PROFIL MUTU PENDIDIKAN KAB. SELAYAR
TAHUN 2020
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
KATA PENGANTAR
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan menjamin pemenuhan standar mutu pada satuan pendidikan dasar dan menengah baik secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dalam mewujudkan tujuan tersebut mengupayakan agar Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan tugas dan fungsinya dapat melakukan pemetaan mutu statuan pendidikan di 24 Kabupaten/Kota terhadap capaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28 tahun 2016, Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) dilakukan oleh satuan pendidikan dalam rangka menyelenggarkan pendidikan sesuai dengan 8 Standar Nasional Pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah melalui LPMP Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan pengumpulan data Pemetaan Mutu Pendidikan dengan sasaran seluruh sekolah di Kabupaten Selayar.
Semoga profil mutu ini dapat bermanfaat dalam proses peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Selayar pada khususnya dan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan profil mutu ini.
Kami menyadari bahwa profil ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan masukan untuk perbaikan sangat diharapkan.
Makassar, Juli 2021 Plt. Kepala
Dr. H. Abdul Halim Muharram, M.Pd
NIP 196507151994031002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GRAFIK ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Hasil yang Diperoleh ... 2
BAB II PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi... 3
B. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ... 4
C. Indikator Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah ... 4
D. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data Mutu ... 14
BAB III ANALISIS DATA MUTU JENJANG SD DAN SMP KABUPATEN SELAYAR A. Analisis Data Mutu Jenjang SD Kabupaten Selayar ... 15
B. Analisis Data Mutu Jenjang SMP Kabupaten Selayar ... 35
BAB IV REKOMENDASI PEMENUHAN MUTU JENJANG SD DAN SMP KABUPATEN SELAYAR ... A. Rekomendasi Pemenuhan Mutu Jenjang SD Kabupaten Selayar ... 55
B. Rekomendasi Pemenuhan Mutu Jenjang SMP Kabupaten Selayar ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 100
B. Saran ... 100
LAMPIRAN 1. DAFTAR CAPAIAN SNP JENJANG SD DI KABUPATEN SELAYAR ... 104
LAMPIRAN 2. DAFTAR CAPAIAN SNP JENJANG SMP DI KABUPATEN SELAYAR ... 115
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Standar, Indikator, dan Sub Indikator ... 5
Tabel 3. 1. Jumlah SD Terpetakan Kabupaten Selayar ... 15
Tabel 3. 2. Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Selayar ... 16
Tabel 3. 3. Capaian Standar Kompetensi Lulusan ... 17
Tabel 3. 4. Capaian Standar Isi ... 18
Tabel 3. 5. Capaian Standar Proses ... 19
Tabel 3. 6. Capaian Standar Penilaian Pendidikan ... 21
Tabel 3. 7. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 22
Tabel 3. 8. Capaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 25
Tabel 3. 9. Capaian Standar Pengelolaan Pendidikan ... 26
Tabel 3. 10. Capaian Standar Pembiayaan ... 28
Tabel 3. 11. Jumlah SMP Terpetakan Kabupaten Selayar... 28
Tabel 3. 12. Capaian SNP Jenjang SMP Kabupaten Selayar ... 29
Tabel 3. 13. Capaian Standar Kompetensi Lulusan ... 30
Tabel 3. 14. Capaian Standar Isi ... 31
Tabel 3. 15. Capaian Standar Proses ... 32
Tabel 3. 16. Capaian Standar Penilaian Pendidikan ... 33
Tabel 3. 17. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 34
Tabel 3. 18. Capaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 34
Tabel 3. 19. Capaian Standar Pengelolaan Pendidikan ... 35
Tabel 3. 20. Capaian Standar Pembiayaan ... 36
Tabel 3. 21. Capaian Standar Kompetensi Lulusan ... 37
Tabel 3.22. Capaian Standar Isi………...38
Tabel 3.23. Capaian Standar Proses………. ... 39
Tabel 3.24. Capaian Standar Penilaian Pendidikan... 41
Tabel 3.25. Capaian Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan... 42
Tabel 3.26. Capaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan... 44
Tabel 3.27. Capaian Standar Pengelolaan Pendidikan... ... 46
Tabel 3.28. Capaian Standar Pembiayaan... ... 47
Tabel 3.29. Indikator Prioritas Pada Standar Kompetensi Lulusan di bawah 6,67..48
Tabel 3.30. Sub Indikator Prioritas Pada Standar Isi di bawah 6,67... 49
Tabel 3.31 Indikator Prioritas Pada Standar Proses nilai di bawah 6,67...50
Tabel 3.32. Sub Indikator Standar Penilaian capaian di bawah 6,67... 51
Tabel 3.33. Sub Indikator Standar PTK capaian di bawah 6,67...52
Tabel 3.34. Sub Indikator Standar Sarpras capaian di bawah 6,67... 53
Tabel 3.35. Sub Indikator Standar Pengelolaan capaian di bawah 6,67...54
Tabel 3.36. Sub Indikator Standar Pembiayaan capaian di bawah 6,67...54
Tabel 4. 1. Rekomendasi melalui Analisis Kekuatan dan Kelemahan SNP Jenjang SD Kabupaten Selayar ... ....55
Tabel 4. 2. Rekomendasi melalui Analisis Kekuatan dan Kelemahan SNP
Jenjang SMP Kabupaten Selayar ... 79
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3. 1. Jumlah SD Berdasarkan Kategori Capaian SNP ... 15
Grafik 3. 2. Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten
Selayar
... 16Grafik 3. 3. Jumlah SMP Berdasarkan Kategori Capaian SNP ... 35
Grafik 3. 4. Capaian SNP Jenjang SMP Kabupaten
Selayar
... 36BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.
Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut LPMP sebagai unit pelaksana teknis Kementerian yang berkedudukan di provinsi bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta Pendidikan Nonformal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan.
Penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung jawab dari setiap komponen di satuan pendidikan. Sesuai peraturan perundangan yang berlaku setiap satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu sesuai kewenangannya. Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen sekolah. Untuk peningkatan mutu sekolah secara utuh dibutuhkan pendekatan khusus agar seluruh komponen sekolah bersama-sama memiliki budaya mutu. Untuk itu dibutuhkan program Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia dengan pendekatan pelibatan seluruh komponen sekolah (whole school approach).
Sebagai langkah awal rangkaian kegiatan penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh satuan
pendidikan, setiap satuan pendidikan harus mampu melakukan pemetaan mutu pendidikan. Pemetaan ini
diperlukan agar setiap satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing
berkaitan dengan pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Data untuk pemetaan mutu pendidikan diambil
dari aplikasi Dapodik dan pengumpulan data PMP. Dapodik memuat data pencapaian indikator SNP pada Standar PTK, Sarana Prasarana, dan Pembiayaan. Sedangkan aplikasi PMP memuat indikator SNP untuk 5 standar lainnya yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Pengelolaan. Kedua aplikasi ini diisi oleh setiap satuan pendidikan dengan sejumlah responden yang telah ditentukan, kemudian disinkroiniasi/dikirimkan ke server pusat pendataan untuk diolah dan dipetakan. Hasil pemetaan ini selanjutnya dijadikan acuan dalam rangka penyusunan rencana pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan mutu pendidikan, informasi atas keterlaksanaan dan ketercapaian 8 SNP.
Hasil akhir dari pengolahan dan pemetaan tersebut adalah hasil analisis data mutu pendidikan berdasarkan capaian standar nasional pendidikan pada tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Analisis data mutu ini berisi peta mutu, rekomendasi dan tindak lanjut yang diharpakan menjadi dasar dalam perencanaan program pemenuhan standar dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional pada tahun-tahun berikutnya.
Analisis data mutu pendidikan berisi capaian 8 Standar Nasional Pendidikan untuk Tahun 2020 pada jenjang SD dan SMP melalui program pemetaan mutu pendidikan. Analisis data mutu pendidikan juga berisi rekomendasi serta program tindak lanjut untuk meningkatkan atau mengembangkan capaian mutu di tahun-tahun berikutnya. Analisis data mutu ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan program pemerintah baik oleh pemerintah daerah maupun pusat.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan analisis data mutu pendidikan tahun 2020 ini adalah untuk mendapatkan hasil kajian yang bisa dijadikan acuan/dasar pengembangan program rencana pemenuhan mutu di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
C. Hasil yang Diperoleh
Hasil yang diperoleh dari penyusunan analisis data mutu pendidikan ini adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya
analisis data mutu pendidikanyang berisi capaian 8 Standar Nasional Pendidikan Kab.
Selayar.
2. Tersusunnya rekomendasi, program dan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis data PMP
2020 untuk dimanfaatkan pada program-program peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan di
tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
BAB II
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Mutu pendidikan dasar dan menengah adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan. Untuk dapat melakukan penjaminan mutu pendidikan dengan baik diperlukan adanya sistem penjaminan mutu pendidikan.
Pengertian
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistematis, terencana dan berkelanjutan. Sistem penjaminan mutu pendidikan mutlak ada dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pembangunan budaya mutu (quality culture) dalam dunia pendidikan. Budaya mutu, terutama mutu akademik, mencitrakan dunia pendidikan sebagai arena yang memiliki nilai tinggi baik moral maupun sosial.
Tujuan
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah bertujuan menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri.
Fungsi
Sistem penjaminan mutu pendidikan berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan pendidikan
oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
B. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah mengikuti siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing masing.
Siklus sistem penjaminan mutu internal terdiri atas : 1. Penetapan acuan mutu;
2. Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan;
3. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
4. Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses pembelajaran;
5. Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan.
Penyusunan strategi peningkatan mutu Seluruh siklus kegiatan dalam sistem penjaminan mutu internal ini dilaksanakan oleh satuan pendidikan secara terus menerus setiap tahun.
