• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHUN 2017 A. Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan

Dalam dokumen laporan pemetaan mutu 2017 (Halaman 23-200)

Jumlah Satuan Pendidikan yang terpetakan pada pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 untuk Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan pada Pemetaan Mutu tahun 2017 Provinsi Jawa Timur

No. Kabupaten/Kota PAUD LKP PKBM Jumlah

1 Kab. Gresik 1077 2 8 1087 2 Kab. Mojokerto 790 1 5 796 3 Kab. Jombang 732 2 2 736 4 Kab. Madiun 514 6 8 529 5 Kab. Ngawi 836 3 24 863 6 Kab. Ponorogo 644 7 12 663 7 Kab. Blitar 1020 19 4 1043 8 Kab. Tulungagung 611 27 20 658 9 Kab. Trenggalek 560 0 0 560 10 Kab. Probolinggo 498 4 8 510 11 Kab. Lumajang 800 5 17 822 12 Kab. Situbondo 482 11 1 494 13 Kab. Banyuwangi 1039 4 13 1056 14 Kab. Sampang 238 5 4 247 15 Kab. Sumenep 666 5 38 709 16 Kota Madiun 110 16 5 131 17 Kota Probolinggo 166 8 1 175 18 Kota Batu 90 4 3 97 Jumlah 10873 129 173 11175

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

16

I. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Sasaran Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 ini diprioritaskan pada program KB (Kelompok Bermain) dan TK (Taman Kanak-kanak), sedangkan untuk program SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan TPA (Taman Penitipan Anak) belum diprioritaskan, dengan pertimbangan instrumen pemetaan mutu untuk PAUD belum mengakomodir sejumlah kondisi yang ada pada SPS dan TPA tersebut. Jumlah PAUD yang terpetakan pada Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 adalah 10.873 satuan, atau sebanyak 60% dari jumlah PAUD yang ada. Perbandingan jumlah yang terpetakan pada 18 Kabupaten pelaksana pemetaan mutu adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Perbandingan Jumlah PAUD yang Terpetakan II. LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan)

Jumlah LKP di 18 Kabupaten/Kota pelaksana Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 sebanyak 1.119 satuan, dan persentase LKP yang terpetakan sebanyak 12%. Rendahnya jumlah LKP yang terpetakan disebabkan beberapa hal, antara lain:

 LKP sudah tidak aktif atau tidak beroperasi

 LKP belum mengisi Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga belum bisa masuk ke aplikasi pemetaan mutu

 LKP tidak bersedia dipetakan dengan berbagai alasan.

 LKP berada di lokasi yang kurang memadai untuk pelaksanaan pemetaan mutu  Kebijakan pemerintah daerah setempat yang melakukan pemetaan di sebagian

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

17

Perbandingan jumlah LKP pada 18 Kabupaten/Kota yang terpetakan pada Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Perbandingan jumlah LKP yang Terpetakan

III. PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)

Persentase PKBM yang terpetakan sebanyak 28% dari 617 PKBM yang ada. Sebagaimana LKP, jumlah PKBM yang terpetakan belum optimal, dan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

 PKBM belum mengisi Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga belum bisa masuk ke aplikasi pemetaan mutu

 PKBM tidak bersedia dipetakan dengan berbagai alasan.

 PKBM berada di lokasi yang kurang memadai untuk pelaksanaan pemetaan mutu

 Kebijakan pemerintah daerah setempat yang melakukan pemetaan di sebagian wilayah, belum menyeluruh pada seluruh wilayah.

Perbandingan jumlah PKBM pada 18 Kabupaten/Kota yang terpetakan pada Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 adalah sebagai berikut:

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

18

Gambar 3 Perbandingan jumlah PKBM yang Terpetakan B. Hasil Pemetaan Mutu Provinsi Jawa Timur

I. Hasil Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 Berdasarkan Program

1. PAUD

Jumlah satuan PAUD yang terpetakan sebanyak 10.873 satuan dengan jumlah indikator yang memenuhi standar sebanyak 72.34% atau berada pada kategori B. Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 4. Persentase pemenuhan indikator PAUD Provinsi Jawa Timur

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa standar PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) merupakan standar dengan persentase pemenuhan indikator paling rendah sebesar 44% . Standar PTK terdiri dari 4

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

19

indikator, yaitu kualifikasi akademik pendidik, kompetensi pendidik, kualifikasi akademik tenaga kependidikan dan kompetensi tenaga kependidikan.

