• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Berdasarkan situasi dan kondisi Kabupaten Subang yang semakin berkembang, khususnya di bidang transportasi, maka perlu dilakukan identifikasi Analisis Renstra Kementerian / Lembaga (K/L), Analisis Renstra SKPD Provinsi (Kabupaten/Kota) dan Analisis Renstra SKPD Kabupaten/Kota.

Dalam penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Subang penyelarasan dilakukan terhadap program dalam RPJMD Kabupaten Subang dengan kebijakan, strategi, dan indikasi program dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Subang Tahun 2014-2025. Dalam rencana tata ruang wilayah Kabupaten Subang dapat dilihat bahwa penataan ruang Kabupaten Subang mengarah pada kota industri, perdagangan dan jasa. Guna mendukung perkembangan Kabupaten Subang tentunya perlu didukung dengan sarana prasarana transportasi yang memadai dan tetap menjaga serta meningkatkan kelancaran arus lalu lintas.

Sedangkan hasil analisis pada dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Dinas Perhubungan Kabupaten Subang memiliki tugas dan fungsi mengendalikan bobot muat serta tingkat kelajuan transportasi di jalan raya.

26

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang

Beberapa permasalahan sistem transportasi di Kabupaten Subang, cenderung berkembang menjadi suatu permasalahan serius yang diakibatkan oleh kompleksitas permasalahan di dalamnya. Masalah tersebut pada dasarnya disebabkan antara lain :

1. Kurang Terpadunya Perencanaan Tata Guna Lahan dan Sistem

Transportasi : Ketidakterpaduan perencanaan Kota Subang dan sistem

transportasi mengakibatkan sistem transportasi yang ada menjadi tidak efisien dan efektif. Hal ini disebabkan oleh :

a. Kurang tersosialisasinya rencana tata guna lahan perkotaan dan nasional kepada seluruh stakeholders;

b. Kurangnya kontrol terhadap perubahan tata guna lahan;

c. Tidak konsistennya pelaksanaan dengan rencana tata guna lahan;

d. Rencana tata guna lahan yang ada tidak menyediakan dasar yang tepat untuk perencanaan transportasi;

e. Belum tersedianya secara merata Masterplan Transportasi Kabupaten Subang;

27

f. Terhambatnya rencana pengembangan transportasi karena tidak tersedianya lahan dan atau adanya perubahan tata guna lahan (masalah pembebasan lahan)

2. Manajemen dan pengaturan sistem transportasi, keselamatan dan

lingkungan: Permasalahan pokok dari aspek tersebut di atas adalah belum

terselenggaranya perencanaan dan pengelolaan sistem transportasi yang efektif dan efisien. Komponen-komponennya antara lain : Lalu lintas, Angkutan umum, Keselamatan dan keamanan perjalanan, dan Lingkungan 3. Kelembagaan : Isu pokok dari aspek kelembagaan adalah adanya

fragmentasi kelembagaan dalam wewenang dan tanggung jawab perencanaan, pelaksanaan dan manajemen transportasi baik di tingkat pusat maupun daerah. Komponen-komponennya antara lain:

a. Sumber Daya Manusia; b. Institusi;

c. Pendanaan

4. Prasarana, sarana, dan fasilitas transportasi : Permasalahan pokok dalam hal ini adalah belum memadainya ketersediaan prasarana, sarana dan fasilitas transportasi yang sesuai dengan rencana pengembangan perkotaan, sebagai berikut :

a. Kondisi jalan yang belum memadai dimana pada jalan provinsi dan jalan kabupaten masih banyak yang kondisinya rusak sehingga menghambat arus transportasi serta menambah biaya dan waktu tempuh baik untuk angkutan pribadi maupun angkutan umum;

b. Belum optimalnya penggunaan Terminal Penumpang yang antara lain karena :

