4. PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Industri
Menurut Dexton Adexindo, Tahun 2009 telah dicanangkan sebagai Tahun Indonesia Kreatif dimana pemerintah, dalam hal ini Departemen Perdagangan, tengah menyiapkan dana sebesar Rp 12,5 triliun untuk mendukung tumbuhnya industri kreatif. Saat ini kontribusinya sudah mencapai 6,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan penciptaan lapangan kerja mencapai 5,9 persen atau sebesar 5,4 juta jiwa. Pasar untuk industri kreatif pun terbilang masih terbuka lebar yakni sebesar 47 persen dari total penduduk Indonesia atau sebesar 143,8 juta yang usianya di bawah 29 tahun. Sedangkan Depkop menyatakan bahwa Pemerintah berharap industri kreatif pada 2009 tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sekitar 6 %. Industri tersebut 2008 mampu menghasilkan nilai ekonomi hingga Rp lOO triliun dengan pertumbuhan.
4.2. Gambaran Umum 24 Perusahaan Industri Kreatif Alumni Non Ekonomi Universitas Kristen Petra
Di bawah ini adalah gambaran umum mengenai perusahaan industri kreatif alumni non ekonomi universitas Kristen Petra yang merupakan objek dari penelitian, yaitu:
Tabel 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Industri Kreatif Alumni Non Ekonomi Universitas Kristen Petra
No Nama Perusahaan Tahun
Berdiri Lokasi Usaha
Bentuk Badan Usaha Foto
1 Cortez Photography 2003 Jl. Ngagel Jaya Selatan 3/28
Sole Proprietorship (UD)
2 Image Digital Studio 2002 Jl. Klampis Jaya 16 Sole Proprietorship (UD)
3 Muse 2002 Jl. Jemursari 76 Partnership (CV) 4 Lunette Visual Industrie 2007 Jl. Dr Cipto 17 Partnership (CV)
5 Lie Photo 2005 Jl. Darmo Indah Barat id/4 Sole Proprietorship (UD)
6 Vow Photography 2007 Jl. Mayjen Sungkono 75 Informal Sumber : Data yang telah diolah
Tabel 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Industri Kreatif Alumni Non Ekonomi Universitas Kristen Petra (Sambungan)
Desain Interior
7 General Parameter
Desaign 2005
Jl. Sutorejo Prima Selatan PB7
Sole Proprietorship (UD)
8 Q-Bic Space 2003 Jl. Ruko Taman
Internasional Partnership (CV) 9 Vis Design & Furniture 2008 Jl. Ngagel Tama Tengah
no.7 Informal
10 Artmosphere 2000 Jl. Krukah Utara 20A Partnership (CV)
11 Marvellous Interior 2007 Jl. Gubeng Masjid no. 51 Sole Proprietorship (UD)
12 NOD 2002 Jl. Prapah Permai V/2 Informal
Desain Grafis
13 Duta Karya 1996 Jl. Kombespol Duryat 46 Partnership (CV)
14 Adnique 2005 Jl. Ngagel Jaya Selatan
3/30 Partnership (CV) 15 HNF 2007 Jl. Kedungdoro 39 Partnership (CV) 16 Grace & Glory 2002 Jl. Sawahan Baru 2/39 Informal
17 DJ Advertasing 2008 Jl. Graha Family J-11 Sole Proprietorship (UD)
18 Warna Indah 2005 Jl. Embong Malang 10 Sole Proprietorship (UD)
Percetakan
19 Vonny Design 2008 Jl. Ploso Timur 5/88 Jl. Ploso Timur 5/88
20 Vinas Invitation 2004 Jl. Ruko Klampis Square
A-29 Corporation (PT)
Fashion
21 Kimlan Fashion 1990 Jl. Pucang Indah F2 Partnership (CV)
Web Desain
22 Boe Design 2005 Jl. Kupang Jaya 8/39 Informal 23 Design House 2008 Jl. Darmo Permai V7/18 Informal
24 Ryuseid-Graphic &
Web D 2006 Jl. Vila Kalijudan e12 Informal Sumber : Data yang telah diolah
4.2.1. Gambaran Perusahaan
4.2.1.1. Perusahaan Cortez Photography
Cortez Photography didirikan oleh Bapak Yohannes Ferdinand, dan berdiri pada tahun 2003, dengan bentk badan usaha dangang. Perusahaan ini teretak di Jl. Ngagel Jaya Selatan 3/28. Sang pemilik memiliki hobi photography
oleh sebab itu beliau mengambil kuliah di Universitas Kristen Petra pada jurusan Design Komunikasi Visual. Perusahaan ini memberikan layanan foto bagi para calon pengantinyang ingin melakukan foto pra-wedding, serta yang ingin mengabadikan saat-saat spesial mereka pada saat resepsi pernikahan. Sebelum membuka usaha sendiri sang pemilik memilih bekerja pada perusahaan photography milik orang lain terlebih dahulu. Hal ini dipilih sebab beliau ingin mencari pengalaman terlebih dahulu dalam bidang usaha yang akan ditekuni beliau nantinya.
4.2.1.2.Perusahaan Image Digital Photostudio
Bapak Albert Puspo mendirikan perusahaan ini pada tahun 2002, dengan berbadan usaha dagang. Perusahaan ini terletak di Jl.Klampis Jaya 16. Bapak Albert melihat peluang bisnis pada usaha foto, beliau menilai pada saat itu belum banyak bisnis foto yang memakai menggunakan teknologi computer agar hasil foto semakin bagus. Dengan semakin berkebangnya jaman, maka teknologi semakin maju. Hal inilah yang mendorong sang pemilik untuk membuka usaha digital studio. Studio ini tidak hanya menerima pemotretan pengantin, tetapi juga melayani foto pertunangan, dan foto keluarga. Degan erbagai pertimbangan itulah Bapak Albert menempuh pendidikan di Universitas Kristen Petra, dengan mengambil jurudan Design Komunikasi Visual.
4.2.1.3. Perusahaan Muse Photography
Perusahaan Muse Photography didirikan oleh Bapak Bryan Soetedjo bersama rekannya pada tahun 2002. Perusahaan ini terletak di Jl. Jemursari 76 Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya memberikan layanan foto studio bagi para remaja customer yang menginginkn foto di studio, entah untuk koleksi maupun untuk perlombaan. Namun dengan berjalannya waktu serta dengan mengikuti perkembangan jaman maka perusahaan ini semakin melebarkan sayapnya dengan tidak hanya menerima foto biasa tetapi juga menerima customer yang juga menginginkan mengabadikan momen-momen spesil di hari-hari bahagia, baik itu foto pertunangan, pra-wedding, pernikan, dan kelurga, serta
menerima pembuatan videonya. Saat ini perusahaan Muse Photography telah berkembang pesar dan telah mebuka cabangnya di Jakarta.
