• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari pemahaman yang penulis dapatkan, mengenai bimbingan karir dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Direktur Utama dapat menambah sumber daya manusia di masing-masing instalasi sehingga beban kerja yang dihadapi karyawan tidak terlalu memberatkan.

2. Masing-masing pimpinan instalasi dapat memberikan bimbingan secara rutin kepada stafnya.

3. Lebih mendisiplinkan karyawan seperti dokter atau perawat yang mengikuti pendidikan di luar, sehingga tidak mengabaikan tugasnya dalam hal pelayanan kepada pasien.

4. Kepada karyawan hendaknya selalu aktif dalam mengikuti bimbingan secara rutin yang diadakan di RSKO.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984). Cet. Ke-1.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 1996).

As’ad, Moh. Psikolgi Industri. (Yogyakarta : Lembaga Manajemen AMP, 1980). Barry-al, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. ( Surabaya : ARKOLA, 1994). Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke. 3, (Jakarta : Balai Pustaka,

2002).

Hana, Attia Mahmoud. Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan I. (Jakarta : Bulan Bintang, 1978).

__________________. Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan II. (Jakarta : Bulan Bintang, 1978).

Handoko, Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta : BPFE, 2001).

Hattari. Ke Arah Pengertian Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. (Jakarta : BP3K, 1983).

Luthfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam. (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008).

Mangkunegara, A. Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007).

Modul TOT Pelatihan Bagi Pelatih Sertifikasi Keahlian Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial. (Jakarta : Pusat Penyuluhan Sosial Departemen Sosial RI, 2009).

Mursi, Abdul Hamid. SDM yang Produktif Pendekatan Al-Qur’an & Sains (Jakarta : Gema Insani Press, 1997).

Nasuhi, Ahmad dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Ciputat : CEQDA, 2007).

Natsir, Nanat Fatah. Etos Kerja Wirausahawan Muslim. (Bandung : Gunung Djati Press, 1999).

Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1998) . Cet. Ke-2.

Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. (Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983).

Poerwandarminta, W.J.S. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 1995). Cet. Ke-2. Rao, T.V. Penilaian Prestasi kerja : Teori dan Praktik (terjemahan : Mulyana).

(Jakarta : Btnaman Pressindo, 1986).

Ruky, Ahmad. Sistem Manajemen Kinerja. (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006).

Shaleh, Abdul Rahman dan Yunita Faela Nisa. Psikologi Industri dan Organisasi. (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006).

Sukardi, Dewa Ketut. Tes Dalam Konseling Karir. (Surabaya : Usaha Nasional, 1994).

Umar dan Sartono. Bimbingan dan Penyuluhan. (Bandung : Pustaka Cipta, 1998). Cet. Ke-2.

Yusuf, Syamsu L.N dan A. Juntika Nurihsan. Landasan bimbingan dan konseling. (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2006).

Nama : Muhammad Faishal Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 24 Mei 2010

Pukul : 10.00 WIB

Interviewer : Khairunnisa

Tanya : Bagaimana pelayanan yang diberikan di RSKO menurut anda ?

Jawab : menurut saya pelayanan yang dilakukan oleh RSKO sudah cukup bagus, karena RSKO merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan Napza. Karena di sini komplit segala sesuatunya ada yang berhubungan dengan efek samping dari narkoba ada semua seperti poli gigi, poli penyakit dalam, poli napza, poli jiwa dan ada rehabilitasinya juga.

Tanya : Apa saja yang anda dapatkan di sini ?

Jawab : mendapatkan pelayanan khusunya detoks, karena saya di sini baru 4 hari dan baru dapat tahap detoks. Awalnya saya ga’ mau dibawa ke tempat-tempat rehabilitasi narkoba, karena saya takut. Saya kira seram seperti di tasik. Yahh namanya detoks pastinya sakit, tapi ini resiko kalo mau sembuh.

Tanya : Bagaimana kinerja para dokter di RSKO ?

Jawab : menurut saya bagus, dokternya ramah-ramah, kadang suka ngajak bercanda. Tanya : Adakah dampak positif yang terjadi pada diri anda setelah mendapatkan

pelayanan di sini ?

Jawab : ada, saya sudah agak enakan. Dan yang dikasih nasihat bukan Cuma saya aja tapi keluarga saya juga. Jadinya klop aja. Makanya saya nyaman.

asri bebas polusi, jangan dekat pasar.

Nama : Ovi

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 24 Mei 2010

Pukul : 11.00 WIB

Interviewer : Khairunnisa

Tanya : Bagaimana pelayanan yang diberikan di RSKO menurut anda ?

Jawab : menurut saya pelayanan di RSKO bagus, karena kegiatan yang dilaksanakan di sini terutama di Rehabiitasi cukup mengasyikan. Karena saya dapat menyalurkan bakat saya sebagai pemain musik. Dalam kegiatan seni saya di dalam band sebagai bass. Di situ saya meluapkan semua emosi dan kepenatan dalam musik. Karena siapa yang mau tinggal di tempat rehabilitasi, yang orang-orangnya pada ga’ bener semua. Oleh karena itu saya bertekad banget untuk sembuh, saya berjanji tidak akan mengkonsumsi lagi.

