• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis

3.4.3. Uji Normalitas

Merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov

Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi Pearson. Adapun rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :

 

 

2

 

2

 

2

 

2 . . . .

 

   Y Y n X X n Y X XY n r    (Algifari, 2000 : 55) Dimana : i : 12

Y : Variabel independen yang menunjukkan Independensi Auditor X1 : Variabel independen yang menunjukkan Hubungan Auditor

dengan Klien

X2 : Variabel independen yang menunjukkan hubungan dengan biaya audit.

X3 : Variabel independen yang menunjukkan hubungan dengan keahlian auditor

Sedang untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan

40

Independensi Auditor, bisa menggunakan iterprestasi nilai koefisien, yang dapat disajikan pada tabel 3.1. sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kriteria Interpretasi Untuk Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2002 : 149 3.5.2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor, digunakan Uji Korelasi Pearson.

Hipotesis Statistik

1. Ho : β1 = 0, menunjukkan tidak ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor

H1 : β1 ≠ 0, menunjukkan ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,01. 3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,01, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor

41

ii. Jika nilai probabilitas < 0,01, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Profesi akuntan di Indonesia ada seiring dengan keluarnya lulusan pertama dalam pendidikan akuntan pada tahun 1957. Akuntan merupakan suatu gelar profesi yang dilindungi oleh UU No. 34 Tahun 1954, didalamnya terdapat hal-hal yang perlu diketahui diantaranya seperti:

1. Akuntan harus sarjana lulusan fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri atau mempunyai ijazah yang disamakan.

2. Akuntan tersebut harus terdaftar dalam register Negara yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan dan memperoleh ijin mempergunakan gelar Akuntan dari departemen tersebut.

3. Menjalankan pekerjaan akuntan dengan memakai nama kantor akuntan, biro akuntan, atau nama lain yang memuat nama akuntan atau akuntansi hanya diijinkan jika pemimpin kantor atau biro tersebut dipegang oleh seorang atau beberapa orang akuntan.

Profesi akuntan publik timbul, disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang tidak memihak untuk menilai keandalan pertanggung jawaban laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen didalam laporan keuangan.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Sedangkan sumber data

berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 44 Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya tersebut, dan kuesioner tersebut terdiri dari 20 pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian.

Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini adalah hasil dari jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:

1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Hubungan Auditor dengan Klien (X1)”

Adalah Independensi Akuntan Publik hanya dianggap rusak apabila Akuntan Publik pelapor mengetahui keadaannya atau hubungan yang mungkin mengkompromikan independensinya.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai hubungan auditor dengan klien, dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut :

Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Hubungan Auditor dengan Klien (X1)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 13 29,55 15 34,09 4 9,09 2 4,55 10 22,73 2 15 34,09 13 29,55 3 6,82 3 6,82 10 22,73 3 12 27,27 11 25,00 7 15,91 5 11,36 9 20,45 4 15 34,09 8 18,18 9 20,45 6 13,64 6 13,64 5 14 31,82 10 22,73 6 13,64 3 6,82 11 25,00 Mean 31,36 25,91 13,18 8,64 20,91 Sumber : Lampiran. 1

Berdasarkan dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 31,36% yang artinya bahwa tingkat hubungan

auditor dengan klien yang dimiliki oleh para auditor tersebut adalah jelek

2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Biaya Audit (X2)”

Adalah besar kecilnya imbalan dengan jumlah tertentu yang diterima oleh kantor akuntan publik dari kliennya atas jasa audit yang diberikan oleh klien.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai biaya audit, dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut :

Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Biaya Audit (X2)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 19 43,18 6 13,64 2 4,55 8 18,18 9 20,45 2 13 29,55 14 31,82 5 11,36 3 6,82 9 20,45 3 13 29,55 12 27,27 2 4,55 12 27,27 5 11,36 4 12 27,27 13 29,55 7 15,91 2 4,55 10 22,73 5 14 31,82 10 22,73 6 13,64 6 13,64 8 18,18 Mean 32,27 25,00 10,00 14,09 18,64 Sumber : Lampiran. 2

Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 32,27% yang artinya bahwa tingkat biaya audit yang diterima oleh para auditor tersebut adalah rendah

3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Keahlian Auditor (X3)”

Adalah auditor sebagai orang yang dengan ketrampilan mengerjakan pekerjaannya dengan mudah, cepat, inuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan harus telah menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan teknik auditing.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai keahlian auditor, dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut :

Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Keahlian Auditor (X3)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 12 27,27 12 27,27 0 - 10 22,73 10 22,73 2 11 25,00 9 20,45 4 9,09 5 11,36 15 34,09 3 12 27,27 9 20,45 7 15,91 2 4,55 14 31,82 4 13 29,55 8 18,18 5 11,36 8 18,18 10 22,73 5 13 29,55 9 20,45 2 4,55 7 15,91 13 29,55 Mean 27,73 21,36 8,18 14,55 28,18 Sumber : Lampiran. 3

Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 28,18% yang artinya bahwa tingkat keahlian auditor yang dimiliki oleh para auditor tersebut adalah baik

4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Independensi Auditor (Y)”

Adalah merupakan cara pandang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, penyusunan laporan audit dan menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat kliennya.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai independensi auditor, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut :

Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Independensi Auditor (Y)