4.2.2.4. Perusahaan Vinas Invitation
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004, sang pemilik adalah Jenisari Tjandrasaputra, setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kristen Petra dengan mengambil jurusan Design Komunikasi Visual, Ibu Jenisari memutuskan untuk mendirikan perusahaan ini. Perusahaan Vinas Invitation merupakan perusahaan yang memberikan layanan jasa pembuatan undangan. Perusahaan ini dibuka dengan melihat perkembangan serta banyaknya permintaan pasar, serta sesuai dengan hobi sang pendiri. Perusahaan ini semakin berkembang sebab sang pemilik selalu memberikan pelayanan yang terbaik serta selalu mengeluarkan model design yang terbaru dan selalu mengikuti tren-tren yang ada.
4.2.2.5. Perusahaan Artmospher
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2000, didirikan oleh Bpk. Tyo Tanaka. Beliau merupakan alumnus Universitas Kristen Petra, lulusan Design Interior tahun 2003. Perusahaan ini pertama kali didirikan dengan cara Home Industry. Perusahaan tersebut memproduksi furniture yang sesuai dengan pesanan atau permintaan konsumen. Karena berkembang dengan pesat maka Bpk Tyo Tanaka memutuskan untuk memperbesar perusahaannya dengan melakukan partnership dan membuka tempat kerja yang baru di JL Krukah Utara 20A yang sampai saat ini menjadi kantor dari Artmosphere.
4.2.2.6. CV. Duta Karya
Perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur ini berdiri pada tahun 1986 yang didirikan oleh Bpk. I Ketut Kurnia yang juga merupakan alumnus Universitas Kristen Petra. Pada awal pendiriannya C.V Duta Karya ini berlokasi di Perum Pucang Indah A 10. Seiring dengan perkembangan perusahaan, CV Duta Karya memindahkan lokasinya ke Jln. Kombespol M Duryat 46, Sidoarjo. Pada tahun 2007, anak sulung dari Bpk Ketut yang bernama Zefanya Kurnia telah menyelesaikan masa belajarnya di Universitas Kristen Petra jurusan Arsitektur
dan kemudian menggantikan posisi ayahnya. Produk utama yang dihasilkan CV ini adalah berupa desain dan bangunan.
4.2.2.7. Perusahaan Kimlan Fashion
Pada tahun 1990, perusahaan ini didirikan dengan bentuk usaha perseorangan oleh Kim Lan di rumahnya di kawasan Larangan Megah Asri C 19. Kimlan Fashion ini memproduksi gaun malam untuk para wanita. Sejak pertama kali didirikan hingga tahun 1998, perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Banyak para ibu-ibu pejabat di Sidoarjo yang memesan gaun di perusahaan ini, salah satunya adalah istri dari Bupati Sidoarjo dan merupakan langganan dari Kimlan Fashion. Pada tahun 2007, anak dari Ibu Kimlan bernama Edwin menyelesaikan studinya di Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Pada tahun yang sama, Edwin turut mengelola Kimlan Fashion ini.
4.2.2.8. Perusahaan Lunette Visual Industrie
Perusahaan ini didirikan dengan bentuk Partnership oleh alumnus Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual yang bernama Denny pada tahun 2007. Lokasi perusahaan ini berada di Dr.Cipto 17, Sidoarjo dan menyewa studio di Jln. Kartini. Perusahaan ini bergerak di bidang fotografi dan video. Lunette Visual Industrie melayani foto Pra Wedding, foto studio, dll. Alasan Denny mendirikan Lunette Visual Industrie ini karena Denny melihat peluang pasar di Sidoarjo yang belum ada perusahaan yang bergerak di bidang fotografi.
4.2.2.9. Perusahaan Vonny Design
Perusahaan yang berlokasi di Ploso Timur 5 no 88, Surabaya ini bergerak dalam kelompok industri kreatif dan baru berdiri pada tahun 2008, pendirinya ialah Ibu Vonny Lia Yennoto. Beliau merupakan alumni dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2003 dan telah menyelesaikan masa studinya pada tahun 2007. Bentuk badan usaha pada saat
didirikan adalah badan usaha informal, produk utama yang diproduksi adalah desain kartu nama dan undangan.
4.2.2.10. Perusahaan Boe Design
Bpk. Michael Fabianto memulai usahanya pada tahun 2005. Pada saat itu ia mendirikan sekaligus mengelola usahanya tersebut sambil kuliah, hingga pada tahun 2007 ia menyelesaikan masa belajarnya di Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Usahanya tersebut berlokasi di Kupang Jaya 8 no 39, Surabaya. Bentuk badan usaha pada saat didirikan adalah badan usaha informal, produk utama yang diproduksi adalah desain web yang dproduksi sesuai dengan permintaan konsumen.
4.2.2.11. Perusahaan Design House
Desaign House berlokasi di Darmo Permai Utara 1 / 18, Surabaya. Desaign House merupakan suatu bentuk badan usaha informal yang didirikan oleh Bpk. Hansen Salam pada tahun 2008. Bpk. Hansen yang juga merupakan alumni dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2006 mulanya memang memiliki bakat dan minat dalam bidang komputer dan internet, sehingga pada saat ia mengakhiri masa belajarnya pada tahun 2006 ia kemudian mengumpulkan dana dan mendirikan usahanya hingga seperti ini. Desaign House juga memproduksi pembuatan suatu web atau web desain yang disesuaikan dengan permintaan dari konsumennya.
4.2.2.12. Perusahaan Ryuseid – Graphic & Web Design
Ryuseid - Graphic & Web Design berlokasi di Vila Kalijudan indah, E-12, Surabaya. Pendirinya ialah Bpk Danny yang juga seorang lulusan dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2002 dan menyelesaikan masa belajarnya pada tahun 2006. Awalnya setelah lulus kuliah Bpk Danny mendapatkan penghasilan melalui membantu teman-temannya dalam membuat desain gambar dan sebagainya. Karena ia memiliki kemampuan dalam bidang komputer maka ia kemudian mulai membuka pemesanan desain web pada tahun yang sama setelah ia lulus.
