commit to user
i
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI
GRIYA BATIK JAWI SOLO
Diajukan Sebagai Syarat untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna mencapai Gelar Ahli Madya
DIII Desain Komunikasi Visual
Oleh :
EDHO REGGA ARMELYACHING C9508026
DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI
GRIYA BATIK JAWI SOLO
Telah disetujui dan dipertahankan di hadapan penguji
Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum Ercilia Rini Octavia, S.Sn NIP. 19581111 198903 1 101 . NIP. 19801011 200812 2 001
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
commit to user
iii
Diterima dan disetujui oleh Panitia Penguji Tugas akhir Jurusan Seni Rupa Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada tanggal 10 Januari 2012
Panitia Penguji
Ketua Sidang Tugas Akhir
Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn (……….…………) NIP. 19711115 200604 1 001
Sekretaris Sidang Tugas Akhir
Esty Wulandari, S.Sos, M.Si (……….………) NIP. 19791109 200801 2 015
Pembimbing Tugas Akhir I
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum (……….)
NIP. 19581111 198903 1 101
Pembimbing Tugas Akhir II
Ercilia Rini Octavia, S.Sn (……… ) NIP. 19801011 200812 2 001
Disyahkan,
Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ketua Program DIII Deskomvis
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D Drs. Ahmad Adib, M Hum, Ph.D
commit to user
iv
MOTTO
commit to user
v
Karya ini kupersembahkan untuk :
Almamaterku
commit to user
vi
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul:
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI GRIYA
BATIK JAWI SOLO
Adapun tulisan ini disusun sebagai syarat guna mencapai gelar Ahli Madya Jurusan
Seni Rupa Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
2. Drs. Ahmad Adib, M Hum, Ph.D, selaku Ketua Program DIII Deskomvis.
3. Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum, selaku Pembimbing Tugas Akhir I.
4. Ercilia Rini Octavia, S.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir II.
5. Ibu Jawi Utami, selaku Pemilik dari Griya Batik Jawi Solo.
commit to user
vii
terbuka menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga penulisan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, Juli 2011
commit to user
viii
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C . Tujuan Perancangan ... 3
BAB II IDENTIFIKASI DATA……… 5
A.Data Perusahaan ... 5
1. Data Produk…..………. 6
2. Data Pemasaran.……… 9
3. Data Konsumen………. 10
4. Promosi yang pernah dilakukan……… 10
B. Target Konsumen ... 13
1. Target Market..………. 13
2. Target Audience……… 14 C. Kompetitor ... 15
BAB III KONSEP PERANCANGAN……… 22
commit to user
ix
1. Strategi Visual Umum………. 28
2. Strategi Visual Verbal……….. 29
3. Strategi Visual Non Verbal……… 32
C. Teknik Pelaksanaan ………. 45
D. Media Placement….………. . 45
BAB IV VISUALISASI KARYA……… 66
A. Media Lini Atas………. 66
B. Media Lini Bawah……… 70
BAB V PENUTUP……….... 88
A. Kesimpulan……….. 88
B. Saran………. 89
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMA KASIH
Edho Regga Armelyaching 1
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Ercilia Rini Octavia, S.Sn 3
ABSTRAK
2012. Perkembangan budaya dan pariwisata pada masa-masa sekarang ini sangatlah pesat. Semakin banyaknya industri kerajinan yang mengangkat budaya lokal/ daerah, khususnya industri batik. Bukan hal yang tidak mungkin bila industri batik sangat berpotensi dan menjanjikan nilai investasi yang sangat besar, disamping batik merupakan warisan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaanya.
Griya Batik Jawi Solo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan batik di Solo. Dengan Hadirnya Griya Batik Jawi Solo ini, juga menambah pilihan akan kebutuhan masyarakat Kota Solo dalam hal kerajinan batik. Meskipun belum lama berdiri, Griya Batik Jawi Solo memiliki klien yang cukup banyak, di samping tempatnya yang strategis. Seperti yang tertulis dalam
judul DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI
PENUNJANG PROMOSI GRIYA BATIK JAWI SOLO
___________________ 1.
Mahasiswa Jurusan DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM C 9508026
2.
Dosen Pembimbing I 3.
Dosen Pembimbing II
PROMOSI MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL, permasalahan yang timbul adalah bagaimana merancang sebuah konsep promosi dalam rangka memperkenalkan industri ini kepada
“GRIYA BATIK JAWI SOLO”
Edho Regga Armelyaching 1
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Ercilia Rini Octavia, S.Sn 3
ABSTRACT
2012. The development of culture and tourism in the current period is very rapid. Increasing number of craft industry that elevates the local culture / region, especially the batik industry. It is not impossible when the batik industry is a potential and promising huge investment value, as well as batik is a cultural heritage which is owned by the Indonesian people, especially in Java, which must be preserved and maintained its existence.
Griya Batik Jawi Solo is a company engaged in the craft of batik in Solo. With the presence of Griya Batik Jawi Solo, also adds the option to community needs in terms Solo batik. Although recently established, Griya Batik Jawi Solo have enough clients, in addition to a strategic place. As written in the title VISUAL
COMMUNICATION DESIGN AS A PROMOTIONAL
SUPPORT GRIYA BATIK JAWI SOLO
___________________ 1.
Diploma III student of Visual Communication Design Department Faculty of Literature and the Arts UNS with NIM C 9508026
2.
Supervisor I 3. Supervisor II
PROMOTION THROUGH VISUAL COMMUNICATION
DESIGN, the problems that arises is how to design a promotional concept in order to introduce this industry to the wider community as Batik Craft Industry. This requires the writer to continue to explore creativity capabilities in order to generate promotional concepts that address the problems that arise in the writing of this
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan Batik di Indonesia makin marak baik dalam segi
kualitas, keunikan, dan nilai jual yang dapat diperhitungkan. Disamping itu, batik
merupakan warisan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa, yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaanya. Batik merupakan
kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya
Indonesia (khususnya di Pulau Jawa) sejak lama.
Kata Batik sendiri berasal dari bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan
titik. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan
malam (wax) yang diaplikasikan ke atas kain. Memang titik merupakan desain
dominan pada batik. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan
perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya.
Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada
masa-masa Kerajaan Mataram, kemudian pada masa-masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Batik telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang
kepada kerajaan dan raja-raja yang lain. Kesenian batik ini mulai menjadi milik
rakyat Indonesia dan khususnya Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal
commit to user
ke-XX dan batik cap dikenal baru sekitar tahun 1920, setelah Perang Dunia
selesai.
Griya Batik Jawi Solo adalah perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan
batik, yang tepatnya berada di Jalan Adisucipto 53 Solo. Dengan Hadirnya Griya
Batik Jawi Solo ini, juga menambah pilihan akan kebutuhan masyarakat Kota
Solo dalam hal kerajinan batik. Meskipun belum lama berdiri, Griya Batik Jawi
Solo memiliki klien yang cukup banyak, di samping tempatnya yang strategis.
Untuk memperkenalkan dan mempromosikan Griya Batik Jawi Solo kepada
masyarakat sebagai solusi tentang kebutuhan batik, tentu membutuhkan suatu
promosi dan kreatif dan sebuah pemikiran ide yang segar untuk
memperkenalkannya, oleh karena itu demi keberhasilan dalam
mempromosikannya diperlukan penyesuaian, pembesaran, pengecilan, perubahan,
pengaturan kembali, dan perpaduan.
Mengingat pentingnya strategi positioning terhadap produk dan jasa ini, maka
dibuat judul sebagai tahapan awal pengenalan produk dan meningkatkan usaha
pengenalan produk kepada konsumen, yaitu Desain Komunikasi Visual sebagai
Penunjang Promosi Griya Batik Jawi Solo. Maksud dari judul di atas, yaitu
suatu cara atau usaha yang dilakukan untuk mengkomunikasikan informasi guna
meningkatkan pemasaran melalui media promosi kepada khalayak konsumen
tentang Griya Batik Jawi Solo sebagai perusahaan kerajinan batik. Sehingga
commit to user
tindakan, yaitu keinginan kuat untuk menggunakan produk dari Griya Batik Jawi
Solo sebagai pilihan utamanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasar asumsi tentang latar di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana menentukan strategi periklanan yang optimal sebagai
penunjang promosi Griya Batik Jawi Solo ?
