• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

G. Teknik Analisi Data

Setelah seluruh persiapan diselesaikan, peneliti siap untuk melakukan penelitian dilapangan dengan menggunakan metode eksperimen. Data yang terkumpul dari lapangan diolah dan dianalisis untuk dapat membuat kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan tujuan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani dibandingkan dengan kelompok kontrol. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Riduwan & Sunarto (2010, hlm. 38) menghitung rata-rata dan simpangan baku

a. Mencari nilai rata-rata (�) dari setiap data dengan rumus: � ̅ = ∑�

Keterangan:

� = Nilai rata-rata

∑� = Jumlah dari seluruh data � = Jumlah sampel

b. Abduljabar & Darajat (2012, hlm. 84) menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

� =∑ �� − �̅� − 1 Keterangan:

S = Simpangan baku �� = Nilai data ke-i

58

� = Nilai rata-rata data � = Jumlah sampel 2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan berdistribusi normal atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan selanjutnya. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Lilifort.

Prosedur yang digunakan menurut Abduljabar & Darajat (2012, hlm. 85): a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan

menggunakan rumus:

� =− �̅

(�̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … ZnZi. Jika proporsi ini dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi S (Zi) =

n

3. Uji Homogenitas Data

Abduljabar & Darajat (2012, hlm. 120) uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunkan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan rumus:

cil

Variansike

sar

Variansibe

F

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan derajat kebebasan dk = V1 dan V2, nilai V1 = n – 1 dan V2 = n – 2 jadi data setiap butir tes adalah homogen bila F hitung ≤ F table

4. Menguji Hipotesis

Abduljabar & Darajat (2012, hlm. 112) untuk menguji hipotesis yaitu bahwa model pembelajaran kooperatif yang berorientasi pada keterampilan bekerja sama (sebagai kelompok eksperimen) lebih besar pengaruhnya dari pada metode pembelajaran tradisional (konvensional) yang berorientasi pada keterampilan teknik (sebagai kelompok kontrol) terhadap minat belajar siswa, digunakan “pengujian dua sampel tidak berhubungan (independent sample t-test)” yaitu melalui perbandingan kelompok eskperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran konvensional kelompok kontrol. Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai berikut:

= �̅ − �̅ √� + � Separated varian

H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel H1diterima jika t-hitung < t-tabel

60

Kriteria untuk menafsirkan kelompok yang lebih besar pengaruhnya terhadap pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu jika niai t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan antara kedua kelompok. Sedangkan jika nilai t-hitung < t-tabel maka H1 diterima, artinya tidak ada perbedaan antara kedua kelompok, t-tabel dengan derajat kebebasan (df) n-2, dengan pengujian 1 sisi (signifikan = 0,05) dapat dilihat pada t-tabel dalam lampiran.

Heryanto. 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan minat belajar siswa SMK PGRI 2 Cimahi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Tidak terdapat pengaruh pembelajaran konvensional terhadap peningkatan

minat belajar siswa SMK PGRI 2 Cimahi dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

3. Terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran kooperatif dan model konvensional terhadap peningkatan minat belajar siswa SMK PGRI 2 Cimahi dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu:

1. Bagi guru bahwa model pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani.

2. Bagi para guru pendidikan jasmani untuk menerapkan model kooperatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

3. Melalui model pembelajaran ini siswa akan lebih aktif dan lebih menyukai aktivitas yang dilakukannya. Sehingga menumbuhkan rasa keinginan untuk melakukan intruksi yang diberikan guru dan diharapkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran penjas.

4. Bagi lembaga sekolah, perlu adanya publikasi kepada seluruh guru terhadap pemahaman model-model atau metode pembelajaran.

76

5. Bagi rekan mahasiswa khususnya program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang akan mengadakan penelitian tentang minat dan model pembelajaran kooperatif, penulis menganjurkan untuk mencari variable dan sampel penelitian yang lebih relevan, agar hasilnya lebih maksimal demi kemajuan mutu ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan kualitas pendidikan khususnya perkembangan pendidikan di Indonesia.

Heryanto. 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

Abduljabar. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Abduljabar, Bambang & Darajat, Jajat. (2012). Aplikasi Statistika Dalam Penjas.

Bandung. FPOK UPI

Agustin, M.(2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta.

Damiri, Ahmad. (1992). Anatomi Manusia. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Gunawan, H. (2013). Pertandingan Metode Pembelajaran Bagian Dengan Metode Pembelajaran Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Heriyana. (2013). Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan Model Konvensional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bermain Sepak Bola di SMPN 1 Lembang. Bandung. Tidak Diterbitkan

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif,Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik.

Iqbal Tawaqal.M. (2014). Penerapan Permainan Tradisional dan Permainan Konvensional Dalam Aktivitas Warming Up Terhadap Minat Belajar Penjas. Bandung. Tidak Diterbitkan Juliantine, Tite, dkk. (2011). Meodel-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK UPI

Juliantine, Tite dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran penjas. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Juliantine, Tite, dkk. (2013). Meodel-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: Redpoint

Kartono. (1994). Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Red Point Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Filsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: Red Point

78

Heryanto. 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMK PGRI 2 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Nur-Syahbana.F. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Cimahi Kelas XI Perhotelan Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik. Bandung. Tidak Diterbitkan

Nuryanti , L. (2008). Psikologi Anak. Jakarta : PT. INDEKS

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan & Sunarto. (2010). Pengantar Statistika. Bandung. Alfabeta

Satibi, Abdul. (2012). Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Minat dan Keterampilan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung Tidak Diterbitkan

Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D : Alfabeta, CV. Jl. Geger

Kalong Hilir No. 84 Bandung

Sugiyono. (2013).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D :

Alfabeta, CV. Jl. Geger Kalong Hilir No. 84 Bandung

Suherman, A (2008). Bahan Ajar Diklat PLPG UPI. Bandung

Suhendar Nova. (2011). Kontribusi Pembelajaran Futsal Terhadap Minat Siswa Dalam

Mengikuti Pelajaran Penjas di SMA Lab. School UPI Bandung. Bandung. Tidak Diterbitkan

Syamsudin, Abin. (2012). PsikologiKependidikan.Bandung: Rosda.

Tersedia Online

Merriam-Webster [Online]. Tersedia di:

http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/apa.itu.bakat.dan.minat/001/007/905. Diakses 20 Oktober 2014

Heryanto. 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

Juni 2014

Abnes [Online]. Tersedia di:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14538/1/09E00951.pdf Diakses 14 Juli 2014

Djamarah [Online]. Tersedia di:

http://belajar-nonstop.blogspot.com/2013/03/metode-pembelajaran-konvensional.html?m=1 Diakses 26 Juli 2014

[Online]. Tersedia di:

http://fulkyyanwar28.blogspot.com/2011/02/teori-minat-belajar.html Diakses 21 Agustus 2014

[Online]. Tersedia di: (http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/) Diakses 5 September 2014 [Online]. Tersedia di:

http://pustakabakul.blogspot.com/2012/02/pengertian-minat.html Diakses 25 Oktober 2014

Surakhmad (1995, hlm. 131) dalam [Online]. Tersedia di:

http://pustakaaslikan.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-penelitian.html Diakses 25 Oktober 2014

Dokumen terkait