• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Kampoeng Batik Laweyan, Jawa Tengah Sebagai Sarana Edukasi Remaja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Kampoeng Batik Laweyan, Jawa Tengah Sebagai Sarana Edukasi Remaja."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk melestarikan batik sekarang ini sudah meningkat. Kampoeng Batik Laweyan merupakan salah satu tempat industri dan wisata batik yang unik dan masih menyimpan sejarah sebagai kampung batik tertua yang ada di Indonesia. Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dan tinjauan langsung ke lokasi, maka didapati data bahwa Kampoeng Batik Laweyan dapat menjadi salah satu tujuan wisata edukasi bagi remaja. Dikarenakan adanya kelemahan dimana Kampoeng Batik Laweyan masih kurang melakukan promosi, maka dilakukanlah suatu perancangan promosi dengan target yang lebih spresifik yaitu remaja. Diharapkan dengan perancangan promosi Kampoeng Batik Laweyan sebagai sarana edukasi remaja ini dapat memberikan manfaat bagi Kampoeng Batik Laweyan untuk lebih dikenal dan lebih sering dikunjungi oleh remaja.

(2)

ABSTRACT

The awareness of Indonesian people to preserve batik now has been increasing.

Kampoeng Batik Laweyan is one of the ‘batik’ industry place and tourism

destination that unique and still have the history as the oldest village of batik in

Indonesia. Based on the observations through interviews and reviews directly to the

location, Kampoeng Batik Laweyan can become one of the tourism destinations for

youth education. Due to the weakness which is the less promotion of Kampoeng

Batik Laweyan, then a promotion design created with more specific target which is

to teenagers. Hopefully with designing promotion for Kampoeng Batik Laweyan as

means of youth education can provide benefit for Kampoeng Batik Laweyan to better

known and more frequently visited by teenagers.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Permasalahan ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ... 3

1.3Tujuan Perancangan ... 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

(4)

2.1.3 Motivasi Berwisata ... 9

2.2 Promosi ... 10

2.2.1 Pengertian ... 10

2.2.2 Tujuan Promosi ... 10

2.2.3 Jenis Promosi ... 10

2.3 Psikologi Remaja ... 11

2.3.1 Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja ... 11

2.3.2 Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja ... 12

2.4 Logo ... 13

2.5 Layout ... 14

2.6 Filosofi Batik ... 15

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 16

3.1.1 Mandatori ... 16

3.1.2 Profil Institusi Terkait ... 17

3.1.3 Profil Sponsorship Promosi ... 21

3.1.4 Logo Identitas Event Kunjungan Wisata ... 22

3.1.5 Profil Kampoeng Batik Laweyan ... 23

(5)

3.1.9 Data Wawancara ... 33

3.1.10 Hasil Kuesioner ... 35

3.1.11 Tinjauan Proyek Sejenis ... 38

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 39

3.2.1 Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) ... 39

3.2.2 Analisis SWOT ... 40

3.2.3 Analisis Pemecahan Masalah Komunikasi ... 41

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 42

4.2 Konsep Kreatif ... 43

4.4 Timeline Promosi ... 48

4.5 Budgeting Media Promosi ... 49

(6)

4.6.7 Website ... 67

4.6.8 Web Banner ... 69

4.6.9 Gimmick ... 70

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN ... 75

DATA PENULIS ... 76

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Forum Pengembangan Kampoeng batik Laweyan ... 16

Gambar 3.2 Logo Pemerintah Kota Surakarta ... 17

Gambar 3.3 Logo Bank Indonesia ... 21

Gambar 3.4 Logo Wonderful Indonesia ... 22

Gambar 3.5 Suasana Kampoeng Batik Laweyan ... 24

Gambar 3.6 Salah satu bentuk galeri dan showroom di Kampoeng Batik Laweyan ... 25

Gambar 3.7 Salah satu kegiatan dalam kursus batik di Kampoeng Batik Laweyan ... 25

Gambar 3.8 nDalem Tjokrosoemartan ... 26

Gambar 3.9 Langgar Merdeka di Laweyan ... 26

Gambar 3.10 Makanan khas Laweyan ... 27

Gambar 3.11 Motif Sawat ... 28

Gambar 3.12 Motif Parang Rusak ... 28

Gambar 3.13 Motif Udan Liris ... 28

Gambar 3.14 Motif Kawung ... 29

Gambar 3.15 Motif Semen ... 29

Gambar 3.16 Motif Wahyu Tumurun ... 30

Gambar 3.17 Motif Sido Mulyo ... 30

Gambar 3.18 Motif Semen Rante ... 31

Gambar 3.19 Motif Truntum ... 31

Gambar 3.20 Motif Batik Laweyan ... 32

(8)

