• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Letak (Layout)

Dalam dokumen BAB III. PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN (Halaman 26-37)

III.3 Konsep Visual

III.3.2 Tata Letak (Layout)

Mangun (1997) menjelaskan tata letak ialah ilustrasi dan kata-kata yang dalam suatu aturan keseluruhan (h. 185). Tata letak adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah desain ataupun karya serta harus sesuai dengan perancangan yang baik maka karya yang dihasilkan sesuai dan terlihat baik. Tata letak yang baik sangatlah diperlukan dalam proses desain atau merancang suatu karya agar mempunyai keselarasan, mendapatkan keseimbangan dan irama di setiap tata yang diletakan sesuai komposisi, dan juga penataan yang baik akan mempermudah khalayak dalam memahami isi konten maupun nilai-nilai estetik yang tergantung disetiap karya.

 Jenis Layout

Layout yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan jenis layout “Mondrian” yaitu yang mana mengacu pada sebuat bentuk-bentuk dasar seperti kotak dan persegi atau landscape Vertikal, horizontal pada jenis seperti ini akan mengikuti sejajar dengan ruang yang berisi konten informasi seperti ilustrasi untuk memberikan layout yang konseptual. (Rebecca : 2017).

62 Gambar III. 13 Gambar dan teks perhalaman

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ilustrasi akan ditampilkan secara penuh pada salah satu halaman buku dan dibeberapa halaman lainnya dibuat setengah halaman bersanding dengan teks cerita namun ada juga yang tata letaknya secara full dan dalam satu halaman lainnya terisi penuh oleh teks, ini bertujuan agar isi cerita bisa dinikmati dan lehih flexible serta adanya unsur-unsur visual yang akan merangsang khalayak dalam membaca dan memahami isi cerita dengan lebih efisien.

III.3.3 Tipografi

Tipografi dalam huruf sebuah alphabet tersusun yaitu media yang sangat penting dalam komunikasi visual angka huruf, tanda baca dan lain-lain sementara tipografi dimaknai sebagai segala disiplin yang berkenaan dengan huruf, (Rustan, 2014: h.16). Jenis huruf yang akan digunakan tentunya haruslah sesuai dengan huruf yang tepat untuk melengkapi dan mendukung unsur utama yang berupa ilustrasi.

63  Huruf pada judul

Huruf pada Headline “Giyugun” merupakan jenis huruf yang dibuat secara Handwritten menggunakan font The Wave berukuran 90pt dengan posisi yang disesuaikan.

Gambar III.14 Font pada Judul buku Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)

Gambar III.15 Font The Wave Sumber: https: Dokumentasi Pribadi (2019)

 Huruf pada sub Judul

Huruf pada sub judul “Pembela Tanah Air” menggunakan huruf font yang sama yaitu The wave, keterangan font didapatkan secara gratis unduh di situs www.dafont.com dapat diunduh tetapi jika digunakan secara komersil tentunya font tersebut berbayar dikarnakan mempunyai lisensi.

64 Tabel III.16 sub judul pada buku

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)

 Huruf pada Bodytext

Huruf pada bodytext menggunakan jenis huruf script dengan font Letters for Learners, dikarnakan font tersebut sesuai sekali dengan ilustrasi hal tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan keakraban namun masih terlihat formal digunakan pada semua bagian halaman dengan ukuran yang disesuaikan. Font tersebut milik Dafont.com didapatkan secara gratis dan dapat diunduh namun font tersebut bersifat berbayar jika digunakan secara komersil.

Tabel III.17 Bodytext Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)

 Huruf pada Sub Bab

Font Holiday I Monday yang berbayar jika digunakan untuk keperluan komersil. Font ini digunakan untuk setiap sub bab pada setiap scane atau halaman. Jenis font tersebut masuk dalam keluarga Script atau Handwritten yang memiliki ketebalan medium agar setiap sub bab pada scene terlihat jelas dan kontras.

65 Gambar III.18 Font Holiday I Monday

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)

III.3.4 Ilustrasi

Kusrianto (2006) mengemukakan ilustrasi adalah sebuah seni berupa gambar yang divisualisasi dan bisa memberikan penjelasan atas maksud dan tujuan. Ilustrasi sangat dibutuhkan dalam sebuah perencangan media informasi cergam agar target dapat memahami ditunjukan dengan adanya ilustrasi yang membantu khalayak.

Ilustrasi akan difokuskan menggunakan gaya gambar semi-realis referensi yang menjadi acuan adalah seperti karya Herge atau Georges Prosper Remi. Ia adalah seorang seniman sekaligus komikus cerdas dengan gambar garis-garis yang tebal dan sesuai dengan perancangan yang akan diperkenalkan kepada khalayak. Banyak pula karya-karyanya yang mengusung tentang sejarah-sejarah ataupun tentang politik pada masa perang dunia 2 sehingga penggambarannya sangat banyak digemari.

 Studi Karakter

Karakter merupakan hal yang penting dalam sebuah perancangan media yang memuat ilustrasi dan mampu mendeskripsikan, maka diperlukannya studi pendekatan karakter mulai dari penggambaran pakaian karakter, asesoris karakter, latar tempat kejadian, peristiwa yang ada pada masa sejarah Perang Dunia II, ilustrasi yang akan digunakan dalam buku ini adalah tetap mengambil poin pentingnya dan didasari oleh karakter aslinya.

66 Gambar III.19 Tentara PETA

Sumber: https://bit.ly/2YVzPhk (Diakses pada 6/14/2019)

Gambar III.20. ilustrasi supriyadi Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

67  Prajurit Tentara PETA

Seragam Tentara PETA berwarna hijau serta bagian dalamnya menggunakan kemeja berwarna putih dengan beberapa kepangkatan yang dimilikinya. Pada ilustrasi tersebut adalah visualisasi seragam dengan kepangkatan Shodancho dengan sabuk berwarna coklat dan kepangkatan ditandai dengan dua garis berwarna biru dan tiga garis berwarna kuning.

Gambar III. 21 Tentara PETA berbaris Sumber: https://bit.ly/2YVzPhk

(Diakses pada 7/15/2019)

 Karakter Tentara Jepang

Tentunya ada perbedaan antara tentara Jepang dan tentara Peta yaitu warna tentara Jepang berwarna coklat muda dengan beberapa asesoris yang tidak jauh berbeda dari tentara Peta. Seragam tentara Jepang ada dua macam yaitu seragam dengan kepangkatan tertinggi yaitu jenderal marsekal kekaisaran Jepang berbeda dengan kepangkatan dibawahnya bisa dilihat dari kerah pasukan tersebut dan juga kepangkatannya.

68 Gambar III. 22 Tentara Jepang

Sumber: https://bit.ly/2Y1DbSx (Diakses pada 7/15/2019)

Gambar III.23 Ilustrasi Kumakichi Harada Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

 Karakter Gatot Mangkupraja

Salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan dan juga beberapa tokoh yang mempunyai gagasan terkait pembentukan tentara Peta

69 Gambar III. 24 Tokoh Penting Gatot Mangkupraja

Sumber: https://bit.ly/2Y1DbSx (Diakses pada 7/15/2019)

Gambar III. 25 Karakter mangkupraja Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

 Tempat Pertempuran

Pertempuran terjadi di pos-pos kemiliteran Jepang yang ada di wilayah Jawa Timur. Bangunan yang telah hancur dijadikan referensi dalam penggambaran peristiwa pemberontakan yang terjadi di Blitar.

70 Gambar III.26 Tempat Pertempuran

Sumber: https://bit.ly/2Y1DbSx (Diakses pada 7/15/2019)

Gambar III.27 Penyerangan Peta Sumber: https://bit.ly/2Y1DbSx

71

III.3.5 Warna

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam media informasi buku cergam, dikarenakan akan memvisualisasikan kesan yang ingin disampaikan selain melalui ilustrasi warna sangat mempengaruhi kesan dan pesan yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa palet warna yang sudah terpilih.

Gambar III.28 Palet warna Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

Warna palet yang dipilih sudah menyesuaikan dengan warna aslinya dengan tambahan variasi warna tambahan warna di atas adalah warna pada media utama baik itu background, karakter, dan suasana yang dipergunakan

Dalam dokumen BAB III. PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN (Halaman 26-37)

Dokumen terkait