• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. Metode Penelitian

D. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi Tanaman Tomat

Ciri-ciri yang terdapat pada tanaman tomat dideterminasi berdasarkan

buku acuan resmi.

2. Pengumpulan bahan

Buah tomat (Solanum lycopersicum. L) yang digunakan berasal dari

perkebunan tomat di Kopeng Jawa Tengah.

3. Pembuatan jus tomat

Buah tomat yang dipilih adalah buah tomat yang tidak rusak atau busuk,

kulit mulus, dan berwarna merah kemudian dimasukkan dalam blender dan

diblender sehingga didapat jus yang mengandung ampas buah dan diencerkan

menggunakan aquades hingga konsentrasi ± 0,75 gram/ml.

4. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit putih jantan

galur Swiss, umur 2-3 bulan, bobot badan 20-30 gram. Satu hari sebelum

perlakuan mencit dipuasakan. Mencit yang dibutuhkan 110 ekor dan

dikelompokkan sebagai berikut:

a) dua puluh ekor mencit untuk percobaan pendahuluan waktu

pemotongan kaki setelah diinjeksi karagenin 1% subplantar

b) lima belas ekor mencit untuk percobaan pendahuluan pemberian dosis

c) lima belas ekor mencit untuk percobaan pendahuluan waktu pemberian

natrium diklofenak dengan dosis efektif.

d) dua puluh ekor mencit untuk percobaan pendahuluan waktu pemberian

jus tomat.

e) tiga puluh lima ekor mencit untuk perlakuan kontrol negatif karagenin

1%, kontrol negatif aquades, kontrol positif natrium diklofenak, dan

kelompok jus tomat dalam 4 peringkat dosis, masing-masing 5 ekor.

5. Pembuatan suspensi karagenin 1%

Karagenin ditimbang seksama 100 mg, dilarutkan dalam NaCl fisiologis

0,9% sampai volume 10 ml.

6. Penentuan dosis

a) Penentuan dosis suspensi karagenin 1%

Diketahui konsentrasi karagenin yang digunakan adalah 1% dan volume

pemberian adalah 0,05 ml, berat badan mencit rata-rata 20 gram = 0,02

kg Maka Dosis karagenin = kgBB ml mg mlx 02 , 0 10 100 05 , 0 = 25 mg/kgBB

b) Penentuan dosis natrium diklofenak

Dosis natrium diklofenak yang digunakan pada uji pendahuluan adalah

Perhitungan dosis :

Dosis I

dosis untuk tikus 250 g = 30 mg/kg BB

dosis untuk tikus 200 g =

g BB kg mg g 250 / 30 200 × = 24 mg/kg BB

Konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 gram = 0,14 x 24 mg/kg BB

= 3,36 mg/kg BB

Dosis II

dosis untuk tikus 250 g = 40 mg/kg BB

dosis untuk tikus 200 g =

g BB kg mg g 250 / 40 200 × = 32 mg/kg BB

Konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 gram = 0,14 x 32 mg/kg BB

= 4,48 mg/kg BB

Dosis III

dosis untuk tikus 250 g = 50 mg/kg BB

dosis untuk tikus 200 g =

g BB kg mg g 250 / 50 200 × = 40 mg/kg BB

Konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 gram = 0,14 x 40 mg/kg BB

c) Penentuan dosis jus tomat

Dalam penelitian ini jus tomat dibuat dalam 4 peringkat dosis yakni:

1,875 g/kgBB; 3,75 g/kgBB; 7,5 g/kgBB; dan 15 g/kgBB, dan

perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 18.

7. Uji pendahuluan rentang waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi

karagenin

Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor,

diberi perlakuan pada kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin

dengan dosis 25 mg/kgBB secara subplantar sedangkan kaki kanan bagian

belakang hanya disuntik dengan spuit injeksi subplantar tanpa suspensi karagenin

1%. Selanjutnya tiap kelompok hewan uji dikorbankan pada selang waktu

tertentu, yaitu 1, 2, 3, dan 4 jam setelah injeksi karagenin subplantar dan kedua

kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang.

8. Uji pendahuluan dosis efektif natrium diklofenak

Hewan uji dibagi dalam tiga kelompok, tiap kelompok 5 ekor, diberi

perlakuan natrium diklofenak peroral dengan dosis yang berbeda, kelompok I

dengan dosis 3,6 mg/kgBB; kelompok II dengan dosis 4,48 mg/kgBB; dan

kelompok III dengan dosis 5,6 mg/kgBB. Kemudian kaki kiri bagian belakang

diinjeksi suspensi karagenin 1% dengan dosis 25 mg/kgBB subplantar, sedangkan

kaki kanan bagian belakang hanya disuntik dengan spuit injeksi secara subplantar

tanpa injeksi karagenin 1%. Setelah beberapa lama, mencit dikorbankan, kedua

9. Uji pendahuluan waktu pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif

Hewan uji dibagi dalam tiga kelompok, tiap kelompok terdiri dari tiga

ekor mencit, diberi perlakuan dengan dosis efektif natrium diklofenak secara per

oral, dalam rentang waktu tertentu, yaitu 15, 30, dan 45 menit. Kemudian kaki kiri

bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin dengan dosis 25 mg/kgBB secara

subplantar, kaki kanan bagian belakang disuntik dengan spuit injeksi secara

subplantar tanpa suspensi karagenin 1%. Beberapa lama kemudian mencit

dikorbankan, kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural kemudian

ditimbang.

