• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Pertambahan Panjang Sulur Tanaman

5. Pertambahan Panjang Sulur Tanaman 5 mst (cm)

Analisis keragaman pertambahan panjang sulur tanaman pada umur 5 mst disajikan pada lampiran VII menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata pertambahan panjang sulur tanaman umur 5 mst disajikan dalam tabel 6 :

Tabel 6. Rerata pertambahan panjang sulur tanaman 5 mst (cm) Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

MacaPPanjang Setek Tanah Regosol Pupuk Kandang Ayam

sedangkan media tanah regosol dan pupuk kompos menunjukkan tidak ada beda nyata. Perlakuan panjang setek 10 cm, 15 cm dan 20 cm menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

6. Pertambahn panjang sulur tanaman 6 mst

Analisis keragaman pertambahan panjang sulur tanaman pada umur 6 mst disajikan pada lampiran VIII menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata pertambahan panjang sulur tanaman umur 6 mst disajikan dalam tabel 7 :

Tabel 7. Rerata pertambahan panjang sulur tanaman 6 mst (cm) Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

MacaPPanjang Setek Tanah Regosol Pupuk Kandang Ayam tanaman 6 mst perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam

berbeda nyata dengan media tanah regosol dan pupuk kompos, sedangkan media tanah regosol dan pupuk kompos menunjukkan tidak ada beda nyata. Perlakuan panjang setek 10 cm, 15 cm dan 20 cm menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

B. Jumlah Daun ( helai )

Analisis keragaman jumlah daun pada lampiran IX menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata jumlah daun disajikan dalam tabel 8 :

Tabel 8. Jumlah daun ( helai ) umur 6 mst Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

MacaPanjang Setek Tanah Regosol Pupuk Kandang Ayam

Pada tabel 8 untuk parameter jumlah daun perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam berbeda nyata dengan media tanah regosol dan pupuk kompos, sedangkan media tanah regosol dan pupuk kompos

menunjukkan tidak ada beda nyata. Perlakuan panjang setek 20 cm menunjukkan beda nyata dengan perlakuan panjang setek 10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm menunjukkan tidak ada beda nyata. Panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

C. Panjang Akar (cm)

Analisis keragaman panjang akar pada lampiran X menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata panjang akar disajikan dalam tabel 9 :

Tabel 9. Panjang akar (cm) umur 6 mst Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

MacaPPanjang Setek Tanah Regosol Pupuk Kandang menunjukkan tidak ada beda nyata. Perlakuan panjang setek 10 cm, 15 cm

dan 20 cm menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

D. Berat Segar bagian vegetatif di atas tanah (g)

Analisis keragaman berat segar bagian vegetatif di atas tanah pada lampiran XI menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek berbeda nyata sedangkan perlakuan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik.

Rerata berat segar bagian vegetatif di atas tanah disajikan dalam tabel 10:

Tabel 10. Berat segar bagian vegetatif di atas tanah ( g ) umur 6 mst.

Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

Pada tabel 10 untuk parameter berat segar bagian vegetatif di atas tanah tidak menunjukkan beda nyata pada perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam, pupuk kompos dan media tanah regosol.

Perlakuan panjang setek 20 cm berbeda nyata dengan perlakuan panjang

10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm tidak beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

E. Berat Segar Akar (g)

Analisis keragaman berat segar akar pada lampiran XII menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik menunjukkan beda nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata berat segar akar disajikan dalam tabel 11 :

Tabel 11. Berat segar akar ( g ) umur 6 mst Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

Pada tabel 11 untuk parameter berat segar akar perlakuan macam pupuk orgnik pupuk kandang ayam beda nyata dengan media tanah regosol dan pupuk kompos, sedangkan media tanah regosol dan pupuk kompos tidak menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang setek 20 cm berbeda nyata

dengan perlakuan panjang 10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm tidak beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

F. Berat kering bagian vegetatif di atas tanah (g)

Analisis keragaman berat kering bagian vegetatif di atas tanah pada lampiran XIII menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek berpengaruh nyata sedangkan perlakuan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata berat kering bagian vegetatif di atas tanah disajikan dalam tabel 12 :

Tabel 12. Berat kering bagian vegetatif di atas tanah ( g ) umur 6 ms Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

Pada tabel 12 untuk parameter berat kering bagian vegetatif di atas tanah perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam beda nyata dengan media tanah regosol dan pupuk kompos, sedangkan media tanah regosol dan pupuk kompos tidak menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang setek 20 cm berbeda nyata dengan perlakuan panjang 10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm tidak beda nyata.

Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

G. Berat kering akar (g)

Analisis keragaman berat kering akar pada lampiran XIII menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek berpengaruh nyata sedangkan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata berat kering akar disajikan dalam tabel 13 :

Tabel 13. Berat kering akar ( g ) umur 6 mst Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

Keterangan : Rerata perlakuan yang diikuti oleh huruf yang sama, menunjukkan tidak ada beda nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan Taraf 5 %. ( - ) tidak ada interaksi.

Pada tabel 13 untuk parameter berat kering akar perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam beda nyata dengan media tanah regosol dan pupuk kompos, sedangkan media tanah regosol dan pupuk kompos tidak menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang setek 20 cm berbeda nyata dengan perlakuan panjang 10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm tidak beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

H. Jumlah bintil akar ( butir ) 1. Jumlah bintil akar 2 mst

Analisis keragaman jumlah bintil akar pada umur 2 mst terletak pada lampiran XIV menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata jumlah bintil akar 2 mst disajikan dalam tabel 14 :

Tabel 14. Jumlah bintil akar 2 mst ( butir ) Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

menunjukkan tidak ada beda nyata.

2. Jumlah bintil akar 4 mst

Analisis keragaman jumlah bintil akar pada umur 4 mst terletak pada lampiran XV menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek berpengaruh nyata dan perlakuan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata jumlah bintil akar 4 mst disajikan dalam tabel 15 :

Tabel 15. Jumlah bintil akar 4 mst ( butir ) Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

tanah regosol tidak menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang setek 20 cm berbeda nyata dengan perlakuan panjang 10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm tidak beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

3. Jumlah bintil akar 6 mst

Analisis keragaman jumlah bintil akar pada umur 6 mst terletak pada lampiran XVI menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek berpengaruh nyata dan macam pupuk oranik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata jumlah bintil akar 6 mst disajikan dalam tabel 16 :

Tabel 16. Jumlah bintil akar 6 mst ( butir ) Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

Pada tabel 16 untuk parameter jumlah bintil akar 6 mst perlakuan macam pupuk organik, pupuk kandang ayam, pupuk kompos dan media tanah regosol tidak menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang setek 20 cm berbeda nyata dengan perlakuan panjang 10 cm dan 15 cm, sedangkan panjang setek 10 cm dan 15 cm tidak beda nyata. Perlakuan panjang 20 cm memberikan pengaruh terbaik.

I. Shoot root ratio

Analisis keragaman shoot root ratio terletak pada lampiran XVI menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata, tidak ada interaksi antara perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik. Rerata shoot root ratio disajikan dalam tabel 17

;

Tabel 17. Shoot root ratio ( g ) umur 6 mst Perlakuan Macam pupuk organik

Rerata

regosol tidak menunjukkan beda nyata. Perlakuan panjang setek setek 10 cm 15 cm dan 20 cm juga menunujukkan tidak ada beda nyata.

V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis sidik keragaman pada taraf 5 % menunjukkan bahwa perlakuan panjang setek dan macam pupuk organik tidak terjadi interaksi nyata. Pada parameter pertambahan panjang sulur tanaman umur 1 mst, 2 mst, jumlah bintil akar umur 2 mst dan shoot root ratio perlakuan panjang setek 10 cm, 15 cm dan 20 cm tidak memberikan beda nyata. Perlakuan panjang setek 10 cm, 15 cm dan 20 cm memberikan pengaruh nyata pada parameter pertambahan panjang sulur 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, jumlah duan, panjang akar, berat segar bagian vegetatif di atas tanah, berat segar akar, berat kering bagian vegetatif di atas tanah, berat kering akar, jumlah bintil akar umur 4 mst dan jumah bintil akar umur 6 mst.

