• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penderita hipertensi primer : pengetahuan tentang diet rendah garam, kepatuhan dan kendalanya 3913

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penderita hipertensi primer : pengetahuan tentang diet rendah garam, kepatuhan dan kendalanya 3913"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENDERITA HIPERTENSI PRIMER : PENGETAHUAN TENTANG DIET RENDAH GARAM, KEPATUHAN DAN KENDALANYA

(Studi di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi)

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan

SUMARMAN NIM: S-540209123

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

PENDERITA HIPERTENSI PRIMER : PENGETAHUAN TENTANG DIET RENDAH GARAM,KEPATUHAN DAN KENDALANYA

(Studi di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi)

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan

SUMARMAN NIM: S-540209123

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

iii

PENDERITA HIPERTENSI PRIMER : PENGETAHUAN TENTANG DIET RENDAH GARAM,KEPATUHAN DAN KENDALANYA

(Studi di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi)

TESIS

Disusun oleh: Sumarman S-540209123

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing untuk di pertahankan Didepan Tim Penguji Tesis

Pada Tanggal: ...Juni 2010

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda

Tangan

Pembimbing I Prof. DR. Samsi Haryanto,MPd .………. NIP :194404041976031001

Pembimbing II DR. Nunuk Suryani,MPd ..……… NIP : 196611081990032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga

(4)

iv

PENDERITA HIPERTENSI PRIMER : PENGETAHUAN TENTANG DIET RENDAH GARAM,KEPATUHAN DAN KENDALANYA

(Studi di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi)

TESIS

Disusun oleh: Sumarman (S-540209123)

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Tesis Pada Tanggal : ...Juni 2010 Dewan penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof.DR.Didik G Tamtomo,Dr,PAK,MM,M.Kes .……….

Merangkap

Anggota : NIP : 194803131976101001

Sekretaris : Prof Ambar Mudigdo,Sp.PA(K) ...………….

Merangkap

Anggota : NIP : 194903171976091001

Anggota 1 : Prof.DR.Samsi Haryanto,MPd .………. NIP :194404041976031001

Anggota 2 : DR.Nunuk Suryani,MPd ..……… NIP : 196611081990032001

Mengetahui Ketua Program Studi

Direktur Program Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN

Tesis “Penderita Hipertensi Primer :

Pengetahuan Tentang Diet

Rendah Garam, Kepatuhan dan Kendalanya. Studi di Klinik As Sakinah

Tamansari Tegalsari Banyuwangi.”

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain,kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Banyuwangi, 5 Mei 2010 Yang membuat Pernyataan

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Carilah ilmu selama tidak mengganggu ibadah

dan beribadahlah

selama tidak mengganggu dalam pencarian ilmu

karena

mencari ilmu = baca tasbih = jihad = sholat sunat 1000 rokaat

masih lebih tinggi nilainya mencari ilmu

PERSEMBAHAN

istriku tercinta Hj Agustiana DP,S.Kep.Ns

anak anakku tersayang Hj Wilujeng TD,

Rahajeng MD dan Gesa PD

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menuntun penulis dalam menyusun tesis hingga selesai dengan judul “ Penderita Hipertensi Primer : Pengetahuan Tentang Diet Rendah Garam, Kepatuhan dan Kendalanya,Studi di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.”

Berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini.Pada kesempatan ini penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada Prof.Dr.Samsi Haryanto,MPd dan Dr Nunuk Suryani,MPd yang telah membimbing penulis dalam menyusun tesis.Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada:

1. Prof.Dr.dr.H.Much.Syamsulhadi,Sp.Kj(K),selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof.Drs.Suranto.MSc.Ph.D Direktur Program Pascasarjana dan Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof.Dr.Didik G Tamtomo,dr,PAK,MM,M.Kes,selaku Ketua Program

Pasca sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr.Murdani K,MHPED,selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Prodi MKK UNS.

5. Seluruh Dosen Program Studi Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(8)

viii

7. H.Sumarman.S.Kep.Ns,Kepala Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari yang telah memberikan tempat kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. dr Hj Siti Asiah Anggraeni,.MMRS, Kepala Puskesmas Tegalsari yang telah memberi dukungan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke Program Pascasarjana Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,terima kasih

atas bantuannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga tesis ini nantinya dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya bagi Pendidikan Profesi Kesehatan.

Banyuwangi, 5 Mei 2010

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul………... i

Halaman Persetujuan………... ii

Halaman Penetapan Panitia Penguji……….... iii

Halaman Pernyataan……….... iv

Halaman Motto dan Persembahan………... v

Kata Pengantar………... vi

Daftar Isi………... vii

Daftar Gambar.……….... viii

Daftar Tabel…….……….... ix

Daftar Lampiran………... x

ABSTRAK………... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….……….………... 1

B. Rumusan Masalah…..………... 3

C. Tujuan Penelitian……….. 3

D. Manfaat Penelitian……..……….………. 4

E. Relevansi………….………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan…….…..……….. 6

B. Hipertensi………. 11

C. Kepatuhan……….... 18

(10)

x BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian…….……… 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian………….……… 23

C. Sumber Data…..……….. 24

D. Teknik Sampling……...………... 25

E. Teknik Pengumpulan Data.………. . 26

F. Validasi Data……… 30

G. Teknik Analisa Data..……….. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi latar……….. 36

B. Temuan Penelitian……… 37

C. Pembahasan……….. 44

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………... 50

B. Implikasi……… 50

C. Saran………. 51

DAFTAR PUSTAKA……..………. 52

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

(12)

xii

DAFTAR TABEL

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar permohonan ijin penelitian. 2. Lembar persetujuan penelitian.

(14)

xiv ABSTRAK

Sumarman, S540209123. 2010. PENDERITA HIPERTENSI PRIMER: PENGETAHUAN TENTANG DIET RENDAH GARAM, KEPATUHAN DAN KENDALANYA di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebalas Maret Surakarta.

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia.Karena penyakit hipertensi muncul tanpa keluhan sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi. Kepatuhan adalah salah satu faktor penting yang mencegah komplikasi dalam hal ini pengetahuan memegang peranan penting dalam menentukan kepatuhan penderita hipertensi dalam melaksanakan diet rendah garam.

Tujuan penelitian ini (1) mengevaluasi pengetahuan penderita hipertensi tentang diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. (2) mengevaluasi kepatuhan melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. (3) mengevaluasi kendala penderita hipertensi melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. subyek dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang rawat jalan di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi dengan metode sampel cuplikan dari bulan Maret sampai dengan April 2010. Jumlah subyek 3 penderita. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan penderita hipertensi adalah baik 2 penderita, kurang 1 penderita. Untuk kepatuhan yaitu 2 penderita cukup patuh, 1 penderita tidak patuh. Sedangkan hasil analisa diperoleh hasil bahwa pengetahuan penderita hipertensi tentang diet rendah garam dan pengaruhnya terhadap kepatuhan melaksanakan diet rendah garam sangat dipengaruhi oleh perilaku penderita itu sendiri terhadap kepatuhan melaksanakan diet rendah garam, karena faktor yang menjadi kendala penderita hipertensi dalam melaksanakan kepatuhan diet rendah garam adalah penyakit kronis, kejenuhan, dukungan sosial dan kurangnya motivasi perilaku hidup sehat .