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia (1.88%)  Acuan kurikulum (24.17%)

 Rombongan belajar (rasio pendidik dan peserta didik) (3.21%)  Bentuk kalender pendidikan (48.58%)

 Kompetensi pendidik (19.19%)

 Kompetensi tenaga kependidikan (13.58%)

 Luas lahan (45.18%)  Penghargaan (4.78%)

 Sumber pembiayaan (44.56%)  Laporan penggunaan (44.27%)  Pelaporan hasil penilaian (34.96%)

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman dalam penyusunan dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia, baik mengenai format yang digunakan maupun teknik penyusunan dokumen pencapaian perkembangan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai standar/peraturan yang seharusnya dimiliki dan dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum operasional lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang peraturan mengenai Rombongan belajar/rasio pendidik dan peserta didik, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar rasio pendidik dan peserta didik dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang ketentuan dalam penyusunan kalender pendidikan, antara lain unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam kalender pendidikan, serta teknik menyusun kalender lembaga yang lengkap sesuai ketentuan tersebut.

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

20

baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan luas lahan yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat mengembangkan potensinya, pada bidang apapun, sehingga dapat menjadi prestasi bagi lembaga tersebut

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai sistem pengadministrasian pembiayaan yang baik. Baik dari segi penyusunan rencananya, sumber pembiayaan yang diterima, penyusunan laporan penggunaan, maupun buku-buku yang harus ada dalam pengadministrasian keuangan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai sistem pengadministrasian pembiayaan yang baik. Baik dari segi penyusunan rencananya, sumber pembiayaan yang diterima, penyusunan laporan penggunaan, maupun buku-buku yang harus ada dalam pengadministrasian keuangan

 Memberikan bimbingan atau pemahaman kepada lembaga mengenai frekuensi pelaporan hasil penilaian dari lembaga kepada orang tua siswa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga

Tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 juga menampilkan kategori satuan pendidikan berdasarkan persentase pemenuhan indikator SNP. Hasil pemetaan mutu PAUD pada 18 Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

21

Gambar 5. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Provinsi Jawa Timur

Gambar tersebut menunjukkan bahwa 26% PAUD berkategori A, 65% PAUD berkategori B, dan 9% PAUD berkategori C.

2. PKBM

Jumlah satuan PKBM pada 18 Kabupaten/Kota pelaksana Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 yang terpetakan sebanyak 173 satuan, dengan jumlah indikator yang memenuhi SNP sebanyak 69.74%, atau berada pada kategori B. Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 6. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Provinsi Jawa Timur

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

22

pada masing-masing SNP. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa persentase pemenuhan indikator pada standar sarana dan prasarana paling rendah dibandingkan dengan standar yang lain, yaitu sebesar 33%.

Standar sarana dan prasarana terdiri dari indikator Kondisi peralatan pembelajaran, Ketersediaan bahan ajar, Kesesuaian bahan ajar, Ketersediaan peralatan praktik, Jenis dan Luas Ruangan dan indikator Status kepemilikan lahan dan bangunan.

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Jumlah jam belajar (28.9%)

 Proporsi teori dan praktik (34.68%)

 Kompetensi pendidik Keaksaraan (37.57%)  Kompetensi pendidik Kecakapan Hidup (15.61%)  Kompetensi pendidik PAUD (28.9%)

 Kompetensi pendidik TBM (27.17%)  Kompetensi tenaga kependidikan (24.86%)  Pengalaman tenaga kependidikan (44.51%)  Kondisi peralatan pembelajaran (0%)  Kesesuaian bahan ajar (10.98%)  Ketersediaan peralatan praktik (21.97)

 Status kepemilikan lahan dan bangunan (46.82%)  Kompetensi pimpinan (30.06%)

 Kerjasama kemitraan (13.87%)  Kesinambungan program (38.73%)  Pihak penerima laporan (36.42%)  Sumber dan jumlah dana (13.29%)

 Penerimaan penghargaan oleh program/lembaga (42.77%)

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang jumlah jam belajar, serta membantu memberikan solusi terhadap kesulitan/kendala yang dihadapi oleh lembaga dalam pemenuhan waktu efektif sesuai ketentuan.

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

23

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang ketentuan proporsi jam pelajaran teori dan praktek, serta membantu memberikan solusi terhadap kesulitan/kendala yang dihadapi oleh lembaga dalam pemenuhan proporsi tersebut.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengalaman kerja tenaga kependidikan, terutama dokumen yang harus dimiliki sebagai bukti pendukung untuk masing-masing tenaga kependidikan.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kondisi peralatan pembelajaran yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kesesuaian bahan ajar yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan peralatan praktik yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.  Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan status kepemilikan lahan dan bangunan yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pimpinan/pengelola, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak serta melengkapi jaringan kemitraan tersebut

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

24

dengan dokumen pendukung.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang kesinambungan program, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat menyelenggarakan program secara berkesinambungan .

