• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2. Tahapan Menulis

Aktivitas menulis mengikuti beberapa alur dan proses yang terdiri dari beberapa tahap. MCkay dalam Haryadi dan Zamzani (1996:78) mengemukakan tujujuh tahap, yaitu (1) pemilihan dan pembatasan masalah, (2) pengumpulan bahan, (3) penyusunan bahan, (4) pembuatan

kerangka karangan, (5) penulisan naskah awal, (6) revisi, dan (7) penulisan akhir.

Andri wicaksono (2014:14) menjelaskan langkah-langkah awal dalam menghasilkan cerita pendek meliputi.

Langkah 1: Menetapkan Niat

Segala sesuatu diawaki dengan niat. Apapun yang kita lakukan harus dilandasi dengan niat dan motivasi. Ada tiga cara untuk dapat menjadi penulis, yaitu dengan menulis, menulis, dan menulis serta sebuah keberanian, keingintahuan yang besar dan semangat mencoba sesuatu yang baru.

Dalam hal menulis cerita siswa perlu diberikan motivasi bahwa menulis merupakan hal yang menyenangkan, sehingga guru dapat memberikan contoh atau teknik menulis yang menyenangkan dan bermakna agar siswa lebih tertarik dalam pelajaran. Motivasi yang dapat dilakukan guru adalah dengan cara memberikan sumber bacaan yang menarik bagi siswa dan membiasakan siswa untuk selalu menuliskan segala ide serta gagasan yang mereka miliki.

Langkah 2: Beternak Ide

Terkadang ide yang tertulis dalam berbagai media penyimpanan yang kita miliki akan sangat berguna, meskipun hanya berupa satu kalimat yang diperoleh dalam benak kita. Buku misalnya, dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan ide atau gagasan yang kita miliki.

Pengembangan ide tersebut dapat dilakukan melalui penggabungan dari beberapa ide atau gagasan menjadi sesuatu yang baru.

Ide dalam cerita ibarat rencana dalam menu. Para tokoh, peristiwa, percakapan dan unsur lainnya, seperti benang tenun yang berjalin satu sama lain, sehingga tampak rapid an bagus hasil tenunannya (Abdul Aziz Abdul Majid, 2002:17). Menyusun ide tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat kerangka karangan yang nantinya akan memudahkan siswa dalam menyusun cerita.

Sebuah dapat diperoleh dari pengalaman dan lingkungan sekitar siswa. Dalam hal ini siswa perlu untuk meurumuskan gagasan mereka menjadi suatu kerangka karangan yang saling padu. Ide terse but perlu di sesuaikan dengan tema yang diberikan oleh guru. Selain itu dalam mencari ide siswa diberikan kebebasan dalam mengemukakan gagasannya dan mencoba mengeluarkan kreativitasnya mengolah suatu tema.

Langkah 3: Menentukan Judul

Dalam membuat tulisan diperlukan sebuah judul yang eye-cathing, intinya tonjolkan kelebihan dan tutupi kekurangan dalam tulisan. Ini merupakan hal yang wajar dalam membuat sebuah tulisan. Judul dibuat sederhana, menarik dan mudah dimengerti oleh pembaca. Sehingga apa yang ada dalam judul dapat mewakili isi yang ada dalam tulisan tersebut.

Dalam membuat judul perlu ditekankan pada pemilihan judul yang menarik. Hal ini akan membuat pembaca tertarik melihat isi cerita yang dibuat penulis. Judul yang sederhana dapat mudah dimengerti pembaca,

sehingga judul perlu dibuat dengan jelas dan sesederhana mungkin agar menarik dan mudah dipahami.

Langkah 4: Bermain Dialog dan Narasi

Pelukisan kejadian atau tindakan dalam sebuah tulisan dapat memperlancar sebuah tulisan untuk dipahami oleh pembaca. Dialog sangat diperlukan dan dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi. Adanya kemudahan informasi yang dibuat penulis akan menambah kenyamanan dari pembaca dalam memahami isi tulisan.

Dialog dan narasi dapat membuat tulisan lebih hidup. Untuk itu siswa perlu membuat dialog yang sederhana. Dalam membuat dialog ini tanda baca perlu diperhatikan selain itu sebuah tulisan bukan hanya narasi saja atau bahkan dialog saja. Perlu adanya kesesuaian antara dialog dan narasi agar tulisan lebih hidup.

Langkah 5: Menjadi Epigon

Dalam kepenulisan, orang yang meniru gaya tulisan seorang penulis lazim disebut epigon. Menulis awal merupakan kegiatan yang sulit dilakukan, seperti layaknya seorang bayi meniru atau mengamati adalah hal yang sangat perlu. Para penulis besar menjadi terkenal karena mereka mampu kreatif membebaskan diri dari dari meniru gaya penulis yang dikagumi.

Eni Setiati (2010:52-60) menjelaskan bahwa dalam penulisan non fiksi ada 5 tahapan yang perlu diketahui sebelum memulai menulis. Lima tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Prewriting (pra-menulis)

Prewriting adalah proses berpikir untuk menentukan tujuan tulisan, menyesuaikan gaya bahasa dan bahasan dengan pembaca, serta memilih topic. Penulis perlu menentukan tujuan sebelum memulai menulis. Tujuan tersebut berupa menyampaikan informasi, menghibur, atau berupa ajakan.

b. Outlining (penulisan naskah awal)

Setelah topik telah ditentukan, langkah berikutnya adalah membaca referensi dan membuat garis besar tulisan (outline). Dalam hal ini perlu diperhatikan tentang penentuan pendahuluan, bahasan utama dan pokok bahasan.

c. Writing (pembahasan isi naskah)

Pada tahap ini, penulis membuat draf kasar naskah. Penulis bebas menuliskan apa saja yang ada di kepalanya, entah itu gagasan maupun ide kreatif yang dapat dijadikan sebagai bahan menulis. Pada tahap ini dinamakan free writing.

d. Rewriting

Tahapan ini adalah tahap dimana penulis menuliskan kembali naskah kasar sesuai dengan garis besar tulisan, diawali dengan judul, kemudian kalimat pembuka, kalimat pendukung dalam badan alinea, dan kalimat penutup. Pada tahapan ini penulis mencoba untuk merangkai kata menjadi kalimat yang enak dibaca dan mudah dimengerti oleh pembaca.

e. Editing

Tahapan ini adalah tahap akhir yang perlu dilakukan sebelum menyelesaikan tulisan. Penulis perlu membaca ulang setiap kata, kalimat, tanda baca, dan ungkapan asing.

Dalam menulis cerita, terutama para pemula biasanya mengalami kesulitan dalam menuliskan ide atau gagasannya. Hal ini membuat penulis pemula merasa menulis itu sulit dan membosankan. Untuk dapat menulis hingga mahir, siswa memerlukan bahan bacaan atau tokoh yang menginspirasi dalam menulis. Siswa dapat memilih cerita yang mereka sukai kemudian menuliskan dengan bahasanya sendiri atau meniru gaya bahasa penulis yang sudah mahir.

B. Hakikat Cerita Pendek

Dokumen terkait