Dari hasil penelitian diatas bahwa bukan hanya pengetahuan saja yang perlu di tingkatkan tetapi diperlukan juga dukungan sosial,sumber informasi dan sikap/perilaku/ motivasi dari penderita hipertensi untuk meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan diet rendah garam.

(15)

xv ABSTRACT

Sumarman, S540908123. 2010. Primary Hypertension Patient:The Knowledge of Low Salt Diet, the Obedience and the Constraints (A Study in As Sakinah Clinic in Tamansari village, Tegalsari sub-district, Banyuwangi Regency. Thesis : The Postgraduate Program Sebelas Maret University Surakarta.

Hypertension disease represents the disease which is most suffered by Indonesian residents. Hypertension disease emerges without any sign therefore many patients do not know that they suffer from the hypertension. Obedience is one of the important factors to prevent the complication; in this case the knowledge is playing the important role in determining the obedience of hypertension patient in doing low salt diet.

The aims of the research are : (1) evaluate hypertension knowledge about low-salt diet in the Clinic As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. (2) to evaluate the compliance of implementing a low-salt diet on Clinical As sakinah Tamansari Tegalsari banyuwangi. (3) evaluate compliance constraints implement a low-salt diet in the Clinic As sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

The design that was used in this research was qualitative. Populations in this research were hypertension patients, which took home treatment in As Sakinah clinic in Tamansari village, Tegalsari sub-district, Banyuwangi Regency. The sampling method that was used was purposive sampling and it was taken from March until April 2010. The number of sample is 3 patients. The data was collected by using deep interview and observations.

The result of research indicated that the knowledge level of hypertension patients was in the category good for two patients and poor for one patient. The two patients obeyed the diet but the last one patient disobeyed it. From the result of analysis, it was obtained that the knowledge level of hypertension patient on low salt diet and the obedience in doing the diet are highly influenced by the patient’s behavior. Factors that become the obstacle for the patient in obeying the diet are chronic disease, saturation, social support and lack of motivation in doing healthy behavior.

The result of research above showed that it was not only the knowledge which was needed to improve patient’s obedience but also the social support, source of information and attitude/behavior/motivation from the hypertension patient.

(16)

xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan yang baik.Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi seperti ras, umur,obesitas,asupan garam yang tinggi,dan adanya riwayat hipertensi dalam keluarga. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan,hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain (Susalit,2001) ,dan hipertensi juga disebabkan oleh asupan garam yang tinggi karena kurangnya pengetahuan tentang diet rendah garam sehingga hal tersebut juga menunjang terjadinya hipertensi.

Fakta membuktikan bahwa banyak orang yang tidak mentaati program yang diharuskan tidak dapat diabaikan atau diminimalkan (Brunner & Suddart, 2002). Ketidaktaatan meningkatkan resiko berkembangnya masalah kesehatan / memperpanjang atau memperburuk kesakitan yang sedang diderita.Perkiraan yang ada menyatakan bahwa 20% jumlah opname di Rumah Sakit merupakan akibat dari ketidak taatan pasien terhadap aturan pengobatan (Sarafino dalam Smet,1994).

(17)

xvii

penderita hipertensi pada tahun 2008 mulai bulan Januari-Desenber sebanyak 939 kunjungan dengan 6 kunjungan tiap minggu,dan tahun 2009 sebanyak 1038 Kunjungan dengan 6 kunjungan tiap minggu.

Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam pathogenesis

hipertensi.Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya hipertensi tejadi melalui peningkatan volume plasma,curah jantung dan tekanan darah (Susalit,2001). Hipertensi merupakan suatu keadaan yang berbahaya dan dapat menimbulkan kecacatan dan kematian.Hal ini dikarenakan keadaan hipertensi akan berlanjut dengan komplikasi pada suatu target organ vital (Bustan,1997).Faktor pengetahuan sangat memegang peran penting terhadap kepatuhan individu tentang diet rendah garam, karena semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin kooperatif orang tersebut dalam melaksanakan dan mematuhi anjuran kesehatan dan akan berdampak pada penyakit hipertensi menurun,bila pengetahuan kurang maka sangat sulit seseorang melaksanakan dan mematuhi diet rendah garam sehingga akan berdampak pada penyakit hipertensi yang bertambah parah.

(18)

xviii

batin dalam bentuk sikap sisubyek terhadap obyek yang diketahui itu (Notoatmojo,2003).

Berdasarkan fenomena diatas peneliti ingin mencoba meneliti pengetahuan penderita hipertensi primer terhadap kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

1. “Bagaimana pengetahuan penderita hipertensi primer tentang diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi?”

2. “Bagaimana kepatuhan penderita hipertensi primer melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi, mengapa ?”

3. “Apa yang menjadi kendala penderita hipertensi primer melaksanakan diet rendah garam di Klinik AS Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi?” C. Tujuan Penelitian.

1. Tujuan Umum.

Untuk mengevaluasi penderita hipertensi primer : pengetahuan tentang diet rendah garam, kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

2. Tujuan Khusus.

a. Mengevaluasi pengetahuan penderita hipertensi primer tentang diet

(19)

xix

b. Mengevaluasi kepatuhan penderita hipertensi primer melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

c. Mengevaluasi kendala penderita hipertensi primer melaksanakan diet rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. D. Manfaat Penelitian.

1. Bagi Peneliti.

Peneliti ingin membuktikan kebenaran teori tentang pengetahuan penderita hipertensi primer tentang diet rendah garam,kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam terhadap terjadinya hipertensi.

2. Bagi Ilmu Keperawatan.

Sebagai masukan bagi ilmu keperawatan bahwa pengetahuan penderita hipertensi primer tentang diet rendah garam,kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam dapat mencegah terjadinya hipertensi.

3. Bagi Penderita.

Diharapkan penderita hipertensi primer dapat meningkatkan pengetahuan tentang diet rendah garam kepatuhan,dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam sehingga dapat mencegah terjadinya hipertensi.

(20)

xx

Banyak orang yang memiliki anggapan salah bahwa mereka hanya membutuhkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah dalam waktu yang tidak lama.Ini adalah kesalah pahaman yang sangat berbahaya,jika pasien hipertensi berhenti menggunakan obat-obatan tersebut, resiko kena serangan jantung / stroke akan sangat tinggi.Pengobatan hipertensi umumnya dilakukan seumur hidup (Ryadi,Ayodya,2002).

(21)

xxi BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengatahuan.

1. Pengertian.

Pengetahuan secara umum adalah merupakan hasil dari “tahu”dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo,2003).

Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.Peneliti Rogers (1974) mengemukakan bahwa sebelum mengadopsi perilaku baru(berperilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan) yaitu:

a. Awareness (Kesadaran).

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

b. Interes (Merasa tertarik).

Terhadap stimulus/obyek tersebut.Disini sikap subyek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (Menimbang-nimbang).

(22)

xxii

d. Trial (mencoba).

Dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang di kehendaki oleh stimulus.

2. Pengetahuan di dalam Kognitif.

Menurut Notoatmodjo(2003) Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yakni:

a. Tahu (Know).

