• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan pemetaan mutu 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan pemetaan mutu 2017"

Copied!
245
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku Analisis Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 untuk Provinsi Jawa Timur ini dapat terselesaikan dengan baik.

Buku ini merupakan bentuk pelaporan dari BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur dalam rangka melaksanakan tugas fungsinya yaitu pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 01 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pemetaan Mutu Program dan/atau Satuan PAUD dan Dikmas.

Pemetaan mutu Satuan PAUD dan Dikmas merupakan upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan program dan/atau Satuan PAUD dan Dikmas menurut Standar Nasional Pendidikan. Parameter kelayakan ini adalah indikator-indikator SNP yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF yang meliputi delapan standar. Makin sesuai suatu program atau Satuan PAUD dan Dikmas dengan indikator-indikator tersebut, maka makin layaklah program atau Satuan PAUD dan Dikmas tersebut sebagai penyelenggara program atau satuan PAUD dan Dikmas.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini dari awal sampai akhir. Kamipun menyadari bahwa pelaksanaan seluruh kegiatan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan pelaksanaan program sejenis di masa yang akan datang.

Surabaya, Desember 2017 An. Kepala,

Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan

Drs. Eko Yunianto

(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I Pendahuluan ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Dasar Hukum ... 2

C.

Pengertian... 2

D.

Ruang Lingkup ... 3

E.

Tujuan ... 3

F.

Hasil yang Diharapkan ... 4

G.

Manfaat ... 4

BAB II Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas ... 5

A.

Pengertian Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas ... 5

B.

Sasaran Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas Tahun 2017 ... 7

C.

Instrumen Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas Tahun 2017 ... 8

BAB III Capaian Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas Provinsi Jatim 2017 ... 15

A.

Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan ... 15

B.

Hasil Pemetaan Mutu Provinsi Jawa Timur ... 18

BAB IV Penutup ...235

A.

Kesimpulan ... 235

B.

Rekomendasi ... 235

(4)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran Jumlah Satuan Pendidikan Sasaran PMTahun 2017 ... 7

Tabel 2 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu PAUD ... 9

Tabel 3 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu LKP ... 10

Tabel 4 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu PKBM ... 12

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Perbandingan Jumlah PAUD yang Terpetakan ... 16

Gambar 2 Perbandingan jumlah LKP yang Terpetakan ... 17

Gambar 3 Perbandingan jumlah PKBM yang Terpetakan ... 18

Gambar 4. Persentase pemenuhan indikator PAUD Provinsi Jawa Timur ... 18

Gambar 5. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Provinsi Jawa Timur ... 21

Gambar 6. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Provinsi Jawa Timur ... 21

Gambar 7. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Provinsi Jawa Timur ... 24

Gambar 8. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Provinsi Jawa Timur ... 25

Gambar 9. Hasil Pemetaan Mutu LKP Provinsi Jawa Timur ... 29

Gambar 10. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Gresik ... 30

Gambar 11. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Gresik ... 32

Gambar 12. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Gresik ... 32

Gambar 13. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Gresik ... 36

Gambar 14. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Gresik ... 37

Gambar 15. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Gresik ... 39

Gambar 16. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Mojokerto ... 40

Gambar 17. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Mojokerto ... 42

Gambar 18. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Mojokerto ... 43

Gambar 19. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Mojokerto ... 51

Gambar 20. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Mojokerto ... 51

Gambar 21. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Mojokerto ... 55

Gambar 22. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Jombang ... 55

Gambar 23. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Jombang ... 57

Gambar 24. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Jombang ... 58

Gambar 25. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Jombang ... 61

Gambar 26. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Jombang ... 62

Gambar 27. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Jombang ... 64

Gambar 28. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Madiun ... 64

Gambar 29. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Madiun ... 67

(6)

vi

Gambar 31. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Madiun ... 73

Gambar 32. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Madiun ... 73

Gambar 33. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Madiun... 76

Gambar 34. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Ngawi ... 77

Gambar 35. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Ngawi ... 80

Gambar 36. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Ngawi ... 80

Gambar 37. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Ngawi ... 86

Gambar 38. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Ngawi ... 87

Gambar 39. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Ngawi ... 90

Gambar 40. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Ponorogo ... 91

Gambar 41. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Ponorogo ... 93

Gambar 42. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Ponorogo ... 93

Gambar 43. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Ponorogo ... 97

Gambar 44. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Ponorogo ... 98

Gambar 45. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Ponorogo... 101

Gambar 46. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Blitar ... 101

Gambar 47. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Blitar ... 104

Gambar 48. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Blitar... 105

Gambar 49. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Blitar ... 108

Gambar 50. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Blitar ... 109

Gambar 51. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Blitar ... 111

Gambar 52. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Tulungagung ... 112

Gambar 53. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Tulungagung ... 114

Gambar 54. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Tulungagung ... 114

Gambar 55. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Tulungagung ... 119

Gambar 56. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Tulungagung ... 119

Gambar 57. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Tulungagung ... 122

Gambar 58. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Trenggalek ... 123

Gambar 59. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Trenggalek ... 125

Gambar 60. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Probolinggo ... 126

Gambar 61. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Probolinggo ... 128

Gambar 62. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Probolinggo ... 129

Gambar 63. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Probolinggo ... 134

Gambar 64. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Probolinggo ... 134

(7)

vii

Gambar 66. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Lumajang ... 137

Gambar 67. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Lumajang ... 140

Gambar 68. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Lumajang ... 140

Gambar 69. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Lumajang ... 146

Gambar 70. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Lumajang ... 146

Gambar 71. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Lumajang ... 149

Gambar 72. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Situbondo ... 150

Gambar 73. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Situbondo ... 153

Gambar 74. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Situbondo ... 153

Gambar 75. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Situbondo ... 158

Gambar 76. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Situbondo ... 159

Gambar 77. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Situbondo ... 162

Gambar 78. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Banyuwangi... 163

Gambar 79. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Banyuwangi ... 165

Gambar 80. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Banyuwangi ... 166

Gambar 81. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Banyuwangi ... 170

Gambar 82. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Banyuwangi ... 171

Gambar 83. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Banyuwangi ... 174

