• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Tahapan yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :

Gambar III.1 Bagan Tahapan Penelitian

Studi Pustaka Identifikasi masalah

Hipotesis

Menentukan Dan Menyusun Instrumen Penelitian (Kuesioner)

Mengumpulkan Data Kuisioner Menentukan model

& Variable

Analisis Data

Kesimpulan Pengolahan Data

Observasi Menentukan Sumber Data

16

Berdasarkan gambar bagan tahapan penelitian diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Melakukan identifikasi tentang masalah apa yang akan dibahas berkaitan dengan Analisis sistem informasi pembelajaran daring terhadap prestasi siswa di SDN Cilangla dengan menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan McLean

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku-buku, karya ilmiah, tesis, internet, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan langsung dengan objek penelitian.

3. Menentukan Model Variabel & Sumber Data

Menentukan variabel-variabel dan data-data seperti apa yang dibutuhkan berdasarkan populasi, sampel dan cara pengambilan sampel. Kemudian menentukan respondenya.

4. Hipotesis

Mengemukakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya, yang akan diuji kebenarannya berdasarkan kerangka konsep pengaruh antar variabel dan seberapa besar hubunganya

5. Menentukan Dan Menyusun Instrumen Penelitian (Kuesioner)

Tahap ini adalah penentuan dalam penyusunan instrumen penelitian yaitu dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert.

17

6. Observasi

Melakukan pembagian kuisioner yang akan disebarkan kepada siswa secara langsung.

7. Pengumpulan Data Kuisioner

Mengumpulkan data berupa merekap data hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada responden.

8. Pengolahan data

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data kuesioner dengan menggunakan aplikasi software SPSS.

9. Analisis Data

Menganalisa hasil pengolahan data berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada.

10. Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data dan diperiksa apakah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket yang berisi butir-butir pernyataan atau pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh para siswa SDN Cilangla. Penyusunan angket tersebut didasarkan pada konstruksi teoritik yang telah disusun sebelumnya. Kemudian atas dasar teoritik tersebut dikembangkan dalam indikator-indikator dan selanjutnya dikembangkan dalam butir-butir pernyataan atau pertanyaan. Menurut (Nasution, 2016) Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur

18

nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian-penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

Berikut indikator dari variabel-variabel penelitian yang digunakan sebagai pernyataan kuesioner :

Tabel III.1

Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Kode Indikator

Kualitas Informasi

= Kesenangan terhadap kepuasan penggunaan

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Febtriko, A., & Puspitasari, 2018).

Dalam penelitian ini, digunakan 5 (lima) kategori penilaian dimana masing-masing pertanyaan diberi skor 1-5 seperti pada tabel berikut ini:

19

Tabel III.2 skala likert

keterangan Skor

SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

3.3 Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sample Penelitian 3.3.1 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuesioner berupa angket/kuesioner. Menurut (Sugiyono, 2017) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Disamping itu, menurut (Sugiyono, 2017) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan penelitian data kuantitatif. Dengan melakukan penyebaran kuesioner untuk mengukur persepsi responden menggunakan skala pengukuran yang dipakai adalah skala likert.

20

3.3.2 Populasi dan Sampel

Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel sangat berguna bagi penelitian karena untuk menentukan responden yang akan dimintakan data untuk penelitian tersebut. Data yang akan dikumpulkan serta berapa banyak data yang akan dikumpulkan akan ditentukan pada bagian ini.

Menurut (Sugiyono, 2017) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini diambil dari siswa kelas 4,5 dan 6 di SDN Cilangla, yang berjumlah sebanyak 167.

3.3.3 Teknik Penarikan Sample

Menurut (Sugiyono, 2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun dalam menentukan ukuran sampel penelitian ini menggunakan Rumus Slovin, karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Rumus slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut:

Dimana :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)

21

Dengan menggunakan metode tersebut untuk jumlah populasi sebesar 167 dan batas toleransi kesalahan yang digunakan sebesar 10% menghasilkan jumlah sampel sebesar :

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 62,54 yang dibulatkan menjadi 62 responden

3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari data yang didapatkan dalam penelitian, apakah data itu valid atau tidak. Item angket dalam uji validitas dikatakan valid jika harga r hitung > r tabel pada nilai signifikansi 5%. Sebaliknya item dikatakan tidak valid jika harga r hitung < r tabel pada nilai signifikansi 5% (Widi, 2016).

