• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer

2.2 Pembelajaran Berbantuan Komputer

2.2.2 Tahapan Pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer

Terdapat sejumlah metode pengembangan CAI, satu diantaranya adalah metode yang dikembangkan oleh Alessi dan Trollip. Metode ini memiliki kelebihan dalam hal pentahapan pengembangan yang demikian rinci. Metode pengembangan Alessi dan Trollip terdiri dari 10 tahapan pengembangan, sebagaimana dipaparkan pada bagian berikut:

2.2.2.1 Menentukan Kebutuhan dan Tujuan

Pada tahap ini ditentukan tujuan dari suatu pembelajaran tunggal. Tujuan pembelajaran meliputi apa yang akan diketahui atau bisa dilakukan peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran. Pertimbangan utama yang mempengaruhi definisi tujuan adalah pengetahuan masukan dari peserta didik. Menentukan tujuan oleh karena itu meliputi menilai karakteristik dan pembelajaran dari para peserta didik yang perancang harapkan.

2.2.2.2 Mengumpulkan Sumber Daya

Material sumber daya terkait dengan pokok materi, pengembangan pembelajaran, dan sistem pengiriman pembelajaran, dalam hal ini komputer. Sumber daya pokok yang bermanfaat meliputi buku teks, buku referensi (petunjuk), materi-materi sumber asli,

dan yang paling penting, pengetahuan orang lain di bidang itu. Materi sumber daya untuk desain pembelajaran meliputi teks mendesain pembelajaran, lembar

storyboarding, materi seni grafik, suatu (perangkat lunak) pengolah kata, dan jika semua mungkin, orang yang mempunyai pengalaman mendesain pembelajaran.

Sumber daya materi untuk sistem pengiriman meliputi komputer itu sendiri, manual operasinya, panduan referensi perangkat lunak, dan orang yang berpengalaman dengan komputer dan perangkat lunak yang perancang ingin untuk digunakan selama pengembangan.

2

2.2.2.3 Mempelajari Materi

Orang yang mengembangkan suatu CAI akan menjadi salah satu pakar materi yang harus belajar mengenai desain CAI atau seorang

perancang yang harus belajar materi pembelajaran. Bahkan ketika bekerjasama dengan seorang pakar materi, perancang harus belajar materi itu. Hingga suatu batas tertentu, pakar materi akan juga belajar mengenai pembelajaran.

Bagi perancang, mempelajari materi meliputi mewawancarai pakar, membaca teks dan materi pembelajaran lain. Perancang tidak bisa mengembangkan pembelajaran efektif yang mana menghadapi tantangan para peserta didik secara kreatif kecuali jika menjadi secara menyeluruh terbiasa dengan materi itu. Pemahaman dangkal hanya dapat menghasilkan suatu pembelajaran dangkal.

2.2.2.4 Menghasilkan Gagasan

Tahap ini terdiri dari curah pendapat (brainstorming) untuk menghasilkan gagasan kreatif. Membangkitkan gagasan melalui curah pendapat sangat penting, dan perancang menyarankan prosedur ini untuk memberikan harapan gagasan kreatif di dalam proses pengembangan. Banyak perancang mendapatkan tetap tinggal di awal titik ini, yang manapun meluangkan terlalu banyak waktu dengan berusaha untuk sampai pada gagasan yang sempurna atau, lebih sering, menyerah dan meneruskan dengan suatu gagasan.

Dengan curah pendapat, perancang, dengan bantuan dari lainnya, mengejar tujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin gagasan, menunda untuk menghakimi manapun pertimbangan dari kelayakan atau kualitas mereka sampai suatu waktu kemudian. Perancang menyarankan dengan sungguh-sungguh curah pendapat sebab telah terbukti menjadi suatu metoda yang memudahkan kreativitas dan dengan cepat menghasilkan suatu daftar yang akan meliputi beberapa gagasan baik dan menarik.

2.2.2.5 Mendesain Pembelajaran

Hasil curah pendapat adalah suatu daftar panjang gagasan yang mencakup di dalam hal kualitas dari sangat jelek ke sangat baik. Anda harus menghapuskan gagasan yang terburuk dan kemudian mulai mengurutkan, mendetilkan, dan menyuling gagasan yang baik. Ini dilaksanakan dengan menganalisis tugas dan konsep pada materi itu.

Dengan mengabaikan sifat alami materi, analisa seperti itu memusatkan pada prinsip belajar untuk menciptakan rencana suatu pelajaran yang efektif. Ini termasuk aneka pilihan persiapan tentang faktor dan metodologi pembelajaran. Itu tidak bisa ditekankan cukup bahwa pengembangan pembelajaran yang baik itu menyertakan evaluasi sepanjang proses, tidak hanya pada bagian akhir. Ini dicerminkan di dalam model dengan menyertakan kegiatan revisi dan evaluasi secara eksplisit sebagai bagian dari beberapa tahap. Setelah tahap desain, evaluasi meliputi diskusi dan tinjauan ulang oleh pakar konsep, para perancang pembelajaran, dan pengguna (klien).

Revisi memerlukan penilaian kembali tujuan, pengumpulan lebih banyak sumber daya, belajar lebih banyak tentang materi, membangkitkan lebih banyak gagasan, mengoreksi analisa tugas, mengubah metodologi, dan seterusnya. Setelah revisi maka evaluasi harus diulangi. Revisi dan evaluasi membentuk suatu siklus yang mana maju sampai semua bagian terkait disetujui bahwa kualitas adalah cukup ke tahap yang berikutnya.

