• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Skema 4 Tahap-Tahap Pembelajaran Kelompok Eksperimen

liii Guru membuat kondisi belajar yang baik sebelum PBM dimulai dan

mempersiapkan materi yang diajarkan Guru menjelaskan materi didepan kelas

Perhitungan skor individu Guru melakukan evaluasi

Guru memberi tugas latihan dan soal

Guru memberikan tugas latihan soal

Sumber : Hartati (1998: 11-12)

Sesuai dengan hipotesis-hipotesis yang akan diuji maka penelitian ini dirancang dengan eksperimen faktorial (2x2). Dengan menggunakan rancangan

liv Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok

Guru menerangkan konsep pelajaran

Guru memberi tugas untuk dibahas oelh kelompok dan guru mengingatkan siswa agar siswa tetap bekerja sama dalam satu kelompok sampai tugas selesai dan

bekerja dengan keterampilan kooperatif yang dikembangkan

Kelompok III Kelompok II

Kelompok I

Guru melakukan evaluasi

Hasil pekerjaan ditukarkan dengan anggota tim lain

Penghitungan skor kelompok dan memberi skor keompok Penghitungan skor

individu

Guru memberikan Soal mandiri

dst

Guru mengumpulkan tugas siswa dan memberi kunci jawaban soal latihan

ini, hipotesis-hipotesis yang diajukan dapat diuji sekaligus yaitu pengujian pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD, pengaruh motivasi belajar siswa dan pengaruh interaksi kedua variabel tersebut.

Variabel yang dimanipulasi dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pendekatan pembelajaran konvensional. Masing-masing pendekatan ini di diberlakukan pada kelas eksperimen yang memiliki motivasi belajar berbeda. Dengan demikian terdapat 4 kkelompok belajar yaitu (1) penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, (2) penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, (3) penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional untuk siswa yang memilki motivsi belajar tinggi, dan (4) pengunaan pendekatan pembelajaran konvensional untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Prosedur penelitian diawali dengan menentukan kelas, penyebaran angket, pemberian perlakuan, dan postes. Tuckman dalam tesisnya M. Tohir (2010:47) menyatakan bahwa untuk menghindari interaksi antara prates dengan perlakuan yang mungkin akan berpengaruh pada postes, maka prosedur penelitian dapat tidak menggunakan prates.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yaitu dilakukan di SMK Negeri 1 Kota Jambi. Penelitian dikelas XI mata pelajaran akuntansi. Penulis meneliti tentang pengaruh

pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi terhadap hasil belajar siswa.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2007 : 80). Sedangkan menurut Arikunto (1998 : 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan subjek penelitian merupakan suatu yang kedudukannya sangat sentral karena subjek penelitian ini data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas dua semester dua jurusan akuntansi SMKN 1 Jambi yang terdiri dari 3 kelas dengan total siswa keseluruhan 123 oang. Pembagian kelas ini terdiri dari 1 kelas unggul dan 2 kelas regular.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999:73). Sedangkan menurut Arikunto (1988:117) sampel adalah waktu populasi yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian melaksanakan proses pembelajaran pada dua kelompok siswa yang berbeda. Satu kelompok siswa dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok lainnya dibelajarkan dengan model konvensional. Proses pembelajaran pada masing-masing kelas dilakukan sebanyak lvi

8 kali pertemuan. Satu kali tatap muka berlangsung 90 menit. Diakhir proses pembelajaran, dilakukan tes pada masing-masing kelas untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas regular. Satu kelas eksperimen dan satu kelas Kontrol.

3.4. Variabel Penelitian

Sugiyono (2004: 32) mendefenisikan variabel penelitian sebagai suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiono (2004:33) Variabel penelitian ada lima macam yaitu : 1) variabel bebas (dependen variable); 2) variabel terikat (independent variable); 3)Valiabel moderator; 4) variabel intervening; 5) variabel kontrol.

