• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggal 9 November 2012 :

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT UROLITIASIS LAPORAN KASUS

1) Tanggal 9 November 2012 :

Jenis pemeriksaan : Normal

Ureum : 22 mg/dl 10-50mg/dl

Creatinine : 0,8mg/dl 0,6-1,1 mg/dl Gula darah : 116 mg/dl 55-150mg/dl Leukosit : 8.600/ul 5.000-10.000 mg/dl Trombosit : 737.000/ul 4-5 juta/ul

Hematocrit : 24,9 vol% 37-43 vol% 2) Tanggal 10 November 2012

Jenis pemeriksaan : Normal

Hb : 9,6 g/dl 12-14 g

36 ANALISA DATA

DATA SENJANG ETIOLOGI PROBLEM

Ds :

- Klien mengeluh nyeri saat BAK P : Nyeri saat BAK

Q : seperti terbakar

R : Abdomen kuadran kanan bawah S : 4 (Sedang)

T : Hilang-timbul

- Klien mengeluh abdomen kuadran kanan bawah terasa terbakar pada malam hari

- Klien mengeluh pinggang bagian belakang terasa sakit pada malam hari

Do :

- Klien mengalami nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan bawah, dan ditandai dengan klien mengerang saat abdomen kuadran kanan bawah dipalpasi

- TTV = TD : 120/80; N : 90 X/m; RR : 25; S : 37oC.

Trauma jaringan

Nyeri

Ds :

- Klien mengeluh perutnya terasa penuh, nyeri dan mual jika makan terlalu banyak

- Klien mengatakan badannya menjadi kurus selama sakit - Klien mengatakan ia hanya menghabiskan setengah porsi

makanan yang diberikan pihak RS padanya Do :

- Klien tampak dapat menghabiskan makanannya saat ditemani

- Hb pada tanggal 10 november 2012 : 9,6 g/dL - Konjungtiva anemis

- Berat badan sebelum sakit 40 Kg - Berat badan saat ini 35 Kg

- Lingkar lengan tangan klien : 19,5 cm - Anoreksia, Mual Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ds :

- Klien mengatakan BAK nya berwarna putih keruh dan berbau

- Klien mengeluh nyeri saat BAK

- Klien mengatakan balutan infus belum diganti Do :

- Hasil leukosit klien pada tanggal 9 november 2012 : 8600/ul.

- Urine klien berwarna putih keruh (seperti air cucian beras)

Imflamasi, tindakan invasif

Resiko tinggi infeksi

37

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

- Nyeri akut b/d trauma jaringan.

- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Anoreksia. - Resiko tinggi infeksi b/d inflamasi, tindakan invasif

dan tidak berbau

- Klien mendapatkan terapi injeksi cefotaxim 3x1 gram - Klien terpasang infus RL 20 tts/mnt, balutan infus klien

38

No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Rasional

Tujuan & KH Intervensi 1 Nyeri akut b/d trauma jaringan,

d/d : Ds

- Klien mengeluh nyeri saat BAK P : Nyeri saat BAK

Q : seperti terbakar

R : Abdomen kuadran kanan bawah

S : 4 (Sedang) T : Hilang-timbul

- Klien mengeluh abdomen kuadran kanan bawah terasa terbakar pada malam hari - Klien mengeluh pinggang

bagian belakang terasa sakit pada malam hari

Do :

- Klien mengalami nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan bawah, dan ditandai dengan klien mengerang saat abdomen kuadran kanan bawah dipalpasi Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan 3x24 jam, dg KH : Ds: - Klien mengatakan nyerinya berkurang ke skala 3 (ringan) Do : - klien tidak mengerang saat abdomen kuadran kanan bawah dipalpasi - TTV dalam batas normal - Observasi TTV

- Kaji ulang karakteristik nyeri

- Jelaskan penyebab nyeri

- Berikan tindakan nyaman (pijatan punggung dan masase punggung)

- Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam

- Tingkatkan pemasukan cairan sedikitnya 3-4 L/hari

- Berikan kompres hangat pada punggung

- Berikan terapi meditasi anlgesik sesuai indikasi

- Untuk menentukan intervensi selanjutnya

- Untuk mengetahui karakteristik nyeri

- Membantu dan meningkatkan kemampuan koping klien dan dapat menurunkan ansietas

- Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot dan memperlancar sirkulasi

- Membantu dalam relaksasi otot

- Membantu pencegahan batu

selanjutnya

- Mengurangi tegangan otot dan dapat menurunkan refleks spasme - Analgesik bekerja memblok

reseptor nyeri di SSP

2.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual d/d : Ds : Kebutuhan nutrisi terpenuhi, setelah dilakukan tindakan 3x24 jam dg KH : Ds : - Observasi keadaan umum klien

- Kaji ulang jumlah makanan klien

- Mengetahui keadaan klien sebagai dasar intervensi selanjutnya

- Untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi yang dialami C. RENCANA KEPERAWATAN

