• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif variabel penelitian yang dilakukan. Teknik analisis deskriptif dibagi menjadi dua yaitu :

a. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada sub bab ini karakteristik responden yang digunakan untuk mengukur gambaran tentang responden yang diteliti kemudian dilakukan perhitungan menggunakan statistik deskriptif. Adapun karakteristik responden diklasifikasi sebagai berikut :

1) Usia

Dalam klasifikasi ini, usia dikelompok menjadi 2 kelompok, seperti tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 4 dari 40 responden berusia 20 tahun ke bawah dengan persentase sebesar 10% dan 36 dari 40 responden berusia diatas 20 tahun keatas dengan persentase sebesar 90%.

Usia Jumlah Persentase

<20 4 10%

>20 36 90%

Jumlah 40 100%

2) Jenis Kelamin

Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 30 75%

Perempuan 10 25%

Jumlah 40 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa sebagian konsumen yang baru pertama kali ke Grissee Coffee & Resto adalah laki-laki, sebesar 75%

dan perempuan 25%.

3) Status/Pekerjaan

Dalam klasifikasi ini, status/pekerjaan dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Status/Pekerjaan

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa status/pekerjaan konsumen di Grissee Coffee & Resto sebagai berikut : kelompok dengan status/pekerjaan SMA, yaitu 0 orang (0%), kelompok dengan status/pekerjaan Mahasiswa, yaitu 27 orang (67,5%), kelompok

Status/Pekerjaan Jumlah Persentase

SMA 0 0%

Mahasiswa 27 67,5%

Pegawai 10 25%

Lainnya 3 7,5%

Jumlah 40 100%

dengan status/pekerjaan Pegawai, yaitu 10 orang (25%), dan kelompok status/pekerjaan Lainnya, yaitu 3 orang (7,5%).

2. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui skor rata-rata jawaban responden untuk setiap dimensi variabel kualitas pelayanan dan indikator minat beli ulang. Metode pengujian rata-rata skor dilakukan dengan menggunakan bantuan MS Excel.

a. Persepsi konsumen pada kualitas pelayanan

Variabel persepsi konsumen pada kualitas pelayanan (jasa), terbagi menjadi 5 dimensi yaitu, bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Hasil rata-rata dapat dimasukan ke dalam kelompok dimana skor 1,00-1,79 termasuk sangat buruk (SB), 1,80-2,59 termasuk buruk (B), 2,60-3,39 termasuk cukup (C), 3,40-4,19 termasuk baik (B), 4,20-5,00 termasuk sangat baik (SB).

Tabel V.9

Dimensi Kualitas Pelayanan

Variabel Dimensi Mean Item Skor rata-rata

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Pada tabel V.9 dapat diketahui bahwa variabel persepsi konsumen pada kualitas pelayanan memperoleh rata-rata sebesar 3,92 yang berarti persepsi konsumen pada kualitas pelayanan “Baik”. Rata-rata untuk dimensi Bukti Fisik diperoleh 3,84, Keandalan diperoleh 3,95, Daya Tanggap diperoleh 3,66, Jaminan diperoleh 4,15, Empati diperoleh 3,91.

b. Minat Beli Ulang

Variabel minat beli ulang menggunakan 3 indikator, yaitu minat transaksional, minat referensial, minat preferensial. Hasil rata-rata minat beli ulang yang didapat akan dimasukka dalam kelompok dimana skor 1,00-1,79 termasuk sangat rendah (SR), 1,80-2,59 termasuk rendah (R), 2,60-3,39 termasuk cukup (C), 3,40-4,19 termasuk tinggi (T), 4,20-5,00 termasuk sangat tinggi (ST).

Tabel V.10 Minat Beli Ulang

Variabel Indikator Mean

Minat Beli

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Berdasarkan tabel diatas secara umum keseluruhan rata-rata variabel minat beli ulang yaitu 3,74 yang berarti minat beli ulang konsumen dalam kategori “tinggi”. Indikator Transaksional memperoleh rata-rata 3,88. Indikator Referensial memperoleh rata-rata 3,43. Dan Indikator Preferensial memperoleh rata-rata 3,90.

C. Analisis regresi a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal. Metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data residual peneliti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan uji Kolmogorov-smirnov dengan SPSS.

Dasar pengambilan keputusan normalitas adalah dengan melihat angka probabilitas signifikansinya, jika > 0,05 berarti data berdistribusi normal. Berikut adalah tabel hasil uji normalitas yang diperoleh penulis :

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .52838953

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .110

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .696

Asymp. Sig. (2-tailed) .718

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Berdasarkan tabel V.11 dapat dilihat nilai sig. Pada bagian Asymp.Sig.

(2-tailed) sebesar 0,718. Probabilitas koefisien toleransi lebih besar dari 0,05 atau Asymp. Sig. (2-tailed) > taraf signifikan, yaitu 0,718 >

0,05 jadi, semua variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2) Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah hubungan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji linearitas dapat dilihat di bawah ini.

Tabel V.12 Uji Linearitas

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Dari output di atas, diperoleh nilai signifikasi = 0,342 lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel minat beli ulang.

