Sehingga masyarakat desa Cipadang khususnya ibu hamil, ibu balita dan ibu menyusui dapat melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan susu kefir untuk MP-ASI salah satu bentuk pencegahan kejadian stunting dengan memperdayakan para dukun beranak/bayi di wilayahnya yang berkerja sama dengan puskesmas Gedong Tataan. Luaran yang diharapkan dari program pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang pentingnya MP-ASI bagi balita di posyandu salah satu bentuk pencegahan kejadian stunting.
2. Ibu balita, kader posyandu, wanita hamil, dan wanita menyusui di desa Cipadang mampu melaksanakan pembuatan susu kefir untuk MP-ASI salah satu bentuk pencegahan kejadian stunting di Desa.
3. Masyarakat Desa Cipadang memiliki komunitas Ibu balita, kader posyandu, wanita hamil, dan wanita menyusui yang peduli pada pencegahan stunting.
6 C. Tinjauan Pustaka
1. Stunting
Stunting merupakan masalah pada balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang karena kurang gizi kronis, (Apriliana et al., 2021), serta terlihat jelas ketika balita berusia dua tahun, namun stunting sebenarnya sudah terjadi sejak lahir (Abdillah, 2022; Suriati and Farisni, 2022). Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting terbesar kelima di dunia (Abdillah, 2022).
Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 (29,9%) dan provinsi Lampung (27,4%), terbanyak bertempat tinggal di pedesaan (Balitbangkes RI, 2018).
Status gizi ibu pada selama kehamilan berperan penting dalam pertumbuhan janin karena janin merespon diet ibu dan simpanan makanan ibu sejak awal kehamilan serta gizi anak ketika usia di bawah tahun (Lestari, Aulia and Dwi, 2022). Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi, kekurangan gizi berdampak sangat besar pada anak yang dikandungnya, antara lain keguguran, lahir mati, kematian neonatus, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan berat bayi lahir rendah (Suriati and Farisni, 2022).
2. Makanan tambahan ASI (MP-ASI)
MP-ASI diperlukan dan saat diberikan setelah usia 6 bulan sampai 24 bulan, agar mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, sebagai makanan tambahan ASI (Rosidi, 2022).
3. Susu Kefir
Kefir adalah minuman probiotik asam rendah alkohol yang diperoleh dari fermentasi susu pada suhu kamar dan sangat baik untuk kesehatan. Kefir berbeda dari produk fermentasi lainnya karena biji kefir mengandung asosiasi simbiosis kompleks ( bakteri penghasil asam laktat dan/atau asam asetat, dan fermentasi laktosa dan non-fermentasi). ragi), dan ekologi mikroba mereka tergantung pada asal dan metode budidaya biji-bijian (Ganatsios et al., 2021).
4. Manfaat dan Keunggulan Susu Kefir a. Mencegah infeksi
Susu kefir mengandung salah satu jenis probiotik yang disebut Lactobacillus kefiri. Menurut beberapa penelitian, probiotik ini mampu menghentikan
7
pertumbuhan bakteri penyebab infeksi, seperti Salmonella, Helicobacter pylori, dan E. coli.
b. Menjaga kesehatan tulang
Salah satu kandungan nutrisi yang banyak terdapat pada susu kefir adalah kalsium. Kalsium merupakan nutrisi yang berperan penting terhadap kesehatan tulang. Mencukupi asupan kalsium harian akan menjauhkan Anda dari risiko terkena osteoporosis. Kebaikan lainnya dari susu kefir adalah kandungan vitamin K yang diyakini ampuh meningkatkan metabolisme kalsium sekaligus memperkuat tulang.
c. Mengatasi masalah pencernaan
Minum susu kefir ketika mengalami masalah pencernaan mungkin dapat meredakan keluhan yang Anda rasakan. Probiotik yang terkandung dalam susu kefir dipercaya dapat mengembalikan keseimbangan bakteri baik yang menjaga kesehatan usus. Susu kefir juga mengandung antioksidan dan antiradang yang dapat membantu pemulihan kondisi saluran cerna.