2. Bagaimana merancang media komunikasi visua l untuk keperluan promosi
yang memiliki daya tarik dan efektifitas tinggi untuk Griya Batik Jawi
Solo ?
C.
Tujuan Perancangan
Menciptakan visualisasi/desain yang tepat bagi target sasaran, melalui media
komunikasi yang terencana dan terarah, dan sebagai bagian dari promosi yang
diharapkan akan dapat keunggulan dari produk Griya Batik Jawi Solo. Adapun
beberapa tujuan utama yang ingin dicapai :
1. Menentukan strategi periklanan yang optimal sebagai penunjang promosi
commit to user
2. Merancang media komunikasi visual untuk keperluan promosi yang memiliki
daya tarik dan efektifitas tinggi untuk Griya Batik Jawi Solo dengan
commit to user
5
BAB II
IDENTIFIKASI DATA
A.
Data Perusahaan
Griya Batik Jawi Solo merupakan industri yang bergerak di bidang tekstil dan
kerajinan, khususnya kerajinan batik. Berdiri pada tanggal 16 Agustus 2008, berada
di Jalan Adisucipto 53 Solo. Berawal dari minat dan kecintaan pemilik dengan batik,
lalu pemilik ingin membuka suatu usaha di bidang fashion khusunya batik. Berbekal
dari pengalamannya selama bekerja di perusahaan batik terbesar di Indonesia yakni
Batik Keris. Griya Batik Jawi Solo sangat memprioritaskan kualitas dalam
produknya, baik dalam segi kualitas barang hingga segi kenyamanan dalam
penggunaan. Hal ini dilakukan agar konsumen puas akan hasil produksi yang dijual
dan memiliki testimony yang baik, untuk menarik konsumen kembali melakukan
pembelian. Perusahan sangat menjaga dan menyaring supplier yang melakukan kerja
sama dengan perusahaan, dikarenakan perusahaan sangat menjaga kualitas dan
desain.
Segala bentuk desain yang pernah diaplikasikan perusahaan dalam barang -
barang produksinya sangat dijaga kepatenannya, dan tidak dapat diakses dan
diproduksi di luar perusahaan.
Dengan demikian segala bentuk produksi dapat terjaga kualitas, mutu dan
commit to user
untuk membina hubungan yang harmonis dengan para karyawannya, karena kinerja
karyawan sangat mempengaruhi laju perusahaan.
Struktur Organisasi Griya Batik Jawi Solo tidak terlalu terperinci, dikerenakan
Griya Batik Jawi Solo lebih mengedepankan sistem kekeluargaan dengan posisi, Ibu
Jawi Utami sebagai pendiri sekaligus owner dandirektur dari Griya Batik Jawi Solo,
satu karyawan diposisi Administration Finance ( mengurus keluar masuknya uang
yang diterima atau dikeluarkan oleh perusahaan), dan beberapa karyawan sebagai
pramuniaga.
Layaknya sebuah perusahaan, Griya Batik Jawi Solo memiliki visi dan misi.
Visinya melestarikan kebudayaan batik, dan juga sebagai salah satu sumber mencari
nafkah. Misinya mensejahterakan keluarga, karyawan, dan masyarakat luas, dan juga
berguna bagi Negara.
1. Data Produk
a. Jenis produk yang ditawarkan
Griya Batik Jawi Solo merupakan salah satu tempat yang menjajakan
batik dan kerajinan/ cindera mata, di Solo. Bermacam – macam batik, seperti;
batik tulis sutra, sido mukti, kawung, sekar jagad, blouse wanita motif parang
dan kawung, hem pria, dan lain-lain. House hold dan aksesoris yang nyaman,
seperti; sarung bantul, pocket, pocket bag (dompet multifungsi), alas cangkir,
commit to user
Gambar 1. pocket dan alas cangkir Gambar 2. pocket bag dan tas
Gambar 3. Sarung bantal dan hiasan dinding Gambar 4. blouse kawung
commit to user
Harga dari produk – produk Griya Batik Jawi Solo berkisar antara Rp.
20.000 hingga Rp. 300.000
Hem/Kemeja Atasan dan blouse
Motif kawung : Rp. 65.000 Blouse Kawung : Rp. 70.000
Motif Parang : Rp. 65.000 Blouse Parang : Rp. 70.000
Pendek katun : Rp. 50.000 Kombinasi : Rp. 85.000
Lengan panjang : Rp. 85.000 Paris : Rp. 75.000
Aksesoris House Hold
Pocket : Rp. 20.000 Hiasan dinding : Rp. 75.000
Pocket bag : Rp. 60.000 Sarung bantal : Rp. 250.000/set
Ransel batik : Rp. 75.000 Bad cover : Rp. 150.000
b. Keunggulan produk
Barang- barang yang dijual di Griya Batik Jawi Solo dijamin
berkualitas prima. Bahan batik yang digunakan kain batik pilihan yaitu
TC, mori/katun, sutra, sedangkan untuk house hold dikerjakan oleh tangan
–tangan kreatif dengan baik, agar nyaman dipakai. Banyak lagi yang
dijual di Griya Batik Jawi Solo ini. Batik maupun kerajianan yang ada
memiliki bentuk dan detail yang berbeda, begitu unik dan kental dengan
commit to user
c. Proses Produksi dan Operasional
Semua barang yang ada di Griya Batik Jawi Solo hampir bisa
dikatakan bukan produksi sendiri, barang-barang yang diproduksi sendiri
hanya sebatas pemesanan. Barang-barang yang ada sifatnya kongsinasi,
yaitu menjalin kerjasama dengan karyawan, pelaku-pelaku usaha kecil
dengan modal kecil. Griya Batik Jawi Solo sebagai media bertemunya
pengrajin yang menitipkan barang dagangannya. Griya Batik Jawi Solo
mempunyai buyer (pembeli) dari beberapa tempat/kota yang berbeda.
d. Omset Produk
Penjualan yang terbilang lumayan setiap harinya, pesanan akan
produk dan barang dagangan pun bertambah, karena barang-barang lokal
yang dibutuhkan tidak mencukupi, pemesanan barang tersebut juga
didatangkan dari luar area Solo.
2. Data Pemasaran
a. Jenis produk yang ditawarkan
Maka Semakin ketatnya persaingan dalam bidang yang sama
pemasaran suatu produk/barang dagangan yang ditawarkan perlu
dilakukan untuk menarik konsumen-konsumen baru, lalu mendorong
pembeli agar mau kembali membeli suatu produk. Selain itu pemasaran
dapat meraih peningkatan penjualan dari pangsa pasar untuk konsumen
commit to user
memasarkan produknya ke beberapa kota di Indonesia. Griya Batik Jawi
Solo memiliki klien di daerah Solo dan Jogja.
Transaksi dengan klien yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya,
dilakukan di showroom atau di pasar, tapi jika transaksi dengan klien yang
berada di wilayah Jawa Tengah, dilakukan dengan transfer ke bank
kemudian barang diantar melalui jasa pengiriman.
3. Data Konsumen
Secara geografis pemasaran produk-produk tersebut saat ini masih wilayah
Surakarta dan sekitarnya. Segi psikografis sasaran utama Griya Batik Jawi
Solo adalah masyarakat yang menggemari hasil budaya yang ingin
mengoleksi sesuatu yang berbudaya dan memiliki nilai seni yang tinggi. Segi
demografis pria dan wanita dari usia 10 hingga 50 tahun. Pendidikan Sekolah
Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi dengan latar belakang semua
kalangan ekonomi masyarakat, dana untuk semua pemeluk agama dan
kepercayaan.
