• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.4 Tata Cara Penelitian

3.4.1 Alur Pelaksanaan Penelitian

Diagram alur pada Gambar 3.30 menunjukkan alur pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini :

Gambar 3.30 Alur pelaksanaan penelitian Uji coba mesin

Tidak baik Mulai

Selesai ?

3.4.2 Proses Pembuatan Mesin Pengering Pakaian

Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat mesin pengering pakaian. Berikut adalah proses pembuatan mesin pengering pakaian :

a. Merancang bentuk dan model mesin pengering pakaian.

b. Membuat rangka mesin pengering pakaian dengan bahan besi siku lubang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan.

c. Pemasangan balok kayu sebagai penguat rangka agar kokoh.

d. Membuat gantungan sebagai sarana meletakkan atau menggantungkan benda yang akan dikeringkan (pakaian).

e. Membuat saluran lubang antara ruang mesin dengan ruang pengering guna saluran sirkulasi udara ke dalam evaporator dan keluar kondensor. Pada sistem ini digunakan variasi sitem terbuka sehingga harus dibuat lubang keluaran udara dari ruang pengering.

f. Membuat lubang keluaran air evaporator.

g. Pemasangan komponen seperti : evaporator, kompresor, kondensor, kipas, dan pressure gauge.

h. Pemasangan penampung air keluaran evaporator.

i. Membuat lubang untuk hygrometer yang ada di dalam ruang pengering, dan menutup lubang tersebut dengan kaca agar hygrometer dapat diamati dari luar.

j. Memasang kait sebagai sarana meletakkan alat ukur APPA dan membuat lubang untuk termokopel.

k. Menutup lubang yang memungkinkan terjadi kebocoran dengan menggunakan lem kaca serta lakban.

3.4.3 Proses Pengisian Refrigeran

Pengisian refrigerant dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

a. Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam proses pengisian refrigerant seperti kunci pas, kunci inggris, tang ampere dan charging manifold.

b. Menyalakan mesin pengering pakaian hingga kompresor mendapatkan suplai listrik serta memasang tang ampere pada kabel arus listrik yang melewati kondensor.

c. Membuat tutup katub pengisian refrigeran yang terdapat pada unit kondensor menggunakan kunci inggris.

d. Memasang selang manifold berwarna kuning ke katup tabung refrigeran R22. Pastikan posisi kran manifold dalam keadaan tertutup.

e. Memasang selang manifold berwarna biru pada katup pengisian refrigeran. Setelah terpasang maka jarum akan menunjukkan besarnya tekanan refrigeran.

f. Buka kran tabung refrigeran.

g. Buka dan tutup kran manifold berwarna biru berulang kali hingga mencapai tekanan refrigeran yang dikehendaki.

h. Bila telah mencapai tekanan refrigeran yang dikehendaki, tutup kran tabung refrigeran dan tutup kran manifold berwarna biru.

i. Melepaskan sambungan selang manifold dari katup pengisian refrigeran.

3.4.4 Skematik Pengambilan Data

Guna mempermudah pemahaman mengenai cara kerja mesin pengering pakaian skematik pengambilan data dalam penelitian, dapat dilihat pada Gambar 3.31 Skematik pengambilan data sistem udara terbuka sebagai berikut :

Keterangan pada Gambar 3.31 Skematik pengambilan data sistem udara terbuka : a. Termokopel (Tdbin)

Untuk mengukur suhu udara kering sebelum masuk mesin pengering. b. Termometer bola basah (Twbin)

Untuk mengukur suhu udara basah sebelum masuk mesin pengering. c. Termokopel (TB)

Untuk mengukur suhu udara kering setelah melewati evaporator. d. Pressure gauge (P1)

Untuk mengukur tekanan refrigeran yang masuk kompresor. e. Pressure gauge (P2)

Untuk mengukur tekanan refrigerant yang keluar kompresor. f. Termokopel (TC)

Untuk mengukur suhu udara kering setelah melewati kondensor. g. Termokopel (Tdbout)

Untuk mengukur suhu udara kering setelah keluar dari ruang pengering. h. Termometer bola basah (Twbout)

Untuk mengukur suhu udara basah setelah keluar dari ruang pengering.