28

 terdapat beberapa terminal bayangan;

 akses transportasi dari dan ke terminal masih rendah;  daerah hinterland terminal belum mendukung;

 pola arus lalulintas angkutan belum mendukung kebutuhan masyarakat akan terminal;

 budaya masyarakat yang belum mendukung;

c. Belum lengkapnya fasilitas utama maupun penunjang Terminal Penumpang seperti :

 jalur pemberangkatan kendaraan umum;  jalur kedatangan kendaraan umum;

 tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum;

 tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar;

 rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang- kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan;

 pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi

d. Terjadinya penumpukan kepadatan lalulintas di beberapa titik di pusat Kota subang yang antara lain karena :

 keterbatasan dan ketidakteraturan pengelolaan area parkir resmi;  keterbatasan kapasitas jalan;

 keterbatasan jumlah marka dan rambu;  keterbatasan jumlah halte;

 tempat penyeberangan yang dilengkapi dengan marka dan rambu (zebra cross);

29

 pola arus lalulintas yang dominan dan menumpuk di beberapa titik;  kurang disiplinnya pengguna jalan

e. Angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi yang terjadi antara lain karena keterbatasan jumlah perlengkapan jalan seperti :

 Alat Pemberi Isyarat Lalulintas (APILL) yaitu traffic light dan warning

light;

 Rambu lalulintas;  Marka jalan;

 Paku jalan (road stud);

 RPPJ (Rambu Pendahulu Petunjuk Jalan);

 Alat pengendali dan pengaman pemakai jalan seperti : Pagar pengaman jalan (guard rail), Cermin tikungan, Patok tanda tikungan (delineator), Pita penggaduh, Kerucut lalu lintas (traffic cone) dan balok lalu lintas (traffic block)

f. Rendahnya tingkat layanan angkutan umum yang antara lain disebabkan oleh :

 kecenderungan terjadinya over supply;

 terdapat beberapa captive area yang tidak terlayani;

 penggunaan dan kepemilikan kendaraan pribadi yang cukup tinggi;  kecenderungan terjadinya kompetisi angkutan umum dan angkutan

ojek yang kian menjamur dan cenderung tak terkendali

g. Terdapat beberapa perlintasan sebidang dengan jalur kereta api dengan intensitas lalulintas cukup tinggi sehingga menimbulkan kemacetan dan penumpukan kendaraan terutama pada jam sibuk.

30

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.2.1. Visi

Visi adalah landasan filosofi bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya dalam kurun waktu tertentu, berisikan cita dan citra yang hendak diwujudkan oleh seluruh anggota organisasi pada masa yang akan datang.

Dengan penjelasan tersebut, maka Kepala Daerah Kabupaten Subang memiliki sebuah Visi sebagai gambaran arah pembangunan Kabupaten Subang 5 (lima) tahun kedepan. Adapun Visi Kabupaten

Subang yakni “Kabupaten Subang yang Bersih, Maju, Sejahtera dan

Berkarakter”, dimana Visi tersebut memiliki makna sebagai berikut:

1. Subang yang Bersih mengandung makna Pemerintah yang

bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Profesional dan

Proposional dengan mengedepankan pelayanan kepada

masyarakat, serta pemerintahan dan masyarakat yang religious. 2. Maju mengandung makna, masyarakat Subang meningkat dalam

segi kualitas hidup, menikmati standar hidup layak, melalui pembangunan yang adil dan merata.

3. Sejahtera mengandung makna, masyarakat Subang memiliki

rata-rata tingkat pendapatan yang memadai, tingkat pendidikan yang cukup, derajat kesehatan yang baik, kehidupan yang aman dan nyaman, sehingga dapat hidup yang layak baik secara fisik maupun non fisik.

31

4. Berkarakter dapat dimaknai masyarakat Subang yang memiliki

ciri khas budaya dan kearifan lokal dalam setiap sendi kehidupan, ditunjang dengan keteguhan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

3.2.2. Misi

Misi merupakan penjabarkan dari visi dan disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi tersebut. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan atau dilaksanakan. Rumusan misi ini disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

Demikian halnya Kabupaten Subang memiliki Misi yang menjabarkan Visi Kepala Daerah Kabupaten Subang dalam pedoman pelaksanaan arah pembangunan, yang kemudian disusunlah 5 (lima)

Misi yang kemudian disebut “Panca Jimat – Akur untuk Subang Lebih

Makmur “, yaitu :

1. Misi 1 : Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi,

kolusi, dan nepotisme, terbuka, serta pelayan

masyarakat;

2. Misi 2 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang berkarakter kebudayaan lokal dan pemerataan pembangunan perdesaan;

32

3. Misi 3 : Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan

sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing serta perluasan lapangan kerja;

4. Misi 4 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui

pembangunan bidang pertanian, ekonomi kerakyatan,

industri kreatif, perikanan dan kelautan, serta

penggalian potensi berbasis budaya dan kearifan lokal;

5. Misi 5 : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat

dan lingkungan hidup.