4.2.2.13. Perusahaan Adnique
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2005, di dirikan oleh Citro. Citro merupakan alumni dari Universitas Kristen Petra, lulusan Desain Komunikasi Visual pada tahun 2005. Setelah lulus dari Universitas Kristen Petra, Citro bersama partnernya mulai merintis perusahaan percetakan yang terletak di Jl. Ngagel Jaya Selatan 3/31, Surabaya. Perusahaan Adnique memproduksi produknya sesuai dengan pesanan dan permintaan konsumen.
4.2.2.14. Perusahaan Vow Photography
Vow Photography di dirikan oleh Anthony dan berdiri pada tahun 2007. Anthony merupakan alumni dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual tahun 2007. Setelah menamatkan pendidikannya ,Anthony bersama dengan partnernya memulai merintis perusahaanya yang terletak di Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya. Vow Photography menyediakan layanan foto bagi para klien nya untuk mengabadikan saat-saat special mereka seperti pre-wedding, dokumentasi pada resepsi pernikahan, candid. Sebelum membuka usaha sendiri sang pemilik memilih bekerja pada perusahaan photography milik orang lain terlebih dahulu. Hal ini dipilih sebab ia ingin mencari pengalaman terlebih dahulu dalam bidang usaha yang akan ditekuni beliau nantinya. Vow Photography saat ini ingin memperluas pasar nya yaitu dengan cara menjangkau pasar remaja.
4.2.2.15. Perusahaan HNF
HNF di dirikan oleh Siufang bersama dengan partnernya pada tahun 2007. Siufang merupakan alumni dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual tahun 2006. HNF merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, perusahaan ini melayani pesanan dalam bentuk kartu nama, undangan pernikahan, desain logo untuk perusahaan, dan lain lain. HNF memproduksi produknya sesuai dengan pesanan dan permintaan pelanggannya. Saat ini HNF terletak di sebuah ruko yang terletak di Jl. Kedungdoro No.39,
Surabaya.
4.2.2.16. Perusahaan No Ordinary Design (NOD)
NOD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang interior. NOD di dirikan pada tahun 2005 oleh Teddy bersama dengan partnernya. Teddy merupakan alumni dari Universitas Kristen Petra jurusan Desain Interior tahun 2005. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Teddy bersama partnernya langsung memulai merintis perusahaanya. NOD memproduksi produknya sesuai dengan pesanan dan permintaan pelanggannya. Produk utama yang di hasilkan perusahaan ini adalah berupa furniture atau mebel. Perusahaan ini di dirikan secara informal, dan perusahaan tersebut terletak di Jl. Pradah Permai V/2, Surabaya.
4.2.2.17. Perusahaan Vis Design
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003, yang didirikan oleh ibu Novi. Beliau adalah almuni Universitas Kristen Petra angkatan 2001 jurusan design interior. Perusahaan ini melayani pembuatan furniture dan pengisian furniture pada suatu ruangan toko, apartment, rumah, dan lain- lain. Perusahaan ini di managemeni oleh keluarga sendiri yaitu Bapak Surya dan Bapak Aditama yang tidak lain adalah alumni Universitas Kristen Petra jurusan Teknik Sipil dan Management Bisnis.
4.2.2.18. Perusahaan Grace and Glory
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2002, yang didirikan oleh Bapak Fandly. Beliau adalah alumni Universitas Kristen Petra angkatan 2002 jurusan teknik industry. Perusahaan ini melayani pembuatan design logo, percetakan, kartu nama, dan lain sebagainya. Perusahaan ini ini berdiri di BG Junction Lantai L2 Blok.
4.2.2.19. Perusahaan Lie Photography
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 oleh bapak Hardy. Beliau merupakan alumni Universtas Kristen Petra angkatan 2002 jurusan PPKAI.
Perusahaan ini bergerak di bidang fotografi yang terletak di jalan Surya Inti Permata Block D 150 – 151.
4.2.2.20. Perusahaan Marvellous Design
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2002 oleh Ibu Febe. Beliau merupakan alumni Universtas Kristen Petra angkatan 2003 jurusan Desain Interior. Perusahaan ini melayani pembuatan furniture dan pengisian furniture pada suatu ruangan toko, apartment, rumah, dan lain- lain. Perusahaan ini terletak di Jln. Gubeng Masjid no. 51 Surabaya.
4.2.2.21. Perusahaan Q-Bic
Q-Bic yang berlokasi di ruko taman international A-21 perusahaan ini berdiri tahun 2002. jumlah karyawan yang dilibatkan dalam usaha ini adalah tujuh karyawan yang keseluruhannya sudah menjadi karyawan tetap. Usaha ini bergerak dalam bidang desain interior.
4.2.2.22. Perusahaan DJ-Advertising
DJ-Advertising yang berlokasi di graham family Surabaya. Usaha ini sudah berdiri selama enam tahun dan didirikan ditahun 2003. jumlah karyawan diusaha ini delapan orang yang keseluruhannya sudah menjadi karyawan tetap. Pemasaran dari usaha ini mencakup wilayah jawa timur. Salah satu usaha untuk mendukung penjualan adalah relationship marketing.
4.2.2.23. Perusahaan Warna Indah
Warna indah industri advertising yang berlokasi dijalan embong malang Surabaya. Usaha ini sudah berjalan elama lima tahun. Skala operasional mencakup wilayah Surabaya, sidoarjo, mojokerto, jombang dan malang. Jumlah karyawan keseluruhan dua belas orang dan semuanya berstatus karyawan tetap
4.2.2.24. Perusahaan General Parameter
General parameter design system yang berlokasi di sutorejo prima selatan PB-7. usaha ini bergerak di bidang desain interior. Perusahaan ini berdiri selama
lima tahun karena didirikan ditahun 2004. jumlah karyawan diusaha ini sebanyak delapan karyawan dengan status karyawan tetap. Skala operasional mencakup jawa timur dan berproduksi sesuai pesanan dari pelanggan.
4.3. Analisa Deskripsi Sikap dan Penilaian Terhadap Entrepreneurial Leadership
Pada penelitian ini Entrepreneurial Leadership pada industri kreatif usaha kecil di Jawa Timur diukur melalui 5 aspek, yaitu innovativeness, risk taking,
proactiveness, competitive aggressiveness, dan autonomy.
4.3.1. Deskripsi Sikap dan Penilaian Tiap Aspek 4.3.1.1. Innovativeness
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Tentang Innovativeness
Sikap Penilaian Point Sikap dan
Penilaian N Mean Std.
