• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANPA AWAK LSU-02

Dalam dokumen RENCANA PENGEMBANGAN SPACEPORT MOROTAI (Halaman 28-34)

MODE AUTONOMOUS P

erkembangan Unmanned Aerial Vehicle

(UAV) saat ini sangat pesat di berbagai negara. Hal ini dikarenakan UAV bisa digunakan untuk berbagai tujuan strategis seperti pemotretan dari udara,

monitoring daerah perbatasan bahkan untuk

keperluan pertahanan suatu negara. Di Indonesia, khususnya melalui Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN telah dilakukan penelitian dan pengembangan UAV untuk tujuan

surveillance. Kegiatan tersebut dinamakan LSU

(LAPAN Surveillance UAV) yang telah dimulai pada tahun 2012. LSU-02 (Lapan Surveillance UAV-02) adalah salah satu tipe pesawat UAV

Surveillance yang dimiliki LAPAN hasil kerja tim

Litbang dan manufacturing Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN.

Banyak misi yang telah dilakukan oleh LSU-02 salah satunya adalah misi pencatatan rekor MURI untuk terbang terjauh. Sebelum melakukan misi Pencatatan Rekor MURI, LSU-02 ini telah melalui banyak uji terbang diantaranya adalah :

• Uji terbang pertama kali LSU-02 di Nusawiru, pada bulan Maret 2012

• Berbagai uji terbang dan uji sistem avionik di Rumpin, pada bulan April – Oktober 2012

• Uji terbang di Laut Ambalat Sulawesi Utara, pada bulan Oktober 2012

• Uji terbang endurance di Pameungpeuk, pada bulan Februari 2013

• Uji terbang di Situbondo, Jawa Timur, pada bulan Mei 2013

LSU-02 (LAPAN Surveillance UAV – 02)

Spesifikasi LSU-02

LSU-02 (LAPAN Surveilance UAV-02) memiliki spesifikasi sebagai berikut: - Wingspan (Bentang sayap) : 2400 mm

- Fuselage Length (Panjang Pesawat) : 1700 mm - Panjang landasan take off minimum : 20 m - Muatan maksimum : 3 kg - Kecepatan Terbang : 100 km/jam - Kecepatan Maksimum : 150 km/jam - Airspeed Stall : 40 km/jam

- Mesin : 2 Tax 33cc

- Jenis bahan bakar : Pertamax Plus dan Oli Full Sintetic - Kapasitas bahan bakar : 3,5 liter

- Lama terbang maksimum : 4 jam

- Sistem Kontrol : Take Off/Landing dengan Remote Control Terbang jarak jauh secara Autonomous

AKTUALITA

Yanuar Prabowo, ST.

Bidang Teknologi Avionik –

Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN yayantz_212@yahoo.co.id

Konfigurasi Sistem Kontrol LSU-02 adalah menggunakan sistem autopilot yang dapat dilihat pada gambar berikut

Sistem Autopilot LSU-02 terdiri dari beberapa komponen yaitu:

- RC Transmiter dan Receiver, untuk

take off dan landing LSU-02

- Modul Autopilot, untuk mode terbang dari LSU-02 (Manual,

Autopilot, Stabil)

- Aktuator, untuk penggerak bidang kendali terbang pesawat (elevator, rudder, aileron),

penggerak throttle dan landing

gear depan menggunakan servo

- Sistem Telemetri menggunakan modul radio RF frekuensi 900MHz, antena yagi dan software GCS untuk Ground

Control Stasion

Untuk payload LSU-02 terdiri dari kamera digital dan video recorder sesuai dengan misi yang akan dilakukan. Kapasitas muatan tidak lebih dari 3kg sesuai dengan spesifikasi LSU-02.

Waypoint

Waypoint adalah hal

terpenting dalam penerbangan misi LSU-02, karena dengan

waypoint tersebut pesawat akan

terbang sesuai dengan jalur yang

telah ditentukan sebelumnya.

Waypoint untuk pencatatan rekor

MURI membentang dari Lanud Pameungpeuk Garut sebagai Home base dimana LSU-02 akan Take Off dan Landing sampai titik terjauhnya di Pantai Batu Karas Ciamis.

Jalur terbang yang ditempuh oleh LSU-02 adalah 199.8945 km, yang merupakan perjalanan dari Lanud Pameungpeuk menuju

Diagram blok Sistem Kontrol LSU-02

AKTUALITA

titik terjauh di Pantai Batu Karas Ciamis sekitar 100 km dan kembali ke Lanud Pameungpeuk sebagai

Homenya sekitar 100 km. Sesuai

dengan konsep misi yang telah ditentukan sebelumnya, ketinggian terbang LSU-02 adalah 350 m diatas permukaan laut pada saat berangkat menuju ke pantai Batu Karas Ciamis, sedangkan setelah sampai di titik terjauhnya yaitu di pantai Batu Karas Ciamis, ketinggian terbang LSU-02 turun menjadi 150 m dan saat kembali ke titik Homenya di Lanud Pameungpeuk ketinggian terbang LSU-02 naik lagi menjadi 350 m.

Penurunan ketinggian terbang LSU-02 di titik terjauh yaitu saat di daerah Pantai Batu karas Ciamis dikarenakan untuk mempermudah Tim Pemantau Posisi Terjauh untuk melihat LSU-02 telah sampai pada titik tersebut, sehingga dapat divalidasi dengan kamera GPS yang dibawa oleh Tim Pemantau. Pada gambar waypoint tersebut tampak tanda panah merah yang menunjukkan jalur berangkat LSU-02 ke titik terjauh di Pantai Batu Karas Ciamis dan tanda panah hijau menunjukkan jalur kembali LSU-02 ke Homenya di Lanud Pameungpeuk Garut.