4. Promosi yang telah dilakukan
Promosi ditekankan pada promosi mulut ke mulut, maka dari itu Griya
Batik Jawi Solo lebih menggarap suasana yang ada di Griya Batik Jawi Solo.
Selain itu promosi melalui media cetak dengan penyebaran brosur dan
phamplet di beberapa titik di Kota Solo dan sekitarnya, logo, namebord, tas
commit to user
pameran kebudayaan yang diadakan di Pemerintah Kota Solo, seperti misal
Pameran Inacraft, dan lain-lain.
Gambar 7. Name board
Gambar 8. box
Neon
commit to user
Gambar 10. Logo
commit to user
B.
Target
1. Target Market
Target Market dari industri Griya Batik Jawi Solo dikelompokan sebagai
berikut :
a. Segment Geografis
Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target market dari
Griya Batik Jawi Solo adalah Solo dan sekitarnya.
b. Segment Demografis
Target market dari Griya Batik Jawi Solo berdasarkan aspek
demografis adalah masyarakat yang terbagi menjadi 3 segi, yaitu :
1) Dari segi umur :
Dari usia 10 – 50 tahun.
2) Dari segi pendidikan dan pekerjaan :
SD, SMP, Mahasiswa, dan Pekerja (karyawan dan atasan).
3) Dari segi agama :
Semua agama dan keyakinan.
c. Segi Psikografis konsumen yang mengenakan batik karena batik
sebagai
Dari aspek psikografis, Target Market Griya Batik Jawi Solo adalah
1) Konsumen yang suka mengenakan batik untuk keseharian
commit to user
2) Konsumen yang cinta batik sehingga menjadikan batik
sebagai barang yang patut untuk dikoleksi.
3) Konsumen yang mengenakan batik karena batik sebagai
identitas bangsa seperti misal, keharusan memakai batik di
tempat kerja atau karena lingkungan sekitar yang
mengharuskan mengenakan batik.
2. Target Audience
Target Audience dari industri Griya Batik Jawi Solo dikelompokan sebagai
berikut:
a. Segment Geografis
Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target audience dari
Griya Batik Jawi Solo adalah Solo dan sekitarnya.
b. Segment Demografis
Target audience dari Griya Batik Jawi Solo berdasarkan aspek
demografis adalah masyarakat yang terbagi menjadi 3 segi, yaitu :
1) Dari segi umur :
Dari usia 13 – 21 tahun.
2) Dari segi pendidikan dan pekerjaan :
SMP, SMA, dan Mahasiswa
commit to user
Semua agama dan keyakinan.
c. Segi Psikografis konsumen yang mengenakan batik karena batik
sebagai
Dari aspek psikografis, Target Audience Griya Batik Jawi Solo adalah:
1) Konsumen yang suka mengenakan batik untuk keseharian
maupun untuk acara-acara tertentu.
2) Konsumen yang cinta batik sehingga menjadikan batik sebagai
barang yang patut untuk dikoleksi.
3) Konsumen yang mengenakan batik karena batik sebagai
identitas bangsa seperti misal, keharusan memakai batik di
tempat kerja atau karena lingkungan sekitar yang mengharuskan
mengenakan batik.
C.
Kompetitor
Di dalam dunia bisnis khususnya Griya Batik Jawi Solo yang menjual
berbagai macam batik dan kerajian khas Jawa Tengah. Terdapat pesaing yang
bergerak pada bisnis yang sama. Persaingan tersebut ditanggapi secara positif
dan sehat oleh para pesaing. Griya Batik Jawi Solo memiliki pesaing di daerah
commit to user
khusus dan pelayanan yang memuaskan agar konsumen atau pelanggan Griya
Batik Jawi Solo tidak beralih ke tempat lain.
1. Batik Gunawan Setiawan
a. Data Perusahaan
Pertama kali berdiri sekitar tahun 1972, oleh Bapak
Muhammad, dan menggunakan nama Putra Mas untuk usaha batiknya.
Turun ke generasi kedua terjadi perubahan nama perusahaan yang
semula bernama Putra Mas, menjadi Batik Emhadi. Selang beberapa
tahun, karena tidak begitu sukses dengan nama itu, akhirnya
diputuskan pada generasi ke empatnma perusahaan berganti lagi
menjadi Batik Gunawan Setiawan. Kepemilikannya pun digantikan
oleh Bapak Gunawan Setiawan (putra dari Bapak Muhammad).
Awal karir Batik Gunawan Setiawan hanya memproduksi
Batik Tulis dan menerima pewarnaan sogan. Istilah jaman dahulu
adalah babaran. Batik Gunawan Setiawan juga memiliki rumah
produksi sendiri. Beberapa tahun kemudian Batik Gunawan Setiawan
meningkatkan produksinya dengan lebih beragam.Seperti misal
mengkombinasikan batik klasik dengan gaya modern.
Layaknya sebuah perusahaan, Batik Gunawan Setiawan
memiliki visi dan misi. Visinya melestarikan kebudayaan batik, dan
commit to user
mensejahterakan keluarga, karyawan,dan masyarakat luas, dan juga
berguna bagi Negara.
b. Data Produk
Batik Gunawan Setiawan memproduksi mulai dari kemeja,
Blus, Jarik, kaos, dan lain-lain.
Harga :
Kemeja, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 1.500.000
Blus, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 500.000
Jarik, berkisar antara Rp. 100.000 – Rp. 2.000.000
Bahan cap, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 200.000
Kaos, berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 70.000
Gambar 13. Blouse kawung Gambar 14. Jarik Batik
c. Data Pemasaran
Batik Gunawan Setiawan berhasil memasarkan produknya dari
skala nasional hingga skala Internasional. Nasional : Solo, Jogja,
commit to user
Indonesia lainnya. Internasional : Singapore, Malaysia, Jepang (pernah
satu kali). Sejauh ini, Batik Gunawan Setiawan belum memiliki
cabang Showroom.
d. Data Konsumen
Batik Gunawan Setiawan memiliki dua jenis konsumen, yaitu
konsumen individu dan konsumen tetap. Kosumen individu,
konsumen yang membeli produk Gunawan untuk keperluan pribadi.
Biasanya dari kalangan masyarakat yang belum dikenal sebelumnya.
Konsumen tetap, konsumen yang telah menjadi klien tetap Batik
Gunawan Setiawan, dan selalu membeli dalam jumlah banyak untuk
kebutuhan instansi atau untuk dijual lagi.
e. Promosi
Sejauh ini, promosi yang dilakukan oleh Batik Gunawan
Setiawan cukup variatif, seperti melakukan program diskon, pameran
– pameran yang selalu aktif diselenggarakan dari Pemerintah Kota
Solo, iklan di Koran Radar Solo terbitan februari 2010, dan acara –
acara paguyuban (seperti pameran tiap hari minggu baik didaerah
citywalk atau Ngarsopuro.
Promosi juga dilakukan dengan membuat logo, brosur, kartu
nama, leaflet, name board, kemasan, paper bag, dealer help dan
commit to user
[image:30.612.150.525.142.492.2]
Gambar 15. Logo
Gambar 14. Name board
Gambar 17.Kartu nama
Gambar 16. Dealer Help Gambar 18.plastic bag
[image:30.612.282.484.535.644.2]commit to user
2. Batik Soga
a. Data Perusahaan
Batik Soga berdiri sekitar 5 tahun yang lalu. Yakni tahun 2006
didirikan oleh Bapak Muhidin, Batik Soga tidak memiliki rumah
produksi sendiri untuk menghasilkan karya – karya produknya. Batik
Soga lebih cenderung membeli dalam jumlah banyak produk orang
lain, kemudian dijual kembali. Konsep dari Batik Soga sendiri diambil
dari konsep salah satu batik yang ada di Jogjakarta. Pak Muhidin
selaku pemilik dan pengelola Batik Soga ingin mengaplikasikan toko
– toko batik di Jogja dengan konsep tokonya di Solo.
b. Data Produk
Batik Soga menjual berbagai macam jenis batik. Mulai dari
batik canting, batik tulis, dan batik cap. Batik Soga menjual berbagai
macam pakaian mulai dari Kaos, Blus, Bahan, Hem, celana, dan juga
pernak – pernik khas budaya Jawa. Harganya juga tak jauh beda dari
produk – produk dari Griya Batik Jawi Solo. Berkisar antara Rp.
