4.4.2. Pemetaan Penilaian Entrepreneurial Leadership Pada Pengusaha Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur
4.4.2.2. Risk Taking
Tabel 4.45. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Lie Photo 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Muse 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Vow Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 2 0 1 1 0 1 0 1 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 1 perusahaan yang menilai “sangat penting” risk taking yaitu Image Digital Studio, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap sangat penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan keempat perusahaan lainnya menganggap keberanian mengambil resiko agak penting, karena keempat perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap risk taking.
Tabel 4.46. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Desain Interior 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 NOD 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Vis Design &
Furniture 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Total 1 0 0 0 0 2 1 1 1 0 0 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 2 perusahaan yang menilai “penting” risk taking yaitu Artmosphere dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan NOD menganggap keberanian mengambil resiko tidak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap risk
taking.
Tabel 4.47. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Desain Grafis 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Adnique 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Grace & Glory 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Warna Indah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Total 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 2 perusahaan yang menilai “penting” risk taking yaitu DJ Advertasing dan Duta Karya, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan Adnique dan Grace & Glory menganggap keberanian mengambil resiko tidak penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap risk taking.
Tabel 4.48. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Vonny Design 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, satu di antaranya menilai “penting” risk
taking yaitu Vinas Invitation, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation
menganggap penting keberanian mengambil resiko, sedangkan Vonny Design menganggap keberanian mengambil resiko hanya agak penting, hal ini karena Vonny Design menilai “agak penting” terhadap risk taking.
Tabel 4.49. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Fashion 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut menilai “agak penting” terhadap risk taking, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion menggangap keberanian mengambil resiko agak penting.
Tabel 4.50. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Web Desain 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Boe Design 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Design House 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 2 perusahaan yang menilai “agak penting” risk taking yaitu Design House dan Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan Boe Design menganggap keberanian mengambil
resiko tidak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap risk taking.
4.4.2.3. Proactiveness
Tabel 4.51. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Image Digital Studio 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Lie Photo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Lunette Visual Industrie 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Muse 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Vow Photography 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Total 0 0 0 4 0 2 0 0 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, semuanya menilai “penting” proactiveness yaitu, hal ini menunjukkan bahwa Cortez Photography, Image Digital Studio, Lie Photo, Lunette Visual Industrie, Muse dan Vow Photography menganggap pro aktif penting.
Tabel 4.52. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactivenss Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Interior
3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Artmosphere 0 0 1 0 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 0 0 1 1
NOD 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Q-Bic Space 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Vis Design & Furniture 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 2 2 1 0 0 1 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 1 perusahaan yang menilai
“sangat penting” proactiveness yaitu Marvellous Interior, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap sangat penting untuk pro aktif. Sedangkan Artmosphere dan NOD menganggap pro aktif tidak begitu penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap
proactiveness.
Tabel 4.53. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Grafis
3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Adnique 0 0 1 0 0 0 0 0 1
DJ Advertasing 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Grace & Glory 0 0 0 0 1 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Warna Indah 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 1 1 1 1 1 1 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 1 perusahaan yang menilai “sangat penting” proactiveness yaitu HNF, hal ini menunjukkan bahwa HNF menganggap sangat penting untuk pro aktif. Sedangkan Adnique menganggap pro aktif tidak begitu penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap proactiveness.
Tabel 4.54. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Vonny Design 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Total 0 1 1 0 0 0 0 0 2 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, keduanya menilai “agak penting”
proactiveness, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation dan Vonny Design
menganggap pro aktif tidak begitu penting.
Tabel 4.55. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Total 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut menilai “penting” proactiveness, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion menganggap penting untuk pro aktif.
Tabel 4.56. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Grafis
3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Boe Design 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Design House 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 1 0 0 1 1 0 0 0 3 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 2 perusahaan yang menilai “penting” proactiveness yaitu Boe Design dan Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting untuk pro aktif. Sedangkan Design House menganggap pro aktif tidak begitu penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap proactiveness..
Tabel 4.57. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok
Usaha Foto
Point Penilaian Competitive Aggressiveness
STP TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 1.00 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Lie Photo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Muse 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Vow Photography 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 1 1 0 0 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 3 perusahaan yang menilai “agak penting”
competitive aggressiveness yaitu Cortez Photography, Lunette Visual Industrie
dan Vow Photography, hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan tersebut menganggap agak penting untuk berkompetisi. Sedangkan Lie Photo dan Muse menganggap kompetisi sangat tidak penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “sangat tidak penting” terhadap competitive aggressiveness.