Gambar 84. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Sampang ... 175

Gambar 85. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Sampang... 178

Gambar 86. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Sampang ... 178

Gambar 87. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Sampang ... 184

Gambar 88. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Sampang ... 184

Gambar 89. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Sampang ... 187

Gambar 90. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Sumenep ... 188

Gambar 91. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Sumenep... 190

Gambar 92. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Sumenep ... 191

Gambar 93. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Sumenep ... 195

Gambar 94. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Sumenep ... 196

Gambar 95. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kabupaten Sumenep ... 199

Gambar 96. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kota Madiun ... 200

Gambar 97. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kota Madiun ... 202

Gambar 98. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kota Madiun ... 202

Gambar 99. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kota Madiun ... 207

(8)

viii

Gambar 101. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kota Madiun ... 210

Gambar 102. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kota Probolinggo ... 210

Gambar 103. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kota Probolinggo ... 212

Gambar 104. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kota Probolinggo... 213

Gambar 105. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kota Probolinggo ... 219

Gambar 106. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kota Probolinggo ... 219

Gambar 107. Hasil Pemetaan Mutu PKBM Kota Probolinggo ... 223

Gambar 108. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kota Batu ... 224

Gambar 109. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kota Batu ... 226

Gambar 110. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kota Batu ... 226

Gambar 111. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kota Batu ... 229

Gambar 112. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kota Batu ... 230

(9)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam pasal 1 menyebutkan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, maka setiap program dan satuan pendidikan harus dikembang-kan agar mencapai Standar Nasional Pendididikembang-kan. Standar Nasional Pendididikembang-kan diuraidikembang-kan dalam delapan standar dalam pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.

Selain itu, disebutkan pula dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 ten-tang Standar Nasional Pendidikan tersebut bahwa akreditasi merupakan kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Proses akreditasi satuan PAUD dan Pendidikan jalur Nonformal dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD dan PNF).

(10)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

2

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang nomor 10 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana beberapa kali telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan Peme-rintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyeleng-garaan Pendidikan;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 tahun 2015 tentang Organi-sasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tahun 2007 tentang Standar Penge-lolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 40 tahun 2009 tentang Standar Penge-lolaan Kursus;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penja-minan Mutu Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 tahun 2010 tentang Standar Kom-petensi Lulusan Kursus dan Pelatihan;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 127 tahun 2014 tentang Standar Sarana dan Prasarana;

10.Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 01 tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pemetaan Mutu Program dan/atau Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

11.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 5 tahun 2017 tentang Orga-nisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidik-an Masyarakat.

C. Pengertian

(11)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

3

PNF yang meliputi delapan standar. Semakin sesuai suatu program/Satuan Pendidikan dengan indikator-indikator tersebut, maka semakin layak program/Satuan Pendidikan tersebut sebagai penyelenggara program pendidikan nonformal.

D. Ruang Lingkup 1. Sasaran

Ruang lingkup pemetaan mutu satuan pendidikan yang dilaksanakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Satuan pendidikan Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

2. Wilayah

BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur melaksanakan pemetaan mutu PAUD dan Dikmas di Propinsi Jawa Timur.

3. Substansi

Pemetaan mutu satuan pendidikan terdiri atas 8 (delapan) Standar Nasional Pendi-dikan, yaitu:

a. Standar kompetensi lulusan (SKL); b. Standar isi;

c. Standar proses;

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. Standar sarana dan prasarana;

f. Standar pengelolaan; g. Standar pembiayaan;

h. Standar penilaian pendidikan

E. Tujuan

Tujuan penyusunan buku analisis pemetaan mutu PAUD dan Dikmas BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur tahun 2017 ini antara lain:

a. Memberikan informasi mengenai jumlah satuan pendidikan di Jawa Timur yang dipetakan pada pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 ;

b. Memberikan informasi mengenai tingkat pencapaian masing-masing standar nasional pendidikan;

(12)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

4

F. Hasil yang Diharapkan

Dengan tersusunnya buku analisis pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur tahun 2017 ini, diharapkan dapat diperoleh informasi berikut: a. Informasi mengenai jumlah satuan pendidikan di Jawa Timur yang dipetakan pada

pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017;

d. Informasi mengenai tingkat pencapaian masing-masing standar nasional pendidikan; b. Usulan rekomendasi bagi pihak terkait sebagai tindak lanjut dari hasil pemetaan mutu

PAUD dan Dikmas tahun 2017.

G. Manfaat

(13)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

5

BAB II

PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

A. Pengertian Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas

Dalam rangka mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, Direktorat Jenderal Pen-didikan Anak Usia Dini dan PenPen-didikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) menetapkan sasaran strategis dan sasaran program Ditjen PAUD dan Dikmas. Salah satu target yang ditetapkan oleh Ditjen PAUD dan Dikmas adalah kesiapan satuan pendidikan PAUD dan Dikmas untuk diakreditasi. Adapun pengertian akreditasi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan adalah kegiatan penilaian kelayakan Satuan Pen-didikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yang selanjutnya disebut dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Lingkup SNP meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan. Dengan demikian untuk bisa terakreditasi maka seluruh satuan pendidikan termasuk satuan PAUD dan Dikmas harus memenuhi seluruh standar tersebut.

Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pen-didikan Non Formal (BAN PAUD dan PNF) selaku pelaksana akreditasi untuk program dan/ atau Satuan PAUD dan Pendidikan jalur Nonformal, jumlah satuan PAUD dan Dikmas yang telah terakreditasi masih sedikit, kurang lebih 20% dari jumlah satuan PAUD dan Dikmas yang ada. Dengan demikian perlu dilakukan upaya pengembangan mutu untuk membantu satuan PAUD dan Dikmas agar dapat memenuhi delapan Standar dalam SNP, sehingga pada akhirnya dapat terakreditasi oleh BAN PAUD dan PNF.