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelunya,termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima,oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension).

(23)

xxiii c. Aplikasi (Aplication).

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang di pelajari pada situasi atau kondisi riil(sebenarnya).Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-hukum,rumus, metode,prinsip dan sebagainya dalam konteks situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis).

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen,tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut,dan masih ada kaitannya satu sama lain.Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, menggambarkan,membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis).

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada,misalnya dapat menyusun,merencanakan,dapat meringkas,dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation).

(24)

xxiv

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan.

Menurut Latipun (2001) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu:

a. Umur.

Menurut Nursalam(2001) semakin cukup umur,tingkat kematangan dan kekuatan seseorang maka ia lebih dipercaya dari pada orang-orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya.Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.

b. Pendidikan.

Menurut Suwarno yang dikutip oleh Nursalam(2001) pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita. Pendidikan mendapat informasi dapat berpengaruh terhadap seseorang termasuk juga perilaku seseorang.Pola hidup terutama dalam melaksanakan aktifitas yang positif.Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi dan makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki,sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Kuntjoroningrat,1997).

c. Intelegensia.

(25)

xxv

ruhi aspek afektif(Elizabeth,1978).Howard Bardner yang dikutip oleh Bob Samples(2002) mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam masyarakat.

d. Status Sosial Ekonomi.

Mengacu pada tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan anggota keluarga yang mengidentifikasi status sosial keluarga. Tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan keluarga yang memadai dan akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan kebutuhan anak khususnya gizi anak yang seimbang dan sangat dibutuhkan oleh balita (Friedman,1998).

e. Sumber Informasi.

(26)

xxvi f. Pengalaman.

Manusia dilahirkan sebagai kertas putih/meja putih.Pengalaman yang akan memberikan lukisan padanya.Dunia empiris merupakan sumber pengetahuan utama,dalam dunia pendidikan terkenal teori ”Tabula Rasa”(teori kertas) putih. Empiris berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dengan jalan observasi atau dengan jalan penginderaan.Pengalaman merupakan faktor fundamental dalam pengetahuan manusia.Apa yang kita ketahui itu berasal dari apa yang kita dapatkan melalui alat indera (Salam,1997).Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri/orang lain (Notoatmodjo,2003).

B. Hipertensi. 1. Pengertian.

Menurut Bustan(1997) mendifinisikan hipertensi sebagai suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke(untuk otak),penyakit jantung koroner (pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy(untuk otot jantung).

(27)

xxvii 2. Batasan Hipertensi.

Menurut WHO dalam Susalit(2002) batas tekanan darah masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan yang sama atau lebih tinggi dari 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipetensi.Sedangkan Kaplan dalam Susalit(2002) memberikan batasan lebih jelas sebagai berikut,pria yang berusia < 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah waktu berbaring 130/90 mmHg atau lebih,sedang yang berusia > 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darahnya 145/95 mmHg atau lebih.Dan pada wanita yang mempunyai tekanan darah 160/95 mmHg atau lebih dinyatakan hipertensi.

3. Faktor resiko Hipertensi.

Faktor-faktor yang dapat dimasukkan dalam resiko hipertensi adalah umur, ras,suku,urban/rural,geografis,seks,gemuk,stress,kepribadian tipe A,diet tinggi garam,sakit kencing manis mengkonsumsi alkohol,rokok,kopi,dan pil KB (Bustan,1997).

4. Gejala Klinis.

Peningkatan tekanan darah kadang kadang merupakan gejala satu satunya pada seseorang yang hipertensi.Gejala yang timbul berbeda beda tergantung tinggi rendahnya tekanan darah.Kadang kadang gejala timbul setelah terjadi komplikasi pada target organ seperti pada ginjal,otak,mata,dan jantung (Susalit,2002)

(28)

xxviii

kesemutan, dan mungkin kelemahan atau kelumpuhan anggota tubuh (susalit,2002).

5. Komplikasi.

Komplikasi pada penderita hipertensi pada umumnya terjadi pada hipertensi berat,yaitu bila tekanan sistolik >130 mmHg atau pada kenaikan yang mendadak dan tinggi.Komplikasi yang sering terjadi adalah mata, jantung,ginjal,otak.Pada mata berupa perdarahan retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan.Gagal ginjal merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hiperensi berat selain koroner dan miokard.Pada otak terjadi perdarahan yang dapat disebabkan pecahnya mikro aneurisma yang dapat menyebabkan kematian.Pada ginjal sering terjadi gagal ginjal (susalit,2002). 6. Penatalaksanaan.

Penatalaksanaan hipertensi secara garis besar di bagi 2 yaitu:

a. Penatalaksanaan farmakologi atau dengan obat anti hipertensi adalah: 1) Diuretika.

2) Penyekat Beta. 3) Antagonis Kalsium.

4) Inhibitor ACE (Anti Converting Enzym). 5) Obat-obatan hipertensi sentral.

6) Penyekat Alfa. 7) Vasodilatator.

b. Penatalaksanaan nonfarmakologi atau perubahan gaya hidup meliputi: 1) Turunkan berat badan pada penderita hipertensi.

(29)

xxix 3) Kurangi alkohol.

4) Menghentikan merokok. 5) Olah raga teratur. 6) Diet rendah lemak.

7) Pemberian kalium dalam bentuk makanan,sayuran dan buah. 8) Dan lain-lain(Bustan,1997).

C. Diet Rendah Garam. 1. Pengertian.

Diet adalah jumlah makanan dan minuman yang diperhitungkan untuk tujuan tertentu(Markam,1999),menurut Setrisno(2002).Hipertensi dapat di kendalikan dengan diet rendah garam.

2. Diet Rendah Garam.

Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium,garam dapur adalah sumber natrium.Pemberian diet rendah garam bertujuan membantu menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi (Kapita Selekta,2001).

Syarat diet ini adalah cukup kalori,protein,mineral dan fitamin,jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat atau tidaknya retensi garam/air atau hipertensi dan bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit (Kapita Selekta,2001).

3. Patofisiologi garam terhadap Hipertensi.

(30)

xxx

tercapai kembali keadaan hemodinamik yang normal,pada pasien hipertensi primer,mekanisme peningkatan ekskresi garam tersebut terganggu,selain adanya faktor lain yang ikut berperan (Suyono,2001).

4. Macam-macam Diet Rendah Garam yaitu: a. Diet Rendah Garam 1 (200-400 mg Na).

Dalam pemasakan tidak ditambah garam.Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan,makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi berat.Diet ini mengandung 2230 kalori,750 gr protein,53 gr lemak dan 265 gr karbohidrat.

b. Diet Rendah Garam 2 (600-800 mg Na).

Pemberian makan sehari sama dengan diet rendah garam 1.Dalam

pemasakan dibolehkan menggunakan

¼

sdt (1 gr) ,bahan makanan tinggi

natrium dihindarkan.Makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi tidak terlalu berat.

c. Diet Rendah Garam 3 (1000-1200 mg Na).

Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam 1.Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan 1/2 sdt (2 gr) garam dapur.Makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi ringan.

5. Makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. a. Makanan yang boleh dimakan.

Semua bahan makanan segar/diolah tanpa garam natrium yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti:

1) Beras,kentang,ubi,maizena,hukwee,mi bihun.

(31)

xxxi

3) Minyak goreng,margarine tanpa garam. 4) Sayur dan buah buahan (seledri dan tomat).

5) Bumbu bumbuan seperti bawang merah,bawang putih,jahe ,kemiri,

kencur, laos, salam, sereh,cuka.

b. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas seperti: 1) Daging ayam atau ikan paling banyak 100 gr sehari.

2) Telur ayam atau telur bebek paling banyak 1 butir. 3) Susu segar paling banyak 2 gelas sehari.

6. Makanan yang tidak boleh dimakan.

a. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti: 1) Roti,biscuit,craker,kue lain yang dimasukkan dengan garam dapur dan

soda.

2) Dendeng,abon,cornet beef,daging asap,ikan asin,pindang,sarden, ebi,

telur asin.

3) Margarine,mentega,keju.

4) Acar,asinan,sayur sayuran dalam kaleng.

5) Garam dapur,vitsin,soda kue,kecap,terasi,petis,tomato ketchup.

b. Otak,ginjal,paru-paru,jantung dan udang yang mengandung lebih banyak natrium sebaiknya makanan ini dihindarkan (Dep Kes RI,1997).

D. Kepatuhan. 1. Pengertian.

(32)

xxxii

Niven(2002) kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat kepatuhan.

Menurut Suddart dan Brunner dalam buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,2002 adalah:

a. Faktor demografi seperti usia,jenis kelamin,suku bangsa,status sosio ekonomi dan pendidikan.

b. Faktor penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala akibat terapi.

c. Faktor program terapeutik seperti kompleksitas program dan efek samping yang tidak menyenangkan.

d. Faktor psikososial seperti intelegensia,sikap terhadap tenaga kesehatan, penerimaan,atau penyangkalan terhadap penyakit,keyakinan agama atau budaya dan biaya financial dan lainnya yang termasuk dalam mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet dalam psikologi kesehatan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak patuhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak patuhan dapat digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain:

a. Pemahaman Tingkat Intruksi.

(33)

xxxiii b. Kualitas interaksi.

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan.

c. Isolasi sosial dan keluarga.

Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat menentukan tentang program pengobatan yang dapat mereka terima. d. Keyakinan,sikap dan kepribadian.

Becker et al (1979) dalam Niven (2002) telah membuat suatu usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk memperkirakan adanya ketidak patuhan.

4. Strategi untuk meningkatkan Kepatuhan.

Menurut Smet (1994) berbagai strategi telah dicoba untuk meningkatkan kepatuhan adalah:

a. Dukungan Profesi Kesehatan.

Dukungan profesi kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan,contoh yang paling sederhana dalam hal dukungan tersebut adalah dengan adanya teknik komunikasi.Komunikasi memegang peranan penting karena komunikasi yang baik diberikan oleh professional kesehatan baik dokter/perawat dapat menanamkan ketaatan bagi pasien. b. Dukungan sosial.

(34)

xxxiv c. Perilaku sehat.

Modifikasi perilaku sehat sangat diperlukan untuk pasien dengan hipertensi diantaranya adalah tentang bagaimana cara untuk menghindari dari komplikasi lebih lanjut apabila sudah menderita hipertensi.Modifikasi gaya hidup dan kontrol secara teratur atau minum obat anti hipertensi sangat perlu bagi pasien hipertensi.

d. Pemberian Informasi.

Pemberian informasi yang jelas pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dideritanya serta cara pengobatannya.

E. Penelitian yang relevan.

(35)

xxxv F. Kerangka Berpikir.

Kerangka pikir penelitian merupakan visualisasi dari arah pemikiran yang akan dilakukan (Notoatmodjo,2002).

(36)

xxxvi BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian.

1. Tempat Penelitian.

Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. Ada beberapa hal yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini diantaranya: penyakit hipertensi masih merupakan termasuk 10 besar penyakit dari daftar kunjungan di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.Lokasi yang merupakan daerah desa dekat dengan perkebunan dan sebagian besar mata pencaharian petani dan buruh Tani serta buruh Perkebunan.

2. Waktu Penelitian.

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2010. B. Bentuk dan Strategi Penelitian.

1. Bentuk Penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan (Bugin,2001:18).Metode kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah yang di gali dari obyek penelitian / informan dan peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

(37)

xxxvii

Penelitian ini juga menginterpretasikan atau menterjemahkan dengan bahasa peneliti tentang hasil penelitian yang diperoleh dari informan di lapangan sebagai wacana untuk mendapat penjelasan tentang kondisi yang ada.

Penelitian kualitatif yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif terarah yaitu peneliti sudah menentukan topik permasalahan dan tujuan penelitian penelitian awal sebelum ke lapangan yang merupakan kebalikan dari grounded research.

2. Strategi Penelitian.

Strategi yang ditetapkan adalah dengan observasi dan wawancara. Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif (Spradley,2002).

C. Sumber Data.

Sumber data yang akan dikumpulkan dan dimanfaatkan dalam penelitian ini berupa data dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber,yang di kelompokkan menjadi tiga sumber data yaitu;

1. Tempat dan Peristiwa.

Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. 2. Informan.

(38)

xxxviii 3. Dokumen atau Arsip.

Dokumen atau arsip yang ada di Klinik As Sakinah yang berupa informasi tertulis dari pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

D. Teknik Sampling (Cuplikan).

Sampling dimaksudkan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber dengan demikian tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam konteks yang unik dan menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul(Maleong,2006:224).dalam penelitian ini untuk wawancara menggunakan teknik sampling dengan kriteria tertentu (purposive sampling) yaitu penderita hipertensi primer yang berkunjung di Klinik As sakinah,bersedia menjadi responden,pendidikan minimal SD, menderita lebih 8 tahun.Teknik pengambilan sampel ini dilakukan untuk membatasi jumlah dan jenis sumber yang dimanfaatkan sebagai akibat adanya beragam keterbatasan yang dihadapi peneliti.Dalam penelitian ini populasi yang dimaksudkan adalah semua obyek yang ada di Klinik As sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi. E. Teknik Pengumpulan Data.

a. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi,wawancara dan analisa dukumentasi.

1. Observasi.

(39)

xxxix

Peneliti datang langsung ke Klinik As sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati semua aktivitas dalam pelayanan pada pasien,dan mencatat sebagai data(Getting In). Dari observasi diperoleh gambaran suasana Klinik untuk mendapat informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai data penderita hipertensi di Klinik As sakinah Tamansari Tegalsari banyuwangi,

2. Wawancara.

Wawancara adalah Wawancara menurut Lexi J Maleong(1991:135) adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu.Pada metode ini peneliti dan informan berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan peneliti dalam hal ini mengenai pengetahuan penderita hipertensi primer,kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam.Guna menghindari gangguan dan untuk mengungkap setiap fenomena pada saat wawancara maka tempat dan waktu wawancara adalah tempat tenang dan nyaman sesuai kesepakatan antara peneliti dan subyek penelitian.