2.2.2.6 Membuat Bagan Alir Pelajaran

Suatu bagan alir adalah suatu rangkaian diagram yang menggambarkan operasi pelaksanaan suatu komputer. Membuat bagan alir adalah penting sebab CAI harus interaktif, dan interaksi terbaik dilukiskan sebagai penyajian visual dari keputusan dan peristiwa. Jika bagan alir tidak meliputi tes yang nyata dan gambaran mengenai pelajaran anda, itu perlu meliputi urutan mereka.

Bagan alir meliputi informasi tentang kapan komputer akan menggambar atau menganimasi gambar, apa yang terjadi ketika peserta didik melakukan kesalahan, dan kapan pelajaran berakhir. Pembuatan bagan alir bisa dilakukan di dalam sejumlah detil yang bermacam-macam. Untuk penerapan penelitian ini saya hanya melaksanakan metodologi yang lebih sederhana (tutorial, latihan, dan tes) saya merekomendasikan bagan alir sederhana untuk memberi suatu ikhtisar menyangkut urutan dan lingkup pelajaran. Untuk metodologi yang lebih kompleks seperti simulasi dan game pembelajaran saya merekomendasikan bagan alir lebih terperinci yang meliputi algoritma mendasari model simulasi, aturan game, dan seterusnya.

2.2.2.7 Memajang Storyboard Secara Tertulis

Pembuatan storyboard adalah proses menyiapkan pajangan tekstual dan gambar sehingga mereka akan sesuai di dalam keterbatasan pajangan dari komputer. Jika bagan alir melukiskan urutan dan keputusan dari suatu pelajaran, storyboard

melukiskan materi dan presentasinya. Tahap ini meliputi merencanakan (drafting) tujuan pembelajaran nyata yang akan disampaikan seperti presentasi informasi, pertanyaan, umpan balik, petunjuk, gambar, dan animasi.

Dalam posisi ini draft pelajaran secara tertulis harus secara hati-hati dievaluasi dan ditinjau. Adalah penting untuk menggunakan lebih dari pakar materi dan para perancang pembelajaran untuk tinjauan ulang ini. Material perlu juga dilihat oleh para peserta didik potensial dan para orang tidak telah banyak mengetahui tentang materi itu. Ini membongkar kerancuan, kebingungan atau materi yang hilang, dan materi yang terlalu mudah atau juga terlalu sukar.

2.2.2.8 Memprogram Pelajaran

Ini adalah proses penterjemahan apa yang sudah saya tulis ke dalam satu rangkaian pembelajaran yang dapat dimengerti ke komputer itu. Saya menggunakan kata pemrograman dalam suatu pengertian yang lebih umum dibanding telah digunakan di masa lalu. Menurut sejarah, pemrograman telah menunjuk pada penulisan kode di dalam suatu bahasa standar seperti Pascal atau BASIC. Perancang menggunakannya sebagai apapun juga dalam memproduksi suatu pelajaran pada komputer. Seperti status dari seni dari macam bahasa-bahasa pemrograman yang berbeda, pengarang bahasa, pengarang sistem, dan perkakas. Perancang membuat sejumlah usul pada bagaimana cara melakukan pemrograman, bagaimana cara menghindari kesalahan, memeriksa program itu dari kesalahan, dan membuat perubahan hingga menjadi sebagaimana yang diinginkan.

2.2.2.9 Membuat Materi yang Mendukung

CAI jarang cukup tanpa materi pendukung. Perancang mendiskusikan empat macam: manual untuk peserta didik, manual untuk instruktur, manual teknis, dan pembelajaran tambahan yang berarti. Para pengajar dan para peserta didik mempunyai kebutuhan berbeda, dan materi untuk mereka seharusnya berbeda. Para pengajar memerlukan informasi tentang pengaturan program, mengakses data peserta didik, dan mengintegrasikan materi ke dalam kurikulum mereka. Mereka juga memerlukan informasi ringkasan, kedua-duanya untuk menentukan apakah untuk menggunakan program tertentu dan juga untuk menopang para peserta didik yang lulus program. Para peserta didik terutama semata memerlukan bantuan bagaimana menjalankan program dan bergerak di sekitarnya.

Manual teknis adalah perlu manakala pengaturan suatu pelajaran rumit atau memerlukan alat canggih seperti jaringan area lokal. Pembelajaran tambahan meliputi lembar kerja (worksheets), diagram, ujian, foto, dan lembar tugas.

2.2.2.10 Mengevaluasi dan Meninjau Kembali

Akhirnya, CAI dan materi pendukung harus dievaluasi dengan penekanan pada bagaimana CAI dilihat dan bekerja. Anda akan menentukan seberapa baik penampakan CAI dengan menggunakannya sendiri dan meminta orang yang berpengalaman. Prosedur ini disebut tinjauan ulang CAI. Anda akan menilai seberapa baik CAI bekerja dengan pedoman mengamati hasil dari peserta didik yang mempelajari dan menaksir berapa banyak mereka belajar. Peserta didik ini harus mewakili pada siapa materi pembelajaran dimaksudkan. Tahap ini meliputi pengujian dan pengesahan (validasi).

Pada umumnya pengembangan program pembelajaran berbantuan komputer meliputi 4 tahapan, yakni tahap penilaian kebutuhan, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi.

Dokumen terkait