Deviation Mean
Std. Deviation - Mencari sendiri ide-ide baru
tentang produk dan
proses-proses bisnis 24 4,63 0,770 4,63 0,711
- Mendukung dan mendorong munculnya gagasan produk
baru 24 4,58 0,584 4,54 0,658
- Mendukung dan mendorong untuk mencoba proses-proses
baru 24 4,38 0,770 4,46 0,779
- Mendukung dan mendorong kreativitas bagi munculnya produk baru dan layanan baru
24 4,46 0,721 4,54 0,588
Total Responden 24
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa dari 24 pengusaha usaha kecil pada industri kreatif memiliki sikap “setuju” yang tinggi pada point mendukung dan mendorong munculnya gagasan produk baru,yang terlihat dari rata-rata sebesar 4,58 yang artinya para pegusaha setuju telah menerapkan point tersebut di
dalam menjalankan perusahaan mereka. Sedangkan dari segi evaluasi, point mendukung dan mendorong kreativitas bagi munculnya produk baru dan layanan baru merupakan hal yang penting bagi pengusaha, hal ini terlihat dari rata-rata sebesar 4,54.
4.3.1.2. Risk Taking
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Tentang Risk Taking
Sikap Penilaian Point Sikap dan
Penilaian N Mean Std.
Deviation Mean
Std. Deviation - Harus memikul resiko produk
tidak laku jual 24 3,96 0,999 3,92 1,100
- Harus memikul resiko
perusahaan bakal ditutup 24 3,67 1,129 3,88 0,947
- Harus memikul resiko
kerugian finansial 24 4,08 0,881 4,00 0,885
- Harus memikul resiko akan
dijauhi oleh keluarga 24 1,92 1,381 2,17 1,435
Total Responden 24
Sumber : data yang telah diolah
Pada aspek pengambilan risiko, apabila dilihat dari analisa statistik deskriptif di atas maka dapat dilihat bahwa 24 pengusaha usaha kecil pada industri kreatif memiliki sikap “agak setuju” pada point harus memikul risiko kerugian finansial, hal ini terlihat dari rata-rata sebesar 4,08 yang artinya pengusaha masih berada pada posisi antara setuju dan tidak setuju telah menerapkan point tersebut pada perusahaannya. Sedangkan dari segi evaluasi, point harus memikul risiko kerugian finansial memiliki tingkat kepentingan “agak penting” bagi para pengusaha, hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata sebesar 4,00.
Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Tentang Proactiveness
Sikap Penilaian Point Sikap dan
Penilaian N Mean Std.
Deviation Mean
Std. Deviation - Orang pertama yang berbuat
untuk mengamankan pangsa
pasar 24 3,54 0,833 3,71 0,806
- Melakukan tindakan antisipasi terhadap
permintaan di masa datang 24 3,96 0,806 3,96 0,806
- Berbuat lebih awal dan lebih cepat dari pesaing untuk
mencapai sasaran 24 4,42 0,830 4,50 0,659
- Melakukan tindak lanjut dari setiap eksekusi bisnis dalam
mencapai sasaran perusahaan 24 4,21 0,658 4,13 0,680
Total Responden 24
Sumber : data yang telah diolah
Pada tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 24 pengusaha usaha kecil pada industri kreatif memiliki sikap “agak setuju” terhadap aspek proaktif, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4,42 pada point berbuat lebih awal dan lebih cepat dari pesaing untuk mencapai sasaran yang artinya pengusaha berada pada posisi antara setuju dan tidak setuju point tersebut telah diterapkan di dalam perusahaannya. Sedangkan dari segi evaluasi, pengusaha memandang point yang sama memiliki tingkat kepentingan yang “penting” dan hal ini terlihat dari rata-rata sebesar 4,50.
4.3.1.4. Competitive Aggressiveness
Tabel 4.5. Statistik Deskriptif Tentang Competitive Aggressiveness
Sikap Penilaian Point Sikap dan
Penilaian N Mean Std.
Deviation Mean
Std. Deviation - Melakukan serangan secara
frontal untuk mengalahkan
Tabel 4.5. Statistik Deskriptif Tentang Competitive Aggressiveness (Sambungan)
- Bertindak cepat melakukan balasan terhadap perusahaan lain menyerang posisi pasarnya
24 3,13 1,393 3,29 1,301
- Menarget pangsa pasar lebih besar meski harus memotong harga maupun
keuntungan/laba
24 3,00 1,319 3,12 1,484
- Menganggarkan dana lebih besar dari pesaing untuk pemasaran, kualitas produk, dan kapasitas pabrik agar pangsa pasar lebih besar
24 3,00 1,251 3,21 1,382
Total Responden 24
Sumber : data yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 24 pengusaha usaha kecil pada industri kreatif menunjukkan sikap “tidak setuju” pada point bertindak cepat melakukan balasan terhadap perusahaan lain menyerang posisi pasarnya, hal ini terlihat dari rata-rata sebesar 3,13 yang artinya pengusaha tidak menerapkan tindakan yang cepat dalam melakukan balasan terhadap perusahaan lain. Sedangkan dari segi evaluasi, pengusaha beranggapan bahwa pada point yang sama merupakan hal yang “tidak penting” dalam perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 3,29.
4.1.3.5. Autonomy
Tabel 4.6. Statistik Deskriptif Tentang Autonomy
Sikap Penilaian Point Sikap dan
Penilaian N Mean Std.
Deviation Mean
Std. Deviation - Berani frontal dalam bersaing
menghadapi pendatang baru
dan pemain lama 24 4,04 0,999 4,08 1,100
- Mandiri dalam mengambil keputusan agar konsep dan visi bisnis ke depan bisa diwujudkan
Tabel 4.6. Statistik Deskriptif Tentang Autonomy (Sambungan)
- Menciptakan satuan kerja mandiri dan mengambil tindakan independen agar lebih efektif dalam mengatasi kesulitan
24 4,13 0,741 4,21 0,721
- Mandiri dalam mengatasi kesulitan meski tidak ada dukungan dan koordinasi dari manajemen
24 3,54 1,285 4,00 0,933
Total Responden 24
Sumber : data yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 24 pengusaha usaha kecil pada industri kreatif menunjukkan sikap “agak setuju” pada point menciptakan satuan kerja mandiri dan mengambil tindakan independen agar lebih efektif dalam mengatasi kesulitan, hal ini terlihat dari rata-rata sebesar 4,13 yang artinya pengusaha berada pada posisi antara setuju dan tidak setuju point tersebut telah diterapkan di dalam perusahaan. Sedangkan dari segi evaluasi, point mandiri dalam mengambil keputusan agar konsep dan visi bisnis ke depan bisa diwujudkan yang dianggap “agak penting” oleh para pengusaha dan hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 4,42.