22

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan seberapa tinggi suatu instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan, artinya reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Jika suatu instrumen yang sama diukur berkali-kali dengan alat ukur yang sama, hasil yang diperoleh juga sama maka instrumen yang bersangkutan mempunyai derajat reliabilitas yang tinggi. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji tingkat ketepatan yang konstan dan akurat atau tidak. Kuesioner yang reabilitas berarti mampu mengungkap data yang dapat dipercaya. Koefisien keandalan menunjukan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien Alpha Cronbach, suatu metode perhitungan yang dikembangkan Cronbach. Suatu angket dikatakan reliabel atau tidak dapat dilihat dari nilai Alpha-nya, jika hasil perhitungan menunjukan angka > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang bersangkutan dinyatakan reliable (Walukow, 2016).

3.4.3 Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One sample

23

Kolmogorov. Menurut (Ginting, M. C., & Silitonga, 2019) Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu;

1. Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal.

2. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual berdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

3.4.4 Uji T (Pengujian hipotesis secara parsial)

Uji t (uji parsial) adalah jenis pengujian statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Anggraini, 2019).

Jika t hitung>t tabel dan t sig < (α = 0,05) berarti variabel bebas secara parsial

berpengaruh terhadap variabel terikat.

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden

Jumlah responden dari penelitian ini, yaitu siswa SDN Cilangla untuk kelas 4, 5 dan 6 sebanyak 62 responden. data yang diambil dengan menggunakan kuesioner secara langsung.

Berikut gambaran umum mengenai profil responden yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin dan kelas.

4.1.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel IV.1 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah responden Persentasi

Laki – Laki 26 42%

Perempuan 36 58%

Total 62 100%

Sumber : Hasil Penelitian (2021)

Berdasarkan Tabel IV.1 bisa dilihat jika dari total 62 orang responden. 26 orang (42%) berjenis kelamin laki-laki dan 36 orang (58%) berjenis kelamin perempuan.

25

4.1.2 Responden Berdasarkan Kelas

Tabel IV.2 Jumlah Kelas Responden

Kelas Jumlah Responden Persentasi

IV 20 32%

V 21 34%

VI 21 34%

Total 62 100%

Sumber : Hasil Penelitian (2021)

Berdasarkan tabel IV.2 dapat diketahui bahwa responden dengan kelas IV sebanyak 20 orang atau 32% , responden dengan kelas V sebanyak 21 orang atau 34%, dan responden dengan kelas VI sebanyak 21 orang atau 34%.

4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan angket dalam mengumpulkan data. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus korelasi bivariate pearson dengan alat bantu program SPSS versi 23. Item angket dalam uji validitas dikatakan valid jika harga r hitung > r tabel pada nilai signifikansi 5%. Sebaliknya item dikatakan tidak valid jika harga r hitung < r tabel pada nilai signifikansi 5%. Adapun ringkasan hasil uji validitas dalam penelitian ini, sebagaimana data dalam Tabel IV.3 berikut ini:

26

Tabel IV.3 Hasil Uji Validitas Kualitas Informasi

No Item r hitung r tabel 5% (62) Keterangan

1 0,801 0.246 Valid

2 0,890 0.246 Valid

3 0,863 0.246 Valid

Tabel IV.4 Hasil Uji Validitas Kualitas Sistem

No Item r hitung r tabel 5% (62) Keterangan

1 0,751 0.246 Valid

2 0,766 0.246 Valid

3 0,734 0.246 Valid

4 0,602 0.246 Valid

Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan

No Item r hitung r tabel 5% (62) Keterangan

1 0.699 0.246 Valid

2 0.720 0.246 Valid

3 0.810 0.246 Valid

27

Tabel IV.6 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pengguna No Item r hitung r tabel 5% (62) Keterangan

1 0,060 0.246 Valid

2 0,423 0.246 Valid

3 0,734 0.246 Valid

4 0,689 0.246 Valid

5 0,809 0.246 Valid

6 0,774 0.246 Valid

Tabel IV.7 Hasil Uji Validitas Manfaat Bersih

No Item r hitung r tabel 5% (62) Keterangan

1 0,857 0.246 Valid

2 0,823 0.246 Valid

3 0,751 0.246 Valid

4 0,601 0.246 Valid

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan dengan menggunakan rumus alpha. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika nilai alpha > 0,6. Data dibawah ini merupakan hasil pengujian reliabilitas di SPSS, hasilnya sebagai berikut:

28

Tabel IV.8 Hasil Uji Reliabilitas instrumen Penelitian

Variabel Alpha Keterangan

Kualitas Informasi 0,811 Reliabel

Kualitas Sistem 0,679 Reliabel

Kualitas Pelayanan 0,594 Reliabel

Kualitas Kepuasan Pengguna 0,610 Reliabel

Manfaat Bersih 0,753 Reliabel

Hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa semua variabel mempunyai nilai alpha yang > 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal dan konsisten sehingga bisa digunakan berkali-kali.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Menurut (Ginting, M.

C., & Silitonga, 2019) Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu;

a. Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual.

Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik menyebar sekitar garis dan

29

mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal. Berikut adalah hasil uji normalitas metode grafik pada penelitian ini:

Gambar IV.1 Grafik Normal P-P Plot

Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut dinyatakan telat normal.

b. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual berdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut adalah hasil uji normalitas dengan metode uji one sample kolmogorov smirnov:

30

Tabel IV.9 Output Uji Normalisasi Residual

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Asymp. Sig. (2-tailed) .754

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi (Asymp.Sig) sebesar 0,754. Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,754 > 0,05), maka nilai residual tersebut telah normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolineritas adalah keadaan di mana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Beberapa metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi atau dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2). Batas nilai VIF yaitu kurang dari 10

31

dan mempunyai angka tolerance lebih dari 0,1. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini:

Tabel IV.10 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinearitas Coefficients

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Manfaat Bersih

Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai tolerance >

0,01 serta nilai VIF < 10. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas diantara 2 variabel bebas. Dalam arti model regresi yang dihasilkan baik karena tidak terjadi korelasi yang sempurna di antara variabel bebas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka

32

situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Berikut disajikan grafik heteroskedastisitas dari penelitian ini:

Gambar IV.2 Grafik Heteroskedastisitas

Grafik diatas menjelaskan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.

4.2.4 Uji t (Pengujian hipotesis secara parsial)

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.

33

Tabel IV.11 Pengujian T Hitung

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Manfaat Bersih

a. Dependent Variable: Manfaat Bersih

b. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengguna, Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, Kualitas Pelayanan

H1 : Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

Hasil dan Pengambilan Keputusan dalam Uji t pertama

Dari output didapat t hitung sebesar 0,494. Kemudian bandingkan dengan t tabel.

Untuk mencari t tabel harus mengetahui nilai residual, nilai residual dilihat dari output

34

ANOVA sehingga diketahui nilai residual sebesar 57, setelah itu dicari pada distribusi nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 0,025 ditemukan nilai t tabel sebesar 2,002.

Untuk kriteria pengujian Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima, namun jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05 maka Ho diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan output Coefficients diperoleh nilai t hitung sebesar 0,494 > t tabel 2,002 dan nilai signifikansi (Sig.) 0,623 < 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang artinya Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

H2 : Kualitas informasi (Information quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction).

Hasil dan Pengambilan Keputusan dalam Uji t kedua

Dari output didapat t hitung sebesar 0,677. Kemudian bandingkan dengan t tabel.

Untuk mencari t tabel harus mengetahui nilai residual, nilai residual dilihat dari output ANOVA sehingga diketahui nilai residual sebesar 57, setelah itu dicari pada distribusi nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 0,025 ditemukan nilai t tabel sebesar 2,002.

Untuk kriteria pengujian Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima, namun jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05 maka Ho diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan output Coefficients diperoleh nilai t hitung sebesar 0,677 > t tabel 2,002 dan nilai signifikansi (Sig.) 0,501 < 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa Ho

35

diterima, yang artinya Kualitas informasi (Information quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction).

H3 : Kualitas pelayanan (Service quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction).

Hasil dan Pengambilan Keputusan dalam Uji t ketiga

Dari output didapat t hitung sebesar 0,517 . Kemudian bandingkan dengan t tabel. Untuk mencari t tabel harus mengetahui nilai residual, nilai residual dilihat dari output ANOVA sehingga diketahui nilai residual sebesar 57, setelah itu dicari pada distribusi nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 0,025 ditemukan nilai t tabel sebesar 2,002.

Untuk kriteria pengujian Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima, namun jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05 maka Ho diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan output Coefficients diperoleh nilai t hitung sebesar 0,517 > t tabel 2,002 dan nilai signifikansi (Sig.) 0,607 < 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang artinya Kualitas pelayanan (Service quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction).

H4 : Kepuasan pengguna (User Satisfaction) berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat bersih (Net Benefit).

Hasil dan Pengambilan Keputusan dalam Uji t keempat

36

Dari output didapat t hitung sebesar 2,967. Kemudian bandingkan dengan t tabel.

Untuk mencari t tabel harus mengetahui nilai residual, nilai residual dilihat dari output ANOVA sehingga diketahui nilai residual sebesar 57, setelah itu dicari pada distribusi nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 0,025 ditemukan nilai t tabel sebesar 2,002.

Untuk kriteria pengujian Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima, namun jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05 maka Ho diterima, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak.

Berdasarkan output Coefficients diperoleh nilai t hitung sebesar 2,967 < t tabel 2,002 dan nilai signifikansi (Sig.) 0,004 > 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang artinya Kepuasan pengguna (User Satisfaction) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat bersih (Net Benefit).

