• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAP NILAI HASIL BELAJAR SISWA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

No Nama Siswa Nilai

Pretest Postest 1. Anisa Putri Dita Aprilia 60 96 2. Agam Ramadhan 76 96 3. Anastasia Mahesti Rayung Wulan 96 100 4. Amelia Sandra Devina 80 96 5. Alloisius Neoluna Adrianno 56 76 6. Cahya Hningtyas Regina Putri 60 86 7. Davis Kurniawan Pradana 86 90 8. Ervi Indriyani 70 80 9. Handaru Larasati 76 86 10. Intan Setyawati 60 76 11. Izzy Michael Josse 56 86 12. Achmad Ilham Mubarok 66 83 13. Laela Mahmuda 66 76 14. Mutya Febby Mulyana 76 73 15. Mahadewi Ratuna Hati 76 83 16. M. Naufal Gastiadirrijal 90 93 17. Nofita Agustina 66 80 18. Nurfala Zulaiha Sabila 86 90 19. Rafael Setyo Putra Melkisedek 80 93 20. Yunita Putri Nur Hidayah 66 76 21. Aurora Putry Debora 76 86

LAMPIRAN 9

LEMBAR OBSERVASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A

MATCH

Lembar Observasi Pembelajaran Model Pembelajaran Make A Match

Sekolah : SD N Kalinegoro 5 Wali kelas : Ipih Mugiarti, S.Pd.SD

Kelas : V A

Mata Pelajaran : IPA Pokok Bahasan : Daur Air

Pertemuan : 1

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar

mengajar dimulai 

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar

mengajar dimulai 

2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan

dicapai oleh siswa 

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan

dengan isi pembelajaran 

4. Mengembangkan pemahaman konsep 

5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri  III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan

apersepsi terlebih dahulu 

2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 

3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa 

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua

mengikuti pembelajaran dengan baik 

5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 

kepada siswa

7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari

siswa 

8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan

materi pelajaran (tidak grogi)  IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar 

3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien  V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran Make

A Match

1. Guru mempersiapkan kartu pertanyaan dan kartu

jawaban sesuai dengan tujuan pembelajaran. 

2. Guru menempelkan tali di papan untuk meletakan

kartu pasangan. 

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk mencari pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban.

4. Hasil pencarian pasangan, siswa memasangkan kartu

soal dan jawaban urut sesuai soal. 

5. Guru memeriksa hasil pasangan antara kartu soal dan

jawaban. 

6. Guru bersama siswa membalik setiap kartu yang sudah terpasang sehingga membentuk sebuah kalimat sesai dengan materi.

 7. Kesimpulan/ rangkuman.  Jumlah 28 Keterangan: Ya = 1 Tidak = 0 Kriteria: 26 – 30 = Tinggi 16 – 25 = Sedang

LAMPIRAN I0

RPP MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SD Negeri Kalinegoro 5

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : V/II

Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta Waktu : 2x 35 Menit ( 1 X Pertemuan )

A. Standar Kompetensi

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

B. Kompetensi Dasar

7.5 Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

C. Indikator

7.5.1 Mengurutkan proses daur air. 7.5.2 Menyebutkan manfaat air.

7.5.3 Membedakan kegiatan sehari-hari yang memanfaatkan air dan tidak memanfaatkan air.

7.5.4 Menyebutkan cara menghemat air.

7.5.5 Membedakan perilaku manusia yang termasuk cara menghemat air dan bukan cara menghemat air.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

1. Dengan memahami materi daur air, siswa dapat mengurutkan proses daur air dengan tepat.

2. Setelah siswa dapat mengurutkan proses daur air, siswa dapat menyebutkan manfaat air dengan baik dan tepat.

3. Setelah siswa mampu menyebutkan manfaat air, siswa dapat membedakan kegiatan sehari-hari yang memanfaatkan air dan tidak memanfaatkan air dengan baik dan tepat.

4. Setelah siswa dapat dapat membedakan kegiatan sehari-hari yang memanfaatkan air dan tidak memanfaatkan air, siswa dapat menyebutkan cara menghemat air dengan tepat dan percaya diri.

5. Setelah siswa dapat menyebutkan cara menghemat air, siswa dapat membedakan perilaku manusia yang termasuk cara menghemat air dan bukan cara menghemat air dengan tepat.

6. Setelah siswa dapat membedakan perilaku manusia yang termasuk cara menghemat air dan bukan cara menghemat air, siswa dapat menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dengan tepat.

siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab( responsibility) Dan Ketelitian ( carefulness)

E. Materi Pokok

Daur Air ( Terlampir )

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan Langsung ( Direct Instruction ) 2. Model Pembelajaran

3. Metode Pembelajaran

Ceramah, Pengamatan, Tanya Jawab

G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal (5menit)

Salam pembuka

Absen

Apresepsi dan motivasi:

Guru menanyakan kabar siswa.

 Guru bertanya kepada siswa“ Jika air digunakan terus menerus, apakah air di bumi akan habis?”

Setelah Guru bertanya jawab pada siswa , guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

Kegiatan Inti (60 menit)

 Guru bertanya kepada siswa .“Mengapa air selalu tersedia di bumi?