d. Menurunkan risiko penyakit kanker
Suatu penelitian mengemukakan bahwa susu kefir mengandung zat yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker. Cara kerjanya adalah dengan merangsang dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
e. Aman untuk penderita intoleransi laktosa
Probiotik atau bakteri baik yang ada di dalam susu kefir mencerna laktosa sebagai salah satu sumber energinya. Karena itu, kandungan gula laktosa pada susu kefir lebih sedikit dibanding susu biasa. Hal ini membuat orang yang menderita intoleransi laktosa cocok untuk mengonsumsi susu kefir.
f. Mengandung lebih banyak probiotik dibanding yoghurt
Probiotik merupakan nutrisi yang berguna untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Tak hanya itu, probiotik juga dipercaya berperan terhadap kesehatan mental dan menjaga berat badan. Untuk mendapatkan manfaat susu kefir secara maksimal, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika memiliki kondisi penyakit tertentu (Aryanta, 2021).
8 BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Deskripsi Metode
Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan dan praktik pembuatan susu kefir dengan tahapan di lokasi sebagai berikut:
1. Survey wilayah bersama pamong desa untuk menentukan tempat pelaksanaan dan sasaran kegiatan
2. Inventarisasi peserta ibu balita, kader posyandu, wanita hamil, dan wanita menyusui.
3. Penyuluhan tentang Kesehatan ibu dan anak, dengan narasumber dosen-dosen Fakultas, Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran - Universitas Lampung. Pada pelaksanaan penyuluhan dilakukan pengukuran pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan.
4. Praktik pembuatan susu Kefir selama 2 hari (hari pertama praktik bersama dalam pembuatan dan hari kedua praktik berkelompok).
5. Monitoring dan evaluasi
6. Penyusunan laporan kegiatan dan laporan keuangan serta video pendek.
B. Prosedur kerja
Dalam rangka untuk keberhasilan dalam mencapai tujuan pegabdian ini, kami membuat sistematika pelaksanaan yang, melalui tahapan:
1) Persiapan
Kegiatan tahap persiapan pada pengabdian masyarakat ini meliputi:
a. Penentuan wilayah sasaran.
b. Survei wilayah sasaran.
c. Kerjasama Mitra
d. Perizinan tempat yang akan digunakan.
e. Membuat rancangan materi Penyuluhan.
f. Menyiapkan sarana dan prasarana praktik pembuatan susu kefir.
g. Menyiapkan semua keperluan pengabdian.
2) Penyuluhan Pemberdayaan
9
Pelaksanaan penyuluhan dengan materi yang akan disampaikan meliputi:
a. Paparan Kesehatan Ibu dan Anak b. Susu kefir dan manfaatnya c. Teori pembuatan susu kefir
Media yang dipersiapkan pada tahap ini meliputi powerpoint presentasi, print out slide, dan Buku Modul Susu kefir dan manfaatnya
Mekanisme Penyuluhan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan
b. Perkenalan Narasumber dan Kesepakatan Bersama c. Pengisian Pre Test oleh peserta Penyuluhan
d. Penyampaikan materi dengan metode ceramah dan diskusi e. Tanya Jawab
f. Pengisian Post Test oleh peserta Penyuluhan g. Door Price
h. Penutup
3) Praktik Pembuatan Susu Kefir a. Penyiapan peralatan Praktik
b. Pemberian stimulan peralatan dan bahan Praktik c. Pengelompokan untuk praktik mandiri