(14)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

6

Direktur Jenderal Pendidik-an Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat nomor 01 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pemetaan Mutu Program dan/atau Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Pemetaan Mutu Program dan/atau Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat , pelaksana pemetaan mutu adalah Unit Pelaksa-na Teknis (UPT) Pusat, baik Pusat Pengembangan Pendidikan APelaksa-nak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD dan Dikmas) maupun Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas). Tim pemetaan mutu terbagi men-jadi dua tim yaitu tim inti dan tim pelaksana. Tim ini terdiri dari Kepala UPT, Kepala Seksi, Bendahara Pengeluaran Pembantu, dan Staf Seksi. Tim inti tersebut mempunyai tugas antara lain melakukan kordinasi rencana pengembangan, koordinasi internal dan eksternal, menentu-kan target dan melakumenentu-kan revisi, berkoordinasi dengan pimpinan yang lebih tinggi, menyiap-kan perangkat administrasi, melakumenyiap-kan pengendalian internal dan eksternal, mengendalimenyiap-kan jadwal kegiatan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan. Sedangkan tim pelaksana peme-taan mutu terdiri dari beberapa elemen atau institusi seperti Penilik, Kepala Bidang dan Kepala Seksi maupun staff Dinas Pendidik-an Kabupaten/Kota. Tugas dari tim pelaksana ini antara lain pengumpulan data dan verifikasi/ checking data pemetaan mutu.

Rangkaian tahapan pelaksanaan pemetaan mutu adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama

Tahap pertama ini meliputi beberapa kegiatan berikut: a. Pembentukan tim inti pemetaan mutu.

b. Koordinasi internal tim inti untuk membahas semua hal yang berkaitan dengan pemetaan mutu.

c. Simulasi perangkat pemetaan mutu online, meliputi aplikasi dan instrumen peme-taan mutu yang dikembangkan oleh Ditjen PAUD dan Dikmas. Aplikasi pemepeme-taan mutu ini dapat diakses melalui http://pemetaanmutupaud-dikmas.kemdikbud.go.id

d. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengenai persiapan peme-taan mutu.

e. Pembentukan tim pelaksana pemetaan mutu pada masing-masing dinas pendidik-an kabupaten dpendidik-an kota.

2. Tahap kedua

Tahap kedua meliputi beberapa kegiatan berikut:

a. Pelaksanaan orientasi bagi anggota tim pelaksana pemetaan mutu

(15)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

7

c. Pengumpulan data dan informasi sesuai dengan butir-butir dalam instrumen peme-taan mutu

d. Pengisian data hasil pemetaan mutu secara daring (online) e. Verifikasi/checking data pada sistem online

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Analisis data hasil pemetaan mutu berdasarkan indikator-indikator SNP yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF

b. Pemaparan hasil analisis data pemetaan mutu

c. Pembahasan hasil analisis data pemetaan mutu oleh pemangku kepentingan d. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan hasil analisis data, maupun tindak

lanjut yang harus dilaksanakan terhadap hasil analisis tersebut. e. Penyusunan laporan hasil analisis data pemetaan mutu secara lengkap

f. Distribusi hasil analisis data pemetaan mutu ke seluruh pemangku kepentingan.

B. Sasaran Pemetaan Mutu Satuan PAUD dan Dikmas Tahun 2017

Jumlah sasaran pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 adalah 18 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sebaran jumlah Satuan Pendidikan pada masing-masing Kabupaten/Kota tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1.

Sebaran Jumlah Satuan Pendidikan Sasaran Pemetaan Mutu Tahun 2017

NO KABUPATEN/KOTA PAUD LKP PKBM TOTAL

(16)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

8

C. Instrumen Pemetaan Mutu Satuan PAUD dan Dikmas Tahun 2017

Pemetaan mutu ini difokuskan pada dua aspek, yakni tingkat ketercapaian dan ketidak-tercapaian SNP berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi pendidik dan pengelola satuan PAUD dan Dikmas. SNP meliputi delapan standar sebagai berikut:

a. Standar Kompetensi Lulusan adalah adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

b. Standar Isi, adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

c. Standar Proses, adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, adalah kriteria mengenai pendidikan pra-jabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam pra-jabatan.

e. Standar Sarana dan Prasarana, adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolah-raga,tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tem-pat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

f. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawas-an kegiatpengawas-an pendidikpengawas-an pada tingkat satupengawas-an pendidikpengawas-an, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

h. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instru-men penilaian hasil belajar Peserta Didik.

(17)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

9

a. Daftar indikator dalam instrumen pemetaan mutu PAUD

Tabel 2 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu PAUD

Standar Nasional Pendidikan No. Indikator Standar Tingkat Pencapaian

Perkembangan 1.1.1. Dokumentasi pencapaian perkembangan

1.1.2. Dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia 1.1.3. Pendokumentasian pencapaian perkembangan

Standar Isi 2.1.1.1. Struktur kurikulum (cakupan aspek perkembangan)

2.1.1.2. Struktur kurikulum ( pelaksanaan 6 aspek perkembangan)

2.1.2. Acuan kurikulum

2.1.3. Peninjauan kurikulum

2.2.1. Layanan menurut kelompok usia 2.2.2.1. Beban belajar (waktu efektif per hari) 2.2.2.2. Beban belajar (waktu efektif per minggu)

2.2.3. Rombongan belajar (rasio pendidik dan peserta didik)

2.3.1. Aspek pengembangan

2.4.1.1. Bentuk kalender pendidikan 2.4.1.2. Substansi kalender pendidikan 2.4.2. Sosialisasi kalender pendidikan

Standar Proses 3.1.1. Rencana kegiatan semester

3.1.2. Rencana kegiatan mingguan 3.1.3. Rencana kegiatan harian

3.1.4.1. Cakupan program holistik integratif

3.1.4.2. Jumlah catatan yang memuat program holistik integratif 3.2.1. Penataan lingkungan main

3.2.2.1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran 3.2.2.2. Penggorganisasian kegiatan pembelajaran 3.3.1. Waktu penilaian proses dan hasil pembelajaran 3.3.2. Teknik penilaian

Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan 4.1.1. 4.1.2. Kualifikasi akademik pendidik Kompetensi pendidik

4.2.1. Kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4.2.2. Kompetensi tenaga kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana 5.1.1. Sarana pendidikan 5.1.2. Sarana pembelajaran 5.2.1. Luas lahan