Jawaban Quisioner

1 2 3 4 5

Item Pertanyaan

Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %

1 8 18,18 8 18,18 5 11,36 9 20,45 14 31,82 2 9 20,45 14 31,82 4 9,09 7 15,91 10 22,73 3 14 31,82 10 22,73 1 2,27 7 15,91 12 27,27 4 8 18,18 6 13,64 2 4,55 12 27,27 16 36,36 5 6 13,64 10 22,73 3 6,82 13 29,55 12 27,27 Mean 20,45 21,82 6,82 21,82 29,09 Sumber : Lampiran. 4

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 29,09% yang artinya bahwa tingkat independensi auditor yang dimiliki oleh para auditor tersebut adalah tinggi

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. 4.3.1. Uji Analisis Data

4.3.1.1.1.Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid (Ghozali, 2002 : 135)

Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut :

Tabel. 4.5. Hasil Uji Validitas

Nilai r hitung Variabel Item

(Corrected Item - Total Correlation) r tabel Ket

Hubungan Auditor Butir_1 0,890 Valid

dengan Klien (X1) Butir_2 0,856 Valid

Butir_3 0,845 Valid

Butir_4 0,792 Valid

Butir_5 0,739 Valid

Biaya Audit (X2) Butir_1 0,855 Valid

Butir_2 0,850 Valid

Butir_3 0,872 Valid

Butir_4 0,881 Valid

Butir_5 0,862 Valid

Keahlian Auditor (X3) Butir_1 0,861 Valid

Butir_2 0,910 Valid

Butir_3 0,856 Valid

Butir_4 0,871 Valid

Butir_5 0,926 Valid

Independensi Auditor (Y) Butir_1 0,820 Valid

Butir_2 0,742 Valid Butir_3 0,771 Valid Butir_4 0,700 Valid Butir_5 0,749 0,254 Valid

Sumber : Lampiran. 5 – 8, dan Lampiran. 11

Berdasarkan pada tabel 4.5, di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuesioner yang terbagi atas 4 bagian dan terdiri dari 20 item pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari rtabel, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian

4.3.1.1.2.Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut reliabel (Ghozali, 2002 : 133)

Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0 For Windows, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.6, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 4.6. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Ket

Hubungan Auditor dengan klien (X1) 0,933 Reliabel

Biaya Audit (X2) 0,950 Reliabel

Keahlian Auditor (X3) 0,959 Reliabel

Independensi Auditor (Y) 0,902

0,60

Reliabel

Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, X3, dan Y lebih besar dari 0,60, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan yang terbagi atas 4 bagian dan terdiri dari 20 item pernyataan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.1.1.3.Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov

Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut berdistribusi normal (Sumarsono, 2004 : 40)

Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.7. sebagai berikut ::

Tabel. 4.7. Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual N 44 Mean .0000000 Normal Parametersa Std. Deviation 4,63444985 Absolute .098 Positive .098 Most Extreme Differences

Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z .653

Asymp. Sig. (2-tailed) .787

Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) yaitu sebesar 0,787 lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan yang terbagi atas 4 bagian dan terdiri dari 20 item pernyataan tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.2. Teknik Analisis Korelasi Pearson

Uji ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris hubungan Auditor dengan Klien, Biaya Audit dan keahlian Auditor dengan Independensi Auditor

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.8, sebagai berikut :

Tabel 4.8. Hasil Analisis Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat

Variabel Correlation Sig Keterangan

Hubungan Auditor dengan klien (X1) -0,508 0,000 Ada Hubungan

Biaya Audit (X2) 0,516 0,000 Ada Hubungan Keahlian Auditor (X3) 0,519 0,000 Ada Hubungan

Sumber ; Lampiran. 10

Berdasarkan dari tabel 4.8 di atas dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Hubungan “Hubungan Auditor dengan Klien (X1) dengan Independensi Auditor (Y)”

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan besarnya nilai Correlation sebesar -0,508, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,01), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Hubungan Auditor dengan Klien mempunyai hubungan yang signifikan dengan Independensi Auditor, sehingga hipotesis 1 teruji kebenarannya.

Sedangkan kalau dilihat dari besarnya nilai koefisien Correlation yaitu sebesar -0,508, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan hal ini berarti Hubungan Auditor dengan Klien dengan Independensi Auditor adalah sangat lemah.

2. Hubungan “Biaya Audit (X2) dengan Independensi Auditor (Y)”

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan besarnya nilai Correlation sebesar 0,516, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,01), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Biaya Audit mempunyai hubungan yang signifikan dengan Independensi Auditor, sehingga hipotesis 2 teruji kebenarannya.

Sedangkan kalau dilihat dari besarnya nilai koefisien Correlation yaitu sebesar 0,516, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan hal ini berarti hubungan Biaya Audit dengan Independensi Auditor adalah Sedang (Cukup baik)

3. Hubungan “Keahlian Auditor (X3) dengan Independensi Auditor (Y)”

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan besarnya nilai Correlation sebesar 0,519, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,01), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti Keahlian Auditor mempunyai hubungan yang signifikan dengan Independensi Auditor, sehingga hipotesis 3 teruji kebenarannya.

Sedangkan kalau dilihat dari besarnya nilai koefisien Correlation yaitu sebesar 0,519, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan hal ini berarti hubungan Keahlian Auditor dengan Independensi Auditor adalah Sedang (Cukup baik)

4.4. Pembahasan

Dokumen terkait