Misi 1 : Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, terbuka, serta pelayan masyarakat;

Untuk mewujudkan misi tersebut dengan menggunakan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Menetapkan indikator kinerja yang jelas dan terukur sebagai dasar dalam melakukan lelang jabatan, rotasi, mutasi dan penentuan tunjangan kinerja daerah (TKD) yang dilakukan secara transparan; 2. Melakukan penguatan Tim Pencegah Tindak Pidana Korupsi Daerah

(TPTKD) yang melibatkan lembaga yudikatif dan Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) terutama dalam proses pengadaan barang dan jasa, mutasi dan rotasi jabatan, serta proses perijinan. 3. Meningkatkan kualitas layanan publik yang berbasis elektronik (IT),

transparan, dan mudah terutama dalam proses perijinan dan administrasi kependudukan.

4. Mewujudkan pembangunan yang terbuka melalui system ebudgeting, aspiratif, dan akmodatif melalui keterlibatan masyarakat dalam proses

33

pembangunan untuk mewujudkan system anggaran yang berbasis kebutuhan masyarakat.

5. Meningkatkan kinerja birokrasi dengan mendorong implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

6. Menyempurnakan system perencanaan pembangunan terpadu melalui e-planning dan e-budgeting guna tercipta pembangunan yang partisipatif dan terbuka.

7. Membuka akses anggaran secara transparan, mulai dari perencanaan sampai realisasi melalui system elektronik, agar masyarakat bisa ikut serta mengawasi.

8. Membuat system pengaduan masyarakat secara terbuka, mudah dan langsung terakses kepada Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 9. Mewujudkan birokrasi yang memiliki jiwa dan mentalitas sebagai

pelayan masyarakat.

Misi 2 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang berkarakter kebudayaan lokal, dan pemerataan pembangunan perdesaan.

Untuk mewujudkan misi tersebut dengan menggunakan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Melakukan pembangunan infrastrutur yang berkualitas terutama dalam pembangunan jalan, jembatan, irigasi, drainase, dan infrastruktur pendukung lainya dengan system penganggaran yang maksimal;

2. Membangun infrastruktur perkotaan dan perdesaan yang berkarakter budaya lokal, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan;

34

3. Memberikan angaran secara khusus untuk pembangunan diwilayah ke-RT-an dalam rangka pemerataan pembangunan perdesaan;

4. Mendorong terciptanya keamanan lingkungan yang kondusif dengan meningkatkan peran serta Linmas yang bekerjasama dengan pihak kepolisian;

5. Meningkatkan potensi daerah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, termasuk peningkatkan kualitas perusahaan daerah yang ada dan pembentukan perusahan-perusahan daerah yang baru;

6. Optimalisasi peran BUMDES dan kelompok usaha yang terintegrasi dengan program pemerintah;

7. Melakukan pelebaran jalan yang sudah melebihi kapasitasnya sebagai akibat dari pembangunan jalan Tol Cipali;

8. Penambahan dan peningkatan marka jalan, PJU dan sarana lainnya sebagai akibat dari pembangunan jalan Tol Cipali.

Misi 3 : Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan sumberdaya manusia yang handal dan berdaya saing serta perluasan lapangan kerja.

Untuk mewujudkan misi tersebut dengan menggunakan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Melakukan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan instansi lain untuk mewujudkan kualitas sumberdaya manusia yang handal dan siap pakai;

2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang menerapkan system indikator rata-rata ujian kompetensi guru;

35

3. Memberikan bantuan pendidikan kepada siswa dan pemuda berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negri;

4. Melakukan kerjasama dengan dunia perusahaan dan intansi lainya untuk lebih mengutamakan putra-putra daerah;

5. Menciptakan peluang kerja yang bekerjasama dengan dunia usaha dan intansi terkait melalui system rekrutmen yang terintegrasi antara sektor pendidikan, sektor pelatihan ketenagakerjaan, dan sektor dunia usaha; 6. Pengembangan Budaya Berkarakter di sekolah-sekolah.

