• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN STRATEGIS

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS BISNIS puskesmas rsud (Halaman 15-34)

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

3.3. TANTANGAN STRATEGIS

3.5 Analisis SWOT

3.6 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis 3.7 Analisa TOWS

3.8.Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard Bab IV. Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis

4.1 Matriks IKU 4.2 Kamus IKU

4.3 Program Kerja Strategis Bab V. Analisa dan Mitigasi Risiko

5.1 Identifikasi Risiko

5.2 Penilaian Tingkat Risiko 5.3 Rencana Mitigasi Risiko Bab VI. Proyeksi Finansial

6.1 Estimasti Pendapatan

6.2 Estimasti Kebutuhan Anggaran 6.3 Estimasti Pendanaan

BAB II

BAB II

GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1. GAMBARAN KINERJA ASPEK PELAYANAN

2.1.1. Pencapaian Kinerja Layanan

Kinerja aspek pelayanan dinilai berdasarkan kinerja layanan dan kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat. Kinerja aspek pelayanan tahun 2009-2013 dapat dilihat dalam Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Layanan Tahun 2009-2013

Sumber: Komite Mutu

NO INDIKATOR

NILAI

2009 2010 2011 2012 2013

A Pertumbuhan produktivitas

1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 0,00 0,40 2,00 0,80 0,80 2 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 0,80 0,80 0,80 1,20 0,25 3 Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap 1,20 0,80 0,80 1,20 1,20 4 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi/hr 0,80 0,80 1,20 0,90 0,90 5 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium/hr 0,40 2,00 1,60 1,20 0,90 6 Pertumbuhan Operasi/hr 1,20 0,80 0,80 0,20 0,40 7 Pertumbuhan Rehabilitasi Medik/hr 1,20 2,00 0,80 0,60 0,40

B Efisiensi Pelayanan

1 Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Dokter 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 2 Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Perawat 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 3 Rasio Pasien Rawat Darurat dengan Dokter 0,50 0,25 0,25 0,25 0,25 4 Rasio Pasien Rawat Darurat dengan Perawat 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 5 Rasio Pasien Rawat Inap dengan Dokter 0,25 0,25 0,25 0,25 0,50 6 Rasio Pasien Rawat Inap dengan Perawat 1,00 0,50 0,50 1,00 0,50 7 Bed Occupancy Rate 2,00 2,00 2,00 1,50 1,50 8 Average Length of Stay 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 9 Bed Turn Over 2,00 2,00 2,00 1,50 1,50 10 Turn Over Interval 1,50 1,50 1,50 2,00 2,00

C Pertumbuhan Daya Saing

1 Sales Growth (SALG) 1,60 1,60 2,00 1,00 0,20 2 Activity Growth 0,60 1,00

D Pengembangan SDM

1 Program Diklat 1,50 2,00 2,00 2,00 2,00 2 Penghargaan dan Sanksi 1,50 1,50 1,50 1,00 1,00

E Penelitian dan Pengembangan

1 Pengembangan Produk Baru Bidang Pelayanan 1,50 2,00 2,00 2,00 2,00 2 Pengembangan Sistem Manajemen 0,50 0,00 0,50 0,50 0,50 3 Peningkatan Penguasaan Teknologi 0,50 1,00 1,00 0,50 0,50

F Administrasi

1 Rancangan RKAP 1,50 2,00 1,50 2,00 2,00 2 Laporan Triwulan (Ketepatan) 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3 Laporan Tahunan (Ketepatan) 2,00 2,00 1,50 2,00 2,00

Berdasarkan Tabel 2.1, dapat kita lihat bahwa pada kurun waktu 2009-2013, sudah banyak kinerja pelayanan yang telah mencapai standar, seperti AvLOS, ketepatan laporan dan laporan triwulan, namun masih terdapat juga indikator pelayanan yang masih belum memenuhi standar, seperti pertumbuhan rata-rata rawat jalan, TOI dan rasio pasien rawat jalan dengan dokter.

