• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Pendampingan

Dalam dokumen Peny. Pelat. dan Pendamp. Kur. SMA (Halaman 34-43)

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA

A. Konsep Dasar

2. Tahapan Pendampingan

Pelaksanaan pendampingan Guru Kelas X di SMA sasaran Kurikulum SMA tahun 2016 dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Rapat Koordinasi Pendampingan

Tahap pertama, sebelum rangkaian kegiatan pendampingan dilaksanakan dilakukan rapat koordinasi persiapan pendampingan antara Kepala SMA Induk Klaster selaku koordinator pendampingan bersama SMA anggota klaster (masing-masing 2 orang terdiri atas Kepala SMA dan Wakasek Bidang Kurikulum) yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Pada kegiatan persiapan ini membahas rencana pelaksanaan kegiatan pendampingan meliputi:

1) Menentukan jadwal IHT, On, dan In per sekolah; 2) Menentukan petugas pendamping per sekolah; 3) Sistem pembiayaan dan pelaporan pendampingan.

Rapat Koordinasi Pendampingan On-2 Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah In-2 Pertemuan dengan Anggota Klaster In-House Training (IHT) di Sekolah Implementasi Kurikulum 2013 oleh Sekolah Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri On-1 Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah On-1 Pertemuan Anggota Klaster

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 31 - 65 Hasil dari kegiatan ini adalah rancangan action plan kegiatan pendampingan dalam klaster. Jika klaster hanya satu sekolah maka kegiatan koordinasi disatukan dengan kegiatan IHT (In House Training)

b. In-House Training (IHT)

Implementasi Kurikulum di sekolah disamping berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran juga berkaitan dengan pendukung sukses implementasinya disekolah antara lain dukungan administrasi, sarana, lingkungan, pelayanan, budaya dan lain-lain. Oleh karena itu semua unsur sekolah (whole school) harus tahu, mau dan mampu melaksanakan Kurikulum sesuai dengan peran dan fungsinya di sekolah. Oleh karena itu semua unsur sekolah seperti tenaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan, teknisi, orangtua siswa, keamanan sekolah, dan lain-lain perlu mendapatkan informasi Kurikulum SMA.

Agar implementasi Kurikulum didukung oleh semua unsur sekolah, maka pada tahap awal kegiatan pendampingan dilakukan sosialisasi umum Kurikulum SMA kepada semua unsur sekolah melalui kegiatan pelatihan di sekolah (In House Training).

1) Tujuan

Meningkatkan pemahaman substansi Kurikulum SMA dan memperjelas peran serta semua unsur sekolah sesuai dengan tugas dan fungsinya agar tahu, mau dan mampu melaksanakan Kurikulum 2013.

2) Waktu dan Tempat

In House Training dilaksanakan selama 5 (lima) hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit di semua SMA sasaran Kurikulum SMA tahun 2016 (2.049 SMA) baik di induk klaster maupun anggota klaster.

3) Pengarah dan Narasumber

Pengarah IHT adalah Kepala Dinas/Kabid/Kasi dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah.

Narasumber IHT adalah Guru Sasaran SMA bersangkutan atau Instruktur Kabupaten/Kota atau Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional atau Narasumber Nasional yang berada pada sekolah atau kabupaten/kota setempat.

4) Peserta

Peserta IHT yang didanai melalui Bantuan Pemerintah sebanyak 50 orang terdiri atas unsur pengawas SMA yang bersangkutan dan seluruh unsur sekolah meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran, tenaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan, teknisi, komite sekolah, OSIS, penjaga/keamanan sekolah, dan unsur lain yang ada disekolah. Sekolah dapat menambah peserta IHT sesuai kebutuhan dengan menggunakan sumber dana lain.

5) Materi

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 32 - 65

No Materi Waktu

@ 45' Penyaji Peserta

1. Materi Umum 13

1.1 Kebijakan dan Dinamika

Perkembangan Kurikulum

2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur

Sekolah

1.2 Gerakan Penumbuhan Budi

Pekerti dan Sekolah Aman

3 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur

Sekolah

1.3 Peran Keluarga dalam

Pembelajaran Siswa

2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur

Sekolah

1.4 Penguatan Literasi dalam

Pembelajaran

2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur

Sekolah

1.5 Pembelajaran Aktif 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

1.6 Pendampingan Berbasis

Sekolah

2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

2. Materi Pokok 35

2.1 Kompetensi, Materi,

Pembelajaran dan Penilaian

3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

2.2 Analisis Kompetensi,

Pembelajaran dan Penilaian

a.Analisis Dokumen: SKL,

KI-KD, Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran

3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

b.Analisis Materi dalam

Buku Teks Pelajaran

3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

c.Analisis Penerapan

Model Pembelajaran

3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

d.Analisis Penilaian Hasil

Belajar

3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

2.3 Perancangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

6 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

2.4 Praktik Pembelajaran dan

Penilaian

a. Praktik Pembelajaran

dan Penilaian

8 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

b. Review Hasil Praktik 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

2.5 Praktik Pengolahan dan

Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel

3. Materi Penujang 4

3.1 Tes Awal 1 Panitia Guru Mapel

3.2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1 Kadisdik Kabupaten/Kota Warga Sekolah