10. Uji pendahuluan waktu pemberian jus tomat

Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor

mencit, diberi perlakuan pemberian jus tomat dengan dosis yang sama, dalam

rentang waktu tertentu. Kelompok I dan II diberi jus tomat secara per oral 15 dan

30 menit sebelum injeksi suspensi karagenin 1% dengan dosis 25 mg/kgBB secara

subplantar, kelompok III dan IV diberi jus tomat secara per oral 15 dan 30 menit

sesudah injeksi suspensi karagenin 1% dengan dosis 25 mg/kgBB secara

subplantar. Beberapa waktu kemudian mencit dikurbankan, kedua kaki belakang

dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang.

11. Perlakuan hewan uji

Sebanyak 35 ekor mencit putih jantan dibagi secara acak menjadi tujuh

kelompok, tiap kelompok terdiri dari lima ekor. Masing-masing kelompok diberi

a) kelompok 1 (kelompok kontrol negatif karagenin)

Kaki kiri bagian belakang mencit diinjeksi suspensi karagenin 1% dengan

dosis 25 mg/kgBB subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang

sebagai kontrol hanya disuntik subplantar tanpa karagenin.

b) kelompok 2 (kelompok kontrol aquades)

Aquades 0,5 ml diberikan peroral pada mencit dan setelah lima belas menit

kemudian kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin 1%

subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik

subplantar tanpa karagenin.

c) kelompok 3 (kelompok kontrol natrium diklofenak)

Mencit diberi perlakuan secara peroral natrium diklofenak dosis 4,48

mg/kgBB berdasarkan uji pendahuluan sebelumnya, maka lima belas menit

kemudian kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin 1% dengan

dosis 25 mg/kgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang

hanya disuntik subplantar tanpa karagenin.

d) kelompok 4 ( kelompok perlakuan jus tomat dosis 1,875 g/kgBB)

Mencit diberi jus tomat dosis 1,875 g/kgBB peroral. Lima belas menit

kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1% dengan dosis 25

mg/kgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya

disuntik subplantar tanpa karagenin.

e) kelompok 5 (kelompok perlakuan jus tomat dosis 3,75 g/kgBB)

Mencit diberi jus tomat dosis 3,75 g/kgBB peroral. Lima belas menit

mg/kgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya

disuntik subplantar tanpa karagenin.

f) kelompok 6 (kelompok perlakuan jus tomat dosis 7,5 g/kgBB)

Mencit diberi jus tomat dosis 7,5 g/kgBB peroral. Lima belas menit

kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1% dengan dosis 25

mg/kgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya

disuntik subplantar tanpa karagenin.

g) kelompok 7 (kelompok perlakuan jus tomat dosis 15 g/kgBB)

Mencit diberi jus tomat dosis 15 g/kgBB peroral. Lima belas menit

kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1% dengan dosis 25

mg/kgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya

disuntik subplantar tanpa karagenin.

Pada tiap kelompok perlakuan hewan uji di atas, setelah kedua kaki

belakang diinjeksi secara subplantar, mencit dikurbankan pada selang waktu

empat jam dan kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural

kemudian ditimbang dengan timbangan analitik.

12. Perhitungan daya antiinflamasi

Data yang diperoleh dari hasil penimbangan berat kaki belakang mencit

digunakan untuk mengetahui daya antiinflamasinya baik dari perlakuan

Metode Langford et al (1972) digunakan untuk mengetahui daya

antiinflamasi jus tomat yang dihitung dalam persen (%) respon antiinflamasi

dengan rumus sebagai berikut :

Persen (%) daya antiinflamasi =

U D U

x100%

Keterangan:

U = harga rata-rata berat kaki kelompok karagenin

dikurangi rata-rata berat kaki normal (tanpa perlakuan)

D = harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan

dikurangi rata-rata berat kaki normal (tanpa perlakuan)

Untuk mengetahui potensi relatif efek antiinflamasi beta karoten terhadap

natrium diklofenak sebagai kontrol positif digunakan rumus:

Potensi relatif efek antiinflamasi = ×100%

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ DAd DAp Keterangan:

DAp = % efek antiinflamasi kelompok perlakuan DAd = % efek antiinflamasi larutan natrium diklofenak

Dokumen terkait