme kontrol yang sesuai untuk sistem tersebut.

LXX. Perhatikan bagaimana kondisi batas harus ditangani.

LXXI. Kajilah dan perhatikan trade-off s

b. Lakukan desain objek

LXXII. Pilih operasi dari model analsis.

LXXIII. Tentukan algoritma untuk masing-masing operasi.

LXXIV. Pilih struktur data yang sesuai untuk algoritma.

LXXV. Tentukan setiap kelas internal.

LXXVI. Kajilah organisasi kelas untuk mengoptimalkan akses data dan tingkatkan efi siensi komputasi.

LXXVII. Rancanglah atribut kelas.

c. Implementasi mekanisime kontrol yang ditentukan di dalam desain sistem.

d. Sesuaikan struktur kelas untuk memperkuat pewarisan.

e. Rancanglah pemesanan untuk mengimplementasi hubungan objek.

f. Kemas kelas-kelas dan asosiasi kedalam modul.

5. Metode Wirfs-Brock

Wirfs-Brock mendefi nisikan kontinum tugas0tugas

teknis di mana analisis membawa kepada desain. Pokok- pokok singkat mengenai tugas-tugas yang berhubungan dengan desain Wirfs-Brock adalah sebagai berikut:

a. Konstruksikan protokol untuk masing-masing kelas LXXVIII. Saring kontrak diantara objek-objek

kedalam protokol tersaring

interface)

b. Buatlah spesifi kasi desain untuk masing-masing

kelas

LXXXI. Gambarkan masing-masing kontrak secara detail

LXXXII. Tentukan tanggung jawab privat

LXXXIII. Spesifikasikan algoritma bagi masing-

masing operasi

LXXXIV. Catatlah pertimbangan dan batasan- batasan khusus

c. Buatlah spesifi kasi desain untuk masing-masing

subsistem

LXXXV. Identifi kasi semua kelas yang dienkapsulasi

LXXXVI. Gambarkan kontrak secara detail dimana subsistem merupakan suatu server

LXXXVII. Catatlah pertimbangan dan batasan- batasan khusus

Masing-masing metode OOD di atas memiliki terminologi dan langkah proses yang berbeda. Secara keseluruhan proses OOD-nya sangat konsisten. Untuk melakukan OOD, perekayasa perangkat lunak harus melewati langkah-langkah generic sebagai berikut:

1. Gambarkan masing-masing subsistem dengan cara yang dapat diimplementasikan.

LXXXVIII. Alokasikan subsistem ke bagian pemrosesan dan tugas-tugas.

LXXXIX. Pilih strategi untuk mengimplementasi manajemen data, dukungan interface, dan manajemen tugas

XC. Rancang mekanisme kontrol yang sesuai untuk sistem tersebut

2. Desain objek:

XCII. Desain masing-masing operasi pada suatu tingkat protokol

XCIII. Tentukan setiap kelas internal

XCIV. Desain struktur dan internal bagi atribut kelas

3. Desain pesan:

Dengan menggunakan kolaborasi diantara objek dan hubungan objek, rancang model pemesanan.

4. Kajilah model desain dan iterasi sesuai kebutuhan. Aliran proses untuk OOD atau angkah-langkah desain yang dibahas diatas adalah intraktif; yaitu bahwa langkah-langkah tersebut dapat dieksekusi secara incremental sepanjang aktifi tas OOD tambahan samai

duatu desain yang lengkap dihasilkan. Adapun aliran proses untuk OOD digambarkan sebagai berikut:

5.4 Simpulan

Pada tahapan analisis, masing-masing metode OOA (Object Oriented Analysis) memiliki terminology dan langkah proses yang berbeda. Secara keseluruhan proses OOA-nya mirip.

Desain Objek Analsis

Desain Sistem

proses yang berbeda. Secara keseluruhan proses OOD-nya sangat konsisten.

Selain metode-metode OOAD yang telah dij elaskan di atas ada satu metode yang tidak bisa disebut sebagai “metode”, yaitu UML (Unifi ed Modeling Language). UML merupakan gabungan dari metode Booch, Rumbaugh (OMT) dan Jacobson. Tetapi UML ini akan mencakup lebih luas daripada OOAD. Pada pertengahan pengembangan UML dilakukan standarisasi proses dengan OMG (Object Management Group) dengan harapan UML akan menjadi bahasa standar pemodelan pada masa yang akan datang. UML disebut sebagai bahasa pemodelan bukan metode. Kebanyakan metode terdiri paling sedikit prinsip, bahasa pemodelan dan proses. Bahasa pemodelan (sebagian besar grafi k) merupakan notasi dari metode yang digunakan

untuk mendesain secara cepat. Ini yang akan kita pelajari pada bab selanjutnya.

Dalam dokumen MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. (Halaman 98-108)

Dokumen terkait