(18)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

10

5.2.4. Prasarana instalasi

Standar Pengelolaan 6.1.1.1. Rumusan visi

6.1.2. Sosialisasi visi, misi dan tujuan 6.1.3. Rencana kerja tahunan

6.1.4. Rencana kerja lima tahunan 6.1.1.2. Rumusan misi

6.1.1.3. Rumusan tujuan

6.2.1.1. Unsur-unsur yang termuat dalam struktur organisasi 6.2.1.2. Deskripsi tugas pokok dan fungsi

6.2.2. Jaringan kemitraan

Standar Pembiayaan 7.1.1. Jenis pembiayaan

7.1.2. Sumber pembiayaan

7.2.1. Laporan penggunaan

7.2.2. Pengadministrasian Standar Penilaian Pendidikan 8.1.1. Panduan penilaian

8.2.1. Teknik penilaian

8.2.2. Pelaporan hasil penilaian

b. Daftar indikator dalam instrumen pemetaan mutu LKP

Tabel 3 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu LKP

Standar Nasional Pendidikan No. Indikator Standar Kompetensi Lulusan 1.1.1. Keberadaan SKL

1.1.2. Acuan penyusunan SKL 1.1.3. Rumusan SKL

Standar Isi 2.1.1. Materi pembelajaran

2.1.2. Struktur kurikulum dan penetapannya 2.1.3. Evaluasi kurikulum secara periodik 2.1.4. Cara melakukan evaluasi kurikulum

2.1.5. Acuan penyusunan/pengembangan kurikulum 2.1.6. Beban belajar peserta didik

(19)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

11

2.2.2. Kualifikasi kompetensi berjenjang

2.2.3. Perbandingan teori dan praktek 2.2.4. Kalender program kursus dan pelatihan

2.2.5. Sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan

Standar Proses 3.1.1. Keberadaan silabus

3.1.2. Penyusun silabus 3.1.3. Evaluasi silabus

3.1.4. Keberadaan dan kesesuaian RPP dengan silabus 3.1.5. Penyusun RPP

3.1.6. Evaluasi RPP 3.1.7. Materi pembelajaran

3.2.1. Kegiatan pembelajaran yang interaktif 3.2.2. Rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik 3.2.3. Rasio pendidik dengan peserta didik

3.3.1. Panduan penilaian proses pembelajaran 3.3.2. Hasil penilaian proses pembelajaran

3.3.3. Kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan

3.3.4. Laporan pengawasan proses pembelajaran Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan 4.1.1. 4.1.2. Kualifikasi akademik pendidik/instruktur Kompetensi pendidik/instruktur 4.2.1. Kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4.2.2. Kompetensi tenaga kependidikan

4.3.1. Kualifikasi akademik penguji 4.3.2. Kompetensi penguji

Standar Sarana dan Prasarana 5.1.1. Ketersediaan bahan ajar 5.1.2. Sarana pembelajaran

5.1.3. Tempat baca dan bahan bacaan 5.1.4. Peralatan kantor dan meubeler 5.1.5. Media pembelajaran

5.2.1. Lahan dan gedung

5.2.2. Status kepemilikan gedung 5.2.3. Ruang penunjang pengelolaan

5.2.4. Program pemeliharaan sarana dan prasarana 5.3.1. SIM dan Fasilitas TIK

5.3.2. Penyebaran informasi/kebijakan Standar Pengelolaan 6.1.1. Kepemimpinan LKP

6.1.2. Kualifikasi pimpinan 6.1.3. Kompetensi pimpinan

(20)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

12

6.2.2. Sosialisasi visi misi dan tujuan 6.2.3. Rencana kerja

6.3.1. Sistem manajemen mutu 6.4.1. Identitas papan nama 6.4.2. legalitas satuan pendidikan

6.4.3. Struktur organisasi dan uraian tugas personal 6.5.1. Keberadaan operasional kursus dan pelatihan 6.5.2. Strategi pemasaran

6.5.3. Kemitraan dengan pihak lain. 6.5.4. Bentuk kemitraan

6.5.5. Penelusuran alumni

6.6.1. Evaluasi Kinerja satuan pendidikan

6.6.2. Laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan

6.6.3. Evaluasi kinerja pendidik

6.6.4. Evaluasi kinerja tenaga kependidikan Standar Pembiayaan 7.1.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan

7.1.2. Pencatatan/pembukuan 7.1.3.1. Data sumber penerimaan dana 7.1.4. Tata administrasi keuangan 7.1.5. Periode pelaporan keuangan 7.1.3.2. Penggunaan keuangan

Standar Penilaian Pendidikan 8.1.1. Panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran 8.1.2. Komponen pedoman penilaian

8.1.3. Keberadaan soal teori dan praktek 8.2.1. Penilaian hasil belajar

8.2.2. Ujian akhir satuan pendidikan (ujian lokal) 8.2.3. Uji kompetensi dari satuan pendidikan sertifikasi 8.3.1. Dokumen hasil belajar peserta didik

8.3.2. Laporan hasil belajar peserta didik

c. Daftar indikator dalam instrumen pemetaan mutu PKBM

Tabel 4 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu PKBM

Standar Nasional Pendidikan No. Indikator Standar Kompetensi Lulusan 1.1.1. Rumusan SKL untuk program utama

1.1.2. Rumusan capaian pembelajaran untuk program pendukung

Standar Isi 2.1.1. Jenis program utama dan pendukung 2.1.2. Desa/kelompok binaan

(21)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s

2.3.2. Perbandingan teori dan praktik

2.4.1. Kepemilikan dan sosialisasi kalender pendidikan Standar Proses 3.1.1. Silabus mata pelajaran

3.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3.1.3. Penyusun RPP

Kependidikan 4.1.1. 4.1.2.1. Kompetensi pendidik pendidikan kesetaraan Kualifikasi pendidik 4.1.2.2. Kompetensi pendidik keaksaraan

4.1.2.3 Kompetensi pendidik kecakapan hidup 4.1.2.4. Kompetensi pendidik PAUD

4.1.2.5. Kompetensi pendidik TBM 4.1.3. Pengalaman pendidik Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan 4.2.1. 4.2.2. Kualifikasi tenaga kependidikan Kompetensi tenaga kependidikan 4.2.3. Pengalaman tenaga kependidikan Standar Sarana dan Prasarana 5.1.1. Kondisi peralatan pembelajaran