Gambar 3.22 Diagram 1 ... 35

Gambar 3.23 Diagram 2 ... 36

Gambar 3.24 Diagram 3 ... 36

Gambar 3.25 Diagram 4 ... 37

Gambar 3.26 Poster Pesona Kampoeng Batik Kauman... 38

Gambar 4.1 Warna ... 45

Gambar 4.2 Timeline Promosi ... 48

Gambar 4.3 Logo Promosi ... 50

Gambar 4.4 Warna Logo Promosi ... 51

Gambar 4.5 Poster Perkenalan ... 54

Gambar 4.6 Poster Informasi Alternatif 1... 56

Gambar 4.7 Poster Informasi Alternatif 2... 58

Gambar 4.8 Poster Pengingat Alternatif 1 ... 60

Gambar 4.9 Poster Pengingat Alternatif 2 ... 61

Gambar 4.10 Billboard ... 62

Gambar 4.11 Penerapan Billboard ... 62

Gambar 4.12 Brosur Halaman Luar ... 63

Gambar 4.13 Brosur Halaman Dalam ... 64

Gambar 4.14 Iklan Majalah (3 Alternatif) ... 65

Gambar 4.15 X-Banner ... 66

Gambar 4.16 Tampilan ’Home’ Website ... 67

Gambar 4.17 Tampilan ’Tentang Kami’ Website ... 67

Gambar 4.18 Tampilan ’Galeri Batik’ Website ... 68

Gambar 4.19 Tampilan ’Paket Wisata’ Website ... 68

(9)

Gambar 4.21 Web Banner ... 69

Gambar 4.22 T-shirt ... 70

Gambar 4.23 Pin ... 71

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : Kuesioner

LAMPIRAN B : Daftar pertanyaan wawancara

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran untuk melestarikan batik Indonesia mulai meningkat pada saat ini baik dikalangan masyarakat maupun pemerintah Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya pengakuan kepemilikan batik dari negara tetangga yaitu Malaysia sehingga menimbulkan kesadaran bagi masyarakat untuk melestarikan budaya Indonesia yaitu salah satunya adalah batik. Kesadaran untuk melestarikan batik Indonesia diantaranya dengan menetapkan hari jumat sebagai hari batik nasional, dimana para pegawai pemerintah maupun anak – anak sekolah diwajibkan memakai batik. Selain itu, kesadaran untuk melestarikan batik juga tampak dengan pemakaian batik yang tidak hanya untuk acara formal tetapi juga dalam kehidupan sehari – hari oleh masyarakat bahkan remaja di Indonesia. Hal ini didukung oleh munculnya desain batik dengan warna – warna yang modern dan cerah sehingga pemakainya tidak terkesan tua atau kuno.

Di Indonesia terdapat beberapa kota yang terkenal dengan industri batiknya, tetapi kota yang paling terkenal sebagai kota batik adalah kota Surakarta atau yang biasa disebut kota Solo. Di kota Solo sendiri terdapat banyak sekali industri batik bahkan terdapat kampung batik yang sangat terkenal yaitu Kampoeng Batik Laweyan.

(12)

beberapa perusahaan batik yang terdaftar dari skala kecil sampai menengah yang terdapat di Kampoeng Batik Laweyan. Batik yang diproduksi yaitu batik tulis, batik cap, dan printing dalam berbagai bentuk seperti kain, blus, kemeja, selendang, sprei, sarung, dan lain sebagainya. Batik – batik yang dihasilkan pun sudah modern dengan penggunaan warna – warna yang cerah. Selain itu, arsitektur bangunan – bangunan di sekitar kawasan Kampoeng Batik Laweyan ini sangat khas, mewah, dan cantik yang merupakan peninggalan saudagar - saudagar batik pribumi tempo dulu.

Hal yang menarik dari Kampoeng Batik Laweyan ini adalah terdapat banyak jalan – jalan kecil dan terdapat banyak showroom yang menjual aneka batik. Selain itu terdapat juga workshop dimana wisatawan dapat melihat sendiri pembuatan batik bahkan mencoba membuat batik sendiri. Karena ke-khasan yang dimiliki oleh Kampoeng Batik Laweyan ini, maka Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Solo sering memberikan rekomendasi bagi turis – turis yang datang untuk mengunjungi Kampoeng Batik Laweyan dimana turis – turis tersebut dapat belajar membatik. Hanya saja promosi yang dilakukan hanyalah sekedar memberikan informasi bagi turis yang datang menanyakan dan promosi keluar hanya membuat leaflet dengan produksi terbatas bahkan sekarang sudah tidak diproduksi, dan promosi lainnya yaitu berupa website yang dibuat oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

(13)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan pada bagian latar belakang, maka dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini antara lain :

Bagaimana merancang komunikasi visual yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan awareness dan menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan?

Bagaimana membuat perancangan promosi Kampoeng Batik Laweyan sehingga dapat lebih dikenal sebagai tempat wisata batik dan sejarah?