3.3 Tes Akhir 1 Panitia Guru Mapel

3.4 Penutupan: Review dan

Evaluasi In House Training

1 Koordinator

Instruktur

Guru Mapel

Jumlah 52

Keterangan : GS (Guru Sasaran); IN (Instruktur Nasional); IP (Instruktur Provinsi); IK (Instruktur Kabupaten/Kota); NN (Narasumber Nasional)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 33 - 65 6) Strategi Pelaksanaan IHT

a) Seluruh unsur sekolah mengikuti materi umum 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4 selama satu hari. Materi lainnya diberikan untuk seluruh guru di sekolah (Kelas X, XI, dan XII).

b) Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan di kelas masing- masing (real teaching) sesuai jadwal mengajar yang bersangkutan. c) Penyajian materi "Praktik Pembelajaran dan Penilaian" menyesuaikan

jadwal pelajaran masing-masing di sekolah secara bergantian. Praktik mengajar dilakukan oleh peserta (guru mata pelajaran), diamati oleh guru yang lain dan dilakukan diskusi antara seluruh guru mata pelajaran.

d) Kegiatan IHT dilaksanakan dengan pola 52 jam @ 45 menit, dirancang tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dengan alternatif kegiatan sebagai berikut:

(1) Dilaksanakan selama 5 hari berturut-turut; (2) Dilaksanakan sesudah jam pelajaran berakhir; (3) Menggunakan hari Sabtu dan Minggu

(4) Cara lain yang ditetapkan sekolah. c. On-1 (Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah)

Kegiatan On-1 merupakan kunjungan tim pendamping (sesuai mata pelajaran kelas X) ke sekolah selama 2 hari untuk memberikan bimbingan teknis kepada guru Kelas X dalam pembelajaran Kurikulum di sekolah.

Alur kegiatan pendamping On-1 sebagai berikut :

Langkah kegiatan yang dilakukan tim pendamping pada pendampingan On-1 meliputi:

1) Temu awal

Temu awal dilakukan antara Tim Pendamping dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun empati dengan komunitas sekolah. Pada kesempatan ini tim pendamping memperkenalkan diri sambil menunjukkan surat tugas, dan menjelaskan tujuan, mekanisme, prosedur, dan jadwal pendampingan. Perlu dijelaskan bahwa pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses, melainkan untuk memperkuat pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan ini disampaikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru (ketegangan). • Menyusun agenda kegiatan • Menyepakati skala prioritas • Mengacu action plan hasil IHT

• Hasil analisis dokumen, materi, model pembelaj, penilaian

• RPP

• Proses Pembelajaran

• Instrumen Penilaian dan Praktik

•Pengolahan dan pelaporan penilaian • Inventarisasi keberhasilan dan permasalahan • Kesepahaman langkah perbaikan • Pelaksanaan kesepahaman perbaikan • Pengamatan proses dan hasil perbaikan •Perbaikan berkelanjutan Temu Awal Diskusi dan Pengamatan Dokumen/Proses Pembelajaran Diskusi Dan Pengamatan 4. Pe Perbaikan

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 34 - 65 2) Observasi pembelajaran

Tim Pendamping bersama guru sasaran melakukan pengamatan/ observasi dokumen dan aktivitas guru sasaran sebelum, selama dan setelah pembelajaran berlangsung. Pada observasi pembelajaran setiap guru pendamping minimal melakukan 1 (satu) kali observasi pembelajaran per hari terhadap guru mata pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Selanjutnya menganalisis hasil pengamatan berdasarkan konsep pembelajaran pada Kurikulum 2013. Langkah observasi pembelajaran ini sebagai berikut:

a) Pra-observasi yaitu pertemuan awal pendamping dengan guru yang didampingi untuk mencermati hasil analisis, RPP, media pembelajaran, buku, nilai dan perangkat pembelajaran lainnya.

b) Pelaksanaan observasi pembelajaran:

(1) mengambil posisi yang tidak menghalangi proses pembelajaran; (2) mengamati pengelolaan kelas, proses pembelajaran secara utuh

sambil mencocokkan dengan RPP, pendayagunaan bahan ajar berbasis TIK dan non TIK;

