(1) Pemungutan Tarif dilakukan oleh RSUD melalui Bank yang ditunjuk oleh RSUD. Pada hari libur atau diluar jam kerja pembayaran dilakukan melalui kasir.
(2) Pungutan sebagaimana dimaksud Pada Ayat (1), merupakan Pendapatan Asli Daerah dan merupakan penerimaan RSUD yang digunakan sesuai peruntukannya.
(3) Tata cara pelaksanaan pemungutan akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Direktur rumah Sakit.
Pasal 12
Pengelolaan hasil pungutan Tarif atau penerimaan RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, ditetapkan sebagai berikut :
a. Komponen Jasa sarana digunakan langsung bagi pelayanan terhadap pasien, Admninstrasi, Bahan Medis Habis Pakai, kebutuhan sarana, fasilitas rumah sakit, bahan, obat-obatan, bahan kimia, alat kesehatan habis pakai, bahan nonmedis habis pakai dan bahan lainnya serta dapat dipakai membayar honor/insentif/gaji demi kelangsungan pelayanan terhadap pengguna jasa rumah sakit; dan
b. Komponen Jasa Pelayanan digunakan untuk membayar jasa semua Pegawai Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kepada pengguna jasa rumah sakit.
Pasal 13
(1) Komponen Jasa Pelayanan pada Rawat Jalan dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Tenaga Medis 50 % (yang kemudian dianggap 100 % lagi) dikelola menjadi :
1. Dokter Pelaku utama 85%; dan 2. Direktur 15%.
b. Tenaga Paramedis 25%; dan
c. Tenaga Nonparamedis/Tenaga lainnya 25%.
(2) Komponen Jasa Pelayanan pada rawat inap dianggap 100 % dikelola sebagai berikut :
a. Tenaga Medis 50%(yang kemudian dianggap 100 % lagi) dikelola menjadi : 1. Dokter Pelaku Utama 85%; dan
2. Direktur 15%.
b. Tenaga Paramedis 25 %; dan
c. Tenaga Nonparamedis/Tenaga lainnya 25%;
(3) Komponen Jasa Pelayanan pada Konsultasi setelah Visite di luar jam kerja atas permintaan penderita, diberikan langsung kepada Dokter Pelaku.
(4) Komponen Jasa Pelayanan pada IGD dengan jenis layanan ODC, Rawat Jalan dan Rawat Inap dianggap 100 %, dikelola sebagai berikut :
a. Tenaga Medis 50 % (yang kemudian dianggap 100 % lagi)dikelola menjadi : 1. Dokter Pelaku Utama 85%; dan
2. Direktur 15%.
b. Tenaga Paramedis 30%; dan
c. Tenaga Nonparamedis/Tenaga lainnya 20%.
(5) Komponen Jasa Pelayanan pada IGD dengan jenis layanan Konsultasi Dokter Spesialis dan Konsultasi Antar Dokter Spesialis diberikan secara utuh kepada Dokter Pelaku.
(6) Komponen Jasa Pelayanan dari Tindakan Medis pada Kamar Operasi dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Jasa Dokter Operator 50%;
b. Jasa Dokter Spesialis Anestesi 17%; c. Jasa Petugas OK Nonmedis 20%; d. Jasa Direktur 5%; dan
e. Jasa Tenaga Nonparamedis/Tenaga lainnya 8%.
(7) Komponen Jasa Pelayanan dari Tindakan Medis bukan pada Kamar Operasi dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Jasa Dokter Operator/Dokter Pelaku 45%; b. Jasa Tenaga Paramedis/Bidan 30%;
c. Jasa Direktur 5%; dan
d. Jasa Tenaga Administrasi/Tenaga lainnya 20%.
(8) Komponen Jasa Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik dianggap 100 % dikelola sebagai berikut :
a. Jasa Dokter Spesialis Patologi Klinik 35%; b. Jasa Petugas Analis Laboratorium 35%;
c. Jasa Tenaga Administrasi/tenaga lainnya 25%; dan d. Jasa Direktur 5%.
(9) Komponen Jasa Pelayanan Pemeriksaan Radiodiagnostik dianggap 100 % dikelola sebagai berikut :
a. Jasa Dokter Ahli Radiologi 55%; b. Jasa Petugas Radiologi 30%; c. Jasa Direktur 5%; dan
d. Jasa Tenaga Administrasi/tenaga lainnya 10%.
(10) Komponen Jasa Pelayanan Pemeriksaan Radiodiagnostik jika Dokter Spesialis Radiologi tidak berada ditempat (belum/tidak ada atau sedang keluar daerah atau tidak masuk kerja) dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Jasa Dokter ahli Radiologi sebagai penanggung jawab Instalasi Radiologi 10%;
b. Jasa Petugas Radiologi 30%;
c. Jasa Dokter/Dokter ahli lain/Petugas lain yang membaca hasil 30% d. Jasa Direktur 5%; dan
e. Jasa Tenaga Administrasi/tenaga lainnya 25%.
(11) Komponen Jasa Pelayanan Diagnostik Elektromedik dianggap 100 % dikelola sebagai berikut :
a. Dokter Spesialis 45%; b. Tenaga Paramedis 30%; c. Direktur 5%; dan
d. Tenaga Administrasi/tenaga lainnya 20%.
(12) Komponen Jasa Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan bagi Pelamar Kerja Standar dan Khusus serta CPNS dianggap 100 % dikelola sebagai berikut : a. Dokter Pemeriksa dan Penandatanganan Surat Kesehatan 70 %; dan b. Tenaga Administrasi/Pengetik surat kesehatandan Unitnya 30 %.
