• Tidak ada hasil yang ditemukan

Target Konsumen

Dalam dokumen EDHO REGGA ARMELYACHING C9508026 (Halaman 24-33)

BAB II IDENTIFIKASI DATA

B. Target Konsumen

Target Market dari industri Griya Batik Jawi Solo dikelompokan sebagai berikut :

a. Segment Geografis

Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target market dari Griya Batik Jawi Solo adalah Solo dan sekitarnya.

b. Segment Demografis

Target market dari Griya Batik Jawi Solo berdasarkan aspek demografis adalah masyarakat yang terbagi menjadi 3 segi, yaitu :

1) Dari segi umur :

Dari usia 10 – 50 tahun.

2) Dari segi pendidikan dan pekerjaan :

SD, SMP, Mahasiswa, dan Pekerja (karyawan dan atasan). 3) Dari segi agama :

Semua agama dan keyakinan.

c. Segi Psikografis konsumen yang mengenakan batik karena batik sebagai

Dari aspek psikografis, Target Market Griya Batik Jawi Solo adalah 1) Konsumen yang suka mengenakan batik untuk keseharian

commit to user

2) Konsumen yang cinta batik sehingga menjadikan batik sebagai barang yang patut untuk dikoleksi.

3) Konsumen yang mengenakan batik karena batik sebagai identitas bangsa seperti misal, keharusan memakai batik di tempat kerja atau karena lingkungan sekitar yang mengharuskan mengenakan batik.

2. Target Audience

Target Audience dari industri Griya Batik Jawi Solo dikelompokan sebagai berikut:

a. Segment Geografis

Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target audience dari Griya Batik Jawi Solo adalah Solo dan sekitarnya.

b. Segment Demografis

Target audience dari Griya Batik Jawi Solo berdasarkan aspek demografis adalah masyarakat yang terbagi menjadi 3 segi, yaitu :

1) Dari segi umur :

Dari usia 13 – 21 tahun.

2) Dari segi pendidikan dan pekerjaan : SMP, SMA, dan Mahasiswa 3) Dari segi agama :

commit to user

Semua agama dan keyakinan.

c. Segi Psikografis konsumen yang mengenakan batik karena batik sebagai

Dari aspek psikografis, Target Audience Griya Batik Jawi Solo adalah: 1) Konsumen yang suka mengenakan batik untuk keseharian

maupun untuk acara-acara tertentu.

2) Konsumen yang cinta batik sehingga menjadikan batik sebagai barang yang patut untuk dikoleksi.

3) Konsumen yang mengenakan batik karena batik sebagai identitas bangsa seperti misal, keharusan memakai batik di tempat kerja atau karena lingkungan sekitar yang mengharuskan mengenakan batik.

C. Kompetitor

Di dalam dunia bisnis khususnya Griya Batik Jawi Solo yang menjual berbagai macam batik dan kerajian khas Jawa Tengah. Terdapat pesaing yang bergerak pada bisnis yang sama. Persaingan tersebut ditanggapi secara positif dan sehat oleh para pesaing. Griya Batik Jawi Solo memiliki pesaing di daerah Surakarta, dengan kata lain Griya Batik Jawi Solo harus memiliki strategi

commit to user

khusus dan pelayanan yang memuaskan agar konsumen atau pelanggan Griya Batik Jawi Solo tidak beralih ke tempat lain.

1. Batik Gunawan Setiawan a. Data Perusahaan

Pertama kali berdiri sekitar tahun 1972, oleh Bapak Muhammad, dan menggunakan nama Putra Mas untuk usaha batiknya. Turun ke generasi kedua terjadi perubahan nama perusahaan yang semula bernama Putra Mas, menjadi Batik Emhadi. Selang beberapa tahun, karena tidak begitu sukses dengan nama itu, akhirnya diputuskan pada generasi ke empatnma perusahaan berganti lagi menjadi Batik Gunawan Setiawan. Kepemilikannya pun digantikan oleh Bapak Gunawan Setiawan (putra dari Bapak Muhammad).

Awal karir Batik Gunawan Setiawan hanya memproduksi Batik Tulis dan menerima pewarnaan sogan. Istilah jaman dahulu adalah babaran. Batik Gunawan Setiawan juga memiliki rumah produksi sendiri. Beberapa tahun kemudian Batik Gunawan Setiawan meningkatkan produksinya dengan lebih beragam.Seperti misal mengkombinasikan batik klasik dengan gaya modern.