Hasil analisis perlakuan panjang bahan setek 10 cm, 15 cm dan 20 cm menunjukkan pengaruh yang nyata, hal ini dapat disimpulkan bahwa bahan setek dengan panjang dan jumlah ruas berbeda memiliki kemampuan yang berbeda dalam memanfaatkan faktor internal dan eksternal yang mendukung pertumbuhannya. Faktor internal yang paling berpengaruh yaitu senyawa organik dan hormon yang berada di dalam bahan setek. Pada bahan setek yang lebih panjang dengan jumlah ruas

yang lebih banyak pembentukan akar dan tunas akan lebih baik karena banyak terbentuk ko-faktor dan tersedianya auksin endogen.

Bahan setek yang lebih panjang dengan jumlah ruas yang lebih banyak, memiliki ketersediaan cadangan makanan yang lebih banyak juga, dimana cadangan makanan tersebut sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tunas baru sebelum terbentuk akar yang dapat menjalankan fungsinya dengan sempurna (Bowman et al., 1998), dengan kata lain semakin berbeda panjang bahan setek dan jumlah ruas pada umur yang sama akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan penyetekan jika dibandingkan dengan panjang setek yang ditanam dengan panjang yang lebih pendek dan jumlah ruas yang sedikit.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan berbagai macam pupuk organik pupuk kandang ayam, pupuk kompos dan media tanah regosol berpengaruh nyata pada parameter pertambahan panjang sulur tanaman 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, panjang akar dan berat segar akar dimana perlakuan pupuk organik pupuk kandang ayam memberikan pengaruh terbaik dibandingkan media tanah regosol dan pupuk kompos.

Hal ini disebabkan unsur hara nitrogen dan fosfor yang terkandung dalam pupuk kandang ayam lebih tinggi dibandingkan pupuk kompos dan media tanam tanpa pupuk, sehingga untuk pertumbuhan dan hasil tanaman dapat lebih baik (Sutedjo, 2010). Efektifitas penggunaan pupuk organik

oleh tanaman ditentukan oleh komposisi unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang tersebut. Berdasarkan (Novizan, 2005) kotoran padat pada ayam tercampur dengan kotoran cairnya, sehingga menyebabkan kandungan unsur hara pada pupuk kotoran ayam lebih besar daripada kandungan pupuk pupuk kompos, hal ini karena unsur hara yang terkandung pada kotoran ayam tidak terpisah dengan kotoran cair.

Hasil penelitian perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam, pupuk kompos dan media tanah regosol menunjukan tidak ada beda nyata pada parameter pertambahan panjang sulur 1 mst, 2 mst, berat segar bagian vegetatif tanaman di atas tanah, berat kering bagian vegetatif tanaman di atas tanah, berat kering akar, jumlah bintil akar umur 2 mst, 4 mst, 6 mst dan shoot root ratio menunjukkan respon tanaman terhadap pemupukan mulai terlihat pada umur 3 minggu setelah tanam, dimana terjadi beda nyata pada parameter pertambahan panjang sulur 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, panjang akar dan berat segar akar.

Sedikitnya pengaruh nyata yang diberikan perlakuan media tanam terhadap pertumbuhan tanaman, dapat disebabkan karena waktu yang cukup singkat dalam penelitian, hal ini didukung pendapat Shiddieq &

Partoyo (2000) dikatakan bahwa sifat bahan organik selain mempunyai kemampuan ganda dalam memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah, adalah rendahnya efisiensi dan efektivitas pengaruh pada tanah.

Untuk itu perlu diberikan penambahan waktu agar kemampuan bahan

organik dalam memberikan pengaruhnya dapat berjalan maksimal dalam perbaikan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Pemberian pupuk organik ke dalam tanah disamping bertujuan untuk menyediakan unsur hara, juga bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah lebih kuat pengaruhnya kearah perbaikan fisik tanah dan bukan khusus untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah ( Winarso 2005). Kompos banyak mengandung bahan organik yang berfungsi untuk meningkatkan kesuburan fisik, kesuburan kimia dan kesuburan biologi tanah (Widiana, 1994).

