• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANAMAN BERBIJI

1. Suku Lauraceae : Alpukat(Persea americana Mill.)

Klasifikasi dari alpukat adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Laurales Family: Lauraceae Genus: Persea

Species: Persea americana Mill.

Tanaman alpukat (Persea americana) atau avocado (nama

Inggrisnya) merupakan tanaman buah berupa pohon. Tanaman alpukat berasal dari Amerika Tengah. Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh

varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi

masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi. Pohon alpukat tidak dapat mentolerasi suhu yang dingin, sehingga hanya bisa tumbuh pada iklim tropis dan subtropis (Anonim, 2008c).

Tinggi pohon alpukat mencapai 20 meter dengan panjang daun berkisar 12-15 cm. Buahnya berbentuk seperti buah pear dengan panjang antara 7-20 cm dan berat 100-1000 gram (Anonim, 2008c). Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya, yaitu sebagai makanan buah segar. Selain itu pemanfaatan daging buah

alpukat yang biasa dilakukan masyarakat Eropa adalah digunakan

sebagai bahan pangan yang diolah dalam berbagai masakan dan bahan dasar kosmetik.

Menurut Kakuda dan Kamel (1992) biji alpukat memiliki kandungan lemak sebesar 1-1.5%, sedangkan komposisi asam lemaknya menurut Anonim (2008d) adalah asam palmitat sebesar 7.2-26.1%, asam oleat sebesar 64.8-80.9%, dan asam linoleat sebesar 6.3-11.3%.

Gambar 1. Tanaman alpukat Gambar 2. Buah alpukat (Anonim, 2008s)

2. Suku Sapindaceae : Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Klasifikasi dari rambutan adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Sapindales Famili: Sapindaceae Genus: Nephelium

Spesies: Nephelium lappaceum L.

Rambutan adalah tanaman tropis yang berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka (Anonim, 2007a).

Pohon rambutan hidup pada suhu tropika hangat, tingginya dapat mencapai 8 m, dan tajuknya melebar hingga jari-jari 4 m. Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon, dan ras lokal. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya

(eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Selain bagian buahnya yang dapat dimakan, bagian tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat, antara lain: kulit buah yang dapat digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare, akar untuk mengatasi demam, dan biji untuk mengatasi kencing manis (Dalimarta, 2003).

Menurut M. Mohibbe Azam et al. (2005), biji rambutan memiliki kandungan asam palmitat sebesar 2.0 %, asam stearat 13.8 %, asam arakhidat, 34.7%; asam oleat, 45.3%; dan ericosenoic acid sebesar 4.2%.

Gambar 3. Tanaman rambutan Gambar 4. Buah rambutan

3. Suku Annonaceae : Sirsak (Annona muricata L.)

Klasifikasi dari sirsak adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Magnoliales Familia: Annonaceae Genus: Annona

Spesies: Annona muricata L.

Sirsak berasal dari Amerika tropis, yakni sekitar Peru, Meksiko, dan Argentina, kemudian menyebar ke Filipina dan Indonesia. Nama lain buah ini di Indonesia adalah nangka Belanda, sedangkan nama Inggrisnya

adalah soursop. Buah sirsak, sesuai namanya berlapis seperti kantong (zak) dan zuur yang berarti masam (Sunarjono, 2005).

Tanaman sirsak lebih menyerupai semak atau perdu dengan batang keras. Tinggi tanaman ini mencapai 5 m. Daun sirsak lebar dan agak tebal dengan bau spesifik langu. Letak daun berhadapan. Daun berbentuk lonjong berwarna hijau tua. Buahnya berukuran besar, umumnya berbentuk lonjong, sering melengkung. Buah berduri penuh. Biji sirsak banyak, pipih, berwarna kehitaman dan keras, letak bijinya sejajar. Biji menyebar ke seluruh daging buah sehingga menyulitkan saat dimakan (Sunarjono, 2005).

Analisis proksimat terhadap biji sirsak memberikan data : kadar air 8.5%, protein 2.4%, kadar abu 13.6%, serat kasar 8.0%, kadar lemak 20.5% dan karbohidrat 47.0% (Onimawo, 2002). Selain itu menurut Wélé

et al. (2004), biji sirsak mengandung asam oleat, asam palmitat dan asam stearat.

