• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

E. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam kualitatif harus secara mendalam dan bersifat menyeluruhhinggakeakarpermasalahan, sehingga diperoleh data yang akurat dan menyeluruhdari pernyataan yang disampaikan sumber.Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif mengunakan instrumen berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi dokumentasi, pedomanstudiliteratursertapedomancatatanlapangan, serta angket.Untuk memperoleh data maka teknik pengumpulannya adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses pengumpulan data dengan cara memberiakan berbagai pertanyaan yang telah disusun dan di kembangkan dari indikator

54

Iim Wahyudin, 2014

Implementasi Pendidikan Multikultural Untuk Mengembankan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill). (Studi Deskriptif di SMP YosSudarso Purwakarta) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang kita buat. Penelitian ini menggunakan wawancara dalam pengumpulan data, karena dengan mawancara dapat memenuhi semua data yang kita inginkan dari nara sumber yang tepat secara akurat dan mendalam, nara sumber dalam proses penelitian ini terdiri atas siswa, guru, dan perwakilan orang tua siswa.

Menurut Sugiyono (2012, hlm 188), berpendapat bahwa:

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpullan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responennya sedikit/kecil.”

Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada pihak sekolah, komite sekolah, guru pendidikan kewarganegaraan, siswa dan orang tua siswa. Wawancara kepada pihak sekolah dilakukan kepada Kepala sekolah untuk menanyakan kebijakan yang berhubungan dengan pendidikan multikultural, kemudian kepada pembina osis untuk menanyakan kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan oleh osis yang berhubungan dengan pendidikan multikultural, berikutnya kepada kominte sekolah untuk menanyakan bagaimana pengawasan komite terhadap kegitan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan multikultural, dan terakhir kepada guru untuk mengetahui bagaimana penerakan pendidikan multikultural di lingkungan sekolah dan dalam pembelajaran PKn dalam kelas

Selain kepada pihak sekolah wawancara juga dilakukan kepada orang tua siswa untuk mengetahui latar belakang keluarga siswa tersebut, dan untuk mengetahui proses dan hasil dari implementasi pendidikan multikultural melalui wawancara kepada siswa.

Alasan dipilihnya pengumpulan data melalui wawancara adalah untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentangpengembangan karakter kepemimpinan siswa secara langsung dari responden. Selain itu wawancara ini dibutuhkan untuk memperoleh data tentang implementasi pendidikan multikultutal yang dilakukan oleh SMP Yos Sudarso dalam kegiatan sekolah dan dalam pembelajarn untuk mengembankan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa.

55

Iim Wahyudin, 2014

Implementasi Pendidikan Multikultural Untuk Mengembankan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill). (Studi Deskriptif di SMP YosSudarso Purwakarta) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Observasi

Observasimenurut Sugiyono (2010, hlm.145) merupakanteknikpengumpulan data yang mempunyaicirispesifikberkenaandenganperilakumanusia, proses kerja, gejala-gejalaalam, danresponden yang diamatitidakterlalubesar.

Senada dengan pendapat diatas menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2010, hlm. 196) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati bagaimana implementasi pendidikan multikultural di SMP Yos Sudarso Purwakarta.

Alasan dipilihnya pengumpulan data melalui observasi adalah peneliti dapat secara langsung mengamati gejala-gejala dan kejadian yang ada dilapangan dengan mencatat segala sesuatu yang dianggap penting dan menunjang terhadap tujuan penelitian. Selain itu peneliti jugaakan mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan nyata mengenai proses imlpementasi pendidikan multikultural untuk mengembangkan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa melalui kegiatan-kegiatan rutin sekolah, ekstrakulikuler dan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn)di dalam kelas, dan dapat memberikan deskripsi mengenai gambaran umum mengenai objek yang akan diteliti.