Misi 4 : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan bidang pertanian ekonomi kerakyatan, industry kreatif, perikanan dan kelautan, serta penggalian potensi berbasis budaya dan kearifan lokal;

Untuk mewujudkan misi tersebut dengan menggunakan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Membangun lapangan usaha pertanian melalui berbasis pengembangan argoindustri;

2. Meningkatkan produksi pertanian dengan optimalisasi lahan pertanian, sehingga tercipta Subang sebagai lumbung padi nasional;

3. Pengembangan jaringan usaha, permodalan, produksi dan pemasaran bagi koperasi dan UMKN;

4. Menyelengarakan sentra industri kecil serta mengembangkan usaha kecil dan menengah;

5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan

pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah;

6. Membangun perbatasan Kabupaten, Kecamatan, dan Desa dengan konsep budaya dan kearifan lokal;

36

7. Mengembangkan Tempat Pelelangan lkan (TPI) dan perluasan jaringan pemasaran hasil produksi perikanan dan kelautan;

8. Meningkatkan dan mengoptimalkan potensi destinasi wisata secara berkala;

9. Meningkatkan kreatifitas pelaku seni dan budaya lokal serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang, dengan membangun Gedung kesenian dan mendirikan Lembaga adat;

10. Meningkatkan fasilitas untuk menunjang peningkatan standar mutu produk IKM/UKM;

11. Pembuatan kandang indukan di sentra peternakan dan budaya makan ikan di masyarakat.

Misi 5 : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.

Untuk mewujudkan misi tersebut dengan menggunakan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Penyediaan anggaran kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dalam upaya melaksanakan Undang-Undang kesehatan;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah, puskesmas, poned, dan layanan kesehatan pemerintah daerah lainnya; 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan kesehatan masyarakat

perdesaan melalui pembangunan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat, dengan membangun RSUD baru diwilayah Pantura;

4. Penyediaan ambulance gratis untuk warga;

5. Pembuatan Jaminan Kesehatan Masyarakat dengan KSS (Kartu Subang Sehat);

37

6. Meningkatkan kuwalitas kader-kader dan penyuluh kesehatan dan KB ditiap desa secara merata;

7. Membentuk kader-kader pencinta dan pemelihara lingkungan tiap desa/kelurahan;

8. Pembentukan Kampung Keluarga Berencana di tiap kecamatan untuk mewujudkan masyarakat sehat, bahagia, cerdas, berakhlak dan sejahtera.

(ulasan misi pemerintah daerah kab. Subang yang sesuai dengan Dinas Perhubungan)

3.2.3. Program Kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Program kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Subang dalam rangka mencapai sasaran untuk mewujudkan visi dan misi, termasuk untuk mengimplementasi program unggulan Tahun 2018-2023 adalah “ 9 Program JAWARA ( Jaya, Istimewa dan Sejahtera ) “ yaitu JAWARA NATA (Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman, Infrastruktur, serta Perhubungan), JAWARA NIAGA

(Perindustrian, Perdagangan, dan KUKM), JAWARA WISATA

(Pariwisata dan Seni serta Budaya), JAWARA RAGA (Kependudukan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kesehatan), JAWARA DAYA (Pendidikan dan Keagamaan), JAWARA MIARA (Peternakan dan Perikanan), JAWARA PAKAYA (Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan), JAWARA RIKSA (Lingkungan Hidup) dan JAWARA NAGARA (Reformasi Birokrasi dan Hukum).

38

3.3. Telaahan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Dinas Perhubungan provinsi/kabupaten/kota, baiknya pelayanan pemerintah daerah pada sektor perhubungan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat, mengurangi resiko kecelakaan dan mengurangi kemacetan di daerah tersebut. Permasalahan pada urusan perhubungan antara lain:

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan tertib lalu lintas;

2. Pemenuhan kebutuhan prasarana Alat Perlengkapan Jalan yang masih kurang, Sarana Transportasi belum memadai, perlengkapan pengujian UPT-PKB dan gedung induk Dinas Perhubungan kurang memadai;

3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan sarana dan prasarana transportasi umum;