Hasil analisis terlihat bahwa antara penggunaan macam panjang setek 10 cm, 15 cm dan 20 cm dan perlakuan macam pupuk organik, pupuk kandang ayam, pupuk kompos dan media tanah regosol tidak menunjukkan adanya interaksi pada semua parameter yang diamati. Hal ini dikarenakan pengaruh macam panjang setek dan macam pupuk organik berperan sendiri-sendiri terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kacang Hias.

B. KESIMPULAN

1. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan macam panjang setek dan macam macam pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman Kacang hias.

2. Panjang setek 20 cm memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan tanaman Arachis Pintoi .

3. Perlakuan macam pupuk organik pupuk kandang ayam memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan jumlah bintil akar tanaman Arachis Pintoi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Manfaat Pupuk Organik. http: // distan. Riau .go. id /index. php/

component/ article/ 53-pupuk/ 149-manfaat-pupuk organik. 27 April 2012.

Anonim. 2012. 13 Kelebihan Pupuk Organik dibanding Kimia. http: //www.

gerbang pertanian. Com/ 2012/ 03/ kelebihan-pupuk organik-dibanding-kimia. Html. Diakses 27 April 2012.

Bowman, A. M, Wilson, G. P. M dan Gogel, B. J. 1998. Evaluation of parennial peanuts as forage on the new South Wales north coast. Tropical Grasslands ( 32) : 252 - 258.

Gardner. 1991. Fhysiologyof crop plants (fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa Herawati). Edisi ke- 1 Universitas Indonesia Press. Jakarta. 103 hal.

Indriani, Y. H. 2011. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta 68 hal.

Janick J. 1972. Horticultural Science 2th Edition. W. H. Freeman and Company.

San Fransisco. 586 hal.

Kapugu, L. B. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Pada Hasil Paprika (Capcisum annum Var. Grossum). Budidaya pertanian Unsrat Manado. 23-25 hal. Agribisnis Kelapa Sawit:1-308. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta. 167-169 hal.

Marsono dan sigit, P. 2008. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya.

Jakarta. 96 hal.

Maswar. 2004. Kacang hias pada usaha tani lahan kering. Balai Penelitian Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Bogor.34-39 hal.

Mutiarawati. 2001. Beberapa Aspek Budaya dalam Sistem Pertanian Organik.

http://pustaka.Unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/11/beberapa_aspek_bu didaya.pdf. 30 April 2012.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang efektif. PT Agromedia Pustaka.

Jakarta. 130 hal.

Pahan, I. 2008. Panduan lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta. 86-89 hal.

Parnata, A. S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. Agro Media Pustaka. Jakarta. 145 hal.

Risza, S. 2010. Masa depan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Kanisius.

Yogyakarta. 97-103 hal.

Setyati, S. 1982. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. 57-60 hal.

Simanungkalit, R. D. M, Suriadikarta, D. A, Saraswati, Setyorini, R. D, dan W.

Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai besar litbang sumberdaya lahan pertanian. Bogor. Hal 1-10.

Sinnott E.W. and K.S. Wilson. 1955. Botany: Principle and Problems. 5th edition. Mc Graw-Hill Book Company Inc. New York. 73-75 hal.

Shiddieq, J & Partoyo. 2000. Suatu Pemikiran Mencari Paradigma Baru Dalam Pengelolaan Tanah Yang Ramah Lingkungan. Hal 139 - 156. Prosiding.

Kongres Nasional VII HITI tgl 2 – 4 November 1999, Bandung.

Sutedjo M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. 23-27 hal.

Widiana, G.N., 1994. Peranan EM-4 dalamMeningkatkan Kesuburan dan Produktifitas Tanah.Buletin Kyusei Nature Farming. Vol 5 : 28 – 43 p.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah. Gava Media. Yogyakarta. 108 hal.

Wudianto, Rini, 1993. Membuat Setek Cangkok dan Okulasi. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. 46-48 hal.