(eksplorasi)

Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku mengenai proses terjadinya hujan.(eksplorasi)

Guru bertanya kepada siswa ,”adakah proses terjadinya hujan, apa saja?”(eksplorasi)

Guru meminta siswa untuk mengamati gambar siklus air yang ada pada buku paket.(elaborasi)

Guru mendeskripsikan bagian-bagian siklus air dimulai dari :

 Penguapan (evaporasi)

 Presipitasi (pengendapan)

 Kondensasi (pengembunan)

Dengan tepat dan benar sesuai namanya.(elaborasi)

Siswa bertanya jawab dengan guru tentang nama-nama bagian siklus air yang belum di mengerti.(elaborasi)

Guru meminta siswa untuk menyebutkan manfaat air dan cara menghemat air. (elaborasi)

Guru bersama siswa bertanya jawab manfaat air dan cara menghemat air yang belum di mengerti. (elaborasi)

Guru bersama siswa berdiskusi tentang macam-macam yang mempengaruhi proses daur air. (elaborasi)

Guru membagikan lembar evaluasi.(konfirmasi)

Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan waktu ditentukan. (konfirmasi)

Setelah selesai mengerjakan siswa mengumpulkan lembar evaluasi pada guru. (konfirmasi)

Guru memberikan tanggapan kepada siswa tentang proses pembelajaran hari ini. (konfirmasi)

Kegiatan Penutup ( 5 menit )

Siswa bersama guru merefleksi pembelajaran untuk hari ini

Guru menutup pelajaran dengan salam.

H. Sumber dan Alat Pembelajaran

1. Sumber Pembelajaran

Choiril dkk. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelasV SD dan MI. 2008. Jakarta: Pusat Perbukuan.

2. Alat Peraga

 Gambar siklus air

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

a. Penilaian Proses: saat kegiatan belajar berlangsung b. Penilaian Akhir: saat kegiatan belajar berakhir 2. JenisPenilaian

Indikator Pencapaian Kompetensi

PENILAIAN Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Instrumen 7.4.6 Mengurutkan proses daur air.

7.4.7 Menyebutkan manfaat air. 7.4.8 Membedakan kegiatan

sehari-hari yang memanfaatkan air dan tidak memanfaatkan air.

7.4.9 Menyebutkan cara menghemat air.

7.4.10 Membedakan perilaku manusia yang termasuk cara menghemat air dan bukan cara menghemat air. 7.4.2 Menyebutkan kegiatan manusia

yang dapat mempengaruhi daur air.

Lampiran Materi

1. Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Memengaruhinya

Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri,dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik. Untungnya, air senantiasa tersedia di Bumi. Oleh karena itu, manusia seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan pencipta alam. Mengapa air selalu tersedia di Bumi? Hal ini karena air mengalami daur (siklus).

Daur Air

Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan),presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Perhatikan skema proses daur air di bawah ini!

Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi

(pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah air di tempat tersebut. Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah. Secara sederhana daur air dapat digambarkan seperti di samping ini. Nah, dari proses daur air di atas coba sarikan terjadinya daur air! Akhir-akhir ini kekeringan terjadi di mana-mana. Padahal secara teori, air tida akan pernah habis. Apakah faktor yang memengaruhinya?

2. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Daur Air

Coba amati kembali proses daur air di depan! Proses daur air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah. Nah, air yang turun ke tanah ini ada yang mengalir di permukaan tanah dan masuk sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di laut. Ada juga air yang tergenang membentuk danau. Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air biasa terdapat di hutan-hutan. Tetumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor. Nah, menyimak uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan

hutan sangat penting. Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran.

Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau banyak daerah mengalami kekeringan. Di perkotaan hingga di pedesaan kini marak pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton. Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan. Nah, apa kira-kira akibatnya jika daerah peresapan air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.

3. Tindakan Penghematan Air

Cobalah kamu mengamati penggunaan air di rumahmu! Air digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, memasak, dan mencuci piring. Berapa banyak air yang digunakan dirumahmu setiap hari? Walaupun hingga saat ini air selalu tersedia di alam, tetapi kita harus menggunakan air secara bijaksana. Menghemat penggunaan air sangat bermanfaat, terutama jika air diperoleh melalui pompa air listrik atau PDAM. Semakin sering kita menghidupkan pompa tersebut, semakin besar tagihan listrik yang harus kita bayar. Demikian juga jika kita menggunakan air dari PDAM. Semakin banyak air yang kita pakai, tagihan air perbulannya juga semakin besar. Mungkin kamu belum dapat membayangkan tentang pemborosan penggunaan air.

Tindakan penghematan air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

a. Menutup kran setelah menggunakannya. Ingat, jangan sampai air bersih terbuang sia-sia!

b. Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk menyiram tanaman. Hal ini dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.

c. Tidak mencuci kendaraan setiap hari. Membersihkan kendaraan bisa dengan mengelapnya saja.

d. Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan untuk keperluan apa pun. Itulah beberapa cara penghematan air. Terapkanlah dalam kehidupanmu seharihari! Usahakan untuk menghemat air, terutama di lingkungan keluargamu!

LAMPIRAN 11

REKAP NILAI HASIL BELAJAR SISWA

DAFTAR NILAI SISWA SD N KALINEGORO 5

Dokumen terkait