30.000 – Rp. 300.000
commit to user
c. Data Pemasaran
Batik Soga memasarkan Produknya masih dalam lingkup Jawa.
Batik Soga sendiri berada di kawasan Jalan Trisula no. 6 Kauman
Surakarta. Batik Soga sendiri juga telah memiliki cabang di daerah
Laweyan, dan juga menyewa kios di dalam Hotel Novotel.
d. Data Konsumen
Batik Soga memiliki konsumen tetap yang tersebar di wilayah
Jawa, ada yang membeli untuk keperluan pribadi, dan ada yang
membeli untuk keperluan bersama.
e. Promosi
Promosi yang dilakukan Batik Soga mulai dari logo, kartu
nama, paper bag, brosur, dan nameboard dan website
(www.batiksogakoe.com).
commit to user
22
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
1. Konsep Kreatif
Iklan merupakan media komunikasi visual paling populer saat ini dan
menjadi media pemasaran paling potensial bagi siapapun. Kata iklan memang
relatif sama maknanya dengan reklame yang berasal dari bahasa Latin, reclamo
yang re berarti berulang- ulang sedangkan clamo berarti berseru. Iklan sendiri
berasal dari bahasa Inggris, advertisement, sehingga di Indonesia sangat populer
istilah advertising atau periklanan.
Menurut Pujriyanto (2005), ada beberapa definisi tentang iklan, antara lain
(Arya Pangeh Wibawa Blog):
a. Iklan merupakan kekuatan yang menarik yang ditujukan pada kelompok
pembeli tertentu dan dilakukan oleh produsen atau penjual agar
mempengaruhi penjualan barang untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
b. Iklan adalah tindakan – tindakan yang ditujukan untuk menarik perhatian
umum atas suatu jenis barang atau jasa dengan cara membangkitkan
keinginan calon pembeli untuk memiliki barang atau memakai jasa tersebut.
c. Iklan adalah penyampaian pesan lewat media-media secara sugestif untuk
mengubah, menggerakkan tingkah laku atau minat masyarakat untuk
commit to user
Konsep kreatif memiliki makna yang tidak jauh berbeda dengan
pendekatan kreatif. Pendekatan kreatif sendiri itu tentang bagaimana strategi
mengakrabkan antara produk dengan calon konsumen. Seperti halnya Griya
Batik Jawi Solo yang memerlukan pendekatan kreatif dalam mempromosikan
produk-produknya baik di mata masyarakat yang sudah menjadi konsumen
tetap, maupun yang masih menjadi target konsumen.
Ada berbagi macam pendekatan kreatif, dimana itu tergantung pada
strategi konsep periklanan serta siapa khalayak sasaran yang dituju. Adapun
penyampaian pesan dari iklan tersebut dilakukan dengan banyak alternatif,
apakah dengan hard sell, soft sell, information mouth to mouth, information
outdoor promotion, mengangkat citra, bersaing dengan kompetitor dan
sebagainya. Tujuan dari perancangan promosi kreatif dari Griya Batik Jawi Solo
ini diharapkan dapat :
a. Membuat desain promosi yang unik, simple, tapi tetap menarik dan
disesuaikan dengan karakteristik target audiens sehingga hanya dengan
melihat desain promosinya target audiens tertarik untuk mencari tahu
tentang Griya Batik Jawi Solo.
b. Membuat target audiens yang belum membeli maupun yang telah
membeli terus teringat dan loyal terhadap Griya Batik Jawi Solo.
c. Membuat target audiens mengetahui letak showroom dari Griya Batik
commit to user
d. Mengembalikan minat lama para konsumen terhadap citra Griya Batik
Jawi Solo yang sekarang.
e. Menempatkan promosi-promosi Griya Batik Jawi Solo di lokasi yang
dekat dengan taget audiens sehingga bisa mempersuasi mereka untuk
datang berkunjung dan mengonsumsi produk Griya Batik Jawi Solo.
f. Menempati posisi paling utama di hati target audiens melalui identifikasi
USP dan penetapan positioning Griya Batik Jawi Solo.
2. USP (Unique Selling Preposition)
Pada ranah periklanan dikenal adanya stategi Unique Selling Preposition
(USP), yang memiliki definisi faktor atau pertimbangan yang disajikan oleh
penjual sebagai alasan bahwa satu produk atau layanan berbeda dari dan lebih
baik daripada kompetisi, (kutipan dalam www.entrepreneur.com)
USP adalah sebuah keunikan yang dimiliki suatu produk, yang dimana
keunikan itulah yang menjadi salah satu senjata terkuat dari suatu produk untuk
nersaing dengan produk lain, dan juga untuk mendapatkan pandangan positif
dari target audiens terhadap suatu produk itu sendiri.
Unique Selling Preposition menjadi salah satu faktor penting bagi produk
terlihat berbeda di mata konsumen dibandingkan dengan produk-produk
kompetitor. Adapun keunikan Griya Batik Jawi Solo yang dimaksud itu adalah
commit to user
jumlah yang terbatas (limited edition) dan dipasarkan sendiri di showroom
Griya Batik Jawi Solo.
3. Positioning
Positioning adalah mencari „posisi‟ di benak target audiens atas produk
yang ditawarkan, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi
yang dipakai, dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau
langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai
dimana konsumen dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa
yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan oleh suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya, (Kotler,
1997 : 262).
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk mendapatkan suatu
produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam fikir mereka
yang dianggap sasaran atau konsumennya, (Rhenald Kasali, 1995 : 157).
Positioning memegang peranan yang sangat besar dalam strategi
pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu
analisis internal perusahaan (total situation analysis), ( Raven, 1991 : 270 ).
Setiap produk pasti membutuhkan positioning yang jelas di mata calon
konsumen. Melalui positioning itulah para konsumen tahu pasti untuk apa dan
sebagai apa produk itu diciptakan, sepeti hal nya Griya Batik Jawi Solo.
commit to user
a. Penetapan positioning dengan kejujuran
Yaitu strategi penetapan posisi yang dapat dilakukan melalui salah satu
dari empat pendekatan sebagai berikut :
1) Penetapan Posisi Melalui Ciri Produk
Strategi penetapan posisi yang paling banyak digunakan adalah
menghubungkan produk dengan cirri yang mudah dikenali seperti
warna, potensi dan kelincahan.
2) Penetapan Posisi Melalui Harga dan Kulaitas
Meskipun harga dan kualitas dapat dianggap sebagai cirri, keduanya
demikian penting sehingga perlu diperlakukan secara terpisah. Dalam
berbagai kategori produk, merek-merek tertentu yang menawarkan
cirri keunggulan, pelayanan atau kinerja yang lebih baik menggunakan
harga lebih mahal sebagai sugesti pada konsumen agar mereka
dipandang sebagai warga masyarakat yang berkelas.
3) Penetapan Posisi berdasarkan penggunaan
Dalam penetapan posisi berdasarkan penggunaan, perusahaan atau
pemasar berupaya memposisikan merek mereka sebagai produk yang
berhubungan dengan penggunaan atau kesempatan tertentu.
commit to user
Dalam penetapan posisi berdasrkan pengguna produk, merek
dihubungkan dengan pengguna khusus untuk kelas pengguna dalam
masyarakat.
b. Penetapan positioning dengan image.
Yaitu strategi penetapan positioning dengan cara menciptakan kesan
imajinasi di dalam fikiran target audience.