Gambar 5. Tanaman sirsak Gambar 6. Buah sirsak (Anonim, 2008t)

4. Suku Rubiaceae : Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Klasifikasi dari mengkudu adalah :

Kingdom: Plantae

Class: Magnoliopsida Ordo: Gentianales Familia: Rubiaceae Genus: Morinda

Spesies: Morinda citrifolia L.

Mengkudu termasuk tumbuhan yang berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar (Anonim, 2007b). Nama Inggris mengkudu adalah queen of morinda, ia juga di panggil cheese fruit karena baunya yang menyerupai bau keju setelah masak.

Mengkudu atau lebih dikenali sebagai buah noni merupakan sejenis tumbuhan yang biasa tumbuh dikawasan tropika. Mengkudu merupakan tanaman yang mempunyai ketinggian antara 15-20 kaki. Kayunya mudah dibelah setelah kering dan dijadikan kayu api atau bahan bakar. Daunnya besar berukuran 15-50 x 5-17 cm dan berbentuk tunggal. Pucuk mudanya biasa dijadikan sayuran. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan berbau agak wangi. Buahnya bulat sebesar telur ayam, permukaannya agak berkerut. Mengkudu akan bercambah setelah 3-9 minggu disemai dan akan mula mengeluarkan buah setelah lebih kurang 3 tahun ditanam dan akan mengeluarkan buah sepanjang tahun selama lebih dari 25 tahun (Anonim, 2008j).

Menurut Anonim (2001a), minyak dari biji mengkudu mengandung asam caprilat 0.5%, asam palmitat 8.4%, asam stearat 4.0% asam oleat 13.8%, asam linoleat 66.8%, asam linolenat 0.2% asam arakhidat 0.5%, eicosenoic acid 0.2%, dan asam lemak lainnya sebesar 5.6%.

Gambar 7. Tanaman mengkudu Gambar 8. Buah mengkudu

5. Suku Caricaceae : Pepaya (Carica papaya L.)

Klasifikasi dari pepaya adalah:

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Brassicales Familia: Caricaceae Genus: Carica Spesies: Carica papaya L.

Tanaman pepaya diduga berasal dari Amerika tropis, yaitu Meksiko yang kemudian menyebar ke seluruh dunia (Sunarjo, 2005). Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah (Anonim, 2008k). Buahnya bergetah, namun getahnya semakin hilang pada saat mendekati tua (matang). Buah pepaya berbiji banyak dalam rongga buah yang lebar. Biji-biji tersebut ada yang berwarna hitam (fertile) dan ada yang berwarna putih yaitu jenis biji yang abortus atau tidak tumbuh (Sunarjo, 2005).

Selain untuk konsumsi buah segar, buah pepaya matang dapat diolah menjadi saos. Buah yang setengah matang biasanya dibuat manisan,

sedangkan buah muda disayur. Daunnya yang masih muda serta bunganya dibuat urap dan buntil. Waktu panen dapat dilakukan setiap saat karena tanaman pepaya tidak mengenal musim (Sunarjo, 2005).

Menurut Puangsri et al. (2005), minyak yang berasal dari biji pepaya mengandung asam oleat (78%), asam palmitat ( 14%), asam stearat (5%), dan asam linoleat (3.5%). Selain itu, minyak dari biji pepaya juga mengandung triacylglycerols (TG): sn-glycerol-oleate-oleate-oleate

(OOO) (45.5%) and 1-palmitoyl-dioleoyl glycerol (POO) + stearoyl- oleoyl-linoleoyl glycerol (SOL) (30.5%). Kadar lemak yang dimiliki biji pepaya menurut Eckey (2002) adalah 25.3-28.8% (berat kering).

Gambar 9. Tanaman pepaya Gambar 10. Buah pepaya

6. Suku Sterculiaceae : Kepoh (Sterculia foetida L.)

Klasifikasi dari kepoh adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Malvales Famili: Sterculiaceae Genus: Sterculia Spesies Sterculia foetida L.