C. Indikator Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Penjaminan mutu pendidikan mengacu pada standar sesuai peraturan yang berlaku. Acuan utamanya adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan sebagai kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan penyelenggara pendidikan. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:
6. Standar Kompetensi Lulusan 7. Standar Isi
8. Standar Proses 9. Standar Penilaian
10. Standar Pendidik dan TenagaKependidikan 11. Standar Pengelolaan
12. Standar Sarana dan Prasarana
13. Standar Pembiayaan
Kedelapan standar tersebut membentuk rangkaian input, proses, dan output. Standar Kompetensi Lulusan merupakan output dalam rangkaian tersebut dan akan terpenuhi apabila input terpenuhi sepenuhnya dan proses berjalan dengan baik. Standar yang menjadi input dan proses dideskripsikan dalam bentuk hubungan sebab-akibat dengan output. Standar dijabarkan dalam bentuk indikator mutu untuk mempermudah kegiatan pemetaan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan.
Tabel 2. 1. Standar, Indikator, dan Sub Indikator
No Standar Indikator Sub Indikator
1. Standar Kompetensi Lulusan
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab
Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani Lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural,
konseptual, metakognitif
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif
2. Standar Isi Perangkat pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi lulusan
Memuat karakteristik kompetensi sikap Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
prosedur
Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum
Mengacu pada kerangka dasar penyusunan Melewati tahapan operasional
Pengembangan
Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan Sekolah
melaksanakan kurikulum
Menyediakan alokasi waktu pembelajaran
sesuai struktur kurikulum yang berlaku
sesuai ketentuan
Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi
Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa
3. Standar Proses
Sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai
ketentuan
Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan
Mengarah pada pencapaian kompetensi Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
Mendorong siswa mencari tahu
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
Memberikan pembelajaran terpadu Melaksanakan pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif
Mengutamakan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Menggunakan aneka sumber belajar
Mengelola kelas saat menutup pembelajaran Pengawasan
dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
Memanfaatkan hasil penilaian otentik Melakukan pemantauan proses pembelajaran
Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
Mengevaluasi proses pembelajaran 4. Standar
Penilaian Pendidikan
Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah
Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel
Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap
Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian Melakukan pelaporan penilaian secara periodik
Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap
Menggunakan instrumen penilaian aspek
pengetahuan
Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan
Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur
Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur
Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ketersediaan dan
kompetensi guru sesuai ketentuan
Berkualifikasi minimal S1/D4
Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang
Bersertifikat pendidik
Berkompetensi pedagogik minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi profesional minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Ketersediaan
dan
kompetensi kepala sekolah sesuai
ketentuan
Berkualifikasi minimal S1/D4
Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan
Berpangkat minimal III/c atau setara Bersertifikat pendidik
Bersertifikat kepala sekolah
Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi kewirausahaan minimal baik Berkompetensi supervisi minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Ketersediaan
dan
kompetensi
Tersedia Kepala Tenaga Administrasi
Memiliki Kepala Tenaga Administrasi
berkualifikasi minimal SMK/sederajat
tenaga administrasi sesuai ketentuan
Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi teknis minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik Ketersediaan
dan
kompetensi
Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai
laboran sesuai ketentuan
Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai
Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai ketentuan Tersedia Tenaga Laboran
Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi profesional minimal baik Ketersediaan
dan
kompetensi
Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan
berkualifikasi sesuai
pustakawan sesuai ketentuan
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai
Tersedia Tenaga Pustakawan
Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan
Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
Berkompetensi kependidikan minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kapasitas daya tampung sekolah memadai
Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai
Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa Kondisi lahan sekolah memenuhi
persyaratan
Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa
Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan
Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan Sekolah
memiliki sarana dan prasarana pembelajaran
Memiliki ruang kelas sesuai standar
Memiliki laboratorium IPA sesuai standar
Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar
Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai
standar
yang lengkap dan layak
Kondisi ruang kelas layak pakai Kondisi laboratorium IPA layak pakai Kondisi ruang perpustakaan layak pakai Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai
Sekolah memiliki sarana dan prasarana
Memiliki ruang pimpinan sesuai standar Memiliki ruang guru sesuai standar Memiliki ruang UKS sesuai standar Memiliki tempat ibadah sesuai standar pendukung
yang lengkap dan layak
Memiliki jamban sesuai standar Memiliki gudang sesuai standar
Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar Menyediakan kantin yang layak
Menyediakan tempat parkir yang memadai Kondisi ruang pimpinan layak pakai Kondisi ruang guru layak pakai Kondisi ruang UKS layak pakai Kondisi tempat ibadah layak pakai Kondisi jamban sesuai standar Kondisi gudang layak pakai
Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7. Standar
Pengelolaan Pendidikan
Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan
Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan
Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah Program
pengelolaan
Memiliki pedoman pengelolaan sekolah
lengkap
dilaksanakan sesuai ketentuan
Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan kegiatan evaluasi diri Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran Kepala
sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan
Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik
Berjiwa kepemimpinan
Mengembangkan sekolah dengan baik Mengelola sumber daya dengan baik Berjiwa kewirausahaan
Melakukan supervisi dengan baik Sekolah
mengelola sistem informasi manajemen
Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
8. Standar Pembiayaan
Sekolah memberikan layanan subsidi silang
Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu
Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas
Melaksanakan subsidi silang untuk
membantu siswa kurang mampu
Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan
Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya Memiliki laporan pengelolaan dana Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan
D. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data Mutu
Pengolahan dan analisis data hasil PMP dilakukan dalam beberapa tahap proses yaitu proses penginputan data, proses pengolahan data, dan proses analisis data. Proses penginputan data dilakukan oleh responden di setiap satuan pendidikan yang terdiri atas kepala sekolah dan guru.
