• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2011, maka perlu disusun Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 2016-2021.

Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 2016-2021 ini memuat arahan mandat Undang-Undang, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Visi, Misi dan Tujuan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, serta Rincian Program dan Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 2016-2021. Selanjutnya Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya tahun 2016-2021 merupakan tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang nantinya menjadi acuan bagi setiap bidang pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dalam menyusun Program dan Kegiatan setiap tahun mulai tahun 2016 hingga tahun 2021.

Semoga buku ini bermanfaat sebagai acuan dalam Penyusunan Program, Rencana Kerja serta Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.

Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN

Drs. MOCH. WAHYUDI, MM Pembina Tingkat I

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan organisasi perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra mempunyai fungsi sebagai pedoman dan arah perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, telah ditetapkan mandat yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi untuk semua urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan untuk semua urusan tersebut diatas, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan merupakan dokumen perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan untuk periode 5 (lima) tahun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021. Renstra Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 dan bersifat indikatif.

Tahapan penyusunan Renstra dari mulai tahap penyusunan rancangan awal sampai dengan tahap penetapan dapat digambarkan dalam bagan alir sebagaimana Gambar 1.1

(3)

Gambar 1.1 : Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi, juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang serta mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan (RPJMD) 2016-2021, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) melalui RPJM Kementerian terkait.

Berdasarkan hal-hal diatas, mandat dan tanggung jawab Gubernur dijabarkan dalam RPJMD, sedangkan mandat dan tanggungjawab Kepala SKPD

dijabarkan dalam Renstra SKPD. Muatan dari rencana pembangunan disesuaikan dengan mandat dan tanggung jawab masing-masing. Gambar 1.2 dan Gambar 1.3 menunjukkan hubungan antara RPJMD dan Renstra SKPD.

(4)

Gambar 1.2 : Hubungan antara RPJMD dengan Renstra

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Gambar 1.3 : Hubungan Muatan RPJMD dengan Renstra

(5)

Gambar 1.4 : Hubungan antara RPJMN, RPJMD, dan Renstra SKPD

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun RPJMD sejalan dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, dan RPJM Provinsi.

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum yang mengatur struktur organisasi, tugas dan fungsi serta kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya meliputi :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4286).

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421).

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). RPJMD RPJM RKP RKPD RENJA SKPD RENSTRA SKPD 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun

(6)

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4725).

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara nomor 5587)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi.

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833).

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam

(7)

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

14. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi.

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang rencana pembangunan jangka panjang provinsi Jawa Timur tahun 2005-2025.

16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031

17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025.

18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan tahun 2016-2021.

19. Peraturan Daerah No 5 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat Daerah Kabupaten Lamongan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Dinas Cipta Karya Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah sebagai arah dan pedoman perencanaan dalam penyelenggaraan

pembangunan infrastruktur urusan bidang bidang perumahan sehingga pelaksanaan pembangunan urusan terkait bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan.

(8)

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Dinas Cipta Karya Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah :

1. Untuk menetapkan arah kebijakan serta program dan kegiatan tahunan Dinas Cipta Karya Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, sesuai dengan tupoksi dan kewenangan Dinas Cipta Karya Kabupaten Lamongan.

2. Mengoptimalkan tugas pokok, fungsi dan peran Dinas Cipta Karya Kabupaten Lamongan 3. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Cipta Karya Kabupaten

Lamongan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan disusun, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PU CIPTA KARYA 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas PU Cipta Karya

2.1.1 Dasar hukum pembentukan Dinas PU Cipta Karya 2.1.2 Struktur Organisasi Dinas PU Cipta Karya

2.1.3 Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Dinas PU Cipta Karya

2.1.4 Uraian tentang struktur organisasi Dinas PU Cipta Karya ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Dinas PU Cipta Karya (Proses, prosedur, mekanisme)

2.2. Sumber Daya Dinas PU Cipta Karya 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas PU Cipta Karya

(9)

2.4. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas PU Cipta Karya

2.4.1 Analisis Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra Dinas PU Cipta Karya

2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

2.4.3 Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai dengan pelayanan Dinas PU Cipta Karya

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas PU Cipta Karya

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementeriaan/Lembaga (K/L) dan Renstra 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

3.5. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.6. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI DAN TUJUAN

4.1. Visi dan Misi Dinas PU Cipta Karya

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas PU Cipta Karya 4.3. Tujuan dan Sasaran

4.4. Strategi dan Kebijakan Dinas PU Cipta Karya

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PU CIPTA KARYA BAB VII PENUTUP

(10)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PU CIPTA KARYA

Peran bidang Pekerjaan Umum dalam menentukan pembangunan nasional berupa penyediaan sarana dan prasarana dasar pekerjaan umum yang diarahkan untuk memenuhi, mendukung, dan mengarahkan pembangunan wilayah / kawasan permukiman baik dikawasan perkotaan maupun diperdesaan. Pembangunan di bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya ditekankan pada program-program kegiatan yang dapat mendorong adanya pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang nyaman, sehat dan terjangkau khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah baik di perkotaan maupun di pedesaan.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 2.1.1 Dasar Hukum pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan dibentuk dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 11 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Daerah Kabupaten Lamongan. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

(11)

2.1.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan KEPALA DINAS Drs.MOCH. WAHYUDI, MM SEKRETARIS Drs. SULMANAN, MM SUBBAG UMUM

EDI KARTIADI, SAP

SUBBAG KEUANGAN

NAILA MAHARLIKA, ST

SUBBAG PROGRAM

M. TUGIK RAHADIAN, SE, MM

KABID TATA BANGUNAN

Ir. HERNING BINZAR SITOMPUL

KABID TATA RUANG & PENG. WIL. KIM

SITI ZULKHAH, ST

SEKSI KEBERSIHAN

Ir. R PANGESTI WAHYU R

SEKSI PENERANGAN & PEMELIHARAAN. BANG.UMUM

TEGUH ALI SABUDI, ST

SEKSI PERTAMANAN WAHYU SANTOSO, ST UPT PMK LAMONGAN RUSDJIANTO, UPT PENG. KEBERSIHAN KEC. BABAT SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN

AGUS PINDO, ST. MT

SEKSI PERUMAHAN & PRASARANA LINGK. PEMUKIMAN

SIGIT HARI MARDANI, A.Md

SEKSI PERENCANAAN & PENGENDALIAN TATA RUANG

FITRIASIH, ST

SEKSI TATA BANGUNAN

YAYUK SRI RAHAYU, ST. MT

SEKSI PENGAWASAN BANGUNAN

RUSDI, ST

SEKSI PERIJINAN BANGUNAN

SUDARNO, SH

UPT PENG. KEBERSIHAN KEC.