(3) tidak mengganggu proses pembelajaran dan tidak melakukan interupsi selama proses pembelajaran berlangsung;

(4) mencatat hal-hal penting yang terkait dengan proses pembelajaran;

c) Refleksi hasil observasi yaitu diskusi pendamping dengan guru sasaran tentang pelaksanaan pembelajaran. Bila ada pemahaman yang kurang jelas terhadap konsep Kurikulum 2013, misalnya tentang model pembelajaran dengan pengelolaan kelas, pembuatan RPP, dan model penilaian dapat diperjelas dalam diskusi tersebut. Diskusi bukan untuk mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan

implementasi Kurikulum 2013 sekaligus penguatan proses

pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih agar tidak terkesan menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas. Kegiatan yang dilakukan pendamping:

(1) memberi kesempatan guru sasaran untuk merefleksi pembelajaran yang baru dilakukan;

(2) menyampaikan hal-hal positif yang menjadi kelebihan pembelajaran yang dilakukan guru dan memberi apresiasi kepada guru;

(3) menggali ide guru terkait pelaksanaan pembelajaran melalui pertanyaan yang memotivasi dengan tidak menggunakan bahasa yang menyudutkan guru;

(4) memberi kesempatan kepada guru untuk memberikan

klarifikasi/jawaban/respon tanpa merasa tertekan;

(5) tidak memberi penilaian baik atau buruk terhadap kinerja guru; (6) mencatat kesepakatan tindak lanjut perbaikan;

(7) menarik kesimpulan hasil observasi.

Catatan :

Disamping fokus pada pelaksanaan pembelajaran, pendamping juga melakukan pengamatan dan diskusi tentang materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar. Tim pendamping dapat membagi diri atau menjadwal untuk melakukan pendampingan substansi tersebut.

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 35 - 65 3) Temu akhir

Temu akhir dilakukan tim pendamping dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Pada kesempatan ini tim pendamping:

a) menginformasikan hasil pendampingan, kelebihan dan kekurangan/ kendala dalam mengimplementasikan Kurikulum SMA;

b) mengajukan saran/usulan solusi peningkatan kualitas implementasi Kurikulum SMA dari berbagai aspek;

c) menginformasikan rencana tindak lanjut. Tugas Pendamping pada On-1 sebagai berikut :

1) Menyusun agenda kegiatan selama 2 hari berdasarkan kesepakatan dengan pihak sekolah.

2) Mengisi biodata tim pendamping. 3) Mengisi daftar hadir.

4) Mengisi jurnal kegiatan On-1.

5) Melakukan pengamatan proses/kondisi dan memberikan umpan balik terhadap hasil pengamatan materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar

6) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan.

7) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan guru dalam mengimplementasi kan Kurikulum SMA yang terjadi selama On-1

8) Mengidentifikasi permasalahan petugas dalam melaksanakan pendamping an On-1

Kegiatan On-1 dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah Pendampingan tahun 2016 yang diterima oleh SMA Induk Klaster.

d. In-1 (Pertemuan SMA Sasaran Satu Klaster)

Kegiatan In-1 merupakan pertemuan unsur sekolah dalam satu klaster dan Tim Pendamping untuk membahas proses dan hasil On-1 disetiap sekolah. Pelaksanaan kegiatan In-1 dikoordinasikan oleh SMA Induk Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah yang diterima SMA Induk Klaster.

Pelaksanaan In-1 sebagai berikut: 1) Tujuan

a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dilakukan setiap sekolah dalam satu klaster yang dapat diadopsi sekolah lain;

b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama;

c). Menyepakati tindak lanjut hasil On-1 dan In-1 untuk dilaksanakan pada On-2.

2) Waktu dan Tempat

In-1 dilaksanakan selama 1 hari bertempat di SMA Induk Klaster atau SMA lain yang ditetapkan bersama.

3) Pengarah, Narasumber dan Moderator

a) Pengarah: 1 (satu) orang berasal dari unsur Kepala Dinas/Kabid/ Kasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Dinas Pendidikan Provinsi. b) Narasumber

c) Narasumber In-1 adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan Tim Pendamping.

