• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 3.12 Kriteria Skor Persentase Interpretasi

0 P 20%

Sangat Rendah

20 P 40%

Rendah

40 P 60%

Cukup

60 P 80%

Tinggi

80 P 100%

Sangat Tinggi 3. Lembar Observasi

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati aktivitas mahasiswa dan peneliti selama pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran model tutorial berbantuan Mathematica sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat dievaluasi untuk kemudian dilakukan perbaikan. Observasi ini dilakukan oleh seorang pengamat yaitu rekan dosen di prodi matematika.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini diperoleh melalui tes dan angket.Hal ini bertujuan untuk melihat adanya peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah mahasiswa.Kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi pretes dan postes. Kemudian dilakukan analisis angket skala sikap dan lembar observasi untuk mengetahui sikap positif mahasiswa selama proses pembelajaran.

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

Prosedur penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.Ketiga tahapan tersebut dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, yaitu:

a. Studi kepustakaan mengenai pembelajaran berbantuan komputer, pengenalan software Mathematica, kemampuan pemahaman matematis, dan kemampuan pemecahan masalah.

b. Penyusunan instrument penelitian serta menguji dan mengolah data hasil uji coba instrument tersebut.

c. Pengurusan surat perizinan untuk melakukan penelitian.

d. Melakukan observasi pembelajaran di universitas yang akan dijadikan tempat penelitian, serta berdiskusi dengan dosen pengajar kalkulus dan meminta data hasil ujian tengah semester untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan kemampuan awal matematis.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dimulai dengan memberikan soal pretes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.Selanjutnya, pelaksanaan pembelajaran materi integral pada mata kuliah kalkulis 1.Pembelajaran ini dilakukan selama 3 minggu (6 pertemuan).Pada kelas eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bantuan software Mathematica yang dilengkapi dengan Modul Integral Berbantuan Mathematica.Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan bantuan komputer.

Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan soal postes.Pertanyaan yang diberikan dalam soal postes sama dengan pertanyaan dalam soal pretes.Hal ini dilakukan untuk

45

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.

3. Tahap Pengolahan Data

Data hasil dari pretes dan postes akan diolah secara kuantitatif menggunakan software Minitabversi 17 dan software SPSS versi 22

a. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis

Data yang diolah pada penelitian ini adalah data dari hasil tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematismahasiswa.Data pada pretes menunjukkan kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum dilakukan pembelajaran.Sedangkan, data dari postes menunjukkan kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Berdasarkan data pretes dan postes, peningkatan kemampuan masing-masing mahasiswa dapat dilihat dari nilai gain ternormalisasi. Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung berdasarkan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999), yaitu:

skor skor skor skor postest pretest g ideal pretest

Kemudian hasilnya akan dianalisis melalui kriteria nilai gain ternormalisasi pada tabel berikut:

Tabel 3.13

Kategori Nilai Gain Ternormalisasi

Batasan Kategori 0, 7 g  Tinggi 0,3 g 0, 7 Sedang 0,3 g  Rendah

Data nilai pretes, nilai postes dan nilai gain ternormalisasi selanjutnya diolah untuk melihat peningkatan atau pencapaian kemampuan pemahaman

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

matematis dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Sebelum menguji berbagai hipotesis,akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap ketiga data tersebut.

Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas tersebut dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:

H0: Data berdistribusi normal H1: Data berdistribusi tidak normal

Tes yang digunakan untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov (Lilliefors) Dua Sampel.Kriteria keputusan yang diambil berdasakan nilai probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas (sig)  maka data berdistribusi normal. 2. Jika probabilitas (sig)< maka data berdistribusi tidak normal.

Selanjutnya, pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians dari ketiga sampel sama atau berbeda.Pengujian homogenitas yang akan dilakukan adalah uji variansi dua peubah bebas. Uji homogenitas tersebut dilakukan dengan memeriksa hipotesis berikut:

H0: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi homogen H1: Skor pretes, postes, dan N-gain kedua kelas bervariansi tidak homogen

Uji statistik yang digunakan adalah uji Levene dengan taraf signifikan 0,05.Kriteria keputusan yang diambil berdasakan nilai Probabilitas, yaitu: 1. Jika probabilitas (sig)  maka H0 ditolak.

2. Jika probabilitas (sig) < maka H0 diterima.

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, kondisi yang mungkin terjadi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal serta mempunyai variansi yang homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji parametrik yaitu uji t. Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya berdistribusi normal tetapi mempunyai varians yang tidak homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan

47

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan uji t. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut.