Setiap produk pasti akan dituntut untuk memiliki positioning ketika
produk itu memang pada akhirnya akan dijual ke pasar dan bersaing dengan
banyak produk lain. Seperti halnya Griya Batik Jawi Solo dimana industri ini
harus memiliki positioning yang jelas di mata konsumen sebagai pembeda atau
pembanding antara produk industri lain. Dari dua cara strategi positioning yang
telah ditulis diatas, positioning dari Griya Batik Jawi Solo yaitu, Griya Batik
Jawi Solo sebagai suatu industri batik yang fashionable. Dimaksudkan disini
Griya Batik Jawi Solo akan selalu memberikan inovasi baru dan senantiasa
commit to user
A.
Konsep Perancangan
1. Strategi Visual Umum
Setia sebuah produk kepada khalayak ramai, pasti diperlukan strategi
promosi yang baik, entah itu melalui acara yang diadakan perseorangan, atau
acara yang diselenggarakan oleh pemerintah, atau bias juga hanya dengan
alat-alat promosi yang tidak harus mengikutsertakan perusahaan kedalam acara-acara
tertentu. Sebuah strategi pengenalan produk terhadap konsumen baik melalui
acara-acara tertentu ataupun yang tidak melalui acara apapun, tetap membutuhkan
alat-alat promosi agar khalayak tahu dan mengerti apa yang diinginkan dari
produsen terhadap produk mereka.
Griya Batik Jawi Solo lebih memilih bentuk promosi yang tanpa harus
mengikutsertakan pada acara – acara tertentu. Cukup dengan alat-alat promosi
yang dirancang semenarik mungkin sesuai dengan karakter target audience dan
sesuai dengan positioning yang telah ditentukan. Penggunaan alat-alat promosi
yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan yang memang
paling efektif dan efisien.
Setelah media-media promosi dipilih, desain awal menggunakan skets kasar
dengan beberapa alternative desain sebelum akhirnya desain mana yang akan
digunakan. Setelah proses skets kasar selesai, desain dikerjakan melalui computer
commit to user
2. Strategi Visual Verbal ( Copywriting )
Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Copywriting merupakan
pesan kewiraniagaan (salesmanship)nmelalui media cetk, jika penulisan pesan
penjualan tersebut gagal menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest),
keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) sebagaimana
yang diinginkan, maka pesan penjualan atau copy iklan itu telah gagal. Tentu saja,
copy iklan itu harus didukung oleh bentuk kreatifitas lain seperti gambar,
tipografi, dan mungkin juga warna. Namun penulis iklan (copywriter) dalam
menyusun pesan penjualan harus berfikir secara visual dan mengarahkan
bentuk-bentuk kreatifitas tersebut guna meraih tujuannya.
Copywriting terdiri dari kepala berita/judul (headline), sub headline, teks
inti (body copy), slogan (keyword), serta kalimat dasar (baseline) yang semuanya
itu saling memperjelas satu sama lain.
a. Kepala berita / judul (headline)
Headline sering juga disebut dengan judul. Headline adalah bagian
terpenting dari suatu iklan dengan dukungan typografi yang menonjol,
yang biasa dipakai sebagai penangkap perhatian utama (eye cather).
Untuk image yang sudah ada mengutamakan kualitas serta harga yang
terjangkau. Kenyataan tersebut merupakan hal-hal yang paling relevan
dan yang paling ingin untuk ditonjlkan. Salah satu keberhasilan suatu
commit to user
dari headline adalah menarik perhatian konsumen ataupun para pembaca
dengan cepat dan berusaha menarik keinginan konsumen untuk terus
menikmati. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka headline yang ingin
digunakan harus memperhatikan faktor-faktor dalam penyusunan sebuah
headline :
1) Headline digunakan untuk memberikan pengertian yang singkat
tetapi benar- benar mengena pada para pembaca agar berminat pada
produk yang ditawarkan. Oleh karena itu headline hendaknya
benar-benar persuasive.
2) Dari headline diharapkan agar dari dalam diri pembaca timbul rasa
tertarik.
3) Sebaiknya menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh emosional
pembaca.
4) Selalu mencantumkan brand name dalam satu headline karena hanya
sebagian khalayak yang mau meneruskan untuk membaca sampai
body copy.
5) Hindari kata-kata yang bersifat negatif dalam sebuah headline.
Dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan periklanan ini
menggunakan headline yang dirasa sesuai dengan pertimbangan diatas
yaitu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh emosional
commit to user
sesuai dengan apa yang dirasakan/dibutuhkan di dalam benak target
market. Dengan membaca pesan yang dapat menembus benak target
market, langkah selanjutnya target market akan berusaha mencari tahu
tentang produk tersebut. Headline dari Griya Batik Jawi Solo adalah
fashion in culture.
b. Teks inti (Body copy)
Body copy adalah penjelas dari apa yang dituliskan dalam headline. Body
copy merupakan kalimat teks iklan yang mengemukakan uraian
pesan-pesan produk yang bersangkutan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan body copy adalah sekomunitaf dan seefektif mungkin
sehingga dalam penyampaiannya singkat namun jelas, persuasif, jujur
dalam arti yang menyanjung, asal tidak berlebihan dan yang dikatakan
adalah benar dan tidak dibuat-buat, edukatif, dan etis.
c. Slogan (keyword)
Slogan dapat membantu untuk mengenalkan dan menanamkan citra
produk dalam masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan sebuah
slogan adalah kalimat atau kata-kata yang digunakan harus komunikatif
dan bertele-tele, sehingga mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat.
Slogan sangat dibutuhkan dalam sebuah iklan, karena slogan dapat
commit to user
konsumen. Slogan yang dipakai oleh Griya Batik Jawi Solo adalah
“modern and classy”
d. Kalimat dasar (Base line)
Merupakan unsur lain yang terdapat dalam sebuah iklan, yang biasanya
peletakannya di bagian paling bawah dari keseluruhan bidang (biasanya
tercantum nama perusahaan, brand name, dan bisa juga slogan). Base line
yang digunakan pada iklan Griya Batik Jawi Solo adalah alamat lengkap
dan momor telephon dari showroom Griya Batik Jawi Solo :
Showroom : Jalan Adisucipto 53 Solo, (0271) 207 5443
2. Strategi Visual Non Verbal
a. Layout
Layout adalah aturan komposisi dan letak yang digunakan dalam
merancang suatu desain baik berupa kata, gambar atau kombinasi pada
keduanya. Layout yang baik mambu membuat pembacanya menilai produk
yang ditawarkan merupakan produk yang bagus dan bukan iklannya yang
bagus. Dalam hal ini sangat penting demi terwujudnya kesan yang
diinginkan.. Dalam media promosi ini layoutnya berupa headline, maupun
body teks dan dibuat rapi lengkap dengan penempatan hasil seting. Jenis
layout yang digunakan dalam karya ini yaitu Picture Window Layout
commit to user
closeup. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa
menggunakan model (public figure). Dan Multipanel layout yaitu dimana
satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk
yang sama. Penggunaan jenis layout tersebut dikarenakan jenis layout
tersebut simple dan memiliki keseimbangan, tidak terlalu banyak
menggunakan ilustrasi sehingga terfokus pada materi iklan yang akan
disampaikan, sehingga cocok digunakan dalam promosi Griya B atik Jawi
Solo.
Desain layout dirancang sesimple mungkin tapi tetap jelas maksud dari
penataan antara gambar, teks, dan warna. Sehingga mudah dipahami
maksud dari pesan yang disampaikan lewat promosi tersebut.
b. Logo
Logo bukan hanya sebuah simbol, tapi logo juga merupakan identitas
perusahaan yang dimana dengan logo itulah, target market tahu bagaimana
karakteristik perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan tidak bisa dengan
secara gampang menciptakan logo untuk sebuah produk tanpa melihat
bagaimana cirri dan sifat produk tersebut. Logo yang baik itu, logo yang
bagus tapi mudah diingat oleh konsumen. Sehingga dari logo itulah,
konsumen akan selalu teringat dengan suatu perusahaan itu ketika
konsumen tersebut ingin membeli produk yang memang satu tipe dengan
commit to user
1. GSM (Grapich Standard Manual) logo Griya Batik Jawi Solo
a. Bentuk Visual Logo
Logo diatas merupakan logo dari Griya Batik Jawi Solo.
