• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. BAHAN DAN METODE

4.10 Kesesuaian Agrowisata (TWIN)

Hasil overlay keseluruhan kesesuaian TWIN, skala tinggi (sangat sesuai) berada di zona tengah DAS yaitu di desa Gasol dan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Skala tinggi diwakili oleh lokasi yang diberi warna hijau dan skala sedang diberi warna kuning. Sedangkan warna merah mewakili skala rendah (Gambar 12). Daerah dengan warna merah memang kurang sesuai untuk agrowisata, tetapi lahan pertanian padi sawah yang ada harus tetap dipertahankan.

Gambar 12 Peta Kesesuaian Agrowisata

Kesesuaian Kenyamanan Luas (Ha) Persen (%)

Tinggi 4 548.08 60.91

Sedang 2 781.61 37.25

Rendah 137.49 1.84

40

Daerah dengan skala tinggi yang diwakili oleh warna hijau adalah seluas 13 hektar (0,18%) dari total wilayah DAS Cianjur. Zona tengah dan hilir DAS merupakan wilayah potensial sebagai tempat agrowisata. Wilayah dengan skala tinggi atau sangat sesuai (S1) menjadi prioritas utama untuk dikembangkan menjadi tempat tujuan agrowisata karena sudah sangat sesuai untuk pertanian, wisata, keindahan dan kenyamanan. Sedangkan skala sedang atau sesuai (S2) yang diwakili oleh warna kuning seluas 4 755 hektar (63.68%), merupakan lahan masih potensial dikembangkan sebagai agrowisata, dengan memperbaiki beberapa keterbatasannya melalui manajemen lahan (Tabel 13).

Tabel 13 Tingkat nilai kesesuaian agrowisata

Kelas Agrowisata Luas (Ha) Persen (%)

Tinggi 13 0.18

Sedang 4 755 63 68

Rendah 2 699 36.14

Total 7 467 100.00

Kesesuaian agrowisata di lanskap pertanian padi di DAS Cianjur berdasarkan wilayah administratif (Tabel 14) menunjukkan bahwa sebenarnya masih terdapat nilai tinggi selain desa Gasol dengan luas 4 837 hektar dan Mangunkerta (8 232 hektar) yaitu Cijedil (0.044 hektar). Ketiganya berada di Kecamatan Cugenang. Kawasan ini memang terkenal dengan hawanya yang sejuk dan merupakan pintu gerbang masuk ke perkebunan teh Gedeh. Perkebunan teh Gedeh merupakan salah satu tempat tujuan wisata dengan jalur pejalan kaki (tea walk) di tengah perkebunan tehnya. Selain itu, ditawarkan juga proses pembuatan teh sebagai atraksi wisatanya. Hari paling banyak dikunjungi adalah sabtu dan minggu dengan rata-rata 50 orang setiap minggunya.

Tempat wisata yang terdekat dengan DAS Cianjur adalah Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara. Wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat tersebut merupakan pengunjung potensial bagi agrowisata di lokasi penelitian. Sekarang tinggal bagaimana menyiapkan atraksi-atraksi yang dapat ditawarkan kepada pengunjung sebagai obyek wisata. Selain pengunjung dari luar Kabupaten Cianjur, wisatawan lokalpun perlu dipertimbangkan sebagai pengunjung potensial.

