• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA ROBERT N ENTMAN Teknik Framing

3.6 Tahapan-tahapan Analisis Framing

Peneliti bertujuan untuk mengurai dan membedah berita-berita mengenai peristiwa menyebarnya NII di Indonesia pada situs berita online Kompas dot com dan Detik dot com dengan menggunakan perangkat framing Robert N. Entman. Berikut ini tahapan-tahapan analisisnya :

1. Peneliti mengumpulkan berita-berita mengenai peristiwa kembali munculnya NII di Indonesia dari situs berita online Kompas dot com dan

Detik dot com yang ditampilkan pada 27 s.d 28 April 2011. Dan dilanjutkan dengan menentukan frame dari gagasan utama isu yang diajukan sebagai sentral penelitian.

2. Karena pada situs berita online, kecepatan up date beritanya sangat cepat sehingga satu hari bisa menyajikan lebih dari satu berita maka berita tersebut akan dikumpulkan menjadi satu untuk dideskripsikan.

3. Melakukan analisis terhadap berita-berita tersebut dan kemudain membuat interpretasinya berdasarkan model dari Entman yang meliputi empat struktur yaitu :

a. Problem Identification (pendefinisian masalah) merupakan master frame bingkai yang paling utama. Elemen ini menekankan bagaimana peristiwa ini dipahami oleh wartawan. Ketika ada masalah atau sebuah peristiwa maka elemen ini digunakan untuk melihat bagaimana peristiwa atau isu tersebut dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda, oleh karena itu, bingkai yang berbeda ini akan menyebabkan realitas bentukan yang berbeda.

b. Diagnose Causes (Memperkirakan masalah), merupakan elemen framing yang digunakan untuk membingkai apa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa (what), tetapi juga bisa berarti siapa (who). Bagaimana sebuah peristiwa dipahami tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. Karena itu,

masalah yang dipahami secara berbeda, penyebab masalah secara tidak langsung juga akan dipahami secara berbeda pula.

c. Make a Moral Judgement (membuat pilihan moral) adalah elemen framing yang digunakan untuk membenarkan atau member argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, maka dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut.

d. Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian), elemen yang dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat bergantung bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah (Eriyanto, 2002 : 191).

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Kompas.com

Situs berita Kompas.com adalah bagian dari grup Kompas yang terletak di Jl.Palmerah Selatan 19 Jakarta. Oleh karena itu keberadaannya tidak dapat terlepas dari sejarah surat kabar Kompas itu sendiri. Sejarah terbitnya Kompas tidak bisa dipisahkan dengan pergolakan masa orde lama. Cikal bakal terbitnya Kompas muncul atas ide pelaku sejarah pergolakan tersebut, yang gugur sebagai pahlawan revolusi yaitu Letjen Ahmad Yani (1922-1965). Letjen Ahmad Yani yang saat itu menjabat sebagai panglima TNI-AD, menghubungi salah satu rekan sekabinetnya, Drs. Frans Seda, untuk menerbitkan surat kabar yang bisa mengimbangi dan menyaingi pers komunis.

Drs. Frans Seda, menyanggupi dan mempunyai satu pemikiran dengan sang pencetus ide. Drs. Frans Seda mematangkan penerbitan surat kabar tersebut dengan Ignatius Josef Kasimo, rekannya sesama partai katolik, berserta Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetama yang keduanya aktif memimpin majalah Intisari.

Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetama sebagai praktisi pers, tertarik dengan ide dan ajakan tersebut. Mereka pun mempersiapkan sebuah nama Bentara Rakyat. Yang secara tegas mendefinisikan visi dan misinya sebagai

pembela rakyat yang sebenarnya, berbeda dengan surat kabar yang berideologi komunis bentukan Partai Komunis Indonesia.

Ketika Bentara Rakyat akan terbit, Drs. Frans Seda yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perkebunan, dating menemui Presiden Soekarno untuk urusan kenegaraan. Presiden Soekarno menanyakan nama koran yang akan terbit pada Frans Seda, dan menyebutkan nama Bentara Rakyat diubah menjadi “Kompas”. Presiden Soekarno beranggapan nama Kompas mampu dijadikan petunjuk arah yang jelas bagi pembacanya, sebagaimana arti sesungguhnya alat navigasi “kompas” yang berfungsi sebagai penunjuk arah mata angin.

Kompas pun resmi menjadi nama surat kabar itu, sedangkan nama yang sudah disiapkan sebelumnya, yaitu Bentara Rakyat dijadikan nama yayasan yang menerbitkan surat kabar Kompas. Pada bulan-bulan pertama Kompas diplesetkan sebagai Kompt Pas Morgen atau “kompas”, sebab tokoh-tokoh pendiri dan perintisnya berasal dari golongan katolik. Diawali tidak lebih dari 10 orang di bagian redaksi dan bisnis sampai tahun 1972, kantor redaksi ada di Jl. Pintu Besar Selatan kemudian pindah ke Jl. Palmerah Selatan 22-26.

UU Pokok Pers tahun 1982 dan ketentuan surat izin usaha pernerbitan pers mewajibkan pers berbadan hokum. Oleh karena itu, sejak tahun 1982 penerbit Kompas bukan lagi yayasan Bentara Rakyat. Tetapi PT. Kompas Media Nusantara.

Awal mula penerbitan harian yang terbit di ibukota Indonesia, berada pada kondisi yang cukup memprihatinkan. Kantor yang ditempati berbagi dua dengan kantor majalah Intisari yang bertempat di Jl. Pintu Besar Selatan no. 86-88 Jakarta

Kota. Sedangkan percetakannya masih menggunakan percetakan milik PN. Eka Grafika.

Permodalan surat kabar Kompas dimiliki secara bersama oleh yayasan Bentara Rakyat, yayasan Kompas Gramedia, Sejahtera, PT.Gramedia, PT. Tiransito Asri Media, serta atas nama perorangan, yaitu Jakob Oetama, Frans Seda, dan P. Iswantoro. Dengan ijin terbit berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan no. 001/Mempen/SIUPP/A.7/1985 tertanggal 10 November 1985.

Kemudian Kompas juga tidak ketinggalan ikut menyajikan media online yang dikenal dengan www.kompas.com . Sebelumnya Kompas Cyber Media dikenal dengan sebagai Kompas Online, yang menyediakan edisi internet dari Harian Kompas. Di akhir tahun 1972, manajemen Kompas memutuskan untuk membuat perusahaan yang terfokus pada internet, sehingga Kompas Cyber Media didirikan.

Dengan para professional di Jurnalistik, teknologi informasi, bisnis dan periklanan dan juga para professional di Internet, Kompas Cyber Media menjadi situs berita internet pertama di Indonesia yang dikelola secara professional. Di bulan Agustus 1998, Kompas Cyber Media diluncurkan kembali dengan pengembangan di isi, desain, dan strategi iklan.

Kompas Cyber Media tidak hanya memberikan kesempatan beriklan kepada perusahaan-perusahaan, tetapi juga menyediakan jasa desain web, produksi web, aplikasi web, fasilitas e-commerce, konsultasi internet dan pemeliharaan web. Kompas Cyber Media mempunyai komitmen untuk mengembangkan penggunaan internet dan e-commerce di Indonesia. Hal ini

diwujudkan dalam berbagai kegiatan non profit, seperti mendukung seminar internet dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan internet.

Di bulan Desember 1998, Kompas Cyber Media mulai memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan untuk menjual produk mereka melalui internet. Saat itu pembayaran dilakukan secara offline yaitu transfer atau cash.

Mulai Maret 1999, Kompas Cyber Media dengan bekerjasama dengan sebuah commerce service provider menyediakan fasilitas e-commerce yang lengkap dan aman. Perusahaan-perusaahan dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk membangun toko mereka di internet atau bergabung bersama internet mail Kompas Cyber Media yang disebut dengan webstore. Pembayaran dilakukan dengan online melalui internet.

Kompas Cyber Media juga menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan infrastruktur teknis bagi perusahaan yang membutuhkan, seperti secure server dan juga memberikan konsultasi di bidang strategic business, media dan internet. Kompas Cyber Media mempunyai tujuan utama untuk memberikan “a high quality value proposition” untuk para klien, dan juga menyediakan solusi yang terintegrasi, baik dibidang internet dan atau mengkombinasikannya dengan media tradisional. Kompas Cyber Media memberikan produk-produk yang mengakomodasi berbagai kebutuhan dan anggaran dana klien. Salah satu filosofi perusahaan direfleksikan di dalam responnya atas saran-saran dari klien.

Kompas.com merupakan situs berita terpercaya di Indonesia, diupdate selama 24 jam sehari, dengan total readership lebih dari 15 juta rang. Tingkat kunjungan ke kompas.com atau lebih dikenal dengan sebutan page view, rata-rata

mencapai 40 juta setiap bulan. Berita di Kompas.com tak saja hanya bisa diakses melalui internet, tapi juga melalui mobile (handphone).