BRONDONG

KABID KEBERSIHAN & PERTAMANAN

SUNASDI, SH

UPT PMK PACIRAN

UPT ALON-ALON, TELAGA BANDUNG &

PEMAKAMAN UMUM UPT STADION SURAJAYA M. SUHADI C.U, UPT PMK Babat

(12)

2.1.3 Uraian tugas dan fungsi

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum Cipta Karya.

Disamping tugas Dinas di atas, Dinas pekerjaan Umum Cipta Karya mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijaksanaan teknik dan strategis di bidang pekerjaan umum cipta karya;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pekerjaan Umum Cipta Karya;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum cipta karya;

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya

Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon pada Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan (berdasarkan Peraturan Bupati Lamongan No. 28 Th. 2008)

1. Kepala Dinas mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis dan strategis, melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum cipta karya.

2. Sekretariat berkedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

 Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan administrasi umum, perlengkapan, kerumahtanggaan, kelembagaan, kehumasan, kepegawaian, keuangan, dan program.

 Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pengelolaan administrasi dan urusan umum

b. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan c. pelaksanaan urusan organisasi, tatalaksana dan kehumasan d. pelaksanaan urusan kepegawaian

e. pelaksanaan urusan keuangan f. pelaksanaan urusan program

g. pelayanan teknis administratif kepada Kepala Dinas dan semua Satuan Unit Kerja di lingkungan Dinas

(13)

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.  Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program

 Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

2.1 Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :

a. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan tata usaha kearsipan

b. mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan

c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat dinas

d. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dinas

e. melaksanakan pengelolaan inventarisasi dan pemeliharaan barang-barang dinas f. melaksanakan pengelolaan urusan organisasi dan tatalaksana

g. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan

b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai dan hak-haknya

c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan d. melaksanakan verifikasi pengelolaan anggaran belanja dinas

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(14)

2.3 Sub Bagian Program, mempunyai tugas :

a. mengumpulkan, menginventarisir dan mensistemasikan data dalam rangka perumusan dan penyusunan program pembinaan kegiatan-kegiatan dinas

b. mengolah, menganalisis, serta menyiapkan bahan untuk pembinaan, pelaksanaan kegiatan dan penyusunan program dinas

c. mengolah, memelihara dan menyajikan data kegiatan dinas

d. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana program-program kegiatan serta bahan-bahan rapat koordinasi dinas

e. menyusun program dan rencana kegiatan dinas

f. menyusun rencana anggaran dan analisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan dinas bersama sub bagian/seksi terkait

g. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya h. mempelajari dan menganalisa realisasi hasil kegiatan dan permasalahan dengan

memperhatikan program dan rencana kerja dinas

i. menyusun hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dan permasalahan sebagai bahan penyusunan program selanjutnya

j. mempelajari data dan informasi dari hasil kegiatan program-program yang telah dianalisa/diolah

k. menyusun data program dan hasil kegiatan program dalam bentuk statistik l. menyusun laporan berkala tentang pelaksanaan program dan kegiatan dinas m. menyiapkan bahan publikasi program dan hasil-hasilnya bagi masyarakat luas n. membantu mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas

o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.4 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas :

 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang perencanaan dan pengendalian tata ruang, perumahan dan prasarana lingkungan permukiman,

(15)

 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis

operasional bidang tata ruang dan pengembangan wilayah permukiman

b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang tata ruang dan pengembangan wilayah permukiman

c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang tata ruang dan pengembangan wilayah permukiman meliputi perencanaan dan pengendalian tata ruang, perumahan dan prasarana lingkungan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman

d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang tata ruang dan pengembangan wilayah permukiman

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman, terdiri dari : a. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang

b. Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman c. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman

 Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman.

3.1 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang mempunyai tugas : a. menyiapkan penyusunan perencanaan tata ruang kabupaten

b. melaksanakan penyusunan rencana teknis dan rencana detail tata ruang kabupaten c. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan ruang serta kawasan d. melaksanakan perencanaan pengembangan sistem sarana dan prasarana dasar

dalam rangka penataan ruang wilayah, perbatasan dan kawasan

e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penataan ruang perairan s/d 4 mil (empat) dari garis pantai

f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan dan wilayah dalam rangka penataan ruang

g. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi perencanaan dan pengendalian tata ruang

(16)

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Ruang dan

Pengembangan Wilayah Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya 3.2 Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan manajemen perkotaan, mengembangkan prasarana perkotaan dan penataan lingkungan perkotaan

b. melaksanakan penyuluhan, pengembangan prasarana perkotaan, konservasi dan revitalisasi perkotaan

c. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pembangunan perumahan di kawasan perkotaan, pedesaan, khusus dan pembangunan perumahan baru, termasuk kawasan yang bersifat strategis

d. melaksanakan fasilitasi, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dan swasta di bidang pembangunan perumahan dan prasarana lingkungan pemukiman

e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan pembangunan dan pengelolaan perumahan

f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi kabupaten tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya

g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pembangunan perumahan dan prasarana lingkungan pemukiman

h. melaksanakan dokumentasi pelaksanaan pembangunan perumahan dan prasarana lingkungan pemukiman

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata ruang dan Pengembangan wilayah permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.3 Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas :

a. menyiapkan petunjuk teknis prasarana, sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman di kawasan perkotaan, pedesaan, khusus, perumahan baru dan kawasan

b. melaksanakan pembangunan dan pemberian pembinaan teknis di bidang pelaksanaan pembangunan prasarana, sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman

(17)

d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kondisi serta perkembangan

prasarana dan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman

e. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan prasarana, sarana air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman dan melakukan pembangunan secara mandiri

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata ruang dan Pengembangan wilayah permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Tata Bangunan adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dinas.  Bidang Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang tata bangunan, perijinan bangunan dan pengawasan bangunan.