Tabel 14 Kesesuaian agrowisata padi dengan batas administratif Kecamatan Desa/Kelurahan Kesesuaian Agrowisata Jumlah Tinggi (S1) Sedang (S2) Rendah (S3) Cianjur 756.825 328.661 1085.486 Ciherang 128.267 31.562 159.829 Limbar 128.931 21.708 150.639 Mekarsari 117.61 3.534 121.144 Muka 2.269 2.512 4.781 Pamoyanan 96.536 22.164 118.7 Sawahgede 5.281 26.231 31.512 Sayang 230.098 126.153 356.251 Solok Pandan 15.986 94.797 110.783 Sukamaju 31.847 31.847 Cilaku 348.254 8.662 356.916 Munjul 348.254 8.662 356.916 Cugenang 13.113 1379.546 1356.365 2749.024 Cibeureum 163.496 216.783 380.279 Cijedil 0.044 16.443 0.18 16.667 Galudra 101.334 285.774 387.108 Gasol 4.837 187.804 43.573 236.214 Mangunkerta 8.232 189.151 127.876 325.259 Nyalindung 69.785 360.885 430.67 Sukamanah 519.633 14.204 533.837 Sukamulya 131.9 307.09 438.99 Karangtengah 1330.68 113.923 1444.603 Babakan Caringin 287.119 21.584 308.703 Bojong 0.004 0.004 Hegarmanah 25.698 1.592 27.29 Langen Sari 277.633 17.818 295.451 Maleber 211.995 0.02 212.015 Sabandar 2.74 0.535 3.275 Sindangasih 243.415 69.342 312.757 Sukasari 282.076 3.032 285.108 Pacet 229.545 800.107 1029.652 Ciherang 98.655 199.524 298.179 Ciputri 130.89 600.583 731.473 Sukaluyu 710.41 90.807 801.217 Babakan Sari 194.429 2.996 197.425 Selajambe 199.722 70.108 269.83 Sukasirna 3.197 0.208 3.405 Tanjung Sari 313.062 17.495 330.557 Total 13.113 4755.26 2698.525 7466.898

42

Atraksi agrowisata tanaman padi sawah di DAS Cianjur dibagi menjadi tiga pola. Zona hulu DAS memiliki kalender pertanaman dengan pola padi - padi lokal- palawija. Zona tengah DAS padi - padi - palawija untuk yang beririgasi, sedangkan sawah tadah hujan menggunakan pola padi - palawija - palawija. Zona hilir DAS menggunakan pola tanam padi - padi - palawija. Informasi kalender pertanaman padi sangat diperlukan oleh wisatawan, agar dapat memilih atraksi yang tersedia sesuai dengan waktunya (Tabel 15).

Tabel 15 Kalender pertanaman padi

Zona DAS Aktifitas Bulan

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hulu Pengolahan tanah (Gasol) Penanaman Pemeliharaan Panen Pasca panen Tengah Pengolahan tanah (Limbangan sari) Penanaman Pemeliharaan Panen Pasca panen Hilir Pengolahan tanah (Tanjung sari) Penanaman Pemeliharaan Panen Pasca panen Keterangan :

Padi sawah yang ditanam petani di DAS Cianjur ada dua jenis yaitu varitas unggul dan lokal. Padi varitas unggul yang banyak ditanam adalah IR 64, sedangkan varitas lokalnya adalah Pandan wangi, Hawara batu dan Cisadane. Zona hulu DAS, lebih dominan menanam padi varitas lokal karena memang lebih tahan terhadap suhu rendah. Hal ini menyebabkan masa panennya mencapai 175 hari, lebih lama dari varitas unggul yang hanya 115 hari. Sebelum musim tanam bulan Juni, lahan perlu diolah terlebih dahulu. Masih banyak dijumpai pengolahan lahan sawah menggunakan kerbau. Pengolahan tanah dengan

= Padi unggul = Padi lokal

menggunakan hewan ini dapat ditawarkan sebagai atraksi wisata. Waktu pengolahan tanah sampai dua bulan karena jerami bekas tanaman padi sebelumnya dibenamkan ke dalam tanah. Diperlukan proses pembusukan jerami selama satu bulan. Sehingga bulan April merupakan saat yang tepat untuk melihat dan ikut melakukan atraksi pengolahan tanah menggunakan hewan.

Di zona tengah DAS sudah mulai menanam padi varitas unggul dengan dua kali tanam padi lalu diselang dengan palawija (jagung dan kacang-kacangan). Pengolahan tanahnya sudah menggunakan traktor karena lebih cepat waktunya untuk mengejar ketersediaan air. Jerami sisa pertanaman sebelumnya sudah mulai dikumpulkan untuk dibakar, lalu dibenamkan ke dalam tanah yang berfungsi sebagai pupuk organik. Padi varitas unggul ditanam pada bulan Desember, saat banyak hujan. Jika ingin menyaksikan atraksi menanam padi, maka bulan Desember merupakan saat yang tepat untuk menerima kunjungan wisatawan.