Tanya : Apa saja yang anda dapatkan di sini ?

Jawab : saya mendapatkan bimbingan, layanan konsultasi setiap dua kali seminggu dengan psikiater dr. Carla, kadang kalo konsultasi saya luapkan aja kepenatan saya. Lalu diberikan motivasi deh sama dokter, saya juga ikut kegiatan seni, kadang bermain peran sama pak syarif. Seru juga sih.

Tanya : Bagaimana kinerja para dokter di RSKO ?

Jawab : dokter dan psikiater di sini ramah semua, seperti yang saya bilang tadi ketika mengikuti konsultasi saya merasa nyaman, karena ketika di rumah saya ga’ punya tempat untuk mencurahkan segala masalah saya.

Jawab : oh pasti, selama di sini saya jadi sadar mba, saya bodoh banget bisa ikut-ikutan teman-teman saya. Dan saya juga tidak bisa menyalahkan ortu saya, karena memang dari diri saya juga yang harus bisa mandiri. Makanya selepas keluar dari sini saya akan menjaga diri.

Tanya : Adakah saran yang ingin disampaikan kepada RSKO ?

Jawab : mungkin suasana penghijauannya harus ditambahkan yah, banyakin pohon-pohonan. Yah kaya buat taman di dalam ruangan. Karena saya suka banget mba menanam pohon, jadi kalo lihat ruangan yang jarang pepohonan kayanya gimana gitu.

Nama : Sofiyan Maulana, S.Sos. Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 10 Maret 2010

Pukul : 10.30 WIB

Interviewer : Khairunnisa

Tanya : Bagaimana dengan Pembinaan atau bimbingan karir yang diberikan di RSKO ini ?

Jawab : Kita disini pembinaan karir diukur dari jenjang, tugas, tanggung jawab dan penempatan. Karena masing-masing unit kerja selalu mengusulkan, kalau itu sesuai dengan anggaran nanti akan diusulkan melalui rencana program kegiatan.

Tanya : Bagaimana bentuk bimbingan secara berkala yang diberikan di RSKO ? Jawab : Kalau berkala itu masing-masing pimpinan unit mengadakan kegiatan

pertemuan setiap satu bulan sekali dalam hal pembinaan dan saling evaluasi kinerja. Dan juga setiap satu tahun sekali ada penilaiaan kinerja dengan bentuk DP3 yang dinilai langsung oleh masing-masing atasan dan dinilai lagi oleh atasan pejabat penilai sesuai dengan struktur organisasi masing-masing.

Tanya : Dan bagaimana dengan bimbingan secara incidental, misalnya dalam hal adanya suatu permasalahan yang dialami oleh karyawan, lantas siapa yang memberikan bimbingan atau membantu dalam menyelesaikan permasalahan ?

pegawai antara hak dan kewajiban. Kalau mengenai hak bagi PNS kan berhak menerima gaji, mendapatkan cuti. Cuti juga ada beberapa jenis sementara kewajibannya memenuhi tugas. Misalnya hak sudah dipenuhi akan tetapi kewajiban tidak, nah,,, tentu akan kita beri pembinaan. Dan pembinaan itu tentu ada misalnya dengan pemberian sanksi, dan sanksi itu ada tiga jenis, sanksi administratif seperti teguran lisan atau tertulis. Ada juga misalnya dilihat dari kualifikasi tingkat kesalahannya. Jadi itu tadi ada ringan, sedang atau berat. Kalau berat itu dengan pemberhentian, ada yang secara hormat maupun tidak hormat.

Tanya : Dan bagaimana dengan bimbingan karir secara rutin misalnya briefing morning ?

Jawab : Kalau disini disebut dengan morning meeting setiap hari senin, rabu dan jum’at jam 08.00-09.00 yang dipimpin oleh wakil dari seluruh wakil pejabat structural, dan adapula pertemuan informal untuk seluruh karyawan istilahnya “mejeng” yang dilaksanakan setiap hari selasa pekan ke-3 jam 14.00-15.00 bersamaan dengan pembagian jasa pelayanan. Dan juga rapat rutin pimpinan (pejabat struktural eselon 2 & 3 beserta seluruh ketua komite-komite dan satuan pemeriksaan intern yang dilaksanakan setiap hari selasa pekan ke-2 jam 10.00-11.30 dengan menyiapkan bahan monitoring evaluasi dari setiap direktorat dan komite-komite serta satuan pemeriksaan intern (SPI).

Jawab : Memang selama ini kita mengidentifikasi masalah, jadi permasalahan kebanyakan di pelayanan, misalnya para dokter yang artinya disini tidak optimal melakukan fungsi pelayanan, oleh karena sedang melakukan pendidikan. Akan tetapi kan harus diatur dalam artian kita lihat disini dalam rangka tugas belajar atau izin belajar. Kalo tugas belajar itu Instansi mengirim dokter yang bersangkutan melanjutkan pendidikannya terutama karena disini diutamakan dokter spesialis. Dan kalau izin belajar harus sesuai peraturan tidak boleh tinggalin tugas. Kita lihat bagi PNS yang ingin melanjutkan pendidikannya dan diberikan izin pimpinannya itu kan harus sesuai dengan peraturan.

Tanya : Bagaimana dengan status pegawai di sini, apakah keseluruhannya adalah PNS ?

Jawab : Di sini status pegawai ada PNS, CPNS dan Non-PNS termasuk tenaga kontrak. Seluruhnya pegawai ada 315 orang. Dan di sini ada jabatan structural atau fungsional

Tanya : Apa lagi upaya RSKO dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan selain bimbingan karir ?

Jawab : Membangun suatu motivasi ini pun sudah dilakukan oleh RSKO. Pimpinan sudah berupaya untuk memberikan motivasi baik dengan pendekatan system atau memberikan penyegaran atau mendatangkan motivator dan itupun sudah dilakukan. Disini juga sudah menggunakan system absensi sebagai alat untuk memberikan reward / punishment

Nama : dr. Carlamia HL, SpKj & Marwan, Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 6 April 2010

Pukul : 12.00 WIB

Interviewer : Khairunnisa

Interviewer : Bagaimana bentuk bimbingan karir yang dokter berikan kepada staf dokter ?

dr. Carla : Sebenanya kalau bimbingan karir saya baru 2 bulan menjabat sebagai kepala instalasi, dan menurut saya memang bahwa untuk perawat tidak harus seperti ini yang statis tapi perlu adanya peningkatan karir. Karena lama kelamaan dalam kondisi seperti ini kita nanti suatu saat akan mengalami kebosanan. Seperti saya juga dokter umum lama kelamaan bosan padahal uang banyak, yaaaa itu namanya teori kebanjiran. Dapat uang, dapat uang, dapat uang akan tetapi kosong. Apa yang kosong ? kita punya ilmu segitu-gitu aja. Begitupun perawat suatu saat akan bosan. Karena dihadapkan oleh pekerjaan yang begitu terus. Jadi uang bukan hanya target kita, tapi kita ingin lebih dari itu walaupun itu cape dan ada hal yang harus kita korbankan. Kalau kuliah kan otomatis penghasilan

Interviewer : Dan dari dokter sendiri dalam memberikan bimbingan kepada pegawai seperti apa ?

dr. Carla : Sebetulnya kalo menurut saya secara khusus tidak, tetapi kadang-kadang kita merasa dekat dengan yang lainnya. Kalau mereka mau sekolah, ya sekolah dan mungkin juga tidak selamanya dengan sekolah bisa dengan jalur-jalur pendidikan secara cepat seperti pelatihan-pelatihan itu salah satu bentuk untuk peningkatan karir. Dan itu juga memberi kesempatan dan tantangan juga suatu bentuk untuk peningkatan karir. Misalnya kita semua tidak punya latar belakang napza tapi karena sering ikut pelatihan, teman-teman juga jadinya punya sesuatu yang beda seperti perawat yang jadinya spesialisasinya di napza. Saya juga jadi psikiater yang spesialisasnya di napza.

Interviewer : Adakah hambatan-hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugas ?

Bpk. Marwan : Hambatan sih ada saja, akan tetapi sampai sekarang masih bisa ditangani. Dan saya bersyukur tahun 2006-2008 saya disekolahkan yang belakangan juga dapat pelatihan-pelatihan dan sekarang pun teman-temen kita ada dua orang yang sekolah cuma yang sekolah ini harus bergantian tidak boleh bareng-bareng.

dr. Carla : Yah kalau dalam hal bosan, untuk itu saya rasa perlu berefreshing atau menggunakan cutinya. Karena bukan hanya di Rumah Sakit, dimanapun kita bekerja juga pasti ada rasa jenuh atau bosan. Seperti pak marwan yang dibiayai oleh RSKO mengambil keperawatan dan memang tidak boleh jauh dari keperawatan yang ada hubungan dengan napza juga. Ga mungkin dari keperawatan ambil ekonomi gak akan naik. Mungkin untuk pengetahuan punya tetapi untuk jenjang karir tidak bisa karena harus perawat. Lain halnya kalau pada jabatan structural.

Interviewer : Apa saja bentuk pelayanan yang ada di Rehabilitasi ini ? dr. Carla : Pelayanan disini banyak, jadi bagi kita itu suatu tim yang

dibentuk bareng-bareng disitu ada pekerja sosial, perawat, dokter umum ada psikiater ada kerjasama dengan dokter-dokter lain ada konselor, dan apa yang dibutuhkan itu yang kita lakukan.

Interviewer : Bagaimana menurut bapak mengenai bimbingan karir atau peningkatan karir yang ada di RSKO ini ?

Bpk. Marwan : Kalau peningkatan karir disini bagus, karena karyawannya juga tidak terlalu banyak jadi kalau mau sekolah yah ngantrinya tidak terlalu panjang. Tapi ya itu tergantung dari diri kita, kalau kita sekolah otomatis penghasilan berkurang

Dokumen terkait