4.3 Pembahasan

H1 : Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan positif antara kualitas sistem (system quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

Setelah pengujian hipotesis, dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) mendapat hasil bahwa t hitung untuk variabel kualitas sistem sebesar 0,494. Karena nilai t hitung > t tabel ( 0,494 > 2,002 ) maka pengujian hipotesis dinyatakan signifikan.

H2 : Kualitas informasi (Information quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction).

37

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan positif antara kualitas informasi (system quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Setelah pengujian hipotesis, dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) mendapat hasil bahwa t hitung untuk variabel kualitas sistem sebesar 0,677. Karena nilai t hitung > t tabel ( 0,677 > 2,002 ) maka pengujian hipotesis dinyatakan signifikan.

H3 : Kualitas pelayanan (Service quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan positif antara kualitas pelayanan (Service quality) terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction). Setelah pengujian hipotesis, dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) mendapat hasil bahwa t hitung untuk variabel kualitas sistem sebesar 0,517. Karena nilai t hitung > t tabel ( 0,517 > 2,002 ) maka pengujian hipotesis dinyatakan signifikan.

H4 : Kepuasan pengguna (User Satisfaction) berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat bersih (Net Benefit).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak berpengaruh signifikan positif antara Kepuasan pengguna (User Satisfaction) terhadap manfaat bersih (Net Benefit).

Setelah pengujian hipotesis, dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) mendapat hasil bahwa t hitung untuk variabel kualitas sistem sebesar 2,967. Karena nilai t hitung < t tabel ( 2,967 < 2,002 ) maka pengujian hipotesis dinyatakan tidak signifikan.

38

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kualitas sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Secara empiris berdasarkan statistic dapat diterima, jadi siswa merasa puas terhadap pembelajaran daring karena memudahkannya siswa belajar setiap waktu, dan proses pembelajarannya menyenangkan.

2. Kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Secara empiris berdasarkan statistic dapat diterima, bahwa kualitas informasi yang disampaikan harus ringkas, mudah dipahami dan terdapat aktualitas dalam proses pembelajaran daring.

3. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Secara empiris berdasarkan statistic dapat diterima, dikatakan bahwa hasil belajar dan nilai yang meningkat, serta selalu aktif bertanya jika mengalami kesulitan dan merasa bingung.

4. Kepuasan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat bersih.

Secara empiris berdasarkan statistic dapat diterima, dikatakan bahwa selama proses pembelajaran siswa merasa semakin kreatif saat memecahkan masalah serta membuat pengetahuannya meningkat.

39

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran yang diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Penelitian mendatang diharapkan dapat menambahkan indikator-indikator lain sehingga bisa dilakukan pengujian secara mendalam dan ditambahkan pada penelitian selanjutnya

2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan model pendekatan lainnya selain model DeLone & McLean.

3. Peneliti mendatang diharapkan dapat memperluas objek penelitian dengan menambahkan jumlah cakupan populasi dan sampel.

40

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. (2019). KEPUASAN PELANGAN PADA PT . HASJRAT ABADI RANOTANA ANALYSIS OF THE EFFECT OF SERVICE QUALITY , PRICE AND LOCATION ON CUSTOMER SATISFACTIONIN PT . HASJRAT ABADI RANOTANA. EMBA, 7(No . 3 Juli 2019), 3959-3968. 7(3), 3959–3968.

Ekayani, P. (2017). (2017). Pentingnya Penggunaan Media. (March). Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/315105651

Febtriko, A., & Puspitasari, I. (2018). Mengukur Kreatifitas Dan Kualitas Pemograman Pada Siswa Smk Kota Pekanbaru Jurusan Teknik Komputer Jaringan Dengan Simulasi Robot. Rabit. Teknologi Dan Sistem Informasi Univrab, (3(1)), 1–9.

Ginting, M. C., & Silitonga, ivo maelina. (2019). Pengaruh Pendanaan Dari Luar Perusahaan dan Modal Sendiri Terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manajemen,

5(2), 195–204. Retrieved from

http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/69 Hutahean. (2015). Karekteristik sistem. KARAKTERISTIK SISTEM.

Informasi, P. S., Atma, U., Yogyakarta, J., Informatika, P. T., Atma, U., & Yogyakarta, J. (2018). Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Kemahasiswaan ( SIKMA ) dengan Pendekatan Model DeLone dan McLean. 1(1).

Irviani, A. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta. CV. Andi Offset.

Kemdikbud, & Kemdikbud, pengelola web. (2020). Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah. Jakarta, 28 Mei 2020.

Mansyur, M. (2020). Pandemi Flu Spanyol di Banjarmasin, Karesidenan Borneo bagian

Mansyur, M. (2020). Pandemi Flu Spanyol di Banjarmasin, Karesidenan Borneo bagian

Dokumen terkait