Yuwono, D. 2007. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 91 hal.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Petakpercobaan

ULANGAN I ULANGAN II ULANGAN III

U

Keterangan :

B1:Bahan setek panjang 10 cm

B2: Bahan setek panjang 15 cm

B3: Bahan setek panjang 20 cm

D1: Tanah Regosol

D2: Tanah Regosol + Pupuk kandang

D3: Tanah Regosol + pupuk kompos

B2D1 B1D3 B1D1

B1D3 B2D2 B2D3

B3D2 B3D3 B3D2

B1D1 B2D1 B3D1

B1D2 B1D2 B2D2

B3D1 B3D2 B1D3

B2D2 B3D1 B3D3

B2D3 B1D1 B2D1

B3D3 B2D3 B1D2

Lampiran 2.Tata Letak (Layout)percobaan

125 cm

125 C M

c m

Keterangan :

Jarakantarpolibag :40 cm x 25 cm

Luaspetakpercobaan :120 cm x 125 cm

Jumlahtanaman per petak :12tanaman

V : TanamanArachis Pintoi

( V ) : Tanaman korban

V : Tanaman sampel

: Petakpercobaan

(V) V V V

V (V) V V

V V (V) V

Lampiran III. Perhitungan Pertambahan Panjang Sulur Tanaman 1 mst (cm)

Tabel 18. Data pertambahan panjang sulur tanaman 1 mst

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 1,76 2,13 2,32 6,21 2,07

B1D2 1,96 1,72 2,10 5,78 1,93

B1D3 1,83 1,92 1,87 5,62 1,87

B2D1 2,48 2,20 1,87 6,55 2,18

B2D2 2,42 2,13 2,46 7,01 2,34

B2D3 1,97 2,30 2,32 6,59 2,29

B3D1 2,63 2,24 2,17 7,04 2,35

B3D2 2,32 2,40 2,61 7,33 2,44

B3D3 1,96 2,32 2,19 6,47 2,16

Total 19,33 19,36 19,91 58,6

FK 1 = 58,6 ²

27

= 127,1837

JKT = 1,76² + 2,13² + ... + 19,91² - 14,08333 = 1,67889

JK KP = ( 6,21² + 5,78² + ... + 58,60²)/3 – 127,1837 = 0,875963

Tabel Penolong

Perlakuan D1 D2 D3 Total Kuadrat

B1 2,07 1,93 1,8 1,96 310,11

B2 2,18 2,34 2,20 2,24 406,02

B3 2,35 2, 2,16 2,32 434,31

Total 2,20 2,24 2,08 2,17 1150,44

Kuadrat 392,04 404,81 348,94 128,91

JK Perlakuan B = 1150,44

9 - 127,1837= 0,642985

JK Perlakuan D = 1145,797

9 - 127,1837 = 0,127095

JK Perlakuan BD = 0,875963 - 0,642985- 0,127095= 0,105926

JK Galat = 1,67889 -0,642985 -0,127095 -0,105926 = 0,802933

Faktorial = 384,19

3 -127,1837 = 0,875963

Tabel 19. Sidik ragam panjang sulur tanaman 1 mst

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 0,88 0,11 2,45 tn 3,56

Faktor B 2 0,64 0,32 7,21 n 3,26

Faktor D 2 0,13 0,06 1,42 tn 3,26

Faktor BD 4 0,11 0,03 0,59 tn 4,02

JK Galat 18 0,80 0,04

Total 26 1,68

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Uji JarakBerganda Duncan (DMRT) pada tarap 5 %