Tabel 2.2 Kinerja Mutu Pelayanan Dan Manfaat Bagi Masyarakat Tahun 2009 – 2013

NO INDIKATOR NILAI

2009 2010 2011 2012 2013

A Mutu Layanan Rumah Sakit

1 Emergency Response Time Rate 3 3 3 3 3

2 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 2 1 3 2

3 Waktu Tunggu sebelum Operasi 0 1 0 0 0

Mutu Klinik

1 Angka Kematian Rawat Darurat 3 3 3 3 3

2 Angka Kematian > 48 jam / permil 1 1 1 1 1 3 Angka Pasien Rawat Inap yang Dirujuk 3 3 3 3 3

4 Post Operative Death Rate 3 3 3 2 3

5 Angka Infeksi Nasokomial 3 3 3 3 3

B Efisiensi Pelayanan (Keperdulian Kepada

Masyarakat)

1 Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana

Kesehatan Lainnya 0,5 1 1 1 1

2 Penyuluhan Kesehatan (PKMRS) 0,5 1 1 1 1

3 Ratio Tempat Tidur Kelas III 1 1 1 1 1

4 Pemanfaatan tempat tidur (BOR) kelas III 1 1 1 1 0,5 5 Prosentase pasien tidak mampu (IRJ) 0,5 0,25 0,25 0,25 0,5 6 Prosentase pasien tidak mampu (IRNA)

C Kepuasan Pelanggan

1 Prosentase Komplain/Keluhan 1 1 1 1 1

2 Lama Waktu Tunggu di Poliklinik 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

3 Kemudahan Pelayanan 2 2 2 2 2

D Kepedulian terhadap Lingkungan

1 Kebersihan Lingkungan 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 2 Rasio lahan yang digunakan dengan ruang terbuka hijau 1 1

3 Hasil Uji AMDAL 2,5 2,5 2,5 2 2

T O T A L 30 31,75 29,75 31,25 31

Berdasarkan Tabel 2.2, dapat dilihat bahwa banyaknya kinerja mutu pelayanan dan manfaat masyarakat yang telah mencapai standar, seperti emergency response time rate, angka kematian gawat darurat dan angka pasien rawat inap yang dirujuk.

2.1.2. Volume Kegiatan

Realisasi volume kegiatan dari setiap unit kerja pelayanan, secara keseluruhan dapat dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Realisasi Volume Kegiatan Tahun 2009-2013

Dari Gambar 2.1, dapat dilihat bahwa total pencapaian volume kegiatan meningkat dari tahun 2009 ke tahun 2013.

2.1.3. Penyakit terbanyak

Penyakit terbanyak yang dirawat di Instalasi Rawat Jalan tahun 2013 dapat dilihat dalam Gambar 2.2 berikut:

Dari Gambar 2.2, dapat dilihat bahwa low back pain, essential (primary) hypertension dan hypertensive renal disease merupakan 3 (tiga) besar penyakit yang banyak ditangani di Instalasi Rawat Jalan.

Untuk penyakit yang banyak ditangani di rawat inap pada tahun 2013, dapat dilihat dalam Gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Inap Tahun 2013 Dari Gambar 2.3, dapat dilihat bahwa trauma capitis merupakan yang terbanyak ditangani pada tahun 2013, diikuti dengan thalassaemia dan CAD.

Penyakit pasien yang dirujuk ke RSMH sangat beragam, 10 (sepuluh) besar penyakit rujukan ke RSMH dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Dirujuk ke RSMH Tahun 2013 Dapat dilihat dalam Gambar 2.4, penyakit tidak menular merupakan jenis penyakit yang merupakan jenis penyakit yang terbanyak yang dihadapi pada pasien yang dirujuk ke RSMH, terlebih pada penyakit degeneratif. Developmental disorder of speech and language unspecified, low back pain dan Malignant neoplasm of cervix uteri unspecified merupakan 3 (tiga) penyakit yang terbanyak dihadapi pada pasien yang dirujuk ke RSMH.