d. Praktik Bersama oleh Narasumber Dosen FMIPA e. Praktik Mandiri didampingi tim Pengabdian C. Pihak-pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :
1) Kepala Puskesmas Gedong Tataan, berperan pada izin pelaksanaan program Kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya dan dukungan sarana
2) Kepala Desa Cipadang, berperan dalam perizinan tempat pelaksanaan dan pengerakan peserta forum dan penyuluhan
3) Pamong desa, berperan sebagai faktor pendukung dalam pelaksanaan program
4) Bidan desa, berperan sebagai fasilitator pelaksanaan pengabdian
10 D. Partisipasi Mitra
• Penyiapkan tempat dan sarana penyuluhan (ruang penyuluhan, sound system, LCD proyektor dan kebersihan ruangan) senilai sewa dan alat, senilai konversi Rp.1000.000,-
• Memilih peserta pengabdian sesuai kriteria
• Transportasi pelaksanaan kegiatan dalam desa Cipadang oleh pamong desa, senilai konversi Rp.500.000,-
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini kami melakukan penilaian pemahaman mengenai materi dan evaluasi peningkatan pengetahuan individu, dan evaluasi peningkatan ketrampilan. Tahapan evaluasi memuat feedback tahapan sebagai berikut:
a. Evaluasi hasil pre dan post test di setiap kegiatan b. Penyusunan hasil evaluasi kegiatan tertulis dan video
Keberlanjutan kegiatan ini, selalu aktif berkomunikasi dalam praktik baik di tingkat individu maupun kelompok untuk implementasi pada sasaran pencegahan stunting (balita usia 1-2 tahun, ibu hamil, ibu menyusui).
11 BAB IV
PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN
No Posisi Bidang
Keahlian Peran dan Tanggung Jawab Ket.
1. Ketua Kesehatan
Masyarakat
a) Koordinator Pengabdian b) Koordinasi dengan Kepala desa
dan Puskesmas c) Survey sasaran
d) Pj Penghubung narasumber Dosen FMIPA
2. Anggota 1 Kebidanan dan
penyakit kandungan
a) Penyuluh Materi kesehatan ibu dan anak (KIA)
b) Tannya Jawab Materi KIA c) Evaluasi Hasil Penyuluhan KIA
3. Anggota 2 Dokter Umum,
pemberdaaan masarakat
a) Pemberdayaan implementasi susu kefir
b) Evaluasi Praktikum dan pembuatan laporan
4. Mahasiswa mahasiswa
a) Perlengkapan sarana dan prasarana
b) Humas
5 Dosen FMIPA Narasumber
a) Menyampaikan materi penuuhan
b) Memandu praktikum pmbuatan susu kefir
c) Turut mengeluasi peserta pada ketrampilan praktik
9 BAB V
RENCANA ANGGARAN BELANJA DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. Rencana Anggaran Biaya
Tabel Ringkasan Anggaran Biaya
No. Komponen Biaya yang Diusulkan
(Rp.) Persentase 1 Pengadaan alat dan bahan pengabdian 7.900.000 37,3%
2 Biaya Perjalanan 5.750.000 28,8%
3 Pengumpulan data 300.000 1,5%
4 Analisa data 300.000 1,5%
5 Sewa peralatan 1.590.000 8,0%
6 Alat tulis kantor/bahan habis pakai 2.885.000 14,4%
7 Laporan/diseminasi hasil pengabdian/publikasi 1.725.000 8,6%
Jumlah
20.450.000
20.000.000 100,0%
No. Jenis Pengeluaran Rincian volume unit
biaya
Jumlah (Rp.) A. Pengadaan alat dan bahan pengabdian
1 Toples kaca Ukuran 2 liter 6 bh 50.000 300.000
2 Toples plastik Ukuran 5 Liter 6 bh 50.000 300.000
3 Saringan bahan plastik ukuran diameter 20-25 cm 6 bh 20.000 120.000
4 Toples kecil Ukuran 1/4 liter 12 bh 20.000 240.000
5 Centong plastik Panjang 30 cm 6 bh 10.000 60.000
10
No. Jenis Pengeluaran Rincian volume unit
biaya
Jumlah (Rp.)
