BAB III PROFILE LEMBAGA
H. Tahapan Pelaksanaan Program Kemitraan
Tahapan Pelaksanaan Pemberian bantuan Program Kemitraan43
Langkah Subyek Kegiatan
1 Mitra Binaan 1) Mengisi dan melengkapi form
identitas pemohon dan identifikasi usaha (form–1).
2) Mengajukan proposal (P) tentang kebutuhan pinjaman.
3) Melampirkan Bukti Pendukung (BP) pengajuan beserta surat pernyataan (Form 1a).
2 Staff Cabang 1) Meregistrasi permohonan dan
meminta kelengkapan berkas, sampai memenuhi persyaratan.
2) Membuat tanda penerimaan berkas permohonan (form-2).
3) Jika calon Mitra Binaan memenuhi syarat setelah pemeriksaan administrasi, membuat surat rekomendasi dan surat pengantar dan meneruskan ke Deputy Pinwil Bidang Bisnis agar menunjuk staff untuk melakukan survey.
3 Pimpinan Cabang 1) Merekomendasikan proposal yang memenuhi syarat ke Deputy Pinwil Bidang Bisnis.
4 Deputy Pinwil Bidang Bisnis
1) Menerima konfirmasi permohonan dari Pemimpin Cabang.
2) Deputy Pinwil Bidang Bisnis melakukan input penugasan survey
43
kepada analis kredit (Form 3a). .
5 Analisis Kredit 1) Melakukan survey lapangan ke lokasi usaha calon Mitra Binaan (form- 3).
2) Melakukan penilaian dan analisis terhadap kelayakan usaha Mitra Binaan. 3) Menampung, menginventarisasi dan meregister permohonan calon Mitra Binaan yang datang dari cabang-cabang di wilayahnya.
4) Meneruskan berkas ke Asman Mikro.
6 Asman Makro 1) Melakukan simulasi perhitungan pinjaman dan jasa administrasi pinjaman dari hasil survey dan berkas pengajuan.
2) Membuat catatan pertimbangan, atas persetujuan/penolakan terhadap analisa kelayakan usaha(Form 4).
3) Meneruskan ke Komite Area untuk persetujuan atau penolakan pengajuan permohonan.
7 Komite Area Merupakan komite yang terdiri atas Deputy Pinwil Bidang Bisnis, Asmen Mikro dan Asmen Risiko yang memeriksa berkas permohonan dan rekomendasi dari Asmen Mikro. Memutuskan :
a. Permohonan yang disetujui, Meneruskan ke pemimpin cabang untuk dilakukan input.
b. Permohonan yang ditolak/ditunda i. Mencetak surat penolakan (Form 5). ii. Mengembalikan berkas permohonan yang Sudah mendapat keputusan dari Komite Area.
8 Staff Cabang 1) Meregister berkas-berkas
permohonan dan melakukan input realisasi persetujuan (Form 5a).
2) Memunculkan jadwal pembayaran angsuran dari sistem aplikasi.
3) Meneruskan berkas-berkas permintaan pinjaman Program Kemitraan yang telah ditandatangani Pemimpin Cabang ke Asman PKBL untuk permintaan transfer dana pinjaman yang telah disetujui oleh Komite Area.
4) Mencocokkan dengan rencana program pembinaan tahun berjalan.
9 Asman PKBL 1) Menerima berkas dari Pemimpin
Cabang berkaitan dengan persetujuan pinjaman Program Kemitraan.
2) Melakukan verifikasi data pengajuan otorisasi transfer dana untuk dilanjutkan ke Manajer Keuangan. 10 Manager Keunagan 1) Menerima surat otorisasi transfer
dana Program Kemtiraan dari Asman PKBL.
2) Melakukan fiatur transfer dana pinjaman Program Kemitraan dan meneruskan otorisasi transfer ke Pinwil/DAS.
11 Pemimpin Wilayah 1) Menerima surat persetujuan otorisasi dari Manajer Keuangan.
2) Melakukan otorisasi transfer. 12 Staff Cabang 1)Membuat surat perjanjian (F6) untuk
ditandatanganibersama Mitra Binaan dan mencetak jadwal angsuran (form 8a).
2) Memanggil calon Mitra Binaan untuk menerima pinjaman.
3) Menyerahkan Cetak bukti pencairan (Form 8b) senilai pinjaman yang tertera dalam surat perjanjian kepada calon Mitra Binaan dan menyerahkan TPA (Tanda Pembayaran Angsuran _Form- 8).
4) Mengarsipkan berkas asli di Kantor Cabang.
13 Pemimpin Cabang 1) Menerima transfer dana dari Kantor Wilayah
2) Menandatangani surat perjanjian 3) Melakukan evaluasi Mitra Binaan, dengan melakukan pengawasan berkala. Untuk keperluan monitoring, Pemimpin Cabang melakukan survey dengan koordinasi kepada Deputy Pinwil Bidang Bisnis Memonitor a) Perkembangan usaha Mitra Binaan b) Kelancaran pembayaran angsuran
14 Kasir 1) Menerima berkas pencairan
pinjaman dari Pemimpin Cabang. 2) Menandatangani bukti pencairan (form 8b) yang dibawa oleh Mitra
Binaan untuk penyelesaian administrasi.
3) Menyerahkan uang/cek pinjaman kepada Mitra Binaan.
15 Mitra Binaan 1) Menerima bantuan Program
Kemitraan.
2) Menyimpan seluruh berkas yang diberikan dan melanjutkan ke proses pembayaran angsuran pinjaman.