 Bidang Tata Bangunan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis operasional bidang tata bangunan

b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang tata bangunan c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang tata bangunan

meliputi tata bangunan, perijinan bangunan dan pengawasan bangunan d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang tata bangunan

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Bidang Tata Bangunan, terdiri dari : a. Seksi Tata Bangunan

b. Seksi Perijinan Bangunan c. Seksi Pengawasan bangunan

 Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata Bangunan.

(18)

4.1 Seksi Tata Bangunan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan pembinaan dalam rangka perencanaan pembangunan bangunan gedung dan rumah negara, bangunan umum lainnya beserta lingkungannya

b. melaksanakan bantuan teknis atas penerapan hasil penelitian dan pengembangan teknologi arsitektur bangunan dan jati diri kawasan

c. melaksanakan penyiapan, perencanaan kawasan terbangun dan pengendalian pertumbuhan fisik bangunan gedung, rumah negara beserta lingkungannya dan pembinaan atas penyelenggaraan penataan

d. melaksanakan konsultasi dalam penyusunan program dan pembiayaan serta penelitian karya perencanaan pembangunan bangunan, gedung, rumah negara beserta lingkungannya

e. melaksanakan pembinaan teknis penataan bangunan serta tertib pembangunan dan keselamatan bangunan umum

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.2 Seksi Perijinan Bangunan, mempunyai tugas :

a. merencanakan kegiatan pembinaan dan pengendalian perijinan bangunan

b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis operasional bidang perijinan bangunan

c. melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan pengembangan perijinan bangunan

d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bidang perijinan bangunan

e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan bidang perijinan bangunan

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.3 Seksi Pengawasan Bangunan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan pengaturan pemanfaatan, pendaftaran, penetapan dan proses pengalihan status dan hak bangunan gedung, rumah negara dan bangunan umum lainnya

b. melaksanakan bantuan penaksiran dan penilaian bangunan gedung, rumah negara dan bangunan umum lainnya

(19)

c. melaksanakan pemberian dan pertimbangan teknis dalam rangka penghapusan,

tukar menukar, sewa menyewa dan bangun guna, serah bangunan gedung, rumah negara dan bangunan umum lainnya

d. melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembanguan gedung, rumah negara dan bangunan umum lainnya beserta lingkungannya

e. melaksanakan kebijakan pembinaan jasa konstruksi dan kerjasama teknis dengan asosiasi terkait

f. melakukan penyebarluasan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi kepada para pelaku pembangunan

g. melakukan penyusunan standarisasi teknis dan memberikan penyuluhan, pelatihan dan informasi teknik bangunan, pembinaan pengembangan teknologi konstruksi guna peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam bidang bangunan gedung

h. melaksanakan evaluasi kinerja badan usaha jasa konstruksi dibidang permukiman dan pengawasan demi tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Bangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Kebersihan dan Pertamanan adalah unsur pelaksana dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas

 Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan teknis bidang kebersihan, pertamanan, pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan.

 Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan program dan perumusan kebijakan teknis operasional bidang kebersihan dan pertamanan

b. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pembinaan bidang kebersihan dan pertamanan

c. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan bidang pengawasan kelautan dan pemberdayaan pesisir meliputi kebersihan, pertamanan, pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

(20)

d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan bidang kebersihan dan pertamanan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya.  Bidang Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari :

a. Seksi Kebersihan b. Seksi Pertamanan

c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan.

 Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertangung jawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.

5.1 Seksi Kebersihan, mempunyai tugas :

a. merencanakan pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan kebersihan

b. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pembinaan pengelolaan kebersihan c. melaksanakan pembangunan pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah,

penyuluhan dan pemberian bimbingan teknis pengelolaan kebersihan d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan kebersihan e. menyiapkan sarana prasarana pengelolaan kebersihan

f. melaksanakan operasional pengangkutan, penempatan dan pembuangan sampah g. melaksanakan kebersihan jalan dan fasilitas umum

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan kebersihan

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5.2 Seksi Pertamanan, mempunyai tugas :

a. merencanakan pelaksanaan kebijakan teknis pembangunan pertamanan b. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan pembangunan pertamanan c. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan pertamanan

d. menyiapkan pematangan lahan pertamanan dan permakaman e. menyiapkan bahan pengelolaan penerangan pertamanan

f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan pertamanan g. melaksanakan pengawasan pertamanan

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan pertamanan i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan

(21)

5.3 Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan, mempunyai tugas :

a. merencanakan kegiatan pembinaan dan pengendalian bidang pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis operasional bidang pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

c. melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan, pengembangan pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bidang pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan bidang pemeliharaan bangunan umum dan penerangan jalan

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan dan pertamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya

6. UPT Pengelolaan Kebersihan adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional di wilayah dikoordinasikan oleh Camat  UPT Pengelolaan Kebersihan mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas

dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelayanan pengelolaan kebersihan.

 UPT Pengelolaan Kebersihan mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup dan wilayah kerjanya

b. Pengurusan rencana dan program kerja, keuangan, kepegawaian, peralatan dan ketatalaksanaan UPT

c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional pengelolaan kebersihan

d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan kebersihan.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan kebersihan.

f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa penyelenggaraan UPT.

(22)

7. UPT Penanggulangan Kebakaran adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang

dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan

 UPT Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas dalam rangka pengelolaan, pengendalian, pengkoordinasian dan pembinaan teknis operasional Penanggulangan Kebakaran.

 UPT Penanggulangan Kebakaran mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup dan wilayah kerjanya

b. Penyiapan dan pengaturan secara teknis Penanggulangan Kebakaran c. Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Penanggulangan Kebakaran

d. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait dengan pelayanan umum dan jasa penyelenggaraan UPT

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan palaporan kegiatan UPT Penanggulangan Kebakaran

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

8. UPT Pengelolaan Alon-Alon, Telaga Bandung Dan Pemakaman Umum adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan

 UPT Pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian pelayanan penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan

 UPT Pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup kerjanya

(23)

b. Pengurusan rencana dan program kerja keuangan, kepegawaian, peralatan dan

ketatalaksanaan UPT

c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional dalam rangka pelayanan penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan

d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan dan pelayanan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pengelolaan Alon-alon, Telaga Bandung

dan Pemakaman Umum Lamongan

f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa penggunaan/ pemanfaatan Alon-alon, Telaga Bandung dan Pemakaman Umum Lamongan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

9. UPT Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan adalah unsur Pelaksana Tugas Teknis Dinas, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan

 UPT Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian pelayanan penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan

 UPT Pengelolaan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi: a. Pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka

penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan Dinas sesuai dengan lingkup kerjanya

b. Pengurusan rencana dan program kerja keuangan, kepegawaian, peralatan dan ketatalaksanaan UPT

c. Penyiapan dan pelaksanaan teknis operasional dalam rangka pelayanan penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan

d. Pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan dan pelayanan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan

(24)

f. Pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait pelayanan umum dan jasa

penggunaan/ pemanfaatan Stadion Surajaya Kabupaten Lamongan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

2.1.4 Uraian Tentang Struktur organisasi Dinas PU Cipta Karya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kepala Dinas PU Cipta Karya dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Kepala Bidang serta Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Sekretaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian antara lain:

1. Kepala Sub Bagian Program. 2. Kepala Sub Bagian Keuangan. 3. Kepala Sub Bagian Umum.

Sedangkan 3 (tiga) Kepala Bidang yang secara teknis membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya masing-masing meliputi :

1. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman. 2. Kepala Bidang Tata Bangunan

3. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.

Adapun masing-masing Kepala Bidang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh Kepala Seksi yang meliputi:

A. Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Permukiman: 1.) Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang.

2.) Kepala Seksi Perumahan dan Prasarana Lingkungan Permukiman. 3.) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan.

B. Kepala Bidang Tata Bangunan:

1.) Kepala Seksi Pengawasan Bangunan 2.) Kepala Seksi Perijinan Bangunan

3.) Kepala Seksi Perencanaan Penataan Bangunan. C. Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan.

1.) Kepala Seksi Kebersihan

2.) Kepala Seksi Pemeliharaan Bangunan Umum dan Penerangan Jalan. 3.) Kepala Seksi Pertamanan.

(25)

Dalam menjalankan tugas–tugas teknis operasional Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan dibantu oleh 5 unsur pelaksana teknis Operasional dilapangan yang terdiri dari :

1. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan di Babat 2. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan Brondong. 3. Unit Pelaksana Teknis PMK Lamongan

4. Unit Pelaksana Teknis PMK Paciran . 5. Unit Pelaksana Teknis PMK Babat

2.2 Sumber Daya Dinas PU Cipta Karya 2.2.1 Sumber Daya Manusia

Personil Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan seluruhnya berjumlah 374 personil terdiri 138 PNS Tenaga Kontrak dan 226 Tenaga Harian Lepas, dengan rincian sebagai berikut :

 Golongan I = 38 Orang

 Golongan II = 53 Orang

 Golongan III = 42 Orang

 Golongan IV = 5 Orang

Jumlah 138 Orang

Tenaga Kontrak yang diangkat dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan terdiri :

 Staf Administrasi = 3 Orang

 Tenaga Penyampah = 4 Orang

 PJU = 1 Orang

 Tenaga Pasukan Kuning = 2 Orang

Jumlah 10 Orang

Sedangkan untuk tenaga harian lepas di Dinas PU Cipta Karya adalah sebanyak 226 Orang tahun 2015.

 Staf Administrasi = 24 Orang

 Penjaga Kantor = 3 Orang

 Tenaga Penyampah = 31 Orang

 Tenaga Taman, Sarana Olahraga

(26)

 SLTA = 21 Orang

 SLTP = 9 Orang

 SD/MI = 56 Orang

 Sarjana (S1) = 35 Orang

 Sarjana Muda (D-III) = 17 Orang

Jumlah 226 Orang

Personil Dinas menurut tingkat pendidikan untuk menunjang tugas-tugas Dinas sampai tahun 2015 meliputi :

a. PNS

 Pasca sarjana (S-2) = 9 Orang

 Sarjana (S-1) = 30 Orang

 Sarjana Muda (D-III) = 4 Orang

 SLTA = 54 Orang  SLTP = 18 Orang  SD/MI = 23 Orang b. Tenaga Kontrak  Sarjana (S1) = 3 Orang  SLTA = 4 Orang  SD = 3 Orang

c. Tenaga Harian Lepas

 D3 = 2 Orang

 S1 = 18 Orang

 SLTA = 114 Orang

 SLTP = 41 Orang

 SD = 51 Orang

Untuk memperjelas jumlah jabatan struktural dan staff Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya sesuai dengan pangkat dan pendidikan formal dapat dilihat pada table sebagai berikut

(27)

Tabel 2.1

Jumlah Jabatan Struktural dan Staf Dinas PU Cipta Karya Menurut Pangkat dan Pendidikan

No Jabatan Struktural Jml Jml Pangk. / Gol. Ruang Jml Pddk Formal Jml Ket 1. Kepala Dinas 1 Pembina Tk. I ( IV/b ) 1 S2 1

2. Sekretaris 1 Pembina Tk. I ( IV/b ) 1 S2 1 3. Kepala Sub

Bagian

3 Penata Tk.I ( III/d ) 1 S2 1

Penata (III/c) 1 S1 1

Penata Muda Tk I (III/b) 1 S1 1

4. Kepala Bidang 3 Pembina Tk.I ( IV/b ) 1 S1 1

Pembina ( IV/a ) 1 S1 1

Penata Tk I (III/d) 1 S1 1

5. Kepala Seksi 9 Penata Tk.I ( III/d ) 5 S2 2

S1 3

Penata ( III/c ) 2 S2 1

S1 1

Penata Muda Tk.I (III/b)  plt

2 S1 1

D3 1

6. Kepala UPT 6 Pembina Tk.I (III/d) 2 S1 2

Penata (III/c) 4 S2 1

S1 3

7. Staf 117 Penata Tk.I ( III/d ) 1 S-1 1

Penata ( III/c )

4 S-1 3

D-III 1

Penata Muda Tk.I ( III/b )

15 S-1 9

D-III 1

SLTA 5

Penata Muda ( III/a ) 2 S-1 2

Pengatur Tk.I ( II/d ) 2 D-III 2

Pengatur ( II/c ) 6 D1 0

SLTA 6

Pengatur Muda Tk.I ( II/b )

(28)

No Jabatan Struktural Jml Jml Pangk. / Gol. Ruang Jml Pddk Formal Jml Ket SLTP 2 SD 1

