• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

3. Target Laba

100 $ 500 . 12 $  % 3. Target laba

Bagi organisasi- organisasi bisnis penentuan laba sasaran merupakan bagian penting dari perencanaan. Laba sasaran dapat ditentukan melalui beberapa cara seperti persentase dari laba tahun silam, persentase dari jumlah aktiva pada awal periode akuntansi berjalan atau bisa ditetapkan berdasarkan persentase penjualan. Ramalan ekonomi untuk produk perusahaan dan antisipasi

perubahan-perubahan produk, biaya dan teknologi dipertimbangkan pula dalam penetapan laba sasaran.

Sebelum memasukkan sasaran laba ke dalam anggaran, manajemen perlu menggali informasi pendahuluan mengenai kelayakan rencana laba mereka. Analisis biaya volume dan laba dapat digunakan untuk menentukan banyaknya unit yang harus di produksi atau rupiah penjualan yang harus dihasilkan perusahaan untuk mencapai sasaran labnaya. Dengan mengubah hubungan antara biaya volume dan laba manajemen dapat menentukan volume penjualan yang sesuai dengantarget laba. Manajemen dapat mengevaluasi kelayakan volume penjualan tersebut. Apabila rencana laba dianggap layak maka disusun anggaran volume penjualan yang dikehendaki.

Untuk menghitung berapa unit yang harus terjual agar target laba yang telah ditetapkan tercapai dapat digunakan rumus yaitu:

Volume Penjualan = Unit Per Kontribusi in M Laba et T Tetap Biaya arg arg 

Anggaplah manajemen menentukan bahwa PT.Akustik menentukan target laba sebesar $ 40.000 dengan biaya tetap $ 35.000 dan margin kontribusi per unit adalah $ 100, maka volume yang harus dijual untuk menghasilkan laba $40.000

adalah: Volume penjualan = 750unit 100 $ 000 . 40 000 . 35 $  speaker 4.Bauran Pemasaran

Sebagian besar perusahaan pada umumnya memproduksi lebih dari satu produk dengan bermacam-macam harga jual. Selain itu, produk-produk yang di jual mempunyai biaya-biaya variabel per unit yang berlainan. Perbedaan harga

jual dan biaya variabel ini membuat tiap produk mempunyai margin kontribusi yang berlainan pula. Produk yang margin kontribusinya lebih tinggi menyumbang banyak kepada biaya tetap dan laba bersih daripada produk yang margin kontribusinya lebih rendah. Dengan demikian, saat produk dengan margin kontribusi yang lebih tinggi memberikan prporsi yang relatif lebih besar terhadap jumlah penjualan maka labanya akan lebih besar dibanding kan pada tingkat penjualan yang sama pada produk dengan margin kontribusi yang lebih rendah. Oleh karena itu, volume penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas atau meraih laba sasaran tertentu untuk perusahaan yang menjual lebih dari satu produk sangat tergantung pada bauran penjualan. Bauran penjualan menggambarkan persentase dari setiap lini produk terhadap penjualan.

Perubahan bauran penjualan akan mempengaruhi laba perusahaan. Penggantian bauran penjualan dari produk yang bermargin tinggi dengan produk yang bermargin rendah dapat mengakibatkan laba menurun meskipun jumlah penjualan meningkat sebaliknya penggantian bauran penjualan dari produk bermargin rendah ke produk yang bermargin tinggi akan mengakibatkan laba meningkat meskipun jmlah penjualan menurun.

Contoh: data PT.Sido Asia yang memproduksi produk A dan Produk B: Data dan komposisi penjualan PT.Sido Asia – 1998

PT. Sido Laporan Laba rugi

Periode 1998

Produk A Produk B Jumlah

Keterangan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Penjualan 10.000 100 8.000 100 18.000 100 Biaya Variabel 6.000 60 3.000 37.5 9.000 50 Margin Kontribusi 4.000 40 5.000 63.5 9.000 50

Biaya Tetap 5.000

Laba Bersih 4.000 Titik impas dalam Rupiah adalah Rp.10.000

Dari gambar diatas terdapat titik impas penjualan Rp 10.000 jumlah ini hanya menunjukkan titik impas sebatas bauran penjualan tidak berubah. Apabila bauran penjualan berubah maka titik impas juga berubah. Hal ini diilustrasikan dengan mengangap tahun1999 terjadi pergeseran dari lini produk A dari 10.000 menjadi 8.000 dan produk B dari penjualan 8.000 menjadi 10.000