39 - Klien mengeluh perutnya

terasa penuh, nyeri dan mual jika makan terlalu banyak - Klien mengatakan badannya

menjadi kurus selama sakit - Klien mengatakan ia hanya

menghabiskan setengah porsi makanan yang diberikan pihak RS padanya

Do :

- Klien tampak dapat menghabiskan makanannya saat ditemani

- Hb pada tanggal 10 november 2012 : 9,6 g/dL

- Konjungtiva anemis

- Berat badan sebelum sakit 40 Kg

- Berat badan saat ini 35 Kg - Lingkar lengan tangan klien :

19,5 cm - Klien mengatakan ia dapat menghabiskan porsi makanan yang diberikan kepadanya. Do :

- Berat badan klien meningkat

- Hb klien meningkat - Klien dapat

menghabiskan porsi makanannya

- Anjurkan klien untuk makan porsi sedikit tapi sering

- Berikan makanan yang disukai klien namun tidak melanggar kontra indikasi

- Berikan diet makanan tinggi karbohidrat rendah protein

- Timbang berat badan setiap hari

- Kolaborasi dalam pemeriksaan hasil lab (Hb)

klien

- Memaksimalkan masukan nutrisi

- Untuk meningkatkan pemasukan nutrisi klien

- Untuk memperbaiki status nutrisi klien menjelang operasi

- Untuk mengukur keefektifan nutrisi adekuat

- Untuk mengukur keefektifan intervensi yang diberikan

3 Resiko tinggi infeksi b/d inflamasi, tindakan invasif yang d/d :

Ds :

- Klien mengatakan BAK nya berwarna putih keruh dan berbau

- Klien mengeluh nyeri saat

Infeksi tidak terjadi, setelah dilakukan tindakan 3x24 jam, dengan KH : Ds : - klien mengatakan balutan infusnya sudah diganti. Do : - Monitor TTV - Lakukan tindakan perawatan infus dengan tekhnik steril

- Observasi urine terhadap tanda-tanda infeksi

- Berikan terapi medikasi

- Untuk mengetahui intervensi selanjutnya.

- Menghindari kemungkinan terjadi infeksi nosokomial.

- Untuk mendeteksi gejala awal infeksi.

40 BAK

- Klien mengatakan balutan infus belum diganti

Do :

- Hasil leukosit klien pada tanggal 9 november 2012 : 8600/ul.

- Urine klien berwarna putih keruh (seperti air cucian beras) dan tidak berbau

- Klien mendapatkan terapi injeksi cefotaxim 3x1 gram Klien terpasang infus RL 20

tts/mnt, balutan infus klien tampak kotor

- Hasil lab leukosit dalam batas normal (5000-10000 /ul)

antibiotik sesuai dengan indikasi

- Kolaborasi dalam pemeriksaan lab (leukosit)

kuman penyebab infeksi.

- Untuk mendeteksi adanya infeksi yang mungkin sedang terjadi

[Type text] Page 41 No

Dx Tanggal Tindakan keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan 1,2, 3 11/11/2 012 - Mengkaji TTV klien H : - Td : 80/60 mmHg, N : 78x/menit, S : 36,6o c, R : 18x/menit

1 - Mengkaji karakteristik nyeri klien

R : P : Nyeri saat BAK, Q : seperti terbakar, R : Abdomen kuadran kanan bawah, S : 4 (Sedang), T : Hilang-timbul

2 - Mengkaji jumlah mkanan yang dapat dihabiskan klien

H : klien tampak dapat menghabiskan satu porsi makanannya. 2 - Menimbang berat badan dengan timbangan injak

H : berat badan 35 kg

2 - Mengukur lengan kiri klien H : lingkar lengan kiri 19,5 cm 3 - Memonitor pengeluaran urine klien

H : urine klien berwarna putih keruh seperti air cucian beras dan tidak berbau 1,2, 3 12/11/ 2012 - Mengkaji TTV klien H : - Td : 90/60 mmHg, N : 78x/menit, S : 36,7o c, R : 18x/menit 1 - Mengkaji karakteristik nyeri

R : P : Nyeri saat BAK, Q : seperti terbakar, R : Abdomen kuadran kanan bawah, S : 4 (Sedang), T : Hilang-timbul

1,2, 3

- Mengkaji keadaan umum klien H : klien tampak lemah

1 - Mengganti alat tenun klien

H : alat tenun tampak bersih dan rapi 2 - Mengkaji ulang pemasukan nutrisi klien

R : klien mengatakan ia menghabiskan porsi makanannya 3 - Melakukan tindakan melepas infus

H : infus klien dilepas

2 - Berkolaborasi dengan tim analis dalam pemeriksaan kadar Hb H : nilai Hb 9,8 gr/dl

3 - Memasang infus pada pulmo radialis sebelah kiri dengan menggunakan abocath nomer 22, cairan dextrose 5% , infus makro 20 tts/mnt

H : klien terpasang infus dextrose 20 tts/mnt

Dokumen terkait