Pohon kepoh atau yang mempunyai nama Inggris Java olive ini tumbuh cepat dengan tinggi pohon mencapai 35 m. Batangnya besar dengan diameter 120 cm. Batang/kayunya berwarna putih keruh, ringan, permukaan batang kasar. Bentuk daun dari tanaman kepoh menjari, bundar telur sampai lanset dan meruncing ke ujung. Bunganya terdapat di ujung batang/ranting, pada awalnya bunga berwarna kuning keabuan kemudian menjadi merah. Buah mempunyai kulit yang tebal dan keras dan berwarna hijau kehitam. Kepoh terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura dan di pulau-pulau karang di laut Jawa. Tumbuhan ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl (Anonim, 2007f). Budidaya pohon kepoh belum dijumpai di Indonesia. Umumnya ditanam beberapa pohon saja di pojok pekarangan atau di pagar kebun. Abu kulit buah dan buah kepoh dan kembang pulu memberikan pewarnaan merah (Anonim, 2007f).

Minyak lemak dari inti biji pohon kepoh (Sterculia foetida L.) tergolong minyak nabati yang unik karena komponen utamanya adalah asam lemak sterkulat dengan rumus molekul C19H34O2, rantai karbonnya

mengandung gugus siklopropenoid. Asam sterkulat dapat dikonversi menjadi asam lemak bercabang metil oktadekanoat melalui penyusunan ulang rantai karbon kemudian dilanjutkan dengan hidrogenasi untuk menjenuhkan ikatan-ikatan rangkap. Asam-asam lemak bercabang memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dari asam-asam lemak berantai lurus, sehingga zat-zat ini atau turunannya dapat digunakan sebagai komponen racikan/ramuan yang melahirkan karakteristik unggul pada berbagai produk seperti kosmetik, sabun, shampoo, pelembut kain, pelumas, cat dan plastic (Pasae, 2007). Selain tersusun oleh sterculic acid

(71.8%), minyak dari biji kepoh juga mengandung oleat, linoleat, myristat, dan asam palmitat (Varma et al.,1956).

Gambar 11. Tanaman kepoh Gambar 12. Buah kepoh

7. Suku Dipterocarpaceae : Tengkawang tungkul (Dipterocarpus retusus

Bl.)

Klasifikasi dari tengkawang tungkul adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Malvales Family: Dipterocarpaceae Subfamily: Dipterocarpoideae Genus: Dipterocarpus

Species: Dipterocarpus retusus Bl.

Tinggi pohon tengkawang tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm. Batang tegak, lurus, tidak berbanir. Permukaan batang berwarna abu-abu serta berbercak-bercak. Warna batang pohonnya coklat muda, tajuk lebat, daun tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang. Perbungaan bentuk mulai terdapat di ujung ranting atau di ketiak daun. Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap 5. Penyebaran di Kalimantan Barat.

Tengkawang Tungkul atau dengan nama Inggrisnya brown-illipe nuts yaitu pohon yang nampak tumbuh subur di daerah hutan primer tanah rendah Kalimantan Barat dan Serawak. Biji tengkawang (Borneo Illipe

nut) merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang penting sebagai bahan baku lemak nabati. Karena sifatnya yang khas, lemak tengkawang dapat digunakan sebagai bahan pengganti minyak coklat, bahan lipstik, minyak makan dan bahan obat-obatan. Pohon tersebut merupakan pohon khas Kalimantan dan bijinya bernilai tinggi, sampai sekarang biji tengkawang dipungut dari pohon tengkawang yang tumbuh di hutan alam. Tengkawang tungkul merupakan jenis yang telah dikenal baik sebagai penghasil biji yang telah diperniagakan secara luas, terutama untuk tujuan ekspor (Anonim, 2008d).

Gambar 13. Tengkawang tungkul Gambar 14. Buah tengkawang tungkul

8. Suku Moraceae

a. Cempedak (Artocarpus integer (Thunb.) Merr.)