(13) Komponen Jasa Pelayanan pemeriksaan kesehatan melanjutkan pendidikan dari SD sampai Sarjana Strata Satu (S1)dan S2 dianggap 100 % dikelola sebagai berikut :
a. Dokter Pemeriksa dan Penandatanganan Surat Kesehatan 70 %; dan b. Tenaga Administrasi Pengetik surat kesehatan dan unitnya 30 %.
(14) Komponen Jasa Pelayanan Pemeriksaan sesuai kategori dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Diperhitungkan sendiri Jasa Pelayanan bagi Dokter penyimpul Hasil akhir dan bagi tenaga yang membantu; dan
b. Direktur mengeluarkan aturan lebih lanjut tentang pengelolaannya.
(15) Komponen Jasa Pelayanan bagi Calon/Anggota legislatif dan Kepala Daerah sesuai kategori dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jasa Pelayanan sesuai aturan yang dikeluarkan oleh Direktur;
b. Komponen Tarif dapat ditambahkan oleh Direktur dengan aturan tersendiri; dan
c. Direktur membentuk tim dan mendatangkan Dokter spesialis/Subspesialis tertentu dengan biaya yang dibebankan kepada Calon/Anggota Legislatif dan Calon/Kepala Daerah.
(16) Komponen Jasa Pelayanan bagi Calon Jemaah Haji dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30%; dan
b. Jika Calon Jemaah Haji diperlakukan seperti pasien umum yang berobat di Unit Rawat Jalan maka mengikuti ketentuan Unit Rawat Jalan.
(17) Komponen Jasa Pelayanan bagi kepemilikan buku Pelaut Pertama kali dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Disesuaikan dengan jenis item pemeriksaan bagi unit pemeriksa sesuai item; dan
b. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30%.
(18) Komponen Jasa Pelayanan bagi perpanjangan buku pelaut dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Disesuaikan dengan jenis item pemeriksaan; dan
b. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30%.
(19) Komponen Jasa Pelayanan bagi yang mengikuti Diklat BST dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Disesuaikan dengan jenis item pemeriksaan bagi unit pemeriksa sesuai item b. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari
Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30% .
(20) Komponen Jasa Pelayanan Pengurusan SIM dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Disesuaikan dengan jenis item pemeriksaan; dan
b. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30%.
(21) Komponen Jasa Pelayanan mengikuti Diklat Secara Umum dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Disesuaikan dengan jenis item pemeriksaan; dan
b. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30%.
(22) Komponen Jasa Pelayanan untuk Menikah dengan ketentuan sebagai berikut : a. Disesuaikan dengan jenis item pemeriksaan; dan
b. Komponen Jasa Pelayanan dianggap 100% dengan pengelolaan terdiri dari Jasa Dokter pemeriksa, penandatangan dan penyimpul hasil akhir 70% dan Tenaga administrasi/unit bersangkutan 30%.
(23) Komponen Jasa Pelayanan untuk tarif Praktik, Penelitian, Pengambilan data dan Bimbingan serta tarif sewa alat dan aula rumah sakit mengikuti ketentuan lebih lanjut yang diatur oleh Direktur.
(24) Komponen Jasa Pelayanan Rehabilitasi Medik dianggap 100% dikelola sebagai berikt:
a. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik atau Penanggung Jawab Rehabilitasi Medik 45%;
b. Tenaga Fisioterapist 30%; c. Direktur 5%; dan
d. Tenaga Administrasi/Tenaga lainnya 20%.
(25) Komponen Jasa Pelayanan Medis Gigi dan Mulut dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Dokter Gigi pelaku 45%; b. Perawat/Perawat Gigi 30%; c. Direktur 5%; dan
d. Tenaga Administrasi/Tenaga Lainnya 20%.
(26) Komponen Jasa Pelayanan Jenazah dianggap 100% dikelola sebagai berikut : a. Dokter Pelaku 45%;
b. Perawat/Petugas Kamar Jenazah 30%; c. Direktur 5%; dan
d. Tenaga Administrasi/Tenaga Lainnya 20%.
(27) Komponen Jasa Pelayanan Penggunan Mobil Ambulance atau Mobil Jenazah dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Dokter Penanggung Jawab 5%;
b. Sopir Ambulance atau Sopir Mobil Jenazah 70%; c. Direktur 5%; dan
d. Tenaga Administrasi/Tenaga lainnya 20%.
(28) Komponen Jasa Pelayanan Tindakan Lain-lain dianggap 100% dikelola sebagai berikut :
a. Dokter Pelaku atau Dokter Penanggung Jawab atau Dokter Jaga 45%; b. Tenaga Paramdis 30%;
c. Direktur 5%; dan
d. Tenaga Administrasi/Tenaga Lainnya 20%.
(29) Pengelolaan Jasa Pelayanan dari Tarif bagi pasien yang dibiayai oleh Perusahaan atau Asuransi lain diatur lebih lanjut oleh Direktur Rumah Sakit.
(30) Pengelolaan Jasa Pelayanan dari Tarif Program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(31) Pengelolaan Jasa Pelayanan dari Tarif Peserta JKN Tambahan yang tidak terdaftar sebagai peserta PBI namun dialokasikan sebagai peserta PBI oleh Daerah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Daerah Cabang, dikelola sama seperti Jasa Pelayanan dari Tarif Peserta JKN.
(32) Pengelolaan Jasa Pelayanan dari Tarif bagi pasien yang bukan peserta JKN yang dikelola oleh Instansi atau Unit atau Badan tertentu, dikelola sama seperti Jasa Pelayanan dari Tarif Peserta JKN.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP