• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.4 Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama, penelitian pendahuluan terdiri dari empat tahap, dengan tahapan penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian Pendahuluan

Tahap 1. Persiapan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah jeruk Pontianak (Citrus nobilis L. var

20

20

1. Sortasi

Sortasi bertujuan untuk memisahkan buah yang digunakan agar diperoleh buah jeruk yang baik dan tidak busuk.

2. Pencucian dan Pengupasan Kulit Buah

Pencucian bertujuan untuk membersihkan kulit buah dari kotoran-kotoran seperti tanah dan lumpur serta sisa pestisida yang melekat. Selanjutnya dilakukan pengupasan kulit buah agar minyak yang terkandung di dalam kulit tidak terbawa ke dalam sari buah.

3. Ekstraksi

Jeruk yang telah dicuci dan dikupas selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pulper untuk memperoleh sari jeruk. Sari jeruk ditampung di dalam wadah, sedangkan ampasnya yang berupa biji dan pulp langsung terpisah.

4. Penyaringan

Penyaringan dilakukan untuk memisahkan serat, pulp serta biji yang dapat menghambat proses pemisahan dengan membran mikrofiltrasi. Penyaringan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

- Penyaringan pertama dilakukan menggunakan saringan santan

- Penyaringan kedua dilakukan menggunakan saringan 100 mesh.

- Penyaringan ketiga menggunakan saringan 150 mesh.

- Penyaringan keempat menggunakan saringan 200 mesh.

5. Pasteurisasi

Pasteurisasi sari jeruk bertujuan untuk inaktivasi enzim dan membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan fermentasi dan kerusakan pada sari jeruk. Pada penelitian ini, pasteurisasi dilakukan menggunakan suhu

70ºC selama 10 menit.Diagram proses persiapan bahan baku disajikan pada

Gambar 6.

Tahap 2. Mikrofiltrasi Sari Jeruk

Penyaringan sari jeruk dilakukan menggunakan membran mikrofiltrasi yang dilakukan pada kondisi operasi laju alir 0,08 m/det yang didasarkan pada hasil penelitian Agihitsni (2008). Skema proses mikrofiltrasi sari jeruk disajikan pada Gambar 7.

21

22 22 E-1 E-2 V-1 P I-1 E-3 V-2 P I-2 V-3 V-4 V-5 V-6 V-7 S1 S2 S3 T1 T2 S4 Keterangan :

E-1 = tangki umpan E-2 = pompa

E-3 = membran ultrafiltrasi I-1 = pressure gauge in I-2 = pressure gauge out

V-1, V-2 = katup pengatur tekanan dan laju alir V-3, V-4, V-5 = three way valve

V-6 = katup sampling permeat V-7 = katup sampling retentat S1,S2,S3,S4 = Selenoid

T1, T2 = timer elektronik

Selenoid merupakan valve elektronik, timer T1 mengatur S1 dan S3 yang merupakan pengatur selang periode (frekuensi) backwash, sedangkan timer T2 mengatur S1 dan S2 yang menentukan lamanya (durasi) backwash

Gambar 7.Skema proses mikrofiltrasi sari jeruk

Sumber : Noor et al. (2007)

Tahap 3. Backwash Membran Mikrofiltrasi

Pencucian membran mikrofiltrasi dilakukan untuk mendapatkan limonin yang diduga tertahan pada membran yang dilakukan dengan metode

backwash menggunakan akuades. Skema proses backwash membran disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8.Skema proses backwash membran

Sumber : Noor et al (2007) E-1 E-2 V-1 P I-1 E-3 V-2 P I-2 V-3 V-4 V-5 V-6 V-7 Keterangan :

E-1 = tangki umpan E-2 = pompa

E-3 = membran mikrofiltrasi I-1 = pressure gauge in I-2 = pressure gauge out

V-1, V-2 = katup pengatur tekanan dan laju alir V-3, V-4, V-5 = three way valve

V-6 = katup sampling permeat V-7 = katup sampling retentat

23 Tahap 4. Isolasi Limonin

Isolasi limonin dilakukan pada air backwash, kulit ari dan biji jeruk.