4. Kurang tertibnya pemungutan parkir kendaraan roda dua dan roda empat; 5. Perlunya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) staff Dinas

Perhubungan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pelaksanaan kegiatan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang hasil telaahan terhadap tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis dapat dilihat sebagai berikut,

a. Mengembangkan jaringan infrastruktur perhubungan terpadu dalam wilayah Kabupaten Subang dan wilayah sekitarnya, Dinas Perhubungan Kabupaten Subang memiliki faktor pendorong berupa Undang-Undang Lalu lintas guna melaksanakan tugas dan fungsinya;

39

b. Mengurangi pencemaran udara dan bobot muat transportasi di jalan raya, dengan hambatan penerapan sanksi yang tegas. Namun demikian Dinas Perhubungan memiliki faktor pendorong berupa peningkatan pengujian kelaikan kendaraan dan penertiban kendaraan di jalan raya bersama pihak terkait.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

1. Fokus pada masukan kepada pemangku kepentingan terkait penataan dan pembenahan jaringan jalan sesuai fungsi dan kelas jalan : Isu ini dimaksudkan guna mengembalikan kualitas jalan yang

mengalami penurunan fungsi sebagai akibat terjadinya kerusakan, sehingga jaringan jalan yang ada mampu tetap berperan menjadi media mobilitas daerah secara optimal. Wujud dari program ini dilakukan dengan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jalan secara rutin maupun periodik.’’

2. Peningkatan jalan dan jembatan : Perkembangan penduduk,

pembangunan Pelabuhan Patimban, pembangunan jalan tol Cipali dan semakin tingginya aktifitas masyarakat di Kabupaten Subang menuntut pengembangan mobilitas antar wilayah, untuk itu diperlukan peningkatan jaringan jalan dan jembatan yang menghubungkan jalur-jalur strategis sebagai media perkembangan mobilitas daerah. Kegiatan dari program ini berupa kajian pembangunan jalan, pembangunan baru dan mendorong dinas terkait penyelesaian pembangunan jembatan, maupun yang bersifat peningkatan kapasitas jalan yaitu dengan pelebaran jalan. 3. Pengembangan fasilitas lalu lintas jalan dan simpul transportasi :

40

dan efektitas pemanfaatan jalan. Sebagai optimalisasi fungsi jalan diperlukan fasilitas lalu lintas, simpul-simpul transportasi secara memadai agar ketertiban, kelancaran dan keamanan para pengguna jalan dapat tercapai. Implementasi program ini dilakukan antara lain melalui pembuatan kajian pembuatan jaringan jalan baru, kajian pembuatan flyover terutama pada area jalan masuk dan keluar kota subang, pemeliharaan dan penyediaan rambu-rambu lalu lintas, halte, lampu lalulintas, marka dan lain sebagainya.

4. Optimalisasi penggunaan terminal : Terminal merupakan salah satu

titik simpul transportasi penting sebagai lokasi naik turunnya penumpang angkutan serta pengelolaan dan pengaturan layanan angkutan umum. Prioritas program ini diarahkan kepada peningkatan fungsi dan pemberdayaan peran terminal. Wujud program ini dilakukan dengan melengkapi fasilitas terminal yang ada, sosialisasi penggunaan terminal, mengatur rute angkutan agar berangkat dan berhenti di terminal dan merangsang pertumbuhan pembangunan kawasan di sekitar terminal. 5. Manajemen transportasi dan moda angkutan umum : Perkembangan

Kabupaten Subang menuntut adanya inovasi dan kreasi sistem transportasi sehingga pelayanan transportasi mampu menjangkau setiap aspek kebutuhan mobilitas daerah, baik secara internal maupun eksternal Kabupaten Subang. Prioritas program ini diarahkan kepada penanganan moda angkutan umum yang sesuai perkembangan kabupaten. Wujud program ini dilakukan dengan kegiatan penyusunan pola umum transportasi Kabupaten Subang serta penertiban dan penataan angkutan umum dan ojek.