Dalam penelitian terdapat empat variabel yang diamati yaitu: variabel bebas, variabel moderator, variabel terikat dan variabel Kontrol. Berikut penjelasan masing-masing variabel yang diamati tersebut:

1. Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya. Biasanya disimbolkan dengan X. Variabel itu digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lain (Hasan, 2001: 227). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah: Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD

2. Varibel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Biasanya variabel ini disebut juga dengan

variabel dependen kedua dilambnagkan dengan X2. Dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar siswa. Variabel ini dibedakan menjadi duatingkatan, yaitu:

a. Motivasi belajar tinggi b. Motivasi belajar rendah

3. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel output atau variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dilambangkan dengan Y dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.

4. Variabel kontrol yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol untuk melihat perbandingan dari hasil yang diperoleh siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pembelajaran konvensional atau ceramah sebagai variabel kontrolnya.

Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan dengan model sebagai berikut :

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang paling baik adalah yang efektif dan efisien yaitu metode yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, lviii Motivasi Belajar

Siswa (X2)

Hasil Belajar (Y) Pembelajaran

Kooperatif tipe STAD (X1)

dilakukan dengan cepat, sehingga dapat menghemat tenaga, biaya dan waktu (Sugiyono, 2004:61). Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan pengisian angket, tes pilihan ganda dan studi pustaka. Angket terdiri dari sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab responden untuk memperoleh data motivasi belajar siswa. Tes pilihan ganda dipakai untuk menguji kompetensi tingkat kemampuan berpikir. Studi pustaka merupakan data-data yang berasal dari buku-buku yang bersankutan dengan masalah yang diteliti.

3.6. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2002; 136) instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk memperoleh data agar hasilnya menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrument yaitu:

1. Observasi, merupakan tahap awal yang digunakan dalam melakukan penagtan langsung pada objek yang dieliti

2. Angket/kuesioner, adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128).

3. Tes tertulis pilihan ganda, merupakan tes yang terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Tes pilihan ganda dapat dipakai untuk menguji penguasaan kompetensi mulai dari tingkat berfikir rendah seperti pengetahuan dan pemahaman sampai pada tingkat berfikir tinggi seerti aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (Majid, 2007:196)

4. Studi pustaka yang digunakan sebagai bahan refleksi dari masalah yang diteliti.

3.7. Validitas dan Reabilitas Instrumen 3.7.1. Validitas Instrumen Penelitian

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004: 109). Menurut Suharsimi Arikunto

(1996:160) teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah dengan menggunakan teknik produk moment dengan rumus:

Ket:

rxy: Koefisien Validitas Soal Y1: Skor Butir Soal

X1: Skor Total Butir Soal n : Banyaknya siswa

Kriteria pengukuran validitas adalah:

0,80 < r11 1,00 = validitas sangat tinggi 0,60 < r11 0,80 = validitas tinggi

0,40 < r11 0,60 = validitas cukup 0,20 < r11 0,40 = validitas rendah

0,00 < r11 0,20 = validitas sangat rendah

Dalam pemberian interprestasi terhadap rxy disesuaikan dengan tabel r Product Moment dengan taraf signifikansi 5%.

3.7.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002: 154). Instrumen yang dapat dipercaya yang reliable akan mneghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Pada angket motivasi butir-butir instrumen memiliki rentang 1-5 maka untuk menguji realibilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus alpha. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya soal atau banyaknya pertanyaan ∑ b2 = jumlah varians butir

t2 = varian total

Setelah dilakukan penskoran lalu ditabulasikan dan kemudian dimasukkan kedalam rumus alpha. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabitas angket motivasi adalah sebagai berikut:

0,80 < r11 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,60 < r11 0,80 = reliabilitas tinggi

0,40 < r11 0,60 = reliabilitas cukup 0,20 < r11 0,40 = reliabilitas rendah

0,00 < r11 0,20 = reliabilitas sangat rendah 3.8. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji hipotesis- hipotesis yang dikemukan pada bab I adalah:

1. Analisis uji Prasyarat pengujian hipotesis :

a. Uji normalitas dengan menggunakan SPSS (Kolmogorov Smirnov Z). Merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data bewrdistribusi normal atau tidak .

b. Uji homogenitas varian dengan menggunakan SPSS (One Sample Kolmogorov Smirnov Test). Merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui kedua data (eksperimen dan control tersebut homogen) 2. ANAVA dua jalur 2x2 dan Uji tukey digunakan untuk menguji analisis

pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi terhadap hasil belajar siswa

Hipotesis dalam ANAVA dua arah terdiri dari:

1. Berkaitan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD

Ho : tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar akuntansi siswa.