a. Isolasi Limonin Dari Air Backwash

Ekstraksi limonin dari air backwash dilakukan dengan dua metode :

1. Metode pertama adalah maserasi endapan air backwash. Pada metode ini,

air backwash sebanyak 3 liter disentrifugasi pada 7000 rpm pada suhu

4oC, selama 20 menit sehingga menghasilkan endapan sebesar 12 g, yang

selanjutnya dimaserasi menggunakan dua jenis pelarut yaitu aseton dan diklorometan sebanyak 200 ml selama 4 jam pada suhu ruang. Pelarut

selanjutnya diuapkan dengan rotary evaporatorvacuum pada suhu 40 oC.

Ekstrak pelarut sebesar 20 ml kemudian ditambahkan heksan sebanyak

tiga kali volume ekstrak. Diagram proses maserasi endapan air backwash

disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Diagram proses maserasi endapan air backwash dengan pelarut aseton

24

24

2. Metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut diklorometan dengan

menggunakan corong pemisah. Ekstraksi 2 liter air backwash dengan 100

ml dengan diklorometan dilakukan menggunakan corong pemisah dimana

200 ml air backwash ditambahkan dengan 100 ml pelarut selanjutnya

dilakukan pengocokan supaya limonin yang terdapat pada fase air dapat pindah ke fase diklorometan. Kemudian didiamkan selama 15 menit sampai terbentuk dua fase dimana bagian bawah adalah diklorometan dan bagian atas adalah air. Kedua fase tersebut lalu dipisahkan kemudian fase diklorometan dipresipitasi dengan cara ditambahkan heksan sebanyak tiga kali volume pelarut lalu didiamkan selama 20 jam pada suhu refrigerasi.

Ekstraksi air backwash dengan metode ekstraksi cair-cair disajikan pada

Gambar 10.

Gambar 10. Diagram proses ekstraksi air backwash dengan metode ekstraksi cair-

cair

b. Isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp jeruk

Isolasi limonin juga dilakukan dari bagian jeruk yang lain yang diduga mengandung limonin seperti biji jeruk dan kulit ari, sisa penyaringan jeruk

tahap awal (pulp) jeruk. Biji jeruk dan kulit ari dikeringkan menggunakan

oven blower suhu 50oC sampai berat kedua bahan tersebut konstan

kemudian dilakukan pengecilan ukuran menggunakan hammer mill.

Selanjutnya biji dan kulit ari jeruk diekstraksi secara bertahap, tahap pertama menggunakan heksan yang bertujuan untuk menghilangkan

25

jeruk, tahap kedua menggunakan aseton yang bertujuan untuk mengekstrak limonin dengan menggunakan perangkat ekstraksi soxhlet. Proses isolasi dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pencucian etanol dan tanpa pencucian etanol. Diagram proses isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp jeruk tanpa pencucian etanol disajikan pada Gambar 11.

Gambar 11. Diagram proses isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp

jeruk tanpa pencucian etanol

26

26

Diagram proses isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp jeruk dengan pencucian menggunakan etanol disajikan pada Gambar 12.

Gambar 12. Diagram proses isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp jeruk

dengan pencucian etanol

27

2. Penelitian Utama

Pada penelitian utama dilakukan optimasi proses isolasi limonin dari bahan baku dengan kandungan limonin paling tinggi yaitu biji jeruk dengan metode ekstraksi tanpa pencucian dengan etanol. Optimasi dilakukan pada tahap proses presipitasi dengan dua faktor yaitu rasio ekstrak aseton dan pelarut heksan dengan rentang 1:3 – 1:5 (v/v) dan lama presipitasi pada rentang waktu 16-24 jam. Presipitasi dilakukan pada kondisi suhu refrigerasi. Diagram proses optimasi isolasi limonin dari biji jeruk siam disajikan pada Gambar 13.

Dokumen terkait