• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas PU Cipta Karya  Tantangan

2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas PU Cipta Karya  Tantangan

1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur

2. Adanya disparitas regional secara ekonomi, dan hal ini sangat terkait dengan tidak meratanya ketersediaan infrastruktur dan layanan bidang cipta karya;

3. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah;

4. Makin banyaknya kebutuhan sarana publik khususnya taman kota sebagai sarana sosial bagi masyarakat perkotaan

 Peluang

1. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana transportasi, peralatan kantor;

2. Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya; 3. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan

yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan pembangunan;

4. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan;

2.4.1 Analisis Renstra Kementerian / Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD

Tabel 2.5

Komparasi Capaiuan Sasaran Renstra Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan Terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L

No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten

Sasaran pada Renstra SKPD

Provinsi

Sasaran pada Renstra K/L

1 Prosentase Pertambahan panjang jalan lingkungan dalam kondisi baik

Terwujudnya ketersediaan jalan lingkungan yang baik

-

Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan permukiman melalui pengembangan Jalan lingkungan

2 Prosentase peningkatan ketersediaan saluran drainase / gorong-gorong dalam kondisi baik

Terwujudnya ketersediaan drainase yang baik.

-

Meningkatnya sistem pengelolaan drainase untuk mendukung pengurangan luas genangan di perkotaan

3 Prosentase ketersediaan Penerangan jalan umum

Terwujudnya ketersediaan sarana lampu penerangan jalan umum. - - 4 Prosentase penurunan kawasan kumuh Terwujudnya penanganan kawasan kumuh - Terlaksana penataan lingkungan permukiman kumuh seluas 655 Ha dengan jumlah penduduk terfasilitasi sebanyak 130.000 jiwa

5 Prosentase peningkatan rumah layak huni

Terwujudnya pemenuhan kebutuhan rumah dan

peningkatan kualitas rumah -

Terlaksana penataan dan pengelolaan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman;

6 Prosenase Rumah tangga pengguna air bersih

Terwujudnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat lamongan

Meningkatnya sarana dan prasarana Air Bersih di desa‐ desa rawan Air Meningkatnya sarana dan prasarana Air Bersih

perdesaan

Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan permukiman melalui pengembangan sistem jaringan penyediaan air minum untuk

mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk perkotaan dan penduduk perdesaan. 7 Prosentase Penanganan persampahan Terwujudnya Penanganan Persampahan Meningkatnya capaian pelayanan kinerja persampahan,Pening katan 3R, TPA Meningkatnya sistem pengelolaan persampahan untuk mendukung Peningkatan tingkat pelayanan penduduk, dan meningkatnya kualitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, serta penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

8 Bangunan ber-IMB per satuan bangunan

Meningkatnya jumlah Bangunan ber-IMB per satuan bangunan

- -

9 Tersedianya ruang terbuka Terwujudnya Ketersediaan

2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Tabel 2.6

Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan

N

o Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

1 Pengembangan PKW (Pengembangan Kegiatan Wilayah)

a Pengembangan perkotaan

Lamongan sebagai pusat kegiatan pemerintahan

Perkantoran Pemerintah Skala Kabupaten merupakan

Perkantoran Pemerintah sampai tingkat Kecamatan.

Pengembangan Kawasan Perkantoran Pemerintah ditujukan untuk Menyediakan Ruang bagi Kegiatan

Kepemerintahan baik Pemerintah Tingkat

Kelurahan, Kecamatan, Kota maupun Provinsi.

Sarana Pemerintahan Tingkat Kabupaten untuk memberikan Pelayanan kepada Masyarakat yang ditunjang dengan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor yang Memadai dan Representatif oleh karena itu SKPD

diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Sarana Perkantoran tersebut baik Revitalisasi ataupun Pembuatan Baru.

2 Pengembangan PKL (Pengembangan Kegiatan Lokal) meliputi Perkotaan Brondong-Paciran, Perkotaan Babat, Perkotaan Sukodadi dan

Perkotaan Ngimbang a Pengembangan pusat kegiatan

industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan

Kegiatan Revitalisasi sarana dan prasarana umum meliputi Perdagangan dan Jasa serta Perkantoran

Jumlah Fasilitas disesuaikan dengan Standar dan Jumlah Penduduk

Fasilitas Ekonomi merupakan Komponen Penting bagi Kawasan Perkotaan, karena Menyangkut Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari serta Mata Pencaharian Masyarakat oleh karena itu SKPD diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Fasilitas Ekonomi tersebut baik Revitalisasi ataupun Pembuatan Baru. Kec Brondong, Paciran, Babat Sukodadi dan Ngimbang

3 Pengembangan PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng,Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun, Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro

a Pengembangan kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa

Kegiatan Perdagangan dan Jasa meliputi Warung/ Kios, Pertokoan dan Pasar.

