• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Keluarga

1. Pengertian keluarga

Menurut Frank J. Mifflen, keluarga adalah dua orang atau lebih I

yang terhubung melalui ikatan perkawinan atau ikatan darah yang biasanya memelihara tempat tinggal yang sama26.

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dapat mengurangi timbulnya masalah-masalah sosial, keutuhan, keserasian dan keharmonisan dalam keluarga merupakan faktor yang sangat penting. Orang tua sebagai pengisi hati nurani dan pendidik anak harus mampu melakukan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dalam suasana kasih sayang antara orang tua dengan anak.

Suatu keluarga dikatakan bahagia dan sejahtera bila seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai dengan berkurangnya rasa ketegangan, kekecewaan, dan puas terhadap emosi, dan sosial. Selain itu di dalam keluarga yang bahagia juga tercipta suasana tentram serta perasaan kasih dan sayang diantara sesama anggota keluarga.

dikembangkan agar nantinya setelah dewasa mampu terjun di masyarakat. Karena itu orang tua harus benar-benar mempersiapkan diri menjadi pengasuh dan pendidik yang baik. Orang tua tidak boleh mengasuh dan mendidik anak mereka hanya dengan naluri saja, melainkan perlu persiapan yang matang.

Suasana yang tercipta dalam suatu keluarga akan membentuk perilaku dasar anak, misalnya :

a. Di dalam keluarga yang teratur dengan baik dan sejahtera anak akan memperoleh latihan-latihan dasar dalam mengembangkan sikap sosial yang baik dan kebiasaan berperilaku baik.

b. Hubungan antara anggota keluarga menentukan pola hubungan sosial dan interaksi sosial yang luas dalam diri anak.

c. Di dalam ikatan keluarga yang akrab dan hangat seorang anak akan memperoleh pengertian tentang hak dan kewajiban dan sikap tanggung jawab sehingga anak akan belajar mematuhi dan tata cara keluarga.

d. Sikap keluarga dalam menghadapi suatu persoalan aklan membentuk sikap anak dalam memandang kehidupan mendatang.

2. Peranan Keluarga

a. Keluarga sebagai masyarakat kecil

Keluarga sebagai tempat yang sangat penting dimana anak memperoleh kemampuan-kemampuan dasar yang akan terus

Kelompok terkecil yang pertama kali dijumpai manusia sejak lahir adalah keluarga. Dalam pembentukan mental anak, peranan keluarga sangat penting.

b. Keluarga sebagai pusat ketenangan hidup

Dalam hal ini Aisyah Dachlan berpendapat: Sang ibu mengurus dan mengatur, menjadikan rumah tangga itu sebagai muara yang aman dan damai, pelabuhan yang teduh tenang dan tempat peristirahatan yang indah menarik untuk seluruh keluarga baik diwaktu suka dan duka waktu sedih dan senang, tempat mereka menyimpan hati27.

c. Orang Tua Selaku Pendidik

Rumah tangga tempat mencurahkan rasa hati keluarga, rasa cintanya, rasa kasih sayangnya baik antara suami istri atau anak dan orang tua. Satu arsiama yang tidak dapat dibantah bahwa rumh tangga merupakan sekolah pertama tempat mereka belajar hidup dan kehidupan belajar mengenal yang benar dan belajar mengenal yang saleh, belajar menghormati orang tua dan sanak saudara, belajar berakhlak dan berbudi pekerti baik, rumah tangga juga menjadi tempat ibadah pertama bagi anak-anak sebelum mereka mengenal masjid28.

Pendidikan keluarga, merupakan pendidikan yang pasti dialami seseorang sejak dilahirkan, dan biasanya dilaksanakan sendiri oleh orang tua dan anggota keluarga yang lain.

27Aisyiah Dachlan, op. C/t, hal. 17

1) Lembaga pendidikan tertua.

Ditinjau sejarah perkembangan pendidikan maka "keluarga merupakan lembaga pendidikan yang paling tua".

Lembaga pendidikan lahir "sejak adanya manusia di mana orang tua yaitu ayah serta ibu sebagai pendidiknya dan anak sebagai si terdidiknya".

2) Lembaga pendidikan informal.

Dengan lembaga informal yang dimaksud adalah lembaga pendidikan yang tidak terorganisir, tidak mengenai penjejangan kronologi atas dasar usia maupun pengetahuan/ketrampilan.

3. Usaha atau Upaya Keluarga (orang tua) Terhadap Pendidikan Anaknya Kesadaran agama diperoleh anak dalam keluarga seeara training dari orang tua. Dengan bimbingan orang tua anak mengenai tentang kerajaan syurga. Pengenalan ini mendidik anak untuk berbuat baik. Anggota rumah tangga yang selalu beribadah atau menghubungkan dirinya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha

Penyayang akan membawa ketenangan hidup.

Ketenangan hidup dapat dicapai apabila bahan mental yang mengganjal di hati (jiwa) dapat dihilangkan. Untuk mencapai dan menghilangkan beban itu setiap orang hendaknya bertaubat memohon ampunan kepada Allah, berdzikir (ingat) kepada Allah dan saling memaafkan diantara sesama manusia.