Dalam melakukan penelitian peneliti memakai wawancara jenis terbuka,menurut (Faizol,1990:63) wawancara dibagi dalam 3 macam, yaitu:

a. Wawancara berstruktur.

(40)

xl

diharapkan terjadi komunikasi berlangsung luwes,fleksibel serta terbuka sehingga informasi yang didapat lebih banyak dan luas.

b. Wawancara terbuka / terus terang.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi secara luas dengan baik dan benar dari lawan bicara,karena dari keterbukaan dan keterus terangan peneliti dapat memperoleh berbagai informasi dari informan. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan terbuka dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan peneliti.

c. Wawancara dari pihak lain.

Data yang diperoleh peneliti dapat di cross cek juga dari pihak lain dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan petugas Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.Perawat atau dokter yang merawat, keluarga, tetangga ataupun teman penderita.

Guna menghindari gangguan dan untuk mengungkap setiap fenomena pada saat wawancara,maka tempat dan waktu wawancara adalah ditempat yang tenang dan nyaman sesuai kesepakatan antara peneliti dan subyek penelitian.

Pada bagian ini peneliti melakukan wawancara yang berkaitan dengan penelitian pengetahuan penderita hipertensi terdiri 15 pertanyaan dan kepatuhan melaksanakan diet rendah garam 15 pertanyaandan kendalanya 1 pertanyaan.

3. Analisa Dokumen dan arsip yang ada.

(41)

xli

pola, kemudian memberi kode dan mengkategorikan kedalam suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan hipotesa yang dapat dijadikan teori inti.Proses analisa dalam penelitian ini menggunakan analisa lapangan model Milesand Huberman seperti yang dikutip oleh Suguyono(2006:9-116)

Tahapan analisisnya adalah:

a. Reduksi Data (Data Reduction).

Merangkum,memilih hal-hal pokok,memfokuskan pada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya.Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian data (Data display).

Data disajikan dalam bentuk uraian singkat,bagan,hubungan antara kategori,flowchart,dan sejenisnya.Data penelitian ini penyajian data yang digunakan menggunakan data yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing / Verification.

(42)

xlii b. Teknik Pengumpulan Data.

Sebelum peneliti melakukan penelitian,terlebih dahulu peneliti melakukan pendekatan secara administrative kepada pihak pendidikan atau institusi,yaitu dengan berbekal surat ijin pengambilan data untuk mengadakan penelitian dari UNS Surakarta.Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian adalah:

1. Tahap persiapan alat.

Alat yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tape recorder atau catatan lapangan.

2. Tahap pelaksanaan.

a. Peneliti melakukan kunjungan ke Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

b. Peneliti memberikan lembar informed consent dan persetujuan menjadi informan.

c. Peneliti melakukan wawancara terstruktur sesuai dengan instrument yang sudah dibuat.

d. Data atau informasi yang dihasilkan selama wawancara dicatat atau direkam menggunakan tape recorder.

F. Pengecekan Keabsahan Temuan.

(43)

xliii

dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer keluar lain (transferability). ketergantungan pada konteksnya (dependability) dan dapat tidaknya di konfirmasikan kepada sumbernya (Confirmability)(Bugin,2000:45).

G. Uji Keabsahan Data

Menurut sugiono ( 2005) uji keabsahan data penelitian kualitatif meliputi: 1. Kredibilitas (credibility).

Adalah kreteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat di percaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat beberapa teknik yang diajukan, yaitu: perpanjangan kehadiran peneliti/pengamat (prologed engagment), pengamatan terus menerus (persistent observation), triangulasi (tringulation), diskusi teman sejawat (peer debrifing), analisis kasus negatif (negative case analysis), pengecekan atas kecukupan referensial (referencial adequacy check), dan pengecekan anggota

(member checking).

Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Pengamatan

(44)

xliv b. Triangulasi.

Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai teknik pengujian yang memanfaatkan penggunaan sumber yaitu membandingkan dan mengecek tehadap data yang diperoleh. Triangulasi dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau pengamatan lain. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh malalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi yang dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu dengan penderita hipertensi primer saat pengambilan data.

c. Peer Debrifieng (membicarakannya dengan orang lain).

Yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan tenaga di Klinik As sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

d. Mengadakan member check.

(45)

xlv e. Transferabilitas (transferability).

Validitas eksternal yang menunjukkan derajat ketepatan atau dapat di terapkannya hasil penelitian kepopulasian dimana sempel tersebut diambil (Sugiono, 2005).

Uji trafeabilitas penelitian ini, peneliti memberikan gambaran hasil wawancara mendalam dalam hasil kuisioner terbuka dari informan yang di lengkapi dengan teori yang mendukung fakta temuan sehingga dapat memperoleh gambaran yang jelas dan dapat diperlakukan di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

f. Depandebilitas (dependability).

Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek: apakah si peneliti sudah cukup hati-hati,apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisa sikan rencana penelitiannya, pengumpulan data,dan pengintepretasiannya. Teknik terbaik yang digunakan adalah dependabiliti audit dengan meminta

dependen dan independen auditor untuk meriview aktifitas peneliti (Sugiono, 2005).

Peneliti secara terbuka siap dilakukan audit terhadap semua proses penelitian ini sebagai pertanggungjawaban, sehingga uji dependabilitas

dapat dilakukan terhadap penelitian ini. g. Konfirmabilitas (confirmability).

(46)

xlvi

penelitian, dengan tekanan pertanyaan apakah data dan informasi serta

interpretasi dan lainnya didukung oleh materi yang ada dalam audit trial

(Sugiono, 2005).

Untuk menguji hasil penelitian ini peniliti membuka diri untuk di lakukan uji terhadap proses penelitian, selain itu data base akan di kembangkan dan disimpan agar sewaktu-waktu dapat ditelusuri kembali bila dikehendaki adanya verifikasi.

2. Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi subjek penelitian, faktor yang diteliti, dan faktor yang mempengaruhi dalam penelitian (Azis Alimul, 2003:34).

Informan

Pengumpulan data dasar Penderita Hipertensi Primer

di Klinik As Sakinah

Kesenjangan diambil dengan pengadaan data qualitatif

Informan

Inform consent

Pengumpulan data: indept interview

Traskrip à Data reduksi àData display à Verifikasi data

(47)

xlvii H. Etika Penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian ini dengan berbekal surat ijin mengadakan penelitian dari UNS Surakarta.Peneliti lebih dahulu mengajukan permohonan ijin dan juga surat permohonan pengambilan data kepada kepala Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi,setelah mendapatkan persetujuan maka lembar

informed consent diberikan kepada informan yang akan diteliti dengan menekankan pada masalah etika.

1. Lembar persetujuan menjadi informan.

Diberikan pada informan dengan tujuan agar informan mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data.Jika informan bersedia untuk diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan.Jika informan menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati haknya.

2. Tanpa Nama (Anonimity).

Untuk menjaga identitas informan,peneliti tidak mencantumkan nama informan pada lembar pengumpulan data yang diisi pada lembar tersebut dan hanya berisi kode tertentu.

3. Kerahasiaan (Confidentiality).

(48)

xlviii BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Latar.

