• Tidak ada hasil yang ditemukan

r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen k = Jumlah butir

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Tanggapan dari Pengusaha

Dari hasil wawancara dengan para pengusaha, maka para responden menuturkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan jaringan kantor cabang di Kabupaten Dairi karena jumlah uang yang beredar di Kabupaten Dairi masih sangat kecil. Hal ini disebabkan karena kemampuan daya beli dari masyarakat di daerah tersebut sangat rendah. Daya beli masyarakat yang sangat rendah disebabkan oleh kecilnya penghasilan yang diperoleh per bulan

Para responden menuturkan hal ini khusunya terlihat dari perputaran uang di pasar tradisional. Dari hasil observasi peneliti khususnya di ibukota kabupaten tepatnya kecamatan Sidikalang bahwa kuantitas transaksi jual beli hanya 2 kali seminggu yang seyogianya setiap hari. Belum lagi beberapa pasar tradisional di kecamatan yang juga tidak berfungsi. Menurut para pengusaha, hal ini berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.Dengan demikian, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap hubungan para pengusaha ke pihak bank baik dalam menyimpan, menabung dan juga menggunakan produk- produk jasa bank lainnya.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 83% dari responden telah mengetahui mengenai urusan kredit perbankan, yang berarti bahwa para responden sudah pernah menggunakan kredit yang ditawarkan oleh pihak bank selama menjalankan usahanya. Selain itu sebanyak 17% responden menjawab tidak mengetahui sama sekali mengenai urusan kredit perbankan.

Pada tahun 2007 dan tahun 2008 terdapat 19 responden mempunyai pinjaman kepada pihak bank. Ditinjau dari jenis kredit yang dipinjam pengusaha, sekitar 10% (2 responden) mempunyai pinjaman berupa kredit investasi, 89% (16 responden) mempunyai pinjaman berupa kredit modal kerja serta 1% mempunyai pinjaman berupa kredit konsumtif.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 32 responden telah memiliki rekening yang terdiri dari 78% responden membuka satu rekening dan 22% membuka dua rekening.Mereka pada umumnya membuka di satu bank. Selain itu sebanyak 16% memiliki rekening berbentu giro, 62% memiliki rekening

berbentuk tabungan.Selain itu 12% memiliki rekening berupa tabungan dan giro serta 10% memiliki rekening berupa tabungan dan deposito.

Menurut para responden, bahwa pihak bank tidak membuka kantor cabangnya di Kabupaten Dairi karena kondisi perkonomian di daerah tersebut kurang mendukung untuk melakukan penempatan dana secara tepat.Dalam hal ini khususnya dapat dilihat jenis perusahaan, kategori usaha dan skala usaha.

Ditinjau dari jenis perusahaan, sebagian besar usaha yang dimiliki para responden ialah perseorangan, yakni mencapai 91%. Sementara perseroan terbatas (PT) sekitar 3%. Jenis usaha yang lain seperti Koperasi dan firma/CV jumlahnya kurang dari 3,0%.

3% 3% 3%

91%

PT FIRMA / CV Koperasi Perseorangan

Gambar 4.3 Jenis Perusahaan

Selain itu berdasarkan sektor usaha, sekitar 42,0% responden bergerak di bidang perdagangan, restoran dan hotel. Kemudian disusul dengan sektor dunia usaha 31% dan sektor perindustrian pengolahan 11%, jasa-jasa lainnya 11% dan sektor transportasi, gudang dan komunikasi 5%.

5% 11% 42% 31% 11% Komunikasi dan Gudang Industri pengolahan Perdagangan

Jasa Dunia Usaha

Jasa -jasa lainnya

Gambar 4.4 Kategori Bidang Usaha

Dan berdasarkan skala perusahaan menunjukkan bahwa para pengusaha di Kabupaten Dairi sebagian besar adalah usaha mikro 93% yaitu dengan jumlah tenaga kerja antara 1- 4 dan usaha kecil 7% yaitu dengan jumlah tenaga kerja antara 5- 19 orang. Dan untuk usaha menengah dan besar tidak ada.