41

6. Peningkatan pelayanan fasilitas parkir : Tingkat penggunaan

kendaraan pribadi yang meningkat tiap tahunnya akan berimplikasi pada kebutuhan parkir yang lebih besar. Oleh karena itu program ini dimaksudkan untuk menyediakan, meningkatkan kapasitas dan menata

fasilitas parkir yang ada. Salah satu implementasi program ini melalui

kegiatan pembangunan area parkir baru, pembuatan marka dan rambu parkir, penataan parkir liar, pembinaan juru parkir dan pengawasan retribusi parkir;

7. Peningkatan pelayanan fasilitas pedestrian : Berkembangnya aktifitas

kabupaten yang cukup pesat berpengaruh pada meningkatnya arus lalu lintas yang pada akhirnya akan mengurangi keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki baik yang melintasi maupun yang berada di tepi jalan raya. Oleh karena itu, program ini dimaksudkan untuk menyediakan

fasilitas pedestrian agar tercapai rasa aman dan nyaman bagi pejalan

kaki khususnya disekitar jalan raya. Implementasi program ini melalui kegiatan revitalisasi pedestrian area, peningkatan kesadaran masyarakat pengguna jalan operasi penertiban pedestrian.

8. Peningkatan disiplin berlalulintas dan peduli akan lingkungan :

Makin tingginya arus lalulintas sebagai dampak dari perkembangan pembangunan akan melibatkan aspek moral dan etika berlalulintas. Oleh karena itu program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran

disiplin berlalulintas dan kesadaran akan kesehatan lingkungan akibat dari polusi kendaraan. Implementasi program ini melalui kegiatan

sosialisasi dan kampanye disiplin berlalulintas dan pengujian emisi

42

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan Kabupaten Subang 4.1. Tujuan Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan Kabupaten Subang akan melaksanakan Misi ke-1 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yaitu Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Terbuka, serta Pelayanan Masyarakat. Kemudian, Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dalam pelaksanaan pelayanannya mengacu pada Misi ke-2 yaitu Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Penataan Ruang Berkarakter Kebudayaan Lokal dan Pemerataan Pembangunan Pedesaan. yang telah dituangkan dan ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Subang. Sebagai upaya mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Subang menetapkan tujuan yang hendak dicapai, yaitu :

1. Terwujudnya akuntabilitas;

2. Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Berkualitas; 3. Terwujudnya SDM Perhubungan yang berkualitas

43

4.2. Sasaran Dinas Perhubungan

Adapun sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tujuan diatas adalah :

1. Meningkatnya akuntabilitas;

2. Meningkatkan pelayanan transpotrasi yang berkualitas; 3. Meningkatnya kualitas SDM Bidang Perhubungan.

Berikut, pada Tabel 4.1 akan dijelaskan rumusan mengenai pernyataan dari tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perhubungan Kabupaten Subang,

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/ SASARAN TARGET KINERJA

TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE- 2019 2020 2021 2022 2023 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Terwujudnya akuntabilitas Meningkatnya akuntabilitas Nilai Evaluasi AKIP B (67,67) BB (71,00) BB (76,01) A (80,50) A (84,00) Indeks Kepuasan Masyarakat B B A A A 2 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang berkualitas Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi Prosentase ruas jalan yang dilengkapi kelengkapan jalan 40% 45% 50% 50% 55%

44 Prosentase Load Factor penumpang angkutan umum 60% 65% 70% 75% 80% Prosentase kendaraan layak jalan 90% 90% 95% 95% 95% 3 Terwujudnya SDM Bidang Perhubungan yang berkualitas Meningkatnya kualitas SDM Bidang Perhubungan Prosentase SDM yang memiliki pengetahuan teknis di Bidang Perhubungan 40% 45% 50% 55% 60%

45

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk dapat lebih menjelaskan tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI DAERAH : Kabupaten Subang yang Bersih, Maju,

Sejahtera dan Berkarakter

MISI DAERAH :

Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, terbuka, serta pelayan masyarakat (Misi Ke-1);

Meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang berkarakter kebudayaan lokal dan pemerataan pembangunan perdesaan (Misi Ke-2).

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya

akuntabilitas Meningkatnya akuntabilitas

Pembinaan, peningkatan kualitas, dan pengoptimalan administrasi pelayanan Pembangunan sistem akuntabilitas pelaksanaan pelayanan masyarakat sektor perhubungan Survey kepuasan masyarakat Pengembangan serta pemeliharaan pelayanan dan

Dokumen terkait