Konotasi Kompas masih berafiliasi dengan partai katolik tampaknya masih berbekas, terutama untuk mereka yang masih awam dengan Kompas. Hal ini bisa diperkuat apabila dilihat dari siapa yang mengasuh dan memiliki surat kabar ini demikian juga orientasi politiknya kadang-kadang muncul secara terselubung walaupun barangkali tidak disadarinya. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan sejarah berdirinya harian Kompas yang pada awalnya memang dekat dengan partai katolik. Ketika partai politik difusikan ke dalam PDI tahun 1973 Kompas mulai berusaha menjadi media massa yang independen. Saat ini Kompas menghadirkan dirinya sebagaimana massa yang independen, dan lebih berorientasi bisnis. Meskipun demikian latar belakangnya sebagai media massa yang dekat dengan berbagai perdebatan politik, terutama bila perdebatan itu menyangkut atau menyinggung kekuatan politik islam.

Namun pada perkembangannya Kompas berusaha untuk membenahi diri menjadi sebuah media massa yang professional yang berusaha untuk nersikap netral dan tidak melakukan pengkotak-pengkotakan kondisi demografis khalayaknya. Hal ini tercermin dalam mottonya yaitu “Amanat Hati Nurani Rakyat” yang menggambarkan visi dan misi bagi disuarakannya hati nurani rakyat. Kompas ingin berkembang sebagai institusi pers yang mengedepankan keterbukaan, meninggalkan pengkotakan latar belakang suku, agama ras dan golongan. Ingin berkembang sebagai “Indonesia Mini”, karena dia sendiri adalah lembaga yang terbuka, kolektif. Ingin ikut serta dalam upaya mencerdaskan

bangsa, Kompas ingin menempatkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi. Mengarahkah focus perhatian dan tujuan nilai-nilai yang tanseden atau mengatasi kepentingan kelompok. Rumusan bakunya adalah “Humanisme Tansedental”. Pada ulang tahun Kompas yang ke-35 ditemukan pepatah “Kata Mata Hati” menegaskan semangat “emphaty” dan “compassion” dari kompas.

Situs kompas.com berisi beragam konten, antara lain; News, International, Nasional, Regional, Economy, Lifestyle, Sports, Techno dan masih banyak lainnya.

Konten berita Kompas.com ditulis secara tajam, singkat, padat, dan dinamis sebagai respons terhadap tuntutan masyarakat yang semakin efisien dalam membaca berita. Selain itu konsep portal berita online juga semakin menjadi pilihan masyarakat karena sifatnya yang up-to-date dan melaporkan kejadian peristiwa secara instant pada saat itu juga sehingga masyarakat tidak perlu menunggu sampai esok harinya untuk membaca berita yang terjadi.

Lembaga media massa seperti Kompas tidak terlepas dari gejolak masyarakatnya. Dalam setiap pergolakan itu, Kompas terus berusaha membangun kepercayaan masyarakat lewat berita dan tulisan yang komprehensif. Cover Both Sides, tidak menyakiti hati secara pribadi, membuka cakrawala, tidak memihak, kecuali pada kebenaran dan demi penghargaan tertinggi pada harkat kemanusiaan.

4.1.2 Sejarah Detik.com

Detik.com adalah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel online di Indonesia. Detik.com merupakan salah satu situs terpopuler di

Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detik.com hanya mempunyai edisi online dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, Detik.com merupakan yang terdepan dalam hal berita- berita baru (breaking news).

Sejarah Detik.com dimulai pada 9 Juli 1998, yaitu terjadi pada saat setelah Soeharto jatuh. Kemudian Habibie naik. Turunnya Soeharto dengan naiknya Habibie ternyata tidak menyelesaikan masalah politik di Indonesia. Artinya, situasi politik masih kacau. Tetapi ada yang terjadi bahwa koran, media massa di Indonesia sudah bebas. Artinya boleh melakukan apa saja, menulis apa saja. Tidak ada pembatasan seperti pada jaman Soeharto.

Tetapi ada satu persoalan bahwa orang membutuhkan informasi secara cepat, untuk kepentingan apa saja. Mulai dari kepentingan mengambil keputusan bisnis sampai dengan kepentingan yang sangat sederhana. Tidak ada pilihan pada waktu itu, selain menyampaikan informasi melalui internet.