Klasifikasi dari cempedak adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Morales Family: Moraceae Genus: Artocarpus

Cempedak adalah tanaman buah-buahan yang mempunyai bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, namun aromanya menusuk kuat mirip buah durian. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas. Pohonnya selalu hijau, tingginya dapat mencapai 20 m. Ranting-ranting dan pucuk dengan rambut halus dan kaku, kecoklatan. Buah semu majemuk (syncarp) berbentuk silinder sampai bulat, 10-15 × 20-35 cm, kehijauan, kekuningan sampai kecoklatan, dengan tonjolan piramida serupa duri lunak yang rapat atau licin berpetak-petak. Daging buah sesungguhnya adalah perhiasan bunga yang membesar dan menebal, putih kekuningan sampai jingga, manis dan harum, bertekstur lembut, licin berlendir di lidah dan agak berserat. Tidak seperti nangka, keseluruhan massa daging buah mudah lepas dari poros apabila masak.

Buah dimakan dalam keadaan segar atau diolah terlebih dulu. Daging buah cempedak, terkadang beserta bijinya diberi tepung, gula atau garam dan digoreng. Bijinya dapat digoreng, direbus atau dibakar, sebelum dimakan dengan campuran sedikit garam. Buah mudanya, seperti nangka muda, dapat dijadikan sayur. Kayunya digunakan sebagai kayu bangunan, bahan perabotan rumah, bahan perahu, dan bahan pewarna kuning.

Komposisi biji cempedak adalah : protein 10-13% (bk), lemak 0.5-1.5% (bk), karbohidrat 77-81%, kadar air 46-78% (Verheij et al., 1997). Minyak dari biji cempedak dilaporkan mengandung asam linoleat sebesar 40.2%, asam palmitat 30.2% (Daulatabad et al.,2002).

Gambar 15. Tanaman cempedak Gambar 16. Buah cempedak

b. Nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk.)

Klasifikasi dari nangka adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class Magnoliopsida Ordo: Rosales Family: Moraceae Genus: Artocarpus

Spesies: Artocarpus heterophyllus Lmk.

Tanaman ini diduga merupakan tanaman asli India yang kini telah menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk Asia tenggara (Sunarjo, 2005). Nama Inggrisnya adalah jackfruit (Anonim, 2007c).

Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 m. Batang bulat silindris, sampai sekitar 1 m garis tengahnya. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. Daging buah sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau

harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis (Anonim, 2007c).

Nangka terutama dipanen buahnya. Daging buah yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah. Biji nangka dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan. Daun-daun nangka digunakan sebagai pakan ternak (Anonim, 2007c). Biji nangka dilaporkan memiliki kadar air 57.7 %, kadar protein 4.2%, kadar lemak 0.1%, karbohidrat 36.7% (Nainggolan, 1985).

Gambar 17. Tanaman nangka Gambar 18. Buah nangka

9. Suku Euphorbiaceae

Jenis biji dari suku Euphorbiaceae yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari genus Ricinus, Hevea, Aleurites, dan Reutealis.

a. Jarak Kaliki (Ricinus communis L.)

Klasifikasi dari jarak kaliki adalah :

Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida

Ordo : Euphorbiales

Jarak kepyar (Ricinus communis L.) merupakan tumbuhan yang diduga berasal dari Afrika bagian timur. Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga di ketinggian ± 2000 m dpl, banyak dibudidayakan di perkebunan sebagai tanaman industri. Penyebaran tanaman ini terdapat di seluruh Indonesia, terutama di Jawa karena mutu bijinya bagus. (Anonim, 2008l). Tumbuhan ini berupa pohon kecil yang tingginya 1 - 5 m. Daun warna hijau sampai coklat merah. Perbungaan di ujung batang dan di dekat daun terdapat 1 - 7 bunga. Buahnya berupa buah kotak berbentuk bulat agak lonjong berlekuk tiga, berkumpul dalam tandan. Buahnya berduri lunak, berwarna hijau muda, dengan rambut berwarna merah. Setelah tua buah akan berubah menjadi hitam (Verheij et al.,1997).