1. Gambaran Umum.

Klinik As Sakinah adalah salah satu pelayanan kesehatan swasta milik perseorangan di desa Tamansari Tegalsari Banyuwangi,yang memberikan pelayanan pengobatan dasar rawat jalan, buka setiap hari jam 06.00 Wib sampai dengan 21.00 Wib,rata rata kunjungan 75 pasien perhari,memiliki 1 orang dokter,2 perawat, 1 bidan,1 tenaga administrasi dan 1 tenaga kebersihan.

Secara umum di tinjau dari lokasinya,Klinik As Sakinah terletak di desa Tamansari jarak dari kota kecamatan 7 km, wilayah pedesaan dekat dengan Pondok Pesantren Darussalam Blog Agung Banyuwangi dan dekat dengan wilayah PTP XII Kebun Kali Telepak, masyarakat pada umumnya tani,buruh tani dan buruh perkebunan.

2. Karakteristik lokasi penelitian.

Karakteristik lokasi penelitian dalam hal ini adalah kunjungan pasien umum,kunjungan penderita hipertensi,kunjungan penderita hipertensi primer dan sekunder pada bulan Januari sampai bulan Maret 2010 yang akan disajikan dalam bentuk tabel.

a. Kunjungan pasien umum di Klinik As Sakinah. No Tahun Kunjungan pasien umum perbulan

(49)

xlix

Jumlah 2.256 2.350 2.651

b. Kunjungan pasien hipertensi di Klinik As sakinah. No Tahun Kunjungan penderita hipertensi

1 2010 Januari Februari Maret

L P L P L P

73 71 74 80 82 85

Jumlah 143 154 167

c. Kunjungan pasien hipertensi primer, sekunder di Klinik As sakinah. No Tahun Kunjungan penderita hipertensi

1 2010 Januari Februari Maret

Primer Sekunde

r

primer sekunde

r

Primer sekunde

r

142 1 152 2 166 1

Jumlah 143 154 167

3. Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan demografi.

(50)

l

sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi,pada bulan Maret 2010 yang disajikan dalam bentuk tabel.

a. Karekteristik penderita hipertensi primer berdasarkan umur. No Bulan Umur

1 Maret 41-50 tahun 51-60 tahun Ø 60 tahun

26 99 41

Jumlah

166

Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan umur di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi pada bulan Maret 2010.

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa umur informan sebagian besar berusia 51-60 tahun.

b.Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan jenis kelamin. No Bulan Jenis kelamin

1 Maret Laki-laki Perempuan

77 89

Jumlah 166

(51)

li

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa kunjungan informan sebagian besar perempuan.

c. Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan pendidikan. No Pendidikan

1 SD SMP SMU PT

62 71 30 3

Jumlah 166

Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan pendidikan di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi pada bulan Maret 2010.

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa pendidikan informan sebagian besar berusia SMP.

d. Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan pekerjaan. 2 Pekerjaan

Tani Buruh Swasta PNS

54 91 15 7

Jumlah 167

(52)

lii

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa informan sebagian besar buruh.

e. Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan sumber informasi.

No Bulan Sumber informasi

1 Maret 2010

Buku/majalah Tenaga kesehatan Teman

3 106 58

Jumlah 167

Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan sumber informasi di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi pada bulan Maret 2010.

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa informan sebagian besar sumber informasi dari tenaga kesehatan.

f. Karakteristik penderita hipertensi primer menurut lamanya menderita. No Bulan Lamanya Menderita

1 Maret 2010

1 -5 Tahun 5-8 Tahun Ø 8 Tahun

43 86 38

(53)

liii

Karakteristik penderita hipertensi primer berdasarkan menurut lamanya menderita di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi pada bulan Maret 2010.

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa informan sebagian besar menurut lamanya menderita 5-8 tahun.

4. Karakteristik Informan Peneliian.

Karakteristik informan penelitian tentang gambaran pengetahuan penderita hipertensi primer tentang diet redah garam,kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam di Klinik As sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi, sebanyak 3 orang penderita hipertensi primer, lebih dari 8 tahun,bersedia menjadi informan,terdiri 1 orang informan laki-laki dan 2 orang informan perempuan.

Karakteristik informan peneltian berdasarkan demografi di Klinik As sakinah.

Nama NH Mun Kus

(54)

liv

Pengetahuan penderita hipertensi primer yang diteliti pada penelitian ini adalah tentang diet rendah garam,jenis makanan yang boleh di makan dan yang tidak boleh di makan, dan makanan yang harus dihindari.peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah menderita hipertensi lebih dari 8 tahun.

Informan 1;Tn NH Laki–laki umur 45 tahun, pendidikan SMA,Pekerjaan Swasta,alamat rumah Tamansari RT 6 RW 3,peneliti mengadakan wawancara pada tanggal 11 April 2010 jam 15.30 WIB di rumahnya. penderita sering berobat ke Klinik As Sakinah dan sering mendapatkan informasi dan saran,anjuran nasehat untuk melaksakan diet rendah garam, rendah lemak dan tidak minum alkohol. Tensi 180/90 mmHg tetapi rutin kontrol.

Sumber pengetahuan di dapatkan dari tenaga kesehatan ketika kontrol dan konsultasi di klinik As sakinah,dari buku/majalah, dan dari teman sesama penderita hipertesi ketika bertemu saling tukar informasi.

Tingkat pengetahuan informan baik, pada tahap tahu,paham dan penerapan, tetapi masih belum bisa menganalisis tentang mengapa diet rendah garam perlu dilaksanakan untuk penderita hipertensi prmer,dan perlu menghindari makanan tinggi garam.

(55)

lv

tentang diet rendah garam dan jenis makanan yang harus di hindari.Tensi sering 190/90 mmHg,pernah masuk Rumah Sakit,punya pengalaman kakaknya kena stroke.

Sumber pengetahuan di dapatkan dari tenaga kesehatan ketika kontrol dan konsultasi di klinik As sakinah, teman,saudara yang sama-sama menderita hipertensi dan saling tukar informasi ketika di rawat di rumah sakit Al Huda Genteng.

Tingkat pengetahuan informan cukup, pada tahap tahu,paham dan penerapan, tetapi masih belum bisa menganalisis tentang mengapa diet rendah garam perlu di laksanakan untuk penderita hipertensi primer,dan jenis makanan yang tinggi garam mengapa perlu di hindari.

Informan 3; Ny K Perempuan,umur 50 tahun,Pendidikan SD,pekerjaan buruh, alamat rumah Tamansari RT 2 RW 3,peneliti mengadakan wawancara pada tanggal 13 April 2010 jam 09.00 di rumahnya,penderita berobat ke klinik As Sakinah bila ada keluhan,Tensi sering 210/100 mmHg.

Sumber pengetahuan di dapatkan dari tenaga kesehatan ketika kontrol dan konsultasi di klinik As sakinah,saudaranya sama menderita hipertensi, teman di tempat kerja saling memberi informasi.

(56)

lvi

tekanan darahnya naik bisa turun setelah minum obat,informan tidak tahu mengapa makanan tinggi garam perlu di hindari untuk penderita hipertensi.

Peneliti : Apa yang anda ketahui tentang diet ?