4.3.2. Deskripsi Sikap dan Penilaian Keseluruhan Aspek
Tabel 4.7. Statistik Deskriptif Sikap Terhadap Keseluruhan Aspek
Entrepreneurial Leadership
Aspek Mean Std. Deviation
Innovativeness 4,51 0,57
Risk Taking 3,41 0,83
Proactiveness 4,03 0,55
Competitive Aggressiveness 3,00 1,01
Autonomy 3,96 0,65
Sumber : data yang telah diolah
Dari hasil analisa di atas dapat diketahui bahwa pengusaha usaha kecil pada industri kreatif di Jawa Timur memiliki sikap Entrepreneurial Leadership
tertinggi pada aspek innovativeness yang ditunjukkan dengan nilai mean terbesar yaitu 4,51 dan standart deviasi sebesar 0,57, sedangkan sikap Entrepreneurial
Leadership terendah pada aspek competitive aggressiveness yang ditunjukkan
dengan nilai mean terkecil yaitu 3,00 dan standart deviasi sebesar 1,01. Hasil di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha usaha kecil pada industri kreatif di Jawa Timur memiliki sikap inovasi yang tinggi, yaitu dalam hal mencari sendiri ide-ide baru tentang produk dan proses-proses bisnis, mendukung dan mendorong munculnya gagasan produk baru, mendukung dan mendorong untuk mencoba proses-proses baru, serta mendukung dan mendorong kreativitas bagi munculnya produk baru dan layanan baru. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha usaha kecil pada industri kreatif di Jawa Timur memiliki sikap kompetisi yang rendah, yaitu dalam hal melakukan serangan secara frontal untuk mengalahkan pesaing, bertindak cepat melakukan balasan terhadap perusahaan lain menyerang posisi pasarnya, menarget pangsa pasar lebih besar meski harus memotong harga maupun keuntungan/laba, serta menganggarkan dana lebih besar dari pesaing untuk pemasaran, kualitas produk, dan kapasitas pabrik agar pangsa pasar lebih besar.
Tabel 4.8. Statistik Deskriptif Penilaian Terhadap Keseluruhan Aspek
Entrepreneurial Leadership
Aspek Mean Std. Deviation
Innovativeness 4,54 0,59
Risk Taking 3,49 0,70
Proactiveness 4,07 0,52
Competitive Aggressiveness 3,15 1,07
Autonomy 4,18 0,59
Sumber : data yang telah diolah
Dari hasil analisa di atas dapat diketahui bahwa aspek Entrepreneurial
Leadership yang mendapat penilaian tertinggi dari pengusaha usaha kecil pada
industri kreatif di Jawa Timur adalah innovativeness yang ditunjukkan dengan nilai mean terbesar yaitu 4,54 dan standart deviasi sebesar 0,59, sedangkan aspek
Entrepreneurial Leadership yang mendapat penilaian terendah adalah competitive aggressiveness yang ditunjukkan dengan nilai mean terkecil yaitu 3,15 dan
standart deviasi sebesar 1,07. Hasil di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha usaha kecil pada industri kreatif di Jawa Timur menilai inovasi sebagai aspek Entrepreneurial Leadership yang paling penting, sedangkan kompetisi dinilai sebagai aspek yang paling rendah tingkat kepentingannya.
4.4. Deskripsi Entrepreneurial Leadership Pada Pengusaha Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur
4.4.1. Pemetaan Sikap Entrepreneurial Leadership Pada Pengusaha Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur
Berikut ini adalah hasil pemetaan sikap Entrepreneurial Leadership pengusaha usaha kecil industri kreatif di Jawa Timur pada masing-masing aspek berdasarkan kelompok jenis industri kreatif:
4.4.1.1. Innovativeness
Tabel 4.9. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Sikap Innovativeness
AS S SS Usaha Kecil Bidang Foto 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 0 1 0 0 1
Image Digital Studio 0 0 0 0 0 0 1 1
Lie Photo 0 0 0 0 0 0 1 1
Lunette Visual Industrie 1 0 0 0 0 0 0 1
Muse 0 1 0 0 0 0 0 1
Vow Photography 0 0 0 0 0 0 1 1
Total 1 1 0 0 1 0 3 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 3 perusahaan yang “sangat setuju” terhadap sikap innovativeness yaitu Image Digital Studio, Lie Photo dan Vow Photography, hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan tersebut mempunyai inovasi yang sangat tinggi. Sedangkan Lunette Visual Industrie dan Muse merupakan 2
perusahaan yang mempunyai inovasi yang sedang, karena kedua perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap innovativeness.
Tabel 4.10. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Sikap Innovativeness
AS S SS
Usaha Kecil Bidang Desain Interior
3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Artmosphere 0 0 0 0 0 0 1 1
General Parameter Desaign 0 0 1 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 0 1 1
NOD 0 0 0 0 0 0 1 1
Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 1 1
Vis Design & Furniture 0 0 1 0 0 0 0 1
Total 0 0 2 0 0 0 4 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 4 perusahaan yang “sangat setuju” terhadap sikap innovativeness yaitu Artmosphere, Marvellous Interior, NOD dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa keempat perusahaan tersebut mempunyai inovasi yang sangat tinggi. General Parameter Desaign dan Vis Design & Furniture juga mempunyai inovasi yang tinggi tetapi masih di bawah keempat perusahaan lainnya, karena kedua perusahaan tersebut “setuju” terhadap sikap innovativeness.
Tabel 4.11. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Sikap Innovativeness
AS S SS
Usaha Kecil Bidang Desain Grafis
3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Adnique 0 0 0 1 0 0 0 1
DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 1 1
Duta Karya 0 0 1 0 0 0 0 1
Grace & Glory 0 0 0 0 0 0 1 1
HNF 0 0 0 0 0 0 1 1
Warna Indah 0 0 0 0 0 1 0 1
Total 0 0 1 1 0 1 3 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 3 perusahaan yang “sangat setuju” terhadap sikap innovativeness yaitu DJ Advertasing, Grace & Glory dan HNF, hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan tersebut mempunyai inovasi yang sangat tinggi. Adnique, Duta Karya dan Warna Indah juga mempunyai inovasi yang tinggi tetapi masih di bawah ketiga perusahaan lainnya, karena ketiga perusahaan tersebut “setuju” terhadap sikap innovativeness.
Tabel 4.12. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Sikap Innovativeness
AS S SS Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 0 0 1 1 Vonny Design 0 1 0 0 0 0 0 1 Total 0 1 0 0 0 0 1 2
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, satu di antaranya “sangat setuju” terhadap sikap innovativeness yaitu Vinas Invitation, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation mempunyai inovasi yang sangat tinggi. Sedangkan Vonny Design mempunyai inovasi yang sedang, hal ini karena Vinas Invitation “agak setuju” terhadap sikap innovativeness.