Ringkasan proses pelaksanaan program kemitraan sebagai berikut:
1. Pengajuan: Pada tahapan pengajuan ini calon mitra binaan mengajukan bantuan kepada mitra binaan dengan syarat yang sudah ditetapkan oleh Pegadaian kemudian calon mitra binaan harus memenuhi syarat yang sudah diajukan tersebut. Pada proses ini belum dijalankanya metode pengembangan masyarakat yang mana tujuan dari pengembangan masyarakat adalah untuk meningkatkan taraf hidup kaum marjinal tanpa adanya kriteria, tetapi kenyataannya proses program kemitraan memfokuskan bantuan diberikan hanya untuk orang-orang yang memiliki usaha dan SIUP. Maka dari akses yang diberikan oleh Pegadaian mengenai syarat yang diajukan belum mampu diakses luas oleh masyarakat.
2. Analisa Data: pada proses ini Pegadaian mengkroscek mengenai data yang sudah masuk pada tahapan pengajuan, dalam kaitannya dengan CSR Pegadaian masih memberikan kategorisasi mengenai syarat yang diajukan, tujuan dari CSR adalah keadilan sosial, maka dengan syarat yang mana harus memiliki sertifikat rumah, SIUP dan memiliki usaha, maka ini tidak sejalan dengan tujuan CSR yaitu keadilan sosial, ini akan membuat permasalahan baru apabila calon mitra binaan tidak memiliki syarat
tersebut kemudian mereka harus kembali meminjam ke “lintah darat” yang itu akan memperberat masyarakat dikemudian hari.
3. Survei Lapangan: survei lapangan merupakan tahapan yang penting dalam proses program kemitraan yang mana pada tahapan ini melihat data yang sudah masuk kemudian di survei keberadaan dari data tersebut. kaitan dengan pengembangan masyarakat adalah bagaimaa kegiatan survei ini hanya sebatas melihat keadaaan yang ada pada calon mitra binaan tetapi tidak diiringi dengan pendekatan mengenai permasalahan yang dihadapi dan cara bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh calon mitra binaan. Pendekatan ini penting untuk melihat masyarakat untuk mendefinisikan dan memenuhi kebutuhan mereka dan cara menyelesaikan masalah mereka.
4. Analisa Hasil Survei: Pada tahapan ini ditetapkan proses mengenai bantuan yang akan diberikan kepada mitra binaan yang kemudian itu akan dijadikan sebagai besarnya pinjaman, dan permasalahan mengenai perbedaan pinjaman pada proses pengajuan hingga analisa data ini bisa dikaitkan dengan proses pengembangan masyarakat yang mana ini mempertegas kurangnya assesment yang dilakukan oleh Pegadaian dan kemudian pada proses ini Pegadaian juga tidak melihat potensi yang ada dari calon mitra binaan tersebut bahkan kurangnya partisipasi oleh calon mitra binaan yang menyebabkan hal ini terjadi.
5. Pencairan: Pada tahapan ini Pegadaian mencairkan bantuan yang akan diberikan kepada mitra binaan yang mana proses demi proses sudah dijalani oleh calon mitra binaan, tetapi permasalahan yang bisa dikaitkan
dengan pengembangan masyarakat adalah pada tahapan ini analis bekerja hanya sampe proses pencairan saja, tidak diiringi dengan pendampingan, sebuah pengembangan masyarakat bukan sebuah kegiatan satu malam saja melainkan kegiatan jangka panjang dan berkelanjutan, maka pada proses pencairan ditekankan bahwasanya bantuan ini diberikan untuk membantu rakyat agar mereka bisa membantu diri nya sendiri dan orang lain.
6. Pelatihan: Pada proses ini merupakan proses lanjutan dari pencarian dimana proses ini Pegadaian mencoba memberikan pelatihan kepada mitra binaan, tetapi kenyataan dilapangan proses itu terjadi dan sudah tidak pernah dilakukan lagi. Seharusnya pada proses ini pelaksana program kemitraan memberikan sistem pelatihan berkelanjutan untuk mengetahui progres yang dialami oleh mitra binaan dan tidak hanya melakukan sekali kegiatan saja dan tidak berkelanjutan.
7. Pendidikan: Pendidikan yang dilakukan oleh Pegadian hampir sama dengan pelatihan yang dilakukan. Tetapi seharusnya pelaksana program kemitraan berperan sebgai community worker sebagai educator untuk menyampaikan informasi dengan baik dan jelas, serta mudah ditangkap oleh komunitas yang menjadi sasaran perubahan, realita dilapangan program kemitraan masih menggunakan analis dari kreasi, yang mana ini bisa membuat peran educator tidak berjalan dengan baik dan bisa menyebabkan tujuan dari program kemitraan yang dilakukan tidak akan bisa disampaikan dengan baik apabila masih menggunakan analis kreasi.
8. Promosi: Proses promosi adalah bentuk kepedulian Pegadaian selaku pelaksana program kemitraan dalam membantu masyarakat dalam bentuk
ikut pameran, tetapi syarat yang boleh ikut dalam pameran adalah mitra binaan yang bekerja dalam bidang ekonomi kreatif. Tetapi data tahun 2015 tidak mitra binaan Pegadaian Kanwil IX tidak ada yang bergerak dalam bidang ekonomi kreatif, maka akses tersebut tidak bisa diakses secara luas oleh mitra binaan.
I.Sumber Dana Program Kemitraan
a.Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 2% (dua persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya, atau sesuai dengan Peraturan Kementerian BUMN.
b. Jasa Administrasi Pinjaman/Margin/Bagi hasil dari Program Kemitraan. c. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan yang
ditempatkan dan pengembalian piutang pinjaman Program Kemitraan yang diterima;