Penginputan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi Dapodik dan PMP. Proses kedua adalah
proses pengolahan data dari bentuk database hasil inputan menjadi bentuk output yang siap untuk
dianalisis. Proses pengolahan data ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu konversi, kompilasi, dan
agregasi data. Pengolahan data ini diproses dengan menggunakan Aplikasi Peta Mutu. Proses terakhir
adalah proses analisis data dengan output profil mutu pendidikan. Analisis dilakukan secara
berjenjang mulai dari tingkat nasional, provinsi, hingga tingkat kabupaten.
BAB III
ANALISIS DATA MUTU JENJANG SD DAN SMP KABUPATEN SELAYAR
A. Analisis Data Mutu Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar 1. Jumlah Sekolah Terpetakan
Di bawah ini adalah jumlah Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar dan jumlah SD yang terpetakan mutunya berdasarkan data pada website pmp.kemdikbud.go.id.
Tabel 3. 1. Jumlah SD Terpetakan Kabupaten Kepulauan Selayar
JENJANG
JUMLAH
SEKOLAH SEKOLAH YANG
TERPETAKAN
SEKOLAH YANG BELUM TERPETAKAN
SD 141 138 3
Sumber: website pmp.kemdikbud.go.id
2. Analisis Data Mutu Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar
1) Gambaran Umum Capaian Mutu Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar
Berdasarkan data hasil PMP 2020 diperoleh informasi mengenai kategori capaian Standar Nasional Pendidikan jenjang SD sebagai berikut:
Gambar 3.1. Jumlah SD Berdasarkan Kategori Capaian SNP
Gambar 3.1 di atas menunjukkan bahwa dari total 141 terdapat 138 SD yang terpetakan di Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2020. Pada gambar 3.1. tidak ada sekolah yang berada pada capaian
“menuju SNP 1”, 3 sekolah berada pada capaian “Menuju SNP 2”, ada 16 sekolah berada pada capaian
“Menuju SNP 3”, 119 sekolah berada pada capaian “Menuju SNP 4” dan tidak ada sekolah yang berada
pada capaian“SNP”.
2) Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar
Capaian mutu per standar pada jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar dengan nilai dan kategorinya dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3. 2. Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar
Standar Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,77 Menuju SNP 4
2 Standar Isi 5,69 Menuju SNP 4
3 Standar Proses 5,32 Menuju SNP 4
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,26 Menuju SNP 4 5 StandarPendidik dan Tenaga Kependidikan 6,18 Menuju SNP 4 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4,71 Menuju SNP 3 7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,69 Menuju SNP 4
8 Standar Pembiayaan 5,56 Menuju SNP 4
Gambar 3.2. Grafik Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar
Berdasarkan Gambar 3.2 dapat diketahui bahwa capaian SNP jenjang SD Kabupaten Kepulauan
Selayar Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 untuk Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan secara rata-rata mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian SNP tahun
sebelumnya, kecuali Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengalami peningkatan
capaian.
a. Capaian Standar Kompetensi Lulusan
Pada StandarKompetensi Lulusan (SKL), terdapat tiga indicator yaitu : 1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap,
2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan, 3. lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan.
Tabel 3.3. Capaian Standar Kompetensi Lulusan
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,77 Menuju SNP 4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 5,98 Menuju SNP 4 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME 6,13 Menuju SNP 4
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
berkarakter 6,06 Menuju SNP 4
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 6 Menuju SNP 4 1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6,15 Menuju SNP 4 1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 5,9 Menuju SNP 4 1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 6,01 Menuju SNP 4 1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya
diri 5,75 Menuju SNP 4
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
bertanggungjawab 5,9 Menuju SNP 4
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 5,71 Menuju SNP 4 1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 6,24 Menuju SNP 4
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi
pengetahuan 5,69 Menuju SNP 4
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual,
metakognitif 5,69 Menuju SNP 4
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi
keterampilan 5,61 Menuju SNP 4
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 5,55 Menuju SNP 4 1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 5,5 Menuju SNP 4 1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 5,52 Menuju SNP 4 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 5,68 Menuju SNP 4 1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
kolaboratif 5,73 Menuju SNP 4
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
komunikatif 5,7 Menuju SNP 4
Tabel 3.3. menunjukkan bahwa indikator 1.1. “lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan” berada pada kategori capaian menuju SNP 4 (5,98). Indikator 1.2 “lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap” berada pada capaian menuju SNP 4 (5,69). Satu indikator lainnya adalah 1.3. “lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan” berada pada capaian menuju SNP 3 (5,61).Pada standar SKL, seua indikator sudah sampai pada capaian menuju SNP 4 sehingga diperlukan peningkatan layanan agar capaian di tahun mendatang bias mencapai SNP.