Terdiri dari visualisasi bunga melati yang merupakan symbol dari
kesucian dan kemurnian, diartikan bahwa Griya Batik Jawi Solo
selalu mengedepankan produk yang berkualitas dan
mengedepankan kejujuran dalam berusaha, di samping itu sebagai
simbol pemilik perusahaan sebagai keturunan keraton yang
menjunjung norma adat dan budaya.
commit to user
Font Arno Pro Smbd Caption
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Font Jawa Palsu
Font yang digunakan ada dua jenis font, yakni Jawa Palsu, jenis
font yang mirip dengan aksara jawa pada logotype Jawi Solo,
mencerminkan letak geografis kota Solo dan dipertegas dengan font
Arno Pro Smbd Caption pada kata Griya Batik yang mensimbolkan
ketegasan dan kedewasaan dalam berusaha.
c. Pengaplikasian Logo
Pengaplikasian logo pada media Promosi Griya Batik Jawi
Solo ditempatkan pada bagian kanan, kiri, atau tengah bagian atas
dari setiap media yang digunakan. Untuk perbandingan panjang dan
commit to user
d. Warna Logo
Warna pada logo Griya Batik Jawi Solo adalah coklat (brown
gold) dan Hitam (black) mengacu pada warna dasar batik.
Ketentuan warna tersebut adalah :
Coklat ( brown gold ) = C : 22 M : 57 Y : 99 K : 0
Coklat ( brown gold ) = C : 100 M : 100 Y : 100 K :
100
e. Ukuran Logo
- Grid dan proporsi
Untuk menentukan dimensi, bentuk, proporsi dan skala adalah
commit to user
- Pengecilan Minimum
Untuk menjaga keutuhan bentuk dan keterbacaan logo, maka
ditetapkan batas pengecilan minimum 4 cm.
Ukuran logo disesuaikan dengan media yang dipakai. Semakin
besar media, logo akan diperbesar disesuaikan dengan kebutuhan.
Sedangkan ukuran terkecil yaitu 4 cm, yang diterapkan pada
media-media seperti pin, sticker, dan lain-lain.
commit to user
c. Typografi
Typografi adalah seni memilih huruf, dari ratusan jumlah
rancangan atau jemis desain huruf yang tersedia, menggabungkan
dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang
sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses
typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda
(Frank Jefkin, 1996 : 248).
Typografi adalah seni pengaturan huruf dan kemudian
mencetaknya. Masing-masing huruf memiliki berbagai jenis atau style
(typeface). Banyak rancangan typeface yang masing-masing memiliki
karakter sendiri-sendiri yang mampu menggambarkan atau perasaan
yang menjadi pelengkap suatu gambar atau rangkaian kata-kata. Nama
dari typeface umumnya diambil dari suasana atau jaman ditemukannya
typeface tertentu.
Perancangan typografi sebagai isi dari bagan promosi tidak bisa
dipilih dengan sesuka hati. Pemilihan font memang dipilih yang sesuai
dengan kebutuhan. Biasanya dalam penyusunan typografi untuk
mengisi media promosi, dipilih sejenis font yang memiliki sifat,
karakteristik, dan harapan yang sama dengan perusahaan. Griya Batik
Jawi Solo sendiri dalam melengkapi media promosinya menggunakan
commit to user
1) Kelompok huruf Arial, yaitu tipe huruf yang tidak menggunakan
kait. Alasan Griya Batik Jawa Solo menggunakan jenis font ini,
karena memiliki sifat stabil. Jenis font ini ditempatkan untuk Sub
Headline and Body copy yang terdapat dalam media-media
promosi Griya Batik Jawi Solo.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
2) Kelompok huruf Times New Roman, yaitu tipe huruf yang tidak
menggunakan kait. Alasan Griya Batik Jawa Solo menggunakan
jenis font ini, karena memiliki sifat stabil. Jenis font ini
ditempatkan untuk Base line yang terdapat dalam media-media
promosi Griya Batik Jawi Solo.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3) Kelompok huruf Cataeno BT, alasan digunakannya jenis font ini
memiliki kesan yang eksklusif dan memiliki tingkat keterbacaan
commit to user
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
4) Kelompok Huruf Jawa Palsu, alasan digunakan font ini
mencerminkan kebudayaan yang kuat yang menunjukan ciri khas
Kota Solo yang merupakan lokasi Griya Batik Jawi Solo .
5) Kelompok Huruf Calligraph
Alasan pemilihan font ini karena sesuai dengan slogan Griya Batik
Jawi Solo, yang menunjukan kesan classy.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V
W X Y Z
a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
commit to user
d. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering
digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap
[image:52.612.183.529.227.464.2]sebagai „bahasa universal‟. Ilustrasi biasanya dalam bentuk foto atau
gambar.
Fungsi khusus ilustrasi antara lain :
1) Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita.
2) Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam
tulisan ilmiah.
3) Memberikan bayangan langkah kerja.
4) Mengkomunikasikan cerita.
5) Menghubungkan tulisan dengan kreatifitas dan individualitas
manusia.
6) Menberikan humor/hiburan tertentu untuk mengurangi rasa jenuh.
7) Dapat menerangkan konsep.
Penggunaan ilustrasi pada sebuah iklan sangat penting karena
berfungsi untuk menjelaskan pesan verbal, perencanaan ilustrasi harus
dapat menarik perhatian, merangsang minat untuk membaca
keseluruhan pesan, menjelaskan suatu pernyataan atau keadaan,
commit to user
berkesan unik sehingga dapat memberikan pesan kepada calon
konsumen agar selalu dapat diingat.
Ilustrasi yang digunakan untuk media promosi Griya Batik Jawi
Solo berupa foto produk Griya Batik Jawi Solo, foto model, teks,
ornament, dan logo Griya Batik Jawi Solo.
Gambar 25. Foto model 1 Gambar 26. Foto model 2
e. Warna
Warna sudah dikenal sejak zaman batu dan perunggu.
Pengenalan warna secara pra ilmiah oleh Bangsa Yunani dan Romawi,
membatasi pigment pada warna-warna hitam, putih, kuning dan
merah. Sedangkan bangsa Mesir mnggunakan pigment warna
biru-hijau dari ramuan coppersodium silicate yang hingga kini dituliskan
sebagai biru Mesir (Egyptian Blue). Kemudian bangsa Mesir
[image:53.612.171.498.225.488.2]commit to user
buah-buah, kayu dan akar. Pada abad 18 dan permulaan abad 19 di
temukan pigment biru prusia (prusia blue), hijau permata (emerald
green) dan beberapa macam warna dari chromium.
Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi penyelidikan
kimia. Sir Isacc Newton (1642-1727) menemukan hubungan antara
cahaya matahari dan warna yang di dapat nada warna seperti halnya
sama dalam warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Turquoise
blue, Biru ultramarine, Ungu atau violet.
Warna sendiri memiliki arti yang memegang peranan penting
didalam sejarah. Ini dapat dilihat pada beberapa suku dan agama yang
berkembang di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa arti dari
warna-warna yang seiring kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, yang bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan atau panduan dalam
penggunaan sehari-hari. Arti-arti warna dibawah ini menurut beberapa
sumber yaitu Ho Tanh Gimn (Catatan Ahli Feng Sui, 1995), majalah
Contents Edisi XI Tahun 2003, Buku “Betaljemur Adamakna” edisi
Tahun 1977.