Juru Tk.I ( I/d ) 1 SLTA 1

SLTP 1

Juru ( I/c ) 19 SLTA 15

SD 4

Juru Muda Tk. I( I/b ) 0 SD 0

Juru Muda (I/a) 18 SD 18

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung tercapainya kinerja Dinas PU Cipta Karya tahun 2015 jumlahnya sangat terbatas khususnya sarana transportasi yang digunakan untuk menunjang kegiatan kebersihan dan pertamanan serta sarana kendaraan operasional bagi pejabat struktural eselon III dan eselon IV yang digunakan untuk kegiatan perencanaan (Survey) dan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan

Adapun sarana dan prasarana dinas terdiri dari : a. Sarana kendaraan bermotor

1. Kendaraan bermotor roda 4

Jumlah dan jenis kendaraan roda empat pada Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2

Jenis dan Jumlah Kendaraan Roda Empat

Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan Tahun 2015

Jenis Kendaraan Jumlah Kondisi

Baik Rusak

- Mobil PMK 5 5 -

- Dump Truck 9 6 3

- Amrol Truck 6 5 1

- Truck Tangki Air 3 3 -

- Snock Lift 3 3 -

- Station Wagon 5 4 1

- Pick UP 4 4 1

(29)

2. Kendaraan Bermotor Roda 2

Kendaraan bermotor roda 2 di Dinas PU Cipta Karya Kabupaten amongan adalah sebanyak 15 Buah kondisi baik 12 unit, kondisi rusak 3 unit.

3. Kendaraan Bermotor Roda 3

Kendaraan bermotor roda 3 di Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan adalah sebanyak 20 Buah kondisi baik sebanyak 18 unit, rusak 2 unit.

b. Sarana Perkantoran

Jumlah dan jenis sarana perkantoran pada Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.3

Jenis dan Jumlah Sarana Perkantoran Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan Tahun 2015

No Jenis Barang Jumlah Ket

1 Almari 47 39 baik ; 8 rusak

2 Alat Ukur Beroda 9 Baik

3 Alat ukur diameter 2 Baik

4 Alat ukur laser distance meter 2 Baik

5 Avometer Digital 1 Baik

6 Camera Digital 20 Baik

7 Camera Tele 4 Baik

8 Chainshaw 1 Baik

9 Dispenser 2 Baik

10 Faximili 1 Baik

11 Filing Kabinet 24 Baik

12 Hammer Test 2 Baik

13 HandyCam 3 Baik

14 HT 4 Baik

15 Komputer 39 Baik

16 Kursi Kerja 142 Baik

17 Laptop/notebook 15 Baik

18 LCD Proyektor 4 Baik

19 Meja Kerja 106 Baik

20 Mesin Ketik 2 Baik

21 Mesin Potong 9 Baik

22 Mesin Potong dorong 8 Baik

23 Mesin Potong gendong 13 Baik

24 Mesin Potong pohon 5 Baik

25 Panaboard 2 Baik

26 Pompa Air 4 Baik

27 Printer 25 Baik

(30)

No Jenis Barang Jumlah Ket

29 Scaner 5 Baik 30 Telepon 3 Baik 31 Televisi 5 Baik 32 UPS 10 Baik 33 Wireless 1 Baik 34 Alat GPS 2 Baik 35 Altimeter 1 Baik

36 Alat Tes Air 2 Baik

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas PU Cipta Karya

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas PU Cipta Karya periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas PU Cipta Karya dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

Pemerataan fasilitas umum melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar diarahkan untuk memenuhi, mendukung dan mengarahkan pembangunan wilayah / kawasan permukiman baik diperkotaan maupun perdesaan dengan tujuan agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamongan. Selama kurun waktu 2010-2015 telah dilaksanakan sejumlah program kegiatan yang mendorong pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman. Pencapaian yang diperoleh dari implementasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan kinerja Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan selama rentang waktu 5 tahun.

Sesuai dengan fungsinya, Dinas PU Cipta Karya mempunyai fungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintahan dan memberikan pelayanan umum kepada masyarakat Lamongan. Diantaranya adalah :

1. Menyediakan jalan lingkungan 2. Menyediakan saluran drainase

3. Menyediakan lampu penerangan jalan umum 4. Menurunkan luasan kawasan kumuh

5. Meningkatkan jumlah rumah layak huni

6. Mengupayakan peningkatan rumah tangga pengguna air bersih 7. Mengupayakan peningkatan jumlah rumah tangga bersanitasi

(31)

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5

1 Prosentase Pertambahan panjang jalan

dalam kondisi baik

70.9 76.17 81.44 86.72 91.99 70.9 86.38 97.75 146.85 154 100 113.40 120.03 169.34 167.41

2 Prosentase peningkatan ketersediaan

saluran drainase / gorong-gorong

50 40.99 43.55 46.98 51.25 56.39 40.99 57.66 82.66 82.46 87.00 100 132.40 175.95 160.89 154.25

3 Prosentase ketersediaan Penerangan

jalan umum

72.66 73.725 74.79 75.86 76.92 72.66 75.46 78.51 86.28 89.00 100 102.35 104.97 113.73 115.70

4 Prosentase penurunan kawasan kumuh 10 5.1 4.93 4.76 7.59 4.42 5.1 4.89 4.66 4.66 3.48 100 99.19 97.90 61.36 78.73

5 Prosentase peningkatan rumah layak

huni

82.56 82.59 82.62 82.66 82.69 82.56 82.64 82.89 82.93 83.00 100 100.06 100.33 100.33 100.37

6 Prosenase Rumah tangga pengguna air

bersih

22.42 23.5 24.59 25.18 25.90 22.42 23.53 26.73 25.59 30.00 100 100.13 108.70 101.63 115.83

7 Prosentase Rumah Tangga ber

Sanitasi

56.49 56.59 56.68 56.78 56.91 56.49 56.79 57.10 57.64 57.6 100 100.35 100.74 101.51 101.27

8 Prosentase Penanganan persampahan 70 23.96 24.47 24.85 25.49 26.81 23.96 21.90 53.97 27.69 33.1 100 89.50 217.18 108.61 123.27

9 Prosentase Tempat pembuangan

sampah per satuan penduduk

39.57 41.14 42.31 42.47 42.63 39.57 67.82 54.71 62.39 64.91 100 164.84 129.30 146.90 152.27

10 Prosentase Tersedianya ruang terbuka

hijau

(32)

2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas PU Cipta Karya  Tantangan