Bagaimana memperkenalkan/mempromosikan kegiatan dan usaha batik ke remaja yang ada di kota-kota besar di Pulau Jawa?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dipilih penulis adalah promosi tempat wisata di kota Solo. Promosi ini ditujukan untuk wisatawan lokal di kota-kota besar di Pulau Jawa, terutama remaja dengan usia antara 17 – 21 tahun, berasal dari keluarga golongan menengah hingga menengah keatas, pendidikan antara SMA hingga S1, aktif, suka dengan seni, sejarah dan budaya, suka berwisata, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal, dan selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pada permasalahan yang sudah diungkapkan pada bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan garis besar hasil yang ingin diperoleh yaitu :

(14)

Membuat promosi dalam berbagai media yang dapat memberikan informasi tentang Kampoeng Batik Laweyan sehingga dapat lebih dikenal sebagai tempat wisata batik dan sejarah.

Merancang promosi batik Kampoeng Laweyan dengan pendekatan dan target usia remaja di kota-kota besar di Pulau Jawa.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa sumber data yang dapat dipercaya kebenarannya antara lain melalui :

Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati langsung ke lokasi Kampoeng

Batik Laweyan Solo agar dapat mengumpulkan data mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki tempat wisata ini.

Wawancara kepada beberapa narasumber terpercaya seperti bagian promosi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surakarta dan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

Kuesioner yang disebarkan kepada target market untuk mengetahui tanggapan

dari para remaja di Indonesia mengenai Kampoeng Batik Laweyan.

Studi pustaka dan literatur untuk mendapatkan informasi, landasan teori, dan

(15)
(16)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan dan penganalisaan masalah serta perancangan dan pendesainan karya, penulis menarik kesimpulan yaitu :

Promosi sangat berperan penting dalam usaha menarik wisatawan untuk mau datang berwisata ke Kampoeng Batik Laweyan karena dengan adanya promosi, maka masyarakat dapat lebih mengenal Kampoeng Batik Laweyan dan ingin berkunjung kesana

Promosi akan dapat berjalan maksimal jika dirancang sesuai dengan target yang ingin dituju

Visual yang tepat bagi remaja khususnya dalam proyek promosi Kampoeng Batik Laweyan ini adalah dengan teknik fotografi sehingga dapat memberikan gambaran yang nyata dari suasana Kampoeng Batik Laweyan sehingga dapat menarik para remaja untuk datang ke Kampoeng Batik Laweyan.

Media yang dipakai dalam promosi sangat berperan penting dalam usaha mempromosikan Kampoeng Batik Laweyan dan akan berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh

Dengan melakukan promosi Kampoeng Batik Laweyan maka diharapkan para remaja ingin berwisata ke Kampoeng Batik Laweyan dan semakin ingin mengenal dan mencintai tradisi asli Indonesia

5.2 Saran

(17)

masih mempertahankan tradisi lokal yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan rasa kecintaan terhadap Indonesia.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Bibliografi

AJ, Muljadi. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : Rajawali Pers.

Alma, H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV Alfabeta.

Dharma, Agus. E. Jerome McCarthy. William D. Perreault. 1993. Dasar – Dasar Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlangga.

Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Peter, J. Paul. Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour. Jakarta : Erlangga.

Pitana, I Gde. I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Rustan, Surianto. 2010. Layout ; Dasar & Penerapannya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Santrock, John W. 2003. Adolescence ; Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.

Soekadijo, R. G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumardjo, Jakob. 2006. Estetika Paradoks. Bandung : Sunan Ambu Press.

Webliografi

Haryanto, S.Pd, 2011, Perkembangan Psikologis Remaja,

(http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/, diunduh 20 September 2012 13.00)

Motif Batik Solo, (http://www.motifbatik.info/2012/06/motif-batik-solo.html, diunduh 20 September 2012 16.30)

Antonio Carusone, 2008, The Grid System, (www.thegridsystem.org, diunduh 22 September 2012. 15.00)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini disebabkan karena semakin lama guru mengajar pada umumnya guru memiliki kemampuan lebih dalam mengenali emosi diri, mengelola emosinya, memotivasi diri sendiri, terampil

menunjukan bahwa distribusi menurut jenis pekerjaan ang paling besar presentasinya adalah nelayan, Pada pendidikan menunjukan bahwa distribusi menurut pendidikan

Variabel ukuran dewan komisaris yang diukur dengan jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan mempunyai nilai t sebesar 0,199 dan tingkat signifikansi sebesar 0,842

Dari uji pengaruh tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas auditor, kemampuan keuangan auditor, hubungan auditor dengan klien, besar kecilnya

Dari 9 data gairaigo yang terbentuk dari proses pemendekan ellipsis tersebut, penghilangan leksem terakhir dari kata majemuk (back-truncation ellipsis) adalah yang paling

(2) Dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia di bidang peternakan dan kesehatan hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah dapat

Fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia terkandung dalam aline kedua dan keempat Pembukaan UUD 1945. Untuk mewujudkan cita-cita dantujuan bangsa Indonesia, dibentuk