Jarak kaliki yang mempunyai nama Inggris castor bean

digunakan sebagai bahan baku minyak castrol, farmasi, dan kosmetika. Menurut Soerawidjaja, 2005 kandungan lemak dalam biji tumbuhan ini mencapai 45-50% dan sekitar 87.7% minyak yang dihasilkan dari jarak kaliki memilki kandungan asam lemak 12-hydroxy-9c-octadecenoic acid (ricinoleic acid).

Genus : Ricinus

Gambar 19. Tanaman jarak kaliki

Gambar 20. Buah jarak kaliki (Anonim, 2008u)

b. Karet (Hevea brasiliensis (Willd. Ex A. Juss.) M. A.)

Klasifikasi dari karet adalah :

Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Euphorbiales Family : Euphorbiaceae Genus : Hevea

Spesies : Hevea brasiliensis (Willd. Ex A. Juss)M.A

Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus dan berasal dari Brasil, Amerika Selatan. Di Indonesia, Malaysia dan Singapura tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan pada tahun 1876. Tanaman karet pertama di Indonesia ditanam di Kebun Raya (Anonim, 2005b). Tanaman ini mempunyai tinggi sekitar 30-40 m dengan daun berbentuk elips (4-50) cm x (1.5-15) cm dan biji berukuran 2 x 1 cm.

Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual atau diperdagangkan di masyarakat berupa lateks segar, slab/koagulasi, ataupun sit asap/sit angin. Selanjutnya produk-produk tersebut akan

digunakan sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber/Karet Remah, yang menghasilkan berbagai bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, bola, sepatu, karet, sarung tangan, baju renang, karet gelang, mainan dari karet, dan berbagai produk hilir lainnya. Hasil sampingan dari pohon karet adalah kayu karet yang dapat berasal dari kegiatan rehabilitasi kebun atau peremajaan kebun karet tua yang sudah tidak menghasilkan lateks lagi (Anonim, 2005b).

Biji karet memiliki kadar lemak sekitar 40-50% menurut Soerawidjaja (2005), sedangkan menurut Wille et al. (1995), komosisi dari asam lemak pada biji karet adalah C16:0 sebesar 8.8%, C18:0

sebesar 8.7%, C18:1 sebesar 24.9%, C18:2 sebesar 38.6, C18:3α

sebesar 16.7 %, dan asam lemak yang berupa komponen minor sebesar 2.3%.

Gambar 21. Tanaman karet Gambar 22. Buah karet (Anonim, 2008v)

c. Kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd.)

Klasifikasi dari kemiri adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Malpighiales Family: Euphorbiaceae Genus: Aleurites

Spesies: Aleurites moluccana (L.) Willd.

Kemiri adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah, dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau

kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat (Anonim 2007e).

Tanaman ini sudah tersebar luas di daerah tropis. Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna hijau pucat. Biji yang terdapat di dalamnya memiliki lapisan pelindung yang sangat keras dan mengandung minyak yang cukup banyak, yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lilin. Kemiri adalah tumbuhan resmi negara bagian Hawaii (Anonim 2007e).

Biji kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu sangat tidak dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri harus diawali dengan menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji hangat. Pemanasan akan menguraikan toksin. Kadar lemak dari biji kemiri adalah 57-69% (berat kering), sedangkan komposisi asam lemaknya menurut Azam et al. (2005) adalah : C16: 0 (5.5%), C18:0 (6.7%), C18:1 (10.5%), C18:2 (48.5%), dan C18:3 (28.5%).

d. Kemiri Cina (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw)

Klasifikasi dari kemiri cina adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Malpighiales Family: Euphorbiaceae Genus: Reutealis

Spesies: Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw Tumbuhan ini memang belum banyak dikenal, namun setelah diteliti, kandungan yang ada di dalam bijinya mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Kemiri cina atau yang disebut kemiri sunan merupakan tanaman asli Filipina, namun saat ini banyak tumbuh di Jawa Barat. Belum diketahui secara pasti, mengapa tanaman ini banyak tumbuh di Jawa Barat sementara di daerah lain jarang terlihat. Sumedang merupakan daerah yang paling banyak ditumbuhi tanaman ini.