Tabel 4.58. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Desain Interior
Point Penilaian Competitive Aggressiveness
STP TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Desain Interior 1.00 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 NOD 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Vis Design & Furniture 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 0 0 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 2 perusahaan yang menilai “penting” competitive aggressiveness yaitu General Parameter Desaign dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting untuk berkompetisi. Sedangkan Artmosphere dan Marvellous Interior menganggap kompetisi tidak penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap competitive aggressiveness.
Tabel 4.59. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Desain Grafis
Point Penilaian Competitive Aggressiveness
STP TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Desain Grafis 1.00 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Adnique 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Grace & Glory 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 HNF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Warna Indah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Total 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 1 perusahaan yang menilai “sangat penting” competitive aggressiveness yaitu DJ Advertasing, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap sangat penting untuk berkompetisi. Sedangkan Grace & Glory menganggap kompetisi sangat tidak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “sangat tidak penting” terhadap
competitive aggressiveness.
Tabel 4.60. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok
Usaha Percetakan
Point Penilaian Competitive Aggressiveness
STP TP AP P SP
Usaha Kecil Bidang
Percetakan 1.00 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Tabel 4.60. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian
Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok
Usaha Percetakan (Sambungan) Vinas
Invitation 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Vonny
Design 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Total 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, keduanya menilai “agak penting” competitive
aggressiveness, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation dan Vonny Design
menganggap kompetisi agak penting untuk dilakukan.
Tabel 4.61. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok
Usaha Fashion
Point Penilaian Competitive Aggressiveness
STP TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Fashion 1.00 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut menilai “tidak penting” competitive aggressiveness, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion menganggap tidak penting untuk berkompetisi.
Tabel 4.62. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Web Desain
Point Penilaian Competitive Aggressiveness
STP TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Web Desain 1.00 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Boe Design 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Design House 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Tabel 4.62. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian
Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain. (Sambungan)
Total 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 1 perusahaan yang menilai “agak penting” competitive aggressiveness yaitu Boe Design, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap agak penting untuk berkompetisi. Sedangkan Design House dan Ryuseid-Graphic & Web D menganggap kompetisi tidak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap competitive aggressiveness.
4.4.2.5. Autonomy
Tabel 4.63. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Penilaian Autonomy
AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 3.00 3.25 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Lie Photo 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Muse 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Vow Photography 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Total 1 0 2 0 1 1 1 0 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 3 perusahaan yang menilai “penting”
autonomy yaitu Lie Photo, Muse dan Vow Photography, hal ini menunjukkan
bahwa ketiga perusahaan tersebut menganggap penting untuk mandiri. Sedangkan ketiga perusahaan lainnya menganggap kemandirian agak penting, karena ketiga perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap autonomy.
Tabel 4.64. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Penilaian Autonomy
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Interior
3.00 3.25 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 1 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 0 0 1 1 NOD 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Vis Design & Furniture 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 1 1 3 0 0 1 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 1 perusahaan yang menilai “sangat penting” autonomy yaitu Marvellous Interior, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap sangat penting untuk mandiri. Sedangkan Vis Design & Furniture menganggap kemandirian agak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap autonomy.
Tabel 4.65. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Penilaian Autonomy
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Grafis
3.00 3.25 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Adnique 0 0 0 0 0 0 1 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Grace & Glory 0 1 0 0 0 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Warna Indah 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 1 0 1 0 1 2 1 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 1 perusahaan yang menilai “sangat penting” autonomy yaitu HNF, hal ini menunjukkan bahwa HNF menganggap sangat penting untuk mandiri. Sedangkan Grace & Glory menganggap
kemandirian agak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap autonomy.
Tabel 4.66. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Penilaian Autonomy
AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.00 3.25 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Vonny Design 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Total 0 0 1 0 0 1 0 0 2 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, satu di antaranya menilai “penting”
autonomy yaitu Vonny Design, hal ini menunjukkan bahwa Vonny Design
menganggap penting untuk mandiri, sedangkan Vinas Invitation menganggap kemandirian agak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap autonomy.
Tabel 4.67. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Penilaian Autonomy
AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.00 3.25 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Total 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut menilai “sangat penting” autonomy, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion menganggap sangat penting untuk mandiri.
Tabel 4.68. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Penilaian Autonomy
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Web Desain
3.00 3.25 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Tabel 4.68. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain.
(Sambungan)
Boe Design 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Design House 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Total 1 0 1 0 0 1 0 0 3 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 1 perusahaan yang menilai “penting” autonomy yaitu Boe Design, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap penting untuk mandiri. Sedangkan Design House dan Ryuseid-Graphic & Web D menganggap kemandirian agak penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap autonomy. 4.5. Deskripsi Perkembangan Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur 4.5.1. Analisa Perkembangan Perusahaan Dari Segi Keuangan