Uji perlakuan B

1. Rerata perlakuan

B1 B2 B3

1,956667 2,238889 2,315556

2. Mengurutkan rerata dari yang terkecil

B1 B2 B3

1,956667 2,238889 2,315556

3. Menghitung standar deviasi

SD = ( KTG / 3 )0,5

= (

0,044607 / 3)0,5 = 0,121939

4. Range

2 3

2,29 3,13

5. SSR

2,29 3,12 x 0,121939

0,27924 0,38045

6. Tabel Duncan

SSR 0,38045 0,27924

Perlakuan B1 B2 B3

Rerata 0,677778 0,686667 0,802222 B3 2,315556 0,358889 0,076667 0 a

B2 2,238889 0,282222 0 a

B1 1,956667 0 a

Uji perlakuan D

Uji perlakuan D 1. Rerata perlakuan

D1 D2 D3

2,20000 2,235556 2,075556

2. Mengurutkan rerata dari yang terkecil

D3 D1 D2

2,075556 2,20000 2,235556

3. Menghitung standar deviasi

SD = ( KTG / 3 )0,5

= (

0,044607 / 3)0,5 = 0,121939 4. Range

2 3

2,29 3,13

5. SSR

2,29 3,12 x 0,121939

0,27924 0,38045

6. Tabel Duncan

SSR 0,38045 0,27924

Perlakuan D3 D2 D1

Rerata 2,075666 2,20000 2,235556 D1 2,235556 0,16 0,035556 0 p

D2 2,20000 0,12444 0 p

D3 2,075666 0 p

Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada tahap 5 %

DMRT Interaksi BD 1. Rerata Perlakuan

2. Mengurutkan rerata perlakuan dari yang terkecil sampai ke yang terbesar

B1D3 B1D2 B1D1 B3D3 B2D1 B2D3 B2D2 B3D1 B3D2

1,87 1,93 2,07 2,16 2,18 2,20 2,34 2,35 2,44

3. Mengitung standar deviasi

SD = ( KTG / 3 )0,5

= (

0,044607 / 3)0,5 = 0,121939

B1D1 B1D2 B1D3 B2D1 B2D2 B2D3 B3D1 B3D2 B3D3

2,07 1,93 1,87 2,18 2,34 2,20 2,35 2,44 2,16

4. Mencari SSR

B1D2 1,

9 3

0,05 0 c

B1D3 1,

8 7

0 c

Lampiran IV. Data pertambahan panjang sulur tanaman 2 mst

Tabel 20. Data pertambahan panjang sulur tanaman 2 mst

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 3,61 3,84 4,23 11,68 3,89

B1D2 3,3 4,24 4,31 11,85 3,95

B1D3 3,87 4,31 4,22 12,4 4,13

B2D1 4,06 4,36 4,34 12,76 4,25

B2D2 4,32 4,46 4,42 13,2 4,40

B2D3 4,28 4,27 4,13 12,68 4,23

B3D1 4,36 4,64 4,35 13,35 4,45

B3D2 4,55 4,38 4,46 13,39 4,46

B3D3 4,39 4,6 4,42 13,41 4,47

Total 36,74 39,1 38,88 114,72

Tabel 21. Sidik ragam pertambahan panjang sulur tanaman 2 mst

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 1,16 0,15 2,35 tn 3,56

Faktor B 2 1,02 0,51 8,19 n 3,26

Faktor D 2 0,03 0,02 0,27 tn 3,26

Faktor BD 4 0,11 0,03 0,46 tn 4,02

JK Galat 18 1,12 0,06

Total 26 2,28

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran V. Data pertambahan panjang sulur tanaman 3 mst

Tabel 22. Data pertambahan panjang sulur tanaman 3 mst

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 5,82 5,76 6,23 17,81 5,94

B1D2 6,7 7,2 6,45 20,35 6,78

B1D3 6,72 6,88 5,72 19,32 6,44

B2D1 8,35 8,72 7,58 24,65 8,22

B2D2 8,76 9,25 9,36 27,37 9,12

B2D3 7,86 7,22 6,82 21,90 7,30

B3D1 8,47 9,61 8,98 27,06 9,02

B3D2 9,83 11,48 12,87 34,18 11,39

B3D3 10,52 10,6 9,67 30,79 10,26

Total 73,03 76,72 73,68 223,43

Tabel 23. Sidik ragam pertambahan panjang sulur tanaman 3 mst

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 80,90 10,11 21,52 n 3,56

Faktor B 2 66,37 33,18 70,61 n 3,26

Faktor D 2 9,53 4,76 10,14 n 3,26

Faktor BD 4 5,00 1,25 2,66 tn 4,02

JK Galat 18 8,46 0,47

Total 26 89,36

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran VI. Data pertambahan panjang sulur tanaman 4 mst

