• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Tatacara Penelitian

Jamu penurun lemak darah ini digunakan dengan pemakaian pada masyarakat dengan dosis pada manusia dewasa yang diperkirakan 50 kg adalah 2 gram, sehingga untuk pemberian pada manusia 70 kg dosis pemberian adalah 2,8 gram. Kemudian dilakukan konversi dosis pada tikus dengan hasil peringkat dosis ditentukan:

a. Peringkat dosis I ditentukan ½ kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg, maka dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 gram/70 kg dikonversikan pada tikus dengan berat badan 200 gram, yang memiliki faktor konversi 0,018. Maka dosis pemberian untuk tikus adalah:

b. Peringkat dosis II ditentukan 1 kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg, maka dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 gram/70 kg dikonversikan pada tikus dengan berat badan 200 gram, yang memiliki faktor konversi 0,018. Maka dosis pemberian untuk tikus adalah:

1 x 2,8 gram/70 kg BB x 0,018 = 252 mg/kg BB tikus

c. Peringkat dosis III ditentukan 2 kali dosis penggunaan pada manusia70 kg, maka dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 gram/70 kg dikonversikan pada tikus dengan berat badan 200 gram, yang memiliki faktor konversi 0,018. Maka dosis pemberian untuk tikus adalah:

2 x 2,8 gram/70 kg BB x 0,018 = 504 mg/kg BB tikus 2. Preparasi bahan

a. Persiapan pakan diet tinggi lemak (hiperlipidemik): pakan hiperlipidemik terdiri dari komposisi pakan AD2 ditambah 100 gram kuning telur dan 50 gram lemak babi yang diberikan hingga hari ketujuh.

b. Pembuatan larutan CMC 1%: CMC ditimbang sebanyak 0,5 gram dan dilarutkan dalam labu takar 50 ml sampai tanda.

c. Penentuan dosis simvastatin: dosis simvastatin yaitu 20 mg pada manusia berat badan 70 kg, kemudian dikonversikan pada tikus 200 gram dengan faktor konversi 0,018 yaitu 20 mg simvastatin x 0,018 = 0,36 mg simvastatin/200 gram= 1,8 mg/kg BB. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dosis simvastatin pada hewan uji tikus ditetapkan 1,8 mg/kgBB.

d. Penetapan konsentrasi simvastatin pada hewan uji: Pada penelitian ini penentuan konsentrasi simvastatin yang diberikan didasarkan pada perhitungan sebagai berikut:

Konsentrasi (C) =Dosis x Berat Badan Volum

Konsentrasi (C) =1,8 mg/kg x 0,2 kg 2,5 ml Konsentrasi (C) = 0,144 mg/ml

e. Pembuatan suspensi simvastatin 0,144 mg/ml: Timbang serbuk simvastatin setara dengan 60 mg simvastatin murni, larutkan dengan CMC 1% dalam labu takar 10,0 ml sebagai larutan induk simvastatin. Kemudian buat konsentrasi 0,144 mg/ml dalam labu takar 10,0 ml dari larutan induk simvastatin tersebut. Pembuatan suspensi simvastatin menggunakan CMC 1% sebagai pelarut dikarenakan menurut United States Pharamcopeia, simvastatin praktis tidak larut dalam air.

f. Pembuatan suspensi jamu penurun lemak darah merek “X"

Suspensi jamu (C=4,032%) dibuat dengan menimbang sebanyak 2,016 gram jamu penurun lemak darah merek “X” direndam dengan 50 ml CMC 1% selama 10 menit sambil diaduk beberapa kali. Jamu disuspensikan dalam CMC 1% untuk menyesuaikan dengan pelarut simvastatin

3. Penetapan lama waktu pemberian pakan hiperlipidemik

Penetapan lama waktu pemberian perlakuan pakan hiperlipidemik dilakukan pada hewan uji selama 14 hari dengan diberikan pakan induksi kolesterol. Pada hari

ke- 0, 7, dan 14, dilakukan pengukuran kolesterol pada hewan uji di laboratorium klinik. Selanjutnya dari hasil pengukuran pada hari ke- 0, 7, dan 14 hari tersebut ditetapkan hari yang menunjukkan kadar kolesterol total telah mengalami kenaikan dengan perbedaan bermakna yang dianalisis secara statistik (p<0,05) dibandingkan dengan hari ke-0.

4. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara acak, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Tiap hewan uji diadaptasikan dengan kondisi yang sama dan dihindarkan dari keadaan stress sebelum perlakuan diberikan. Setelah itu, 5 kelompok hewan uji diberikan pakan hiperlipidemik mulai hari ke-1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium (minggu I), setelah tujuh hari masing-masing kelompok tikus diberikan perlakuan sebagai berikut:

a. Kelompok 1: kelompok kontrol negatif (CMC 1%)

Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet) serta CMC 1%. Pemberian CMC 1% dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.

b. Kelompok 2: peringkat dosis I produk jamu

Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet) serta dosis 126 mg/kg BB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.

c. Kelompok 3: peringkat dosis II produk jamu

Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet) serta dosis 252 mg/kg BB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.

d. Kelompok 4: peringkat dosis III produk jamu

Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet) serta dosis 504 mg/kg BB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.

e. Kelompok 5: kelompok kontrol positif (simvastatin)

Pada hari ke-8 hingga hari ke-14, tikus diberikan pakan biasa AD2 (pellet) serta dosis 1,8 mg/kg BB. Pemberian simvastatin dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan penimbangan berat badan tikus.

Selama penelitian dilakukan pengukuran kadar kolesterol total (mg/dL) pada masing-masing tikus sebanyak tiga kali yaitu pada hari 0, hari 7, dan hari ke-14. Pakan yang digunakan pada penelitian ini ialah pakan hiperlipidemik dengan komposisi pakan AD2 yang ditambahkan 100 gram kuning telur dan 50 gram lemak babi selama minggu I. Pada minggu ke- II tikus diberikan perlakuan sesuai masing-masing kelompok disertai pakan diet rendah lemak (pakan AD2) (gambar 6).

Gambar 6. Bagan Alur Penelitian Efek Penurunan Kadar Kolesterol Jamu

Penurun Lemak Darah Merek “X” pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Keterangan: 1. K1 = kelompok 1 2. K2 = kelompok 2 3. K3 = kelompok 3 4. K4 = kelompok 4 5. K5 = kelompok 5 6. K(-) = pemberian CMC 1%

7. P1 = pemberian dosis jamu 1 (126 mg/kgBB) 8. P2 = pemberian dosis jamu 2 (252 mg/kgBB) 9. P3 = pemberian dosis jamu 3 (504 mg/kgBB) 10. K(+) = pemberian simvastatin (1,8 mg/kgBB)

11. S0 = penetapan kadar kolesterol total hari ke-0 (pemeriksaan awal) 12. S1 = penetapan kadar kolesterol total hari ke-7 (tikus hiperlipidemia) 13. S2 = penetapan kadar kolesterol total hari ke-14 (tikus setelah diberi

perlakuan jamu)

5. Penetapan kadar kolesterol total

Pengambilan serum darah tikus untuk ditetapkan kadar kolesterol totalnya dilakukan tiga kali yaitu pada hari ke-0, hari ke-7, dan hari ke-14. Masing-masing

tikus jantan diambil darahnya ± 1 ml melalui sinus orbitalis dengan menggunakan mikrohematokrit. Serum darah kemudian diproses di laboratorium klinik untuk ditetapkan kadar kolesterol total (mg/dL) pada serum darah tikus. Kadar kolesterol total (mg/dL) yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik.

Dokumen terkait