Capaian SKL tahun 2016 berada pada nilai 5,22, capaian SKL tahun 2017 berada pada nilai 5.65, capaian SKL tahun 2018 berada pada nilai 6.07, capaian SKL tahun 2019 berada pada nilai 6,99 dan tahun 2020 pada nilai 5,77.Secara umum, nilai SKL mengalami kenaikan dari tahun 2016 sampai dengan 2019, kecuali tahun 2020 nilai capaian SKL mengalami penurunan capaian.
b. Capaian Standar Isi
Pada Standar Isi, terdapat tiga indikator yaitu:
1. Perangkatpembelajaransesuairumusankompetensi lulusan
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
Tabel 3.4. Capaian Standar Isi
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
2 Standar Isi 5,69 Menuju SNP 4
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi
lulusan 5,95 Menuju SNP 4
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 6,08 Menuju SNP 4 2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 5,85 Menuju SNP 4 2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 5,83 Menuju SNP 4 2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6,05 Menuju SNP 4 2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6 Menuju SNP 4
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan
sesuai prosedur 6,17 Menuju SNP 4
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam
pengembangan kurikulum 5,97 Menuju SNP 4
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 6,41 Menuju SNP 4 2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan 6,67 SNP 2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang dikembangkan 5,8 Menuju SNP 4
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5 Menuju SNP 3
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori 2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai
struktur kurikulum yang berlaku 5,4 Menuju SNP 4 2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk
pendalaman materi 5,15 Menuju SNP 4
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 4,93 Menuju SNP 3 2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 4,87 Menuju SNP 3
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa indikator 2.1 berada pada capaian SNP dengan nilai 5,95 (menuju SNP 4). Indikator 2.2 berada pada capaian SNP dengan nilai 6,17 (menuju SNP 4) dan indikator 2.3 berada pada capaian SNP dengan nilai 5 (menuju SNP 3). Ketiga indicator ini belum mencapai SNP sehingga perlu dilakukan kegiatan peningkatan untuk mencapai SNP.Capaian Standar Isi tahun 2016 berada pada nilai 4.71, capaian Standar Isi tahun 2017 berada pada nilai 5,23 dan capaian standard isi tahun 2018 berada pada nilai 5,8.
Capaian standard isi tahun 2019 berada pada capaian 6,96 dan tahun 2020 berada pada capaian 5,69. Secara umum, nilai Standar Isi mengalami kenaikan dari tahun 2016 sampai dengan 2019, namun di tahun 2020 mengalami penurunan capaian.
c. Capaian Standar Proses
Pada Standar Proses, terdapat tiga indicator yaitu:
1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran Tabel 3.5. Capaian Standar Proses
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
3 Standar Proses 5,32 Menuju SNP 4
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan 4,93 Menuju SNP 3
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 6,05 Menuju SNP 4 3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 5,9 Menuju SNP 4 3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan
sistematis 5,46 Menuju SNP 4
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan
pengawas sekolah 2,43 Menuju SNP 2
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5,79 Menuju SNP 4 3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa
sesuai ketentuan 6,99 SNP
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori 3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,01 Menuju SNP 4 3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 5,84 Menuju SNP 4 3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 5,84 Menuju SNP 4 3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 5,86 Menuju SNP 4 3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 5,86 Menuju SNP 4 3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; 5,82 Menuju SNP 4
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan
aplikatif 5,84 Menuju SNP 4
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai
pembelajar sepanjang hayat 6,06 Menuju SNP 4
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 6 Menuju SNP 4 3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa. 5,99 Menuju SNP 4
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik
siswa 5,79 Menuju SNP 4
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 5,67 Menuju SNP 4 3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 5,59 Menuju SNP 4 3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 5,94 Menuju SNP 4
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
proses pembelajaran 5,47 Menuju SNP 4
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 6,03 Menuju SNP 4 3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 3,71 Menuju SNP 3 3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 5,91 Menuju SNP 4 3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 5,92 Menuju SNP 4 3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 5,87 Menuju SNP 4 3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 5,55 Menuju SNP 4
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa indikator 3.1 berada pada capaian indicator dengan nilai 4,93 (menuju SNP 3), Indikator 3.2 berada pada capaian dengan nilai 5,79 (menuju SNP 4) dan indikator 3.3 berada pada capaian dengan nilai 5,47 (menuju SNP 4). Hasil dari ketiga indicator ini menunjukkan masih diperlukan upaya peningkatan mutu untuk mencapai capaian SNP.