Layaknya sebuah perusahaan, Batik Gunawan Setiawan memiliki visi dan misi. Visinya melestarikan kebudayaan batik, dan juga sebagai salah satu sumber mencari nafkah. Misinya

commit to user

mensejahterakan keluarga, karyawan,dan masyarakat luas, dan juga berguna bagi Negara.

b. Data Produk

Batik Gunawan Setiawan memproduksi mulai dari kemeja, Blus, Jarik, kaos, dan lain-lain.

Harga :

Kemeja, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 1.500.000 Blus, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 500.000 Jarik, berkisar antara Rp. 100.000 – Rp. 2.000.000 Bahan cap, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 200.000 Kaos, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 70.000

Gambar 13. Blouse kawung Gambar 14. Jarik Batik

c. Data Pemasaran

Batik Gunawan Setiawan berhasil memasarkan produknya dari skala nasional hingga skala Internasional. Nasional : Solo, Jogja, Bandung, Jakarta, Surabaya, Semarang, Padang, dan wilayah

commit to user

Indonesia lainnya. Internasional : Singapore, Malaysia, Jepang (pernah satu kali). Sejauh ini, Batik Gunawan Setiawan belum memiliki cabang Showroom.

d. Data Konsumen

Batik Gunawan Setiawan memiliki dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen tetap. Kosumen individu, konsumen yang membeli produk Gunawan untuk keperluan pribadi. Biasanya dari kalangan masyarakat yang belum dikenal sebelumnya. Konsumen tetap, konsumen yang telah menjadi klien tetap Batik Gunawan Setiawan, dan selalu membeli dalam jumlah banyak untuk kebutuhan instansi atau untuk dijual lagi.

e. Promosi

Sejauh ini, promosi yang dilakukan oleh Batik Gunawan Setiawan cukup variatif, seperti melakukan program diskon, pameran

– pameran yang selalu aktif diselenggarakan dari Pemerintah Kota Solo, iklan di Koran Radar Solo terbitan februari 2010, dan acara –

acara paguyuban (seperti pameran tiap hari minggu baik didaerah

citywalk atau Ngarsopuro.

Promosi juga dilakukan dengan membuat logo, brosur, kartu nama, leaflet, name board, kemasan, paper bag, dealer help dan

commit to user

Gambar 15. Logo

Gambar 14. Name board

Gambar 17.Kartu nama

Gambar 16. Dealer Help Gambar 18.plastic bag

commit to user

2. Batik Soga

a. Data Perusahaan

Batik Soga berdiri sekitar 5 tahun yang lalu. Yakni tahun 2006 didirikan oleh Bapak Muhidin, Batik Soga tidak memiliki rumah produksi sendiri untuk menghasilkan karya – karya produknya. Batik Soga lebih cenderung membeli dalam jumlah banyak produk orang lain, kemudian dijual kembali. Konsep dari Batik Soga sendiri diambil dari konsep salah satu batik yang ada di Jogjakarta. Pak Muhidin selaku pemilik dan pengelola Batik Soga ingin mengaplikasikan toko

– toko batik di Jogja dengan konsep tokonya di Solo. b. Data Produk

Batik Soga menjual berbagai macam jenis batik. Mulai dari batik canting, batik tulis, dan batik cap. Batik Soga menjual berbagai macam pakaian mulai dari Kaos, Blus, Bahan, Hem, celana, dan juga pernak – pernik khas budaya Jawa. Harganya juga tak jauh beda dari produk – produk dari Griya Batik Jawi Solo. Berkisar antara Rp. 30.000 – Rp. 300.000

commit to user

c. Data Pemasaran

Batik Soga memasarkan Produknya masih dalam lingkup Jawa. Batik Soga sendiri berada di kawasan Jalan Trisula no. 6 Kauman Surakarta. Batik Soga sendiri juga telah memiliki cabang di daerah Laweyan, dan juga menyewa kios di dalam Hotel Novotel.

d. Data Konsumen

Batik Soga memiliki konsumen tetap yang tersebar di wilayah Jawa, ada yang membeli untuk keperluan pribadi, dan ada yang membeli untuk keperluan bersama.

e. Promosi

Promosi yang dilakukan Batik Soga mulai dari logo, kartu nama, paper bag, brosur, dan nameboard dan website

(www.batiksogakoe.com).

commit to user 22

Dalam dokumen EDHO REGGA ARMELYACHING C9508026 (Halaman 24-33)

Dokumen terkait