• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Instrument Penelitian

I. Tahapan Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan data dinas kesehatan tahun 2007 yang menyebutkan bahwa Kecamatan Jetis mempunyai prevalensi tinggi terhadap penyakit common cold. Oleh sebab itu penelitian dilaksanakan di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Selanjutnya dilakukan pembagian kelompok

desa yaitu Desa Trimulyo, Desa Sumberagung, Desa Canden dan Desa Patalan. Jadi dari 4 desa dibagi menjadi 2 kelompok, 2 desa sebagai kelompok kontrol yaitu Desa Patalan dan Desa Sumberagung dan 2 desa lainnya yaitu Desa Trimulyo dan Desa Canden sebagai kelompok perlakuan.

2. Pengurusan ijin penelitian

Pengurusan ijin penelitian dilakukan dari Bappeda. Ijin dari Bappeda dilanjutkan ke Kecamatan Jetis dan selanjutnya ke tiap desa. Dari tiap desa langsung ke lokasi penelitian (tiap pedukuhan).

3. Penentuan besar sampel

Sampel dari tiap desa diambil 50 orang sehingga perwakilan dari tiap pedukuhan sejumlah 3-4 orang tergantung dari jumlah kader kesehatan dalam satu desa yang berkenan mengikuti penelitian ini. Pada awal penelitian terdapat 100 responden kontrol dan 120 responden perlakuan. Setelah dilakukan penyuluhan dan pengumpulan data terakhir terdapat 9 responden kontrol dan 29 responden perlakuan yang dianggap drop out karena tidak dapat mengikuti penyuluhan dengan alasan sakit, ada acara keluarga, kondangan, tidak dapat mengisi posttest terakhir karena pergi keluar kota, pengisian data dan jawaban kuesioner kurang lengkap, sehingga jumlah responden yang ikut serta dalam penelitian ini adalah 91 untuk responden perlakuan dan 91 untuk responden kontrol. Jumlah responden yang berasal dari desa Trimulyo sebanyak 53 responden, desa Canden mempunyai 38 responden, desa Patalan sebanyak 47 responden dan desa Sumberagung memiliki 44 responden.

4. Pembuatan instrumen a. Pembuatan kuesioner

Pembuatan kuesioner berdasarkan atas permasalahan yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Informasi yang diperoleh peneliti merupakan dasar pengambilan kesimpulan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga diperlukan instrument yang mampu mengungkap secara cermat atau valid dan konsisten atau reliable (Azwar, 2003). Dalam penelitian ini dilakukan uji coba kuesioner yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba dilakukan pada 45 responden diluar populasi penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan untuk melihat pengaruh edukasi terhadap perilaku swamedikasi common cold oleh kader dan non kader kesehatan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, sehingga responden yang digunakan untuk uji coba adalah responden campuran antara kader kesehatan dan masyarakat non kader kesehatan.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas ditujukan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu obyek atau responden. Koefisien reliabilitas diukur menggunakan SPSS 15 dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Jika nilai Alpha > 0.60 maka kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel pelayanan adalah reliabel (Mario, 2006). Pada penelitian ini nilai Alpha sebesar untuk pengetahuan sebesar 0,726; sikap sebesar 0,750 dan tindakan sebesar 0,750 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner reliabel.

c. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu instrumen agar dapat mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang akan dilakukan. Uji validitas dari setiap butir pertanyaan dalam penelitian diukur menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15 dengan korelasi Pearson pada tingkat kepercayaan 95%. Pengujian dilakukan berulang-ulang kali sampai didapat kuesioner yang dinyatakan valid. Bila terdapat pertanyaan yang tidak valid maka pertanyaan tersebut dihilangkan dan dilakukan pengujian kembali dengan menggunakan kuesioner yang sudah diperbaiki. Uji validitas sebaiknya dilakukan setiap butir pertanyaan. Hasilnya kita bandingkan dengan r tabel. Jika r tabel < r hitung maka valid (Mario, 2006). Jumlah responden yang digunakan dalam uji coba kuesioner sebanyak 45, sehingga nilai r tabel adalah 0,294. Jadi butir pernyataan dinyatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,294. Dari hasil pengujian didapat 11 penyataan untuk variabel pengetahuan, 11 penyataan untuk variabel sikap, 11 penyataan untuk variabel tindakan sehingga total pernyataan sebesar 33 item.

5. Pengambilan data

Kelompok perlakuan selain mengikuti penyuluhan juga mengisi kuesioner sebanyak 3 kali yaitu pretest (sebelum penyuluhan) sebagai data awal, sesaat sesudah penyuluhan sebagai posttest I dan sebulan setelah penyuluhan sebagai posttest II. Kelompok kontrol hanya mengisi kuesioner sebanyak 2 kali yaitu pretest sebagai data awal dan sebulan setelah pengisian pretest sebagai data akhir. Pembagian kuesioner dilakukan dengan mendatangi kader kesehatan dan

responden diminta untuk menandatangani formulir persetujuan penelitian (informed consent) yang berisi mengenai gambaran penelitian dan kesediaan responden untuk ikut penelitian.

b. Pengambilan data awal (pretest)

Kuesioner yang sudah valid dan reliabel dibagikan ke responden satu minggu sebelum dilakukan treatment. Hasil dari data tersebut merupakan data awal responden kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebelum dilakukan treatment.

c. Pemberian treatment

Treatment dilakukan dengan memberikan edukasi melalui penyuluhan kepada kelompok perlakuan. Penyuluhan dilakukan didua desa perlakuan dengan menyamakan waktu, kondisi dan materi. Pelaksanaan Edukasi diadakan sebanyak dua kali yaitu di Balai Desa Kelurahan Canden pada tanggal 19 April 2009 pukul 10.00 WIB dan di Balai Desa Kelurahan Trimulyo pada tanggal 26 April 2009 pukul 10.00 WIB. Penyuluhan dilakukan oleh seorang Apoteker. Penyuluhan menggunakan alat peraga media elektronik berupa slide dan LCD. Alat peraga ini akan sangat membantu didalam melakukan penyuluhan agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula (Notoadmojo, 2007).

Sesudah responden perlakuan menerima penyuluhan, responden selanjutnya menjawab kuesioner yang sama dengan pretest. Hasil data ini digunakan sebagai posttest I guna melihat apakah penyuluhan yang diberikan diterima dengan baik oleh responden atau tidak.

d. Pengambilan data akhir (posttest)

Setelah jangka waktu satu bulan dari penyuluhan, responden diminta mengisi kuesioner sekali lagi baik responden perlakuan maupun responden kontrol. Hasil data digunakan sebagai posttest atau posttest2(evaluasi akhir). 6. Tabulasi data

Jawaban dari kuesioner yang telah terkumpul kemudian ditabulasikan secara manual sesuai dengan pertanyaan. Kuesioner yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diisi dengan lengkap dan sesuai dengan petunjuk.

J. Analisis Hasil

Dokumen terkait