Capaian Standar Proses tahun 2016 berada pada nilai 5,1, capaian Standar Proses tahun 2017
berada pada nilai 6,15 dan capaian Standar Proses tahun 2018 berada pada nilai 6,54. Pada tahun 2019
berada pada nilai 6,98 dan pada tahun 2020 berada pada nilai 5,32. Secara umum, nilai Standar Proses
mengalami kenaikan antara tahun 2016 sampai 2019 namun mengalami penurunan pada tahun 2020.
d. Capaian Standar Penilaian
Standar penilaianterdiriatas 5 sub indikator yang terdiriatas:
1. Aspekpenilaiansesuairanahkompetensi 2. Teknik penilaianobyektif dan akuntabel 3. Penilaianpendidikanditindaklanjuti 4. Instrumenpenilaianmenyesuaikanaspek 5. Penilaiandilakukanmengikutiprosedur
Tabel 3.6. Capaian Standar Penilaian Pendidikan
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,26 Menuju SNP 4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,11 Menuju SNP 4 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 5,76 Menuju SNP 4 4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6,51 Menuju SNP 4 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6,44 Menuju SNP 4 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan
akuntabel 6,99 SNP
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 5,89 Menuju SNP 4 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 5,82 Menuju SNP 4 4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 6,36 Menuju SNP 4 4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 5,28 Menuju SNP 4 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 6,6 Menuju SNP 4 4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 5,8 Menuju SNP 4 4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 7 SNP 4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 6,88 SNP
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 6,43 Menuju SNP 4 4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai
prosedur 6,19 Menuju SNP 4
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 6,8 SNP 4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan
yang sesuai 6,41 Menuju SNP 4
Tabel 3.6. menunjukkan bahwa indikator 4.1 berada pada capaian indicator dengan nilai 6,11
(menuju SNP 4), Indikator 4.2 berada pada capaian dengan nilai 6,44 (menuju SNP 4), indikator 4.3
berada pada capaian dengan nilai 5,82 (menuju SNP 4), indikator 4.4 berada pada capaian dengan nilai
6,6 (menuju SNP 4) dan indikator 4.5 berada pada capaian indicator dengan nilai 6,43 (menuju SNP 4).
Kelima indikator berada pada menuju SNP 4 dan perlu upaya peningkatan agar capaian mutu bisa mencapai SNP.
Capaian Standar Penilaian tahun 2016 berada pada nilai 4,27, capaian Standar Penilaian tahun 2017 berada pada nilai 5,64, capaian Standar Penilaian tahun 2018 berada pada nilai 6,09, tahun 2019 berada pada nilai 6,99 dan tahun 2020 berada pada 6,26. Secara umum, nilai Standar Penilaian mengalami kenaikan antar tahun 2016 sampai dengan 2019 namun mengalami penurunan capaian pada tahun 2020.
e. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terdapat 5 indikator pada Standar Pendidik dan Tenaga dan Kependidikan yaitu:
1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
Tabel 3.7. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6,18 Menuju SNP 4 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 6,25 Menuju SNP 4
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 6,93 SNP
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang 6,95 SNP
5.1.4. Bersertifikat pendidik 6,83 SNP
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik 5,95 Menuju SNP 4 5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik 6 Menuju SNP 4 5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik 5,73 Menuju SNP 4 5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik 6,19 Menuju SNP 4
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai
ketentuan 6,17 Menuju SNP 4
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 6,9 SNP
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 6,95 SNP 5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan 6,95 SNP 5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 6,95 SNP
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
5.2.5. Bersertifikat pendidik 6,65 Menuju SNP 4
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 6,65 Menuju SNP 4 5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 6,14 Menuju SNP 4 5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik 6,15 Menuju SNP 4 5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik 6,13 Menuju SNP 4 5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik 6,06 Menuju SNP 4 5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik 6,1 Menuju SNP 4
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai
ketentuan 6,27 Menuju SNP 4
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 6,73 SNP 5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi
minimal SMK/sederajat 6,73 SNP
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat 5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 6,89 SNP 5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai ketentuan 6,84 SNP
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik 5,99 Menuju SNP 4 5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik 5,91 Menuju SNP 4 5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik 5,84 Menuju SNP 4 5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik 5,86 Menuju SNP 4 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0 Menuju SNP 4 5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 6,73 SNP 5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Lab. berkualifikasi sesuai 6,73 SNP 5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat Menuju SNP 4 5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman
sesuai 1,34 Menuju SNP 4
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran 7 SNP
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan 7 SNP
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 6,73 SNP
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan 6,73 SNP
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik 5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai
ketentuan 5,79 Menuju SNP 4
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 6,73 SNP 5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi
sesuai 6,73 SNP
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat 5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman
sesuai 1,38 Menuju SNP 1
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 6,87 SNP
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai
ketentuan 6,87 SNP
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik 5,38 Menuju SNP 4 5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik 5,38 Menuju SNP 4 5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik 5,33 Menuju SNP 4 5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik 5,44 Menuju SNP 4 5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik 5,54 Menuju SNP 4 5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik 5,51 Menuju SNP 4
Tabel 3.7. menunjukkan bahwa indikator 5.1 berada pada capaian indicator dengan nilai 6,25, Indikator 5.2 berada pada capaian dengan nilai 6,17, indikator 5.3 berada pada capaian dengan nilai 6,27 indikator 5.4 berada pada capaian dengan nilai 0 dan indikator 5.5 berada pada capaian dengan nilai 5,79.
