• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang diambil adalah analisis Miles Hubermen, yaitu analisi data yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datnya penuh. Ukuran kepenuhan data ditandai dengan tidak diperoleh lagi data atau informasi baru. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan metode deskriptif kualitatif, akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Klasifikasi data, Klasifikasi data merupakan pengkategorian data yang diperoleh berdasarkan bagian-bagian penelitin yang telah ditetapkan.

Klasifikasi data dilakukan agar terdapat sutu batasan mengenai bahasan yang akan diteliti.

b) Reduksi data, yaitu melakukan pengumpulan terhadap informasi penting yang terkait dengan masalah penelitian, selanjutnya data dikelompokkan sesuai topik masalah.

c) Deskripsi data, yaitu menguraikan data secara sistematis sesuai dengan topik-topik pembahasan. Dari pertanyaan wawancara berdasarkan

23 Iryana, Riski Kawasati, Teknik Pengumpulan Dqta Metode Kualitatif, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Sorong.

24 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitapengkategorian tif, dan R&D, (Bandung:ALFABETA, CV, 2012), hlm. 240.

18

pertanyaan yang sama kemudian peneliti menguraikan menjadi satu berdasarkan pertanyaan tersebut.

d) Penarikan kesimpulan, pada tahap penarikan kesimpulan ini yang dilakukan adalah memberikan kesimpulan terhadap analisis/penafsiran data dan evaluasi kegiatan yang mencakup pencarian makna serta pemberian pnjelasan dari data yang diperoleh.

53

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan yang telah penulis paparkan di atas, ritual mandi balimau sebelum Silat Pangean yang di lakukan oleh masyarakat Desa Muara Jalai, merupakan suatu ritual yang boleh dilakukan dan tidak mengandung unsur syirik. Ritual mandi balimau ini memiliki makna Penelitian tentang ritual mandi balimau sebelum Silat Pangean di Desa Muara Jalai Kecamatan Muara Jalai Kabupaten Kampar ini merupakan ritual yang perlu kita luruskan apabila seseorang memaknainya berbeda atau meyakininya akan mitos atau sejenisnya akan menjadi syirik terhadap keyakinan kita. Kita perlu memperhatikan ritual-ritual lama yanga ada di masyarakat dan menggali setiap makna yang terdapat dalam ritual tersebut.

Untuk Masyarakat Desa Muara Jalai Kecamatan Muara Jalai Kabupaten Kampar Seperti yang kita ketahui, bahwa tidak semua ritual yang dimilki oleh masyarakat itu bertentangan dengan syariat islam. Ritual bisa terus diaktualisasikan dengan catatan tidak menjadikan ritual itu menjadi sebuah agama atau meyakini hal-hal yang tidak semestinya. Jadi diharapkan bagi masyarakat Desa Muara Jalai Kecamatan Muara Jalai Kabupaten Kampar khususnya. Untuk terus melestarikaan ritual-ritual yang memiliki makna yang baik dan berdampak positif bagi warga masyarakat Desa Muara Jalai khususnya dan bagi kehidupan sehari-hari.

B. Kata Penutup

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat taufiq dan hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.

Kesempurnaan adalah milik Allah. Begitu juga skripsi ini masih belum sempurna baik dari segi bahasa, sistematika, maupun analisisnya. Namun setidaknya, tulisan ini dapat ikut mewarnai kegiatan intelektual sebagai karya yang dapat ikut serta dalam memberikan kontribusi penggalian makna kearifan lokal dalam

54

melestarikan kebudayaan ritual mandi balimau sebelum Silat Pangean di Desa Muara Jalai. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya berharap semoga dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis, Silatemisi dan bagi pembaca pada umumnya.