2.1.4. Jumlah dan Daerah Asal Pasien Rujukan

RSMH sebagai rumah sakit pusat rujukan di wilayah Sumatera Selatan menerima pasien rujukan, baik dari dalam dan dari luar Kota Palembang/Provinsi Sumatera Selatan, yang gambarannya dapat dijelaskan dalam Tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3 Jumlah dan Daerah Asal Pasien Rujukan RSMH Tahun 2009-2013

Daerah 2009 2010 2011 2012 2013

Kota Palembang 19.545 19.581 19.818 13.331 16.959

Dalam Provinsi Sumatera

Selatan (di luar Palembang) 7.436 8.001 9.781 6.165 10.605

Luar Provinsi Sumatera

Selatan 275 291 283 200 239

Jumlah 27.256 27.873 29.882 19.696 27.803

Dari Tabel 2.3, kita dapat melihat bahwa pasien dari Kota Palembang, merupakan pasien yang terbanyak yang dirujuk ke RSMH. Angka pasien rujukan dari Kota Palembang paling tinggi terjadi pada tahun 2011 dengan 19.818 orang pasien, namun turun menjadi 13.331 pada tahun 2012, dan naik kembali pada tahun 2013 menjadi 16.659 orang pasien.

Sebagai rumah sakit kelas A, yang menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit lain di wilayah Sumatera Bagian Selatan, RSMH juga masih memiliki keterbatasan, terutama untuk penyakit-penyakit yang membutuhkan keahlian subspesialistik tertentu, sehingga masih ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain di Jakarta, Bandung, Tangerang dan Surabaya, diantaranya dapat dilihat dalam Gambar 2.5 berikut:

Dalam Gambar 2.5, dapat dilihat bahwa RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjadi rujukan terbesar, dimana pada Tahun 2013, terdapat 104 orang pasien RSMH yang dirujuk ke RSCM, diikuti dengan RS Jantung Harapan Kita dengan 101 orang.

Masyarakat Sumatera Bagian Selatan, utamanya ekonomi menengah ke atas banyak yang memilih untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke rumah sakit di luar Sumbagsel, sebagai contoh pasien penyakit jantung dan pembuluh darah, lebih memilih ke RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Gambaran jumlah pasien terlihat dalam Tabel 2.4 berikut:

Tabel 2.4 Jumlah Pasien Asal Sumatera Bagian Selatan ke RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2009-2013

No Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 1 Provinsi Sumatera Selatan 148 138 159 157 219

2 Provinsi Lampung 193 243 282 361 424

3 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 49 56 74 82 96

4 Provinsi Jambi 92 105 108 149 164

5 Provinsi Bengkulu 122 108 154 163 252

Jumlah 604 650 777 912 1155

Sumber: RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Dari Tabel 2.4, dapat dilihat bahwa pasien yang berasal dari Sumatera Bagian Selatan yang memilih pelayanan kesehatan di RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai 2013, dengan rata-rata naik sebesar 18%.

Sebagian masyarakat Sumatera Selatan ada juga yang memilih untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Hal tersebut dapat dilihat pada data kepergian penduduk Sumsel ke Singapura dan Malaysia yang didapat dari Kantor Imigrasi Palembang, yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.6 Statistik Keberangkatan WNI ke Singapura dan Malaysia Tahun 2009-2013

Dari Gambar 2.6, dapat dilihat terjadinya peningkatan keberangkatan WNI ke Singapura dan Malayasia dari tahun 2009 sampai dengan 2013, diantaranya untuk kepentingan mendapatkan layanan kesehatan.

2.1.5. Layanan Unggulan

Layanan unggulan RSMH adalah Cerebrocardiovascular (Pusat Layanan Otak dan Jantung), Onkologi Terpadu, Minimal Invasive Surgery. Rencana 5 tahun kedepan layanan Bayi Tabung dan Tranplantasi Ginjal akan diprogramkan untuk menjadi Layanan Unggulan RSMH.