Tabel 24. Data pertambahan panjang sulur tanaman 4 mst

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 8,34 8,02 8,72 25,08 8,36

B1D2 10,34 10,56 11,83 32,73 10,91

B1D3 8,21 9,56 10,82 28,59 9,53

B2D1 11,47 12,02 12,43 35,92 11,97

B2D2 14,08 13,47 13,75 41,30 13,77

B2D3 13,56 12,00 13,03 38,59 12,86

B3D1 14,34 14,03 15,77 44,14 14,71

B3D2 16,82 14,88 16,75 48,45 16,15

B3D3 12,33 15,72 15,79 43,84 14,61

Total 109,49 110,26 118,89 338,64

Tabel 25. Sidik ragam pertambahan panjang sulur tanaman 4 mst

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 159,52 19,94 19,07 n 3,56

Faktor B 2 140,49 70,24 67,17 n 3,26

Faktor D 2 17,28 8,64 8,26 n 3,26

Faktor BD 4 1,76 0,44 0,42 tn 4,02

JK Galat 18 18,82 1,05

Total 26 178,35

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran VII. Data pertambahan panjang sulur tanaman 5 mst

Tabel 26. Data pertambahan panjang sulur tanaman 5 mst

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 10,65 9,19 11,53 31,37 10,46

B1D2 11,32 13,47 11,67 36,46 12,15

B1D3 12,01 11,62 12,04 35,67 11,89

B2D1 14,62 12,74 13,66 41,02 13,67

B2D2 16,41 14,72 15,03 46,16 15,39

B2D3 14,57 15,22 13,26 43,05 14,35

B3D1 15,53 15,56 16,00 47,09 15,70

B3D2 18,72 19,25 18,77 56,74 18,91

B3D3 18,54 18,42 16,63 53,59 17,86

Total 132,37 130,19 128,59 391,15

Tabel 27. Sidik ragam pertambahan panjang sulur tanaman 5 mst

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 187,14 23,39 31,09 n 3,56

Faktor B 2 161,52 80,76 107,34 n 3,26

Faktor D 2 22,58 11,29 15,00 n 3,26

Faktor BD 4 3,04 0,76 1,01 tn 4,02

JK Galat 18 13,54 0,75

Total 26 200,68

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran VIII. Data pertambahan panjang sulur tanaman 6 mst

Tabel 28. Data pertambahan panjang sulur tanaman 6 mst

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 12,16 12,47 11,27 35,90 11,97