6 Bibit kefir Kemasan 50 gram 6 bh 150.000 900.000
7 Susu Murni kemasan 1 liter 6 bh 100.000 600.000
8 Kompor tungku Kompor kecil 1 set 150.000 150.000
9 Isi ulang Gas ukuran 3 kg 1 tab 50.000 50.000
10 Buah pisang satu sisir 1 bh 30.000 30.000
11 Konsumsi Snack dan makan siang 2 kali pertemuan 80 ok 40.000 3.200.000
12 cindera mata 2 bh 500.000 1.000.000
13 Door Prize Bingkisan 3 bh 150.000 450.000
14 Tripot Tinggi 1,5 meter 1 bh 500.000 500.000
Sub total 7.900.000
B. Biaya Perjalanan
1 Persiapan lokasi dan izin sewa kendaraan 1 kali 500.000 500.000
2 Persiapan pembelian alat dan bahan sewa kendaraan 2 kali 500.000 1.000.000
3 Pelaksanaan sewa kendaraan 2 kali 500.000 1.000.000
4 Transport peserta peserta 2 kali 25 0h 50.000 1.250.000
5 Monitoring sewa kendaraan 4 kali 500.000 2.000.000
Sub total 5.750.000
C. Pengumpulan data
1 Kuesioner Evaluasi 1 paket 1 pt 300.000 300.000
Sub Total 300.000
D. Analisa data -
1 Paket Analisa data evaluasi 1 set 1 set 300.000 300.000
Sub Total 300.000
E. Sewa peralatan
11
No. Jenis Pengeluaran Rincian volume unit
biaya
Jumlah (Rp.)
1 Tabung Gas Tabung kecil 6 set 50.000 300.000
2 Kompor gas standar 6 set 50.000 300.000
3 Bantuan kebersihan tempat standar 1 pt 540.000 540.000
Sub Total 1.140.000
F. Alat tulis kantor/bahan habis pakai
1 Kertas A4 Rim 12 oh 150.000 1.800.000
2 Buku tulis catatan peserta 25 bh 2.500 62.500
3 Meterai 20 bh 10.000 200.000
4 Pena Untuk peserta 25 bh 2.500 62.500
5 Map Kertas polio 1 pak 20.000 20.000
6 Isi Steples Ukuran kecil 1 kk 20.000 20.000
7 Spanduk/Banner kegiatan Ukuran 6 x 1,5 meter 2 kk 360.000 720.000
Sub Total 2.885.000
G. Laporan/diseminasi hasil pengabdian/publikasi
1 Penggandaan proposal jilid cover bufalo 3 bh 25.000 75.000
2 Penggandaan laporan jilid cover bufalo 6 h 25.000 150.000
3 Pembuatan video Durasi Pendek 1 set 500.000 500.000
4 Mengikuti Siminar nasional 1 kali 500.000 500.000
5 Publikasi jurnal abdimas Jurnal Nasional 1 kali 500.000 500.000
Sub Total 1.725.000
TOTAL 20.000.000
12 B. Jadwal Pelaksanaan
Tabel Jadwal Kegiatan
m1 m2 m3 m4 m1 m2 m3 m4 m1 m2 m3 m4 m1 m2 m3 m4
A. Persiapan
1 Penentuan wilayah sasaran.
2 Survei wilayah sasaran.
3 Kerjasama Mitra
4 Perizinan tempat yang akan digunakan.
5 Membuat rancangan materi Penyuluhan.
6 Menyiapkan sarana dan prasarana praktik pembuatan susu kefir.
7 Menyiapkan semua keperluan pengabdian.
B Penyuluhan Pemberdayaan Paparan Kesehatan Ibu dan Anak Susu kefir dan manfaatnya Teori pembuatan susu kefir C Praktik Pembuatan Susu Kefir
Penyiapan peralatan Praktik
Pemberian stimulan peralatan dan bahan Praktik Pengelompokan untuk praktik mandiri
Praktik Bersama oleh Narasumber Dosen FMIPA Praktik Mandiri didampingi tim Pengabdian D Tahap Evaluasi
Evaluasi hasil pre dan post test di setiap kegiatan Penyusunan hasil evaluasi kegiatan tertulis dan video
Penulisan Artikel Publikasi
Seminar Nasional
No. Jenis Pengeluaran Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-4-5 Bulan ke-6
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, S. (2022) ‘The Effect of Maternal and Child Factors on Stunting in Children Under Five Years in Rural Indonesia’, KnE Life Sciences, 2022, pp.