3) Uji Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen selain itu untu

ANOVA Table

mengetahui arah hubungan kedua variabel analisis regresi sederhana juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun hasil analisis sederhana sebagai berikut :

Tabel V.13

Analisis Regresi Sederhana

Sumber : Data Primer yang diolah, Januari 2018

Dari hasil perhitungan tabel V.12, maka dapat dibentuk persamaan regresi Y= 0,643 + 0,804 X menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel X, nilai variabel Y adalah 0,643. Koefisien regresi sebesar 0,804 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai pada variabel X memberikan kenaikan skor sebesar 0,804. Nilai beta menunjukkan besarnya pengaruh variabel X dengan variabel Y, dimana dalam tabel tersebut nilai beta adalah 0,487. Nilai sig sebesar 0,001 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y karena 0,001 < 0,05 di mana 0,05 merupakan taraf signifikan. Maka dapat dikatakan bahwa persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang konsumen, semakin baik

Coefficientsa

kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grissee Coffee & Resto maka akan semakin tinggi minat beli ulang konsumen.

4) Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). (lihat tabel V.13).

a) Menentukan rumusan hipotesis

H0 : β ≤ 0, artinya persepsi konsumen pada kualitas pelayanan tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

Ha : β > 0, artinya persepsi konsumen pada kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

b) Menentukan level of significance (α) Taraf signifikansi yang digunakan 0,05 c) Menentukan nilai t hitung dan t tabel

Nilai t hitung adalah 3,434 (lihat pada tabel V.12). Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka nilai α= 0,05.

Derajat bebas (df) = n-k atau 40 – 2 = 38. Kemudian dicari pada distribusi nilai t angka 0,05 : 38 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,68595.

d) Kriteria Pengujian

Ha ditolak, jika t hitung ≤ t tabel.

Ha diterima, jika t hitung > t tabel.

e) Membuat Kesimpulan

Dapat disimpulkan pada tabel V.12 bahwa nilai t hitung untuk variabel kualitas pelayanan (X) sebesar 3,434 dan nilai signifikansinya 0,001. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 dan dan nilai t hitung lebih besar dari 1,68595 maka Ha

diterima. Artinya persepsi konsumen pada kualitas pelayanan (X) berpengaruh terhadap minat beli ulang (Y).

D. Pembahasan

Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang. Berikut adalah penjelasannya :

Berdasarkan usia yang penulis peroleh dari 40 responden yang didominasi konsumen yang berusia diatas 20 tahun, dengan jumlah 36 orang (90%) dan sisanya konsumen berusia dibawah 20 tahun dengan 4 orang (10%).

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 30 orang (75%) dan sisanya adalah perempuan sebanyak 10 orang (25%). Karena studi kasus pada Grissee Coffee & Resto, jadi ketika penulis melakukan penyebaran kuesioner dan kebetulan lebih banyak konsumen laki-laki yang sedang berada di Grissee Coffee & Resto.

Berdasarkan status/pekerjaan, responden yang diperoleh penulis yang mendominasi adalah mahasiswa dengan frekuensi 67,5% dan yang sama sekali tidak memperoleh persentase 0% adalah SMA. Penulis berpendapat bahwa responden yang mendominasi adalah mahasiswa, dikarenakan Grissee

Coffee & Resto yang kebetulan letak tempatnya yang berdekatan dengan beberapa kampus.

Hasil dari analisis deskriptif pada variabel kualitas pelayanan (tabel V.9).

Pelayanan yang dirasakan atau melebihi apa yang diharapkan dalam hal ini ada 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati.

Ada lima kategori untuk melihat bahwa kualitas pelayanan dapat dikatakan sangat buruk (SBr), buruk (Br), cukup (C), baik (B), dan sangat baik (SB). Jika melihat hasil dari penelitian pada (tabel V.9) bahwa untuk variabel kualitas pelayanan di Grissee Coffee & Resto sudah dianggap baik oleh para konsumen, dengan jawaban konsumen yang mendapat skor rata-rata 3,92 yang tergolong dalam kategori baik. Skor tertinggi terdapat pada dimensi keandalan yaitu dengan skor 3,95 yang termasuk kategori baik juga. Dan skor terendah terdapat pada dimensi daya tanggap dengan skor 3,66 yang termasuk kategori baik juga. Penulis beranggapan bahwa konsumen yang berada di Grissee Coffee & Resto kurang mengalami keluhan atas pelayanan yang diberikan oleh karyawan Grissee Coffee & Resto, sehingga daya tanggap karyawan di Grissee Coffee & Resto mendapatkan skor rata-rata terendah.

Hasil dari rata-rata variabel pada minat beli ulang pada (V.10) yang terdiri dari indikator transaksional, refensial, dan preferensial yaitu 3,74 yang tergolong dalam kategori tinggi. Skor rata-rata tertinggi pada 3 indikator tersebut terdapat pada preferensial sebesar 3,90 yang termasuk kategori

tinggi. Sedangkan skor rata-rata terendah terdapat pada indikator referensial sebesar 3,43 yang termasuk kategori tinggi juga.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen di Grissee Coffee &

Resto. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji t dengan t hitung sebesar 3,434 dengan tingkat signifikan 0,001 artinya adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang konsumen di Grissee Coffee & Resto.

Apabila perusahaan ingin mendorong minat beli ulang, maka perusahaan harus menigkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik. Terutama oleh karyawan yang memberikan pelayanan secara langsung terhadap konsumen, yaitu dalam dimensi daya tanggap.

55

BAB VI

Dokumen terkait