• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan yang semakin efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, cepat dan akurat untuk investasi industri skala kecil, menengah dan besar

TAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PRIORITAS KEBIJAKAN

2019-2021 (Fase 1) 2022-2023 (Fase 2) 2024-2025 (Fase 3)

(1) Fase I

(2 tahun) - Pengembangan penanaman modal yang relatif

mudah dan cepat menghasilkan

Langkah-langkah Fase 1

(2) Fase II (5 Tahun) - Percepatan pembangunan

infrastruktur dan energi

Langkah-langkah Fase 2

(3) Fase III (15 Tahun) - Pengembangan industri

berskala besar

Langkah-langkah Fase 3

1 Pariwisata Menetapkan sektor pariwisata sebagai sektor utama

berbasiskan wisata bahari, agrowisata dan budaya sebagai isu strategis dalam penyediaan dan pengembangan investasi di Kabupaten Belitung.

Memiliki komitmen bersama dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan membuat program mengarah ke

Pengembangan destinasi wisata dan budaya oleh seluruh perangkat daerah dan masyarakat.

Pengaturan kegiatan investasi dan penanaman modal yang strategis dan berkualitas, dengan menekankan pada peningkatan nilai tambah, peningkatan penanaman modal di sektor prioritas sektor pariwisata pengembangan wilayah.

1. Peningkatan nilai tambah daya tarik wisata baik oleh pihak pemerintah atau pihak swasta.

2. Pengembangan unsur penunjang wisata seperti akses, amenities, atraksi dan 3. supply energi.

Peningkatan amenitas di destinasi wisata melalui pembangunan fasilitas pendukung melalui pemberdayaan masyarakat.

Melakukan zonasi dari sisi amenitas/akomodasi dan budaya dengan pengembangan pada masing-masing kecamatan dan desa Mengoptimalkan beragam potensi sektor pariwisata berbasiskan wisata bahari, agrowisata dan budaya.

1. Melakukan perhitungan indeks kesesuaian wisata (IKW) bahari baik untuk wisata rekreasi, snorkling, diving dan pantai termasuk carrying capasity-nya.

2. Mengembangkan agrowisata dengan mengangkat kekhasan produk pertanian dan perkebunan lokal 3. Menguatkan potensi

wisata budaya

Pengembangan atraksi yang terintegrasi pada destinasi wisata dan pembentukan zonasi kepariwisataan

1. Pendataan atraksi yang terintegrasi pada destinasi wisata untuk menambah lama waktu berkunjung wisatawan. 2. Pembentukan zoa kepariwisataan oleh pihak terkait.

Peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata melalui

pendidikan vokasi kepada pekerja di sektor pariwisata.

1. Memiliki SDM unggul dalam menjalankan tugasnya pada sektor pariwisata dengan dibuktikan sertifikat keahlian/ pendidikan vokasi.

2. Menyerap tenaga kerja lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Belitung

Peningkatan aksesibilitas, keragaman atraksi, kualitas amenitas, didukung penguatan promosi, dan peningkatan kapasitas pelaku pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara

1. Perbaikan akses menuju Pulau Belitung yang murah dan terjangkau baik melalui udara ataupun laut.

2. Penguatan wisata budaya melalui Promosi wisata budaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

Peningkatan manajemen penanganan sampah dan limbah, serta penyedian fasilitas air bersih pada wilayah-wilayah destinasi wisata.

1. Membangun TPS yang terintegrasi dengan baik ke TPA. 2. Menggalakkan

pengurangan sampah plastik pada setiap elemen pelaku wisata di Kabupaten Belitung. 3. Instalasi air bersih dari sumber air menuju destinasi wisata.

Penguatan akses atau konektivitas laut dan udara menuju Kabupaten Belitung, melalui peningkatan daya tampung penumpang.