Kelima indicator ini masih sangat perlu untuk ditingkatkan kearah yang lebih baik lagi.
Capaian Standar PTK tahun 2016 berada pada nilai 3,56, capaian Standar PTK tahun 2017 berada pada nilai 3,96 dan capaian Standar PTK tahun 2018 berada pada nilai 3,81. Capaian standar PTK tahun 2019 adalah 5,58 dan tahun 2020 adalah 6,18. Secara umum, nilai Standar PTK mengalami kenaikan, namun masih berada pada kategori Menuju SNP 4 sehingga tetap perlu ditingkatkan.
f. Capaian Standar Sarana Prasarana
Standar Sarana Prasarana memiliki dua indicator yaitu:
1. Kapasitas daya tamping sekolah memadai
2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak
3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak.
Tabel 3.8. Capaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4,71 Menuju SNP 3 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 4,3 Menuju SNP 3 6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan
memadai 1,37 Menuju SNP 1
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 6,79 SNP 6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 5,79 Menuju SNP 4 6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa 6,73 SNP 6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5,7 Menuju SNP 4 6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan 1,4 Menuju SNP 1
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran
yang lengkap dan layak 5,95 Menuju SNP 4
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 5,97 Menuju SNP 4 6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar 3,23 Menuju SNP 2 6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 6,24 Menuju SNP 4 6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar 6,73 SNP 6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 5,84 Menuju SNP 4 6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai 0 Menuju SNP 1 6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 5,83 Menuju SNP 4 6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai 6,13 Menuju SNP 4
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung
yang lengkap dan layak 5,14 Menuju SNP 4
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 5,4 Menuju SNP 4 6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar 5,84 Menuju SNP 4 6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar 5,54 Menuju SNP 4 6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar 4,67 Menuju SNP 3
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 6,8 SNP
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 4,62 Menuju SNP 3 6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar 1 Menuju SNP 1 6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 5,06 Menuju SNP 4 6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4,46 Menuju SNP 3
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori 6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai 6,1 Menuju SNP 4 6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 6,04 Menuju SNP 4 6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 5,31 Menuju SNP 4 6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 5,28 Menuju SNP 4 6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 5,82 Menuju SNP 4
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai 5,3 Menuju SNP 4
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 5,82 Menuju SNP 4
Tabel 3.8. menunjukkan bahwa indikator 6.1 berada pada capaian indicator dengan nilai 4,3 (menuju SNP 3). Indikator 6.2 berada pada capaian dengan nilai 5,95 (menuju SNP 4) dan indikator 6.3 berada pada capaian dengan nilai 5,14 (menuju SNP 4). Ketiga indicator ini masih sangat perlu untuk dilakukan peningkatan mutu atau ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi.Berdasarkan data pada tabel 3.8, semua sub indicator memerlukan perhatian khusus dalam upaya peningkatan mutu mencapai SNP.
Capaian Standar Sarana Prasarana tahun 2016 berada pada nilai 3,56, capaian Standar Sarana Prasarana tahun 2017 berada pada nilai 3,96 dan capaian Standar Sarana Prasarana tahun 2018 berada pada nilai 3,81. Capaian pada tahun 2019 adalah 5,58 dan tahun 2020 adalah 6,18. Terjadi peningkatan standar Sarana dan Prasarana dari tahun ke tahun, namun belu encapai SNP sehingga tetap perlu ditingkatkan.
g. Capaian Standar Pengelolaan
Pada standard pengelolaan, terdapat empat standard yaitu:
1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
3. Kepalas ekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 4. Sekolah mengelola system informasi manajemen
Tabel 3.9. Capaian Standar Pengelolaan Pendidikan
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,69 Menuju SNP 4
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6 Menuju SNP 4 7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai
ketentuan 6,1 Menuju SNP 4
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup
sesuai ketentuan 5,93 Menuju SNP 4
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan sekolah 5,94 Menuju SNP 4
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori 7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5,32 Menuju SNP 4 7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 6,15 Menuju SNP 4 7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 4,38 Menuju SNP 3 7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
kependidikan 5 Menuju SNP 3
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 6,15 Menuju SNP 4 7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta
masyarakat serta lembaga lain yang relevan 5,6 Menuju SNP 4 7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan
kegiatan pembelajaran 4,61 Menuju SNP 3
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan 5,91 Menuju SNP 4
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 6,11 Menuju SNP 4
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 5,61 Menuju SNP 4
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 6,14 Menuju SNP 4 7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 6,19 Menuju SNP 4
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 5,46 Menuju SNP 4
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 6,06 Menuju SNP 4 7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 5,68 Menuju SNP 4 7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 5,68 Menuju SNP 4
Tabel 3.9. menunjukkan bahwa indikator 7.1 berada pada capaian indicator dengan nilai 6 (menuju SNP 4). Indikator 7.2 berada pada capaian dengan nilai 5,32 (menuju SNP 4), indikator 7.3 berada pada capaian dengan nilai 5,91 (menuju SNP 4) dan indikator 7.4 berada pada capaian dengan nilai 5,68 (menuju SNP 4). Keempat indikator belum mencapai SNP sehingga perlu meningkatkan mutu pada standard sarana prasarana.Capaian Standar Pengelolaan Pendidikan tahun 2016 berada pada nilai 4,29 (menuju SNP 3), capaian Standar Pengelolaan Pendidikan tahun 2017 berada pada nilai 5,28 (menuju SNP 4) capaian Standar Pengelolaan Pendidikan tahun 2018 berada pada nilai 5,77 (menuju SNP 4).