Proses berikutnya adalah pemeliharaan tanaman, meliputi penyiangan gulma, pemupukan susulan, penyemprotan hama dan penyakit. Panen dilakukan pada bulan Mei, dilanjutkan dengan proses pasca panennya yaitu perontokan padi dan penjemuran. Tidak banyak yang mengolah padi menjadi beras dan produk olahannya, seperti tepung beras dan opak atau kerupuk. Aktivitas ini sangat menarik sebagai atraksi wisata.

Berbeda dengan zona hilir DAS yang hampir dapat menanam padi sebanyak tiga kali dalam setahun. Ketersediaan air sepanjang tahun yang mendukung pola tanam padi bisa seperti itu. Air irigasi berasal dari adanya bendungan sungai-sungai maupun dari waduk yang ada. Pola ini tidak selalu terjadi setiap tahunnya, tetapi dipengaruhi pula pergeseran musim hujan karena efek pemanasan global.

Kalender pertanaman sangat penting sebagai sumber informasi bagi pengunjung. Wisatawan akan dapat mengatur kapan dan kemana bila ingin menyaksikan suatu atraksi tertentu sepanjang tahunnya. Informasi ini perlu diperbarui secara berkala sehingga tidak mengakibatkan kekecewaan pengunjung. Disamping pembaruan informasi secara berkala, tidak kalah pentingnya adalah sampainya informasi tersebut ke tangan pengunjung. Sehingga perlu adanya promosi melalui beberapa media, seperti radio, koran, brosur dan lain sebagainya.

44

Tabel 13 Atraksi pertanaman padi di DAS Cianjur Atraksi

Zona DAS

Pengolahan

tanah Penanaman padi

Pemeliharaan padi Pemanenan padi Hulu Nopember dan Mei Desember dan Juni Agustus sampai Nopember Nopember, Desember dan Maret, April

Tengah Desember dan

April

Januari dan Mei Juni, Juli dan pebruari, maret

April dan Agustus Hilir Desember, April

dan Agustus

Januari, Mei dan September

Hampir

sepanjang tahun

Januari, April dan agustus Sebagai skenarionya, pengembangan agrowisata di lahan pertanian padi DAS Cianjur perlu melakukan promosi dan pengemasan paket wisata yang menyatu dengan wisata yang sudah ada seperti agrowisata di kebun teh Gedeh. Desa dengan nilai TWIN tinggi atau sangat sesuai (S1) merupakan daerah tujuan wisata dengan lama tinggal lebih banyak dibandingkan dengan desa yang mempunyai nilai sedang (S2). Rute perjalanan wisata dapat dimulai menuju desa Gasol dan Mangunkerta hingga waktu makan siang, kemudian dilanjutkan menuju kota kabupaten dengan sesekali berhenti di desa yang mempunyai nilai SBE tinggi dan berakhir di kota Cianjur untuk belanja oleh-oleh berupa beras dan manisan.

Sebagai rekomendasinya adalah pengadaan jasa pelayanan berupa perbaikan jalan menuju desa Gasol dan Mangunkerta sehingga layak dan aman untuk dilewati pengunjung. Pembuatan penunjuk arah dari arah jalan utama Cugenang dan lahan parkir yang memadai di desa Gasol sebagai tempat istirahat serta makan siang. Pasar wisatawan adalah pekerja kantor dari kota dan memerlukan wisata di hari liburnya. Pembatasan jumlah pengunjung perlu dilakukan karena hanya disediakan hari sabtu dan minggu sebagai hari kunjungan serta kondisi jalan yang tidak memungkinkan dilalui oleh kendaraan besar sejenis bis.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Skala tinggi hasil TWIN terdapat di sebagian kecil Kecamatan Cugenang, yaitu desa Gasol dan di desa Mangunkerta.

2. Sedangkan skala sedang terdapat di sebagian kecil Kecamatan Pacet dan Cugenang serta sebagian besar Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Cilaku dan Sukaluyu.

Saran

1. Wilayah dengan skala TWIN tinggi, merupakan prioritas utama sebagai lokasi yang layak dikembangkan sebagai tempat agrowisata.

2. Wilayah dengan skala TWIN sedang, masih potensial untuk dikembangkan sebagai tempat agrowisata pada lanskap pertaniannya

46

Dokumen terkait