1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur

2. Adanya disparitas regional secara ekonomi, dan hal ini sangat terkait dengan tidak meratanya ketersediaan infrastruktur dan layanan bidang cipta karya;

3. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah;

4. Makin banyaknya kebutuhan sarana publik khususnya taman kota sebagai sarana sosial bagi masyarakat perkotaan

 Peluang

1. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yaitu gedung kantor, sarana transportasi, peralatan kantor;

2. Hasil studi dan dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan sebelumnya; 3. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan

yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan pembangunan;

4. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan;

(33)

2.4.1 Analisis Renstra Kementerian / Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD

Tabel 2.5

Komparasi Capaiuan Sasaran Renstra Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan Terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L

No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten

Sasaran pada Renstra SKPD

Provinsi

Sasaran pada Renstra K/L

1 Prosentase Pertambahan panjang jalan lingkungan dalam kondisi baik

Terwujudnya ketersediaan jalan lingkungan yang baik

-

Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan permukiman melalui pengembangan Jalan lingkungan

2 Prosentase peningkatan ketersediaan saluran drainase / gorong-gorong dalam kondisi baik

Terwujudnya ketersediaan drainase yang baik.

-

Meningkatnya sistem pengelolaan drainase untuk mendukung pengurangan luas genangan di perkotaan

3 Prosentase ketersediaan Penerangan jalan umum

Terwujudnya ketersediaan sarana lampu penerangan jalan umum. - - 4 Prosentase penurunan kawasan kumuh Terwujudnya penanganan kawasan kumuh - Terlaksana penataan lingkungan permukiman kumuh seluas 655 Ha dengan jumlah penduduk terfasilitasi sebanyak 130.000 jiwa

5 Prosentase peningkatan rumah layak huni

Terwujudnya pemenuhan kebutuhan rumah dan

peningkatan kualitas rumah -

Terlaksana penataan dan pengelolaan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman;

6 Prosenase Rumah tangga pengguna air bersih

Terwujudnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat lamongan

Meningkatnya sarana dan prasarana Air Bersih di desa‐ desa rawan Air Meningkatnya sarana dan prasarana Air Bersih

perdesaan

Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan permukiman melalui pengembangan sistem jaringan penyediaan air minum untuk

mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk perkotaan dan penduduk perdesaan. 7 Prosentase Penanganan persampahan Terwujudnya Penanganan Persampahan Meningkatnya capaian pelayanan kinerja persampahan,Pening katan 3R, TPA Meningkatnya sistem pengelolaan persampahan untuk mendukung Peningkatan tingkat pelayanan penduduk, dan meningkatnya kualitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, serta penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

8 Bangunan ber-IMB per satuan bangunan

Meningkatnya jumlah Bangunan ber-IMB per satuan bangunan

- -

9 Tersedianya ruang terbuka Terwujudnya Ketersediaan

(34)

2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Tabel 2.6

Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan

N

o Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

1 Pengembangan PKW (Pengembangan Kegiatan Wilayah)

a Pengembangan perkotaan

Lamongan sebagai pusat kegiatan pemerintahan

Perkantoran Pemerintah Skala Kabupaten merupakan

Perkantoran Pemerintah sampai tingkat Kecamatan.

Pengembangan Kawasan Perkantoran Pemerintah ditujukan untuk Menyediakan Ruang bagi Kegiatan

Kepemerintahan baik Pemerintah Tingkat

Kelurahan, Kecamatan, Kota maupun Provinsi.

Sarana Pemerintahan Tingkat Kabupaten untuk memberikan Pelayanan kepada Masyarakat yang ditunjang dengan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor yang Memadai dan Representatif oleh karena itu SKPD

diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Sarana Perkantoran tersebut baik Revitalisasi ataupun Pembuatan Baru.

(35)

2 Pengembangan PKL (Pengembangan Kegiatan Lokal) meliputi Perkotaan Brondong-Paciran, Perkotaan Babat, Perkotaan Sukodadi dan

Perkotaan Ngimbang a Pengembangan pusat kegiatan

industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan

Kegiatan Revitalisasi sarana dan prasarana umum meliputi Perdagangan dan Jasa serta Perkantoran

Jumlah Fasilitas disesuaikan dengan Standar dan Jumlah Penduduk

Fasilitas Ekonomi merupakan Komponen Penting bagi Kawasan Perkotaan, karena Menyangkut Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari serta Mata Pencaharian Masyarakat oleh karena itu SKPD diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Fasilitas Ekonomi tersebut baik Revitalisasi ataupun Pembuatan Baru. Kec Brondong, Paciran, Babat Sukodadi dan Ngimbang

3 Pengembangan PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) meliputi Sukorame, Bluluk, Sambeng,Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, Karangbinangun, Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro

a Pengembangan kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa

Kegiatan Perdagangan dan Jasa meliputi Warung/ Kios, Pertokoan dan Pasar.

Jumlah Fasilitas disesuaikan dengan Standar dan Jumlah Penduduk

Fasilitas Ekonomi merupakan Komponen Penting bagi Kawasan Perkotaan, karena Menyangkut Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari serta Mata Pencaharian Masyarakat oleh karena itu SKPD diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Fasilitas Ekonomi tersebut baik Revitalisasi ataupun Pembuatan Baru. Sukorame, Bluluk, Sambeng, Mantup, Kembangbahu, Sugio, Kedungpring, Modo, Pucuk, Tikung, Sarirejo, Deket, Glagah, karangbinangun, Turi, Kelitengah, Karanggeneng, Sekaran, Maduran, Laren dan Solokuro

(36)

4 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

a Pengembangan Pengelolaan Sampah di Kawasan Perdesaan dan Perkotaan

Pengembangan TPS dan TPA regional

Penanganan persampahan di wilayah perdesaan dan perkotaan Kabupaten Lamongan diperlukan sebuah TPA skala regional untuk menampung dan mengelola sampah yang ada

a. pengembangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Tikung; b. pengembangan TPA terpadu yang dikelola bersama untuk

kepentingan di wilayah kabupaten

dengan system sanitary landfiil;

c.pengembangan tempat pengelolaan limbah industri B3 dan non B3 di Kecamatan

Paciran dan Ngimbang; dan

d. pembangunan bangunan pengolah sampah 3R (reuse, reduce, recycle) di TPA Tikung dan

lingkungan permukiman.