Data dan komposisi penjualan PT.Sido Asia – 1998 PT. Sido Laporan Laba Rugi

Periode 1998

Produk A Produk B Jumlah

Keterangan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Penjualan 8.000 100 10.000 100 18.000 100

Biaya Variabel 4.800 60 3.750 37.5 8 .550 50 Margin Kontribusi 3.200 40 6.250 63.5 9.450 50

Biaya Tetap 5.000

Laba Bersih 4.450 Titik impas dalam Rupiah Rp.9524

Walaupun penjualan jumlah tidak berubah 18.000 bauran penjualan berubah dimana penjualan terbesar berasal dari produk B. Pergeseran bauran penjualan ini mengakibatkan laba meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4.000 menjadi 4.450. Titik impas menurun dari 10.000 tahun 1998 menjadi 9524 tahun 1999

E. Aplikasi Konsep Biaya Volume dan Laba

Analisis biaya volume dan laba dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga penjualan dan volume penjualan terhadap laba.

Contoh dapat dilihat dari data PT. Akustik berikut ini : PT.Akustik

Laba rugi kontribusi Tahun 2006

Per unit Persentase Penjualan

Penjualan (400 unit) $ 250. 100% Kurang: Biaya variabel $ 150 60% Margin kontribusi $ 100 40% Biaya tetap adalah $35.000

1.Perubahan Biaya tetap dan volume penjualan

Volume penjualan PT.Akustik saat ini adalah $100.000 (atau $400 unit perbulan). Manajer penjualan menganggap bahwa peningkatan anggaran iklan sebesar $10.000 akan meningkatkan penjualan bulanan $30.000

Tabel berikut ini menunjukkan pengaruh perubahan anggaran iklan bulanan yang diusulkan:

Volume Penjualan

Sekarang Penjualan ditambah peningkatan %

Anggran iklan Penjualan $100.000 $130.000 $30.000 100% (Biaya Varaibel) (60.000 78.000 18.000 60% Margin kontribusi 40.000 52.000 12.000 40% (Biaya Tetap) (35.000) (45.000) (10.000) Laba bersih $5.000 7.000 2.000

Dengan asumsi tidak ada faktor lain yang berubah, peningkatan anggaran iklan akan disetujui apabila meningkatkan laba sebesar $2.000. ada dua cara untuk memecahkannya. Alternatif pemecahan yang pertama :

Total margin kontribusi yang diharapkan $130.000 X 40% $52.000 Total margin kontribusi saat ini $100.000 X 40% $40.000 Peningkatan margin kontribusi $12.000 Perubahan biaya tetap : dikurangi peningkatan biaya iklan $10.000

Peningkatan laba bersih $ 2.000

Peningkatan margin kontribusi $12.000 Dikurangi: peningkatan biaya iklan (10.000) Peningkatan laba bersih ( 2.000)

Pendekatan yang kedua ini tidak memerlukan data penjualan tahun sebelumnya dan tidak memerlukan pembuatan laporan laba rugi. Kedua model pemecahan diatas meliputi analisis inkremental yang hanya memeprtimbangkan pendapatan,biaya dan volume penjualan.

2. Perubahan biaya variabel dan volume penjualan

Ditetntukan penjualan acuostic concept adalah 400 speaker per bulan. Manajemen merencanakan menggunakan komponen yang lebih berkualitas lebih tinggi yang akan meningkatkan biaya variabel sebesar $10 per speaker. Mananjer memperkirakan bahwa kualitas yang lebih tinggi meningkatkan penjualan menjadi 480 speaker per bulan. Peningkatan biaya variabel sebesar $10 akan mengakibatkan margin kontribusi menururn $100 ke $90.

Margin kontribusi total yang diharapkan dengan komponen

Yang lebih berkualitas 443.200

Margin kontribusi saat ini 400 speaker X $100 40.000 Peningkatan margin kontribusi 3.200

Berdasarkan informasi di atas sebaiknya perusahaan menggunakan komponen yang lebih berkualitas laba bersih akan meningkat sebesar $3.200 karena adanya peningkatan margin kontribusi dengan asumsi biaya tetap tidak berubah.

3. Perubahan biaya tetap, harga jual dan volume penjualan

Penjualan adalah 400 per bulan. Untuk meningkatkan penjualan manajer penjualan akan menurunkan harga jual $20 per unit dan meningkatkan biaya iklan sebesar $15.000 per bulan dan berharap penjualan menjadi 600 unit.