55

DAFTAR PUSTAKA

Ari Afrizal Sandi, Pencak Silat Sebagai Sistm (studi kasus pencak silat pangean), (Pekanbaru: Universitas Riau, 2017),

Azmi Fitrisia, Upacara “Tolak Bala” Refleksi Kearifan Lokal Masyarkat Nelayan Kenagarian Painan Kabupaten Pesisir Selatan Provisi Sumatera Brat Terhadap Laut” Jurnal Humanus Vol. XIII No.1 Th. 2014

Bustanul Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),

Clifford Greertz, Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, (Jakarta:

Pustaka Jaya, 1989),

Darori Amin, Islam dan Kebudayaan Jawa, (Yogyakarta: Gama Media, 2002), Deni Hidayati, “Memudarnya Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan

Sumber Daya Air”,Jurnal Kependudukan Indonesia Vol.11, No.1 (Juni 2016)

Dina Mariza, Skripsi: “Keberadaan Tari Silat Pangean Dalam Upacara Pernikahan Adat Melayu Di Desa Pangkalan Panduk Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau” (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).

Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A , Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015),

Dustin, Masyarakat Desa Muara Jalai Kecamatan Muara Jalai, Wawancara dengan penulis, 27 Oktober 2021, Rekaman Audio

Etty Mardiyah (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Fatah Hanurawan, Psikologi Soaial Suartu Terapan, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 34

Gina Novia Utami Tradisi Balimau Pada Masyarakat Minang Di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung Skripsi Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Bandar Lampung 2018

H. Amalik yamint Salah seorang pemuka Masyarakat yang berada di Desa Muara Jalai, Wawancara pada Tanggal, Wawancara, 04 Maret 2015

55

56

https://islami.co/bolehkah-melakukan-tradisi-siraman-sebelum-Pangean/ diakses, tanggal 28 Oktober 2021

Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 5

Iryana, Riski Kawasati, Teknik Pengumpulan Dqta Metode Kualitatif, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Sorong.

Jani Arni, Metode Penelitian Tafsir, (Pekanbaru: Daulat Riau, 2013), hlm. 2.

Kamus besar bahasa Indonesia, dapertemen pendidikan nasiona, (balai pustaka Jakarta, 2007,) Cet Ke-3, hal 783

Kantor Kepala Desa Muara Jalai, Dokumen Desa Muara Jalai, 2014

Koentjaraningrat, 1985. Kabudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.186-188)

M. Zainul (Ninik mamak Suku Deliang atau pituajo), Wawancara pada Tanggal Wawancara 05 April 2015)

Mahdini, Islam dan Kebudayaan Melayu, (Pekanbaru: Daulat Riau, 2002). 133 Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama, (Palembang : Kanisius, 1995),

hlm. 168.

Mariasusai Dhavamony, Fenomologi Agama (Yogyakarta : Kanisius, 1995), hlm.

167.

Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitapengkategorian tif, dan R&D, (Bandung:ALFABETA, CV, 2012), hlm. 240.

Putra Suwira. “Makna Upacara Tepuk Tepung Tawar Pada Pangean Adat Pangean Melayu Riau Di Desa Pematang Sikek Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. “ Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 1, No. 2 (2014)

Reza, Ensiklopedi Adat Istiadat Budaya Jawa, (Yogyakarta: SHAIDA, 2007), 3 Rohana Supia, Ach. Amirudin, “Kearifan Lokal Dalam Melestarikan

Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Bayuwangi”, Jurnal Kependudukan Vol.1, No.4 (April 2016).

Sidi Ghazalba, Masyarakat Islam, ( Jakarta: Bulan bintang, 1976),h.156

57

Singarimbun Masri dan Efendi Sofran, Metode Penelitian Survey, (Jakarta:LP3ES, 1995), hlm. 46.

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jkarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), 22

Sudirman, Mahasiswa (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau)Tahun2015

Taufiq Abdullah dan Sharon Shiddique, Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES, 1918), 61

Ulya, Ritus Dalam Keberagamaan Islam: Relevansi Ritus Dalam Kehidupan Masa Kini, (Kudus : STAIN Kudus), hlm. 5-6.s

Wirda Nofira, mahasiswi (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).Tahun 2018

http://digilib.uin-suka.ac.id/29073/1/12350015_BAB-1_IV-atau V_DAFTAR_pustaka.pdf di akses tanggal 8 November 2021

https://www.msn.com/id-id/travel/other/mandi-safar-ritual-tolak-bala-di-mataram/ar- AAJgTbR di akses tanggal 8 November 2021

Dokumen terkait