Jumlah Fasilitas disesuaikan dengan Standar dan Jumlah Penduduk

Fasilitas Ekonomi merupakan Komponen Penting bagi Kawasan Perkotaan, karena Menyangkut Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari serta Mata Pencaharian Masyarakat oleh karena itu SKPD diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Fasilitas Ekonomi tersebut baik Revitalisasi ataupun Pembuatan Baru. Sukorame, Bluluk, Sambeng, Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, karangbinangun, Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro

4 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

a Pengembangan Pengelolaan Sampah di Kawasan Perdesaan dan Perkotaan

Pengembangan TPS dan TPA regional

Penanganan persampahan di wilayah perdesaan dan perkotaan Kabupaten Lamongan diperlukan sebuah TPA skala regional untuk menampung dan mengelola sampah yang ada

a. pengembangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Tikung; b. pengembangan TPA terpadu yang dikelola bersama untuk

kepentingan di wilayah kabupaten

dengan system sanitary landfiil;

c.pengembangan tempat pengelolaan limbah industri B3 dan non B3 di Kecamatan

Paciran dan Ngimbang; dan

d. pembangunan bangunan pengolah sampah 3R (reuse, reduce, recycle) di TPA Tikung dan

lingkungan permukiman.

Kec Tikung, Paciran dan Ngimbang

b Pengembangan Sistem Sanitasi Sistem Sanitasi dikembangkan untuk Penanganan Limbah Domestik (Limbah Manusia).

Sistem Pelayanan Sanitasi Kolektif dikembangkan pada Kawasan Perkantoran, Pendidikan, Pemerintahan dan Kawasan Komersil.

Sistem Pengelolaan Air Limbah Perkotaan baik Setempat maupun Terpusat direncanakan untuk Memenuhi Kebutuhan Prasarana Sanitasi suatu Daerah yang dikategorikan sebagai Perkotaan, termasuk di dalamnya Bagian Daerah yang dikembangkan

c Pengembangan Sistem Jaringan

Air Bersih

Sistem Jaringan Perpipaan diarahkan melayani Kebutuhan air bersih

a. pembangunan, pemeliharaan dan perlindungan terhadap sumber-sumber mata air, daerah

resapan air dan/atau daerah tangkapan air; dan

b. peningkatan sistem pelayanan dan pengelolaan air bersih hingga ke wilayah perkotaan dan

perdesaan

Pengembangan sistem pelayanan dan pengelolaan air bersih hingga ke wilayah perkotaan dan perdesaan

Seluruh Wilayah

Tabel 2.7

Hasil Telaah pola Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan N

o

Rencana Pola

Ruang Pola Ruang Saat ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD 1 Ruang Terbuka Hijau

(RTH) Perkotaan

Pengembangan RTH di Kota Lamongan lebih

diarahkan pada fungsi hutan kota yang memiliki fungsi ganda. Pengembangan hutan kota ini lebih ditekankan dengan asumsi untuk mempersiapkan Kabupaten

Lamongan dalam mempertahankan keseimbangan wilayah akibat perkembangan kawasan terbangun

Peningkatan kampanye dan

sosialisasi tentang pentingnya RTH, Mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif yang dapat lebih meningkatkan peran swasta dan masyarakat melalui bentuk – bentuk kerjasama yang saling menguntungkan,

Mengembangkan proyek – proyek percontohan RTH berbagai jenis dan bentuk yang ada di

beberapa wilayah kota,Penetapan RTH sebagai prasarat utama dalam pemberian izin atau rekomendasi bagi pihak yang hendak

membangun suatu kawasa

SKPD diKonsentrasikan untuk Pengembangan dan Penataan RTH baik Revitalisasi, Rehabilitasi ataupun Pembangunan Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Rencana pengembangan untuk RTH Perkotaan meliputi seluruh kawasan perkotaan tiap kecamatan

2 Kawasan

Permukiman Perkotaan dan perdesaan

Kawasan Permukiman Perkotaan Tumbuh dan Berkembang pada Daerah Pusat – pusat Kota baik Pusat Kota Kabupaten maupun Pusat Kota Kecamatan.

Pengembangan Kawasan

Permukiman Perkotaan termasuk seluruh Kegiatan yang membentuk Sistem Permukiman yaitu Unit Rumah – rumah beserta dengan Fasilitas Sosial, Fasilitas Umum dan Infrastruktur Pendukungnya Bersamaan dengan Kegiatan Jasa dan Perdagangan

SKPD diKonsentrasikan untuk Pengembangan dan Penataan Kawasan Permukiman tersebut baik Revitalisasi, Rehabilitasi ataupun Pembangunan Kawasan Permukiman Baru. Kecamatan Laren, Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, Tikung, Karangbinangun,Glagah, Ngimbang dan Sambeng, Deket, Turi, Sukodadi, Pucuk dan

3 Pembangunan Jalan

Lingkungan IKK

Melihat Kondisi Jalan yang ada, maka diperlukan Peningkatan dari Ruas – ruas Jalan IKK untuk Mengantisipasi Transportasi di Wilayah Kabupaten Lamongan agar tercapai suatu Jalan

Lingkungan yang Aman, Nyaman dan

Memadai.