Kec Tikung, Paciran dan Ngimbang

b Pengembangan Sistem Sanitasi Sistem Sanitasi dikembangkan untuk Penanganan Limbah Domestik (Limbah Manusia).

Sistem Pelayanan Sanitasi Kolektif dikembangkan pada Kawasan Perkantoran, Pendidikan, Pemerintahan dan Kawasan Komersil.

Sistem Pengelolaan Air Limbah Perkotaan baik Setempat maupun Terpusat direncanakan untuk Memenuhi Kebutuhan Prasarana Sanitasi suatu Daerah yang dikategorikan sebagai Perkotaan, termasuk di dalamnya Bagian Daerah yang dikembangkan

(37)

c Pengembangan Sistem Jaringan

Air Bersih

Sistem Jaringan Perpipaan diarahkan melayani Kebutuhan air bersih

a. pembangunan, pemeliharaan dan perlindungan terhadap sumber-sumber mata air, daerah

resapan air dan/atau daerah tangkapan air; dan

b. peningkatan sistem pelayanan dan pengelolaan air bersih hingga ke wilayah perkotaan dan

perdesaan

Pengembangan sistem pelayanan dan pengelolaan air bersih hingga ke wilayah perkotaan dan perdesaan

Seluruh Wilayah

(38)

Tabel 2.7

Hasil Telaah pola Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan N

o

Rencana Pola

Ruang Pola Ruang Saat ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD 1 Ruang Terbuka Hijau

(RTH) Perkotaan

Pengembangan RTH di Kota Lamongan lebih

diarahkan pada fungsi hutan kota yang memiliki fungsi ganda. Pengembangan hutan kota ini lebih ditekankan dengan asumsi untuk mempersiapkan Kabupaten

Lamongan dalam mempertahankan keseimbangan wilayah akibat perkembangan kawasan terbangun

Peningkatan kampanye dan

sosialisasi tentang pentingnya RTH, Mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif yang dapat lebih meningkatkan peran swasta dan masyarakat melalui bentuk – bentuk kerjasama yang saling menguntungkan,

Mengembangkan proyek – proyek percontohan RTH berbagai jenis dan bentuk yang ada di

beberapa wilayah kota,Penetapan RTH sebagai prasarat utama dalam pemberian izin atau rekomendasi bagi pihak yang hendak

membangun suatu kawasa

SKPD diKonsentrasikan untuk Pengembangan dan Penataan RTH baik Revitalisasi, Rehabilitasi ataupun Pembangunan Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Rencana pengembangan untuk RTH Perkotaan meliputi seluruh kawasan perkotaan tiap kecamatan

2 Kawasan

Permukiman Perkotaan dan perdesaan

Kawasan Permukiman Perkotaan Tumbuh dan Berkembang pada Daerah Pusat – pusat Kota baik Pusat Kota Kabupaten maupun Pusat Kota Kecamatan.

Pengembangan Kawasan

Permukiman Perkotaan termasuk seluruh Kegiatan yang membentuk Sistem Permukiman yaitu Unit Rumah – rumah beserta dengan Fasilitas Sosial, Fasilitas Umum dan Infrastruktur Pendukungnya Bersamaan dengan Kegiatan Jasa dan Perdagangan

SKPD diKonsentrasikan untuk Pengembangan dan Penataan Kawasan Permukiman tersebut baik Revitalisasi, Rehabilitasi ataupun Pembangunan Kawasan Permukiman Baru. Kecamatan Laren, Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, Tikung, Karangbinangun,Glagah, Ngimbang dan Sambeng, Deket, Turi, Sukodadi, Pucuk dan

(39)

3 Pembangunan Jalan

Lingkungan IKK

Melihat Kondisi Jalan yang ada, maka diperlukan Peningkatan dari Ruas – ruas Jalan IKK untuk Mengantisipasi Transportasi di Wilayah Kabupaten Lamongan agar tercapai suatu Jalan

Lingkungan yang Aman, Nyaman dan

Memadai.

Pembangunan Jaringan Jalan dari masing – masing Pusat Layanan (Seluruh Jalan IKK ) menuju Pusat Layanan Utama. Mengembangkan Jaringan Jalan

yang akan menjadi Akses bagi Kegiatan – kegiatan yang akan dikembangkan melalui

Pengembangan Jalan Lingkungan

- Perencanaan Jaringan Jalan merupakan Sistem Jaringan Transportasi tersebut dengan Pembangunan Jaringan Jalan Baru bagian dari Upaya untuk

Meningkatkan

Keterkaitan Antar Pusat Kegiatan dan Kemudahan Pergerakan Antar

Kawasan, Mewujudkan Pelayanan Aksesibilitas yang merata di Seluruh Kecamatan

- SKPD diKonsentrasikan untuk Pemenuhan Sistem Jaringan Transportasi tersebut dengan Pembangunan Jaringan Jalan IKK

Jalan IKK di Kabupaten Lamongan

4 Penyediaan Air Bersih bagi masyarakat Lamongan

Sistem Jaringan Perpipaan diarahkan melayani Kebutuhan dalam Kawasan Perkotaan.

- Konservasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Air.

- Pemanfaatan Air Permukaan dan Air Tanah sebagai Sumber Air Baku.

- Pengoptimalan Sumber Mata Air. - Peningkatan dan Pemeliharaan Kualitas Kuantitas Produksi Sumber Air Baku.

- Sistem Penyediaan Air Bersih Non Perpipaan dari Pemerintah maupun dengan Swadaya Murni dari Masyarakat.

Sistem Penyediaan Air Bersih direncanakan untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih suatu daerah termasuk di dalamnya bagian Daerah yang dikembangkan menjadi suatu Kawasan Tertentu dengan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Bersih

Kec Babat, Kec Paciran, Kec Brondong, Kec Lamongan

(40)

2.4.3 Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai dengan pelayanan SKPD

Tabel 2.8

Hasil Analisa Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Lamongan

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan

SKPD 1. Kapasitas Daya Dukung

dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Pembangunan

Tingginya pengalihfungsian lahan terutama dari hutan primer,hutan sekunder dan sawah menjadi area permukiman di sejumlah Kecamata seperti kec Ngimbang, Kec Mantup, Kec Bluluk.

