• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.2. Tahap persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum tahap pelaksanaan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Tahap ini meliputi persiapan biota uji P. canaliculata (keong murbei), persiapan gulma V. spiralis, dan persiapan media uji.

3.3.2.1. Persiapan biota uji

Pengambilan biota uji didasarkan pada variasi cangkang. Keong murbei yang digunakan dalam pengujian tingkat konsumsi diambil langsung dari alam. Pengambilan biota uji dilakukan di desa Tempursari Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Populasi kuning adalah populasi keong murbei yang memiliki variasi cangkang warna kuning polos, sedangkan populasi coklat adalah populasi keong murbei yang memiliki spiral bands berwarna coklat (Gambar 10). Pengambilan biota uji didasarkan pada kelimpahan yang ada di lokasi pengambilan biota uji. Keong murbei cangkang kuning dan coklat cukup melimpah di lokasi tersebut, sehingga variasi ukuran yang dibutuhkan mudah didapatkan.

Terhadap masing-masing populasi diambil beberapa ukuran yang berbeda. Dimensi yang digunakan adalah ukuran tinggi cangkang. Pengukuran tinggi cangkang dilakukan menggunakan jangka sorong. Ukuran tinggi diambil secara tegak lurus (Gambar 11).

a b

Gambar 10. Keong murbei (a. Cangkang kuning, b. Cangkang coklat)

Gambar 11. Cara pengukuran tinggi cangkang keong murbei

Ukuran yang diambil dari dua populasi yang berbeda memiliki kisaran yang hampir sama yaitu pada kisaran ukuran 1,99-3,85 cm. Masing-masing populasi diambil 12 ukuran (Gambar 12 dan 13), kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni kecil, sedang, dan besar. Kelompok kecil memiliki ukuran 1,99- 2,77 cm, kelompok sedang berukuran 2,99-3,22 cm, dan kelompok besar berukuran 3,33-3,85 cm. Penentuan ukuran terkecil didasarkan pada kemampuan mencerna gulma air, sedangkan penentuan ukuran terbesar didasarkan pada ukuran yang biasa dipanen untuk konsumsi. Setiap kelompok ukuran terdiri atas 4 biota uji.

Penentuan kelompok ukuran bertujuan untuk membandingkan tingkat konsumsi dari masing-masing populasi dalam kelompok ukuran tertentu. Perbandingan tingkat konsumsi dilakukan tidak hanya berdasarkan warna cangkang tetapi juga berdasarkan variasi ukuran.

Keong yang akan diuji diambil dari kondisi lingkungan yang sama (dari satu lokasi yang sama). Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi. Aklimatisasi dilakukan selama satu minggu sebelum tahap pelaksanaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi dan adaptasi yang homogen dari tiap individu tersebut sebelum diuji tingkat konsumsinya terhadap gulma air V. spiralis.

Gambar 12. Variasi ukuran cangkang keong murbei kuning ( = 1 cm)

Gambar 13. Variasi ukuran cangkang keong murbei coklat ( =1 cm)

3.3.2.2. Persiapan gulma air (V. spiralis)

Persediaan gulma air V. spiralis diperoleh dari pedagang ikan hias atau petani tanaman air. V. spiralis yang digunakan memiliki panjang 10-13 cm dengan lebar daun 0,4-0,6 cm yang kemudian dihitung berat basahnya. Langkah penghitungan berat basah disajikan pada Gambar 14. (a) V. spiralis yang akan ditimbang diletakkan di atas karton yang sudah dilapisi tisu. (b) V. spiralis ditutup dengan tisu. (c) Tanaman ditekan perlahan selama kurang lebih 2 menit untuk menghilangkan air eksternal. (d) Tanaman air kemudian diletakkan ke dalam gelas plastik yang telah diberi label. (e) Tanaman ditimbang dengan timbangan digital. (f) Setelah penimbangan, tanaman dimasukkan kembali ke dalam dalam pot. Langkah ini juga dilakukan dalam penimbangan berat sisa pakan. Metode

penghitungan berat basah V. spiralis ini dilakukan secara konsisten dari awal pengamatan hingga akhir pengamatan.

Gambar 14. Langkah penghitungan berat basah V. spiralis

3.3.2.3. Persiapan media

Media yang digunakan adalah 24 wadah uji (kendil) dengan diameter rata-rata 9,6 cm untuk biota keong murbei dengan variasi cangkang kuning dan coklat. Wadah uji yang akan digunakan terlebih dahulu dilapisi cat anti air. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan air yang keluar dari pori-pori wadah uji. Air yang diisikan ke dalam wadah uji sebanyak 600 ml. Masing-masing wadah uji diisi dengan satu organisme P. canaliculata. Kondisi lingkungan diusahakan mendekati keadaan di alam dengan intensitas udara yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. Kondisi tersebut diharapkan cukup nyaman bagi kelangsungan hidup keong murbei. Kualitas air selama percobaan diharapkan sesuai dengan kualitas air yang baik bagi kelangsungan hidup keong murbei. Kualitas air yang diukur adalah pH, DO, dan suhu air. Pengukuran pH dilakukan menggunakan waterproof pH tester 30 Eutech instrument dan pengukuran suhu menggunakan termometer.

3.3.3. Pelaksanaan

Biota uji dibagi ke dalam tiga kelompok ukuran pada masing-masing populasi keong murbei cangkang kuning dan coklat. Setiap kelompok ukuran terdiri dari empat biota uji. Terhadap setiap biota uji diberikan perlakuan yang sama.

3.3.3.1. Pemeliharaan

Pemeliharaan terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu pemberian pakan dan pergantian air. Setiap wadah uji diisi satu organisme uji dengan pemberian jenis dan jumlah makanan yang sama. Pemberian pakan dan pergantian air dilakukan setiap tiga hari. Pengamatan banyaknya pakan yang dihabiskan oleh biota uji dilakukan setiap tiga hari selama 15 hari (2 minggu). Selama pengamatan, media uji ditutup dengan kain kasa agar biota uji tidak keluar dari media pemeliharaan tersebut.

3.3.3.2. Pengukuran

Pengukuran yang dilakukan meliputi penentuan berat tanaman air dan pengukuran parameter kualitas air. Penghitungan berat akhir tanaman (sisa pakan) dilakukan setiap tiga hari untuk meminimalkan terjadinya gangguan terhadap biota uji. Parameter kualitas air yang diukur adalah pH, DO, dan suhu. Pengukuran pH dan DO dilakukan pada awal pengamatan, sedangkan pengukuran suhu dilakukan tiga kali sehari.

3.3.3.3. Pengumpulan data

Pada penelitian ini dilakukan penentuan tingkat konsumsi keong murbei dengan pendekatan berat basah tanaman air yang hilang. Penimbangan sisa berat basah tanaman air dilakukan sebagaimana penghitungan berat basah tanaman air sebelum dimasukkan ke dalam media. Selisih berat basah gulma dari T1i-T3i adalah banyaknya gulma yang dimakan per tiga harinya. Pengamatan dilakukan setiap tiga hari sekali selama dua minggu, sehingga total pengamatan tingkat konsumsi P. canaliculata adalah lima kali. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari untuk meminimalkan kondisi stres dari biota uji. Konsumsi per hari dihitung berdasarkan rata-rata berat tumbuhan yang dimakan selama tiga hari tersebut. Tingkat konsumsi dapat ditulis sebagai banyaknya gulma yang dimakan (gram/hari). Hasil

penghitungan yang didapatkan merupakan nilai tingkat konsumsi rata-rata setiap kelompok ukuran dan tingkat konsumsi total pada selama pengamatan.

Dokumen terkait