2.1.6. Pendidikan dan Penelitian

a. Realisasi Peserta Didik Pendidikan Kedokteran.

Sebagai RS Pendidikan Utama Kelas A, peserta didik mahasiswa FK Unsri baik Strata S1 (Profesi Dokter) maupun pendidikan Sp1 (Profesi Dokter Spesialis) setiap tahunnya bertambah, yang dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut:

Tabel 2.5 Realisasi Peserta Didik Pendidikan Kedokteran Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Profesi Dokter Umum 359 492 489 436 442

Lulusan 119 240 108 144 93

2 Profesi Dokter Spesialis 124 131 125 116 106

Lulusan 57 78 67 91 82

3 Profesi Dokter Gigi 30 58 87 129 186

Lulusan 3 6 21 33 58

4 Profesi Ners 40 31 40 61 40

Lulusan 40 31 40 61 40

Sumber: FK Universitas Sriwijaya

b. Penelitian yang dipublikasikan

Penelitian yang dipublikasikan oleh Mahasiswa Profesi Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Sriwijaya mengalami penurunan, dari 87 penelitian pada tahun 2010, menurun menjadi 56, 50 dan 49 penelitian pada tahun 2011, 2012 dan 2013.

2.2. GAMBARAN KINERJA ASPEK KEUANGAN

2.2.1. Pencapaian Kinerja Keuangan

Tabel 2.6 Kinerja Keuangan Tahun 2009-2013

No. Indikator 2009 2010 2011 2012 2013

1. Imbalan Investasi (Return On Investment) 0,8 1 2 0,4 0,5

2. Rasio Kas (Cash Ratio) 3 3 3 3 0,5

3. Rasio Lancar (Current Ratio) 3 3 3 3 0,5

4. Collection Periods (CP) 3 2,7 3 3 1,5

5. Perputaran Persediaan (PP) 2 2 3 3 2

6. Perputaran Total Asset (TATO) 0,8 0,8 2,5 1,2 2

7. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva 2,7 2,7 1,8 1,8 0,8

TOTAL 15,3 15,2 18,3 15,4 7,8

Sumber: Laporan Tahunan RSMH

Dari Tabel 2.7, dapat dilihat bahwa Rasio Kas dan Rasio lancar, selalu memiliki nilai yang baik, dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.

2.2.2. Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan ini merupakan gabungan dari 3 (tiga) kelompok pendapatan yaitu pendapatan operasional, pendapatan usaha lainnya serta pendapatan non operasional lainnya. Target dan realisasi pendapatan tahun 2009 sampai dengan 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.7 Target dan Realisasi Pendapatan (Acrual)

Tahun 2009-2013

No Tahun

Target Realisasi % %

(Rupiah) (Rupiah) Pencapaian Target Peningkatan

dari tahun sebelumnya

1 2009 158.106.267.099,0 203.251.903.137,0 128,6 -

2 2010 220.387.908.491,0 248.684.381.401,0 112,8 22,4

3 2011 306.236.225.818,0 321.514.928.967,0 105,0 29,3

4 2012 346.630.814.876,0 331.789.323.320,0 95,7 3,2

5 2013 395.700.039.420,0 345.015.899.813,0 87,2 4,0 Sumber: Laporan Tahunan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

Secara total, dapat dilihat bahwa pendapatan meningkat terus menerus, dari tahun 2009 ke tahun 2013, dimana peningkatan paling signifikan terjadi pada pendapatan operasional dari tahun 2010 ke tahun 2011.

2.2.3. Realisasi Penerimaan Kas

Realisasi penerimaan kas RSMH untuk periode 2009 s.d 2013 dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7 Target dan Realisasi Penerimaan Kas tahun 2009-2013 Selaras dengan pendapatan, penerimaan juga mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2013, hal ini dapat kita lihat dalam Gambar 2.7, dimana peningkatan paling besar terjadi dari tahun 2010 ke tahun 2011.