H1 : terdapat pengaruh pembelajaran koopertif tipe STAD terhadap hasil belajar akuntasni siswa

Ho : µA1 = µA2 Ho : µA1 ≠ µA2

2. Berkaitan dengan motivasi belajar siswa

Ho: tidak terdapat pengaruh motivasi belajar siwa terhadap hasil belajar akuntansi siswa

H1: terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar akuntansi siswa. Ho : µB1 = µB2

H1 : µB1 ≠ µB2

3. Berkaitan dengan interaksi pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi belajar siswa interaksi AxB

Ho : artinya interaksi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi belajar siswa tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK N 1 Jambi

H1 : artinya interaksi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK N 1 Jambi

Ho : A x B = 0 H1 : A x B ≠ 0

Hipotesis dalam uji Tukey terdiri dari :

1. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

Ho : tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar akuntasni pada keompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi.

H1 : terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar akuntasni pada keompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi.

Ho : µA1B1 = µA2B1 H1 : µA1B1 ≠ µA2B1

2. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

Ho : tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar akuntasni pada keompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

H1 : terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar akuntasni pada keompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Ho : µA1B2 = µA2B2 H1 : µA1B2 ≠ µA2B2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI 2006 Arikunto. 1998. Pengertian Pengaturan Realibilitas. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hartati, Sri. 1998. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata

Pelajaran IPA : Edukasi”..

http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data/ diakses tanggal 07 februari 2012

http://eprints.undip.ac.id/17165/1/SNA11Mutamimah.pdf diakses tanggal 12 februari 2012

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17468/3/Chapter%20II.pdf diakses tanggal 10 Februari 2012

http://jagalempe.blogspot.com/2012/02/pengertian-motivasi-belajar.html diakses tanggal 07 februari 2012

http://www.bloggermajalengka.com/2011/09/pengertian-belajar-dan- pembelajaran.html diakses tanggal 13 januari 2012

http://www.pustakaskripsi.com/analisis-metode-pembelajaran-kooperatif-tipe- stad-dan-pengaruhnya-terhadap-upaya-peningkatan-hasil belajar -akuntansi- dalam-pokok-bahasan-pencatatan-transaksi-

perusahaan-dagang-mata-pelajaran-akuntansi-3136.html diakses tangal 07 november 2011

http://www.scribd.com/doc/33398692/5/Pengertian-Motivasi-Belajar diakses tanggal 01februari 2012

Ibrahim, Nurdin. September 2001. Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjung Sari Sumedang Jawa Barat. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke 7- No. 031: 485-

Kauchak, P Donald. 1998. Learning and Teaching : Riset and Based Method. Amerika Serikat Aviacom Company.

Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung:Remaja Rosdakarya

Moechtar. 1991. Dasar-Dasar Akuntansi. Surabaya: Institut Dagang Muchtar Nasir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nursasmito, Irfan. Zaki Baridwan. 1984. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sagala, saiful. 2006.Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta. Siagian, Sondang. 2004.Teori motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice.

Boston: Allyn and Bacon.

Soedijarto. 1997. Menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu. Jakarta:Balai Pustaka

Sudirman, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. lxv

Sudjana, N. 1990. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung:Sinar Baru Sugiyono. 2007. Pengertian Teknik Sampling. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono.2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta Tohir, M. Pengaruh PenerapanPendekatan Kontekstual dan Motivasi Belajar

Terhadap Hasil Belajar Menulis Surat Siswa SMP N 22 Kota Jambi. Tidak dipublikasikan

Wallace, Waler. 1990. Metoda Logika Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Dokumen terkait