• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Prosedur Penelitian

1. Tahap Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan baik melalui kepustakaan maupun penelitian lapangan melalui kajian empirik. Pada tahap studi pendahuluan ini dilakukan terlebih dahulu dengan studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mengkaji kepustakaan berkenaan dengan teori, konsep dan hasil-hasil penelitian yang relevan untuk mendukung studi pendahuluan di lapangan. Literatur yang dikaji adalah yang berhubungan dengan kajian tentang esensi pendidikan kewarga- negaraan, pendidikan multikultural, multikulturalisme dan teori multikulturalisme, kearifan lokal, kompetensi kewarganegaraan, teori pembelajaran dan model- model pembelajaran yang pernah ada dan dikembangkan, baik yang berasal dari buku referensi, hasil penelitian maupun jurnal ilmiah. Dengan kata lain, semua kepustakaan yang terkait dengan model pengembangan Pendidikan Kewarga- negaraan berbasis kearifan lokal yang dikembangkan.

Bahan dasar untuk penyusunan desain model konseptual/hipotetik pembelajaran dalam penelitian ini diperoleh dari hasil studi pendahuluan. Model konseptual pembelajaran berlandaskan pada filsafat dan teori konstruktivistik dalam konteks pembelajaran orang dewasa (andragogi). Hal ini berangkat dari asumsi bahwa mahasiswa adalah merupakan orang dewasa, dimana dalam perspektif konstruktivisme proses perubahan bagi pembelajaran orang dewasa sesungguhnya akan bermakna apabila didasarkan dari pengalaman dan kebutuhan orang dewasa itu sendiri. Mahasiswa sebagai sosok orang dewasa, sesungguhnya memiliki potensi dan tidak bodoh, mereka punya prakarsa, dan apabila distimulasi mereka mampu mengembangkan dirinya sendiri secara optimal.

Untuk merancang dan mengembangkan produk model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan multikultural berbasis kearifan lokal yang sesuai dengan kondisi mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi kota Malang, maka perlu dilakukan kolaborasi yang baik antara data yang diperoleh dari kajian literatur dengan data yang diperoleh dari lapangan.

Kegiatan penelitian lapangan yang dilakukan pada tahap studi penda- huluan ini, meliputi kegiatan pengamatan (observasi), wawancara dan penyebaran angket. Observasi awal yang berupa pengamatan persiapan dan pelaksanaan proses dilakukan kepada para dosen Pendidikan Kewarganegaraan, dan para mahasiswa yang menempuh matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Demikian juga wawancara dan penyebaran angket dilakukan kepada para dosen yang mengampu dan mahasiswa yang menempuh matakuliah Pendidikan Kewarga- negaraan di lokasi penelitian.

Beberapa data dan informasi yang cukup lengkap diperoleh pada tahap studi pendahuluan, yang digunakan sebagai dasar untuk pengembangan model ini antara lain adalah sebagai berikut.

a. Data tentang desain dan model pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi yang dilakukan selama ini.

b. Data tentang aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa selama proses perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan yang ada selama ini.

c. Data tentang kompetensi multikultural mahasiswa, baik selama proses pembelajaran PKn maupun setelah hasil belajar PKn.

d. Data tentang langkah dan strategi dosen Pendidikan Kewarganegaraan dalam merancang model pembelajaran.

e. Data tentang sarana–prasarana pembelajaran yang tersedia di lingkungan perguruan tinggi yang mendukung dan mengembangkan Pendidikan Kewarga- negaraan.

f. Data tentang hambatan dan kendala yang dihadapi dosen Pendidikan Kewarganegaraan dalam melaksanakan tugasnya di bidang pembelajaran yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembelajarannya.

Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran mahasiswa (need assesment), khususnya terhadap kebutuhan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan multikultural berbasis kearifan lokal sebagai dasar untuk merancang model konseptual atau hipotetik. Setelah itu lalu menyusun langkah-langkah (syntaks) pembelajaran, strategi dan metode, serta pemanfaatan media dan sumber belajar yang tersedia dan atau disediakan

Berdasarkan kajian literatur dan kajian di lapangan tersebut maka, pada tahap pendahuluan ini, penulis melakukan perencanaan dan penyusunan draft model konseptual pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan multikultural berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan kompetensi multikultural mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Malang. Rancangan draft model / produk hipotetik yang dikembangkan selanjutnya akan diuji cobakan pada tahap kedua baik dalam skala terbatas (di Universitas Muhammadiyah Malang) maupun dalam skala yang lebih luas (Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawijaya Malang).

Sebelum dilakukan uji coba di lapangan, terlebih dahulu dilakukan uji coba di atas meja (desk evaluation) oleh para pembimbing untuk melihat kelayakan draft model, baik terhadap kelayakan dasar-dasar konsep dan teori yang digunakan maupun kelayakan praktis model. Berdasarkan hasil verifikasi dan

review tersebut, kemudian dilakukan penyempurnaan draft model hipotetik beserta instrumen lainnya, seperti test dan angket evaluasi diri.

Sebelum dilakukan uji coba secara terbatas, maka dilakukan terlebih dulu diskusi intensif dengan para dosen pendidikan kewarganegaraan yang dilibatkan dalam kegiatan penelitian ini. Pertemuan sosialisasi draft model hipotetik akan dilakukan pada bulan Agustus 2010 di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, kepada enam orang dosen Pendidikan Kewarganegaraan dari tiga perguruan tinggi di Kota Malang, juga mahasiswa yang menempuh matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Bagi dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang tidak sempat hadir dan dilibatkan dalam penelitian ini dilakukan pertemuan di kampusnya. Berdasarkan hasil dari diskusi ini, kemudian dilakukan penyem- purnaan draft model hipotetik, yang berikutnya siap untuk di uji cobakan oleh para dosen Pendidikan Kewarganegaraan tersebut.

Secara ringkas dapat digambarkan proses kegiatan penelitian pada tahap studi pendahuluan ini sebagaimana nampak pada bagan 3.3 berikut.

2.Tahap Pengembangan Model

Tahap pengembangan model dilakukan dengan berkali-kali melakukan uji coba dan revisi draft produk sampai terbentuknya draft final model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan multikultural berbasis kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (clasroom

action research). Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif

Kondisi Pembelajaran Pendidikan Kewargane- garaan pada mahasiswa di Perguruan Tinggi

• Kompetensi Kewargane- garaan :

1.Civic Knowledge(kognitif) 2.Civic Skill (afektif) 3.Civic disposition (psiko-

motorik) • Kompetensi Kewargane- garaan multikultural: 1. Kompetensi Standar 2. Kompetensi Dasar a. WN menerima perbedaan b. WN kerjasama multi- kultur c. WN menghormati hak individu & mengem- bangkan budaya d. WN memberi peluang

yang sama dlm LEY e. WN mengembangkan

sikap adil dan rasa keadilan

Pakar dan Praktisi

• Konstruktivisme • Konsep PKn Multikultural • Konsep Kearifan lokal • Konsep model pembelajaran inkuiri sosial & project citizen • Strategi pembe- lajaran koope- ratif Angket Wawancara Observasi Dokumentasi Rancangan Model PKn multikultural berbasis ke- arifan lokal

Dokumen terkait