Lanud

Pameungpeuk Garut

Pantai Batu Karas Ciamis

Take offdari Lanud Pameungpeuk

Persiapan take off pesawat oleh tim dimulai pada pukul 05:00 WIB. LSU-02 take off pada pukul 06:30 WIB di Lanud Pameungpeuk. Pada saat take off LSU-02 memiliki spesifikasi misi terbang sebagai berikut:

- Fuel : 3 liter

- Kecepatan angin di landasan : 3m/s

- Kecepatan terbang LSU : 90km/jam

- Payload :

Kamera GPS dan video

recorder

Kamera GPS tersebut berfungsi untuk mengetahui posisi tepat terbang pesawat LSU-02 dan sebagai validasi bahwa LSU-02 telah mencapai posisi yang telah ditentukan. Kamera telah diprogram secara automatis untuk selalu memotret setiap 3 detik.

Monitoring Titik Terbang Terjauh

Monitoring keberadaan LSU-02

pada titik terjauh 100 km dilakukan oleh Tim Pemantau posisi sebanyak

Persiapan dan saat lepas landas (take off) LSU-02

AKTUALITA

4 orang. Posisi titik waypoint tersebut berada pada koordinat latitude: -7.75071001 dan longitude : 108.50269317 (waypoint 16) tepatnya di daerah Pantai Batu Karas Ciamis.

Berdasarkan Waypoint yang telah ditentukan, pada posisi titik terjauh 100 km ini pesawat LSU-02 akan terbang melintasi titik tersebut 4 kali (waypoint titik 16). Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut. Tanda panah berwarna merah menunjukkan arah datang pesawat menuju titik pusat waypoint terjauh, sedangkan tanda panah hijau menunjukkan arah pesawat kembali ke Lanud Pameungpeuk Garut. Lintasan terbang di titik terjauh ini dibuat sedemikian

AKTUALITA

rupa seperti bersilang bertujuan untuk mendapatkan data foto dari kamera GPS yang dipasang pada pesawat. Selain itu juga untuk mempermudah validasi posisi oleh Tim Pemantau titik terjauh LAPAN.

LSU-02 mulai terlihat pada pukul 07:34 WIB dan melewati titik waypoint tersebut sebanyak 4 kali sesuai dengan lintasan terbang yang telah dibuat dan langsung kembali ke Pameungpeuk pada pukul 07:37 WIB.

Landing di Pameungpeuk

Pesawat LSU-02 mulai terlihat sekitar pukul 09:00 WIB dan terbang berputar (loiter) diatas Lanud Pameungpeuk beberapa kali sesuai dengan program yang telah dibuat. Setelah menyelesaikan misinya, LSU-02 mendarat dengan baik di Lanud Pameungpeuk Garut pada pukul 09:13 WIB.

Hasil Foto Udara

Foto udara ini diperoleh dari

payload kamera GPS yang terpasang

di badan (fuselage) LSU-02. Pada kamera tersebut dipasang memori sebesar 4 Gb dan diprogram untuk dapat memotret secara otomatis setiap 3 detik. Hasil foto

AKTUALITA

udara dapat dilihat pada gambar di bawah. Setelah take off LSU-02 terbang menuju ke titik terjauh yaitu di daerah Pantai Batu Karas Ciamis dan terbang beberapa kali di pantai tersebut sesuai dengan program misi terbangnya. LSU-02 akan kembali ke home base di Lanud Pameungpeuk Garut setelah

terbang beberapa kali di Pantai Batu Karas Ciamis.

Posisi terakhir kamera memotret adalah pada koordinat latitude : 70 48’ 55.944” dan longitude : 1080 26’ 26.251”. Dari hasil potret ini sudah dapat membuktikan bahwa LSU-02 telah Detik-detik saat LSU-02 mendarat (landing) di Lanud Pameungpeuk

mampu terbang sejauh 100 km dan dapat terbang kembali ke home

base di Lanud Pameungpeuk Garut

dengan total jarak sejauh ± 200 km serta landing dengan mulus.

Penyerahan Piagam MURI

Keberhasilan Tim LSU Pustekbang LAPAN setelah melakukan kegiatan litbang,

manufacturing dan berbagai macam

uji akhirnya terbayar. LAPAN berhasil mencatatkan rekor MURI (Museum Rekor – Dunia Indonesia) atas Pesawat Tanpa Awak (UAV) Terbang Menempuh Jarak Terjauh. Piagam penghargaan di-serahkan oleh Deputy Manager MURI Bapak Damian Awan Rahargo dan diterima langsung oleh Deputi Teknologi Dirgantara Bapak Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardienata.

Peristiwa pencatatan rekor ini merupakan momentum peringatan ulang tahun ke-50 bagi LAPAN karena sudah berhasil mencatatkan rekor terbang terjauh untuk kategori pesawat tanpa awak (UAV)

dengan berat total kurang dari 15 kg dan jarak sejauh 200km.

Prestasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pengembangan pesawat tanpa awak (UAV).

Piagam Penghargaan MURI

Foto udara LSU-02 saat berada di titik terjauh di Pantai Batu Karas Ciamis

Foto udara LSU-02 terakhir yang dapat dilakukan oleh payload kamera

Dalam dokumen RENCANA PENGEMBANGAN SPACEPORT MOROTAI (Halaman 28-34)

Dokumen terkait