Margin kontribusi total dengan harga jual lebih rendah 600X$80 $48.000 Margin kontribusi total saat ini 400X$100 $40.000 Peningkatan margin kontribusi $ 8.000 Perubahan biaya tetap (biaya iklan) ($15.000) Pengurangan laba bersih ($ 7.000) Berdasarkan informasi diatas perusahaan tidak layak untk melaksanakannya karena mengakibatkan penurunan laba bersih.

4. Perubahan biaya variabbel, biaya tetap dan volume penjualan

Manajer penjualan menentukan bahwa tenaga penjualan akan diberi komisi $15 per unit yang terjual untuk menggantikan gaji tetap yang saat ini berjumlah $6.000 per bulan. Manajer percaya bahwa peruabahan ini meningkatkan penjualan sebesar 15 % menjadi 460 speaker per bulan. Bila gaji tenaga penjualan ditentukan berdasarkan komisi maka akan mempengaruhi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap akan berkurang $6.000 dari $35.000 menjadi $29.000. biaya variabel per unit akan meningkat dari $150 menjadi $165 dan margin kontribusi per unit turun dari %100 menjadi $85.

Margin kontribusi total dengan harga jual lebih rendah 460X$85 $39.100 Margin kontribusi total saat ini 400 speaker X$100 $40.000

Perubahan biaya tetap (peningkatan biaya variabel) 6.000 Pengurangan laba bersih $ 5.100

Berdasarkan informasi di atas, program tersebut dapat dijalankan

F. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Purba ( 2007) dengan judul ”Analisis Cost Volume Profit untuk perencanaan pendapatan dan biaya pada Pabrik Kelapa Sawit PT.Amal Tani Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan analisis biaya volume dan laba dengan cukup terperinci. Biaya-biaya yang ada dalam perusahaan belum seluruhnya diklasifikasikan atas Biaya-biaya tetap dan biaya variabel dimana ini merupakan salah satu asumsi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan manfaat yang efektif dari analisis biaya volume dan laba. Penerapan analisis biaya volume dan laba dengan lebih terperinci dapat membantu manajemen untuk menentukan pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba. Penerapan analisis biaya volume dan laba juga memungkinkan perusahaan melakukan trade off di antara biaya tetap dan biaya variabel sehingga target laba dapat dicapai.

Benny (2007) dengan judul penelitian ”Analisis Cost Volume profit

sebagai perencanaan laba pada PT.Gold Coin Medan.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan belum menerapkan analisis biaya volume dan laba. Perusahaan juga belum memisahkan biaya tetap dan biaya variabel dalam membuata laporannya. Penerapan analisis biaya volume laba dapat membantu manajemen dalam membuat laba dan bauran pemsaran yang tepat.

G. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian.

PT. Berlian Unggas Sakti bergerak di bidang manufaktur atau perusahaan yang melakukan proses pengolahan produksi. PT. Berlian Unggas Sakti memproduksi beberapa produk sehingga diperlukan analisis yang tepat dalam membuat perencanaan laba dan bauran pemasaran yang tepat yang dapat dilakukan dengan menggunakan analisis biaya volume dan laba.

PT.Berlian Unggas Sakti

Analisis Biaya Volume dan laba

Target Laba

Perencanaan laba

Klasifikasi biaya

- biaya tetap - biaya campuran - biaya variabel

Dalam melakukan analisis biaya volume dan laba terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya variabel, biaya tetap dan biaya campuran. Analisis biaya volume dan laba menggunakan parameter analisis titik impas, target laba, margin pengaman penjualan dan bauran pemasaran.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk studi kasus yaitu penelitian mendalam terhadap suatu objek dalam kurun waktu tertentu dengan pendekatan spesifik terhadap fakta-fakta yang menjelaskan hubungan sebab akibat untuk menerangkan apa sebab terjadinya masalah dan bagaimana menyelesaikannya.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan terdiri dari:

a) Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari prusahaan atau data yang terjadi di lapangan penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dan kemudian diolah oleh penulis.

b) Data sekunder yaitu data yang telah ada di perusahaan seperti, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, data-data biaya selama tahun 2006 dan lain-lain.

C. Teknik Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik yaitu: a) Teknik wawancara dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab secara

b) Teknik dokumentasi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap catatan dan dokumen yang dimilikioleh organisasi yang terpilih sebagai objek penelitian.