1. Peningkatan pelayanan bandara dengan memperluas daya tampung penumpang dan fasilitas pendukung untuk kenyamanan penumpang

2. Peningkatan pelayanan dan daya tampung Pelabuhan sebagai alternatif wisatawan menuju Pulau Belitung Penguatan data dan

informasi pariwisata melalui penetapan klasifikasi jenis usaha, kualitas survei profil wisatawan mancanegara untuk mengetahui pola perjalanan, pengeluaran, dan umpan balik dari hasil kunjungan ke destinasi wisata.

Pendataan oleh PTSP untuk penguatan perencanaan yang tepat terkait klasifikasi jenis usaha, kualitas survei profil wisatawan mancanegara untuk mengetahui pola perjalanan, pengeluaran, dan umpan balik dari hasil kunjungan ke destinasi

wisata.

Pemanfaatan kawasan wisata yang memper-hatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan mengedepankan prinsip pemanfaatan berkelanjutan. 1. Pemanfaatan kawasan wisata yang mengedepankan keberlanjutan dengan menjaga kelestarian HAYATI 2. Tidak melakukan pembangunan sarana wisata di wilayah sumber air. Penguatan sinergi promosi destinasi pariwisata melalui antara Swasta, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Promosi destinasi wisata baru dengan mendorong pihak Desa /Kecamatan dan swasta untuk berani berinovasi dalam pengembangan wisata selain wisata bahari.

Pembangunan berbagai fasilitas dalam menunjang aktifitas pariwisata

Pembangunan fasilitas pokok, fungsional dan penunjang sektor pariwisata untuk ivestasi jangka panjang.

2 Pertanian Penguatan kelembagaan badan pelayanan perizinan investasi dan penanaman modal di Kabupaten Belitung 1. Peningkatan kapasitas SDM perangkat di setiap lembaga dengan penguatan pemahaman tupoksi baik di tingkat

Pengaturan kegiatan investasi dan penanaman modal yang strategis dan berkualitas, dengan menekankan pada 1. Program Resi Gudang di Bangka Belitung lebih ditingkatkan dengan memaksimalkan sentra Pengaturan persaingan usaha dan jaringan mitra strategis investasi

dan penanaman modal

Terdapat peraturan daerah yang menjaga tingkat persaingan usaha. Mengingat Pulau Belitung sangat rentan terhadap

desa hingga tingkat Kabupaten

2. Penerapan reward dan punishmentuntuk merangsang prestasi kerja 3. Kemudahan akses dan layanan di sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE)

peningkatan nilai tambah, peningkatan penanaman modal di sub sektor/ komoditas untuk pengembangan wilayah.

produksi lada di Kabupaten Belitung. 2. Memanfaatkan

branding Mentok White Paper untuk kegiatan ekspor lada keluar daerah.

3. Riset terkait tingkat kepedasan lada, sehingga harga ditentukan dari kelas lada

inflasi, sehingga perl adanya regulasi terkait kontrol harga produk pertanian.

Pengaturan arah Kebijakan prioritas pembangunan yang

dapat menjamin

meningkatnya produktifitas dan inovasi secara berkelanjutan berbasis komoditas unggulan daerah

1. Melakukan pembobotan skala prioritas arah kebijakan bidang pertanian dan perkebunan dalam pengembangan sarana dan prasarana guna menjamin peningka-tan produktifitas. 2. Meningkatkan sarana

prasarana penunjang komoditas pertanian dan perkebunan daerah Belitung

Pengaturan perizinan dan Non Perizinan yang mempertimbangkan klassifikasi wilayah dalam rangka mendorong persebaran dan pemerataan investasi dan penanaman modal di Kabupaten Belitung

1. Kemudahan akses dan layanan di sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE)

2. Pemahaman terhadap SPIPISE

Pembangunan SDM yang tangguh pada sektor pertanian.

Mengoptimalkan kualitas SDM yang ada dengan terus bekerjasama dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi demi menuju pada pembaruan teknologi pertanian yang berkelanjutan.

Mengoptimalkan potensi sektor pertanian yang merupakan sektor basis dengan luasan lahan pertanian yang besar untuk memenuhi permintaan masyarakat lokal maupun luar daerah.