813–822. doi: 10.18502/kls.v7i2.10382.
Andriani, Edison, G. and Lili, A. (2014) ‘Implementasi pelayanan ibu hamil (K4) oleh bidan berdasrkan SPM di Puskemas Singkawang’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 8(1), pp. 27–33.
Apriliana, T. et al. (2021) ‘A contributing factor of maternal pregnancy
depression in the occurrence of stunting on toddlers’, Journal of Public Health Research. doi: 10.4081/jphr.2021.2738.
Aryanta, I. W. R. (2021) ‘Kefir dan manfaatnya bagi kesehatan’, E-Jurnal Widya Kesehatan, 3(1), pp. 35–38.
Azzahra, S. A., Bujawati, E. and Mallapiang, F. (2015) ‘Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat di Kelurahan Antang Kec . Manggala RW VI Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Kota Makassar Tahun 2015’, Higiene, 2(3), pp. 141–147.
Balitbangkes RI (2018) Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta.
Ganatsios, V. et al. (2021) ‘Kefir as a functional beverage gaining momentum towards its heath promoting attributes’, Beverages, 7(3), pp. 1–15. doi:
10.3390/beverages7030048.
Herwati and Sartika, W. (2014) ‘Terkontrolnya tekanan Darah penderita
hipertensi Berdasarkan pola diet dan kebiasaan olahraga Di padang tahun 2013’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), pp. 8–14.
Khoeroh, H. and Indriyanti, D. (2015) ‘Evaluasi penatalaksanaan gizi balita
stunting di wilayah kerja Puskesmas Sirampong’, Unnes Journal of Public Health, 4(1), pp. 54–60.
Lestari, P. P., Aulia, F. and Dwi, K. (2022) ‘Pemeriksaan Bayi Dan Praktik Pemberian Makanan Pendamping Asi ( Mp Asi ) Dalam Upaya Pencegahan’, Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 1(2), pp. 18–26. doi: DOI:
https://doi.org/10.35870/jpmn.v2i1.505.
Mahmudah, U., Cahyati, W. H. and Wahyuningsih, A. S. (2011) ‘Faktor Ibu Dan Bayi Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kematian Perinatal’, KESMAS - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), pp. 41–50. doi: 10.15294/kemas.v7i1.1792.
Onis, M. de and Branca, F. (2016) ‘Childhood stunting: A global perspective’, Maternal and Child Nutrition, 12(1), pp. 12–26. doi: 10.1111/mcn.12231.
Rosidi, Y. D. (2022) ‘Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan MP-ASI Bagi Balita di Desa Taraweang , Kabupeten Pangkep Increasing Mother ’ s
14
Knowledge About Fulfillment of MP-ASI for Toddlers in Taraweang Village , Pangkep Regency’, Jurnal Pantita Abdi, 6(1), pp. 219–226. Available at:
http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi.
Saputra, B. R., Rahayu and Indrawanto, I. S. (2013) ‘Profil Penderita Hipertensi Di Rsud Jombang Periode Januari-Desember 2011’, 9(2), pp. 116–120.
Suriati and Farisni, T. N. (2022) ‘The Relationship Between Nutritional Health Services For Pregnant Women And The Incidence Of Stunting In Lhok Bot, Aceh Jaya’, Clinical Medicine Insights, 03(01), pp. 1–8. doi: DOI:
https://doi.org/10.52845/CMI/2022-3-1-2.
World Health Organization (2013) Scalling up nutrition.
Yani, D. F. and Duarsa, A. B. S. (2013) ‘Pelayanan Kesehatan Ibu dan Kematian Neonatal’, Kesmas: National Public Health Journal, 7(8), p. 373. doi:
10.21109/kesmas.v7i8.24.
14