• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

GAMBARAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

A. Mekanisme Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

Wajib pajak menyampaikan permohonan pengembalian pembayaran pajak ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) dalam bentuk tertulis berupa Surat Permohonan atau dengan Surat Tersendiri. Petugas Pelayanan Terpadu di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat menerima Surat permohonan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap dihimbau bagi wajib pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak BPS dan LPAD. BPS diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke Account Representative. Account Representative memproses pengembalian kelebihan pembayaran pajak berdasarkan:

1. SKPLB (Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar)

2. SKPPKP (Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak) atau

3. Surat keputusan yang menyebabkan terjadinya kelebihan pembayaran pajak yaitu Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, Putusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Keputusan Pembatalan Surat ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengurangan Surat Tagihan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Surat Tagihan Pajak.

Account Representative meminta informasi utang pajak dengan membuat Nota Konfirmasi utang pajak dan menyampaikannya kepada Kepada Kepala Seksi dan dikirim ke Seksi Penagihan dan dilanjutkan ke Seksi Penagihan. Dalam hal wajib pajak terdaftar di KPP lain Account Representative membuat konsep Surat Pengantar dan Nota Konfirmasi Utang Pajak dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultsi (Waskon). Kepala Seksi Waskon meneliti dan memaraf konsep Surat Pengantar dan menandatangani Nota Konfirmasi Utang Pajak kemudian meneruskan kepada Kepala KPP Pratama Medan Barat untuk ditandatangani. Kepala KPP Medan Barat meneliti dan menandatangani konsep surat pengantar dan Nota Konfirmasi Utang Pajak. Surat pengantar dan Nota Konfimasi Utang Pajak kemudian dikembalikan kepada Account Representative untuk dikirim ke KPP lain. Acount Representative mengirimkan surat pengantar dan Nota Konfirmasi Utang Pajak melalui faksimili dan memastikan melalui telepon bahwa faksimili telah diterima oleh Seksi Penagihan KPP lain, mengarsipkan struk bukti pengiriman faksimili dan

kemudian mengirim surat pengantar dan Nota Konfirmasi Utang Pajak tersebut sesuai SOP Tata cara penyampaian Dokumen di KPP.

Seksi Penagihan dan/atau KPP lain menindaklanjuti konfirmasi utang pajak dan menyampaikan jawaban Nota Konfirmasi utang pajak berdasarkan SOP Tata cara menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya sejak diiterimanya Nota Konfirmasi oleh Seksi Penagihan atau sejak diterimanya faksimili konfirmasi utang pajak oleh KPP lain.

Account Representative kemudian meneliti jawaban konfirmasi Utang pajak dari Seksi Penagihan/KPP lain, kemudian memperhitungkan kelebihan pembayaran pajak dengan mendahulukan utang pajak dengan urutan prioritas sebagai berikut:

1. Utang pajak yang mendekati tanggal daluwarsa penagihan; 2. Utang pajak yang bernilai paling besar;

3. Utang pajak yang dikompensasikan melalui potongan SPMKP

Perhitungan kelebihan pembayaran pajak ke utang pajak dituangkan dalam Nota Perhitungan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang disebut Nothit.

Account Representative (AR) melengkapi Nothit, Konsep SKPKPP (Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak. Dalam hal KPP menggunakan aplikasi SIDJP/SIPMOD dan akan memperhitungkan kelebihan pembayaran pajak dengan Utang PPNdan/atau PPnBM yang terdaftar di KPP lain. AR merekam utang PPN dan/atau PPnBM tersebut kedalam Aplikasi SIDJP/SIPMOD.

Kepala Seksi Waskon meneliti, menyetujui dan memaraf Nothit kemudian disampaikan Kepada Kepala KPP untuk mendapat persetjuan.Kepala KPP meneliti, menyetujui dan menandatangani Nothit. AR membuat konsep surat pemberitahuan ke KPP lain yang telah mengirim jawaban konfirmasi utang pajak bahwa utang pajak yang dikonfirmasikan dapat/tidak dapat diperhitungkan dengan kelebihan pembayaran pajak.

Kepala Seksi Waskon meneliti dan memaraf Surat Setoran Pajak (SSP), konsep surat pemberitahuan ke KPP lain, dan konsep surat pemberitahuan ke Bank/Pos Persepsi, kemudian meneruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan beserta Nothit, Konsep SKPKPP, dan SPMKP. SSP untuk kompensasi melalui potongan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).

Kepala Seksi Pelayanan menerima berkas pengembalian kelebihan pembayaran dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak Konsep SKPKPP dan konsep SPMKP. Pelaksanaan Seksi Pelayanan mencetak Konsep SKPKPP dan Konsep SPMKP dari aplikasi sistem informasi perpajakan. Berdasarkan Konsep SPMKP, Pelaksana Pelayanan merekam dan mencetak dan mencetak pada aplikasi SPM berupa konsep SPMKP (empat rangkap). Selanjutnya menyampaikan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk diteliti. Kepala seksi Pelayanan meneliti, menyetujui dan memaraf konsep SKPKPP, Konsep SPMKP (empat rangkap) kemudian menyampaikan seluruh berkas pengembalian kelebihan pembayaran kepada Kepala KPP.

Kepala KPP meneliti dan menandatangani SKPKPP, Konsep SPMKP, SPMKP, SSP untuk kompensasi melalui transfer pembayaran, surat pemberitahuan untuk KPP lain dan surat pemberitahuan ke Bank/Pos Persepsi, kemudian mengembalikan kepada Seksi Pelayanan untuk diselesaikan.

Kepala seksi pelayanan menugaskan ke Pelaksana Seksi Pelayanan untuk penatausahaan dan penyampaian dokumen, pelaksana seksi pelayanan berkoordinasi dengan Account Representative mengenai penyampaian dokumen kepihak-pihak yang terkait. Pelaksana seksi Pelayanan menyampaikan:

1. Kopi SKPKPP ke Seksi Pusat Data Informasi (PDI)

2. Kopi surat Pemberitahuan dan kopi SKPKPP ke Seksi Penagihan Pelaksana seksi Pelayanan:

1. Mengarsip berkas melalui SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak.

2. Menyampaikan dokumen ke pihak terkait melalui SOP Tata Cara Penyampaian dokumen di KPP yaitu SKPKPP lembar ke-2, SPMKP lembar ke-1 dan ke-2 dan SSP dalam hal adanya utang pajak melalui potongan SPMKPP Ke KPPN dan SSP dan surat Pemberitahuan Ke Bank/Pos Persepsi dalam hal ada kompensasi Transfer pembayaran, SKPKPP lembar ke-1 dan SPMKP lembar ke-3 kepada wajib pajak, kopi SKPKPP dan SPMKP beserta surat Pemberitahuan ke KPP lain yang terdapat utang pajak atau tidak terdapat utang pajak yang dikompensasikan.

Account Representative membuat konsep surat pengantar penyampaian SSP lembar ke-1 Kepada wajib pajak, baik untuk SSP yang dibuat oleh KPP sendiri maupun yang dibuat KPP lain, surat pengantar diparaf oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan ditandatangani oleh Kepala kantor. Surat pengantar disampaikan beserta SSP lembar ke-1 kepada wajib pajak berdasarkan SOP Tata cara Penyampaian Dokumen di KPP.

B.Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (Restitusi

Dokumen terkait