Capaian standar pengelolaan pada tahun 2019 berada pada nilai 6,91 (SNP) dan tahun 2020 berada pada nilai 5,69 (menuju SNP 4). Secara umum, nilai Standar Pengelolaan Pendidikan mengalami kenaikan antara tahun 2016 sampai dengan 2019 dan tahun 2020 mengalami penurunan capaian.
h. Capaian Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan memiliki tiga indicator, yaitu:
1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
Tabel 3.10. Capaian Standar Pembiayaan
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
8 Standar Pembiayaan 5,56 Menuju SNP 4
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 7 SNP 8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 7 SNP 8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi
yang jelas 7 SNP
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa
kurang mampu 7 SNP
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6 Menuju SNP 4 8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai
ketentuan 6 Menuju SNP 4
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 5,24 Menuju SNP 4 8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/ APBN/
Yayasan/sumber lainnya 4,66 Menuju SNP 3
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 5,58 Menuju SNP 4 8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku
kepentingan 6,03 Menuju SNP 4
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa indikator 8.1 berada pada capaian indicator 7, Indikator 8.2 berada pada capaian 6, dan indikator 8.3 berada pada capaian 5,24. Ketiga indicator ditingkatkan kearah yang lebih baik lagi. Berdasarkan data pada tabel 3.10, masih ada sub indicator yang belum mencapai SNP sehingga yang diperlukana dalam upaya peningkatan capaian SNP.
Capaian Standar Pembiayaan tahun 2016 berada pada nilai 3,99, capaian Standar Pembiayaan tahun 2017 berada pada nilai 5,62, dan capaian Standar Pembiayaan tahun 2018 berada pada nilai 5,92.
Tahun 2019, capaian standard pembiayaan berada pada nilai capaian 6,96 dan tahun 2020 berada pada capaian 5,56. Secara umum, nilai Standar Pembiayaan mengalami kenaikan antara tahun 2016 sampai dengan 2019 dan tahun 2020 mengalami penurunan capaian.
3) Sub Indikator yang Prioritas Ditingkatkan Mutunya Jenjang SD Kabupaten Kepulauan Selayar Sub indikator yang prioritas ditingkatkan mutunya (nilai dibawah 6.67) dalam pencapaian SNP jenjang SD di Kabupaten Kepulauan Selayar adalah:
Tabel 3.11. Sub Indikator SKL yang capaiannya dibawah 6,67 NO Sub Indikator pada Standar Kompetensi Lulusan yang
capaiannya di bawah 6,67 Nilai Capaian
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 5,98 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME 6,13
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 6,06
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 6
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6,15
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 5,9
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 6,01
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 5,75
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
bertanggungjawab 5,9
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 5,71
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 6,24
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5,69
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual,
metakognitif 5,69
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 5,61
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 5,55
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 5,5
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 5,52
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 5,68
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 5,73
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 5,7
Tabel 3.12. Sub IndikatorStandar Isi yang capaiannya dibawah 6,67 NO Sub Indikator pada Standar Isi yang capaiannya di
bawah 6,67 Nilai Capaian
2.1 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 5,95
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 6,08
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 5,85
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 5,83
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6,05
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
prosedur 6,17
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan
kurikulum 5,97
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 6,41
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang dikembangkan 5,8
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur
kurikulum yang berlaku 5,4
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman
materi 5,15
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 4,93
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 4,87
Tabel 3.13. Sub IndikatorStandar Proses yang capaiannya di bawah 6,67 NO Sub Indikator pada Standar Proses yang capaiannya di
bawah 6,67 Nilai Capaian
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan 4,93
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 6,05
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 5,9
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 5,46
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas
sekolah 2,43
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5,79
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,01
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 5,84
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 5,84
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 5,86
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 5,86
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; 5,82
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan
aplikatif 5,84
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar
sepanjang hayat 6,06
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 6
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa. 5,99
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik
siswa 5,79
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran 5,67
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 5,59
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 5,94
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses
pembelajaran 5,47
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 6,03
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 3,71
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 5,91
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 5,92
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 5,87
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 5,55
Tabel 3.14. Sub Indikator Standar Penilaian yang capaiannya dibawah 6,67 NO Sub Indikator pada Standar Penilaian yang capaiannya
di bawah 6,67 Nilai Capaian
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,11
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 5,76
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6,51
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6,44
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 5,89
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 5,82
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 6,36
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 5,28
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 6,6
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 5,8
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 6,43
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai
prosedur 6,19
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan
yang sesuai 6,41