D. Metode analisis data

Analisis dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga memberikan keterangan lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi

E Jadwal dan lokasi penelitian

Penelitian dilakukan dimulai pada bulan Maret 2007, yang dilakukan pada PT. Berlian Unggas Sakti Tanjung Morawa, Jalan Tanjung Morawa Km 13,5 Medan

Jadwal penelitian

Tahapan Penelitian Feb Mar Apr Mei Jun Jul

Pengajuan Judul x Penyelesaian Proposal X X Pengumpulan Data X X Seminar Proposal X Penulisan Laporan X X Penyelesaian Laporan X X

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian

1.Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Berlian Unggas Sakti adalah merupakan suatu perusahaan industri dengan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), yang bergerak dibidang industri peternakan yang memproduksi makanan ternak atau lebih dikenal dengan pakan ternak. Perusahaan ini menghasilkan makanan ternak seperti pakan ayam, ikan, babi, dan puyuh. Disamping memproduksi berbagai jenis pakan ternak pada pabrik pakan ternak (Feed Mill), perusahaan ini juga bergerak dibidang pembibitan ayam Parent Stock untuk menghasilkan DOC Final pedaging dan petelur (Breeding Farm) yang didirikan pada tahun 1983 dan berlokasi di Tanjung Selamat kecamatan Medan Sunggal.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT. Gunung Windutama yang berlokasi di Padang Bulan Medan sebagai pengembangan dari pabrik pakan ternak CV. Gunung Jaya. Karena pertimbangan lokasi perkotaan, permintaan kapasitas produksi yang semakin meningkat dan luas wilayah perusahaan yang sempit maka pada tahun 1990 pabrik dialihkan ke desa Limau Manis Tanjung Morawa. Unit produksi pakan (Feed Mill) memperoleh legitimasi dari pemerintah dan telah diresmikan pada tanggal 2 Maret 1992 oleh Menteri Perindustrian, Ir. Hartarto. Kemudian pada tanggal 1 Juni 2002, PT. Gunung Windutama berubah nama menjadi PT. Berlian Unggas Sakti, yang mempunyai kantor pusat di jalan Guru Patimpus No. 1 E, F, G, dan H Medan.

PT. Berlian Unggas Sakti mempunyai relasi dengan perusahaan lain dalam hal pengadaan persediaan bahan baku seperti jagung, dedak padi, bungkil kacang kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung daging, dan sebagainya. Perusahaan lain tersebut ada yang berasal dari dalam dan luar negeri. PT. Berlian Unggas Sakti juga bermitra dengan perusahaan lain dalam bidang perawatan mesin, perawatan gudang, serta perawatan sarana lainnya.

Karyawan umumnya berasal dari masyarakat daerah sekitar sehingga perusahaan ini juga berperan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu perusahaan ini juga berperan meningkatkan pendapatan daerah. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Desa Limau Manis sangat menghargai keberadaan perusahaan ini sebagai salah satu aset daerah.

Visi

Tumbuh berkembang, unggul, dan terpercaya. Misi

- Kebutuhan pelanggan yang berorientasi kepada kepuasan. - Mutu produk melalui peningkatan mutu sumber daya manusia. - Berperan serta melalui peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. - Menjadi pendorong kegiatan ekonomi masyarakat.

- Bisnis peternakan yang berwawasan lingkungan. Motto

Bukan yang terbesar, tetapi selalu berusaha menjadi salah satu yang terbaik. Komitmen

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan dalam suatu badan usaha merupakan kerangka dasar dalam koordinasi hubungan struktural terhadap semua fungsi yang berada dalam suatu badan usaha tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Perbedaan struktur organisasi dalam setiap badan usaha adalah didasarkan atas jenis, luas perusahaan, sifat serta tujuan dasar yang telah ditetapkan perusahaan tersebut. Dalam mencapai tujuan dasar yang telah ditetapkan perusahaan, tugas pimpinan dalam menkoordinir departemen-departemen atau bagian yang ada dalam perusahaan

Dalam organisasi pembagian pekerjaan dilakukan menurut struktur yang telah ditetapkan, dimana masing-masing personil akan diberikan tugas atas dasar kualifikasi dan tanggung jawabnya. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebagai berikut

1. Direktur Utama

1) Bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas kelanjutan perusahaan di dalam segala aktivitas dan objektivitas perusahaan.