2.2.4. Realisasi Belanja Menurut Sumber Dana

Realisasi belanja menurut sumber dana terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu Belanja BLU (PNBP), Belanja Operasional (APBN) serta Belanja Modal (PHLN). Target dan realisasi belanja menurut sumber dana dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut:

Tabel 2.8 Realisasi Belanja Menurut Sumber Dana Tahun 2009 – 2013

Jenis Belanja

2009 2010 2011 2012 2013

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi

Dana Operasional 61.659.837.040 68.501.146.799 108.033.367.934 111.387.570.833 103.419.986.556 Dana PNBP 141.527.668.403 171.785.896.956 274.556.316.072 329.167.771.281 329.281.729.577 Dana PHLN & APBNP - 17.901.760.701 66.022.390.081 357.842.580 663.462.060 Total Belanja 203.187.505.443 258.188.804.456 448.612.074.087 440.913.184.694 433.365.178.193

Sumber : Laporan Tahunan RSMH

Dari Tabel 2.9, dapat dilihat bahwa belanja juga mengalami peningkatan, dimana peningkatan belanja yang paling besar terjadi

dari tahun 2010 (Rp258.188.804.456) ke tahun 2011

BAB III

BAB III

ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

3.1. RUMUSAN PERNYATAAN VISI, MISI DAN TATA NILAI 3.1.1 Visi

“Menjadi rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional yang berstandar internasional 2019”

3.1.2. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan penelitian berstandar internasional.

b. Menyelenggarakan promosi kesehatan secara komprehensif dan berkelanjutan.

c. Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan rumah sakit jejaring.

d. Meningkatkan kompetensi, kinerja dan kesejahteraan pegawai.

3.1.3. Tata Nilai

Nilai-nilai yang dimiliki adalah: 1. Sinergis

Seluruh pegawai RSMH memiliki hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan melibatkan lintas sub bagian, lintas bagian, lintas program, lintas sektor serta pihak-pihak terkait.

2. Intergritas

Ketulusan/keikhlasan hati seluruh Pegawai RSMH dalam memberikan pelayanan

3. Profesional

Pegawai RSMH mempunyai kemampuan dalam

melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar

3.2. ASPIRASI STAKEHOLDERS INTI

Untuk mendapatkan data masukan dari stakeholders inti, telah dilakukan penyebaran daftar isian harapan dan kekhawatiran dari stakeholders inti (pelanggan eksternal/internal, lembaga pemerintah, fakultas kedokteran, peserta didik, pemerintah kota/kabupaten, mitra kerja dan asosiasi profesi).

Harapan dan kekhawatiran stakeholders dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Harapan dan Kekhawatiran Stakeholders

NO KOMPONEN STAKEHOLDERS INTI HARAPAN KEKHAWATIRAN 1 Kementerian Kesehatan

Menjadi rumah sakit berskala nasional

Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara sinergis dengan pendidikan Melaksanakan layanan dan pendidikan dokter layanan primer

Tidak ada integrasi pelayanan dengan pendidikan

2 Dewan Pengawas

RSMH meningkatkan perhatian terhadap pelaksanaan Pendidikan dan Penelitian

Sistem Pendidikan dan Penelitian tidak meningkat

3 Pelanggan

eksternal

Ada jadwal yang pasti untuk setiap dokter praktik di Graha Spesialis /Poliklinik Eksekutif

Pelayanan yang tidak cepat, alur berbelit-belit.

4 Pelanggan internal Kesejahteraan meningkat. Tenaga Perawat ditambah

Pembagian jasa remunerasi tidak adil Asuhan keperawatan tidak terpenuhi

5 Lembaga pemerintah Memperbanyak kamar perawatan

kelas I dan II Tidak dapat melayani pasien BPJS non PBI.