Tanaman ini bisa tumbuh optimal sampai pada ketinggian maksimal 1.000 meter dpl, dengan suhu 18,7 - 26,2oC pada tingkat keasaman (pH) 5,4 - 7,1. Tingginya dapat mencapai 15 meter dan mampu hidup sampai usia 75 tahun. Kanopinya yang cukup besar mampu menahan tetesan air hujan jatuh langsung ke permukaan tanah. Akar tunggangnya yang dalam diyakini mampu membantu mengurangi erosi dan tanah longsor (Achadiat, 2007).

Kemiri sunan yang usianya di atas 7 tahun mampu menghasilkan 500 kg biji kering per tahun. Dengan potensinya yang demikian besar, satu, dua, atau tiga pohon kemiri sunan yang ditanam di halaman akan sangat banyak memberikan manfaat bagi petani (Achadiat, 2007). Kandungan asam lemak yang dimiliki oleh miyak biji kemiri cina adalah asam palmitat, asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat (Anonim, 2008e).

Gambar 24. Tanaman kemiri cina

Gambar 25. Buah kemiri cina

10. Suku Fabaceae

Jenis biji dari suku Fabaceae yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari genus Arachis dan Adenanthera.

a. Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Klasifikasi dari kacang tanah adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Fabales Family: Fabaceae Genus: Arachis

Spesies: Arachis hypogaea L.

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman

polong-polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Tiongkok dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. Tumbuhan ini memiliki tinggi sekitar 15-70 cm.

Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah,

direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO (Anonim, 2008g).

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki banyak

manfaat bagi manusia, digunakan secara tradisional sebagai obat sakit sendi, aprodisiak, pencahar, obat bermacam-macam pendarahan dan leukimia. Kacang tanah yang mempunyai kadar lemak 35-55%, memiliki komposisi asam lemak : 20% asam lemak jenuh, 50% mono- unsaturated acid (asam oleat), 30% polyunsaturated acid (asam linoleat), dan kurang dari 1% asam linolenat (Bender, 2005).

Gambar 26. Tanaman kacang tanah

b.Saga pohon (Adenanthera pavonina L.)

Klasifikasi dari saga pohon adalah :

Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Fabales Family: Fabaceae Genus: Adenanthera

Spesies: Adenanthera pavonina L.

Saga pohon adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong dengan bijinya merah kecil-kecil, dahulu biji saga dipakai sebagai penimbang emas karena beratnya yang selalu

konstan. Saga pohon umum dipakai sebagai pohon peneduh di jalan- jalan besar (Anonim, 2007d).

Biji saga pohon merupakan tanaman asal daerah tropis dan hampir ditemukan semua pulau di Indonesia, disamping itu saga banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan kecil atau dicampur nasi. Biji saga juga digunakan sebagai bahan baku pembuat tempe dan kecap menggantikan kedelai. Nilai gizi yang terdapat pada biji saga hampir sama tinggi dengan kacang kedelai, namun biji saga mengandung saponin yang cukup tinggi. (Aminah et al.,2007).

Menurut Soerawidjaja (2005), biji saga pohon mengandung kadar lemak sebesar 14-28% (berat kering), sedangkan menurut Minami et al. (2007), minyak dari biji saga pohon mengandung asam linoleat, asam oleat, dan lignocerotic acid.

11. Suku Anarcardiaceae

Jenis biji dari suku Fabaceae yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari genus Mangifera

a. Mangga (Mangifera indica L.)

Klasifikasi dari mangga adalah :

Kingdom: Plantae Filum: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo: Sapindales Family: Anacardiaceae Genus: Mangifera Spesies: Mangifera indica L.

Mangga adalah nama sejenis buah, termasuk ke dalam marga

Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Nama buah ini berasal

dari bahasa melayu “manga” yang kemudian diindonesiakan

menjadi mangga (Anonim, 2008h). Tanaman mangga umumnya mulai berbunga pada bulan Juli – Agustus dan buahnya masak pada bulan November – Desember. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 10 - 200 m dpl (Anonim, 2006a).

Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang

Dokumen terkait