2) Berwewenang mengangkat dan memberhentikan pegawai dalam tingkat staf, serta menetapkan besarnya gaji atau upah masing-masing pegawai atau karyawan.

3) Menetapkan apa yang harus dilakukan oleh setiap bagian serta cara-cara pelaksanaannya.

2. Sekretaris

Sekretaris diangkat oleh direktur untuk membantu tugas-tugasnya terutama dalam menangani surat menyurat untuk pihak luar dan mengatur jadwal kerja pimpinan.

3. Direktur Produksi

1) Bertanggung jawab kepada direktur utama atas seluruh kegiatan di pabrik.

2) Berwewenang memutuskan segala kebijaksanaan yang dianggap penting di dalam kegiatan di pabrik.

3) Mengawasi seluruh kegiatan pabrik produksi pakan ternak.

4) Merencanakan dan mengawasi pekerja bagian-bagian yang dibawahinya. 5) Melaksanakan pembelian bahan baku atas dasar persetujuan direktur. 4. Direktur Keuangan

1) Bertanggung jawab terhadap direktur utama atas hasil audit perusahaan. 2) Berwewenang untuk memberikan saran-saran bagi perkembangan

/kemajuan perusahaan.

3) Melaksanakan audit manajemen dan keuangan sesuai dengan ketentuan operasional perusahaan.

4) Mengevaluasi laporan keuangan tahunan. 5. Bagian Finance (keuangan)

1) Memeriksa seluruh transaksi keuangan sesuai yang telah dibukukan. 2) Memeriksa kelengkapan dokumen suatu transaksi beserta bukti

3) Melaksanakan konfirmasi data keuangan yang ada kepada bagian terkait. 4) Menghitung kembali nilai keuangan yang dikeluarkan untuk mengetahui

benar tidaknya suatu perhitungan.

5) Melakukan pemeriksaan kas ke kasir (cash opname)

6) Membuat laporan hasil temuan yang ada dan disampaikan kepada bagian yang terkait untuk di follow up.

7) Membuat rekonsiliasi rekening antar kantor dan bank.

8) Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memberikan bukti atas suatu perkiraan.

9) Menerbitkan dan mengirimkan statement account ke customer untuk konfirmasi piutang terutama atas piutang yang telah jatuh tempo.

10) Mengevaluasi laporan keuangan bulanan.

11) Memeriksa perhitungan dan pengisian SPT tahunan. 12) Mengevaluasi laporan keuangan tahunan.

13) Bekerjasama dengan auditor ataupun pihak lain yang berkaitan dengan pemeriksaan kauangan perusahaan.

6. Manager Produksi

1) Bertanggung jawab kepada direktur produksi atas pelaksanaan kegiatan produksi.

2) Berwewenang memberikan saran-saran kepada direktur produksi bagi kemajuan di bagian produksi.

3) Merencanakan dan mengawasi produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.

4) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. 7. Manager R & D

1) Penetapan dan pengawasan index (pedoman) proses produksi.

2) Mengadakan koordinasi dengan bagian yang terkait untuk penetapan dan pengawasan sistem dan prosedur.

3) Mengkoordinasikan semua kegiatan pengujian atau tes dan menganalisa secara kimia dan inspeksi fisika atas semua bahan baku, bahan setengah jadi, bahan jadi, dan obat-obatan.

4) Menjamin dan memastikan pelaksanaan semua planning dan kegiatan secara sistematik untuk memenuhi kualitas hasil produksi yang dihasilkan.

5) Melaksanakan pengujian secara fisika dan mekanis atas semua bahan baku yang masuk dan memastikan setiap pengeluaran ke bagian produksi dengan sistem FIFO (pertama masuk dan pertama keluar). 6) Pemeriksaaan dan penetapan standar mutu bahan baku, bahan penolong,

bahan campuran, bahan pengepakan, barang setengah jadi, dan barang jadi.

7) Membuat formula pakan yang efisien dan kompetitif. 8) Inovasi dalam rangka pengembangan produk pakan.

9) Mengkoordinasikan pengoperasian panel komputer untuk proses produksi.

10) Melakukan koordinasi dengan bagian gudang untuk evaluasi stok obat-obatan.

11) Melakukan koordinasi dengan bagian inventory untuk evaluasi harga formula.

12) Melakukan koordinasi dengan bagian quality control (mutu) untuk evaluasi mutu bahan baku dan pakan.