Informan 1 : “….ya tau…diet itu pembatasan makanan,untuk orang gemuk tidak boleh makan lemak,untuk orang darah tinggi tidak boleh makan garam dan makanan asin asin….(cl-1; hal 53).

Informan 2 : “ Sudah,tahu,Ya…..mengatur makan,tidak boleh garam yang asin asin….(cl-2;hal 55).

Informan 3 : “Tidak boleh makan asin….tapi saya tetap makan….sebab masakan tanpa bumbu lengkap,pedas ya tidak enak….selera makan menjadi hilang…kalau ga makan nanti malah sakit….(cl-3;hal57).

Hasil wawancara kepada informan tentang diet;bahwa ketiga informan sudah mengetahui dan dapat menyebutkan diet untuk penderita hipertensi,yaitu pembatasan penggunaan garam untuk masakan atau makanan yang di konsumsi,tetapi ada satu informan yang tetap menggunakan bumbu garam pada setiap masakan atau makanan, untuk mempertahankan selera makan.

(57)

lvii

Informan 1 : “…Makanan yang di masak dengan sedikit garam, makanan segar…..yang tidak diawetkan seperti,snack, sarden….,sayur,tidak banyak bumbu….buah buahan (cl-1; hal 54).

Infoman 2 : Sayur segar,….tidak boleh makan ikan ikan,…..bahan makanan yang tidak banyak bumbu seperti terasi…(cl-2;hal 55).

Informan 3 : …saya makan semua makanan,saya tidak membatasi makan….. bakso,saya tetap makan… pindang,ikan asin..kalo ada ya saya makan…(cl-3;hal57).

Hasil wawancara bahwa informan sudah mengetahui jenis makanan yang boleh di makan untuk penderita darah tinggi,tetapi ada satu informan yang masih makan bila makanan itu tersedia/ada.

Peneliti : Makanan yang tidak boleh di makan oleh penderita darah tinggi apa saja,mengapa ?

Informan 1 : “…saya tau dari teman,majalah dan tenaga kesehatan,saya hindari makan asin sekarang,…ya kalau makan ya pilih yang tidak asin,pindang,terasi saya hindari …..takut darah naik …. yang asin,makanan asin asin…..,bakso, dendeng dan makan asin,seperti camilan yang ada bumbu garam..(cl-1; : hal 54).

(58)

lviii

Informan 3 : …saya makan semua makanan….. saya tidak nuruti anjuran bu Ana…semua saya makan,ya ndak tau kalo besok sudah tua…kalo darah saya naik itu pas saya capek…(cl-4;hal58).

Hasil wawancara bahwa informan sudah mengetahui makanan yang di larang,seperti makanan yang asin dapat menaikkan tekanan darah,tetapi ada satu informan yang naik tekanan darah ketika saat capek. Peneliti : Saos,tomat,daging asap,dendeng merupakan makanan

yang tidak boleh di berikan untuk penderita darah tinggi,mengapa?

Informan 1 : … Karena sudah di masak dengan garam dan bumbu bumbu……ya naikan darah tinggi….(cl-1 hal 53).

Informan 2 : Tidak…saya tidak pernah makan bakso, takut,saya makan nasi,sayur di rumah…. itu kan sudah dimasak dengan garam,asin…(cl-2;hal56).

Informan 3 : …Semua saya makan…..kalo ada saya makan…ha…ha…saya ga takut kok pak makan bakso….,kalau darah saya naik saya berobat di bu Ana,berobat cuma 25 ribu,darah bisa turun,pusing hilang..(cl-3;hal 58).

(59)

lix

jenis masakan tersebut, tetapi ada satu informan yang masih makan-makanan itu, jika tekanan darah naik berobat.

2. Kepatuhan Penderita Hipertensi primer Melaksanakan Diet Rendah Garam.

Peneliti ingin mengetahui sejauh mana kepatuhan penderita hipertensi primer untuk melaksanakan anjuran tenaga kesehatan tentang diet rendah garam,patuh sekali atau tidak patuh,mengapa.

Peneliti : Apakah anda selalu menambahkan garam dapur pada setiap masakan, atau di meja makan ?

Informan 1 : “Ya kalau dulu,….darah naik milih makanan yang tidak ada garamnya…sedikit pakai lauk yang digoreng..tahu tempe di goreng ga pakai garam….(cl-1;hal59).

Informan 2 : “Tidak….saya takut,suami saya dulu meninggal,kakak saya masuk rumah sakit kena stroke….saya takut pak..masak pakai garam atau menambah garam…saya makan hati-hati,tidak pakai ikan-ikan,atau asin-asin…..(cl-2;hal61).

(60)

lx

sudah tua….saya sekarang umur 50 tahun,saya masih ingin makan seperti biasa….apa lagi makan ga asin dan pedas ga enak,apa lagi makan ga pakai garam selamanya ya tidak mau….. ya enggak ah…..(cl-3; hal 63).

Hasil wawancara tentang kepatuhan informan menambahkan garam pada masakan,meja makan menunjukknan bahwa dua informan mematuhi anjuran,dan termotivasi kejadian komplikasi akibat penyakit hipertensi,maka dua informan mentaati dan menghindari diet tinggi garam,tetapi ada satu informan yang masih mengkonsumsi garam karena memilih penanganan dengan obat.

Peneliti : Apakah anda masih sering makanan asin?

Informan 1 : “….Sejak saya kena tekanan darah tinggi saya tidak pernah makan pindang,saya sering di rumah,jarang begadang minum alkohol…..anak anak masih kecil,saya pernah melihat teman saya tidak sadar masuk rumah sakit…saya takut lumpuh terus mati….(istri baru ,menikah yang kedua,setengah tahun yang lalu)..…(cl-1; hal 59).

(61)

lxi

hanya makan tahu,tempe sayur…ndak pake ikan ikan…..saya takut..(cl-2;hal 61).

Informan 3 : “…makan….semua makanan saya makan, saya tidak sirik…ya pindang kalo ada ya saya makan….(cl-3;hal 63).

Hasil wawancara dua informan sudah mentaati anjuran kesehatan,dan ada yang termotivasi istri baru,ada yang habis uang banyak dan satu informan tidak patuh.

Peneliti : Apakah anda masih menambahkan bumbu-bumbu di setiap masakan ?

Informan 1 : Ya….untuk sayur.karena sayur masih satu keluarga….kalau lauk tahu,tempe yang di goreng tanpa bumbu garam…(cl-1;hal 59).

Informan 2 : Pake…..sedikit…..bawang merah,micin….(cl-2;hal61). Informan 3 : “Pake…..masih,semua pake bumbu…makan ga pake

bumbu ya ga enak…….kalau diet rendah garam waktu tertentu mau,kalau selamanya ya…..tidak bisa,makan itu kalau tidak pakai garam atau tidak pedas tidak enak,kalau tidak enak makan nanti sakit….(cl-3; hal 64).

(62)

lxii

Peneliti : Apakah anda sering makan ikan asin,telor asin,udang kering?

Informan 1 : Sekarang tidak pernah….kalo boleh memilih…. sekarang tidak boleh memilih, sekarang harus patuh…saya terpaksa harus belajar mematuhi…..(cl-1;hal 60).