Firman Allah dalam A1 Qur'an :

Sifat-sifat umum keluarga sebagai pusat pendidikan :

cjjl& i q i aW \ aM V I j ^JLi ( jj^ la jj I j l a l (jj^ f

Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat A llahl ah hati menjadi tentram (Arrodu, 2 8 f9

Syarat utama bagi kelancaran terlaksananya fungsi keluarga adalah terciptanya suasana keluarga yang baik yaitu suasana dimana setiap anak bisa mengembangkan dirinya dengan bantuan orang tua dan saudara-saudaranya.

Suasana hubungan antara anggota keluarga seyogyanya memperlihatkan adanya saling memperhatikan dan saling membantu antara seseorang dengan kasih sayang. Sikap dan usaha apa saja yang dilandasi dengan yang lainnya akan memberikan kehangatan perasaan aman dan terlindungi yang diperlukan, anak agar menjadi orang dewasa yang sejahtera. Hubungan antara anggota keluarga yang baik juga tercermin dari kebersamaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan

seperti pekerjaan rumah, hobi, rekreasi dan lain-lain.

Bahkan kepribadian yang dirasakan bersama antar anggota keluarga dapat diterima dan dirasakan bersama. Hubunagn pribadi dalam keluarga, sangat dipengaruhi oleh peranan suami istri, sebagai ayah dan ibu dalam pandangan dan arahan pendidikan. Masing- masing anggota keluarga sebaiknya tahu peranannya dan menjalankannya dengan baik agar keluarga benar-benar menjadi

wadah yang memungkinkan perkembangan anak secara wajar dan optimal.

Telah kita ketahui bersama, bahwa pendidikan keluarga sangatlah penting bagi anak. Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama tempat anak menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya dan anggota keluarga lainnya. Karena sangat pentingnya pendidikan keluarga ini, maka perlulah kiranya ada petunjuk-petunjuk penting di dalam melaksanakan pendidikan dalam keluarga30.

Ada beberapa tokoh dan ilmuwan pendidikan yang memberikan pandangannya terhadap apa yang harus diperhatikan bagi para pendidik. Diantaranya Purwanto, beberapa petunjuk penting dan perlu diperhatikan adalah :

a. Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga

Dasar dari pendidikan keluarga ialah peasaan cinta mencintai, kita hendaknya selalu berusaha agar di dalam lingkungan keluarga selalu terdapat tolong menolong, kasih sayang antara anggota- anggota keluarga, dan harus diliputi suasana kegembiraan dan ketentraman.

30Zuhairini, F ilsafatPendidikan Islam, Bumi Aksara dan Dirjen Bimbingan Islam, 1984, hal. 192

b. Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan tugas kewajiban masing-masing

Orang tua harus berusaha agar anak-anaknya sedikit demi sedikit secara berangsur-angsur tahu akan kewajibannya sebagai anggota keluarga. Anak-anak perlu dibiasakan melakukan pekeijaan-pekerjaan seperti mengenakan pakaian sendiri, mandi, makan, tidur pada waktunya, mengasuh adik, membantu ayah dan ibu, pekerjaan membereskan dan mengatur kebersihan rumah tangga.

c. Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendaklah mengetahui tabiat dan watak anak-anak

Hal ini mudah diusahakan karena orang tualah yang setiap hari bergaul dan bermain dengan anak-anaknya, dari pergaulan dan

j

dari ikut serta bermain dengan anak-anak, orang tua dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat dan tabiat anak-anaknya masing- masing. Pengetahuan ini sungguh merupakan harta yang tak ternilai harganya untuk mendidik anak-anak ke arah kedewasaan.

d. Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak-anak

Orang tua tidak boleh sering mengejek atau mengecilkan hati anak-anak. Besarkan hati anak-anak itu dalam segala usahanya yang baik. Pujilah mereka, anjurkan kepada mereka bahwa apa yang dapat dikerjakan orang lain, diapun dapat mengerjakannya,

janganlah menggunakan hukuman itu sebagai alat pendidikan yang satu-satunya.

e. Biarkan anak-anak bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan keluarga31 32.

Prof. Zakiyah Daradjat memberikan saran-saran kepada orang tua sebagai berikut:

"Kedua orang tua hendaknya mengetahui bahwa anak-anak itu juga membutuhkan penghargaan, penilaian dan penerimaan seperti halnya orang-orang dewasa. Apabila orang tua ingin agar anaknya bertumbuh dengan baik, jauh dari kesukaran emosi, dapat merasa independen dan merasa berharga, maka hendaklah mereka memperlakukan anak-anak mereka dengan jalan pengertian dan penerimaan. Penerimaan tidak berarti hanya menerima semua kelakuan yang baik saja, akan tetapijuga menerima kelakuan yang merupakan ungkapan dari sikap negatif terhadap keluarga, saudara, orang tuanya atau orang lain. Orang tua hendaknya mengarahkan anak-anaknya kepada nilai-nilai yang dapat diterima oleh masyarakat. Hendaknya orang tua dapat menerima sikap anak baik positifm aupun yang negatif*2.

3iM. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Karya, Bnadung 1988, hal. 91

32Zakiyah Darojat, Peraw atan Jiw a untuk Anak, CV. Bulan Bintang, Jakarta, 1972, hal. 462

Beberapa petunjuk dan saran-saran yang diberikan oleh kedua tokoh pendidikan di atas memiliki kesamaan-kesamaan dan memiliki maksud serta tujuan yang sama.

Dokumen terkait