Dalam proses pelaksanaan media promosi Griya Batik Jawi Solo
menggunakan warna-warna yang dapat menimbulkan kesan eksklusif
stabil dan anggun seperti warna Coklat tua, yang menimbulkan kesan
commit to user
logo memperkuat kesan bahwa Griya Batik Jawi Solo dalam
pendewasaan diri menuju perusahaan yang kokoh. Warna coklat
keemasan memeliki respon pembaharuan, optimisme, dan kebebasan.
Seperti Griya Batik Jawi Solo yang selalu menjalankan bisnisnya
dengan cara sehat, mengalami proses pembaharuan produk, selalu
optimis dalam menjalankan bisnis batik, dan menciptakan kebebasan
untuk mengeksplorasi bagi para pemakai produknya. Warna coklat tua
dalam promosi Griya Batik Jawi Solo digunakan untuk warna
background yang bersifat netral dan dinamis. Dan warna hitam dan
commit to user
B.
Teknik Pelaksanaan
Dalam proses penggarapan promosi untuk Griya Batik Jawi Solo dimulai
dari skets kasar diatas kertas dengan beberapa alternative desain sebelum
akhirnya diputuskan mengambil salah satu desain alternative tersebut. Setelah itu
desain yang telah ditentukan dari beberapa desain alternative tersebut, dikerjakan
dengan software computer untuk mendapatkan desain dalam bentuk digitalnya.
Setelah semua proses melalui computer selesai, kini desain untuk promosi
siap dicetak dengan menggunkan proses digital print dan offset. Kemudian
media-media promosi yang telah dicetak ini segera ditempatkan pada
lokasi-lokasi yang memang menjadi target untuk peletakan promosi tersebut.
C.
Media
Placement
Maksud dari media adalah alat atau bahan dalam pelaksanaan kalancaran
komunikasi ( Edi Sudadi, 1994:11). Ada beberapa macam media yang dapat
digunakan menjadi media komunikasi visual. Adapun barang-barang yang
bersifat visual yang dihayati dengan indera penglihatan dan barang tersebut
mengandung pesan (message) dari komunikasi yang ditujukan kepada komunikan
baik dalam bentuk cetak atau audiovisual.
Adapun pengertian dari media menurut balai pustaka adalah :
1. Alat, sarana komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televise, film, poster,
commit to user
2. Yang terletak diantaranya dua pihak atau golongan.
3. Perantara atau penghubung (Balai Pustaka, 1987:346).
Tujuan media menurut seorang ahli komunikasi bernama Harnold D.
Lawell (Harnold D. Lawell dalam Darmawan Sastro Subroto, 1988: 18) yaitu :
The Surveillence of the Environtment. Artinya media memiliki tujuan sebagai
pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana sebagai pemberi informasi
tentang hal-hal yang berbeda diluar jangkauan penglihatan masyarakat luas.
Media komunikasi periklanan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Media Lini Atas (above the line media (ATL))
Media yang dalam penyampaian informasinya berhubungan langsung dengan
masyarakat, yaitu melalui media :
a. Media elektronik (televisi, radio, internet)
b.Media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain)
c. Media luar ruang (Spanduk, name board, baliho, dan lain-lain)
2. Media lini bawah (bellow the line media (BTL))
Media yang tidak menggunakan system pembayaran komisi yaitu iklan-iklan
yang tidak termasuk media lini atas. Media ini bersifat sebagai media
penunjang seperti kalender, souvenir, catalog, sticker, dan lain-lain.
Tujuan media-media tersebut adalah :
commit to user
b. Menyampaikan pesan sejelas-jelasnya sehingga pesan dapat samapi
kepada khalayak sasaran
c. Dengan promosi melalui media, diharapkan image Griya Batik Jawi Solo
dapat tertanam dibenak target market dengan baik sehingga tidak
ragu-ragu dalam mempercayakan minat mereka terhadap Griya Batik Jawi
Solo.
Untuk mencapai tujuan media promosi Griya Batik Jawi Solo ini, dilakukan
strategi media dengan pemasangan iklan-iklan pada beberapa media baik above
the line ataupun bellow the line yang menggunakan karakter dan kelebihan yang
khas dari batik untuk dipasang pada iklan-iklan tersebut dalam jangkau waktu
tertentu.
Strategi media ditentukan oleh pertimbangan terhadap esensi media :
1. Cakupan
Daya jangkauan yang luas, meliputi : wilayah local atau nasional, mampu
mencapai khalayak.
2. Tingkat dibaca atau dipandang
Yaitu meninjau konsentrasi pembaca dan penonton serta pendenngar.
3. Frekuensi
Tingkat pengulangannya yang tinggi sehingga lebih melekat dalam benak
commit to user
4. Penentu sasaran yang tepat dan hanya sedikit pemborosan yaitu dengan
memanfaatkan media semaksimal mungkin sehingga dapat menguntungkan.
Berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan karakteristik, sifat, dan
kepribadian Griya Batik Jawi Solo, maka media promosi yang dipilih sebagai
berikut:
1. Media lini atas (above the line media)
yaitu iklan yang melalui media jasa iklan/komersial.Terdiri dari iklan-iklan
yang dimuat dalam media cetak.
a. Baliho
Baliho sebagai media iklan yang sangat efektif karena memiliki intensitas
yang tinggi dan menjangkau banyak pemirsa sebagai target konsumen.
1) Konsep Desain
Bentuk desain dengan ukuran 6 x 4,5m , visualisasi logo Griya Batik
Jawi Solo dan ilustrasi gambar, dan dengan memadukan komposisi dari
headline, baseline, bodytext dan slogan yang dicantumkan dibawahnya.
2) Penempatan Media
Media ini ditempatkan di sudut-sudut tertentu di dalam kota yang
tentunya memiliki intensitas dan efektifitas yang tinggi untuk dapat
commit to user
b. Spanduk
Spanduk dipilih karena media ini sangat efektif sekali apalagi
penempatannya di pinggir-pinggir jalan raya. Dengan demikian dengan
spanduk dapat mengiklankan Griya Batik Jawi Solo pada khalayak umum.
1) Konsep Desain
Bentuk desain dengan ukuran standar, visualisasi logo Griya Batik
Jawi Solo, dengan memadukan komposisi dari headline, baseline,
bodytext dan slogan yang dicantumkan dibawahnya.
2) Penempatan Media
Spanduk ini ditempatkan di tepi-tepi jalan raya maupun di
tempat-tempat yang sudah disediakan khusus untuk pemasangan spanduk
biasanya tempatnya didekat perempatan jalan raya.
c. Iklan Koran/Surat Kabar
Dewasa ini koran/surat kabar telah menjadi barang yang sangat penting
bagi masyarakat di kota-kota besar, baik masyarakat golongan menengah
keatas maupun rakyat jelata. Koran/surat kabar tidak hanya dibeli oleh
pribadi dan rumah tangga, tetapi juga oleh perusahaan (disediakan di ruang
tunggu), di lobi, dan berbagai perpustakaan. Media publikasi ini sangat
efektif dan fleksibel untuk marketing communication. Selain itu Koran/surat
kabar juga media iklan yang tarifnya relatif murah. Dengan adanya iklan
commit to user
1) Konsep Desain
Dalam iklan Koran/surat kabar ini saya buat dengan ukuran 4kolom x
150mm, 1kolom = 44,5mm. Visualisasi desainnya menonjolkan ilustrasi
dan logo, dengan memadukan komposisi dari headline, baseline,
bodytext dan slogan yang dicantumkan dibawahnya.
2) Nama Koran
Nama Koran yang digunakan adalah Solo Pos. Alasan memilih Solo Pos
karena prioritas pertama dari promosi ini ditujukan kepada masyarakat
Solo dan sekitarnya.
d.Iklan Majalah
Hampir sama dengan iklan Koran, iklan majalah lebih menarik karena
menampilkan warna asli dari dessain promosinya. Iklan majalah juga
mampu menjangkau segmen pasar tertentu.