Detik.com berdiri sendiri, tidak ada hubungannya dengan tabloid Detik, majalah Detik. Lalu mulailah dibuat situs web Detik, dengan menyajikan berita yang diupdate setiap saat ada berita. Tidak ada periodisasi, jadi terus menerus bekerja 24 jam, meski dengan SDM yang terbatas.

Informasi yang disajikan Detik.com memang yang utama adalah politik. Hingga terjadi peristiwa Semanggi I, dimana tentara menembaki mahasiswa di depan Universitas Atmajaya di Sudirman Jakarta. Jumlah karyawan sudah bertambah tiga orang. Hingga apa yang diupayakan menemukan momentum yang pas, dimana orang membutuhkan informasi dengan cepat, terutama informasi

politik. Inilah awal diterimanya Detik.com yang terbukti dengan jumlah pengakses semakin tinggi. Pada tanggal 9 Juli baru 3000 pageviews, 15000 hit per hari, di bulan Maret sudah mencapai 60000 pageviews, hitnya mencapai 450000 hit, usernya 12000 dan terus berkembang pada bulan selanjutnya.

Pada perkembangannya Detik.com berubah atau bergeser menjadi Portal. Ada satu terminologi portal yang berbeda dengan portal yang ada pada umumnya. Ketika Detik.com menyatakan diri sebagai portal, penampilan tetap news, politik news tetap diutamakan. Kemudian ditambah dengan chanel perempuan, wisata, finance. Dari situ perngertian portal adalah news yang dilengkapi dengan banyak chanel yang isinya dibuat sendiri. Bukan search engine yang dibutuhkan. Masyarakat membuutuhkan informasi dengan cepat dan mulai percaya denagn berita internet. Awalnya, informasi di internet masih dianggap seperti sampah atau gossip, tapi sekarang sudah ada kepercayaan tentang informasi yang ada di internet. Konsep yang diambil oleh Detik.com adalah mengupdate setiap detik. Sehingga itulah pilihan nama yang cocok untuknya, yaitu Detik (anneahira.com).

Menurut situs alexa.com, portal Detik.com berada di peringkat 1 dari top 100 situs terpopuler di Indonesia. Beberapa situs underbow Detik.com masuk ke 40 besar, seperti detiknews.com di posisi 17, detiksport.com di posisi 21, detikfinance.com di peringkat 33, dan setiki.com di peringkat 36.

Dalam situs rupa-rupa.com yang menyajikan hasil survey lapangan mengenai situs berita nasional terbanyak pengunjungnya, detik.com mendapatkan ranking pertama di Indonesia (rupa-rupa.com). Manfuady dalam webnya

menuliskan bahwa detik.com merupakan situs berita ter update kedua setelah antara.com sampai survey pada 1 Januari 2010.

4.2 Frame Kompas.com dan Detik.com

Berita mengenai munculnya NII menjadi peristiwa yang cukup fenomenal belakangan ini. Maraknya kasus terorisme, penculikan beberapa mahasiswa serta cuci otak akhir-akhir ini kerap dihubungkan dengan NII. Dalam pemberitaan munculnya NII diberitakan berbeda oleh Kompas.com dan Detik.com. Kompas.com menekankan bahwa faktor penyebab menyebarnya NII di Indonesia adalah murni kesalahan pemerintah, mengapa pemerintah tidak mengendus gerakan radikal ini sebelumnya. Berbagai isu yang muncul semakin menyudutkan pemerintah. Seperti dugaan adanya hubungan politik antara munculnya NII dengan pihak pemerintah. Pada Detik.com “keberpihakan” berita mereka terhadap pemerintah tampak sangat jelas. Lewat pemberitaan mereka yang terkesan ‘menutup-nutupi’ siapa dalang dibalik munculnya NII di Indonesia.

Dari dua frame di atas, media kemudian secara “latah” memunculkan berita munculnya NII. Hal ini tak lain merupakan suatu strategi media untuk mendapatkan berita. Dengan mengangkat suatu tragedi menjadi pembicaraan publik, media akan mudah memperoleh fakta untuk diberitakan.

4.2.1 Frame Detik.com

Detik.com menurunkan berita mengenai munculnya NII di Indonesia sebanyak 15 berita pada rentang waktu 27 April s.d. 28 April 2011. Di penelitian ini, yang dijadikan korpus penelitian sebanyak 4 berita dari masing-masing media.

Dokumen terkait