Tabel 4.13. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Sikap Innovativeness
AS S SS Usaha Kecil Bidang Fashion 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 0 1 1 Total 0 0 0 0 0 0 1 2
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut “sangat setuju” terhadap sikap innovativeness, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion mempunyai inovasi yang sangat tinggi.
Tabel 4.14. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Sikap Innovativeness
AS S SS
Usaha Kecil Bidang Web Desain
3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Boe Design 1 0 0 0 0 0 0 1
Design House 0 1 0 0 0 0 0 1
Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 0 1 0 0 1
Total 1 1 0 0 1 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 1 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap innovativeness yaitu Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai inovasi yang tinggi. Sedangkan Boe Design dan Design House mempunyai inovasi yang sedang, karena kedua perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap innovativeness.
4.4.1.2. Risk Taking
Tabel 4.15. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Sikap Risk Taking
STS TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Foto 1.75 2.00 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Lie Photo 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Muse 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Vow Photography 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 1 perusahaan yang “sangat setuju” terhadap sikap risk taking yaitu Image Digital Studio, hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut mempunyai keberanian mengambil resiko yang sangat tinggi. Sedangkan Muse merupakan perusahaan yang mempunyai keberanian mengambil resiko yang sangat rendah, karena perusahaan tersebut “sangat tidak setuju” terhadap sikap risk taking.
Tabel 4.16. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Sikap Risk Taking
STS TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Desain Interior 1.75 2.00 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 NOD 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Vis Design &
Furniture 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Total 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 2 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap risk taking yaitu Artmosphere dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut mempunyai keberanian mengambil resiko yang tinggi. Sedangkan Marvellous Interior dan NOD merupakan 2 perusahaan yang mempunyai keberanian mengambil resiko yang rendah, karena kedua perusahaan tersebut “tidak setuju” terhadap sikap risk taking.
Tabel 4.17. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Sikap Risk Taking
STS TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Desain Grafis 1.75 2.00 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Adnique 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Grace & Glory 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Warna Indah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Total 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 3 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap risk taking yaitu DJ Advertasing, Duta Karya dan HNF, hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan tersebut mempunyai keberanian mengambil resiko yang tinggi. Sedangkan Adnique merupakan satu-satunya perusahaan yang mempunyai keberanian mengambil resiko yang rendah, karena perusahaan tersebut “tidak setuju” terhadap sikap risk taking.
Tabel 4.18. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Sikap Risk Taking
STS TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Percetakan 1.75 2.00 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Vonny Design 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, satu di antaranya “setuju” terhadap sikap risk
taking yaitu Vinas Invitation, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation
mempunyai keberanian mengambil resiko yang tinggi, sedangkan Vonny Design mempunyai keberanian mengambil resiko yang sedang, hal ini karena Vonny Design “agak setuju” terhadap sikap risk taking.
Tabel 4.19. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Sikap Risk Taking
STS TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Fashion 1.75 2.00 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut
“agak setuju” terhadap sikap risk taking, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion mempunyai keberanian mengambil resiko yang sedang.
Tabel 4.20. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Sikap Risk Taking
STS TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Web Desain 1.75 2.00 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Boe Design 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Design House 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, semuanya “agak setuju” terhadap sikap risk
taking, hal ini menunjukkan bahwa Boe Design, Design House dan
Ryuseid-Graphic & Web D mempunyai keberanian mengambil resiko yang sedang. 4.4.1.3. Proactiveness
Tabel 4.21. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Sikap Proactiveness
AS S SS Usaha Kecil Bidang Foto 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Image Digital Studio 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Lie Photo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Muse 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Vow Photography 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Total 0 0 0 1 3 0 1 1 0 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, lima diantaranya “setuju” terhadap sikap
proactiveness yaitu Image Digital Studio, Lie Photo, Lunette Visual Industrie,
Muse dan Vow Photography, hal ini menunjukkan bahwa kelima perusahaan tersebut mempunyai sikap pro aktif yang tinggi. Sedangkan Cortez Photography
hanya mempunyai sikap pro aktif yang sedang, karena perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap proactiveness.
Tabel 4.22. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactivenss Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Sikap Proactiveness
AS S SS
Usaha Kecil Bidang Desain Interior
3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Artmosphere 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 NOD 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Vis Design & Furniture 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Total 0 1 1 0 2 1 0 0 1 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 1 perusahaan yang “sangat setuju” terhadap sikap proactiveness yaitu Marvellous Interior, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai inovasi yang sangat tinggi. Sedangkan Artmosphere dan NOD merupakan 2 perusahaan yang mempunyai sikap pro aktif sedang, karena kedua perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap proactiveness.
Tabel 4.23. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Sikap Proactiveness
AS S SS
Usaha Kecil Bidang Desain Grafis
3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Adnique 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Grace & Glory 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Warna Indah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Total 0 0 0 0 1 2 1 1 1 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 1 perusahaan yang “sangat setuju”
terhadap sikap proactiveness yaitu HNF, hal ini menunjukkan bahwa HNF mempunyai sikap pro aktif yang sangat tinggi. Kelima perusahaan lainnya juga sikap pro aktif yang tinggi tetapi masih di bawah HNF, karena kelima perusahaan tersebut “setuju” terhadap sikap proactiveness.
Tabel 4.24. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Sikap Proactiveness
AS S SS Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Vonny Design 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, keduanya “agak setuju” terhadap sikap
proactiveness, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation dan Vonny Design
mempunyai sikap pro aktif yang sedang.
Tabel 4.25. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Sikap Proactiveness
AS S SS Usaha Kecil Bidang Fashion 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut “setuju” terhadap sikap proactiveness, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion mempunyai sikap pro aktif yang tinggi.
Tabel 4.26. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Sikap Proactiveness
AS S SS
Usaha Kecil Bidang Web Design
3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Tabel 4.26. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
(Sambungan)
Boe Design 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Design House 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ryuseid-Graphic & Web
D 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Total 1 0 0 2 0 0 0 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, ketiganya “agak setuju” terhadap sikap
proactiveness, hal ini menunjukkan bahwa Boe Design, Design House dan
Ryuseid-Graphic & Web D mempunyai sikap pro aktif yang sedang.