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 36 - 65 4) Peserta

Peserta In-1 adalah Pengawas SMA klaster yang bersangkutan, perwakilan anggota klaster, kasek, wakasek bidang kurikulum, dan tim pendamping 5) Agenda Kegiatan

a) Pembukaan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat b) Laporan proses dan hasil On-1 oleh tim pendamping

c) Diskusi hasil laporan tim pendamping d) Kesepakatan tindaklanjut

e) Penutupan (Kepala Sekolah Induk Klaster) e. Implementasi

Mengacu pada hasil On-1 dan In-1 sekolah melaksanakan Kurikulum SMA untuk kurun waktu 2-3 bulan sesuai hasil kesepakatan On-1 dan In-1. Selama masa implementasi pihak sekolah dapat melakukan konsultasi dan koordinasi permasalahan implementasi Kurikulum SMA dengan Tim Tendamping melalui telepon, SMS, e-mail atau cara lain sesuai kebutuhan sekolah (disarankan untuk membuat sarana komunikasi dengan mengaktifkan group melalui email, whatsapp, twitter, line) dan lain sebagainya.

f. On-2

Kegiatan On-2 merupakan kunjungan kedua tim pendamping ke sekolah setelah sekolah mengimplementasikan Kurikulum SMA sebagai tindaklanjut hasil In-1. Kegiatan On-2 pada dasarnya sama dengan kegiatan On-1 dengan menitikberatkan pada progres hasil On-1 dan kesepakatan hasil In-1.

Alur kegiatan pendamping On-2 sebagai berikut:

Berkaitan dengan alur kegiatan di atas, maka tugas dan fungsi tim pendamping pada On-2 pada dasarnya sama dengan On-1 sebagai berikut:

1) Menyusun agenda kegiatan selama 2 hari sesuai kesepakatan sekolah. 2) Mengisi daftar hadir

3) Mengisi jurnal kegiatan On-2.

4) Melakukan pengamatan progres hasil tindaklanjut On-1 dan In-1 dan memberikan umpan balik terhadap hasil pengamatan implementasi materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar.

• Mengacu Hasil On-1 dan In-1

• Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran

• Analisis Materi dalam Buku Pelajaran

• Analisis Penerapan Model Pembelajaran

• Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar • Diskusi hasil pengamatan • Identifikasi keberhasilan dan permasalahan • Kesepahaman langkah perbaikan • Proses perbaikan • Melaporkan proses dan hasil On-2 kepada Kepala Sekolah • Menyepakati program tindaklanjut Temu Awal Pengamatan Proses Pembelajaran atau Kondisi Umpan Balik dan Perbaikan Temu Akhir

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 37 - 65 5) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan

6) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan Guru Sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum SMA yang terjadi selama On-2.

7) Mengidentifikasi permasalahan tim pendamping dalam melaksanakan tugas pendampingan On-2.

Kegiatan On-2 dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah pendampingan tahun 2016 yang diterima oleh SMA Induk Klaster. Prosedur pelaksanaan On-2 mulai dari temu awal sampai dengan temu akhir sama dengan kegiatan On-1.

g. In-2

Pada dasarnya kegiatan In-2 sama dengan In-1 yaitu pertemuan seluruh SMA dalam satu klaster untuk membahas hasil On-2. Pelaksanaan kegiatan In-2 dikoordinasikan oleh SMA Induk Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah yang diterima SMA Induk Klaster.

Pelaksanaan In-2 sebagai berikut: 1) Tujuan

a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik hasil tindaklanjut pendampingan On-1 dan In-1;

b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama pemecahannya;

c) Menyepakati tindak lanjut hasil On-2 dan In-1 untuk dilaksanakan pada implementasi berikutnya (tahap mandiri tanpa pendampingan).

2) Waktu dan tempat

In-2 dilaksanakan selama 1 hari bertempat di SMA Induk Klaster atau sekolah lain yang ditetapkan bersama.

3) Narasumber

Narasumber In-2 adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan tim pendamping. 4) Peserta

Peserta In-2 adalah pengawas SMA klaster yang bersangkutan, perwakilan anggota klaster (kepala sekolah dan wakil bidang kurikulum), dan tim pendamping.

5) Agenda kegiatan

a) Pembukaan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat b) Laporan proses dan hasil On-2 oleh tim pendamping

c) Diskusi hasil laporan tim pendamping d) Kesepakatan tindaklanjut

e) Penutupan (Kepala SMA Induk Klaster)

Catatan :

1. Kegiatan pendampingan dalam bentuk On dan In dilaksanakan 2 kali yang dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 tahun 2016 dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

2. Sekolah dapat melanjutkan pendampingan dengan biaya mandiri atau Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat

3. Proses pendampingan selanjutnya dapat dilakukan melalui media sosial (Whatsapp, Twitter, Line, Facebook) atau sarana komunikasi lain telepon, SMS, e-mail, dan lain-lain sesuai kebutuhan sekolah.