6 Fakultas kedokteran

Pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang lebih baik dapat terus ditingkatkan

Fasilitas pendidikan dan penelitian tidak memenuhi standar

7 Peserta didik Sarana dan prasarana ditambah guna mendukung pelayanan Pemberian layanan tidak optimal.

8 Pemda dati II & kota

RS. Dr. Moh. Hoesin dapat

memberikan pelayanan yang terbaik dan bermutu

RSMH tidak dapat memberikan pembinaan ke rumah sakit di kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan.

9 Mitra kerja /asosiasi

profesi

Stok darah dari Unit Pelayanan Darah RSMH dapat diakses dengan mudah oleh pasien.

3.3. TANTANGAN STRATEGIS

Dalam pencapaian visi misi, banyak faktor-faktor yang dapat menghambat maupun mendorong tercapainya visi misi, baik secara langsung maupun tidak langsung berupa isu-isu strategis antara lain: 1. Adanya Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

2. Adanya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

3. Meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya.

4. Menyelenggarakan sistem pelayanan kegawatdaruratan berbasis

mutu dan keselamatan pasien.

5. Menyelenggarakan sistem pelayanan keperawatan berbasis

mutu daan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.

6. Menyelenggarakan sistem pelayanan kefarmasian berbasis mutu

dan keselamatan pasien.

7. Menyelenggarakan sistem pelayanan pembedahan di rumah

sakit berbasis mutu dan keselamatan pasien. 8. Tercapainya ketepatan waktu pelayanan

9. Terwujudnya kepuasan pelanggan di semua unit pelayanan

10. Kesejahteraan karyawan belum memuaskan

11. Unit pelayanan darah belum siap menyediakan darah setiap saat.

12. Mewujudkan kepuasan pelanggan di semua unit pelayanan. 13. Komunikasi beberapa petugas dengan pasien/keluarga masih

belum baik

14. Kerjasama dengan pihak ketiga dan lembaga pemerintah belum optimal

15. Fungsi promotif dan preventif belum optimal

17. Sebagian sarana/prasarana belum memadai (ruang tunggu, kamar perawatan)

18. Laboratorium Mikrobiologi belum bisa diandalkan untuk proses penelitian peserta didik.

19. SPO belum dijalankan dengan optimal

20. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum terintegrasi secara menyeluruh

21. Humas dan informasi belum optimal

22. Pembinaan ke rumah sakit lain belum maksimal.

23. Sistem rujukan berjenjang dan rujukan balik belum optimal

24. Meningkatnya jumlah pasien rujukan yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan dan provinsi lain

25. Klaim pasien penjamin tidak bisa tepat waktu karena tingkat kepatuhan petugas terhadap aturan klaim masih rendah.

Dari hasil anallisis harapan dan kekhawatiran serta isu-isu strategis yang berkembang saat ini, maka dapat diidentifikasi tantangan strategis di masa mendatang, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Tantangan Strategis RSMH

NO TANTANGAN STRATEGIS

1 Mewujudkan rumah sakit pendidikan terakreditasi standar KARS dan JCI

2 Mendorong terwujudnya pendidikan kedokteran terakreditasi “A” BAN-PT

3 Meningkatkan kesejahteraan, karir dan kenyamanan pegawai

4 Menyediakan darah di unit pelayanan darah sesuai kebutuhan

5 Mewujudkan terpenuhinya kebutuhan tempat rawat Non Kelas III, terutama Kelas I

6 Mewujudkan pelatihan SDM sesuai standar

7 Meningkatkan fungsi pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tupoksi

8 Meningkatkan layanan unggulan (BHC, kanker terpadu, graha spesialis, trauma center, rehabilitasi medik)

9 Mewujudkan sarana prasarana pelayanan, pendidikan dan penelitian yang standar

10 Mengoptimalkan regionalisasi sistem rujukan

11 Meningkatkan penelitian yang dipublikasikan secara nasional dan internasional

12 Meningkatkan pembinaan manajemen dan pengetahuan terhadap rumah sakit Kelas B dan Kelas C di Sumatera Bagian Selatan

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS BISNIS puskesmas rsud (Halaman 15-34)

Dokumen terkait