93% 7% 0% 0% mikro kecil menengah besar

Gambar 4.5 Skala Perusahaan Berdasarkan Tenaga Kerja

Dari data tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Dairi masih belum dapat menjadi suatu daerah strategi sebagai penempatan dana bagi pihak bank jika membuka kantor cabangnya di Kabupaten Dairi.Hal ini terlihat dari jenis perusahaan yang masih didominasi oleh perusahaan perseorangan dengan sektor industri pengolahan yang pertumbuhannya sangat lambat serta skala usaha mikro yang tinggi.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan pada tahun 2007 dan tahun 2008 terdapat 19 responden mempunyai pinjaman kepada pihak bank. Ditinjau dari jenis kredit yang dipinjam pengusaha, sekitar 10 % (2 responden) mempunyai pinjaman berupa kredit investasi,89% (16 responden) mempunyai pinjaman berupa kredit modal kerja serta 1% mempunyai pinjaman berupa kredit konsumtif. Dan persentase besarnya dana yang digunakan oleh pengusaha yang berasal dari pinjaman bank yaitu 8 pengusaha menggunakan pembiayaan dana dari bank berkisar antara 0-10% ; 9 pengusaha menggunakan pembiayaan dari bank berkisar 10- 50% serta 2 orang pengusaha menggunakan pembiayaan dari bank lebih dari 50 %.

Gambar 4.6 Pembiayaan Dana Bank Oleh Pengusaha

Menurut para pengusaha, rendahnya permintaan kredit oleh pengusaha menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan jaringan kantor cabang bank umum di Kabupaten Dairi.Dari hasil wawancara dan jawaban masyarkat bahwa ini disebabkan urusan birokrasi kredit dari bank yang sangat rumit.Misalkan untuk laporan keuangan.Padahal dari hasil penelitian ini

Persentase Jumlah Dana Pinjaman Pengusaha 0-10 %, 8 10-50%, 9 > 50 %, 2 0-10 % 10-50% > 50 %

menunjukkan bahwa sebanyak 33% responden tidak membuat pencatatan transaksi usahanya. Dan 67% responden telah memiliki catatan pembukuan dan dibuat sendiri oleh pengusaha tersebut.

Para pengusaha yang telah memiliki pembukuan atas transaksi usaha yaitu neraca, laporan laba rugi, buku kas, buku pembelian, buku penjualan, buku stok gudang, buku piutang, buku utang, dan buku catatan. Diantara beberapa catatan tersebut, pada umumnya para pengusaha memiliki buku kas (17%), buku pembelian (33 %), buku penjualan (50%), buku catatan (42%), buku stok gudang (25%), buku utang (21%) dan buku piutang (37%) laporan laba rugi (17%) dan neraca (8%).

Pada umumnya para pengusaha tidak membuat catatan pembukuan atau hanya membuat buku catatan karena usaha tersebut di kelola oleh anggota keluarga.Selain itu responden merasa bahwa mereka telah mendapatkan keuntungan usaha karena yang penting dapat tetap hidup dari usaha mereka tersebut. Dan sebagian pengusaha menjelaskan tidak memiliki pengetahuan atau informasi tentang pembuatan pembukuan yang sederhana.

jenis pembukuan 8%17% 12% 33% 50% 25% 37% 21% 42% Neraca Laba rugi Buku kas Buku pembelian Buku Penjualan Buku Stok Gudang Buku Piutang Buku Utang Buku Catatan

Para responden juga mengeluhkan tentang bunga kredit yang relatif masih tinggi dan tidak mempunyai agunan sebagai jaminan khususnya ketika pertama kali ingin membuka usaha.Dari hasil wawancara dengan para responden menuturkan keterbatasan dari sarana dan prasarana umum juga menjadi penghambat bagi pengusaha dalam menggunakan jasa bank di Kabupaten Dairi.

Menurut para pengusaha, masih terdapat banyak daerah yang kondisi jalannya rusak berat baik dengan jenis lapisan aspal, batu dan tanah. Padahal menurut para pengusaha, terdapat berbagai usaha yang dapat dikembangkan. Namun dengan kondisi hal ini, membuat para pengusaha jarang berhubungan dengan pihak bank dan hanya menggunakan modal seadanya.

Dengan demikian, maka para pengusaha pengusaha menggunakan pembiayaan dari dana sendiri dan juga dari lembaga keuangan non bank seperti koperasi, CU.Bahkan beberapa pengusaha selalu menyediakan dana taktis jika sewaktu- waktu mengalami kekurangan dana.Dan para responden juga meminjam dana dari teman mitra usaha yang meminjam dana ke bank. .Keterbatasan dana yang digunakan oleh pengusaha membuat perkembangan usaha di Kabupaten Dairi bergerak sangat lambat dari tahun ke tahun dan bahkan tidak menunjukkan prospek yang semakin baik khususnya sebagai barang ekspor.

Dokumen terkait