Pembangunan Jaringan Jalan dari masing – masing Pusat Layanan (Seluruh Jalan IKK ) menuju Pusat Layanan Utama. Mengembangkan Jaringan Jalan

yang akan menjadi Akses bagi Kegiatan – kegiatan yang akan dikembangkan melalui

Pengembangan Jalan Lingkungan

- Perencanaan Jaringan Jalan merupakan Sistem Jaringan Transportasi tersebut dengan Pembangunan Jaringan Jalan Baru bagian dari Upaya untuk

Meningkatkan

Keterkaitan Antar Pusat Kegiatan dan Kemudahan Pergerakan Antar

Kawasan, Mewujudkan Pelayanan Aksesibilitas yang merata di Seluruh Kecamatan

- SKPD diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Sistem Jaringan Transportasi tersebut dengan Pembangunan Jaringan Jalan IKK

Jalan IKK di Kabupaten Lamongan

4 Penyediaan Air Bersih bagi masyarakat Lamongan

Sistem Jaringan Perpipaan diarahkan melayani Kebutuhan dalam Kawasan Perkotaan.

- Konservasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Air.

- Pemanfaatan Air Permukaan dan Air Tanah sebagai Sumber Air Baku.

- Pengoptimalan Sumber Mata Air. - Peningkatan dan Pemeliharaan Kualitas Kuantitas Produksi Sumber Air Baku.

- Sistem Penyediaan Air Bersih Non Perpipaan dari Pemerintah maupun dengan Swadaya Murni dari Masyarakat.

Sistem Penyediaan Air Bersih direncanakan untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih suatu daerah termasuk di dalamnya bagian Daerah yang dikembangkan menjadi suatu Kawasan Tertentu dengan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Bersih

Kec Babat, Kec Paciran, Kec Brondong, Kec Lamongan

2.4.3 Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai dengan pelayanan SKPD

Tabel 2.8

Hasil Analisa Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Lamongan

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan

SKPD 1. Kapasitas Daya Dukung

dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Pembangunan

Tingginya pengalihfungsian lahan terutama dari hutan primer,hutan sekunder dan sawah menjadi area permukiman di sejumlah Kecamata seperti kec Ngimbang, Kec Mantup, Kec Bluluk.

SKPD khususnya yang terkait dalam bidang Penataan Ruang diharapkan untuk fokus terhadap setiap alih fungsi lahan. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk meningkat berdasarkan deret ukur sedangkan lahan meningkat berdasarkan deret hitung.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu alih fungsi lahan tertentu, seperti lahan pertanian atau lahan perumahan.

2. Perkiraan mengenai Dampak dan Risiko Lingkungan Hidup

Adanya pencemaran udara yang berasal dari luar Kabupaten Lamongan, Kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, pembuangan sampah oleh masyarakat sebagian besar masih ke sungai

SKPD yang terkait dalam penanganan Persampahan diharapkan melakukan tindakan konkrit yang signifikan untuk meminimalisir dampak dan risiko yang ditimbulkan.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu terkait Persampahan

3. Kinerja Layanan/Jasa Ekosistem

Perubahan bentang alam lahan produktif di beberapa daerah seperti pendirian Perumahan/pabrik terutama di wilayah selatan

SKPD khususnya yang terkait dalam bidang Penataan Ruang diharapkan untuk fokus terhadap Kinerja Layanan/Jasa

Ekosistem. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesesuaian fungsi lahan.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu mengenai produktivitas lahan

4. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Sumber daya air merupakan kebutuhan dasar masyarakat akan tetapi ketersediaannya saat ini menjadi terbatas

SKPD yang terkait diharapkan dapat memenuhi Kebutuhan Air Bersih bagi masyarakat yang efesien dan efektif.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu mengenai sistem penyediaan dan pengolahan sumber daya air.

5. Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Beberapa daerah termasuk daerah Rawan Banjir Seperti Kec Babat, Kec Glagah dan Kec Karangbinangun

SKPD yang terkait diharapkan dapat melakukan penanganan terhadap daerah rawan Banjir yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, seperti Kebutuhan akan air bersih pada saat Banjir

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu terhadap perubahan iklim.

6. Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati

Lokasi Pendirian Pabrik berbatasan langsung dengan wilayah kawasan

lindung/kawasan produktif

SKPD yang terkait dalam penanganan diharapkan melakukan tindakan konkrit yang signifikan untuk meminimalisir dampak dan risiko yang ditimbulkan.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu terkait tentang

Keanekaragaman Hayati.

BAB III

Dokumen terkait