1. Hipotesis kemampuan pemahaman matematis yang akan diperiksa dirumuskan sebagai berikut:

0

:

H  

1

2, Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.

1

:

H  

1

2, Rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematica lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.

keterangan: 1

adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematica.

2

adalah rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.

2. Hipotesis kemampuan pemecahan masalah yang akan diperiksa dirumuskan sebagai berikut:

0

:

H  

1

2, Tidak terdapat perbedaan rerata peningkatan pemecahan masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematica dengan rerata peningkatan

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.

1

:

H  

1

2, Rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematicalebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rerata peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.

keterangan: 1

adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran model tutorial berbantuan software Mathematica.

2

adalah rerata peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang memperoleh pembelajaran tanpa berbantuan software Mathematica.

Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak berdistribusi normal, maka analisis data dilakukan menggunakan uji non-parametrik.Adapun uji non-parametrik yang digunakan adalah uji peringkat bertanda Mann Whitney (uji U).Uji ini digunakan untuk menguji dua sampel independent dengan data berjenis ordinal.Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan perbandingan antara Zhitung dan

Z

tabel

.

Jika nilai

tabel hitung tabel

Z Z Z

   maka

H

0 diterima.Berikut ini diagram alir proses pengujian hipotesis.

49

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Diagram Alir Proses Analisis Data Pretes dan Postes

b. Pengolahan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis

Hipotesis selanjutnya terkait dengan peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis mahasiswa pada kelas eksperimen yang dibagi berdasarkan kemampuan awal mahasiswa (rendah, sedang, dan tinggi).Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut.

0

:

H

Tidak terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral berbantuan software Mathematica dengan mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.

1

:

H

Terdapat perbedaan rerata skor N-gain kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran integral berbantuan software Mathematica dengan mahasiswa yang

Data Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Non-Parametrik (Uji Mann Whitney)

Kesimpulan Tidak

Tidak

Ya Ya

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

menggunakan pembelajaran integral tanpa berbantuan software Mathematica ditinjau berdasarkan KAM.

Hipotesis model statistik dinyatakan sebagai berikut:

0 1 2 3 1 : : i j, , 1, 2, 3, 1, 2, 3 H H i j i j      keterangan: 1

:

Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika rendah

2

:

Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika sedang

3

:

Rerata skor N-gain mahasiswa dengan kemampuan awal matematika tinggi

Sebelum menguji berbagai hipotesis, akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap ketiga data tersebut. Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, kondisi yang mungkin terjadi adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal serta mempunyai variansi yang homogen, maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji parametrik. Jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya tidak berdistribusi normal maka proses analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik.

Uji parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah menggunakan uji one-way Anova.Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas yaitu jika probabilitas (Sig.)  0, 05maka

0

H

diterima. Sedangkan, jika probabilitas (Sig.)   0, 05, maka

H

0

ditolak.Sedangkan uji non-parametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah mengunakan uji Kruskal-Wallis.Berikut ini diagram alir proses pengujian hipotesis.

51

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA DI TANGERANG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Diagram Alir Proses Analisis DataSkor N-gain Berdasarkan Kemampuan Awal Matematis c. Pengolahan Data Angket Skala Sikap

Data angket skala sikap mahasiswa diperoleh berdasarkan respon mahasiswa dengan menggunakan Skala Likert yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Respon tersebut dikategorikan menjadi empat, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pada bagian analisis, setiap jawaban diberikan bobot antara 1 sampai 4 bergantung pada pernyataan positif atau pernyataan negatif.Kemudian skor dianalisis dengan menghitung total skor setiap item pernyataan berdasarkan rumus berikut. Data Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Parametrik (One-Way Anova) Uji Non-Parametrik (Kruskal-Wallis) Kesimpulan Tidak Tidak Ya Ya

Suwarno, 2015

PENERAPAN MODEL TUTORIAL BERBANTUAN MATHEMATICA UNTUK MENINGKATKAN

100%

Jumlah Skor Item P

Jumlah Skor Ideal

  Tabel 3.14 Kriteria Skor Persentase Interpretasi

0 P 20%

Sangat Rendah

20 P 40%

Rendah

40 P 60%

Cukup

60 P 80%

Tinggi

80 P 100%

Sangat Tinggi

Dokumen terkait