4.4.1.4. Competitive Aggressiveness
Tabel 4.27. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Sikap Competitive Aggressiveness
STS TS AS S Usaha Kecil Bidang Foto 1.00 1.50 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 Total Cortez Photography 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Lie Photo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Muse 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Vow Photography 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 2 0 0 1 0 0 2 1 0 0 0 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 3 perusahaan yang “agak setuju” terhadap sikap competitive aggressiveness yaitu Cortez Photography, Lunette Visual Industrie dan Vow Photography, hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan tersebut mempunyai sikap kompetisi yang sedang. Sedangkan Lie Photo merupakan perusahaan yang mempunyai sikap kompetitif yang sangat rendah, karena perusahaan tersebut “sangat tidak setuju” terhadap sikap competitive
Tabel 4.28. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Desain Interior
Point Sikap Competitive Aggressiveness
STS TS AS S Usaha Kecil Bidang Desain Interior 1.00 1.50 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 Total Artmosphere 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Marvellous Interior 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 NOD 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Vis Design &
Furniture 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Total 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 2 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 2 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap competitive aggressiveness yaitu General Parameter Desaign dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut mempunyai sikap kompetitif yang tinggi. Sedangkan Marvellous Interior merupakan perusahaan yang mempunyai sikap kompetitif yang sangat rendah, karena perusahaan tersebut “sangat tidak setuju” terhadap sikap competitive
aggressiveness.
Tabel 4.29. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Desain Grafis
Point Sikap Competitive Aggressiveness
STS TS AS S Usaha Kecil Bidang Desain Grafis 1.00 1.50 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 Total Adnique 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Grace & Glory 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Warna Indah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Total 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 0 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 4 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap competitive aggressiveness yaitu DJ Advertasing, Duta Karya, HNF dan Warna Indah, hal ini menunjukkan bahwa keempat perusahaan tersebut mempunyai sikap kompetitif yang tinggi. Sedangkan Grace & Glory merupakan perusahaan yang mempunyai sikap kompetitif yang sangat rendah, karena perusahaan tersebut “sangat tidak setuju” terhadap sikap competitive
aggressiveness.
Tabel 4.30. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Percetakan
Point Sikap Competitive Aggressiveness
STS TS AS S Usaha Kecil Bidang Percetakan 1.00 1.50 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Vonny Design 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, keduanya “agak setuju” terhadap sikap
competitive aggressiveness, hal ini menunjukkan bahwa Vonny Design dan Vinas
Invitation mempunyai sikap kompetitif yang sedang.
Tabel 4.31. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha
Fashion
Point Sikap Competitive Aggressiveness
STS TS AS S Usaha Kecil Bidang Fashion 1.00 1.50 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut
“agak setuju” terhadap sikap competitive aggressiveness, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion mempunyai sikap kompetitif yang sedang.
Tabel 4.32. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Competitive Aggressiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Web
Desain
Point Sikap Competitive Aggressiveness
STS TS AS S Usaha Kecil Bidang Web Desain 1.00 1.50 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 Total Boe Design 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Design House 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 2 perusahaan yang “agak setuju” terhadap sikap competitive aggressiveness yaitu Design House dan Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut mempunyai sikap kompetitif yang sedang. Sedangkan Boe Design mempunyai sikap kompetitif yang rendah, karena perusahaan tersebut “tidak setuju” terhadap sikap competitive aggressiveness.
4.4.1.5. Autonomy
Tabel 4.33. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Sumber : data yang telah diolah
Point Sikap Autonomy
TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Foto 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Lie Photo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Muse 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Vow Photography 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Total 0 1 0 1 2 0 0 2 0 0 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 2 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap
autonomy yaitu Lie Photo dan Vow Photography, hal ini menunjukkan bahwa
kedua perusahaan tersebut mempunyai sikap mandiri yang tinggi. Sedangkan keempat perusahaan lainnya mempunyai sikap mandiri yang sedang, karena keempat perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap autonomy.
Tabel 4.34. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 4 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap autonomy yaitu Artmosphere, General Parameter Desaign, Q-Bic Space dan Vis Design & Furniture, hal ini menunjukkan bahwa keempat perusahaan tersebut mempunyai sikap mandiri yang tinggi. Sedangkan Marvellous Interior dan NOD merupakan perusahaan yang mempunyai sikap mandiri yang sedang, karena kedua perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap autonomy.
Tabel 4.35. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Sikap Autonomy
TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Desain Interior 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 NOD 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Vis Design &
Furniture 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Total 0 0 1 1 0 1 2 1 0 0 6
Point Sikap Autonomy
TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Desain Grafis 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Adnique 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 1 perusahaan yang “sangat setuju” terhadap sikap autonomy yaitu HNF, hal ini menunjukkan bahwa HNF mempunyai sikap mandiri yang sangat tinggi. Sedangkan Grace & Glory merupakan perusahaan yang mempunyai sikap mandiri yang sedang, karena perusahaan tersebut “agak setuju” terhadap sikap autonomy.
Tabel 4.36. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, keduanya “agak setuju” terhadap sikap
autonomy, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation dan Vonny Design
mempunyai sikap mandiri yang sedang.
Tabel 4.37. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Sumber : data yang telah diolah
Tabel 4.35. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
(Sambungan)
Grace & Glory 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Warna Indah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Total 0 0 1 0 0 1 0 2 1 1 6
Point Sikap Autonomy
TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Percetakan 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Vonny Design 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2
Point Sikap Autonomy
TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Fashion 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut “sangat setuju” terhadap sikap autonomy, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion mempunyai sikap mandiri yang sangat tinggi.
Tabel 4.38. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Sikap Autonomy Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 1 perusahaan yang “setuju” terhadap sikap autonomy yaitu Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai sikap mandiri yang tinggi. Sedangkan Design House mempunyai sikap mandiri yang rendah, karena perusahaan tersebut “tidak setuju” terhadap sikap autonomy.
4.4.2. Pemetaan Penilaian Entrepreneurial Leadership Pada Pengusaha Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur
Berikut ini adalah hasil pemetaan penilaian Entrepreneurial Leadership pengusaha usaha kecil industri kreatif di Jawa Timur pada masing-masing aspek berdasarkan kelompok jenis industri kreatif:
4.4.2.1. Innovativeness
Tabel 4.39. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Sikap Autonomy
TS AS S SS Usaha Kecil Bidang Web Desain 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Boe Design 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Design House 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Point Penilaian Innovativeness AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Image Digital Studio 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Lie Photo 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Lunette Visual Industrie 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Muse 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Vow Photography 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Total 0 0 1 0 0 0 0 5 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 5 perusahaan yang menilai “sangat penting” innovativeness yaitu Cortez Photography, Image Digital Studio, Lie Photo Muse dan Vow Photography, hal ini menunjukkan bahwa kelima perusahaan tersebut menganggap sangat penting inovasi. Sedangkan Lunette Visual Industrie hanya menganggap inovasi agak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap innovativeness.