B1D2 15,66 14,87 13,33 43,86 14,62

B1D3 13,12 12,02 12,71 37,85 12,62

B2D1 16,68 14,06 14,74 45,48 15,16

B2D2 15,54 17,52 17,60 50,66 16,89

B2D3 14,65 17,02 17,30 48,97 16,32

B3D1 18,67 17,07 18,96 54,70 18,23

B3D2 21,36 20,64 20,67 62,67 20,89

B3D3 19,63 20,65 19,10 59,38 19,79

Total 147,47 146,32 145,68 439,47

Tabel 29. Sidik ragam pertambahan panjang sulur tanaman 6 mst

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 221,45 27,68 26,92 n 3,56

Faktor B 2 194,63 97,31 94,65 n 3,26

Faktor D 2 24,77 12,39 12,05 n 3,26

Faktor BD 4 2,05 0,51 0,50 tn 4,02

JK Galat 18 18,51 1,03

Total 26 239,95

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran IX. Data Jumlah Daun

Tabel 30. Data jumlah daun

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 5,66 5,00 5,00 15,66 5,22

B1D2 8,00 5,33 7,33 20,66 6,89

B1D3 4,00 5,66 8,00 17,66 5,89

B2D1 5,66 6,33 7,33 19,32 6,44

B2D2 9,33 10,3 5,66 25,29 8,43

B2D3 6,33 6,66 6,00 18,99 6,33

B3D1 9,00 6,33 12,30 27,63 9,21

B3D2 13,30 11,00 11,00 35,30 11,77

B3D3 10,30 9,33 13,60 33,23 11,08

Total 71,58 65,94 76,22 76,22

Tabel 31. Sidik ragam jumlah daun

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 131,69 16,46 2,87 tn 3,56

Faktor B 2 108,59 54,29 9,48 n 3,26

Faktor D 2 19,61 9,81 1,71 tn 3,26

Faktor BD 4 3,49 0,87 0,15 tn 4,02

JK Galat 18 57,27 5,73

Total 26 188,96

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran X. Data Panjang Akar

Tabel 32. Data panjang akar

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 7,54 6,93 7,53 22,00 7,33

B1D2 10,83 11,40 9,87 32,10 10,70

B1D3 10,20 8,22 9,24 27,66 9,22

B2D1 12,70 12,20 13,60 38,50 12,83

B2D2 14,27 14,68 15,70 44,65 14,88

B2D3 13,71 14,03 13,20 40,94 13,65

B3D1 17,44 16,30 15,32 49,06 16,35

B3D2 16,63 17,21 18,70 52,54 17,51

B3D3 15,20 16,27 15,34 46,81 15,60

Total 118,52 117,24 118,50 354,26

Tabel 33. Sidik ragam panjang akar

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 281,83 35,23 57,38 n 3,56

Faktor B 2 252,80 126,40 205,89 n 3,26

Faktor D 2 22,82 11,41 18,59 n 3,26

Faktor BD 4 6,214 1,55 2,53 tn 4,02

JK Galat 18 11,05 0,61

Total 26 292,88

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran XI. Data Berat Segar Bagian Vegetatif di atas Tanah

Tabel 34. Data berat segar bagian vegetatif di atas tanah

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 0,90 1,01 1,16 3,07 1,02

B1D2 1,44 0,60 1,16 3,20 1,07

B1D3 0,83 1,25 0,63 2,71 0,90

B2D1 0,87 1,10 0,82 2,79 0,93

B2D2 1,86 2,28 1,56 5,70 1,90

B2D3 0,85 0,86 0,91 2,62 0,87

B3D1 2,33 1,20 0,96 4,49 1,50

B3D2 2,03 2,86 1,91 6,80 2,27

B3D3 2,40 1,63 1,56 5,59 1,86

Total 13,51 12,79 10,67 36,97

Tabel 35. Sidik ragam berat segar bagian vegetatif di atas tanah

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 6,64 0,83 2,82 tn 3,56

Faktor B 2 3,71 1,86 6,30 n 3,26

Faktor D 2 1,92 0,96 3,25 tn 3,26

Faktor BD 4 1,01 0,25 0,86 tn 4,02

JK Galat 18 2,95 0,29

Total 26 9,59

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran XII. Data Berat Segar Akar

Tabel 36. Data berat segar akar

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 0,40 0,31 0,38 1,09 0,36

B1D2 0,57 0,43 0,47 1,47 0,49

B1D3 0,40 0,63 0,31 1,34 0,45

B2D1 0,28 0,40 0,36 1,04 0,35

B2D2 0,45 0,48 0,50 1,43 0,48

B2D3 0,31 0,20 0,31 0,82 0,27

B3D1 0,60 0,40 0,36 1,36 0,45

B3D2 0,63 0,66 0,70 1,99 0,66

B3D3 0,66 0,56 0,60 1,82 0,61

Total 4,30 4,07 3,99 12,36

Tabel 37. Sidik ragam berat segar akar

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 0,36 0,05 6,46 n 3,56

Faktor B 2 0,20 0,10 14,52 n 3,26

Faktor D 2 0,11 0,06 7,96 n 3,26

Faktor BD 4 0,05 0,01 1,67 t 4,02

JK Galat 18 0,13 0,01

Total 26 0,49

Ket : n = berpengaruh nyata tn : tidak berpengaruh nyata

Lampiran XIII. Data Berat Kering Bagian Vegetatif di atas Tanah

Tabel 38. Data berat kering bagian vegetatif di atas tanah

Perlakuan Ulangan Total Rerata

1 2 3

B1D1 0,49 0,22 0,36 1,07 0,36

B1D2 0,48 0,39 0,41 1,28 0,43

B1D3 0,56 0,38 0,43 1,37 0,46

B2D1 0,61 0,64 0,53 1,78 0,59

B2D2 0,85 0,52 0,67 2,04 0,68

B2D3 0,49 0,73 0,63 1,85 0,62

B3D1 0,70 0,88 0,87 2,45 0,82

B3D2 1,16 1,03 0,91 3,10 1,03

B3D3 1,08 0,73 0,93 2,74 0,91

Total 6,42 5,52 5,74 17,68

Tabel 39. Sidik ragam berat kering bagian vegetatif di atas tanah

SR DB JK KT F Hit F Tabel

KP 8 1,27 0,16 6,05 n 3,56

KP 8 1,27 0,16 6,05 n 3,56

Dokumen terkait