1. Penelitian terkait kualitas lahan peruntukan pertanian dan perkebunan baik lahan kering dan lahan basah yang belum dimanfaatan. 2. Penerapan atau adopsi

teknologi yang lebih efektif dan efisien

Akses mendapatkan pupuk

OPD terkait memberikan jaminan mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan pupuk.

Pembangunan sarana dan prasaranan penunjang pertanian

1. Pembangunan saluran irigsi dari lahan pertanian menuju sumber air 2. Pengoptimalan atau pembangunan balai pembibitan untuk mensuplai kebutuhan bibit unggul sesuai dengan komoditas

dalam meningkatkan produktifitas pertanian

yang ramah

lingkungan

unggulan daerah.

3 Perikanan Menetapkan sektor perikanan sebagai isu strategis dalam penyediaan dan

pengembangan kualitas dan kuantitas investasi dan penanaman modal di Kabupaten Belitung.

1. Mengembangkan subsektor perikanan

2. dengan menyusun dokumen Rencana Induk Pengembangan Perikanan (30 tahun)

3. Penyediaan bahan baku pembuatan alat tangkap, kapal dan kelengkapan lainnya.

4. Memberikan kemudahan dalam proses pembua-tan ijin usaha penang-kapan, kartu nelayan dan kelengkapan lainnya kepada nelayan.

Mengoptimalkan potensi sektor perikanan yang merupakan sektor basis dengan nilai tangkapan tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung serta hasil tangkapan yang masih berada di bawah estimasi hasil tangkapan maksimum (MSY) untuk memenuhi permintaan masyarakat lokal maupun luar daerah

Menjaga trip, dan produksi ikan untuk mencapai nilai optimum MSY baik untuk ikan pelagis besar, kecil dan udang-udangan guna memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat setiap tahunnya.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung upaya pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan.

Update teknologi tentunya perlu diikuti dengan peningkatan kualitas SDM, sehingga dirasa perlu melakukan sosialisasi dan atau pelatihan terhadap pelaku sektor perikanan.

Mengoptimalkan penge-lolaan sumberdaya perikanan dengan terus memperkuat kerjasama antar stakeholder melalui pemanfaatan inovasi teknologi bidang perikanan

Terus mengoptimalkan kerjasama dengan riset ataupun mengadopsi teknologi guna mengingkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan penangkapan

Mengoptimalkan

pengelolaan sumberdaya perikanan di Kabupaten Belitung dengan merujuk kepada RZWP3K Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta pertim-bangan pembangunan yang berkelanjutan 1. Pemantauan secara berkala kondisi lingkungan perairan. 2. Melakukan kegiatan penangkapan ikan di zona penangkapan. 3. Komitmen bersama dalam perlindungan di zona inti konservasi 4. Meminimalisir limbah

buangan kapal ikan.

Peningkatan kuaitas dan kuantitas sarana prasarana untuk menunjang subsektor perikanan jangka panjang.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, fasilitas, dan armada

penangkapan ikan Dengan terus memperkuat kerjasama lintas Sektoral dan mengadakan anggaran peningkatan investasi sektor perikanan

4 Industri Menetapkan sektor industri sebagai isu strategis dalam penyediaan dan pengembangan kualitas

1. Menghitung kebutuhan energi dalam menun-jang sektor pariwisata, pertanian, perikanan dan industri

Mengoptimalkan beragam potensi sektor industri

Pengoptimalan Industri Pariwisata dengan mengoptimalkan peran UMKM seperti

makanan, sofenir, hotel,

Penguatan aturan untuk menunjang industri

Regulasi pemerintah semakin memudahkan eksport produk olahan industri

dan kuantitas investasi dan penanaman modal di Kabupaten Belitung.

2. Menyediakan akses yang baik dalam distribusi bahan baku industri seperti semen dan kabel industri transportasi Pemanfaatan kawasan industri yang mengedepankan DDDT-LH dan melakukan analisis lingkungan yang mendalam sebelum melakukan kegiatan.

Ketersediaan bahan baku insdustri tetap terjaga

dengan

melakukan berbagai perhitungan seperti valuasi ekonomi, DDDT-LH dsb.

Dokumen terkait