Tabel 4.40. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Penilaian Innovativeness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Interior
3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 0 0 0 0 1 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 0 0 1 1 NOD 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Vis Design & Furniture 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 1 1 0 0 4 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 4 perusahaan yang menilai “sangat penting” innovativeness yaitu Artmosphere, Marvellous Interior, NOD dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa keempat perusahaan tersebut menganggap sangat penting inovasi. General Parameter Desaign dan Vis Design
& Furniture juga menganggap inovasi penting tetapi masih di bawah keempat perusahaan lainnya, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “penting” terhadap innovativeness.
Tabel 4.41. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Penilaian Innovativeness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Grafis
3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Adnique 0 1 0 0 0 0 0 0 1
DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Duta Karya 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Grace & Glory 0 0 0 0 0 1 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Warna Indah 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Total 0 1 1 0 0 1 1 2 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 2 perusahaan yang menilai “sangat penting” innovativeness yaitu DJ Advertasing dan HNF, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap sangat penting inovasi. Sedangkan Adnique dan Duta Karya hanya menganggap inovasi agak penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap
innovativeness.
Tabel 4.42. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Penilaian Innovativeness
AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Vonny Design 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 1 0 0 0 0 1 2 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, satu di antaranya menilai “sangat penting”
Invitation menganggap sangat penting inovasi. Sedangkan Vonny Design hanya menganggap inovasi agak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap innovativeness.
Tabel 4.43. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Penilaian Innovativeness
AP P SP Usaha Kecil Bidang Fashion 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Total 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion yang memberikan penilaian “sangat penting” terhadap sikap innovativeness, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion menganggap inovasi sangat penting.
Tabel 4.44. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Innovativeness Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Penilaian Innovativeness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Web Desain
3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Boe Design 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Design House 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web
D 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Total 1 0 0 0 2 0 0 0 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web design, dua di antaranya menilai “sangat penting”
innovativeness yaitu Boe Design dan Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini
menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap sangat penting inovasi. Sedangkan Design House hanya menganggap inovasi agak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap
4.4.2.2. Risk Taking
Tabel 4.45. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Image Digital Studio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Lie Photo 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Lunette Visual Industrie 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Muse 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Vow Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 2 0 1 1 0 1 0 1 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, terdapat 1 perusahaan yang menilai “sangat penting” risk taking yaitu Image Digital Studio, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menganggap sangat penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan keempat perusahaan lainnya menganggap keberanian mengambil resiko agak penting, karena keempat perusahaan tersebut memberikan penilaian “agak penting” terhadap risk taking.
Tabel 4.46. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Desain Interior 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Artmosphere 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 NOD 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Q-Bic Space 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Vis Design &
Furniture 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Total 1 0 0 0 0 2 1 1 1 0 0 6
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 2 perusahaan yang menilai “penting” risk taking yaitu Artmosphere dan Q-Bic Space, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan NOD menganggap keberanian mengambil resiko tidak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap risk
taking.
Tabel 4.47. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Grafis
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Desain Grafis 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Adnique 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 DJ Advertasing 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Duta Karya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Grace & Glory 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
HNF 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Warna Indah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Total 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 6
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain grafis, terdapat 2 perusahaan yang menilai “penting” risk taking yaitu DJ Advertasing dan Duta Karya, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan Adnique dan Grace & Glory menganggap keberanian mengambil resiko tidak penting, karena kedua perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap risk taking.
Tabel 4.48. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Percetakan
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Percetakan 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Vinas Invitation 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Vonny Design 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang percetakan, satu di antaranya menilai “penting” risk
taking yaitu Vinas Invitation, hal ini menunjukkan bahwa Vinas Invitation
menganggap penting keberanian mengambil resiko, sedangkan Vonny Design menganggap keberanian mengambil resiko hanya agak penting, hal ini karena Vonny Design menilai “agak penting” terhadap risk taking.
Tabel 4.49. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Fashion
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Fashion 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Kimlan Fashion 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kimlan Fashion merupakan usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dimana perusahaan tersebut menilai “agak penting” terhadap risk taking, hal ini menunjukkan bahwa Kimlan Fashion menggangap keberanian mengambil resiko agak penting.
Tabel 4.50. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Risk Taking Berdasarkan Kelompok Usaha Web Desain
Point Penilaian Risk Taking
TP AP P SP Usaha Kecil Bidang Web Desain 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 4.25 4.50 5.00 Total Boe Design 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Design House 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Ryuseid-Graphic & Web D 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Total 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3
Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 3 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang web desain, terdapat 2 perusahaan yang menilai “agak penting” risk taking yaitu Design House dan Ryuseid-Graphic & Web D, hal ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut menganggap penting keberanian mengambil resiko. Sedangkan Boe Design menganggap keberanian mengambil
resiko tidak penting, karena perusahaan tersebut memberikan penilaian “tidak penting” terhadap risk taking.
4.4.2.3. Proactiveness
Tabel 4.51. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactiveness Berdasarkan Kelompok Usaha Foto
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP Usaha Kecil Bidang Foto 3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total Cortez Photography 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Image Digital Studio 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Lie Photo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Lunette Visual Industrie 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Muse 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Vow Photography 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Total 0 0 0 4 0 2 0 0 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang foto, semuanya menilai “penting” proactiveness yaitu, hal ini menunjukkan bahwa Cortez Photography, Image Digital Studio, Lie Photo, Lunette Visual Industrie, Muse dan Vow Photography menganggap pro aktif penting.
Tabel 4.52. Pemetaan Antara Usaha Kecil Industri Kreatif di Jawa Timur Terhadap Penilaian Proactivenss Berdasarkan Kelompok Usaha Desain Interior
Point Penilaian Proactiveness
AP P SP
Usaha Kecil Bidang Desain Interior
3.00 3.25 3.50 4.00 4.25 4.50 4.75 5.00 Total
Artmosphere 0 0 1 0 0 0 0 0 1 General Parameter Desaign 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Marvellous Interior 0 0 0 0 0 0 0 1 1
NOD 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Q-Bic Space 0 0 0 0 1 0 0 0 1 Vis Design & Furniture 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Total 0 0 2 2 1 0 0 1 6 Sumber : data yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 usaha kecil industri kreatif yang bergerak di bidang desain interior, terdapat 1 perusahaan yang menilai