Jadi observasi dibutuhkan untuk memperoleh data yang faktual mengenai implementasi pendidikan multikultural dalam kegiatan-kegiatan sekolah, ekstrakulikuler dan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) di SMP Yos Sudarso Purwakartadalam mengembangkan keterampilan kearganegaraan (civic skill).Dalam penelitian ini yang diobservasi yaitu:

a. Program atau Kegiatan-kegiatan rutin Sekolah SMP Yos Sudarso Purwakarta

b. Interaksi sosial di lingkungan Sekolah SMP Yos Sudarso Purwakarta c. Kegiatan-kegiatan rutin Sekolah SMP Yos Sudarso Purwakarta

56

Iim Wahyudin, 2014

Implementasi Pendidikan Multikultural Untuk Mengembankan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill). (Studi Deskriptif di SMP YosSudarso Purwakarta) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. KegiatanPembelajarn PKn dan interaksi sosial siswa dalam kelas e. Kegiatan ekstrakulikuler

Observasi dilakukan pada saat kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung, hal ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses implementasi pendidikan multikultural dalam bebrbagai kegiatan yang terjadi di SMP Yos Sudarso Purwakarta. Penulis sebelumnya mempersiapkan dahulu pedoman observasi, kemudian menceklis dan mendeskripsikan setiap kejadian yang terjadi guna terkumpulnya data untuk tujuan penelitan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan meneliti dokumen yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti dan diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap data yang diperoleh seperti catatan harian, absen harian dan foto-foto kegiatan.Melalui studi dokumentasi ini diperoleh data tertulis tentang objek yang diteliti secara akurat.

Menurut Arikunto (2006, hlm. 236) menjelaskan bahwa metode dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Oleh karena itu maka dalam penelitian implementasi pendidikan multikultural untuk mengembangkan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) yang berlokasi di SMP Yos Sudarso Purwakarta ini akan mempelajari dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. Visi, Misi dan Profil SMP Yos Sudarso Purwakarta b. Buku pedoman untuk orang tua siswa

c. Data rinci siswa dan guru SMP Yos Sudarso Purwakarta d. Peraturan sekolah SMP Yos Sudarso Purwakarta

e. Data Ekstrakulikuler dan Prestasi siswa SMP Yos Sudarso Purwakarta f. RPP yang dikembangkan oleh guru SMP Yos Sudarso Purwakarta

g. Foto-foto kegiatan SMP Yos Sudarso Purwakarta dan foto-foto proses penelitian

57

Iim Wahyudin, 2014

Implementasi Pendidikan Multikultural Untuk Mengembankan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill). (Studi Deskriptif di SMP YosSudarso Purwakarta) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Studi Literatur

Studi kepustakaan (literature) menurut Danial (2009, hlm.80) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kemudian menurut Arikunto (2006, hlm. 202) Studi literatur, yaitu pencarian data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrif, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti dan sebagainya.

Studi literatur dalam penelitian ini, dilakukan untuk mempelajari jurnal, artikel, buku, hasil peneliti terdahulu, dan dan sumber bacaan lainya yang berhubungan dengan implementasi pendidikan multikultural serta keterampilan kewarganegaraan (civic skill). Alasan studi literatur digunakan dalam penelitian ini adalah agar memperoleh data teoritis yang dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan menunjang pada kenyataan yang berlaku pada penelitian.

Studi literatur yang digunakan oleh peneliti, yaitu:

a. Mengkaji buku-buku mengenai implementasipendidikan multikultural dan pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill).

b. Mengkaji jurnal-jurnal, artikel, penelitian sebelumnua (tesis, desertasi, skripsi) yang berkaitan dengan implementasipendidikan multikultural dan pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill).

c. Mengkaji buku panduan untuk orang tua siswa SMP Yos Sudarso Purwakarta.

5. Catatan (Field Note)

Catatan (Field Note) menurut Bogdan dan Biklen (J. Moleong, 2005, hlm. 209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Di sini peneliti melakukan penelitian dengan cara membuat

58

Iim Wahyudin, 2014

Implementasi Pendidikan Multikultural Untuk Mengembankan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill). (Studi Deskriptif di SMP YosSudarso Purwakarta) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

catatanpengamatan tentang segala peristiwa yang terjadi selama penelitian berlangsung, sebelum diubah kedalam catatan yang lebih lengkap. Catatan yang dipakai peneliti adalah catatan-catatan harian yang dibuat selama peneliti melakukan penelitian.

Alasan peneliti menggunakan catatan lapangan dalam penelitin implementasi pendidikan multikultural untuk mengembangkan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) di SMP Yos Sudarso ini adalah untuk mendeskripsikan secara tertulis seluruh data yang menunjang dalam penelitian dan merefleksikan di lapangan.

Dokumen terkait