8. Manager Marketing

1) Mengidentifikasi dan menentukan sasaran pasar dan segmen pasar

2) Menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran untuk mencapai sasaran penjualan.

3) Merencanakan dan mengadakan program transaksi penjualan, menyiapkan dokumen-dokumen penjualan sesuai ketentuan perusahaan. 4) Membina hubungan baik dengan pelanggan.

5) Melakukan aktivitas dan mengadakan transaksi penjualan. 6) Memantau dan mengikuti perkembangan harga produk di pasar.

7) Senantiasa mengikuti perkembangan dan bertanggung jawab atas omzet penjualannya.

8) Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.

9) Melaksanakan analisa pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan permintaan, serta mengatur distribusi produk.

9. Manager Technical Service

1) Bertanggung jawab atas tugas dan pelaksanaan di lapangan menyangkut

2) Membantu marketing dalam hal penjualan produk dan pencapaian omzet.

3) Mengawasi, mengontrol dan memberi saran terhadap mutu produk.

4) Melakukan koordinasi dengan seksi terkait dalam peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi.

5) Memberi penyuluhan dan saran terhadap cara-cara pemeliharaan ayam yang baik kepada pelanggan.

10.Manager Legal (Hukum)

1) Mengadakan atau membuat kontrak kerjasama dengan perbankan dan perusahaan lainnya termasuk kontraktor maupun instansi terkait yang ada hubungannya dengan kepentingan perusahaan.

2) Mengurus surat akta perusahaan beserta legalisirnya di kantor notaris. 3) Mengurus perizinan hak merek/reklame dan hak paten beserta

pengesahannya di Departemen Hukum, Perundang-undangan & HAM. 4) Menginventarisir surat-surat tanah milik perusahaan, surat tanah sitaan

ataupun surat tanah jaminan, dll.

5) Mendaftarkan sertifikat tanah milik perusahaan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta mengurus bea balik nama.

6) Turut serta membantu kehumasan dan menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat adanya perselisihan dengan masyarakat disekitar usaha milik perusahaan dengan cara pendekatan melalui tokoh masyarakat setempat.

7) Menyelesaikan perkara-perkara yang ada hubungannya dengan kepentingan perusahaan di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, atau Mahkamah Agung baik perkara perdata maupun pidana.

8) Bekerjasama dengan konsultan hukum perusahaan. 11.Manager HRD

1) Menyeleksi dan bertanggung jawab dalam proses penerimaan karyawan, interview, dll.

2) Menerbitkan surat mutasi, surat penghargaan/promosi, surat rekomendasi.

3) Memberikan surat teguran, surat peringatan kepada pekerja/SDM dengan mengacu kepada kesepakatan kerja bersama.

4) Penyusunan dan revisi job description (perincian kerja) personil.

5) Membuat persiapan dan koordinasi program sistem penilaian prestasi kerja.

6) Pengembangan sumber daya manusia dengan menyusun jenis-jenis pelatihan yang inovatif untuk memotivasi SDM.

7) Turut serta menetapkan struktur penggajian bulanan dengan bekerjasama pada bagian accounting sesuai job grading.

8) Pembinaan terhadap petugas keamanan.

9) Turut serta dalam proses pemilihan personil untuk mengisi jabatan manajerial menengah dan bawah.

10) Menyediakan sarana & fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

11) Menjaga pencegahan kebakaran bekerjasama dengan semua kepala bagian.

12.Manager Umum

1) Mengurus segala surat-surat ijin perusahaan seperti surat ijin HO, SIUP, SKITU, NPWP, tanda daftar perusahaan (TDP), restribusi air bawah tanah, restribusi racun api, dan surat ijin lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2) Mengurus surat ijin penanaman modal di BKPMD ataupun BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) beserta bentuk-bentuk laporannya.

3) Mengadakan hubungan baik dengan muspida setempat seperti Kelurahan, Kecamatan, Polsek, dan Koramil untuk mengantisipasi hal-hal yang timbul akibat adanya aksi maupun gangguan terhadap kelancaran usaha perusahaan.

4) Mengadakan hubungan baik dengan instansi terkait baik sipil, Militer/TNI maupun Polri untuk pengawasan atas keamanan asset harta benda beserta data inventaris milik perusahaan.

5) Turut serta mengembangkan koperasi untuk kesejahteraan karyawan. 6) Memberikan pengarahan terhadap kehadiran wartawan ataupun media

elektronik dengan berkoordinasi kepada pimpinan perusahaan.

Dokumen terkait