5.1.2. Ketersediaan bahan ajar 5.1.3. Kesesuaian bahan ajar

5.1.4. Ketersediaan peralatan praktik 5.2.1. Jenis dan luas ruangan

5.2.2. Status kepemilikan lahan dan bangunan Standar Pengelolaan 6.1.1. Kualifikasi pimpinan

6.1.2. Kompetensi pimpinan 6.2.05. Rencana kerja lima tahunan 6.2.06. Rencana kerja tahunan 6.2.07. Rencana pendanaan

(22)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s 6.3.1. Papan nama satuan pendidikan 6.3.2. Struktur organisasi Standar Pembiayaan 7.1.1. Sumber dan jumlah dana

7.2.1. Penggunaan dana

7.3.1. Rencana pengembangan dana 7.3.2. Staf administrasi keuangan 7.3.3. Pola administrasi keuangan Standar Penilaian Pendidikan 8.1.1. Rencana penilaian

8.2.1. Keterlaksanaan kegiatan penilaian 8.4.2. Penghargaan kepada peserta didik 8.4.3. Penghargaan kepada tenaga kependidikan 8.4.4. Penerimaan penghargaan oleh program/ satuan

pendidikan

(23)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

15

BAB III

CAPAIAN PEMETAAN MUTU PAUD DAN DIKMAS

PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2017

A. Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan

Jumlah Satuan Pendidikan yang terpetakan pada pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 untuk Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Jumlah Satuan Pendidikan yang Terpetakan pada Pemetaan Mutu tahun 2017 Provinsi Jawa Timur

No. Kabupaten/Kota PAUD LKP PKBM Jumlah

1 Kab. Gresik 1077 2 8 1087

2 Kab. Mojokerto 790 1 5 796

3 Kab. Jombang 732 2 2 736

4 Kab. Madiun 514 6 8 529

5 Kab. Ngawi 836 3 24 863

6 Kab. Ponorogo 644 7 12 663

7 Kab. Blitar 1020 19 4 1043

8 Kab. Tulungagung 611 27 20 658

9 Kab. Trenggalek 560 0 0 560

10 Kab. Probolinggo 498 4 8 510

11 Kab. Lumajang 800 5 17 822

12 Kab. Situbondo 482 11 1 494

13 Kab. Banyuwangi 1039 4 13 1056

14 Kab. Sampang 238 5 4 247

15 Kab. Sumenep 666 5 38 709

16 Kota Madiun 110 16 5 131

17 Kota Probolinggo 166 8 1 175

18 Kota Batu 90 4 3 97

(24)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

16

I. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Sasaran Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 ini diprioritaskan pada program KB (Kelompok Bermain) dan TK (Taman Kanak-kanak), sedangkan untuk program SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan TPA (Taman Penitipan Anak) belum diprioritaskan, dengan pertimbangan instrumen pemetaan mutu untuk PAUD belum mengakomodir sejumlah kondisi yang ada pada SPS dan TPA tersebut. Jumlah PAUD yang terpetakan pada Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 adalah 10.873 satuan, atau sebanyak 60% dari jumlah PAUD yang ada. Perbandingan jumlah yang terpetakan pada 18 Kabupaten pelaksana pemetaan mutu adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Perbandingan Jumlah PAUD yang Terpetakan

II. LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan)

Jumlah LKP di 18 Kabupaten/Kota pelaksana Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 sebanyak 1.119 satuan, dan persentase LKP yang terpetakan sebanyak 12%. Rendahnya jumlah LKP yang terpetakan disebabkan beberapa hal, antara lain:

 LKP sudah tidak aktif atau tidak beroperasi

 LKP belum mengisi Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga belum bisa

masuk ke aplikasi pemetaan mutu

 LKP tidak bersedia dipetakan dengan berbagai alasan.

 LKP berada di lokasi yang kurang memadai untuk pelaksanaan pemetaan mutu

(25)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

17

Perbandingan jumlah LKP pada 18 Kabupaten/Kota yang terpetakan pada Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Perbandingan jumlah LKP yang Terpetakan

III. PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)

Persentase PKBM yang terpetakan sebanyak 28% dari 617 PKBM yang ada. Sebagaimana LKP, jumlah PKBM yang terpetakan belum optimal, dan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

 PKBM belum mengisi Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga belum bisa masuk ke aplikasi pemetaan mutu

 PKBM tidak bersedia dipetakan dengan berbagai alasan.

 PKBM berada di lokasi yang kurang memadai untuk pelaksanaan pemetaan mutu

 Kebijakan pemerintah daerah setempat yang melakukan pemetaan di sebagian

wilayah, belum menyeluruh pada seluruh wilayah.

(26)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

18

Gambar 3 Perbandingan jumlah PKBM yang Terpetakan

B. Hasil Pemetaan Mutu Provinsi Jawa Timur

I. Hasil Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 Berdasarkan Program 1. PAUD

Jumlah satuan PAUD yang terpetakan sebanyak 10.873 satuan dengan jumlah indikator yang memenuhi standar sebanyak 72.34% atau berada pada kategori B. Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 4. Persentase pemenuhan indikator PAUD Provinsi Jawa Timur

(27)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

19

indikator, yaitu kualifikasi akademik pendidik, kompetensi pendidik, kualifikasi akademik tenaga kependidikan dan kompetensi tenaga kependidikan.

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia (1.88%)

 Acuan kurikulum (24.17%)

 Rombongan belajar (rasio pendidik dan peserta didik) (3.21%)

 Bentuk kalender pendidikan (48.58%)

 Kompetensi pendidik (19.19%)

 Kompetensi tenaga kependidikan (13.58%)

 Luas lahan (45.18%)

 Penghargaan (4.78%)

 Sumber pembiayaan (44.56%)  Laporan penggunaan (44.27%)  Pelaporan hasil penilaian (34.96%)

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman dalam penyusunan dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia, baik mengenai format yang digunakan maupun teknik penyusunan dokumen pencapaian perkembangan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai standar/peraturan yang seharusnya dimiliki dan dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum operasional lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang peraturan mengenai Rombongan belajar/rasio pendidik dan peserta didik, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar rasio pendidik dan peserta didik dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman tentang ketentuan dalam penyusunan kalender pendidikan, antara lain unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam kalender pendidikan, serta teknik menyusun kalender lembaga yang lengkap sesuai ketentuan tersebut.