1)Konsep Desain
Menampilkan Logo Griya Batik Jawi Solo, ilustrasi gambar. Pada
bagian bawah tercantum alamat, nomor telfon, email dari Griya Batik
Jawi Solo.
2)Penempatan Media
commit to user
2. Media lini bawah (bellow the line media)
Yaitu iklan/media yang biasa diselenggarakan sendiri/tidak melalui jasa
industri iklan. Terdiri dari seluruh media berupa direct mail, pameran, point of
saledisplay material, kalender, agenda, gantungan kunci dan marchandise.
a. Kartu nama
Kartu nama sebagai identitas atau pengenal dari sebuah badan organisasi
atau perorangan. Kartu nama juga merupakan salah satu media
komunikasi yang efektif dan efisien.
1) Konsep Desain
Terdiri dari logo Griya Batik Jawi Solo, keterangan alamat lengkap
showroom beserta no telfon dan alamat email. Pada bagian bawah
tertulis slogan dari Griya B atik Jawi Solo.
2) Penempatan Media
Kartu nama ini nantinya akan ditempatkan disudut ruang showroom
dimana para pengunjung mudah melihat dan mengambilnya.
b. Kop Surat
Kop surat adalah sebuah kertas yang berfungsi untuk menyampaikan
pesan panjang kepada perorangan, lembaga, atau perusahaan.
commit to user
Terdiri dari logo Griya Batik Jawi Solo, teks yang menerangkan
alamat, nomor telfon dan email. Pada bagian bawah terdapat teks
slogan Griya Batik Jawi Solo dan ornament.
2) Penempatan Media
Kop surat ini nantinya akan digunakan untuk menulis pesan atau
membalas pesan ke perorangan, atau perusahaan di luar Griya Batik
Jawi Solo.
c. Amplop
Merupakan sebuah wadah untuk surat. Amplop juga berfungsi sebagai
identitas dari si pengirim kepada si penerima surat.
1) Konsep Desain
Terdiri dari logo Griya Batik jawi solo beserta alamat, dan pada
bagian bawah tertera slogan dari Griya Batik Jawi Solo.
2) Penempatan Media
Media ini nantinya akan digunakan sebagai packaging kop surat
yang kemudian akan diberikan kepada perorangan, organisasi,
perusahaan di luar Griya Batik Jawi Solo.
d. Map
Media ini untuk menyimpan berkas – berkas yang berupa file yang
digunakan pada intern perusahaan atau partner kerja maupun
commit to user
1) Konsep Desain
Menggunakan logo pada bagian pojok atas map beserta alamat,
nomor telfon, dan email, pada bagian bawah terdapat ornament
ilustrasi beserta slogan Griya Batik Jawi Solo.
2) Penempatan Media
Media ini digunakan untuk melindungi berkas-berkas atau file
penting bagi Griya Batik Jawi Solo.
e. Nota
Media ini merupakan alat bukti transaksi perdagangan yang tidak
pernah luput digunakan oleh setiap perusahaan.
1) Konsep Desain
Berisi beberapa kolom yamg mebentuk sebuah table, dengan
logoGriya Batik Jawi Solo pada bagian pojok atas beserta alamat,
nomor telfon, dan email.
2) Penempatan Media
Media ini nantinya akan ditempatkan di meja kasir sebagai alat
bukti pembayaran.
f. Blocknote
1) Konsep Desain
Terdapat logo Griya Batik Jawi Solo pada bagian tengah Blocknote
commit to user
Media ini nantinya difungsikan sebagai alat penyampaian pesan
kepada sesama pekerja Griya Batik Jawi Solo ketika tidak bisa
bertemu secara langsung di showroom.
g. Poster Indoor
Media komunikasi yang berupa poster ini merupakan media yang
efektif untuk memberikan pesan, dikarenakan penyampaian pesan
ilustrasi sebagai bahasa visual, karena mampu memperjelas
unsure-unsur verbal yang terkandung didalamnya. Selain itu poster dipilih
sebagai media promosi karena biasanya poster ini akan lebih menarik
sehingga orang akan biasa lebih lama dalam membaca dan memahami
pesan yang ingin disampaikan sehingga isi pesan yang ingin
disampaikan dapat lebih lengkap dan mudah dipahami oleh khalayak
umum.
1) Konsep Desain
Dalam poster ini saya buat dengan ukuran A2 (420 x 594 mm).
Bentuk desainnya menonjolkan illustrasi dan logo Griya Batik
Jawi Solo, dengan dengan memadukan komposisi dari headline,
commit to user
2) Penempatan media
Media yang digunakan sebagai tempat poster ini adalah berupa
semacam tempat-tempat penempelan poster umum yang letaknya
strategis dan tepat sasaran.
h. X Banner / Standing Banner
Standing banner dipilih sebagai media karena bentuknya yang sangat
mencolok, sehingga standing banner akan dapat menarik perhatian
orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan ataupun
promosi yang disampaikan.
1) Konsep Desain
Dalam Standing banner ini saya buat dengan ukuran 60 x 160
cm. Bentuk desainnya menonjolkan illustrasi perpaduan
warna, di atas ada logo dari Griya Batik Jawi Solo. dan
komposisi dari headline, baseline, bodytext dan slogan yang
dicantumkan dibawahnya.
2) Penempatan media
Standing banner ini dapat digunakan saat pameran-pameran
grafis maupun dapat juga diletakkan di
perusahaan-perusahaan, toko-toko, rumah makan maupun hotel.
i. Name Board
commit to user
besar, karena menjelaskan tentang keberadaan suatu tempat yang
diiklankan. Media ini dipilih karena merupakan media promosi yang
penting karena sebagai penjelas tentang keberadaan dari Griya Batik
Jawi Solo.
1) Konsep Desain
Bentuk desainnya menonjolkan illustrasi logo Griya Batik Jawi
Solo, dengan background warna dengan memadukan komposisi
dari headline, baseline, bodytext dan slogan yang dicantumkan
dibawahnya. Ukuran yang digunakan adalah 1 x 2 m , tinggi
tiang 4 m.
2) Penempatan media
Name Board ini dapat diletakkan di depan Kantor dari Griya
Batik Jawi Solo.
j. Flag Chain
Flag Chain merupakan salah satu media promosi yang berbentuk
rantai bendera yang saling bergandengan dan juga berfungsi sebagai
asesoris pendukung, ataupun sebagai penghias, yang peletakannya
digantung-gantung ditempat yang dikehendaki.
commit to user
Bentuk desain Bentuk desainnya menonjolkan illustrasi dan
logo Griya Batik Jawi Solo, dengan background warna gradasi.
Ukuran yang digunakan adalah 20 x 27 cm.
2)Penempatan media
Flag Chain ini dapat diletakkan di dalam kantor atau FO (Front
Office),dalam pemeran grafis sebagai asesoris pendukung,
ataupun sebagai penghias, yang peletakaannya
digantung-gantung ditempat yang dikehendaki.
k. Paper Bag
Paper bag atau tas kertas digunakan untuk melindungi produk yang
dibeli konsumen. Alasan pembuatan paper bag karena paper bag
sebagai wadah batik yang dibeli yang akan dibawa pulang pembeli
sehingga pembeli bahkan orang lain akan tahu dan ingat akan
Griya Batik Jawi Solo.
1) Konsep Desain
Paper bag dibuat dengan bentuk kotak vertical mengingat model
batik yang beraneka jenis. Untuk kertas dipilih kertas art karton
230 gram, dan untuk menciptakan suatu visual yang menarik
maka akan ditambahakan logo dan tagline, serta akan dipilih
commit to user
menambahkan grafis pendukung dengan warna yang dapat
menunjukan kesan yang eksklusif sebagai background.
2) Penempatan Media
Paper bag diberikan sebagai wadah atau pengaman produk batik
yang sudah dibeli konsumen dan tempat souvenir yang