SKPD khususnya yang terkait dalam bidang Penataan Ruang diharapkan untuk fokus terhadap setiap alih fungsi lahan. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk meningkat berdasarkan deret ukur sedangkan lahan meningkat berdasarkan deret hitung.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu alih fungsi lahan tertentu, seperti lahan pertanian atau lahan perumahan.

2. Perkiraan mengenai Dampak dan Risiko Lingkungan Hidup

Adanya pencemaran udara yang berasal dari luar Kabupaten Lamongan, Kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, pembuangan sampah oleh masyarakat sebagian besar masih ke sungai

SKPD yang terkait dalam penanganan Persampahan diharapkan melakukan tindakan konkrit yang signifikan untuk meminimalisir dampak dan risiko yang ditimbulkan.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu terkait Persampahan

3. Kinerja Layanan/Jasa Ekosistem

Perubahan bentang alam lahan produktif di beberapa daerah seperti pendirian Perumahan/pabrik terutama di wilayah selatan

SKPD khususnya yang terkait dalam bidang Penataan Ruang diharapkan untuk fokus terhadap Kinerja Layanan/Jasa

Ekosistem. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesesuaian fungsi lahan.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu mengenai produktivitas lahan

4. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Sumber daya air merupakan kebutuhan dasar masyarakat akan tetapi ketersediaannya saat ini menjadi terbatas

SKPD yang terkait diharapkan dapat memenuhi Kebutuhan Air Bersih bagi masyarakat yang efesien dan efektif.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu mengenai sistem penyediaan dan pengolahan sumber daya air.

5. Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Beberapa daerah termasuk daerah Rawan Banjir Seperti Kec Babat, Kec Glagah dan Kec Karangbinangun

SKPD yang terkait diharapkan dapat melakukan penanganan terhadap daerah rawan Banjir yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, seperti Kebutuhan akan air bersih pada saat Banjir

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu terhadap perubahan iklim.

6. Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati

Lokasi Pendirian Pabrik berbatasan langsung dengan wilayah kawasan

lindung/kawasan produktif

SKPD yang terkait dalam penanganan diharapkan melakukan tindakan konkrit yang signifikan untuk meminimalisir dampak dan risiko yang ditimbulkan.

Setiap program yang dirumuskan harus mengakomodir isu – isu terkait tentang

Keanekaragaman Hayati.

(41)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas PU Cipta Karya

Perencanaan Strategis Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, adalah perencanaan pembangunan yangmerupakan keberlanjutan dari pembangunan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan kedepan tidak lepas dari kondisi riil capaian pembangunan tahun sebelumnya. Lima tahun pertama dan kedua Renstra Perangkat Daerah Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lamongan telah menghasilkan berbagai kemajuan yang cukup berarti namun masih menyisahkan berbagai permasalahan pembangunan daerah yangmerupakan kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan yang bermuara pada tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancamanyang tidak diantisipasi. Untuk mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan infrastruktur dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik, tiap-tiap permasalahan juga di identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya dimasa mendatang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja, dan faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan

a. Permasalahan Bidang perumahan dan kawasan permukiman

1. Kapasitas saluran drainase yang kurang dari debit maksimum

2. Saluran Drainase juga berfungsi sebagai saluran limbah rumah tangga (grey water)

3. Masih kurangnya ketersediaan jalan lingkungan perumahan permukiman 4. Kondisi jalan lingkungan banyak yang perlu dilakukan peningkatan/perbaikan 5. Kurangnya kesadaran masyarakat pada kesehatan lingkungan sehingga

menimbulkan permukiman kumuh

6. Ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah

7. Tingginya biaya yang dibutuhkan untuk pengolahan air baku menjadi air minum dengan menggunakan teknologi yang tepat

(42)

8. Sumber air baku yang tidak memadai untuk kebutuhan air minum (air asin) 9. Listrik tidak stabil sehingga komponen LPJU cepat rusak

10. Kurangnya KWH meter (LPJU Tanpa Meter)

11. Kurangnya fasilitas kendaraan/ alat (semakin bertambahnya PJU) b. Permasalahan Bidang Bangunan Gedung

1. Kemampuan jasa konstruksi yang kurang memahami aturan jasa konstruksi sehingga kualitas pelaksanaannya masih kurang;

2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan belum disertai oleh tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur;

c. Permasalahan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman

1. Sulitnya mencari lokasi untuk TPST khususnya yang berada di perkotaan; 2. Kurangnya tenaga untuk melakukan pengolahan dan pemanfaatan sampah,

selama ini masih dilakukan tenaga pemulung;

3. Jumlah lokasi pengolahan sampah di wilayah kabupaten Lamongan masih kurang;

4. Masih kurang tersebarnya TPS di wilayah kabupaten Lamongan

5. Perlu pengadaan alat berat baru untuk kegiatan operasional persampahan; 6. Kurangnya kontainer sampah sehingga perlu pengadaan baru tiap tahun untuk

mencukupi kebutuhan angkutan sampah yang terus meningkat setiap tahun; 7. Keterlibatan masyarakat dalam program Ruang Terbuka Hijau (RTH) sudah

Nampak tapi masih terbatas

Gambar

Gambar 1.1 : Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra
Gambar 1.2 : Hubungan antara RPJMD dengan Renstra
Gambar 1.4 : Hubungan antara RPJMN, RPJMD, dan Renstra SKPD

Referensi

Dokumen terkait

Kecurangan para wajib pajak bisa dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan cara tidak melakukan transaksi dengan sistem (manual) serta tanpa mencetak nota

(1) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahaan dibidang Sumber

Terdapat 7 Program yang mencakup 21 kegiatan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 antara lain Program Pelayanan

Berkaitan dengan latarbelakang di atas, penelitian dilakukan di MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang, karena Madrasah tersebut merupakan salah satu MI Swasta di

Salah satu kegiatan pengawasan dalam kasus penyalahgunaan obat adalah dengan melakukan pemeriksaan sarana apotek oleh pihak BBPOM di Bandung.. Penelitian ini dilakukan

Bay’ al-Dayn adalah suatu akad jual beli dengan objek jual belinya adalah piutang atau tagihan ( dayn ). 28 Bay’ al-dayn adalah seseorang yang mempunyai hak mengutip hutang

Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan

Adalah kegiatan mendeskripsikan data bibliografis bahan perpustakaan serta menentukan entri bibliografi yang diperlukan untuk penelusuran bahan perpustakaan ke