Informan 2 : “……tidak,ya saya patuhi nasehat bu Ana,saya berobat sudah lama,habis banyak di rawat di rumah sakit,saya takut keluarga saya repot…Takut tekanan naik lagi…..saya hanya nasi dan sayur…takut (cl-2; hal 62). Informan 3 : “Semua saya makan….makan biasa saja…saya tidak

sirik…(cl-3;hal 64).

Hasil wawancara dua informan sudah tidak mengkunsumsi jenis makanan tinggi garam,tetapi ada satu informan tidak membatasi jenis makanan.

Peneliti : Apakah anda masih sering mengkonsumsi sate kambing ? Informan 1 : “Tidak pernah,ha ha ….kalo boleh memilih…. sekarang

tidak boleh memilih,sekarang harus patuh…saya terpaksa harus belajar mematuhi… kalau kepingin ya sedikit… tombo kepingin… tapi bila darah saya turun…saya makan satu,dua sunduk tombo kepingin….(cl-1;hal 60). Informan 2 : “Tidak….takut,saya itu cuma makan nasi sayur…(cl-2;hal

62).

(63)

lxiii

saya naik, …berobat ke bu Ana,tensinya 210/100 ….sekarang sudah ga pusing…besok saya cek tensi ke bu Ana… dulu tensi saya pernah 300/100…waktu saya kelelahan,….darah saya sering naik….makan asin,darah naik…terus berobat….turun.,tapi paling sering darah saya naik jika kelelahan… kalau sering berobat ya ga kena lumpuh…saya rajin control di anjurkan diet rendah garam tapi saya ga mau sekarang…besok kalau sudah tua ha..ha…(cl-3; hal 64).

Hasil wawancara satu informan sudah tidak mengkunsumsi jenis makanan tinggi garam,satu menghindari,satu mengkonsumsi sedikit belum bisa menghindari total,dan satu informan tetap mengkonsumsi mesti setelah makan tekanan darah naik karena informan belum membatasi jenis makanan.

3. Kendala Penderita Hipertensi Melaksanakan Diet Rendah Garam.

Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi kendala penderita hipertensi primer melaksanakan diet rendah garam sesuai anjuran tenaga kesehatan.

Peneliti : Apa yang menjadi masalah anda melaksanakan anjuran diet rendah garam?

(64)

lxiv

sedikit untuk tombo kepingin ….kalau untuk selamanya ya…ha ha …(penderita tertawa) ,…. anak saya masih keci kecil saya takut terjadi sesuatu yang tidak dinginkan… kasiham anak istri saya…. tapi,patuh sekali ya saya masih agak kesulitan,bila darah saya naik milih makanan yang tidak ada garamnya…sedikit lauk yang digoreng….ya mudah mudahan….tapi untuk makan sate gule sedikit…satu dua sunduk…sekarang saya tidak minum alkohol,juga begadang sudah bisa,kalau makanan….ya sedikit sedikit kan ga apa apa…. Saya sering kcntrol ke klinik As Sakinah untuk mengukur tekanan darah,saya sering 170/90 ….dari pada dulu di atas itu….(cl-1;hal 65).

(65)

lxv

terus….190/90…cucu masih kecil kecil…anak saya sering kirim uang…tapi habis terus….(cl-2;hal 66).

(66)

lxvi C. Pembahasan.

Penelitian penderita hipertensi primer: pengetahuan tentang diet rendah garam, kepatuhan dan kendalanya melaksanakan diet rendah garam kepada 3 informan di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi bulan Maret 2010.

1. Pengetahuan penderita hipertensi primer.

Hasil penelitian pengetahuan penderita hipertensi primer tentang diet rendah garam di dapatkan 1 informan baik,1 informan cukup,1 informan kurang.

Makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. (Kuncoroningrat,1997). Selain itu tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali(recal) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari/rangsangan yang telah diterima (Notoatmojo,2003).

(67)

lxvii

melaksanakan diet rendah garam,motivasi menghindari komplikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet.

Sumber pengetahuan tentang diet rendah garam ,informan didapatkan dari tenaga kesehatan ketika kontrol dan konsultasi di klinik As sakinah,juga dari teman sesama penderita hipertensi saling tukar informasi, dan dari baca majalah-majalah.Tingkat pengetahuan informan baik, pada tahap tahu,paham dan menerapkan,tetapi masih belum biasa menganalisis tentang mengapa diet rendah garam perlu dilaksanakan untuk penderita hipertensi.

Pengetahuan tentang diet rendah garam informan baik ,hal ini karena informan sering mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan saat kontrol di klinik As Sakinah,tentang penyakit hipertensi sehingga tidak merasa kesulitan dalam pemahaman,dimana memahami merupakan tingkat kedua dari tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif yang diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

(68)

lxviii

rendah garam,motivasi menghindari komplikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet.

hal ini di sebabkan karena tingkat kecerdasan mempengaruhi kemampuan untuk menangkap/mengerti yaitu aspek kognitif dan konsep,namun tidak mempengaruhi aspek afektif.

2. Kepatuhan penderita hipertensi primer melaksanakan diet rendah garam.

Dari hasil penelitian menunjukkan penderita hipertensi primer yang patuh melaksanakan diet rendah garam sebanyak 2 penderita,tidak patuh 1 penderita.

Menurut Suddart dan brunner dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah adalah faktor demografi(usia,jenis kelamin,suku bangsa,status ekonomi dan pendidikan), faktor penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala akibat terapi,faktor program dan efek samping yang tidak menyenangkan,faktor psikologis seperti intelegensia,sikap terhadap tenaga kesehatan, penerima dan penyangkalan terhadap penyakit,keyakinan agama/budaya dan biaya finansial dari lainnya yang termasuk dalam mengikuti regimen.Kepatuhan itu sangat penting dalam penatalaksanaan diet rendah garam mengingat penyakit hipertensi adalah penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan dan biasanya sering tanpa keluhan tetapi ini bisa dikontrol karena faktor kronis tersebut bisa menimbulkan kejenuhan penderita dalam mematuhi pengobatan.

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Pikir penderita hipertensi primer: pengetahuan tentang diet

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut terjadi karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan

Mengacu pada pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyon-Yusuf Kalla (2004-2009) maupun era Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono (2009- 2014), sistem presidensial di

Fokus pada penelitian ini adalah untuk mencari jawaban dari masalah yang diteliti yaitu implementasi strategi pemasaran wisata keraton kesepuhan dalam membangun daya

turbidity sensor akan banyak mempengaruhi sistem secara keseluruhan, sistem akan bekerja jika pembacaan nilai kekeruhan air sudah diproses oleh NodeMCU ESP8266.Jika

Wahai jiwa-jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu. Mencoba jadi Tuhan dengan mengadili dan

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan seperti berikut: Pengelolaan Infak Produktif

Kebutuhan akan aplikasi yang mendukung pembelajaran jarak jauh (e-learning) dapat diatasi dengan maraknya software yang beredar saat ini yang ditujukan sebagai pembuat

Laporan laba-rugi ( income statement ) adalah laporan keuangan yg menggambarkan kegiatan suatu usaha dalam satu periode operasi, yang membandingkan pengeluaran terhadap