(28)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

20

baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan luas lahan yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat mengembangkan

potensinya, pada bidang apapun, sehingga dapat menjadi prestasi bagi lembaga tersebut

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai sistem pengadministrasian pembiayaan yang baik. Baik dari segi penyusunan rencananya, sumber pembiayaan yang diterima, penyusunan laporan penggunaan, maupun buku-buku yang harus ada dalam pengadministrasian keuangan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai sistem pengadministrasian pembiayaan yang baik. Baik dari segi penyusunan rencananya, sumber pembiayaan yang diterima, penyusunan laporan penggunaan, maupun buku-buku yang harus ada dalam pengadministrasian keuangan

 Memberikan bimbingan atau pemahaman kepada lembaga mengenai frekuensi pelaporan hasil penilaian dari lembaga kepada orang tua siswa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga

Tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

(29)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

21

Gambar 5. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Provinsi Jawa Timur

Gambar tersebut menunjukkan bahwa 26% PAUD berkategori A, 65% PAUD berkategori B, dan 9% PAUD berkategori C.

2. PKBM

Jumlah satuan PKBM pada 18 Kabupaten/Kota pelaksana Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 yang terpetakan sebanyak 173 satuan, dengan jumlah indikator yang memenuhi SNP sebanyak 69.74%, atau berada pada kategori B. Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 6. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Provinsi Jawa Timur

(30)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

22

pada masing-masing SNP. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa persentase pemenuhan indikator pada standar sarana dan prasarana paling rendah dibandingkan dengan standar yang lain, yaitu sebesar 33%.

Standar sarana dan prasarana terdiri dari indikator Kondisi peralatan pembelajaran, Ketersediaan bahan ajar, Kesesuaian bahan ajar, Ketersediaan peralatan praktik, Jenis dan Luas Ruangan dan indikator Status kepemilikan lahan dan bangunan.

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Jumlah jam belajar (28.9%)

 Proporsi teori dan praktik (34.68%)

 Kompetensi pendidik Keaksaraan (37.57%)

 Kompetensi pendidik Kecakapan Hidup (15.61%)

 Kompetensi pendidik PAUD (28.9%)

 Kompetensi pendidik TBM (27.17%)  Kompetensi tenaga kependidikan (24.86%)

 Pengalaman tenaga kependidikan (44.51%)

 Kondisi peralatan pembelajaran (0%)

 Kesesuaian bahan ajar (10.98%)  Ketersediaan peralatan praktik (21.97)

 Status kepemilikan lahan dan bangunan (46.82%)

 Kompetensi pimpinan (30.06%)

 Kerjasama kemitraan (13.87%)

 Kesinambungan program (38.73%)

 Pihak penerima laporan (36.42%)  Sumber dan jumlah dana (13.29%)

 Penerimaan penghargaan oleh program/lembaga (42.77%)

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

(31)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

23

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman tentang ketentuan proporsi jam pelajaran teori dan praktek, serta membantu memberikan solusi terhadap kesulitan/kendala yang dihadapi oleh lembaga dalam pemenuhan proporsi tersebut.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan

tenaga kependidikan, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengalaman kerja tenaga kependidikan, terutama dokumen yang harus dimiliki sebagai bukti pendukung untuk masing-masing tenaga kependidikan.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kondisi peralatan pembelajaran yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kesesuaian bahan ajar yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan peralatan praktik yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan status kepemilikan lahan dan bangunan yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

pimpinan/pengelola, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

(32)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

24

dengan dokumen pendukung.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang kesinambungan program, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat menyelenggarakan program secara berkesinambungan .

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pihak-pihak yang harus mendapatkan laporan dari lembaga

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai sumber dana tetap yang harus dimiliki oleh lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar bisa mendapatkan sumber pendanaan tetap untuk mendukung program yang diselenggarakan.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat mengembangkan potensinya, pada bidang apapun, sehingga dapat menjadi prestasi bagi lembaga tersebut

Tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 juga menampilkan kategori satuan pendidikan berdasarkan persentase pemenuhan indikator SNP. Hasil pemetaan mutu PKBM pada 18 Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

(33)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

25

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa 22% PKBM berkategori A, 61% PKBM berkategori B dan 17% PKBM berkategori C.

3. LKP

Jumlah satuan LKP yang terpetakan sebanyak 129 satuan, dengan jumlah indikator yang memenuhi standar sebanyak 56.17%, atau ada pada kategori C. Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut.

Gambar 8. Persentase Pemenuhan Indikator LKP Provinsi Jawa Timur

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa persentase pemenuhan indikator pada standar PTK, sarana prasarana dan standar pembiayaan merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan standar yang lain .

Standar PTK terdiri dari indikator Kualifikasi akademik pendidik / instruktur , Kompetensi Pendidik / instruktur, Kualifikasi akademik tenaga kependidikan, Kompetensi tenaga kependidikan, Kualifikasi akademik penguji dan indikator Kompetensi penguji.

Standar sarana dan prasarana terdiri dari indikator Ketersediaan bahan ajar, Sarana pembelajaran, Tempat baca dan bahan bacaan, Peralatan kantor dan meubeler, Media pembelajaran , Lahan dan gedung, Status kepemilikan gedung, Ruang penunjang pengelolaan, Program pemeliharaan sarana dan prasarana, SIM dan Fasilitas TIK, dan indikator Penyebaran informasi/ kebijakan.

(34)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

26

Penggunaan keuangan, Tata administrasi keuangan dan indikator Periode Pelaporan Keuangan .