Catatan :

Disamping fokus pada pelaksanaan pembelajaran, pendamping juga melakukan pengamatan dan diskusi tentang Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar.Tim pendamping dapat membagi diri atau menjadwal untuk melakukan pendampingan substansi tersebut.

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 38 - 65 C. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Layanan Informasi

1. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi pendampingan dilakukan oleh LPMP dan Direktorat Pembinaan SMA dalam rangka untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan pendampingan di sekolah, kinerja tim pendamping, implementasi Kurikulum SMA dan keterlaksanaan bantuan pemerintah pendampingan. Kegiatan monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan minimal setelah IHT dan On-1/In-1 terlaksana, yaitu sekitar bulan November dan Desember 2016.

Catatan :

Sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tim pendamping selama proses pendampingan di sekolah guna memperoleh masukan untuk perbaikan pelaksanaan pendampingan berikutnya (format monitoring dan evaluasi terlampir).

2. Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan pendampingan oleh SMA sasaran, tim pendamping dan SMA Induk Klaster dan LPMP diatur sebagai berikut :

a. Tim Pendamping

1) Laporan kegiatan On-1 dan On-2 memuat hal-hal sebagai berikut : a) Agenda kegiatan On ;

b) Daftar hadir; c) Jurnal kegiatan;

d) Hasil pengamatan, keberhasilan dan permasalahan implementasi Kurikulum SMA;

e) Foto-foto kegiatan dari temu awal sampai temu akhir.

2) Laporan diserahkan kepada SMA Induk Klaster dan SMA sasaran yang bersangkutan dalam bentuk cetak dan file/soft copy selambat-lambatnya 7 hari setelah kegiatan berakhir.

b. SMA Sasaran

1) Laporan In-House Training memuat hal-hal sebagai berikut: a) Panduan In-House Training;

b) Daftar hadir pengarah, narasumber/fasilitator dan peserta; c) Jurnal kegiatan;

d) Proses dan hasil pelaksanaan IHT meliputi penyajian narasumber/ instruktur, hasil tanya jawab, dan produk penugasan;

e) Action plan implementasi Kurikulum sekolah; f) Kesimpulan dan tindak lanjut;

g) Foto-foto kegiatan IHT dari pembukaan sampai penutupan; h) Biodata tim pendamping.

2) Laporan diserahkan kepada SMA Induk Klaster selambat-lambatnya 7 hari setelah kegiatan IHT berakhir dalam bentuk cetak dan file/soft copy.

c. SMA Induk Klaster

1) Laporan koordinasi pendampingan Laporan memuat antara lain : a) Daftar hadir peserta;

b) Action plan implementasi Kurikulum sekolah; c) Kesimpulan dan tindak lanjut koordinasi; d) Foto-foto kegiatan rapat koordinasi; e) Nama dan biodata tim pendamping; f) Pembagian tugas tim pendamping.

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 39 - 65 2) Laporan kegiatan In

Laporan memuat antara lain :

a) Daftar hadir peserta dan tim pendamping;

b) Proses dan materi diskusi (laporan tim pendamping dan hasil diskusi); c) Foto-foto kegiatan dari pembukaan sampai penutupan;

d) Kesimpulan dan tindaklanjut hasil In. 3) Laporan Bantuan Pemerintah Pendampingan

SMA Induk Klaster melaporkan keseluruhan kegiatan pendampingan selama satu tahun meliputi:

1) Laporan proses dan hasil pendampingan a) Rapat koordinasi;

b) IHT di semua SMA anggota klaster (rekapitulasi dari laporan SMA sasaran);

c) Pelaksanaan On dan In (rekapitulasi dari laporan tim pendamping).

2) Laporan pertanggungjawaban keuangan Bantuan Pemerintah

pendampingan.

SMA Induk Klaster wajib menyampaikan laporan hasil keseluruhan pendampingan berupa cetak dan file/soft copy kepada LPMP paling lambat 7 Januari 2017.

d. LPMP

LPMP menyampaikan laporan hasil pendampingan ke Direktorat Pembinaan SMA meliputi realisasi pelaksanaan Bantuan Pemerintah ke SMA Induk Klaster, dan hasil pelaksanaan pendampingan di seluruh SMA Sasaran. Laporan dalam bentuk file dikirim melalui email ke : yusuf.andrian@kemdikbud.go.id dan soripada.harahap@kemdikbud.com. Sedangkan laporan dalam bentuk cetak dan CD paling lambat 14 Januari 2017 dikirim ke :

Direktur Pembinaan SMA

u.p. Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA Kompleks Kemendikbud, Gedung A Lantai 3

Jl. R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.

Dalam dokumen Peny. Pelat. dan Pendamp. Kur. SMA (Halaman 34-43)

Dokumen terkait