3.4.5 Langkah – Langkah Pengambilan Data

Langkah – langkah yang dilakukan saat pengambilan data adalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Konversi Energi, Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. b. Melakukan kalibrasi pada alat bantu penelitian yang digunakan seperti

pada hygrometer, termokopel, dan timbangan digital sehingga diperoleh data yang baik.

c. Memeriksa dan meletakkan alat ukur penelitian pada tempat yang sudah disiapkan.

d. Memastikan bahwa saluran pembuangan air hasil kondensasi udara tidak tersumbat.

f. Menimbang dan mencatat massa kosong hanger dan balok kayu penopang gantungan. Kemudian timbang massa pakaian awal kering (Mpk) sebelum dibasahi dan catat massa hasil timbangan yang tertampil pada display timbangan digital. Massa kosong hanger 980 gram dan berat balok kayu penopang gantungan 4.125 gram.

g. Menutup pintu pada ruang pengering dan pintu pada ruang mesin pengering. Kemudian tunggu sekitar 35 menit supaya suhu kerja mesin pengering mencapai keadaan steady.

h. Basahi pakaian dan peras pakaian menggunakan tangan hingga tidak terdapat lagi air yang menetes dari pakaian. Kemudian timbang massa awal pakaian basah (Mpb). Massa awal pakaian basah ini akan menjadi acuan untuk percobaan kedua, ketiga dan seterusnya.

i. Untuk penelitian dengan kondisi awal peras mesin cuci, basahi pakaian dan peras pakaian menggunakan bantuan mesin cuci. Setelah itu timbang massa awal pakaian basah (Mpb) untuk kondisi hasil perasan mesin cuci. Massa awal pakaian basah ini akan menjadi acuan untuk percobaan kedua, ketiga dan seterusnya.

j. Mengatur alat ukur waktu per 10 menit untuk pengambilan data hasil perasan mesin cuci dan pengambilan data untuk perasan tangan.

k. Data yang perlu dicatat pada setiap 10 menit pakaian dengan perasan tangan dan perasan mesin cuci, antara lain :

Mpk : Massa pakaian kering (kg) Mpb : Massa pakaian basah awal (kg) t : Massa pakaian basah saat t (kg)

P1 : Tekanan refrigeran masuk ke dalam kompresor (kPa) P2 : Tekanan refrigeran keluar dari kompresor (kPa) TB : Temperatur udara setelah melewati evaporator (℃)

TC : Temperatur udara setelah melewati kompresor dan kondensor (℃) Tdbin : Temperatur udara kering sebelum memasuki evaporator (℃) Twbin : Temperatur udara basah sebelum memasuki evaporator (℃) Tdbout : Temperatur udara kering setelah keluar dari ruang pengering (℃)

Twbout : Temperatur udara basah setelah keluar dari ruang pengering (℃) l. Hasil data yang diperoleh dijumlahkan dengan hasil kalibrasi alat ukur

penelitian. Untuk massa pakaian basah saat waktu diperoleh dari massa pakaian basah dengan hanger dikurangi dengan massa kosong hanger dan balok kayu penopang gantungan.

m. Contoh tabel yang digunakan dalam pengisian data tersaji pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Tabel kosong untuk pengisian data.

Waktu (t) Berat Kering (Mpk) Berat Basah Awal (Mpb) Berat Basah Saat (t) Selisih

Berat Tekanan Refrigeran

Menit kg kg kg kg P1 (kPa) P2 (kPa)

Tabel 3.1 Lanjutan tabel

Waktu (t)

Suhu udara kering

setelah melewati Suhu udara masuk evaporator

Suhu udara keluar kotak pengering Evaporator Kondensor

Menit TB(℃) Tc(℃) Tdbin(℃) Twbin(℃) Tdbout(℃) Twbout(℃)

Dokumen terkait