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Acuan penyusunan / pengembangan kurikulum (16.28%)  Sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan (20.16%)

 Laporan pengawasan proses pembelajaran (41.09%)

 Kompetensi Pendidik / instruktur (28.68%)

 Kualifikasi akademik tenaga kependidikan (34.11%)  Kompetensi tenaga kependidikan (24.03%)

 Kualifikasi akademik penguji (40.31%)  Kompetensi penguji (11.63%)

 Ketersediaan bahan ajar (33.33%)

 Tempat baca dan bahan bacaan (20.16%)

 Peralatan kantor dan meubeler (0%)

 Media pembelajaran (0%)

 Ruang penunjang pengelolaan (36.43%)

 Program pemeliharaan sarana dan prasarana (34.88%)

 SIM dan Fasilitas TIK (14.73%)

 Penyebaran informasi/ kebijakan (31.01%)  Kualifikasi Pimpinan (21.71%)

 Kompetensi Pimpinan (43.41%)

 Keberadaan operasional kursus dan pelatihan (15.5%)

 Strategi pemasaran (41.86%)

 Kemitraan dengan pihak lain. (25.58%)

 Bentuk kemitraan (48.06%)  Penelusuran alumni (27.13%)  Evaluasi Kinerja lembaga (25.58%)

 Data Sumber Penerimaan Dana (10.85%)

 Penggunaan keuangan (53.49%)

 Tata administrasi keuangan (34.11%)  Periode Pelaporan Keuangan (34.11%)

 Uji kompetensi dari lembaga sertifikasi (2.33%)

(35)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

27

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai penyusunan/pengembangan kurikulum, terutama kesesuaian antara kurikulum dengan acuan yang digunakan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pelaksanaan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik,

tenaga kependidikan dan penguji, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kualifikasi akademik tenaga kependidikan dan penguji, berikut dokumen pendukung yang harus ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan bahan ajar yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan tempat baca dan bahan bacaan yang harus dimiliki oleh lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan peralatan kantor dan mebeler yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan media pembelajaran yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

(36)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

28

pemahaman mengenai ketentuan ruang penunjang pengelolaan yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai program pemeliharaan sarana dan prasarana, serta bukti pendukung pelaksanaan program tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan pengelolaan lembaga dengan SIM dan fasilitas TIK yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai media-media yang dapat digunakan untuk melakukan penyebaran informasi/ kebijakan lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan kualifikasi akademik pimpinan lembaga, berikut dokumen pendukung yang harus ada.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pimpinan lembaga, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai operasional kursus dan pelatihan yang harus ada pada lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut .

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga mengenai pelaksanaan

strategi pemasaran, berikut bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak serta melengkapi jaringan kemitraan tersebut dengan dokumen pendukung.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga mengenai

pendokumentasian data alumni serta pekerjaaannya secara lengkap

(37)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

29

oleh lembaga untuk mengevaluasi kinerja lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar memiliki data sumber dan penggunaan dana yang sesuai dengan ketentuan yang telah ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar memiliki data

sumber dan penggunaan dana yang sesuai dengan ketentuan yang telah ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan-ketentuan dalam penyusunan panduan penilaian akhir pembelajaran yang harus dimiliki oleh lembaga, terutama komponen-komponen yang harus ada dalam pedoman penilaian

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai pendokumentasian keikutsertaan peserta didik pada uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, yaitu jenis-jenis dokumen keikutsertaan uji kompetensi yang harus didokumentasikan oleh lembaga tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai pendokumentasian pelaporan hasil penilaian peserta didik kepada pemangku kepentingan.

Tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas tahun 2017 juga menampilkan kategori satuan pendidikan berdasarkan persentase pemenuhan indikator SNP. Hasil pemetaan mutu LKP pada 18 Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

(38)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

30

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa 7% LKP berkategori A, 54% LKP berkategori B dan 68% LKP berkategori C.

II. Hasil Pemetaan Mutu Masing-masing Kabupaten 1. Kabupaten Gresik

Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan. Dari 18 kecamatan tersebut, sebanyak 17 kecamatan melaksanakan pemetaan mutu dan 1 kecamatan tidak melakukan pemetaan mutu karena terkendala kondisi geografis yang sulit untuk dijangkau. Jumlah satuan pendidikan yang dipetakan di Kabupaten Gresik sebanyak 1087 satuan, terdiri dari 1077 satuan PAUD, 2 satuan LKP dan 8 satuan PKBM. Adapun hasil pemetaan mutu pada 1087 satuan tersebut adalah sebagai berikut:

a) PAUD

Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut:

Gambar 10. Persentase Pemenuhan Indikator PAUD Kabupaten Gresik

(39)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

31

Adapun indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia (0.74%)

 acuan kurikulum (22.66%)

 rombongan belajar (rasio pendidik dan peserta didik) (2.88%)  bentuk kalender pendidikan (49.68%)

 kompetensi pendidik (14.02%)

 kompetensi tenaga kependidikan (12.91%)

 luas lahan (45.22%)  penghargaan (5.57%)

 pelaporan hasil penilaian (36.49%)

Berdasarkan hasil tersebut, usulan/rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman dalam penyusunan dokumen pencapaian perkembangan sesuai kelompok usia, baik mengenai format yang digunakan maupun teknik penyusunan dokumen pencapaian perkembangan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai standar/peraturan yang seharusnya dimiliki dan dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum operasional lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang peraturan mengenai Rombongan belajar/rasio pendidik dan peserta didik, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar rasio pendidik dan peserta didik dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman tentang ketentuan dalam penyusunan kalender pendidikan, antara lain unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam kalender pendidikan, serta teknik menyusun kalender lembaga yang lengkap sesuai ketentuan tersebut.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

(40)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

32

 Memberikan bimbingan atau pemahaman kepada lembaga mengenai frekuensi

pelaporan hasil penilaian dari lembaga kepada orang tua siswa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga,

Adapun tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Hasil pemetaan mutu PAUD berdasarkan kategori adalah sebagai berikut:

Gambar 11. Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Gresik

Gambar tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 40% PAUD berkategori A, 55% PAUD berkategori B dan 5% PAUD berkategori C.

b) LKP

Persentase pemenuhan indikator masing-masing standar ditampilkan dalam gambar berikut:

(41)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

33

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa standar PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dan standar pembiayaan merupakan standar dengan persentase pemenuhan indikator paling rendah di antara 8 SNP.

Standar PTK terdiri dari indikator Kualifikasi akademik pendidik / instruktur , Kompetensi Pendidik / instruktur, Kualifikasi akademik tenaga kependidikan, Kompetensi tenaga kependidikan, Kualifikasi akademik penguji dan indikator Kompetensi penguji.

Standar Pembiayaan terdiri dari indikator Kualifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahunan, Pencatatan/pembukuan, Data Sumber Penerimaan Dana, Penggunaan keuangan, Tata administrasi keuangan dan indikator Periode Pelaporan Keuangan .

Adapun indikator-indikator pada SNP lain dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Evaluasi kurikulum secara periodik

 Cara melakukan evaluasi kurikulum

 Acuan penyusunan / pengembangan kurikulum

 Sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan

 Rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik

 Laporan pengawasan proses pembelajaran  Kompetensi Pendidik / instruktur

 Kompetensi tenaga kependidikan

 Kompetensi penguji

 Ketersediaan bahan ajar

 Tempat baca dan bahan bacaan

 Peralatan kantor dan meubeler  Media pembelajaran

 Penyebaran informasi/ kebijakan

 Keberadaan operasional kursus dan pelatihan

 Bentuk kemitraan

 Kualifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahunan  Tata administrasi keuangan)

(42)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

34

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai evaluasi kurikulum, baik waktu pelaksanaan maupun dokumen pendukung yang harus dimiliki berkaitan dengan evaluasi kurikulum tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai evaluasi kurikulum, terutama metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum. tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai penyusunan/pengembangan kurikulum, terutama kesesuaian antara kurikulum dengan acuan yang digunakan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai pelaksanaan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan rasio alat belajar yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman tentang peraturan mengenai rasio pendidik dan peserta didik, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar rasio pendidik dan peserta didik dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai laporan pengawasan proses pembelajaran, termasuk pihak/unsur yang harus diberikan laporan tersebut, serta dokumen pendukungnya.

 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik,

tenaga kependidikan dan penguji, baik pelatihan yang menggunakan dana APBD maupun sumber dana yang lain, atau melalui berbagai forum -forum yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan bahan ajar yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

(43)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

35

dimiliki oleh lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan peralatan kantor dan mebeler yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai ketentuan media pembelajaran yang seharusnya dipenuhi, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut meskipun dengan memanfaatkan keterbatasan yang ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai media-media yang dapat digunakan untuk melakukan penyebaran informasi/ kebijakan lembaga.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai operasional kursus dan pelatihan yang harus ada pada lembaga, serta membantu memberikan solusi bagi lembaga agar dapat memenuhi ketentuan tersebut .

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat menjalin

kemitraan dengan berbagai pihak serta melengkapi jaringan kemitraan tersebut dengan dokumen pendukung.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak serta melengkapi jaringan kemitraan tersebut dengan dokumen pendukung.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar dapat menyusun RAB

tahunan yang memenuhi ketentuan, serta mencakup seluruh aspek yang telah ditentukan.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga agar memiliki data sumber dan penggunaan dana yang sesuai dengan ketentuan yang telah ada.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

(44)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

36

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai pendokumentasian keikutsertaan peserta didik pada uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, yaitu jenis-jenis dokumen keikutsertaan uji kompetensi yang harus didokumentasikan oleh lembaga tersebut.

 Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan

pemahaman mengenai pendokumentasian pelaporan hasil penilaian peserta didik kepada pemangku kepentingan.

Adapun tingkat pencapaian untuk seluruh indikator serta rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil pencapaian secara lebih lengkap disertakan pada bagian lampiran laporan ini.

Hasil pemetaan mutu LKP tahun 2017 Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:

Gambar 13. Hasil Pemetaan Mutu LKP Kabupaten Gresik

Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa seluruh LKP yang dipetakan berkategori C.

c) PKBM

(45)

P e m e t a a n M u t u S a t u a n P A U D d a n D i k m a s B P - P A U D d a n D i k m a s J a w a T i m u r

2 0 1 7

37

Gambar 14. Persentase Pemenuhan Indikator PKBM Kabupaten Gresik

Gambar tersebut menunjukkan persentase indikator yang berstatus memenuhi pada masing-masing SNP. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa persentase pemenuhan indikator pada standar sarana dan prasarana dan standar PTK paling rendah dibandingkan dengan standar yang lain.

Indikator-indikator dengan tingkat pencapaian kurang dari 50% adalah sebagai berikut:

 Jumlah jam belajar (12.5%)

 Proporsi teori dan praktik (12.5%)

 Kompetensi pendidik Keaksaraan (37.5%)

 Kompetensi pendidik Kecakapan Hidup (12.5%)

 Kompetensi pendidik PAUD (25%)  Kompetensi pendidik TBM (%)

 Pengalaman tenaga kependidikan (37.5%)

 Kondisi peralatan pembelajaran (0%)

 Ketersediaan bahan ajar (37.5%)

 Kesesuaian bahan ajar (12.5%)  Ketersediaan peralatan praktik (25%)

 Status kepemilikan lahan dan bangunan (37.5%)

 Kompetensi pimpinan (12.5%)

 Kerjasama kemitraan (0%)

 Pihak penerima laporan (37.5%)

Gambar

Tabel 1.  Sebaran Jumlah Satuan Pendidikan Sasaran Pemetaan Mutu Tahun 2017
Tabel 2 Daftar Indikator Instrumen Pemetaan Mutu PAUD
Gambar 29.  Hasil Pemetaan Mutu PAUD Kabupaten Madiun
Gambar 30.  Persentase Pemenuhan Indikator LKP Kabupaten Madiun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil pengukuran tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh kebisingan jalan raya di 4 titik di daerah penerima sebelum mendesain barrier , yaitu dengan jarak 2m, 5m, 10m, 15m

academic buoyancy akan mempengaruhi engagement siswa terhadap aktivitas akademiknya. Oleh karena itu pertanyaan dalam penelitian ini adalah apakah academic

Bandingkan jumlah penerimaan menurut klasifikasi penyumbang antara nilai yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP) dengan nilai yang

Pemasangan Air Conditioner adalah suatu kegiatan atau aktivitas di dalam organisasi atau perusahaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur atau tahap- tahap yang telah disusun

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Pada kegiatan ini, inovasi granulisasi dengan matrix dari residu ekstraksi kunyit sebagai upaya produksi pakan sehat untuk ternak akan

Mekanisme dan Kriteria pemilihan/penentuan penerima Reward and Punishmenf (Penghargaan dan Sanksi) kepada pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Pada mode pengoperasian otomatis semua operasi mulai dari Auto start / stop Genset, pengaturan tegangan dan frekuensi dilakukan oleh modul dari Panel Kontrol Genset ( PKG )..