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pihak-pihak yang harus mendapatkan laporan dari lembaga

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai sumber dana tetap yang harus dimiliki oleh lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar bisa mendapatkan sumber pendanaan tetap untuk mendukung program yang diselenggarakan.  Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat mengembangkan

potensinya, pada bidang apapun, sehingga dapat menjadi prestasi bagi lembaga tersebut

Tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 juga menampilkan kategori satuan pendidikan berdasarkan persentase pemenuhan indikator SNP. Hasil pemetaan mutu PKBM pada 18 Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

25

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa 22% PKBM berkategori A, 61% PKBM berkategori B dan 17% PKBM berkategori C.

3. LKP

Jumlah satuan LKP yang terpetakan sebanyak 129 satuan, dengan jumlah indikator yang memenuhi standar sebanyak 56.17%, atau ada pada kategori C. Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 8. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Provinsi Jawa Timur

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa persentase pemenuhan indikator pada standar PTK, sarana prasarana dan standar pembiayaan merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan standar yang lain .

Standar PTK terdiri dari indikator Kualifikasi akademik pendidik / instruktur , Kompetensi Pendidik / instruktur, Kualifikasi akademik tenaga kependidikan, Kompetensi tenaga kependidikan, Kualifikasi akademik penguji dan indikator Kompetensi penguji.

Standar sarana dan prasarana terdiri dari indikator Ketersediaan bahan ajar, Sarana pembelajaran, Tempat baca dan bahan bacaan, Peralatan kantor dan meubeler, Media pembelajaran , Lahan dan gedung, Status kepemilikan gedung, Ruang penunjang pengelolaan, Program pemeliharaan sarana dan prasarana, SIM dan Fasilitas TIK, dan indikator Penyebaran informasi/ kebijakan.

Standar Pembiayaan terdiri dari indikator Kualifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahunan, Pencatatan/pembukuan, Data Sumber Penerimaan Dana,

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

26

Penggunaan keuangan, Tata administrasi keuangan dan indikator Periode Pelaporan Keuangan .

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Acuan penyusunan / pengembangan kurikulum (16.28%)  Sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan (20.16%)  Laporan pengawasan proses pembelajaran (41.09%)

 Kompetensi Pendidik / instruktur (28.68%)

 Kualifikasi akademik tenaga kependidikan (34.11%)  Kompetensi tenaga kependidikan (24.03%)

 Kualifikasi akademik penguji (40.31%)  Kompetensi penguji (11.63%)

 Ketersediaan bahan ajar (33.33%)  Tempat baca dan bahan bacaan (20.16%)  Peralatan kantor dan meubeler (0%)  Media pembelajaran (0%)

 Ruang penunjang pengelolaan (36.43%)

 Program pemeliharaan sarana dan prasarana (34.88%)  SIM dan Fasilitas TIK (14.73%)

 Penyebaran informasi/ kebijakan (31.01%)  Kualifikasi Pimpinan (21.71%)

 Kompetensi Pimpinan (43.41%)

 Keberadaan operasional kursus dan pelatihan (15.5%)  Strategi pemasaran (41.86%)

 Kemitraan dengan pihak lain. (25.58%)  Bentuk kemitraan (48.06%)

 Penelusuran alumni (27.13%)  Evaluasi Kinerja lembaga (25.58%)  Data Sumber Penerimaan Dana (10.85%)  Penggunaan keuangan (53.49%)

 Tata administrasi keuangan (34.11%)  Periode Pelaporan Keuangan (34.11%)

 Uji kompetensi dari lembaga sertifikasi (2.33%)  Laporan hasil belajar peserta didik (33.33%)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

27

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai penyusunan/pengembangan kurikulum, terutama kesesuaian antara kurikulum dengan acuan yang digunakan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pelaksanaan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan dan penguji, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kualifikasi akademik tenaga kependidikan dan penguji, berikut dokumen pendukung yang harus ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan bahan ajar yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan tempat baca dan bahan bacaan yang harus dimiliki oleh lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan peralatan kantor dan mebeler yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan media pembelajaran yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

28

pemahaman mengenai ketentuan ruang penunjang pengelolaan yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai program pemeliharaan sarana dan prasarana, serta bukti pendukung pelaksanaan program tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan pengelolaan lembaga dengan SIM dan fasilitas TIK yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai media-media yang dapat digunakan untuk melakukan penyebaran informasi/ kebijakan lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kualifikasi akademik pimpinan lembaga, berikut dokumen pendukung yang harus ada.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pimpinan lembaga, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai operasional kursus dan pelatihan yang harus ada pada lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut .

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga mengenai pelaksanaan strategi pemasaran, berikut bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak serta melengkapi jaringan kemitraan tersebut dengan dokumen pendukung.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga mengenai pendokumentasian data alumni serta pekerjaaannya secara lengkap

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga mengenai pelaksanaan evaluasi kinerja lembaga, terutama metode-metode yang dapat digunakan

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

29

oleh lembaga untuk mengevaluasi kinerja lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar memiliki data sumber dan penggunaan dana yang sesuai dengan ketentuan yang telah ada.  Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar memiliki data

sumber dan penggunaan dana yang sesuai dengan ketentuan yang telah ada.  Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan-ketentuan dalam penyusunan panduan penilaian akhir pembelajaran yang harus dimiliki oleh lembaga, terutama komponen-komponen yang harus ada dalam pedoman penilaian

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pendokumentasian keikutsertaan peserta didik pada uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, yaitu jenis-jenis dokumen keikutsertaan uji kompetensi yang harus didokumentasikan oleh lembaga tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pendokumentasian pelaporan hasil penilaian peserta didik kepada pemangku kepentingan.

Tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 juga menampilkan kategori satuan pendidikan berdasarkan persentase pemenuhan indikator SNP. Hasil pemetaan mutu LKP pada 18 Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

30

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa 7% LKP berkategori A, 54% LKP berkategori B dan 68% LKP berkategori C.

II. Hasil Pemetaan Mutu Masing-masing Kabupaten

1. Kabupaten Gresik

Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan. Dari 18 kecamatan tersebut, sebanyak 17 kecamatan melaksanakan pemetaan mutu dan 1 kecamatan tidak melakukan pemetaan mutu karena terkendala kondisi geografis yang sulit untuk dijangkau. Jumlah satuan pendidikan yang dipetakan di Kabupaten Gresik sebanyak 1087 satuan, terdiri dari 1077 satuan PAUD, 2 satuan LKP dan 8 satuan PKBM. Adapun hasil pemetaan mutu pada 1087 satuan tersebut adalah sebagai berikut:

a) PAUD

Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut:

Gambar 10. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Gresik

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa standar PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) merupakan standar dengan persentase pemenuhan indikator paling rendah sebesar 46% . Standar PTK terdiri dari 4 indikator, yaitu kualifikasi akademik pendidik, kompetensi pendidik, kualifikasi akademik tenaga kependidikan dan kompetensi tenaga kependidikan.

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

31

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia (0.74%)  acuan kurikulum (22.66%)

 rombongan belajar (rasio pendidik dan peserta didik) (2.88%)  bentuk kalender pendidikan (49.68%)

 kompetensi pendidik (14.02%)

 kompetensi tenaga kependidikan (12.91%)  luas lahan (45.22%)

 penghargaan (5.57%)

 pelaporan hasil penilaian (36.49%)

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman dalam penyusunan dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia, baik mengenai format yang digunakan maupun teknik penyusunan dokumen pencapaian perkembangan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai standar/peraturan yang seharusnya dimiliki dan dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum operasional lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang peraturan mengenai Rombongan belajar/rasio pendidik dan peserta didik, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar rasio pendidik dan peserta didik dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang ketentuan dalam penyusunan kalender pendidikan, antara lain unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam kalender pendidikan, serta teknik menyusun kalender lembaga yang lengkap sesuai ketentuan tersebut.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat mengembangkan potensinya, pada bidang apapun, sehingga dapat menjadi prestasi bagi lembaga tersebut

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

32

 Memberikan bimbingan atau pemahaman kepada lembaga mengenai frekuensi pelaporan hasil penilaian dari lembaga kepada orang tua siswa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga,

Adapun tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Hasil pemetaan mutu PAUD berdasarkan kategori adalah sebagai berikut:

Gambar 11. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Gresik

Gambar tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 40% PAUD berkategori A, 55% PAUD berkategori B dan 5% PAUD berkategori C.

b) LKP

Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut:

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

33

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa standar PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dan standar pembiayaan merupakan standar dengan persentase pemenuhan indikator paling rendah di antara 8 SNP.

Dalam dokumen laporan pemetaan mutu 2017 (Halaman 23-200)

Dokumen terkait